juknis implementasi kurikulum 2013 ta 2014 isi

(1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 2

C. Tujuan ... 3

D. Sasaran ... 3

E. Ruang Lingkup ... 4

BAB II ... 5

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 ... 5

A. Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 ... 5

B. Tujuan Pelatihan ... 6

C. Peserta Pelatihan ... 6

D. Kompetensi Peserta Pelatihan ... 8

E. Strategi Pelaksanaan Pelatihan ... 8

F. Struktur Program Pelatihan / Kurikulum Pelatihan ... 8

G. Materi Pelatihan ... 11

MEKANISME PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 ... 12

A. Pengelolaan Pelatihan ... 12

B. Pendekatan, Pola dan Proses Pelatihan ... 12

C. Tindak Lanjut Pasca Pelatihan ... 14

D. Narasumber, Penatar dan Fasilitator ... 14

1. Nara Sumber ... 14

2. Penatar ... 14

3. Fasilitator ... 16

E. Sumber Dana ... 16

F. Durasi Pelatihan ... 16

1. Jam pelajaran per hari ... 16

PENILAIAN PESERTA DAN PELAKSANAAN PELATIHAN ... 18

A. Tujuan Penilaian ... 18

B. Penilaian Peserta ... 18

1. Tes Awal dan Tes Akhir ... 18

2. Penilaian Proses ... 25

3. Nilai Akhir ... 27

4. Sertifikat Pelatihan ... 28

C. Penilaian Peserta Terhadap Penatardan Fasilitator ... 28

D. Penilaian Pelaksanaan/Penyelenggaraan Pelatihan... 29

BAB V ... 30

ORGANISASI PENYELENGGARA PELATIHAN KURIKULUM 2013 ... 30


(2)

B. Tugas dan Peran Tiap Tim ... 31

BAB VI... 32

PENJAMINAN MUTU PELATIHAN... 32

A. Ruang Lingkup ... 32

B. Monitoring Dan Evaluasi Program ... 32

C. Pengawasan Program ... 33

D. Pelaporan ... 33

BAB VII ... 34

PENUTUP ... 34

LAMPIRAN ... 35

Lampiran 1: Jumlah Peserta Pelatihan Guru MI ... 36

Lampiran 2: Jumlah Peserta Pelatihan Guru MTs ... 38

Lampiran 3: Jumlah Peserta Pelatihan Guru MA... 40

Lampiran 4: Jumlah Peserta Pelatihan Kepala Madrasah ... 41

Lampiran 5: Kompetensi Peserta Pelatihan dan Indikator Keberhasilan ... 42

Lampiran 6: Jadual Pelatihan ... 45

Lampiran 7: Format Nilai Ketrampilan untuk Peserta Pelatihan Kurikulum 2013 ... 57

Lampiran 8: Format Penilaian Sikap ... 58

Lampiran 9. Format Rekapitulasi Penilaian Sikap... 59

Lampiran 10: Format Rekapitulasi Nilai Akhir Pelatihan ... 61

Lampiran 11: Format Penilaian Penatar/Fasilitator ... 62


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, menjelaskan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Perkembangan kurikulum di Indonesia sejak jaman kemerdekaan sampai dengan akan diberlakukannya Kurikulum 2013 dapat digambarkan pada diagram dibawah ini.

Gambar1.1 Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, masih dijumpai beberapa masalah sebagai berikut.

1. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.

2. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

3. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.


(4)

4. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.

5. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

6. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.

7. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.

8. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.

Kurikulum 2006 (KTSP) dikembangkan menjadi Kurikulum 2013 dengan dilandasi pemikiran tantangan masa depan yaitu tantangan abad ke 21 yang ditandai dengan abad ilmu pengetahuan, knowlwdge-based society dan kompetensi masa depan.

Kementerian Agama berencana untuk melaksanakan Kurikulum 2013 pada seluruh madrasah binaan yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) pada tahun ajaran 2014/2015. Untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 tersebut, Kementerian Agama memandang perlu untuk melakukan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah dan pengawas madrasah.

Pada tahun anggaran 2014 akan dilaksanakan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran. Pelatihan Guru Sasaran menjadi tanggungjawab Kantor Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Agar kegiatan pelatihan dapat dilaksanakan dengan sebaik- aik ya, perlu disusu Pedoman Umum Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Madrasah dan Guru Pendidikan Agama Islam u tuk dijadika se agai a ua oleh fihak ya g aka elaksa aka pelatiha tersebut.

B.

Dasar Hukum

Program Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Madrasah berbasis kompetensi yang dikembangkan dengan memperhatikan beberapa peraturan sebagai berikut.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentangGuru danDosen. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.


(5)

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. 10.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013

Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

11.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

12.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

13.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.

C.

Tujuan

Buku pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai acuan bagi semua pihak yang akan melaksanakan kegiatan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Madrasah.

D.

Sasaran

Pedoman ini disusun untuk digunakan oleh beberapa unit pelaksana pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 guru madrasah sebagai berikut.

1. Institusi Pelaksana Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Guru Madrasah Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota (pelatihan ke guru sasaran).

2. Tim Pemantau Implementasi Kurikulum 2013.


(6)

E.

Ruang Lingkup

Pedoman ini memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 meliputi latar belakang, tujuan, sasaran, materi, strategi, jenis kegiatan dan rambu-rambu penyelenggaraan pelatihan serta proses penilaian.


(7)

BAB II

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A.

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan KTSP dikembangkan menjadi Kurikulum 2013 didasari pemikiran tentang tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang mengemuka. Perbedaan paradigma atau pola pikir dalam penyusunan Kurikulum 2004 dan KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013 sebagaimana dicantumkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 Perubahan pola pikir pada Kurikulum 2013

No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013

1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan

2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran

3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan

Semua mata pelajaran harus

berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata

pelajaran

Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang

lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah

Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)

Perubahan tersebut diatas harus disosialisasikan secara luas pada semua fihak yang berkepentingan secara langsung dengan pendidikan di madrasah maupun fihak lain yang berkepentingan. Strategi yang digunakan dalam sosialisasi Kurikulum 2013 dengan cara menginformasikan kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan masyarakat serta pelatihan Kurikulum 2013 kepada guru, kepala sekolah dan pengawas madrasah. Pelatihan implementasi Kurikulum 2013 bagi guru madrasah mengkuti strategi, pola, materi/bahan yang digunakan jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelatihan Kurikulumm 2013 bagi guru sekolah binaannya.


(8)

B.

Tujuan Pelatihan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 agar terjadi perubahan pola fikir (mindset) guru madrasah dalam mempersiapkan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil pembelajaran sesuai dengan pendekatan dan evaluasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan baik dan benar.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 adalah agar guru madrasah mampu memahami materi pelatihan yang terdiri atas:

a) rasional Kurikulum 2013; b) elemen perubahan kurikulum;

c) Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD);

d) strategi implementasi Kurikulum 2013; e) isi Buku Guru;

f) isi Buku Siswa;

g) penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); h) cara penilaian sesuai tuntutan Kurikulum 2013;

i) cara melaksanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013; dan

j) skenario pelaksanaan pelatihan dan metodologi pelatihan Implemenasi Kurikulum 2013.

C.

Peserta Pelatihan

Peserta pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 terdiri dari Guru Madrasah (MI, MTs, dan MA). Guru Kelas/Mata Pelajaran adalah guru dari sekolah terpilih yang akan mengajar pada tahun ajaran 2014. Guru Inti akan melatih Guru Kelas/Mata Pelajaran sedangkan Instruktur Nasional akan melatih Guru Inti. Dalam situasi tertentu, jika di provinsi tidak tersedia Instruktur Nasional, maka provinsi bisa merekrut Widyaiswara yang ada di Balai Diklat Keagamaan, LPMP, atau perguruan tinggi dengan syarat mereka harus bersertifikat.

Guru madrasah yang akan mengikuti pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 sebagai berikut.

1. Jenjang MI a) Guru Kelas I b) Guru Kelas IV 2. Jenjang MTs

a)

Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

b)

Guru Bahasa Indonesia


(9)

d)

Guru Matematika

e)

Guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

f)

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

g)

Guru Seni Budaya

h)

Guru Pendidikan Jasmani dan Olah Raga (PJOK)

i)

Guru Prakarya 3. Jenjang MA

a) Guru Bahasa Indonesia (kelas X) b) Guru Sejarah Indonesia (kelas X) c) Guru Matematika (kelas X)

Secara nasional jumlah madrasah, guru kelas/mapel yang akan mengikuti pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 dicantumkam dalam tabel berikut.

Tabel 2.2 Sasaran Nasional Pelatihan Kurikulum 2013 No. Jenjang/Mata

Pelajaran

Jumlah Madrasah

Jumlah Guru I MI

1 Guru Kelas II MTs

1 PPKN 2 B. Indonesia 3 B. Inggris 4 Matematika 5 IPA

6 IPS

7 Seni Budaya 8 Penjaskes 9 Prakarya III MA

1 B. Indonesia 2 Matematika 3 Sejarah

IV Semua Jenjang 1 Pengawas

2 Guru Mapel Keagamaan 3. Kepala Sekolah

Jumlah


(10)

D.

Kompetensi Peserta Pelatihan

Secara umum kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh para peserta setelah mengikuti pelatihan sebagai berikut.

1. Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013.

2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.

3. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum 2013 (rasional, elemen perubahan, SKL, KI dan KD, serta strategi implementasi).

4. Memiliki keterampilan menganalisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Buku Guru, dan Buku Siswa.

5. Memiliki keterampilan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada Kurikulum 2013.

6. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan pendekatan Scientific secara benar. 7. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning, Project Based Learning, dan Discovery Learning. 8. Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar.

9. Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun. Uraian lebih lanjut tentang kompetensi peserta pelatihan, indikator, materi pelatihan, dan kegiatan pelatihan (metoda pelaksanaan) dicantumkan dalam Lampiran 5.

E.

Strategi Pelaksanaan Pelatihan

Kegiatan pelatihan guru dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan dengan kegiatan utama adalah Pelatihan Guru Sasaran.

