PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH DALAM PENGOLAHAN HASIL IKAN DI DESA TAMBAK OSO KECAMATAN WARU SIDOARJO.

PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH DALAM
PENGOLAHAN HASIL IKAN DI DESA TAMBAK OSO
KECAMATAN WARU SIDOARJ O

SKRIPSI

Oleh :
YUNIAR MUSTIKANINGRUM
NPM. 0941010039

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SURABAYA
2014

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH DALAM
PENGOLAHAN HASIL IKAN DI DESA TAMBAK OSO
KECAMATAN WARU SIDOARJ O

Disusun Oleh:
YUNIAR MUSTIKANINGRUM
NPM. 0941010039

Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,
Pembimbing Utama

Dr. Ertien Rining Nawangsari, M.Si
NIP. 196801161994032001
Mengetahui
DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi
NIP. 195507181983022001


ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH DALAM
PENGOLAHAN HASIL IKAN DI DESA TAMBAK OSO
KECAMATAN WARU SIDOARJ O
Disusun Oleh :
Yuniar Mustikaningrum
0941010039
Telah Dipertahankan
Dihadapan
Oleh Tim Penguji Skripsi
Pada
TanggalDan
03 JDiterima
anuar i 2013
J urusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Pada Tanggal 24 Desember 2013
MENYETUJ UI
PEMBIMBING

TIM PENGUJ I
1.

Dr, Ertien Rining Nawangsari, M.Si
NIP : 196801161994032001

Dr. Lukman Arif, MSi
NIP:196411021994031001
2.

Dra. Susi Hardjati, M.AP
NIP : 196902101993032001
3.

Dr, Ertien Rining Nawangsari, M.Si
NIP : 196801161994032001

Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awaTimur

Dra. Ec. Hj Suparwati, MSi
NIP. 195507181983022001

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH DALAM
PENGOLAHAN HASIL IKAN DI DESA TAMBAK OSO
KECAMATAN WARU SIDOARJ O

Nama Mahasiswa

: Yuniar Mustikaningrum

NPM


: 0941010039

Program Studi

: Ilmu Administrasi Negara

Fakultas

: Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Menyatakan Bahwa Skripsi Ini Telah Di Revisi Dan Disahkan
Pada Tanggal 03 J anuari 2014

PENGUJ I 1

Dr. Lukman Arif, MSi
NIP:196411021994031001

PENGUJ I 2


Dr. Ertien Rining Nawangsari, M.Si
NIP:196801161994032001

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGUJ I 3

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, berkat dan anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH DALAM
PENGOLAHAN

DARI

HASIL


IKAN

DI

DESA

TAMBAK

OSO

KECAMATAN WARU SIDOARJ O”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kurikulum
program studi Administrasi Negara, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JawaTtimur.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak telah
mendapat bantuan, kerjasama dan sumbangan pemikiran, dan penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada Ibu Dr. Ertien
Rining Nawangsari, M.Si sebagai dosen pembimbing utama. Tak lupa juga
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu

dalam pelaksanaan sehingga penyusunan proposal ini diantaranya :
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Lukman Arif, MSi, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Ibu Dra. Susi Harjati, M.Ap, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Sulbani, S.E selaku Kepala Desa Tambak Oso Kecamatan Waru
Sidoarjo
5. Doa restu Alm. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan motivasi dan arahan
dalam menyelesaikan skripsi ini
6. Saudaraku Verry, Wenny, Pipit, Sony, Didit, Ragil dan Kakak iparku Mas
Yudho yang selalu tegar dan gigih memberikan kasih saying dan do’a.

7. Sahabat-sahabat Ilmu Administrasi Negara [Dewi (si emak), Mega (si meme),
Risa (si pesek), Intan (si empluk), Puput , Taufiq (si cungkrink), Afif (si gibas)
dan sahabat-sahabat yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang
membantu penulis dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu ktitik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir
kata semoga dengan skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
khususnya bagi penulis dan bagi fakultas pada umunya serta para pembaca.

Surabaya, Desember 2013
Penulis

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL .....................................................................................


i

HALAMAN PERSETUJ UAN .....................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................

v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
ABSTRAKSI .............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................


1

A.

Latar Belakang .....................................................................

1

B.

Rumusan Masalah .................................................................

9

C.

Tujuan Penelitian .................................................................. 10

D.

Manfaat Penelitian ................................................................ 10

BAB II KAJ IAN PUSTAKA ..................................................................... 11
A.

