Analisis Hukum Islam terhadap transaksi Qard untuk usaha tambak ikan di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

Analisis Hukum Islam Terhadap Transaksi Qard} Untuk Usaha
Tambak Ikan Di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten
Sidoarjo
SKRIPSI
Oleh:
Elnisa Salicha
Nim : C72213118

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fakultas Syari’ah dan Hukum
Jurusan Hukum Perdata Islam Prodi Muamalah
Surabaya
2017

ABSTRAK
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan dengan judul ‚analisis hukum
Islam terhadap transaksi qard} untuk usaha tambak ikan di Desa Segoro Tambak
Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.‛ Skripsi ini merupakan penelitian untuk
menjawab pertanyaan, 1) bagaimana praktik transaksi qard} untuk usaha tambak
ikan di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, 2)
bagaimana analisis hukum Islam terhadap pelaksanaan transaksi qard} untuk

usaha tambak ikan di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten
Sidoarjo.
Dalam skripsi ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
dengan menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara langsung yaitu suatu
penggalian data dengan cara memperhatikan, mendengar dan mencatat hal yang
menjadi sumber data. Kemudian selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif
analisis dengan pola fikir deduktif yaitu pola pikir yang berpijak pada teori-teori
yang berkaitan dengan permasalahan, kemudian dikemukakan berdasarkan faktafakta yang bersifat khusus.
Hasil penelitian praktik transaksi qard} yakni transaksi hutang piutang untuk
dana usaha tambak ikan, dana dari kreditur kepada debitur, dengan kesepakatan
pemberian keuntungan kepada kreditur atas usaha tambak ikan debitur, disertai
dengan pinjaman uang untuk keperluan pribadi debitur yang akan diangsur
diakhir kesepakatan usaha diantara keduanya. Apabila terjadi kegagalan panen
maka pihak debitur akan menangguhkan pemberian keuntungan atas usaha
tambak ikan pada waktu panen berikutnya sehingga debitur memberikan
keuntungan atas usaha tambak ikan 2 kali lipat kepada pihak kreditur dan apabila
terjadi wanprestasi maka pihak kreditur yang memiliki kekuatan hukum paling
lemah karena tidak adanya bukti yang menjelaskan adanya kesepakatan hutang
piutang usaha seperti akta kesepakatan hutang piutang. Transaksi ini dianggap
akad yang tidak diperbolehkan dalam qard} karena dalam transaksi ini

mensyaratkan keuntungan atas pinjaman yang diberikan kreditur kepada debitur
yakni pembagian keuntungan atas usaha tambak ikan pada pengembalian
pinjaman debitur.
Dari kesimpulan di atas sebaiknya warga Desa Segoro Tambak Kecamatan
Sedati Kabupaten Sidoarjo lebih diperhatikan dalam melakukan suatu transaksi,
karena dalam hukum Islam pada ketentuan qard} tidak diperkenankan untuk
mengambil keuntungan, apabila menginginkan keuntungan maka seharusnya
menggunakan kesepakatan kerjasama (mud}arabah) yang menghendaki bagi hasil
ataupun keuntungan didalamnya dan bukan menggunakan kesepakatan qard}
yang sama sekali tidak diperkenankan untuk mencari keuntungan didalamnya
karena qard} merupakan akad tabarru’ (bersifat non komersial) bukan seperti
mud}arabah yang merupakan akad tijari (bersifat komersial).

vii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM .......................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
PENGESAHAN ............................................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TRANSLITERASI ......................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 6
D. Kajian Pustaka ............................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian........................................................................ 10
F. Kegunaan Hasil Penelitian ......................................................... 10
G. Definisi Operasional ................................................................... 11
H. Metode Penelitian ....................................................................... 12
I.

Sistematika Pembahasan ............................................................ 18


BAB II TEORI QARD}
A. Pengertian Qard} .......................................................................... 20
B. Dasar Hukum Qard} ..................................................................... 23
C. Rukun Dan Syarat Qard} ............................................................. 26
D. Macam-Macam Qard} .................................................................. 34
E. Barang yang sah dijadikanQard} ................................................. 34
F. Hukum (ketetapan) Qard} ............................................................ 35
G. Praktek Yang Dilarang Dalam Qard} .......................................... 38

x
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI
DESA
SEGORO
TAMBAK
KECAMATAN
SEDATI
KABUPATEN SIDOARJO

A. Gambaran Umum Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati
Kabupaten Sidoarjo .................................................................... 37
B. Praktik Transaksi Qard} Untuk Usaha Tambak Ikan .................. 44
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD}
UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO
TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO
A.

Analisis Terhadap Praktek Transaksi Qard} Untuk Usaha
Tambak Ikan Di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati
Kabupaten Sidoarjo .................................................................. 58

B.