Strategi pelaksanaan untuk kegiatan utama pelatihan tersebut diatas dicantumkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.3 Strategi Pelaksanaan Pelatihan

No. Kegiatan Utama Strategi

1. Pelatihan Guru

a. Guru Kelas I dan IV MI b. Guru MTs

c. Guru MA

•Guru yang mengajar di sekolah sasaran •Dilatih oleh Guru Inti

•Pre dan Test akhir •Evaluasi berbasis PAP

F.

Struktur Program Pelatihan / Kurikulum Pelatihan

Struktur program pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 secara umum berisi materi pelatihan sebagai berikut:

1. Perubahan Mindset; 2. KonsepKurikulum 2013; 3. Analisis Materi Ajar;

4. Perancangan Model Pembelajaran; 5. Praktik Pembelajaran Terbimbing, 6. Pendampingan;


(11)

Durasi pelatihan untuk Instruktur Nasional, Guru Inti dan Guru Kelas/Mata Pelajaran direncanakan 52 Jam atau 5 (lima) hari. Rincian struktur program pelatihan untuk Guru Kelas/Mata Pelajaran, Kerpala Sekolah dan Pengawas tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 2.4.a Struktur Pelatihan Instruktur Nasional, Guru Inti, dan Guru Sasaran

No MateriPelatihan

Alokasi Waktu (JP)

MI MTs MA

IPA IPS Lainnya

0. PERUBAHAN MINDSET 2 2 2 2 2

1. KONSEP KURIKULUM 2013 4 4 4 4 4

1.1 Rasional 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

1.2 Elemen Perubahan 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

1.3 SKL, KI dan KD 2 2 2 2 2

1.4 Strategi Implementasi 1 1 1 1 1

2. ANALISIS MATERI AJAR 12 12 12 12 12

2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu 2

Konsep Pembelajaran IPA Terpadu 2

Konsep Pembelajaran IPS Terpadu 2

2.2 Konsep Pendekatan Scientific 2 2 2 2 2

2.3 Model Pembelajaran 2 2 2 2

2.4 Konsep Penilaian Autentik pada Proses

dan Hasil Belajar 2 2 2 2 2

2.5

Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi)

6 4 4 6 6

3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN 8 8 8 8 8

3.1 Penyusunan RPP 5 5 5 5 5

3.2 Perancangan Penilaian Autentik 3 3 3 3 3

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING 22 22 22 22 22

4.1 Simulasi Pembelajaran 8 8 8 8 8

4.2 Peer Teaching 14 14 14 14 14

PENDAMPINGAN 2 2 2 2 2

TES AWAL DAN TES AKHIR 2 2 2 2 2

TOTAL 52 52 52 52 52

Keterangan:


(12)

Tabel 2.5 Struktur Pelatihan Kepala Sekolah

No. MATA DIKLAT

Alokasi Waktu (JP)

1 Konsep Kurikulum 2013 4

• Rasional 0,5

• Elemen perubahan Kurikulum 2013 0,5

• SKL, KI dan KD 2

• Strategi Implementasi Kurikulum 2013 1

2 Analisis Materi Ajar Semester I 8

• Konsep pembelajaran Tematik 3

• Analisis Buku Guru 2

• Analisis Buku Siswa 3

3 Perancangan Model Belajar Semester I 8

• Perancangan RPP 5

• Perancangan Penilaian 3

4 Praktek Pembelajaran Terbimbing 24

• Simulasi Pembelajaran 8

• Peer Teaching 16

5 Kepemimpinan Pembelajaran, Manajemen Perubahan dan Budaya

Sekolah 10

• Budaya sekolah 2

• Manajemen perubahan 4

• Kepe i pi a pe elajara da super isi akade ik 4

6 Pengelolaan Pembelajaran * 8

6.a Pengelolaan Pembelajaran Tematik Terpadu (SD) (8*)

6.b Pengelolaan Pembelajaran Tematik Terpadu (SMP) (8*)

6.c Pengelolaan Peminatan Peserta Didik (SMA/SMK) (8*)

7 Pendampingan / Rencana Tindak Lanjut (RTL) 4

8 Evaluasi Peserta

• Pre-test 2

• Post-test 2

JUMLAH 70

Keterangan:

* dilaksanakan secara parallel JP = Jam Pelajaran @45 menit

Tabel 2.6 Struktur Pelatihan Pengawas

No. MATA DIKLAT Alokasi

Waktu (JP)

1 KONSEP KURIKULUM 2013 4

 Rasional 0,5

 Elemen Perubahan Kurikulum 2013 0,5

 SKL, KL dan KD 2


(13)

2 ANALISIS MATERI AJAR SEMESTER I 8  Konsep pembelajaran Tematik pada proses dan hasil belajar 3

 Analisis Buku Guru (kesesuaian, kecukupan, dan Kedalaman Materi) 5

 Analisis Buku Siswa (kesesuaian, kecukupan, dan Kedalaman Materi)

3 PERANCANGAN MODEL BELAJAR SEMESTER I 8

 Perancanga RPP (aktivitas belajar dengan pendekatan scientific), Analaisis dan Pemilihan Model Pembelajaran

5

 Perancangan Penilaian (Tes, Portofolio, serta rancangan peneratapan Authentic Asessment

3

4 PRAKTEK PEMBELAJARAN 24

 Simulasi Pembelajaran (aktivitas siswa belajar dan guru) 8

 Peer Teaching (perencanaan bersama, observasi, dan refleksi menggunakan APKG)

16

5 SUPERVISI PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 10

6 PENGELOLAAN PEMBELAJARAN* 8

6.a Pengelolaan Pembelajaran Tematik Terpadu (SD) (8)

6.b Pengelolaan Pembelajaran Kontekstual Dan Terpadu (SMP) (8) 6.c Pengelolaan Pembelajaran Berdasarkan Peminatan (SMA/SMK) (8)

7 PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

 Penjelasan Strategi Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 4 8 EVALUASI PESERTA

 Pre-test 2

 Post-test 2

JUMLAH 70

Keterangan:

* dilaksanakan secara parallel JP = Jam Pelajaran @45 menit

G.

Materi Pelatihan

Materi pelatihan disusun oleh Tim Pusat. Semua tingkat pelatihan akan menggunakan materi pelatihanyang sama, namun menggunakan contoh-contoh pembelajaran yang spesifik untuk masing-masing kelas.

Materi pelatihanyang digunakan dalam pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 secara garis besar terdiri dari:

1. Perubahan Mindset 2. Konsep Kurikulum 2013

3. Model Rancangan Pembelajaran 4. Praktik Pembelajaran Terbimbing

Materi pelatihan dikemas dalam bentuk cetakan (hard copy) dan file computer CD (soft copy).


(14)

BAB III

MEKANISME PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A.

Pengelolaan Pelatihan

1. Koordinasi Pelatihan

Pengelolaan pelatihan dilakukan dan dikoordinasikan secara terpusat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dengan melibatkan unsur provinsi dan kabupaten/kota.

2. Penyelenggaraan Pelatihan

Penyelenggaraan pelatihan untuk beberapa kelompok peserta pelatihan sebagai berikut. a. Pelatihan Kepala Sekolah dilaksanakan di tingkat Provinsi oleh Kantor Wilayah

Kementerian Agama atau kabupaten/kota.

b. Pelatihan Guru dilakukan di provinsi atau kabupaten/kota oleh Kantor Kementerian Agama.

3. Materi/Bahan Pelatihan

Pelatihan untuk semua jenjang dan kelompok peserta menggunakan materi/bahan yang telah disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelaksanaan pelatihan guru.

4. Penanggungjawab Pelatihan

Penanggungjawab guru madrasah adalah Kantor Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kemeterian Agama Kabupaten/Kota terkait.

B.

Pendekatan, Pola dan Proses Pelatihan

Pendekatan, pola dan proses pelatihan pada prinsipnya mengikuti pendekatan, pola dan proses yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru menggunakan pendekatan andragogi dengan menerapkan pola diskusi. Paparan teori atau ceramah lainnya dilakukan sebagai sisipan untuk memperkaya materi dalam proses diskusi atau pengambilan kesimpulan. Pelatihan direncanakan secara bertingkat, diawali dengan pelatihan untuk Instruktur Nasional dengan penatar Tim Pengembang Kurikulum dan Narasumber Nasional. Tingkat ke dua pelatihan untuk Guru Inti dengan penatar Instruktur Nasional. Tingkat ke tiga adalah pelatihan untuk Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas dengan penatar Guru Inti/Kepala Sekolah Inti/Pengawas Inti.


(15)

Strategi pelaksanaan secara umum dapat disajikan dalam gambar berikut ini.

Gambar 3.1 Strategi Umum

Proses pelatihan untuk Instruktur Nasional, Guru Inti dan Pengawas, Kepala Sekolah serta Guru Kelas/Mapel mengikuti langkah-langkah yang dicantumkan dalam diagram dibawah ini.

Gambar 3.2 Proses Pelatihan Instruktur Nasional, Guru Inti, dan Guru Peserta NARASUMBER NASIONAL

PELATIHAN GURU INTI PELATIHAN GURU

KELAS/MAPEL PELATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL

Instruktur Nasional yang siap melaksanakan pelatihan guru Inti

Guru Inti yang siap melaksanakan pelatihan Guru kelas/mapel

Guru MI, MTs, MA yang telah siap mengimplementasikan Kurikulum 2013

pada bulan Juli 2013 Hasil yang diharapkan


(16)

C.

Tindak Lanjut Pasca Pelatihan

Guru MI, MTs dan MA yang telah mendapatkan pelatihan implementasi kurikulum 2013 wajib menerapkan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran mulai tahun ajaran 2014/2015. Selama pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, guru akan dibimbing oleh Kepala Sekolah dan Pengawas. Disamping itu, guru juga akan mendapatkan program pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 dari Guru Inti. Mekanisme pelaksanaan pendampingan akan dijelaskan dalam panduan tersendiri.

D.

Narasumber, Penatar dan Fasilitator

Pelaksanaan pelatihan akan melibatkan narasumber, tim penatar dan fasilitator sebagai berikut.