Penelitian Terdahulu .............................................................. 11

B.

Landasan Teori ..................................................................... 15

C.

Kerangka Berfikir ................................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 34
A.

Jenis Penelitian ..................................................................... 34

B.

Lokasi Penelitian .................................................................. 35

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

C.

Fokus Penelitian .................................................................... 35

D.

Informan Dan Teknik Penarikan Informan ............................ 37

E.

Pengumpulan Data ................................................................ 39

F.

Teknik Analisi Data .............................................................. 41

G.

Keabsahan Data .................................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 47
A.

Gambaran Umum Obyek Penelitian ...................................... 47
1.

Letak dan Luas Wilayah ................................................. 47

2.

Kependudukan ............................................................... 48

3.

Wilayah Administrasi dan Pemerintah Desa Tambak Oso 51

4.

Tugas dan Fungsi Jabatan Pegawai Desa Tambak Oso ... 52

5.

Potret Kelompok Pemberdayaan UKM (MINASEKAR) . 58

6.

Potensi dan Kondisi Fisik Sarana dan Prasarana Desa
Tambak Oso ................................................................... 61

B. Hasil Penelitian ....................................................................... 64
1.

Pengembangan Bidang Produksi dan Pengolahan Hasil
Ikan .................................................................................. 64
a.

Penyuluhan dan Pelatihan Pengembangan Hasil
Produksi .................................................................... 65

2.

b.

Penyuluhan Standarisasi Dalam Proses Produksi ....... 74

c.

Pelatihan Manajemen Untuk Peningkatan Produk ...... 80

Pengadaan Sarana dan Prasarana .................................... 86
a. Bantuan Peralatan ...................................................... 86

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

b. Bantuan Pemasaran .................................................... 90
C.

BAB V

Pembahasan .......................................................................... 93
1.

Pengembangan Hasil Produksi dan Pengolahan Ikan ...... 94

2.

Pengadaan Sarana dan Prasarana .................................... 97

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 100
A.

Kesimpulan ........................................................................... 100
1.

Pengembangan Bidang Produksi dan Pengolahan ........... 100
a. Penyuluhan dan Pelatihan Pengembangan Hasil
Produksi .................................................................... 100
b. Penyuluhan Standarisasi Dalam Proses Produksi ........ 100
c. Pelatihan Manajemen Untuk Peningkatan Produk ...... 101

2.

Pengadaan Sarana dan Prasarana ..................................... 101
a. Bantuan Peralatan ...................................................... 101
b. Bantuan Pemasaran ................................................... 101

B.

Saran ................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .................................................................

33

Gambar 3.1 Analisis Interaktif Menurut Miles Dan Huberman .................

43

Gambar 4.1 Susunan Organisasi Pemerintah Desa Tambak Oso ...............

52

Gambar 4.2 Proses Penyuluhan ...............................................................

73

Gambar 4.3 Pengadaan Sarana dari Dinas UMKM ....................................

79

Gambar 4.3 Pengadaan sarana dari dinas UMKM ....................................

88

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelamin ...................................

48

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Dan Kepercayaan .........

49

Tabel 4.3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................

49

Tabel 4.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan usia ..........................................

50

Tabel 4.5

Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan .................................

51

Tabel 4.6

Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan ..................................

57

Tabel 4.7

Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ........................

57

Tabel 4.8

Komposisi Pegawai Berdasarkan Agama .................................

58

Tabel 4.9

Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..............

58

Tabel 4.10 Daftar Anggota Kelompok Mina Sekar Desa Tambak Oso .......

61

Tabel 4.11 Petensi Kelembagaan Desa Tambak Oso ..................................

62

Tabel 4.12 Potensi Kelembagaan Desa Tambak Oso Desa Tambak Oso ...

63

Tabel 4.13 Daftar peserta penyuluhan dan pelatihan usaha kecil menengah
(Mina Sekar) ...........................................................................

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

63

DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL .....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJ UAN .....................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................

v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
ABSTRAKSI .............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

1

A.

Latar Belakang .....................................................................

1

B.

Rumusan Masalah .................................................................

9

C.

Tujuan Penelitian .................................................................. 10

D.

Manfaat Penelitian ................................................................ 10

BAB II KAJ IAN PUSTAKA ..................................................................... 11
A.

Penelitian Terdahulu .............................................................. 11

B.