Analisis Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Transaksi Qard}
Untuk Usaha Tambak Ikan Di Desa Segoro Tambak
Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo ................................... 62

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 70

B. Saran ........................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia mempunyai tujuan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan tersebut sangat
beragam baik primer, sekunder, maupun tersier, untuk memperoleh
semua itu manusia perlu bekerjasama dan saling membantu agar
semuanya terpenuhi. Sudah seharusnya orang kaya membantu yang
miskin dan yang mampu menolong yang tidak mampu.
Islam memandang bahwa kesejahteraan sosial dan individu harus
saling melengkapi, bukan untuk berkompetisi (bersaing) dan
berlomba untuk kebaikan diri sendiri, melainkan dorongan kerjasama

dalam mengembangkan hubungan antar perorangan. Ada banyak cara
yang dapat dilakukan seseorang untuk memberikan bantuan kepada
orang

yang

membutuhkan,

diantaranya

adalah memberikan

pinjaman atau hutang-piutang, sedekah maupun dengan zakat,
dimana dalam pelaksanaannya telah diatur dalam hukum Islam.
Adapun dalam kehidupan bermasyarakat manusia sering kali
terbentur dengan kemampuan dan kemauan yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam hidupnya, oleh karena, itu
bila sewaktu-waktu

muncul kebutuhan mendesak dan sangat


terpaksa, seseorang harus berhutang pada orang lain baik berupa
1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

barang maupun uang, dengan cara memberikan

pertolongan

pinjaman atau hutang yang mempunyai nilai kebaikan dan berpahala
di sisi Allah. Sebagaimana firman- Nya dalam Q.S. Al-Baqarah ayat
245 yang berbunyi:
             
  
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang
baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan
meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda
yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki) dan

kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.1

Barangsiapa saja yang memberikan bantuan berupa pinjaman
baik berupa barang atau benda di jalan Allah, maka Allah akan
melipat gandakan pinjaman tersebut berupa rizki yang melimpah.
Sehubungan dengan itu, memberikan bantuan berupa pinjaman bisa
menjadi wajib atas seseorang yang mempunyai kelebihan harta
untuk meminjamkannya kepada seseorang yang amat membutuhkan
yang bila orang itu tidak diberi pinjaman menyebabkan dia teraniaya
atau akan berbuat sesuatu yang dilarang agama, seperti dia akan
mencuri karena ketiadaan biaya untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya.

1

Departemen Agama RI dan Al-Qur’an Terjemahannya, (Bandung: PT Qordoba Internasional
Indonesia, 2012), 39.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

Akan tetapi, apabila seseorang memberikan pinjaman dengan
maksud menganiaya peminjam atau pinjaman tersebut akan
digunakan untuk berbuat maksiat, maka hukum peminjaman tersebut
menjadi haram. Dengan demikian, didasarkan pada kondisi-kondisi
yang amat bervariasi, hukum pinjam-meminjam pun bisa amat
bervariasi pula, seperti wajib, haram, makruh, ataupun mubah.2
Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Ar-Ru>m ayat 39 yang
berbunyi:
                
     
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah
pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang
kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang
berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya).3

Masyarakat Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Kab.

Sidoarjo telah melakukan praktik pinjam-meminjam uang atau
hutang-piutang sudah berlangsung sejak lama, mereka melakukan
kegiatan ini untuk saling tolong menolong dan membantu sesama
manusia dalam mencukupi kebutuhan hidup. Hutang-piutang di sini
merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi, karena dari hutangpiutang inilah mereka mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan
2
3

Helmi Karim, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), 39.
Departemen Agama RI...,408.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

hidup dan sebagai modal untuk menjalankan usaha mereka.
Seperti biasa, warga yang mau melakukan pinjaman mendatangi
kreditur (pemberi pinjaman) untuk meminjam uang dengan jumlah
tertentu. Kreditur memberikan pinjaman uang kepada debitur
(penerima pinjaman) sesuai yang diinginkan peminjam. Namun
dalam praktik hutang-piutang kali ini, debitur meminjam uang
kepada kreditur selain untuk keperluan pribadi juga meminjam uang
untuk modal usaha tambak ikannya sehingga pengembalian pinjaman
diikuti dengan bagi hasil atas panen usaha tambak ikannya kepada
kreditur dengan bagian yang telah ditentukan dari keuntungan,
seperti sepertiga atau seperempat.
Transaksi hutang piutang ini berlangsung cukup lama dan telah
menjadi suatu lahan usaha baik bagi kreditur maupun debitur, yang
telah mendatangkan keuntungan diantara keduanya, bagi kreditur dia
mendapat keuntungan atas bagi hasil modal yang dipinjamkannya
sehingga tanpa bersusah payah modal yang dia miliki dapat
berkembang, sedangkan bagi debitur dia mendapat keuntungan atas
pinjaman modal yang dia terima karena dia merasa terbantu lantaran
dia dapat mengelola usaha tambak ikannya dengan modal yang
diberikan oleh kreditur.
Berangkat dari uraian di atas, hal ini menjadi menarik untuk
diteliti dan juga dibahas pada bab selanjutnya, oleh sebab itu peneliti
merasa pantas untuk membahasnya dalam sebuah karya ilmiyah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