1. Nara Sumber

Yang dimaksud dengan narasumber adalah pejabat pusat, provinsi, atau kabupaten/kota yang ditugasi untuk memaparkan hal-hal yang terkait dengan peraturan dan kebijakan tentang pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi madrasah.

2. Penatar

Penatar terdiri dari Penatar Nasional, Instruktur Nasional, dan Guru Inti. Jumlah instruktur pelatihan yang harus berada selama pelaksanaan pelatihan 2 (dua) orang per kelas. Jumlah peserta pelatihan per kelas maksimal 40 (empat puluh) orang.

a. Tim Penatar Nasional

Anggota Tim Penatar Nasional adalah para widiyaiswara dari PPPPTK yang ditunjuk untuk melaksananakan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Madrasah.

b. Instruktur Nasional

1) Spesialisasi Instruktur Nasional

Instruktur Nasional yang akan ditatar disesuaikan dengan jenis guru yang akan melaksanakan Kurikulum 2013. Jenis spesialisasi Instruktur Nasional dicantumkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.1Spesialisasi Instruktur Nasional Jenjang

Pendidikan Jenis Spesialis Instruktur Nasional

MI 1. Instruktur Nasional Guru Kelas

MTs

1. Instruktur Nasional PPKn

2. Instruktur Nasional Bahasa Indonesia 3. Instruktur Nasional Matematika 4. Instruktur Nasional IPA

5. Instruktur Nasional IPS

6. Instruktur Nasional Bahasa Inggris 7. Instruktur Nasional Seni &Budaya


(17)

Jenjang

Pendidikan Jenis Spesialis Instruktur Nasional

8. Instruktur Nasional PJOK 9 Instruktur Nasional Prakarya MA

1 Instruktur Nasional Bahasa Indonesia 2 Instruktur Nasional Matematika 3 Instruktur Nasional Sejarah Semua Jenjang 1 Guru Keagamaan

2 Pengawas

2) Persyaratan Instruktur Nasional

Calon Instruktur Nasional dapat berasal dari dosen, widyaiswara, dan guru. Persyaratan untuk menjadi Instruktur Nasional sebagai berikut.

a) Kualifikasi pendidikan minimal S1 program studi yang relevan, diutamakan yang memiliki kualifikasi S2;

b) Untuk dosen diutamakan memiliki NIA (nomor induk asessor) sertifikasi guru pada bidang studi yang relevan;

c) Untuk widyaiswara harus memiliki pengalaman pelatihan penyusunan kurikulum;

d) Bagi guru selain memiliki sertifikat pendidik memiliki pula sertifikat sebagai guru inti, guru berprestasi, dan guru pemenang lomba tingkat nasional;

e) Memiliki dedikasi dan pengabdian yang tinggi

f) Lulus Pelatihan Instruktur Nasional Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru yang dilaksanakan oleh Tim Penatar Nasional.

c. Guru Inti

1) Spesialisasi Guru Inti

Guru Inti yang akan ditatar disesuaikan dengan jenis guru yang akan melaksanakan Kurikulum 2013. Jenis spesialisasi Guru Inti dicantumkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.1Spesialisasi Guru Inti Jenjang

Pendidikan Jenis Spesialis Guru Inti

MI 1. Guru Inti Guru Kelas 1 2. Guru Inti Guru Kelas 4

MTs

1. Guru Inti PPKn

2. Guru Inti Bahasa Indonesia 3. Guru Inti Matematika 4. Guru Inti IPA

5. Guru Inti IPS

6. Guru Inti Bahasa Inggris 7. Guru Inti Seni &Budaya


(18)

Jenjang

Pendidikan Jenis Spesialis Guru Inti

8. Guru Inti PJOK 9 Guru Inti Prakarya

MA 1 Guru Inti Bahasa Indonesia 2 Guru Inti Matematika 3 Guru Inti Sejarah Semua Jenjang 1 Guru Keagamaan

2 Pengawas

2) Persyaratan Guru Inti

Calon Guru Inti adalah guru yang mengajar pada madrasah dengan persyaratan sebagai berikut.

a) Kualifikasi pendidikan minimum S1 yang relevan dengan mata pelajaran b) Mempunyai pengalaman sebagai pelatih bagi pendidik atau tenaga

kependidikan sekurang-kurangnya selama 4 (empat) tahun c) Memiliki dedikasi dan pengabdian yang tinggi

d) diprioritaskan bagi guru yang memiliki penghargaan sebagai Guru Berprestasi, Pemenang Lomba Kreatifitas Guru, Pemenang Olimpiade Sain Guru, danmemiliki nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) diatas rata-rata

e) Lulus Pelatihan Guru Inti Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru yang dilaksanakan oleh Instruktur Nasional.

3. Fasilitator

Yang dimaksud fasilitator adalah staf teknis yang membantu instruktur pelatihan dalam pelaksanaan pelatihan di ruang pelatihan. Dalam hal adanya keterbatasan dana untuk membiayai fasilitator, instruktur pelatihan dapat merangkap menjadi fasilitator apabila sedang tidak bertugas menjadi instruktur pelatihan.

E.

Sumber Dana

Biaya untuk kegiatan Pelatihan Kurikulum 2013 berasal dari dana APBN yang dialokasikan pada DIPA Kantor Kementerian Agama provinsi dan kabupaten/kota.

F.

Durasi Pelatihan

1. Jam pelajaran per hari

Durasi pelatihan untuk Instruktur Nasional, Guru Inti tiap harinya terdiri dari 13 (tiga belas) jam pelajaran @ 45 menit sedangkan untuk Guru sebanyak 10 (sepuluh) jam pelajaran @ 45 menit. Jadual harian pelatihan untuk Instruktur Nasional, Guru Inti dan Guru dicantumkan dalam tabel berikut.


(19)

Tabel 3.1Jadual Harian PelatihanImplementasi Kurikulum

Waktu Keterangan

08.00 – 08.45 Jam ke-1 08.45 – 09.30 Jam ke-2 09.30 – 10.15 Jam ke-3 10.15 – 10.30 Istirahat 10.30 – 11.15 Jam ke-4 11.15 – 12.00 Jam ke-5 12.00 – 13.30 Istirahat 13.30 – 14.15 Jam ke-6 14.15 – 15.00 Jam ke-7 15.00 – 15.30 Istirahat 15.30 – 16.15 Jam ke-8 16.15 – 17.00 Jam ke-9 17.00 – 17.45 Jam ke-10 17.45 – 19.30 Istirahat 19.30 – 20.15 Jam ke-11 (Mandiri) 20.15 – 21.00 Jam ke-12 (Mandiri) 21.00 – 21.45 Jam ke-13 (Mandiri) Catatan:

• Peserta Pelatihan menginap ditempat yang ditentukan

• Hari pertama dimulai dengan pembukaan pukul 15.00 (jam ke 7)

• Jam ke 11 s.d 13 dilaksanakan oleh guru secara mandiri sesuai penugasan Pelatihan Instruktur Nasional, Guru Inti dan Guru dengan durasi waktu selama 52 jam pelajaran dilaksanakan dalam 5 hari. Pelatihan dimulai pada sore hari dengan jadual pelatihan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6


(20)

BAB IV

PENILAIAN PESERTA DAN PELAKSANAAN PELATIHAN

A.

Tujuan Penilaian

Penilaian kepada Instruktur Nasional, Guru Inti, Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran pada Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 dilakukan untuk mengukur peserta pelatihan dalam mencapai indikator keberhasilan tujuan pelatihan. Peserta pelatihan Instruktur Nasional, Guru Inti, Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran dinyatakan kompeten manakala kompetensi yang diujikannya tercapai dan sebaliknya dinyatakan tidak kompeten manakala kompetensi yang diujikannya tidak tercapai.

1. Penilaian Kepada Peserta

Tujuan penilaian kepada peserta pelatihan Kurikulum 2013 sebagai berikut.

a. Penilaian kepada Instruktur Nasional bertujuan untuk mengukur kelayakan kompetensi yang bersangkutan untuk menjadi penatar Guru Inti.

b. Penilaian kepada Guru Inti bertujuan untuk mengukur kelayakan kompetensi yang bersangkutan untuk menjadi penatar Guru Kelas/Mata Pelajaran yang menjadi sasaran pelatihan.

c. Penilaian kepada Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran bertujuan untuk mengetahui kelemahan guru yang bersangkutan dalam penguasaan Kurikulum 2013 sebagai bahan pertimbangan dalam proses pendampingan pelaksanaan pembelajaran dengan Kurikulum 2013.

2. Penilaian Kepada Penatar, Fasilitator,dan Pelaksana

Tujuan penilaian kepada penatar, fasilitator dan pelaksana pelatihan adalah untuk mendapatkan masukan guna perbaikan mutu pelatihan.

B.

Penilaian Peserta

Jenis penilaian peserta pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 meliputi penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta. Penilaian pengetahuan peserta pelatihan dilaksanakan dalam tes awal dan tes akhir sedangkan penilaian sikap dan keterampilan dilakukan dalam penilaian proses.

1. Tes Awal dan Tes Akhir

Tes awal dilakukan pada awal pelatihan untuk mengukur pengetahuan awal peserta pelatihan sebelum proses pembelajaran pelatihan dimulai. Tes akhir dilakukan pada akhirpelatihan untuk mengukur pengetahuan secara menyeluruh peserta pelatihansetelah mengikuti pembelajaran.Penilaiannya menggunakan metode penilaian acuan patokan (PAP). Tes awal dan tes akhir mencakup materi, kompetensi, dan


(21)

indikator pada ranah pengetahuan dari setiap mata pelatihan dalam struktur program pelatihan.

