Tipe & Size (, 248K)

HITAM PUTIH TRANS JAKARTA
Busway
adalah
sebuah
sistem
transportasi
bus
cepat atau Bus Rapid Transit
di Jakarta, Indonesia. Sistem
ini dimodelkan berdasarkan
sistem TransMilenio yang
sukses di Bogota, Kolombia.
Perencanaan Busway telah
dimulai sejak tahun 1997
oleh konsultan dari Inggris.
Pada waktu itu direncanakan
bus berjalan berlawanan
dengan
arus
lalu-lintas
(contra flow) supaya jalur

tidak diserobot kendaraan
lain,
namun
dibatalkan
dengan
pertimbangan
keselamatan
lalu-lintas.
Meskipun Busway di Jakarta
meniru
negara
lain
(Kolombia, Jepang, Australia), namun Jakarta memiliki jalur yang terpanjang dan terbanyak. Sehingga kalau
dulu orang selalu melihat ke Bogota, sekarang Jakarta sebagai contoh yang perlu dipelajari masalah dan
cara penanggulangannya. Sampai saat ini, busway dinilai cukup berhasil dalam meredam kemacetan di
Jakarta. Banyaknya warga Jakarta yang lebih memilih busway yang memiliki berbagai keuntungan terutama
waktu yang lebih efisien serta mengurangi pemakaian kendaraan bermotor yang secara langsung berarti
mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta. Namun dibalik manfaat-manfaat tersebut, terdapat pula
beberapa dampak negatif yang cukup merugikan. Antara lain adalah tingkat kecelakaan yang cukup tinggi
yang terjadi pada jalur busway, jalan yang kian terasa makin sempit, kriminalitas yang terjadi pada

penumpang busway, serta isu-isu mitigasi yang pro dan kontra akan merugikan kedepannya. Apa busway
akan tetap dipertahankan sebagai upaya penanggulangan kemacetan dan polusi ? bagaimana busway
kedepannya? Apa saja isu-isu berkaitan dengan busway transjakarta belakangan ini? Bagaimana pula
dengan solusi Busway yang belakangan ini mulai dilakukan oleh pemerintah ?

Busway di Jakarta
Bus Transjakarta memulai operasinya pada 15 Januari 2004
dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat,
nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta, sekaligus
upaya mengurangi jumlah pemakaian kendaraan bermotor
di Jakarta. Untuk mencapai hal tersebut, bus ini diberikan
lajur khusus di jalan-jalan yang menjadi bagian dari rutenya
dan lajur tersebut tidak boleh dilewati kendaraan lainnya
(termasuk bus umum selain Transjakarta). Agar terjangkau
oleh masyarakat, maka harga tiket disubsidi oleh pemerintah
daerah. Pada saat awal beroperasi, Transjakarta mengalami
banyak masalah, salah satunya adalah ketika atap salah
satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain
itu, banyak dari bus-bus tersebut yang mengalami
kerusakan, baik pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte,

hingga lampu yang lepas. Selama 2 pekan pertama, dari 15
Januari 2004 hingga 30 Januari 2004, bus Transjakarta
memberikan pelayanan secara gratis. Kesempatan itu
digunakan untuk sosialisasi, di mana warga Jakarta untuk
pertama kalinya mengenal sistem transportasi yang baru.
Lalu, mulai 1 Februari 2004, bus Transjakarta mulai
beroperasi secara komersial.

Kendala Busway di Jakarta
Berdasarkan
survey,
belum
optimalnya
pelayanan busway ke daerah permukiman
menjadi penyebab busway kurang dilirik oleh
masyarakat umum. Masyarakat didaerah
permukiman lebih memilih menggunakan
kendaraan bermotor daripada harus naik
kendaraan umum yang berujung harus transit di
halte busway terdekat. Angka kecelakaan bus