Landasan Teori ..................................................................... 15

C.

Kerangka Berfikir ................................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 34
A.

Jenis Penelitian ..................................................................... 34

B.

Lokasi Penelitian .................................................................. 35

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

C.

Fokus Penelitian .................................................................... 35

D.

Informan Dan Teknik Penarikan Informan ............................ 37

E.

Pengumpulan Data ................................................................ 39

F.

Teknik Analisi Data .............................................................. 41

G.

Keabsahan Data .................................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 47
A.

Gambaran Umum Obyek Penelitian ...................................... 47
1.

Letak dan Luas Wilayah ................................................. 47

2.

Kependudukan ............................................................... 48

3.

Wilayah Administrasi dan Pemerintah Desa Tambak Oso 51

4.

Tugas dan Fungsi Jabatan Pegawai Desa Tambak Oso ... 52

5.

Potret Kelompok Pemberdayaan UKM (MINASEKAR) . 58

6.

Potensi dan Kondisi Fisik Sarana dan Prasarana Desa
Tambak Oso ................................................................... 61

B. Hasil Penelitian ....................................................................... 64
1.

Pengembangan Bidang Produksi dan Pengolahan Hasil
Ikan .................................................................................. 64
a.

Penyuluhan dan Pelatihan Pengembangan Hasil
Produksi .................................................................... 65

2.

b.

Penyuluhan Standarisasi Dalam Proses Produksi ....... 74

c.

Pelatihan Manajemen Untuk Peningkatan Produk ...... 80

Pengadaan Sarana dan Prasarana .................................... 86
a. Bantuan Peralatan ...................................................... 86

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

b. Bantuan Pemasaran .................................................... 90
C.

BAB V

Pembahasan .......................................................................... 93
1.

Pengembangan Hasil Produksi dan Pengolahan Ikan ...... 94

2.

Pengadaan Sarana dan Prasarana .................................... 97

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 100
A.

Kesimpulan ........................................................................... 100
1.

Pengembangan Bidang Produksi dan Pengolahan ........... 100
a. Penyuluhan dan Pelatihan Pengembangan Hasil
Produksi .................................................................... 100
b. Penyuluhan Standarisasi Dalam Proses Produksi ........ 100
c. Pelatihan Manajemen Untuk Peningkatan Produk ...... 101

2.

Pengadaan Sarana dan Prasarana ..................................... 101
a. Bantuan Peralatan ...................................................... 101
b. Bantuan Pemasaran ................................................... 101

B.

Saran ................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI

Yuniar Mustikaningrum, 0941010039, Pemberdayaan Usaha Kecil
Menengah Dalam Pengolahan Hasil Ikan di Desa Tambak Oso Kecamatan
Waru Sidoarjo.
Penelitian ini didasarkan pada masalah adalah kurang adanya pelatihan
mengenai pengembangan kelompok usaha kecil pada masyarakat di Desa Tambak
Oso. Untuk mengembangkan potensi masyarakat yang lebih maksimal dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
diskriptif. Dalam penelitian ini teknik penentuan informan dilakukan secara
purposive sampling, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini seperti pengamatan, wawancara Mendalam, serta Dokumen. analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah secara kualitatif ini dapat memperoleh
keteraturan dan sistematis yang ketiganya saling berkaitan yaitu meliputi: Reduksi
Data,Penyajian Data Penarikan Kesimpulan.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil pemberdayaan usaha kecil
dalam pengolahan dari hasil ikan pada Desa Tambak Oso yang dilakukan melalui
pengembangan produksi dan pengadaaan sarana dan prasarana untuk pelaku usaha
kecil dalam pengembangan dan peningkatan hasil produksi yang dilakukan oleh
dinas-dinas terkait manfaatnya sangat dirasakan oleh kelompok usaha kecil
menengah yang tergabung dalam kelompok Mina Sekar
Kata kunci : Pemberdayaan dan usaha kecil menengah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai negara maritim terbesar di Asia Tenggara dengan panjang
pantai lebih dari 80.000 kilometer, Indonesia memiliki peluang besar menjadi
negara produsen unggulan di bidang perikanan. Apalagi, perikanan
merupakan urat nadi penghasilan bagi mayoritas penduduk di kawasan
pesisir. Berdasarkan data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) 2007,
Indonesia menempati peringkat kelima dunia pada tahun 2004 sebagai
produsen perikanan tangkap. Negara Indonesia juga merupakan negara
maritim yang sebagian besar wilayahnya meliputi perairan dan memiliki
banyak pulau-pulau di dalamnya yang terdapat sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bidang
kelautan yang didefinisikan sebagai sektor perikanan, pariwisata bahari,
pertambangan laut, industri maritim, perhubungan laut, bangunan kelautan,
dan jasa kelautan, merupakan andalan dalam menjawab tantangan dan
peluang tersebut.
Pernyataan tersebut didasari bahwa potensi sumber daya kelautan yang
besar yakni 75% wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
adalah laut dan selama ini telah memberikan sumbangan yang sangat berarti
bagi keberhasilan pembangunan nasional. Sumbangan yang sangat berarti
dari sumber daya kelautan tersebut, antara lain berupa penyediaan bahan