Pada bagian materi, yang diujikan berasal dari mata pelatihan: a) Konsep Kurikulum 2013, b) Analisis Materi Ajar, c) Model Rancangan Pembelajaran, dan d) Praktik Pembelajaran Terbimbing. Jabaran terperinci diuraikan sebagai berikut.

a. Materi Pelatihan Guru Jenjang MI, MTs, dan MA

1) Kompetensi dan Indikator pada Mata Pelatihan Konsep Kurikulum 2013

a) Materi pelatiha ‘asio al de ga ko pete si e aha i se ara utuh rasio al Kurikulu e akup i di atorpada ra ah pe getahua sebagai berikut:

- menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan;

- menjelaskan permasalahan Kurikulum 2006 (KTSP);

- mengidentifikasi kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal; dan

- menjelaskan alasan pengembangan kurikulum.

b) Materi pelatihan Ele e Peru aha Kurikulu de gan kompetensi e aha i se ara utuh ele e peru aha Kurikulu mencakup indikator pada ranah pengetahuan sebagai berikut:

- menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian; dan

- menjelaskan empat elemen perubahan kurikulum dalam hubungannya dengan kompetensi yang dibutuhkan pada masa depan.

c) Materi pelatiha “KL, KI, da KD de ga ko pete si e aha i keterkaita a tara “KL, KI, da KD Kurikulu e akup i dikator pada ranah pengetahuan: menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.

d) Materi pelatiha “trategi I ple e tasi Kurikulu de ga ko pete si e aha i se ara utuh strategi i ple e tasi Kurikulu mencakup indikator pada ranah pengetahuan: mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.

2) Kompetensi dan Indikator pada Mata Pelatihan Model Rancangan Pembelajaran a) Materi pelatiha Pe yusu a ‘PP de ga ko pete si e yusu ‘PP ya g

menerapkan pendekatan scientific sesuaidengan model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, oral, sosial, kultural, e osio al aupu i telektual e akup i dikator pada ranah pengetahuan sebagai berikut:

- mengidentifikasirambu-rambu penyusunan RPP; dan - mengidentifikasi SKL, KI dan KD yang dibuat dalam RPP.


(22)

b) Materi pelatiha Pera a ga Pe ilaia Aute tik pada Proses da Hasil Belajar de ga ko pete si era a g pe ilaia aute tik pada proses da hasil elajar e akup i dikator pada ra ah pe getahua se agai erikut: - mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik pada proses dan

hasil belajar; dan

- mengidentifikasi jenis dan bentuk penilaian pada proses dan hasil belajar sesuai karakteristik mata pelajaran.

3) Kompetensi dan Indikator pada Mata Pelatihan Praktik Pembelajaran Terbimbing

Materi pelatiha “i ulasi Pe elajara de ga ko pete si mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan scientific dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, e osio al aupu i telektual e akup i dikator pada ra ah pengetahuan: mengidentifikasi rambu-rambu pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses dan pendekatan scientific.

b. Materi Pelatihan Guru Jenjang MI

Kompetensi dan Indikator pada Mata Pelatihan Analisis Materi Ajar

1) Materi pelatiha Ko sep Pe elajara Te atik Teri tegrasi de ga ko pete si e deskripsika ko sep pe elajara te atik teri tegrasi e akup i dikator pada ra ah pe getahua se agai erikut:

- menjelaskan konsep pembelajaran tematik terintegrasi;

- menjelaskan pemetaan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tematik terintegrasi; dan

- mendeskripsikan keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RPP, dan RKH. 2) Materi pelatiha Ko sep Pe dekata “ ie tifi de ga ko pete si

e deskripsika ko sep pe dekata s ie tifi dala pe elajara te atik teri tegrasi e akup i dikator pada ra ah pe getahua se agai erikut:

- mendeskripsikan konsep pendekatan scientific; dan

- mendeskripsikan penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terintegrasi.

3) Materi pelatiha Ko sep Pe ilaia Aute tik pada Proses da Hasil Belajar dengan kompetensi e deskripsika ko sep pe ilaia aute tik pada proses da hasil elajar e akup i dikator pada ra ah pe getahua se agai erikut:

- mendeskripsikan konsep penilaian autentik dalam bentuk tes dan nontes; dan

- mendeskripsikan prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran tematik terintegrasi.

4) Materi pelatiha A alisis Buku Guru da Buku “is a de ga ko pete si e aha i strategi pe ggu aa buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pe elajara e akup i dikator pada ra ah pe getahua : e jelaska strategi penggunaan buku guru untuk kegiatan pembelajaran.


(23)

5) Materi pelatiha A alisis Buku Guru da Buku “is a de ga ko pete si e ga alisis uku guru da uku sis a u tuk kegiata pe elajara mencakup indikator pada ranah pengetahuan: mengidentifikasi kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.

6) Materi pelatiha A alisis Buku Guru da Buku “is a de ga ko pete si e guasai se ara utuh ateri, struktur, da pola pikir keil ua ateri pelajara e akup i dikator pada ra ah pe getahua : e jelaska se ara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang terdapat dalam buku siswa.

c. Materi Pelatihan Guru Jenjang MTs dan MA

Kompetensi dan Indikator pada Mata Pelatihan Analisis Materi Ajar

1) Materi pelatiha Ko sep Pe dekata “ ie tifi de ga ko pete si e deskripsika ko sep pe dekata s ie tifi dala pe elajara e akup indikator pada ranah pengetahuan sebagai berikut:

- mendeskripsikan konsep pendekatan scientific; dan

- mendeskripsikan penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran. 2) Materi pelatiha Ko sep Pe ilaia Aute tik pada Proses da Hasil Belajar

de ga ko pete si e deskripsika konsep penilaian autentik pada proses da hasil elajar e akup i dikator pada ra ah pe getahua se agai erikut:

- mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar; dan

- mengidentifikasi jenis dan bentuk penilaian pada proses dan hasil belajar sesuai karakteristik mata pelajaran.

3) Materi pelatiha A alisis Buku Guru da Buku “is a de ga ko pete si e aha i strategi e ggu aka uku guru da uku sis a u tuk kegiata pe elajara e akup i dikator pada ra ah pe getahuan: menjelaskan strategi penggunaan buku guru untuk kegiatan pembelajaran.

4) Materi pelatiha A alisis Buku Guru da Buku “is a de ga ko pete si e ga alisis kesesuaia isi uku guru da uku sis a de ga tu tuta “KL, KI, da KD e akup i dikator pada ranah pengetahuan: mengidentifikasi kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD. 5) Materi pelatiha A alisis Buku Guru da Buku “is a de ga ko pete si

e guasai se ara utuh ateri, struktur, da pola pikir keil ua ateri pelajara e akup i dikator pada ra ah pe getahua : e jelaska se ara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang terdapat dalam buku siswa.

d. Kisi-Kisi Butir Tes


(24)

Tes awal dan tes akhir masing-masing terdiri atas 50 butir yang setara (paralel) dan setiap butir disusun dari sebuah pernyataan atau pertanyaan dan 4 buah opsi dengan rincian dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Jumlah Butir Soal

No Mata Pelatihan Materi Pelatihan Jumlah

Butir

1. Konsep Kurikulum 2013

1. Rasional

13 butir 2. Elemen Perubahan Kurikulum

3. SKL, KI dan KD

4. Strategi Implementasi Kurikulum 2013

2. Analisis Materi Ajar [Jenjang SD/MI]

1. Konsep Pembelajaran Tematik Terintegrasi

12 butir 2. Konsep Pendekatan Scientific

3. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

4. Analisis Buku Guru dan Buku Siswa

Analisis Materi Ajar [Jenjang SMP/MTs dan SMA/MA/SMK]

1. Konsep Pendekatan Scientific 2. Konsep Penilaian Autentik pada

Proses dan Hasil Belajar 3. Analisis Buku Guru dan Buku

Siswa

3.

Model Rancangan Pembelajaran&Praktik Pembelajaran

Terbimbing

1. Penyusunan RPP

15 butir 2. Perancangan Penilaian Autentik

pada Proses dan Hasil Belajar

Jumlah Butir Tes 40 butir

2) Ranah Pengetahuan

Lima puluh butir tes awal dan tes akhir yang disusun mengukur ranah pengetahuan dengan berfokus pada kategori tingkat 3 (C3 – Aplikasi), tingkat 4 (C4 – Analisis), tingkat 5 (C5 – Evaluasi), dan tingkat 6 (C6 – Kreasi). Adapun kata kerja operasional yang digunakan adalah sebagai berikut.


(25)

Tabel 4.2 Katagori Tingkatan Pengetahuan

C3 – Aplikasi C4 – Analisis C5 – Evaluasi C6 – Kreasi

memerlukan menganalisis mempertimbangkan mengabstraksi menyesuaikan Mengaudit/memeriksa menilai menganimasi mengalokasikan membuat blueprint membandingkan mengatur mengurutkan membuat garis besar menyimpulkan mengumpulkan

menerapkan memecahkan mengkontraskan mendanai

menentukan mengkarakteristikkan mengarahkan mengkategorikan menugaskan membuat dasar

pengelompokkan

mengkritik mengkode

memperoleh merasionalkan menimbang mengkombinasikan

mencegah menegaskan mempertahankan menyusun

mencanangkan membuat dasar pengkontras

memutuskan mengarang

mengkalkulasi mengkorelasikan memisahkan membangun

menangkap mendeteksi memprediksi menanggulangi

memodifikasi mendiagnosis menilai menghubungkan

mengklasifikasikan mendiagramkan memperjelas menciptakan

melengkapi mendiversifikasi merangking mengkreasikan

menghitung menyeleksi menugaskan mengkoreksi

membangun memerinci ke bagian-bagian

menafsirkan memotret

membiasakan menominasikan memberi

pertimbangan

merancang mendemonstrasikan mendokumentasikan membenarkan mengembangkan

menurunkan menjamin mengukur merencanakan

menentukan menguji memproyeksi mendikte

menemukan mencerahkan memerinci meningkatkan

menggambarkan menjelajah menggradasi memperjelas

menemukan kembali

membagankan merentangkan memfasilitasi

menggunakan memngumpulkan merekomendasikan membentuk

melatih membuat kelompok melepaskan merumuskan

menggali mengidentifikasi memilih menggeneralisasik

an

membuka mengilustrasikan merangkum menumbuhkan

mengemukakan menyimpulkan mendukung menangani

membuat faktor menginterupsi mengetes mengirim

membuat gambar menemukan memvalidasi memperbaiki

membuat grafik menelaah membuktikan kembali menggabungkan

menangani menata memadukan

mengilustrasikan mengelola membatasi

mengadaptasi memaksimalkan menggabungkan

menyelidiki meninimalkan mengajar

memanipulasi mengoptimalkan membuat model

mempercantik memerintahkan mengimprovisasi

mengoperasikan menggarisbesarkan membuat jaringan

mempersoalkan memberi tanda/kode mengorganisasikan

memprioritaskan mensketsa


(26)

3) Taraf Kesukaran Butir Tes

Tes awal dan tes akhir disusun dengan mempertimbangkan sebaran taraf kesukaran butir tes yang membentuk kurva normal. Jika dijabarkan, sebaran tersebut dicantumkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.3 Sebaran Tingkat Kesukaran Butir Tes

Persentase C3-Aplikasi C4-Analisis C5-Evaluasi C6-Kreasi

100% [Pilihan 1] 20% 30% 30% 20%

100% [Pilihan 2] 15% 35% 35% 15%

100% [Pilihan 3] 10% 40% 40% 10%

Atau variasi lain yang menyebar seperti kurva normal.

e. Pelaksanaan Tes

Tes awal dan tes akhir dilaksanakan di dalam situasi yang terbebas dari hal-hal yang mempengaruhi reliabilitas, antara lain: (1) jarak tempat duduk; (2) penerangan lampu; (3) ketenangan suasana; (4) kesehatan peserta; (5) kerahasiaan perangkat tes; (6) ketersediaan lembar jawaban; (7) kejelasan petunjuk pengerjaan; (8) kecukupan alokasi waktu; (9) pengawasan dari penguji/panitia; dan (10) hal-hal lain yang mengganggu pelaksanaan tes.