berupa skripsi dengan judul analisis hukum Islam terhadap transaksi

qard} untuk usaha tambak ikan di Desa Segoro Tambak Kecamatan
Sedati Kabupaten Sidoarjo.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah
1.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, muncul beberapa masalah dalam
penelitian ini, adapun masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
a. Pengertian qard} dalam hukum Islam.
b. Transaksi akad qard} untuk usaha tambak ikan di Desa Segoro
Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.
c. Ketentuan apabila terjadi kegagalan panen atau wanprestasi untuk
usaha tambak ikan di desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati
Kabupaten Sidoarjo.
d. Ketentuan nisbah bagi hasil atas panen usaha tambak ikan di desa
Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.
e. Mekanisme pelaksanaan transaksi qard} untuk usaha tambak ikan di
Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.
f. Analisis hukum Islam terhadap pelaksanaan transaksi qard} untuk
usaha tambak ikan di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati
Kabupaten Sidoarjo.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

2.

Batasan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada maka penelitian ini akan
membatasi masalah yang akan dikaji sebagai berikut:
a.

Praktik transaksi qard} untuk usaha tambak ikan di Desa Segoro
Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

b.

Ketentuan apabila terjadi kegagalan panen atau wanprestasi dalam
usaha tambak ikan di desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati
Kabupaten Sidoarjo.

c.

Analisis hukum Islam terhadap pelaksanaan transaksi qard} untuk
usaha tambak ikan di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati
Kabupaten Sidoarjo.

C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat diambil permasalahan tentang
transaksi akad qard} antara kreditur dan debitur dalam usaha tambak ikan di
Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, maka untuk
memfokuskan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti mengambil masalah
yang terumus sebagai berikut:
1.

Bagaimana praktik transaksi qard} untuk usaha tambak ikan di Desa
Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo?

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

2.

Bagaimana analisis hukum Islam terhadap pelaksanaan transaksi qard}
untuk usaha tambak ikan di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati
Kabupaten Sidoarjo?

D. Kajian Pustaka
Pembahasan masalah transaksi kerjasama qard} telah banyak dibahas dan
ditulis dalam skripsi-skripsi terdahulu yang dijadikan sebagai gambaran
penulisan, sehingga tidak ada pengulangan permasalahan yang sama.
Sehingga penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti tidak ada duplikasi
atau pengulangan untuk penelitian ini. Penelitian yang sudah pernah
dilakukan pada skripsi terdahulu adalah:
1. Maria Arfiana dalam skripsinya yang berjudul ‚Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Pelaksanaan qard} Hasil Penangkapan Ikan Di Desa Morodemak
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak‛ dalam penelitian ini penulis
menganalisis mengenai pembagian hasil penangkapan ikan yang terjadi di
Desa Morodemak, dalam usaha sebagai nelayan hasilnya tidak tentu dan
apabila tidak mendapatkan hasil tangkapan sama sekali, maka Bagi
nelayan yang kedudukannya sebagai pekerja dan juragan terus
menanggung hutang nelayan apabila dalam berlayar tidak ada hasil yang
dapat dibagi. Bagi hasil antara nelayan dan juragan di Desa Morodemak
menggunakan sistem qard} yaitu mengikuti adat kebiasaan yang berlaku di
daerah setempat dengan menggunakan cara paroan (dibagi dua), dari hasil

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

yang diperoleh tersebut dikurangi biaya perbekalan dan persenan.4
2. Mukhamat Khairudin dalam skripsinya yang berjudul ‚Praktik Qard}
Nggado Sapi Di Desa Grantung Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo
Menurut Hukum Islam‛. Dalam penelitian ini penulis menganalisis
berkenaan tentang praktik bagi hasil nggado sapi di Desa Grantung
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo. Penelitian ini dilakukan karena
dalam praktik qard} nggado sapi pada awalnya dilakukan antara pemilik
dan pemelihara saling memanfaatkannya satu sama lain. Masyarakat Desa
Grantung mayoritas beragama Islam, sebagian besar bermata pencaharian
sebagai petani dan pemroduksi tahu, akan tetapi hasil pertanian dan
produksi tahu dirasakan mayarakat hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga mereka tidak mempunyai
tabungan apabila sewaktu-waktu mereka membutuhkan dana yang cukup
besar. Atas dasar inilah qard} nggado sapi dilakukan masyarakat Desa
Grantung. Disatu sisi pemilik sapi dapat mengembangkan modal yang
dimilikinya tanpa bersusah payah. Disisi lain pemelihara dapat memiliki
investasi ataupun tabungan yang suatu saat ke depan akan ia peroleh.
Akad perjanjian qard} di masyarakat ini meskipun dilakukan dengan lisan,
akan tetapi tidak terjadi pengingkaran perjanjian, dan hal itu dilakukan
sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku di Desa Grantung, hal tersebut
tidak bertentangan dengan maksud syari’ah atau hukum Islam. Perjanjian
Maria Arfiana, ‚Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan qard} Hasil Penangkapan Ikan Di
Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak‛, (Skripsi--IAIN Wali Songo Semarang,
2008).
4