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja,
perolehan devisa dan pembangunan daerah. Dengan potensi wilayah laut
yang sangat luas dan sumber daya alam serta sumber daya manusia yang
dimiliki Indonesia. Kelautan sesungguhnya memiliki keunggulan komparatif,
keunggulan kooperatif dan keunggulan kompetitif untuk menjadi sektor
unggulan dalam kiprah pembangunan nasional dimasa depan.
Potensi sumber daya perikanan yang sangat besar, merupakan salah
satu modal dasar pengembangan perikanan demersal, yang nantinya akan
semakin memegang peranan penting dalam peningkatan pendapatan
masyarakat atau pengusaha, penciptaan lapangan kerja yang produktif,
terutama sebagai devisa negara dari non migas melalui peningkatan ekspor
ikan. Tetapi perikanan juga sebagai sumberdaya, pengusahaannya banyak
yang mengandung resiko yaitu peka atau sensitif dan merupakan industri atau
usaha penerima dampak negatif perubahan lingkungan secara alamiah, dan
dimanfaatkan oleh manusia secara berlebihan sehingga terjadi pencemaran.
Dengan demikian pengelolaan sumber daya perikanan menjadi sangat
kompleks dengan berbagai macam permasalahan yang memerlukan
penyelesaian sangat hati-hati dan berdimensi jangka panjang atau strategis.
Usaha kecil merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional yang
mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam
mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Mengingat peranannya dalam
pembangunan, usaha kecil harus terus dikembangkan dengan semangat
kekeluargaan, saling isi mengisi, saling memperkuat antara usaha yang kecil

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

dan besar dalam rangka pemerataan serta mewujudkan kemakmuran yang
sebesarbesarnya bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Dinas Koperasi, UMKM,
Perindustrian, dan Perdagangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta
masyarakat kelompok masyarakat harus saling bekerjasama. Masyarakat
kelompok sebagai pelaku utama pembangunan, sedangkan Dinas Koperasi,
UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan berkewajiban untuk mengarahkan,
membimbing, serta menumbuhkan iklim usaha.
Dalam peraktek Usaha Kecil dan Menengah (UKM) seringkali berada
dalam posisi yang lemah, maka Pemerintah berupaya untuk memperbaiki
situasi ini secara yuridis melalui Undang-undang Nomor: 5 Tahun1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Pembentukan dan peran serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) baik
ditingkat pusat maupun daerah dalam membina dan mengembangkan Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) juga merupakan salah satu wujud komitmen
Pemerintah terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam peraktek
Usaha Kecil dan Menengah (UKM)seringkali berada dalam posisi yang
lemah, maka Pemerintah berupaya untuk memperbaiki situasi ini secara
yuridis melalui Undang-undang Nomor: 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Pembentukan dan
peran serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) baik ditingkat pusat
maupun daerah dalam membina dan mengembangkan Usaha Kecil dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Menengah (UKM) juga merupakan salah satu wujud komitmen Pemerintah
terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Program pemberdayaan UKM yang dilakukan harus disesuaikan
dengan kemampuan. Baik kemampuan bagi pemerintah daerah, maupun
kemampun dari para kelompok masyarakat yang akan diberdayakan. Pada
hakikatnya, program pemberdayaan merupakan upaya untuk mengembangkan
potensi seseorang agar potensinya bisa lebih tereksplorasi secara maksimal
dan berdaya guna.
Menurut M. Kwartono Adi (12 : 2007) mendefinisikan usaha kecil
adalah sebagai berikut: Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha atau yang memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp 1.000.000.000,- dan milik Warga Negara Indones. Oleh
karena itu pengembangan kegiatan Usaha Kecil dan Menengah di pedesaan
dan kota-kota kecil akan menjadi pilar atau tulang punggung pembangunan
ekonomi Nasional. Sistem ekonomi kerakyatan merupakan tatanan ekonomi
yang memberi kesempatan kerja dan berusaha seluas-luasnya kepada rakyat
untuk mencapai peningkatan kesejahteraan secara merata dan berkeadilan.
Pengembangan usaha berskala kecil dan mikro pada umumnya berada bidang
pertanian arti luas (mencakup perkebunan, peternakan, perikanan, hasil
hutan); pertambangan; industri dan perdagangan.
Sektor perikanan sebagai salah satu pendukung sektor ekonomi
memiliki peran dalam pembangunan ekonomi nasional, yaitu memberikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