Tes awal dan tes akhir masing-masing memerlukan alokasi waktu selama 2 x 45 menit.

f. Penyekoran

Setelah pelaksanaan tes awal dan tes akhir, selanjutnya dilakukan penyekoran. Penyekoran dilakukan dengan memberikan angka 1 untuk jawaban betul dan angka 0 untuk jawaban salah pada setiap butir tes. Banyaknya butir yang dijawab betul mengindikasikan tingkat kemampuan peserta pelatihan yang tinggi, dan sedikitnya butir yang dijawab betul mengindikasikan tingkat kemampuan peserta pelatihan yang rendah.

Untuk memperoleh sekor atau nilai setiap peserta pelatihan, rumusnya adalah sebagai berikut:

Nilai = Jumlah Betul x 2 (skala 0-100).

Dengan demikian, sekor perolehan maksimum peserta pelatihan adalah 100 dan sekor minimumnya adalah 0.

Karena tes awal dimaksudkan untuk mengukur kesiapan peserta pelatihan yang akan menerima materi pelatihan, hasil penyekoran tes awal tidak dimasukkan ke dalam rekapitulasi penghitungan total. Yang digunakan dalam rekapitulasi


(27)

penghitungan total dan penentuan kelulusan pada ranah pengetahuan peserta pelatihan didasarkan pada hasil tes akhir.

g. Soal Tes Awal dan Tes Akhir

Soal Tes Awal dan Tes Akhir untuk semua jejang pelatihan menggunakan soal yang disusun oleh Badan PSDMPK dan PMP.

2. Penilaian Proses

Penilaian proses menggunakan metode penilaian acuan patokan (PAP) yang dilakukan di setiap mata pelatihan. Lingkup penilaian proses terdiri dari penilaian sikap dan keterampilan.

a) Penilaian Keterampilan

Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta pelatihan dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang mendalam serta keterampilan berbagai macam konteks tugas dan situasi sesuai dengan kompetensi dan indikator yang sesuai dengan kondisi pekerjaan di sekolah. Aspek keterampilan ini menggunakan pendekatan penilaian otentik yang mencakup bentuk tes dan nontes.Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat pembelajaran melalui penugasan individu atau kelompok oleh narasumber/fasilitator. Penilaian keterampilan untuk peserta pelatihan instruktur nasional dan guru inti menggunakan format di bawah ini.

Keterampilan peserta pelatihan yang dinilai mencakup indikator kinerja esensial yang terdiri atas:

1) menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD; 2) melaporkan hasil diskusi;

3) menganalisis keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RPP, dan RKH;

4) membuat contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terintegrasi;

5) menganalisis buku guru dan buku siswa;

6) menyusun RPP pembelajaran tematik terintegrasi dengan pendekatan scientific; 7) merancang penilaian otentik pada pembelajaran tematik terintegrasi;

8) mengamati dan menganalisis tayangan video;

9) praktik pembelajaran tematik yang menerapkan pendekatan scientific.

Pensekoran dilakuan dengan pertimbangan sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 4.4 Dasar Pemberian Skor untuk Instruktur Nasional dan Guru Inti

No Pencapaian Indikator skor

1 Indikator keterampilan dicapai hanya melalui proses

mengamati, mencontoh, dan meniru; maka dinilai: ≤ 2 Indikator keterampilan dicapai melalui proses berdiskusi,


(28)

No Pencapaian Indikator skor 3 Indikator keterampilan dicapai melalui proses

bereksperimen, ujicoba, dan pembuktian; maka dinilai: 65– 74 4 Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan

perbaikan dan koordinasi dengan beragam sumber; maka dinilai:

75– 84 5 Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan

menyusun, membuat, dan menghasilkan produk secara natural; maka dinilai:

85– 100

Tabel 4.5 Dasar Pemberian Skor untuk Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran

No Pencapaian Indikator skor

1 Indikator keterampilan dicapai hanya melalui proses

mengamati, mencontoh, dan meniru; maka dinilai: ≤ 2 Indikator keterampilan dicapai melalui proses berdiskusi,

berdialog, dan bertanya jawab; maka dinilai: 55 – 64 3 Indikator keterampilan dicapai melalui proses

bereksperimen, ujicoba, dan pembuktian; maka dinilai: 65 – 74 4 Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan

perbaikan dan koordinasi dengan beragam sumber; maka dinilai:

75 – 84 5 Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan

menyusun, membuat, dan menghasilkan produk secara natural; maka dinilai:

85 – 100

Penilaian keterampilan peserta mengggunakan format pada Lampiran 7. Tabel 4.6 Tabel Predikat Nilai Ketrampilan

Nilai Sebutan

85 – 100 A =Baik Sekali

75 – 84 B = Baik

65 – 74 C = Cukup

55 – 64 D = Kurang

≤ E = Kurang Sekali

b) Penilaian Sikap

Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta pelatihan dalam aspek:

 Kerjasama

 Disiplin

 Tanggungjawab

Pengukuran terhadap ranah sikap dilakukan melalui pengamatan selama peserta mengikuti pelatihan. Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir


(29)

pelatihan secara terus menerus yang dilakukan oleh narasumber/fasilitator pada saat peserta pelatihan melakukan hal hal sebagai berikut.

1) Menerima materi pelatihan.

2) Melaksanakan tugas individu dan kelompok. 3) Berinteraksi dengan narasumber/ fasilitator. 4) Berinteraksi dengan teman sejawat.

5) Mengemukakan pendapat, bertanya, dan menjawab. Penilain sikap menggunakan skala sebagai berikut:

BT : Belum Tampak

MT : Mulai Tampak

SM : Sering Diperlihatkan

ST : Selalu diperhatikan

Skala penilaian sikap tersebut diatas dalam skala 0-100 dituangkan dalam tabelsebagai berikut.

Skala Nilai Skala Angka

ST (Selalu Diperlihatkan) 90 – 100 SM (Sering Diperlihatkan) 80 – 89

MT (Mulai Tampak) 70 – 79 BT (Belum Tampak) 60 – 69

Penilaian sikap peserta pelatihan per mata diklat menggunakan format pada Lampiran 8 dan rekapitulasi untuk semua mata diklat menggunakan format pada Lampiran 9.

3. Nilai Akhir

Penentuan Nilai Akhir(NA) untuk menentukan kelulusan peserta pelatihan ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut.

a.

Nilai kelulusan ditentukan oleh nilai sikap, nilai keterampilan dan nilai pengetahuan.

b.

Pembobotan nilai dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Kategori Nilai Bobot Bobot

Nilai Sikap (NS) 40%%

70% Nilai Keterampilan (NK) 60%%

Nilai Pengetahuan(Tes Awal & Tes Akhir)

30%

c.

NilaiAkhir Kelulusan

Penghitunganskor akhir kelulusan dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

NA = [{(NSx40%)+(NKx60%)} x 70%]+[TAx30%]

Keterangan: - NA: Nilai Akhir


(30)

- NK :Rerata Nilai Keterampilan dari semua mata pelatihan - TA :Nilai Tes Awal dan Tes Akhir (Tes Pengetahuan)

Pedikat nilai untuk peserta pelatihan instruktur nasional dan guru inti adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7 Tabel Predikat Nilai Instruktur Nasional dan Guru Inti

Nilai Predikat

85 – 100 Baik Sekali

75 – 84 Baik

65 - 74 Cukup

55 - 64 Kurang

≤ Kurang Sekali

Predikat nilai untuk peserta pelatihan guru mata pelajaran dan guru kelas adalah sebagai berikut.

Tabel 4.8 Tabel Predikat Nilai Guru Kelas/Mata Pelajaran

Nilai Predikat

85 – 100 Baik Sekali

75 – 84 Baik

65 - 74 Cukup

55 - 64 Kurang

≤ Kurang Sekali

Rekapitulasi penilaian peserta pelatihan menggunakan format pada Lampiran 10. 4. Sertifikat Pelatihan

Instruktur Nasional dan Guru Inti peserta pelatihan yang memenuhi syarat kelulusan menerima Sertifikat Kelulusan yang dikeluarkan dan ditandatangani bersama oleh Kepala PPPPTK melaksanakan pelatihan dan Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama. Kelulusan untuk peserta pelatihan instruktur nasional dan guru inti adalah 75. Bagi Instruktur Nasional dan Guru Inti yang tidak lulus, serta Guru Kelas /Guru Mata Pelajaran akan mendapatkan Sertifikat Pelatihan yang dikeluarkan oleh PPPPTK yang melaksanakan pelatihan.

C.