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

tersebut termasuk dalam akad qard} karena syarat dan rukunnya masuk
dalam kriteria akad qard}.5
3. Rihayati Alqomaidah dalam skripsinya yang berjudul ‚Tinjauan hukum
Islam terhadap akad pembiayaan qard} dengan sistem kelompok di Balai
Usaha Mandiri Terpadu (Bmt) ‛Kube Sejahtera‛ Desa Tropodo
Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo.‛ Dalam penelitian ini penulis
menganalisis berkenaan tentang gambaran akad qard} dengan sistem
kelompok yang terjadi di BMT Kube Sejahtera Desa Tropodo Kecamatan
Krian Kabupaten Sidoarjo untuk kegiatan usaha produktif anggota
dimana calon debitur yang mengajukan pembiayaan, harus membentuk
kelompok yang terdiri dari 6 sampai 8 orang setiap kelompoknya. Dan
akad perjanjian pembiayaannya atas nama individu bukan atas nama
kelompok, tetapi berdasarkan rekomendasi dari setiap anggota kelompok
yang lain, serta disetujui oleh ketua kelompoknya yang Tidak
diperbolehkan (tidak sah) menurut hukum Islam karena merugikan salah
satu pihak dari semua anggota kelompok yang mengajukan pembiayaan

qard}, sehingga mengandung unsur kedzaliman.6
Adapun dalam penelitian ini membahas tentang pelaksanaan akad qard}
untuk usaha tambak ikan di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati

Mukhamat Khairudin, ‚Praktik qard} Nggado Sapi Di Desa Grantung Kecamatan Bayan
Kabupaten Purworejo Menurut Hukum Islam‛, (Skripsi--UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009)
6
Rihayati Alqomaidah, ‚Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pembiayaan qard} Dengan
Sistem Kelompok Di Balai Usaha Mandiri Terpadu (BMT) ‛Kube Sejahtera‛ Desa Tropodo
Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo‛, (Skripsi--IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009).
5

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

Kabupaten Sidoarjo, dalam praktiknya transaksi qard} ini berawal dari
transaksi pinjam meminjam uang untuk usaha tambak ikannya yang
berlanjut dengan kerjasama diantara keduanya sehingga dalam praktik ini
termasuk dalam transaksi qard} karena diantara mereka saling bekerjasama
dalam mendatangkan keuntungan satu sama lain baik bagi kreditur maupun
debitur, sehingga dalam pengembalian pinjaman uang tersebut disertai
dengan bagi hasil atas panen usaha tambak ikannya.

E.

Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari masalah yang sudah tertera dalam perumusan
masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Untuk menjelaskan deskripsi tentang praktik transaksi qard} untuk usaha
tambak ikan di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten
Sidoarjo.

2.

Untuk menjelaskan analisis hukum Islam terhadap transaksi akad qard}
untuk usaha tambak ikan di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati
Kabupaten Sidoarjo.

F.

Kegunaan Hasil Penelitian
Pengkajian dari permasalahan ini diharapkan mempunyai nilai tambah
baik bagi pembaca terlebih lagi bagi penulis sendiri, baik secara teoritis

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

maupun secara praktis. Secara umum, kegunaan penelitian yang dilakukan
ini dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu:
1.

Secara teoritis, untuk menambah dan memperluas wawasan dan
pengetahuan tentang transaksi akad qard} untuk usaha tambak ikan di
Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo dan dapat
dijadikan sumber informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang peminjaman uang sebagai usaha tambak ikan.

2.

Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan acuan
dan memberi kontribusi pemikiran terhadap pemberi dan penerima
pinjaman uang untuk usaha tambak ikan, khususnya kepada peneliti
dalam melaksanakan transaksi yang tidak bertentangan dengan syariat
Islam untuk kemudian bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya dan
sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan transaksi akad qard} untuk usaha tambak ikan.

G. Definisi Operasional
Supaya lebih mudah dalam memahami skripsi penulis yang berjudul
analisis hukum Islam terhadap transaksi akad qard} untuk usaha tambak ikan
di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, Maka
penulis akan menjelaskan istilah-istilah operasional yang ada sebagai
berikut:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

1. Hukum Islam
Yakni peraturan atau ketentuan yang dijadikan pedoman dalam
penyelesaian skripsi ini yang meliputi al-Qur’an dan Hadits serta
pendapat fuqaha’ tentang akad qard}.
2. Transaksi
Yaitu aplikasi bentuk ija>b dan qobu>l antara dua pihak atau lebih,
dalam hal ini antara kreditur sebagai pemberi pinjaman uang (Bu
Sholikhah) dan debitur sebagai penerima peminjam uang (Pak Waris, Pak
Gunawan, dan Pak Arif).
3. Akad qard}
Yaitu akad hutang piutang usaha untuk usaha tambak ikan di Desa
Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, yang mana
kreditur sebagai pemodal dan debitur sebagai penggarap.
4. Usaha Tambak Ikan
Yaitu kesepakatan usaha antara pemberi dan penerima pinjaman uang
untuk suatu usaha , dalam usaha ini obyeknya adalah tambak ikan yang
berada di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

H. Metode Penelitian
1.

Data Yang Dikumpulkan
Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan diskriptif, karena dalam penelitian kualitatif
peneliti menggunakan instrument mengumpulkan data atau mengukur

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

status variable yang diteliti, sedangkan dalam penelitian kualitatif,
peneliti menjadi instrument. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif
instrumennya adalah orang. Untuk dapat menjadi instrument maka
peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga
mampu bertanya, menganalisis, memotret dan mengkonstruksi obyek
yang diteliti menjadi jelas dan bermakna.7
Berdasarkan rumusan seperti yang telah dikemukakan di atas, maka
data yang didapatkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a.