nilai tambah dan mempunyai nilai strategis, serta dapat memberikan manfaat
finansial maupun ekonomi, khususnya dalam penyediaan bahan pangan
protein, perolehan devisa, dan penyediaan lapangan kerja.
Ikan dan udang merupakan produk yang banyak dihasilkan oleh petani
tambak dan diperoleh dalam jumlah melimpah. Akan tetapi ikan dan udang
juga merupakan bahan makanan yang cepat mengalami proses pembusukan
dikarenakan kadar air yang tinggi. Kadar air yang tinggi adalah kondisi yang
memberikan kesempatan bagi perkembangbiakan bakteri secara cepat.
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki ikan dirasakan menghambat usaha
pemasaran. Dari hasil panen dan tidak jarang menimbulkan kerugian besar,
terutama pada saat petani tambak panen ikan atau udang yang melimpah.
Karena itulah sejak dahulu masyarakat telah berusaha melakukan berbagai
cara pengawetan ikan agar dapat dimanfaatkan lebih lama. Sehingga dalam
hal ini perlu adanya stimulan untuk memecahkan kebuntuan dalam
permasalahan yang ada, guna tetap menjaga potensi industri yang ada dan
juga memberdayakan masyarakatnya melalui pengembangan industri
pengolahan ikan hasil petani tambak, karena sebagian besar masyarakat desa
di Tambak Oso masih mengandalkan hasil dari panen tambak sebagai mata
pencarian utama dalam menopang kehidupannya menjadi lebih baik.
Kebijakan pengembangan usaha Kelompok Pengolah dan Pemasaran
(POKLAHSAR) melalui Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
P2HP dalam kerangka PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan, merupakan
langkah nyata Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dalam hal ini Ditjen

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

P2HP dalam menumbuh kembangkan wirausaha mikro kecil pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan menjadi pewirausaha yang mandiri dan berdaya
saing. Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Perikanan (PUMP-P2HP) merupakan fasilitasi bantuan pengembangan
usaha bagi pengolah dan pemasar hasil perikanan dalam wadah Kelompok
Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR) sebagai kelembagaan pelaksana
PUMP P2HP. PUMP-P2HP telah dilaksanakan mulai tahun 2011 sampai
sekarang. (www.p2hp.kkp.go.id)
Pembangunan sektor perikanan tambak khususnya ikan bandeng dan
udang di Desa Tambak Oso memegang peranan yang strategis dalam rangka
memperluas lapangan kerja dan kesempatan kerja bagi peremuan di Desa
Tambak Oso, meningkatkan pendapatan petani masyarakat khususnya petani
tambak Desa Tambak Oso, mendorong pertumbuhan industri sehingga
potensi bagi para perempuan sebagai pelaku usaha pengolahan ikan bandeng
atau udang untuk terus mengembangkan usahanya dengan volume bahan
baku yang tetap terjaga.
Pemberdayaan usaha kecil menengah industri kecil pengolahan hasil
ikan di Desa Tambak Oso

diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan

pengembangan sumber daya perikanan untuk menghindari kerugian surplus
ikan bandeng yang tidak jelas pengolahannya. Sehingga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat dan mendukung pembangunan daerah.
Proses Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak jauh berbeda
dari pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Menengah (UMKM) sebagai suatu program harus tetap direncanakan secara
serius dan lebih memfokuskan pada upaya-upaya yang membuat pelakupelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat lebih pandai
dan mampu mengembangkan komunikasi antar mereka sehingga pada
akhirnya mereka dapat saling berdiskusi secara konstruktif dan mengatasi
permasalahan yang ada. Jadi, ketika agen pengubah, baik yang berasal dari
lembaga pemerintahan atau nonpemerintah telah menyelesaikan program
pemberdayaan perempuan melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) tersebut, pemberdayaan perempuan melalui Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) sebagai suatu proses dapat terus berlangsung.
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdapat dalam
Peraturan Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Pasal 17 Yang Menyangkut
Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) yaitu: 1)
meningkatkan teknik produksi dan pengolahan serta kemampuan manajemen
bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 2) memberikan kemudahan dalam
pengadaan sarana dan prasarana, produksi dan pengolahan, bahan baku,
bahan penolong, dan kemasan bagi produk Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. 3) mendorong penerapan standarisasi dalam proses produksi dan
pengolahan. 4) meningkatkan kemampuan rancang bangun dan perekayasaan
bagi Usaha Menengah.
Dengan melibatkan secara partisipatif dan lebih bersifat “bottomup”
ternyata partisipasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

pemberdayaan perempuan akan berhasil memberikan dampak perkembangan
bagi perekonomian wilayah.
Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil hasil pengolahan ikan di Desa
Tambak Oso harus benar-benar dilakukan secara berkesinambungan guna
mendapatkan hasil yang bisa bermanfaat bagi masyrakat dan juga para pelaku
industri, pemberdayaan usaha kecil hasil pengolahan ikan di Desa Tambak
Oso

bisa meliputi permodalan bagi para kelompok Mina Sekar sebagai

pengusaha kecil yang ada supaya bisa mengembangkan usahanya dan
memperbaiki kondisi ekonominya, memberikan ilmu tentang management
industri supaya bisa mengatur usaha nya dengan baik khususnya pada
pembukuan dari usahanya. Dari hasil observasi yang telah dilakukan di Desa
Tambak Oso menemukan bahwa pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh
masyarakat Desa Tambak Oso oleh pihak-pihak yang terkait pemberdayaan
dilakukan kurang berkesinambungan atau dilakukan tidak rutin dalam
memberikan pelatihan dalam pemberdayaan UMKM. Dalam pemberdayaan
UMKM yang dilakukan untuk masyarakat bertujuan untuk memberikan
pembelajaran tentang membaca kondisi pasar dengan cara membekali dengan
kreatifitas pembuatan krupuk dengan beraneka jenis dan rasa dari olahan ikan
dan udang supaya bisa bersaing serta memberikan pembelajaran meliputi stra
tegi pemasaran yang baik supaya para pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) hasil pengolahan ikan dan udang mempunyai bekal
yang cukup untuk menekuni usahanya. Karena Jika dilihat dari aspek
ekonominya usaha hasil pengolahan ikan seperti bandeng presto, terasi,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

krupuk ikan atau udang dan bandeng crispy sangat banyak menguntungkan
karena untuk peluang pasar juga sangat terbuka, hal ini di karenakan hasil
olahan ikan merupakan konsumsi sehari-hari masyarakat sehingga permintaan
akan olahan ikan dan udang relatif stabil bahkan cenderung mengalami
kenaikan, dan jika di lihat dari aspek sosial industri hasil olahan ikan juga
memp5unyai dampak yang positif , karena industri ini bisa memberikan
lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
Dilihat dari fenomena di atas pengembangan industri pengolahan hasil
ikan seperti krupuk ikan atau udang, terasi udang, bandeng presto, dan lainlain harus dikembangkan guna menekan angka kemiskinan dan pengangguran
yang ada pada daerah-daerah khususnya pada Desa Tambak Oso Kecamatan
Waru Kabupaten Sidoarjo.
Berpijak pada uraian latar belakang di atas, maka peneliti
melakukan penelitian dengan judul PEMBERDAYAAN USAHA KECIL
MENENGAH DALAM PENGOLAHAN HASIL IKAN PADA DESA
TAMBAK OSO KECAMATAN WARU SIDOARJO.
B. Rumusan Masalah
Berdasakan latar belakang permasalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pemberdayaan Usaha Kecil
Menengah Dalam Pengolahan Hasil Ikan Pada Desa Tambak Oso
Kecamatan Waru Sidoarjo?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
“Untuk mengetahui Bagaimana Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Dalam
Pengolahan Hasil Ikan Pada Desa Tambak Oso Kecamatan Waru Sidoarjo”
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan sumbangan pemikiran untuk pengembangan terhadap
Ilmu Administrasi Negara terutama kajian tentang Pemberdayaan
Masyarakat.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur dan sebagai kontribusi sumbangan pemikiran
dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu
1. Retno Endah Supeni, (2011) Universitas Muhammadiyah Jember,
“Upaya Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui Pengembangan
Manajemen Usaha Kecil (Studi Diskriptif Pada Kegiatan Usaha Kecil
Ibu-Ibu Desa Wirolegi Kabupaten Jember, Dampingan Pusat Studi
Wanita Um Jember)” Kondisi dan posisi perempuan di Indonesia masih
jauh tertinggal dibandingkan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan,
antara lain di bidang sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan budaya.
Fenomena di atas menunjukkan perempuan masih menjadi kaum yang
termarginalkan sehingga persoalan pemberdayaan perempuan memiliki
bidang garapan yang luas. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan
data adalah teknik diskusi kelompok terfokus (FGD) dan wawancara
terhadap