Penilaian Peserta Terhadap Penatardan Fasilitator

Penilaian peserta pelatihan terhadap penatar dan fasilitator dilaksanakan dengan menggunakan indeks kinerja untuk setiap indikator yang dinilai. Pengukuran terhadap indeks kinerja penatar dan fasilitator dilakukan melalui observasi perilaku. Skor penilaian menggunakan skala 0 – 100.


(31)

Tabel 4.9 Kualifikasi/Predikat Skor terhadap Penatar/Fasilitator

Nilai Predikat

85 – 100 Baik Sekali

75 – 84 Baik

65 - 74 Cukup

55 - 64 Kurang

≤ Kurang Sekali

Penilaian mengggunakan format pada Lampiran11

D.

Penilaian Pelaksanaan/Penyelenggaraan Pelatihan

Penilaian pelaksanaan/penyelenggaraan pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan meliputi penilaian terhadap aspek dasar hukum, sarana/prasarana, pembiayaan, jangka waktu pelatihan, dan layanan konsumsi. Pengukuran dilakukan dengan pengamatan dengan skor penilaian menggunakan skala 0 – 100. Kualifikasi/predikat skor dicantumkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.10 Kualifikasi Skor/Predikat Pelaksanaan Pelatihan

Nilai Predikat

85 – 100 Baik Sekali

75 – 84 Baik

65 - 74 Cukup

55 - 64 Kurang

≤ Kurang Sekali


(32)

BAB V

ORGANISASI PENYELENGGARA PELATIHAN KURIKULUM 2013

A.

Organisasi Umum Pelaksana Pelatihan

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Madrasah merupakan kegiatan yang dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama yang terdiri dari Tim Pusat, Tim Provinsi dan Tim Kabupaten Kota. Tim Pusat melibatkan Direktorat Pendidikan Madrasah, sedangkan Tim Daerah sebanyak 33 (tiga puluh tiga) tim yang dikoordinasikan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi yang melibatkan semua Kantor Kemeterian Agama Kabupaten/Kota didaerah masing-masing.

Secara garis besar Organisasi Umum Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Madrasah berikut.


(33)

Gambar 4.1Struktur Organisasi Sosialisasi dan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B.

Tugas dan Peran Tiap Tim

Tugas dan peran masing-masing Tim Pengarah, Tim Pusat, Tim Provinsi, Tim Kabupaten/Kota dan Madrasah dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Tim Pusat (Direktorat Pendidikan Madrasah)

a. Membentuk Panitia Nasional pelaksanaan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.

b. Menyusun Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.

c. Menyusun rencana pelaksanaan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru secara nasional.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Madrasah pada semua jenjang.

e. Menyusun kurikulum, bahan dan materi pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru.

f. Mengembangkan sistem penjaminan mutu pelaksanaan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Madrasah.

g. Mengembangkan sistem pemantauan dan evaluasi pelaksanaan dan melaksanakan pemantauan dan evalasi kurikulum 2013.

h. Mengembangkan mekanisme dan pola pendampingan guru pasca pelatihan dalam melaksanakan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran.

i. Melaksanakan pelatihan instruktur nasional untuk semua jenjang. j. Melaksanakan pelatihan pendampingan.

k. Menggandakan dan mendistribusikan buku siswa dan buku guru. 2. Tim Provinsi (Kantor Wilayah Kementerian Agama)

a. Mengkoordinasikan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 di provinsi masing-masing.

b. Melakukan sosialisasi Implementasi Kurikulum 2013 di wilayah kerja dinas pendidikan provinsi.

c. Berkoordinasi dengan LPMP setempat untuk perbaikan jumlah guru peserta pelatihan di provinsi masing-masing.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013. 3. Tim Kabupaten/Kota (Kantor Kemenag Kabupaten/Kota)

a. Membentuk panitia pelaksanaan pelatihan pada tingkat kabupaten/kota.

b. Dibawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP melaksanakan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.

c. Melakukan sosialisasi implementasi Kurikulum 2013 di wilayah kerja dinas pendidikan kabupaten/kota.

d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelatihan.

e. Melaksanakan pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 kepada guru madrasah yang telah mengikuti pelatihan.


(34)

BAB VI

PENJAMINAN MUTU PELATIHAN

Pengendalian program pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Madrsaah mencakup semua upaya yang dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan program agar dapat berjalan sebagaimana mestinya, tepat sasaran dan tepat waktu.

A.

Ruang Lingkup

Cakupan atau ruang lingkup pengendalian program merupakan kegiatan-kegiatan strategis yang perlu mendapatkan perhatian melalui monitoring dan evaluasi untuk mengidentifikasi permasalahan maupun tingkat keberhasilan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Madrasah. Cakupan pengendalian program pemberian dana meliputi:

1. Perencanaan Kegiatan 2. Pelaksanaan Pelatihan

3. Ketercapaian Tujuan Pelatihan 4. Pelaporan hasil

B.

Monitoring Dan Evaluasi Program

Pemantauan dan evaluasi pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 perlu dilakukan sebagai bagian dari pengendalian program secara menyeluruh. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi program merupakan bahan masukan kepada pimpinan di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama sebagai bahan kebijakan selanjutnya.

Mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Pemantauan dan evaluasi program pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 mengacu pada cakupan pengendalian seperti tersebut di atas.

2. Instrumen pemantauan dan evaluasi program yang digunakan dapat berupa kuesioner, observasi atau wawancara.

3. Jumlah dan sasaran responden sebanyak jumlah kabupaten/kota/rayon pelaksana pelatihan.

4. Pelaksana pemantauan dan evaluasi program terdiri dari unsur-unsur Pusat dan Provinsi. 5. Jadwal pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program dilakukan minimal 1 kali selama

pelaksanaan kegiatan.

6. Sumber dana pemantauan dibebankan pada DIPA Pusat.


(35)

C.

Pengawasan Program

Untuk mewujudkan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 yang transparan dan akuntabel, diperlukan pengawasan oleh aparat fungsional internal dan eksternal. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 ini sepenuhnya diserahkan kepada lembaga fungsional yang berwenang.

D.

Pelaporan

Pelaporan kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru Kelas/Mapel akan dilakukan oleh masing-masing instansi pelaksana pelatihan.


(36)

BAB VII

PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum pada tingkat operasional ditentukan oleh kesesuaian kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan kurikulum dan buku yang digunakan. Disamping itu, keberhasilan pendidikan di madrasah juga akan dipengaruhi oleh 3 (tiga) factor yaitu: ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar, peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan serta manajemen madrasah.

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis sebagai media untuk menginformasikan isi Kurikulum 2013 kepada guru, kepala sekolah, dan para fihak terkait lainnya. Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 juga merupakan wahana untuk merubah pola fikir (mindset) dari guru aktif mengajar menjadi peserta didik aktif belajar, dari teacher oriented menjadi student oriented.

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 pada tahun 2013 ini baru dapat menjangkau sebagian kecil dari sasaran nasional yang seharusnya. Guru peserta pelatihan kurikulum 2013 diharapkan dapat mendesiminasikan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang didapat dalam pelatihan kepada para koleganya terutama di madrasah masing-masing.


(37)

(38)

Lampiran 1: Jumlah Peserta Pelatihan Guru MI No Propinsi

Sasaran Peserta Diklat MI

Jumlah Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 4 Kelas 5 Agama Penjas

1 Aceh 2 Bali 3 Banten 4 Bengkulu 5 D.K.I. Jakarta 6 DI Yogyakarta 7 Gorontalo 8 Jambi 9 Jawa Barat 10 Jawa Tengah 11 Jawa Timur 12 Kalimantan Barat 13 Kalimantan Selatan 14 Kalimantan Tengah 15 Kalimantan Timur 16 Kep Bangka Belitung 17 Kepulauan Riau 18 Lampung 19 Maluku 20 Maluku Utara 21 Nusa Tenggara Barat 22 Nusa Tenggara Timur


(39)

No Propinsi Sasaran Peserta Diklat MI Jumlah Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 4 Kelas 5 Agama Penjas

23 Papua 24 Papua Barat 25 Riau

26 Sulawesi Barat 27 Sulawesi Selatan 28 Sulawesi Tengah 29 Sulawesi Tenggara 30 Sulawesi Utara 31 Sumatera Barat 32 Sumatera Selatan 33 Sumatera Utara


(40)

Lampiran 2: Jumlah Peserta Pelatihan Guru MTs

No Propinsi

Ju

ml

a

h

M

T

s Sasaran Peserta Diklat MTs

Jumlah

Ag

a

ma

PKN B.

In

d

B

.

In

g

Mat IPA IPS Se

n

B

u

d

Pen

ja

s

Pr

a

ka

ry

a

1 Aceh 2 Bali 3 Banten 4 Bengkulu 5 D.K.I. Jakarta 6 DI Yogyakarta 7 Gorontalo 8 Jambi 9 Jawa Barat 10 Jawa Tengah 11 Jawa Timur 12 Kalimantan Barat 13 Kalimantan Selatan 14 Kalimantan Tengah 15 Kalimantan Timur 16 Kep Bangka Belitung 17 Kepulauan Riau 18 Lampung 19 Maluku 20 Maluku Utara


(41)

No Propinsi

Ju

ml

a

h

M

T

s Sasaran Peserta Diklat MTs

Jumlah

Ag

a

ma

PKN B.

In

d

B

.