Data tentang mekanisme akad qard}.

b.

Data tentang ketentuan apabila terjadi wanprestasi atau gagal
panen dalam usaha tambak ikan.

c.
2.

Data tentang nisbah bagi hasil atas panen usaha tambak ikan.

Sumber Data
Data-data penelitian ini dapat diperoleh dari beberapa sumber data
sebagai berikut:
a.

Sumber Primer, Data yang diperoleh secara langsung dari
masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan
alat lainnya8. Dalam penelitian ini, yaitu sumber data yang
pengambilannya diperoleh dari tempat penelitian, meliputi Data
yang didapatkan peneliti dari hasil wawancara dengan penerima

7

Sugiyono, Memahami Penilitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), 2.
Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004),
87.
8

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

pinjaman uang (Pak Waris, Pak Gunawan, dan Pak Arif) dan
pemberi pinjaman uang (Ibu Sholikhah) dalam transaksi qard}
antara kreditur dan debitur dalam usaha tambak ikan di Desa
Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.
b.

Sumber Sekunder, yaitu Data yang diperoleh dari atau berasal dari
bahan kepustakaan.9 Dalam penelitian ini, merupakan data yang
bersumber dari buku-buku dan bisa didapatkan melalui informasi
dari orang lain atau dokumen. Adapun data yang dimiliki peneliti
meliputi:
1) Tokoh Masyarakat,
2) Data dari kantor Desa Segoro Tambak.

3.

Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh
peneliti, yakni subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran
penelitian.10 Penentuan subyek penelitian berdasarkan atas kebutuhan
penelitian yang dapat memberikan informasi sesuai dengan tujuan
peneliti. Salah satu informan yang penting pertama, yaitu pemberi
pijaman uang (Bu. Solikhah) itu sendiri yang dapat memberikan
informasi

secara

langsung

mengenai

proses

serta

mekanisme

peminjaman uang dengan akad qard} tersebut. Kedua, yaitu penerima
pinjaman uang (Pak. Gunawan, Pak Arif, dan Pak. Waris) sebagai usaha

9

Ibid., 88.
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), 188.
10

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

tambak ikan tersebut yang menjadi salah satu subyek informan penting
dalam penelitian ini yang dapat memberikan gambaran proses serta
mekanisme peminjaman uang yang digunakan untuk usaha tambak ikan
tersebut, yang nantinya akan disesuaikan informasi diantara keduanya.
4.

Teknik Pengumpulan Data
Terdapat beberapa macam teknik pengumpulan data, salah satunya
adalah teknik dokumentasi, dan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a.

Interview (wawancara), metode wawancara atau interview yaitu
metode ilmiah yang dalam pengumpulan datanya dengan jalan
berbicara atau

berdialog

langsung

dengan sumber obyek

penelitian.11 Wawancara sebagai alat pengumpul data dengan jalan
tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan
berlandasaskan pada tujuan penelitian. Wawancara yang peneliti
lakukan, yaitu kepada penerima dan pemberi pinjaman uang
sebagai usaha tambak ikan di Desa Segoro Tambak Kecamatan
Sedati Kabupaten Sidoarjo.
b.

Studi dokumentasi dalam teknik dokumentasi, peneliti mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda, dan sebagainya.12 Dari hasil pengumpulan

11

Lexy J.Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif Cet I, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000), 135.
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian...,274.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

dokumentasi yang telah diperoleh peneliti dapat memperoleh
informasi tentang transaksi akad qard} untuk usaha tambak ikan di
Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.
5.

Teknik Pengolahan Data
Data-data yang diperoleh dari hasil penggalian terhadap sumbersumber data akan diolah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
a.

Editing, yaitu memeriksa kembali semua data-data yang diperoleh
dengan memilih dan menyeleksi data tersebut dari berbagai segi
yang meliputi kesesuaian keselarasan satu dengan yang lainnya,
keaslian, kejelasan serta relevansinya dengan permasalahan.13
Teknik ini digunakan penulis untuk menyortir data dengan
memilih mana data yang menarik, penting, berguna, dan baru.
Data yang dirasa tidak dipakai disingkirkan.14

b.

Organizing, yaitu mengatur dan menyusun data sumber
dokumentasi sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh
gambaran

yang

sesuai

dengan

rumusan

masalah,

serta

mengelompokan data yang diperoleh.15 Dengan teknik ini
diharapkan penulis dapat memperoleh gambaran tentang transaksi
akad qard} untuk usaha tambak ikan di Desa Segoro Tambak
Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

13

Chalid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), 153.
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012), 19.
15
Ibid., 154.
14

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

c.