subyek

penelitian

mengenai

program

pengembangan

manajemen usaha kecil yang sederhana, aplikatif dan berkelanjutan.
Metode Analisis Data kualitatif akan dilakukan dengan cara organisasi
data, koding dan analisis tematik (berupa pemadatan fakta, menemukan
kata kunci dan tema) dan interpretasi. Pemberdayaan ekonomi
perempuan di wilayah dampingan Desa Wirolegi yang telah dirintis oleh
PSW UM Jember sejak tahun 2006 sampai sekarang secara umum masih
belum menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini dapat dijelaskan pada

11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

tiap-tiap unsur pemberdayaan perempuan yang terdiri dari welfare
(kesejahteraan),

access

(akses),

consientisation

(konsientisasi),

participation (partisipasi) dan equality of control (kesetaraan dalam
kekuasaan). Seperti misalnya unsur welfare (kesejahteraan) yang
menunjukkan baru sekitar 50% dari para dampingan yang telah memiliki
usaha. Akses mereka hanya terbatas pada mengikuti kegiatan pelatihan
dan pembinaan namun belum mampu menjangkau teknologi informasi
dan pelayanan publik untuk mendukung pengembangan usahanya.
2. Amelia Hayati, SSi.,MT (2007) Fakultas Ekonomi Universitas
Padjadjaran,

“Studi

Pengembangan

Terhadap

Usaha

Kecil

Pemberdayaan
Menengah

Perempuan

(Ukm)

Di

Dalam

Kabupaten

Garut”.Batik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya serta
kehidupan sosial masyarakat di Indonesia, pula tak terpisahkan dari
kehidupan perempuan Indonesia, karena perempuan Indonesialah yang
berjasa mengembangkan batik, baik sebagai pemakai, pengrajin, juga
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari mata rantai kewirausahaan batik
ini (75% lebih pengusaha batik adalah perempuan). Selama ini
masyarakat Indonesia lebih mengenal batik dari daerah Jawa Tengah baik
itu Pekalongan, Yogyakarta, terutama Solo, padahal batik merupakan ciri
khas budaya dalam pertekstilan Indonesia karena batik ini dapat
ditemukan di berbagai tempa di Indonesia. Seperti Jawa Barat misalnya,
bisa ditemukan batik khas Jawa Barat, yaitu batik Pesisir di Cirebon dan
Indramayu yang dikenal dengan Batik Trusmi dan Dermayon, atau di

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

daerah priangan yaitu Batik Garutan dari Garut. Di Propinsi lain seperti
Kalimantan dan Bali juga dapat ditemukan Batik Sasirangan dan Batik
Bali.

Kewirausahaan batik

yang

identik

dengan kewirausahaan

perempuan ini masih menjadi tantangan karena selain memang
perkembangannya belum memuaskan juga pengaruh sosial dan budaya
tradisional masyarakat yang masih begitu kental. Salah satu kasus yang
terjadi pada pengembangan kewirausahaan batik Garutan yang tidak
lepas dari pengaruh faktor sosial, ekonomi dan budaya masyarakat
Priangan.Hal itu diperkuat dengan image masyarakat yang lebih
mengenal batik dan lebih mudah mendapatkan batik dari daerah Jawa
Tengah.