In

g

Mat IPA IPS Se

n

B

u

d

Pen

ja

s

Pr

a

ka

ry

a

21 Nusa Tenggara Barat 22 Nusa Tenggara Timur 23 Papua

24 Papua Barat 25 Riau

26 Sulawesi Barat 27 Sulawesi Selatan 28 Sulawesi Tengah 29 Sulawesi Tenggara 30 Sulawesi Utara 31 Sumatera Barat 32 Sumatera Selatan 33 Sumatera Utara


(42)

Lampiran 3: Jumlah Peserta Pelatihan Guru MA

No Propinsi Jumlah

MA

Sasaran Peserta Pelatihan Guru MA

Jumlah Matematika B. Indonesia Sejarah

1 Aceh 2 Bali 3 Banten 4 Bengkulu 5 D.K.I. Jakarta 6 DI Yogyakarta 7 Gorontalo 8 Jambi 9 Jawa Barat 10 Jawa Tengah 11 Jawa Timur 12 Kalimantan Barat 13 Kalimantan Selatan 14 Kalimantan Tengah 15 Kalimantan Timur 16 Kep Bangka Belitung 17 Kepulauan Riau 18 Lampung 19 Maluku 20 Maluku Utara 21 Nusa Tenggara Barat 22 Nusa Tenggara Timur 23 Papua

24 Papua Barat 25 Riau

26 Sulawesi Barat 27 Sulawesi Selatan 28 Sulawesi Tengah 29 Sulawesi Tenggara 30 Sulawesi Utara 31 Sumatera Barat 32 Sumatera Selatan 33 Sumatera Utara


(43)

Lampiran 4: Jumlah Peserta Pelatihan Kepala Madrasah

No Propinsi Jumlah Kepala

Madrasah Jumlah

MI MTs MA

1 Aceh 2 Bali 3 Banten 4 Bengkulu 5 D.K.I. Jakarta 6 DI Yogyakarta 7 Gorontalo 8 Jambi 9 Jawa Barat 10 Jawa Tengah 11 Jawa Timur 12 Kalimantan Barat 13 Kalimantan Selatan 14 Kalimantan Tengah 15 Kalimantan Timur 16 Kep Bangka Belitung 17 Kepulauan Riau 18 Lampung 19 Maluku 20 Maluku Utara 21 Nusa Tenggara Barat 22 Nusa Tenggara Timur 23 Papua

24 Papua Barat 25 Riau

26 Sulawesi Barat 27 Sulawesi Selatan 28 Sulawesi Tengah 29 Sulawesi Tenggara 30 Sulawesi Utara 31 Sumatera Barat 32 Sumatera Selatan 33 Sumatera Utara


(44)

Lampiran 5: Kompetensi Peserta Pelatihan dan Indikator Keberhasilan

No Materi/Sub

MateriPelatihan

Kompetensi Peserta

Pelatihan Indikator Kegiatan Pelatihan

1 KONSEP KURIKULUM 2013

• Rasional Memahami yang utuh tentang konsep Kurikulum 2013

Kemampuan menjelaskan rasional Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan

• Paparan

• Diskusi dan tanya jawab

• Kerja Kelompok dan individu • Menilai hasil kerja

peserta lain

• Elemen

perubahan Kurikulum 2013

Kemampuan menjelaskan elemen perubahan Kurikulum serta hubungan antara elemen-elemen tersebut dengan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan

• SKL, KI

dan KD

Kemampuan

menganalisis keterkaitan antara KD, KI, dan SKL serta tahapan dan aktifitas yang harus dilakui untuk memperoleh ketiga kompetensi tersebut

• Strategi

Implementasi Kurikulum 2013

Kemampuan menjelaskan elemen-elemen penting dari implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari standar nasional pendidikan


(45)

No Materi/Sub MateriPelatihan

Kompetensi Peserta

Pelatihan Indikator Kegiatan Pelatihan

• Analisis Buku Guru (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi)

• Memahami strategi menggunakan buku guru untuk kegiatan belajar mengajar.

• Menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD dengan isi buku guru.

• Menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran. • Menguasai penerapan

materi pelajaran pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

•Kemampuan membuat rancangan menggunakan buku sebagai sumber belajar

•Kemampuan

menganalisis kesesuaian buku guru dan buku siswa dengan kurikulum. •Kemampuan

menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar (tematik terintegrasi untuk SD) serta strategi evaluasi yang diintegrasikan dalam buku.

•Menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran. •Menguasai filosofi

materi ajar serta penerapannya dalam ilmu lain dan kehidupan sehari-hari

•Kemampuan

menganalisis kesesuaian tema dengan

kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa

• Diskusi dan tanya jawab

• Kerja mandiri dan kelompok • Telaah hasil kerja

mandiri dan kelompok

• Presentasi kelompok terbaik • Analisis Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi)

•Menganalisis kesesuaian buku siswa dengan kurikulum

•Menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran •Menguasai filosofi

materi ajar serta penerapannya dalam ilmu lain dan kehidupan sehari-hari

•Menganalisis kesesuaian tema dengan

kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa

3 PERANCANGAN MODEL BELAJAR

• Perancan

gan RPP (aktivitas belajar dengan pendekatan scientific) Menyusun rancangan pembelajaran yang berbasis pendekatan scientific, tematik dan terintegrasi sesuai model belajar yang relevan dengan

mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,sosial, kultural, emosional, maupun intelektual

• Kesesuaian RPP dengan SKL, KI, dan KD

• Kesesuaian hasil RPP dengan kriteria RPP yang baik

• Kesesuaian hasil RPP dengan pendekatan belajar scientific • Kesesuaian kompetensi

dengan evaluasi yang digunakan

• Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP mengacu pada pendekatan scientific • Identifikasi dan

diskusi SKL, KI, dan KD yang dibuat dalam silabus dan RPP

• Aktifitas menyusun RPP sesuai

pendekatan scientific sesuai KD yang dipilih secara berkelompok. • Mendiskusikan

instrumen penilaian RPP.


(46)

No Materi/Sub MateriPelatihan

Kompetensi Peserta

Pelatihan Indikator Kegiatan Pelatihan

guru secara berkelompok.

• Perancan

gan Penilaian (Tes, Non Tes, dan Portofolio serta rancangan penerapan Authentic Asessment) Mengevaluasi dengan pendekatan authentic assessment dalam bentuk tes, non tes, dan portofolio pada domain proses dan hasil

• Kualitas Tes, non tes, dan Portofolio • Kualitas rancangan

penerapan Authentic Asessment

• Diskusi tentang kaidah penyusunan tes, non tes, dan portofolio pada domain proses dan hasil belajar • Pengembangan tes,

non tes, dan portofoliosecara berkelompok • Menganalisis hasil

penilaian secara berkelompok

4 PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING

• Simulasi

(aktivitas siswa belajar dan guru)

Melaksanakan

pembelajaran berbasis pendekatan scientific (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta), tematik dan terintegrasi dengan tetap memperhatikan

karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,sosial, kultural, emosional, maupun intelektual

• Kualitas simulasi yang ditunjukkan oleh guru • Kualitas pelaksanaan

peer teaching oleh guru (menggunakan Alat Penilaian Kegiatan Guru/APKG ) • Menganalisis tayangan video tentang pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan scientific. • Membuat perencanaan pembelajaran secara bersama • Pelaksanaan simulasi dan peer teaching

• Observasi

menggunakan APKG • Melakukan refleksi

secara berkelompok

Peer

Teaching

5 EVALUASI

• Pre-test Kemampuan guru dalam empat bidang

Hasil tes tertulis di empat bidang

• Post-test Hasil tes tertulis di empat

bidang dengan melihat deltanya (kelayakan guru akan ditentukan


(47)

Lampiran 6: Jadual Pelatihan 1. Guru Kelas MI

Waktu Materi Pelatihan

Penatar/ Narasumber Instruktur Nasional

(IN) Guru Inti (GI) Guru Kelas/Mapel

Hari Ke 1

12.00 – 14.15 Pendaftaran Peserta Panitia Panitia Panitia

14.15 – 15.00 Pembukaan Pengarah/Narasumber Narasumber Pusat Narasumber Daerah

15.00 – 15.30 Istirahat

15.30 – 16.15 Test awal Tim Pusat Tim Pusat Tim Pusat

16.15 – 17.00 Kebijakan Kementerian Agama (Perubahan Midset) Narasumber Pusat IN GI

17.00 – 17.45 Informasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 Narasumber Pusat IN GI

17.45 – 19.30 Isoma Panitia Panitia Panitia

19.30 – 20.15 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Penatar PPPPTK IN GI

20.15 – 21.00 SKL, KI dan KD Penatar PPPPTK IN GI

21.00 – 21.45 Tugas Kelompok membaca dan menganalisis SKL KI KD, Buku Siswa,

dan Buku Guru Panitia Panitia Panitia

Hari Ke 2

08.00 – 08.45 •Review Hasil Kelompok SKL, KI, KD •Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Penatar PPPPTK

IN GI

08.45 – 09.30 Konsep Pembelajaran Tematik Integratif Penatar PPPPTK IN GI

09.30 – 10.15 Konsep Pembelajaran Tematik Integratif Penatar PPPPTK IN GI

10.15 – 10.30 Istirahat Panitia Panitia Panitia

10.30 – 11.15 Konsep Pendekatan Saintifik Penatar PPPPTK IN GI

11.15 – 12.00 Konsep Pendekatan Saintifik Penatar PPPPTK IN GI

12.00 – 13.30 Isoma Panitia Panitia Panitia

13.30 – 14.15 Konsep Penilaian Autentik Penatar PPPPTK IN GI

14.15 – 15.00 Konsep Penilaian Autentik Penatar PPPPTK IN GI

15.00 – 15.30 Istirahat Panitia Panitia Panitia

15.30 – 16.15 Analisis Buku Siswa/Guru Penatar PPPPTK IN GI

16.15 – 17.00 Analisis Buku Siswa/Guru Penatar PPPPTK IN GI


(48)

Waktu Materi Pelatihan

Penatar/ Narasumber Instruktur Nasional

(IN) Guru Inti (GI) Guru Kelas/Mapel

17.45 – 19.30 Isoma Panitia Panitia Panitia

19.30 – 20.15 Tugas Individu Membuat Rangkuman Hasil Analisis Buku Siswa/Guru Panitia Panitia Panitia 20.15 – 21.00 Tugas Individu Membaca Standar Proses, Isi, Penilaian Panitia Panitia Panitia 21.00 – 21.45 Tugas Individu Membaca Standar Proses, Isi, Penilaian Panitia Panitia Panitia