Analyzing, yaitu dengan memberikan analisis lanjutan terhadap
hasil editing dan organizing data yang telah diperoleh dari sumbersumber penelitian, dengan menggunakan teori dan dalil-dalil
lainnya, sehingga diperoleh kesimpulan.16

6.

Teknik Analisis Data
Hasil dari penggumpulan data tersebut akan dibahas dan kemudian
dilakukan analisis secara kualitatif, yaitu dilakukan terhadap data yang
berupa informasi, uraian dalam bentuk prosa kemudian dikaitkan dengan
data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran
atau sebaliknya, sehingga memperoleh gambaran baru ataupun
menguatkan suatu gambaran yang sudah ada dan sebaliknya. Jadi bentuk
analisis ini dilakukan merupakan penjelasan-penjelasan, bukan berupa
angka-angka statistik atau bentuk angka lainnya.17Penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamanati dengan metode yang
telah ditentukan.
a.

Analisis Deskriptif, yaitu dengan cara mendeskripsikan, mencatat,
analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini
terjadi atau ada.18 metode ini digunakan untuk mengetahui
gambaran tentang transaksi akad qard} untuk usaha tambak ikan di
Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

16

Ibid., 195.
Joko Subagyo, Metode Penelitian...,80.
18
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 26.

17

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

b.

Pola Pikir Deduktif, dalam penelitian ini penulis menggunakan
pola pikir deduktif yaitu dimulai dengan menggunakan teori-teori
atau dalil-dalil terhadap transaksi akad qard} untuk usaha tambak
ikan kemudian di temukan pemahaman secara umum menurut
perspektif hukum Islam untuk selanjutnya dapat diambil
kesimpulan bersifat khusus.19

I.

Sistematika Pembahasan
Agar tersusun dengan sistematis maka penulis membagi dalam lima bab,
dan dalam tiap-tiap bab masing-masing diuraikan aspek-aspek yang
berhubungan dengan pokok pembahasan, yaitu analisis hukum Islam
terhadap transaksi akad qard} untuk usaha tambak ikan di desa Segoro
Tambak Kabupaten Sidoarjo. Adapun susunannya sebagai berikut:
Bab pertama adalah pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah,
identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan
penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian
dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, berisi penjelasan tentang qard}} yang berisi pengertian qard},
dasar hukum qard}, syarat dan rukun qard}, macam-macam qard}, barang yang
sah dijadikan qard}, hukum (ketetapan) qard}, pratek yang dilarang dalam

qard}.

19

M. Toha Anggoro, Metode Penelitian, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), 6

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

Bab ketiga adalah penyajian data, berisi mengenai data umum seperti
hasil penelitian tentang deskripsi praktik transaksi akad qard} untuk usaha
tambak ikan di desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.
Bab keempat adalah analisis hukum Islam terhadap transaksi qard} untuk
usaha tambak ikan di desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten
Sidoarjo.
Bab kelima adalah kesimpulan dan saran terhadap transaksi qard} untuk
usaha tambak ikan di desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten
Sidoarjo.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
TEORI QARD}

A. Pengertian Qard}}
Secara etimologi qard}} merupakan masdar dari qarad}ah asy-syai’- yaqrid}uhu,
yang berarti dia memutuskannya. Qard}} adalah bentuk masdar yang berarti
memutuskan. Dikatakan, qarad}u asy-syari’a bil-miqrad}, atau memutus sesuatu
dengan gunting. Qard}} berarti (potongan). Harta yang dibayarkan kepada muqtarid
(yang diajak akad qard}}) dinamakan qard}}, sebab merupakan potongan dari harta

muqrid (orang yang membayar).1
Qard}} adalah sesuatu yang diberikan oleh pemilik untuk dibayar.2Qard}
merupakan bentuk masdar dari qard}a asy-syai’- yaqrid}uhu, yang berarti dia
memutuskanya.
3

.‫َالقط خع‬:‫َوأصلخ خََِاللغة‬،‫ضَبفتحَالقافَوقدَتكسر‬
‫القر خ‬

Qard} adalah bentuk masdar yang berarti memutus. Dikatakan qard}tu asy-syai’a
bil-miqard}, aku memutus sesuatu dengan gunting. Al-Qard} adalah sesuatu yang
diberikan oleh pemilik untuk dibayar.
Adapun qard} secara terminologis adalah memberikan harta kepada orang yang
akan memanfaatkannya dan mengembalikan gantinya dikemudian hari.4 Menurut
Firdaus at al., qard} adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih

1

Rachmat Syafe’i, Fiqih Muamalah (Bandung: Pustaka Setia), 151.
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2013),333.
3
Abdul Rahman Al-Jaziri, Al-Fiqh ‘Ala Madzahibil Arba’ah Juz 2, (Libanon, Beirut: Dar- AlKutub AlIlmiyah, 2003), 303 maktabah syamilah.
4
Abdullah bin Muhammad ath-Thayar, dkk. Ensiklopedi Fiqih Muamalah, terj. Miftahul Khair, (Cet. 1;
Yogyakarta: Maktabah al-Hanif, 2009), 153.
2