Trans Jakarta semakin meningkat setiap
bulannya.
Sudah
sangat
lumrah
bagi
masyarakat
Jakarta
melihat
kendaraankendaraan yang menyerobot jalur busway disaat
jalur normal sedang padat (macet), masyarakat
yang menyeberang jalan sembarangan pun
menjadi pemicu kecelakaan. Dengan dalih
jembatan penyeberangan yang terlalu jauh,
mereka melintasi pembatas jalan. Tercatat
sepanjang tahun 2010, 461 kasus kecelakaan
terjadi di jalur bus Transjakarta (koridor I sampai
VIII). Dari sejumlah kecelakaan tersebut,
peristiwa yang paling banyak terjadi adalah
menabrak kendaraan pribadi yang masuk di

jalur bus Transjakarta yang mencapai 145 kasus.
Korban meninggal sepanjang tahun 2010
mencapai 14 orang, luka berat 22 orang, dan
luka ringan 104 orang. Selain itu, tingkat
kriminalitas yang terjadi didalam busway juga cukup tinggi pada saat terjadi antrian yang padat terutama
pada saat jam pergi dan pulang kerja dimana jumlah penumpang busway meningkat sekitar 50% dari
biasanya.\Kesempatan terbuka lebar bagi para pelaku kriminal karena situasi yang berdesak desakan pada
saat mengantri. Antrian yang luar biasa juga dipicu oleh jumlah armada busway yang dinilai masih kurang.

“Issue Lama” muncul kembali
Isu yang dulu pernah diperbincangkan sebagai
wacana sejak tahun 2004 kini kembali diangkat.
Jalur busway yang di desain berlawanan arah
(Contraflow system) dengan transportasi
secara normalnya ini pernah direncanakan
sebelumnya namun dianulir sendiri oleh
pemerintahan karena meyakini bahwa akan
ada kedisiplinan yang timbul pada masyarakat
Jakarta.
Pemerintah

percaya
bahwa
masyarakat akan menaati peraturan peraturan
yang ada dan menyesuaikan diri secara
bertahap. Kenyataan yang terjadi di lapangan
justru berbanding terbalik dengan itu semua.
Banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan
yang dilakukan oleh pengguna jalan dari
pengendara hingga pejalan kaki. Kecelakaan
pun sering terjadi pada jalur-jalur busway.
Maka dari itu wacana mengenai Contraflow
Route untuk bus Trans Jakarta kembali
dibahas untuk direalisasikan. Rencananya
sistem busway lawan arah ini akan dikaji pada
maret
2011,
namun
dalam
tahap
perencanaannya terdapat pro dan kontra

mengenai penerapan sistem seperti ini di

Pro Kontra “Contraflow”
Rencana ini tidak semulus yang diperkirakan. Terdapat pro dan kontra yang terjadi pada perencanaan
contraflow busway route ini. Penegakan hukum lalulintas dinilai lebih patut diutamakan dibanding penerapan
sistem contra flow atau laju bus berlawanan arah dengan pengguna kendaraan lain. Meski penerapan
sistem ini berhasil dilakukan di Istanbul, Turki, namun tanpa perencanaan yang mendalam justru hal ini
hanya akan membahayakan bila diterapkan di Jakarta. Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ),
Azas Tigor Nainggolan, mengatakan opsi penegakan hukum jauh lebih efektif dan efisien dibanding sistem
laju bus berlawanan arah, upaya itu cukup cepat dan tanpa biaya besar. Jangan pernah terburu-buru pilih
contra flow, hanya karena melihat hal itu berhasil di Negara lain lalu kita copy paste. Kemudian langkah
konkret selanjutnya adalah menambah jumlah armada TransJakarta. Hal ini dilakukan agar jalur busway
tidak kosong dan daya angkut terhadap penumpang meningkat. Busway di Cina bahkan tidak menggunakan
separator tapi tetap lancar karena tertib dan jumlah armadanya yang banyak.

Feeder Busway
Pemerintah baru baru ini melakukan upaya untuk menanggulangi
permasalahan ini dengan menggunakan Feeder Busway. Ini adalah
terobosan signifikan dan efektif untuk mendorong masyarakat di
daerah permukiman yang belum memiliki kendaraan umum efektif

untuk pindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum (busway).
Feeder Busway ini memiliki Pemerintah DKI Jakarta akan
memperbaiki sistem bus penghubung (feeder busway) paralel
dengan bus Transjakarta. Diharapkan melalui sistem itu dapat
memperbaiki sistem transportasi Jakarta. Nantinya, bus
penghubung atau feeder busway akan memperjelas tempat
bertemu antara bus penghubung dengan bus Transjakarta. Jika
adabus penghubung dari Tangerang dengan lokasi transfer
penumpang di Kalideres, maka akan dibuat sistem yang terkoneksi dengan busway di Kalideres. Hal ini
diharapkan dapat menarik minat masyarakat yang bermukim didaerah sana dapat pindah dari angkutan
pribadi ke angkutan umum karena tersedianya bus penghubung ke TransJakarta. (EQ)