Hari ke 3

08.00 – 08.45 Menilai RPP Penatar PPPPTK IN GI

08.45 – 09.30 Merancang RPP Penatar PPPPTK IN GI

09.30 – 10.15 Merancang RPP Penatar PPPPTK IN GI

10.15 – 10.30 Istirahat Panitia Panitia Panitia

10.30 – 11.15 Merancang RPP Penatar PPPPTK IN GI

11.15 – 12.00 Merancang Penilaian Autentik Penatar PPPPTK IN GI

12.00 – 13.30 Isoma Panitia Panitia Panitia

13.30 – 14.15 Merancang Penilaian Autentik Penatar PPPPTK IN GI

14.15 – 15.00 Simulasi Pembelajaran (pengantar) Penatar PPPPTK IN GI

15.00 – 15.30 Istirahat Panitia Panitia Panitia

15.30 – 16.15 Simulasi Pembelajaran (Tayangan Video) Penatar PPPPTK IN GI

16.15 – 17.00 Simulasi Pembelajaran (Analisis Tayangan Video) Penatar PPPPTK IN GI

17.00 – 17.45 Simulasi Pembelajaran (Merevisi RPP) Penatar PPPPTK IN GI

17.45 – 19.30 Isoma Panitia Panitia Panitia

19.30 – 20.15 Tugas Individu merevisi RPP untuk peer teaching Panitia Panitia Panitia

20.15 – 21.00 Tugas Individu merevisi RPP untuk peer teaching Panitia Panitia Panitia

21.00 – 21.45 Tugas Individu merevisi RPP untuk peer teaching Panitia Panitia Panitia

Hari ke 4

08.00 – 08.45 Simulasi Pembelajaran (Presentasi contoh RPP) Penatar PPPPTK IN GI

08.45 – 09.30 Peer Teaching (Pengantar) Penatar PPPPTK IN GI

09.30 – 10.15 Peer Teaching Penatar PPPPTK IN GI

10.15 – 10.30 Istirahat Panitia Panitia Panitia

10.30 – 11.15 Peer Teaching Penatar PPPPTK IN GI


(49)

Waktu Materi Pelatihan

Penatar/ Narasumber Instruktur Nasional

(IN) Guru Inti (GI) Guru Kelas/Mapel

12.00 – 13.30 Isoma Panitia Panitia Panitia

13.30 – 14.15 Peer Teaching Penatar PPPPTK IN GI

14.15 – 15.00 Peer Teaching Penatar PPPPTK IN GI

15.00 – 15.30 Istirahat Panitia Panitia Panitia

15.30 – 16.15 Peer Teaching TA IN GI

16.15 – 17.00 Peer Teaching Penatar PPPPTK IN GI

17.00 – 17.45 Peer Teaching Penatar PPPPTK IN GI

17.45 – 19.30 Isoma Panitia Panitia Panitia

19.30 – 20.15 Test akhir Penatar PPPPTK IN GI

20.15 – 21.00 Peer Teaching (Refleksi) Penatar PPPPTK IN GI

21.00 – 21.45 Peer Teaching (Refleksi) Penatar PPPPTK IN GI

Hari ke 5

08.00 – 08.45 Materi Pendampingan Penatar PPPPTK IN GI

08.45 – 09.30 Materi Pendampingan Penatar PPPPTK IN GI

09.30 – 10.15 Istirahat Panitia IN GI

10.15 – 10.30 Pengumuman Nilai Pelatihan Penatar PPPPTK

10.30 – 11.15 Penutupan Pengarah/Narasumber Narasumber Narasumber Daerah


(50)

2. Guru IPA/IPS MTs

Waktu Materi Pelatihan

Penatar/ Narasumber Instruktur Nasional

(IN) Guru Inti (GI) Guru Kelas/Mapel

Hari Ke 1

12.00 – 14.15 Pendaftaran Peserta Panitia Panitia Panitia

14.15 – 15.00 Pembukaan Narasumber Pusat Narasumber Pusat Narasumber Pusat

15.00 – 15.30 Istirahat

15.30 – 16.15 Test awal Tim Pusat Tim Pusat Tim Pusat

16.15 – 17.00 Kebijakan Kementerian Agama (Perubahan Midset) Narasumber Pusat IN GI

17.00 – 17.45 Informasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 Narasumber Pusat IN GI

17.45 – 19.30 Isoma Panitia Panitia Panitia

19.30 – 20.15 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Penatar PPPPTK IN GI

20.15 – 21.00 SKL, KI dan KD Penatar PPPPTK IN GI

21.00 – 21.45 Tugas Kelompok membaca dan menganalisis SKL KI KD, Buku Siswa,

dan Buku Guru Panitia Panitia Panitia

Hari Ke 2

08.00 – 08.45 • Review Hasil Kelompok SKL, KI, KD • Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Penatar PPPPTK

IN GI

08.45 – 09.30 Konsep Pembelajaran IPA/IPS Terpadu* Penatar PPPPTK IN GI

09.30 – 10.15 Konsep Pembelajaran IPA/IPS Terpadu* Penatar PPPPTK IN GI

10.15 – 10.30 Istirahat Panitia Panitia Panitia

10.30 – 11.15 Konsep Pendekatan Saintifik Penatar PPPPTK IN GI

11.15 – 12.00 Konsep Pendekatan Saintifik Penatar PPPPTK IN GI

12.00 – 13.30 Isoma Panitia Panitia Panitia

13.30 – 14.15 Model Pembelajaran Penatar PPPPTK IN GI

14.15 – 15.00 Model Pembelajaran Penatar PPPPTK IN GI


(1)

Buku 1

PEDOMAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Pendahuluan| 59 Lampiran 9. Format Rekapitulasi Penilaian Sikap

Tingkat Pelatihan :

No Nama Peserta Pelatihan

MD1 MD2 MD3 MD4 MD5 Rerata Nilai Dalam Angka

KS D TJ KS D TJ KS D TJ KS D TJ

Keterangan:

KS : Kerjasama D : Disiplin


(2)

MD1: Mata Diklat Perubahan Mindset

MD2: Mata Diklat Konsep Kurikulum MD3: Mata Diklat Analisis Materi Ajar

MD4: Mata Diklat Model Rancangan Pembelajaran MD5: Mata Diklat Praktik Pembelajaran Terbimbing


(3)

Buku 1

PEDOMAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Pendahuluan| 61 Lampiran 10: Format Rekapitulasi Nilai Akhir Pelatihan

No Peserta

Pelatihan Instansi

Nilai Proses [70%] Nilai Pengetahuan

[30%] Nilai

Akhir Rerata Nilai

Sikap[40%]

Rerata Nilai Keterampilan[60%]

Rerata Tes Awal & Akhir

Skor Skor

Terboboti Skor

Skor

Terboboti Skor

Skor Terboboti

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Keterangan:

Nilai Sebutan

85 – 100 A =Baik Sekali

75 – 84 B = Baik

65 – 74 C = Cukup

55 – 64 D = Kurang


(4)

1

PE DOMAN P E LAT IH AN I MPL E ME N T ASI KU RIKU LUM 2 013 Pend ah u lu an | 62 La mpir a n 1 1 : Fo rmat Pen ila ia n Pen a ta r/ Fa sil ita to r Je n ja n g Pel a ti h a n : N o . N ama Pen atar/F as ili tato t

Kemampuan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pemberian motivasi kepada peserta.

Kemampuan memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan gagasan dan pengalaman.

Penguasaan terhadap materi.

Kemampuan menyampaikan materi.

Relevansi materi dengan tujuan pembelajaran.

Ketepatan penggunaan metode dan teknik mengajar.

Pemanfaatan media pengajaran.

Kemampuan memberikan contoh dan ilustrasi.

Kemampuan mengendalikan jalannya diskusi atau presentasi tugas individu/kelompok.

Kemampuan berinteraksi dengan peserta di dalam kelas.

Penggunaan bahasa dalam pembelajaran.

Cara menjawab pertanyaan dan memberi komentar dari peserta.

Pemberian umpan balik.

Kemampuan menyimpulkan isi materi.

Rerata 1 . 2 . 3 . 4 . 5 . 6 . 7 . 8 . 9 .


(5)

Buku 1

PEDOMAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Pendahuluan| 63 Lampiran 12: Format Penilaian Pelaksanaan Pelatihan.

Nama Peserta : Jenjang Pelatihan :

No. Indikator Skor

K C B BS

Dasar Hukum

1. Ketersediaan surat keputusan yang mendasari penyelenggaraan pelatihan. Administrasi PenyelenggaraanPelatihan

2. Kejelasan tugas dan tanggung jawab penyelenggaraan pelatihan. 3. Ketepatan perencanaan dan pelaksanaan pelatihan.

4. Ketersediaan pedoman pelaksanaan pelatihan.

5. Kejelasan informasi [pemberitahuan] pelaksanaan pelatihan. Sarana Prasarana Penunjang Pelatihan

6. Kemudahan akses ke tempat penyelenggaraan pelatihan. 7. Fasilitasi transportasi darat/udara dari dan ke tempat pelatihan. 8. Kesiapan dan ketersediaan sarana pelatihan [audio visual, LCD/laptop,

papan putih, pelantang, spidol, penghapus].

9. Kenyamanan ruang pelatihan [ventilasi udara/AC, pencahayaan]. 10. Kebersihan ruang kelas.

11. Kenyamanan kamar penginapan.

12. Ketersediaan perlengkapan medis sederhana [P3K]. 13. Ketersediaan sarana ibadah.

14. Pembiayaan Pelatihan

15. Ketersediaan biaya keikutsertaan pelatihan.

16. Jumlah peserta pelatihan yang dipersyaratkan untuk mencapai efisiensi pelatihan.

Bahan Pelatihan

17. Kelengkapan dokumen/kit bahan pelatihan [materi, ATK, name tag]. 18. Kualitas tampilan bahan pelatihan.


(6)

No. Indikator Skor

K C B BS

19. Keterbacaan pada bahan pelatihan.

20. Ketersediaan ilustrasi dan contoh pada bahan pelatihan. Jangka Waktu Pelaksanaan Pelatihan

21. Kesesuaian alokasi waktu pelaksanaan pelatihan dengan tujuan dan sasaran program pelatihan.

22. Ketepatan alokasi waktu untuk menyelesaikan setiap bahan pelatihan. Layanan Menu

23. Kecukupan menu yang mendukung pemenuhan gizi. 24. Variasi hidangan/konsumsi.

25. Ketepatan waktu penyediaan konsumsi.

Rerata Keterangan:

K = Kurang C = Cukup B = Baik BS = Baik Sekali