20
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

atau diminta kembali. Dalam literature fikih, qard} dikategorikan dalam aqad

tathawwu’i atau akad saling membantu dan bukan transaksi komersil.5
Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, qard}} adalah penyediaan dana
atau tagihan antar lembaga keuangan syariah dengan pihak peminjam yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melakukan pembayaran secara tunai atau cicilan
dalam waktu tertentu.6

Al-Qard} adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau
diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.
Dalam literatur fiqh klasik, qard} dikategorikan dalam aqad tathawwui atau akad
saling membantu dan bukan transaksi komersial.7
Menurut Malikiyyah, qard}} adalah menyerahkan sesuatu yang bernilai harta
kepada orang lain untuk mendapatkan manfaatnya dimana harta yang diserahkan
tadi tidak boleh dihutangkan lagi dengan cara tidak halal dengan ketentuan barang
itu harus diganti pada waktu yang akan datang, dengan syarat gantinya tidak beda
dengan yang diterima. Menurut ulama Hanafiyah qard}} adalah harta yang diserahkan
kepada orang lain untuk diganti dengan harta yang sama. Batas kesamaan yang
dimaksud hendaklah setiap satuannya tidak mengandung selisih yang dapat
membedakan bedanya harga.8
Menurut ulama Hanafiyah:

َ‫وصَي خردَعلىَدفعَم ٍال‬
‫أوَبعبارةٍَأخخرىَ خ وَعق ٌد خ‬،َ‫ليَلتت قاضا خ‬
ٍ ‫ضَ خ وَماَتخعطي َمنَم ٍالَمث‬
‫القر خ‬
ٌ ‫ص‬
‫َُخ خ‬

‫مثل ٍيَِخرلي خردَمث ل َخ‬

Artinya:
‚Qard} adalah harta yang diberikan seseorang dari harta mitsil (yang memiliki
perumpamaan) untuk kemudian dibayar atau dikembalikan. Atau dengan ungkapan
yang lain, qard} adalah suatu perjanjian yang khusus untuk menyerahkan harta (mal
5

Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), 178.
Pasal 20 ayat (36) Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
7
Dr. Muhammad Syafi’i Antonio, M.Ec, ‚Bank Syariah‛. 131.
8
Abdurrahman Al-Jaziri, Fiqih Empat Mazhab, (Jakarta: Darul Uum Press, 2001), 287.
6

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

mitsli) kepada orang lain untuk kemudian dikembalikan persis seperti yang
diterimanya.‛9

Sayyid Sabiq memberikan definisi qard} sebagai berikut:

َ ‫ضَلي خردَمث ل خَإلي َع دَقخدرت َعلي‬
‫ضَ خ وَالم خ‬
‫الَالذيَيخعطي ََال خمقر خ‬
‫ضَلل خمقَ خ‬
‫القر خ‬

Artinya:
‚Al-qard} adalah harta yang diberikan oleh pemberi hutang (muqrid)} kepada
penerima utang (muqtarid) untuk kemudian dikembalikan kepadanya (muqrid})
seperti yang diterimanya, ketika ia telah mampu membayarnya.‛
Hanabilah sebagaimana dikutip oleh ali fikri memberikan definisi qard} sebagai
berikut:

‫ضَدف خعَم ٍالَلمنَي تف خعَب َوي خردَبدل‬
‫القر خ‬

Artinya:
‚Qard}} adalah memberikan harta kepada orang yang memanfaatkannya dan
kemudian mengembalikan penggantinya.‛10
Adapun pendapat Syafi’iyah adalah sebagai berikut:

.‫ضَيخطل خقَشرعاَِعََالشيءال خمقرض‬
‫َالقر خ‬:َ‫الشاَفعيةخَقالخوا‬

Artinya:
‚Syafi’iyah berpendapat bahwa qard}} dalam istilah syara’ diartikan dengan sesuatu
yang diberikan kepada orang lain (yang pada suatu saat harus dikembalikan).‛11

Dari pengertian akad dan al- Qard}} diatas dapat disimpulkan bahwa, ‚ Aqad Al-

Qard}} adalah Perikatan atau perjanjian antara kedua belah pihak, dimana pihak
pertama menyediakan harta atau memberikan harta dalam arti meminjamkan kepada
pihak kedua sebagai peminjam uang atau orang yang menerima harta yang dapat
ditagih atau diminta kembali harta tersebut, dengan kata lain meminjamkan harta
kepada orang lain yang mebutuhkan dana cepat tanpa mengharapkan imbalan.

9

Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Amzah, 2010),273.
Mushtafa Al-Babiy Al-Halabiy, Al-Muamalat al-maddiyah wa al-adabiyah, terj. Ali Fikri, mesir 1356, 346.
11
Ali Fikri, Al-Muamalat al-maddiyah wa al-adabiyah,346.
10

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

B. Dasar Hukum Qard}
Dasar disyariatkan qard}} adalah al-Qur’an, as-Sunnah, Ijma :
1. Dalil al-Qur’an adalah firman Allah :
Surat al-Baqarah ayat 245 dan surat al-Muzammil ayat 20

ََ َ َ َ َ َ 
 َ َ َ َ َ َ 

َََََ

245. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.12

ََ َ ََ ََ ََ َ َََ َ َ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََََََ ََََََ ََ

ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ 

َََََ 
 َََََََ
ََ َ َ َ َ َ َ  َ َ َ َ َ َ َ َ 

ََ
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri
(sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau
sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama
kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui
bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu,
Maka dia memberi keringanan kepadamu, Karena itu Bacalah apa yang mudah
(bagimu) dari Al Quran. dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orangorang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan
20.

12

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, 40

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

Allah, Maka Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan Dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah
pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu
niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang
paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada
Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.13
Sisi pendalilan dari ayat diatas adalah bahwa allah swt menyerupakan amal
salih dan memberi infaq fi sabilillah dengan harta yang dipinjamkan. Dan
menyerupakan pembalasannya yang berlipat ganda dengan pembayaran hutang.
Amal kebaikan disebut pinjaman (hutang) karena orang yang berbuat baik
melakukannya untuk mendapatkan gantinya sehingga menyerupai orang yang
menghutangkan sesuatu agar mendapat gantinya.14
Surah Al-Hadid (57) ayat 11:

      
      
Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka
Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan ia akan
memperoleh pahala yang banyak.
Surah At-Taghabun (64) ayat 17:

         
    
Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah
melipatgandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah
Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.
Surah Al-Maidah ayat 2:

              
    

13
14

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, 576.
Abdullah bin Muhammad ath-Thayar, Ensiklopedi Fiqih Muamalah,154.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

Artinya : ‚Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.‛
(Al-Maidah : 2)
2. Dalil As-sunnah dari Hadis Ibnu Mas’ud

ٍَ ‫عنََابنََمس َعخ‬
ََ‫ضَ خمسلماَق رضاَمرت يََاََّكان‬
َ‫ودَأنََال بََصلىَاللَّخَعلي ََوسلمََقالََماَمنََ خمسل ٍَمَيخقر خ‬

َ‫كصدقتهاَمرة‬

Dari Ibnu Mas’ud bahwa sesungguhnya Nabi bersabda tidaklah seorang
muslim memberi pinjaman kepada orang muslim yang lain, melainkan
pinjaman itu berkedudukan seperti sedekah sekali. (HR. Ibnu Majah).15
Hadis Abu Hurairah

ََ‫حدث ا َأبخو َعوانةَ َعنَ َاِعمشَ َعنَ َأبَ َصالحٍَ َعنَ َأبَ َ خ ري رةَ َعنَ َال بَ َصلى َ ّلهَعلي َ َوسلمَ َقال‬
ََ‫منََن فسََعنََ خمسل ٍَمَ خكربةََمنََ خكربََالدن ياَن فسََاللَّخَع َخَ خكربةََمنَ َ خكربََي ومََالقيامةََومنََيسر‬
َ‫على َ خمعس ٍَرَفََالدن ياَيسرََالل َخَعلي ََفََالدن ياَوّخرةََوََمنَ َست رََعلىَ خمسل ٍَم َفََالدن ياَست رََالل َخ‬
َ ‫علي ََفََالدن ياَواّخرةََوالل َخَََِعونََالعبدََماَكانََالعب خَدَََِعونََأخي‬

Bapakku menceritakan kepadaku, dari Al-A’masy, ia berkata, ‚ Aku diberitahu
dari Abu Shahih dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Barang siapa
yang menghilangkan kesusahan seorang mmuslim dari berbagai kesusahan
dunia(nya), niscaya Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat. Barang
siapa yang menutupi (aib) seorang muslim didunia, niscaya Allah akan
menutupi (aibnya) didunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong
seorang hambanya sepanjang ia mau menolong saudaranya‛. (HR. AlTirmidzi)16
Hadits Anas bin Malik
Pada malam aku di-isra’-kan, aku melihat pada sebuah pintu surga tertulis
‘sedekah akan dibalas 10 kali lipat dan hutang dibalas 18 kali lipat’. Lalu aku
bertanya, ‚Wahai Jibril, mengapa menghutangi lebih utama dari sedekah?‛ Ia
menjawab, ‚karena meskipun pengemis meminta-minta, namun ia masih
mempunyai harta, sedangkan orang yang berhutang pasti karena ia sangat
membutuhkan.‛ (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi).17

3. Ijma’
‚Para ulama telah menyepakati bahwa al-qard} boleh dilakukan.
Kesepakatan ulama ini didasari tabiat manusia yang tidak bisa hidup tanpa
pertolongan dan bantuan saudaranya. Tidak ada seorangpun yang memiliki
15

Imam Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, jilid 2, 816
Imam Tirmidzi, Sunan Al-Tirmidzi, (Beirut: Dar Al-Kutub al-Ilmiyah, 1994), 105
17
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar FIQH MUAMALAH,(Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR, 2010),255.

16

digilib.