Pada perkembangannya batik Garutan mulai dilirik

masyarakat saat pemerintah melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara (MenPAN) mewajibkan seluruh PNS menggunakan Batik atau
kain Tradisional setiap Hari Jum’at dan acara-acara resmi lainnya.
Aturan ini sangat menggairahkan kewirausahaan batik di Indonesia
terutama di Garut sehingga perkembangan usaha batik ini cukup baik
walau tidak terlalu besar.
3. Andi Almah Aliuddin (2009), Universitas Indonesia, “Peranan Modal
Sosial Terhadap Program Pemberdayaan Usaha Kecil Perempuan (Studi
Kasus Pada Proyek Pemberdayaan Usaha Kecil Perempuan Kelurahan
Jelambar Baru Kec. Grogol Petamburan Jakarta Barat)”. Penelitian
dilatarbelakangi oleh peran perempuan terhadap ekonomi nasional pasca
krisis ekonomi tahun 1997. Besarnya peran perempuan tersebut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

kemudian mendorong pengelola program untuk melakukan upaya
pemberdayaan perempuan usaha kecil. Meski demikian hingga saat ini
program pemberdayaan yang ada belum berhasil mengembangkan dan
mengatasi permasalahan seputar usaha kecil perempuan. Kegagalan
program ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman pengelola dalam
melihat akar permasalahan yang dihadapi oleh perempuan. Selain itu
juga kurang diperhatikannya modal sosial sebagai salah satu faktor yang
menunjang keberhasilan program. Untuk mengetahui hubungan antara
modal sosial, maka penelitian ini dilakukan pada Proyek PPEPUK didua
kelompok berhasil yakni melati dan lestari di kelurahan Jelambar Baru.
Dari

maka penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini

dilakukan agar bisa menggambarkan peran modal sosial didua kelompok
sekaligus mengidentifikasikan modal sosial yang berkembang dan
menopang keberhasilan Proyek PPEPUK. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa- dalam dinamika kelompok lestari dan melati ditemukan adanya
unsur-unsur modal sosial dalam pelaksanaan kegiatan Proyek PPEPUK
seperti kepercayaan, solidaritas, kerjasama dan kedermawanan. Unsurunsur modal sosial inilah yang kemudian menopang pelaksanaan Proyek
PPEPUK di kelompok, sehingga saat ini kelompok usaha masih tetap
berjalan. Namun yang menjadi kendala adalah tujuan dan strategi
Business Development Service dalam Proyek PPEPUK tidak sesuai
dengan karakter kelompok dampingan yang mayoritas ibu rumah tangga
dan tidak memiliki pengalaman usaha, sehingga tidak sesuai dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

kondisi kelompok. Selain itu kegiatan Proyek PPEPUK tidak responsif
gender karena hanya menekankan pada kebutuhan praktis semata yakni
kebutuhan ekonomi, padahal permasalahan yang dihadapi oleh kelompok
dampingan tidak semata permasalahan ekonomi tetapi juga permasalahan
jender yang menyebabkan kendala dalam menjalankan usaha secara
maksimal. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah dengan
menawarkan kegiatan altematif yang responsif jender, dengan mengacu
pada alur kerja Gender Analysis Pathway (GAO). Alur kerja GAD terdiri
dari tiga tahap yakni tahap anatisis dengan melakukan analisis terhadap
kesejangan jender yang terjadi dalam Proyek PPEPUK , Tahap
reformulasi yakni tahap yang melakukan perubahan pada tujuan dan
strategi pendekatan dari strategi BDS ke strategi community organizing
dengan titik tekan pada membangun kesadaran kritis jender dalam
kegiatan, selanjutnya adalah tahap rencana aksi yakni tahap kegiatan
yang bentuk kegiatan tidak hanya pada kegiatan ekonomi tetapi juga
kegiatan penyadaran gender dalam bentuk usaha. Ketiga tahap ini
dilakukan dengan memanfaatkan modal sosial didalam kelompok agar
dapat berjalan sesuai dengan tujuan Proyek PPEPUK.
B. Landasan Teori
1. Pember dayaan
a. Konsep Pemberdayaan
Sulistiyani (2004:7) menjelaskan bahwa “Secara etimologis
pemberdayaan berasal dari kata dasar „daya yang berarti kekuatan
atau

kemampuan”.

Bertolak

dari

pengertian

tersebut,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

maka

16

pemberdayaan dimaknai sebagai proses untuk memperoleh daya,
kekuatan atau kemampuan, dan atau pemberian daya, kekuatan atau
kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang
atau belum berdaya. Sementara menurut Prijono, S. Onny dan
Pranarka, A.M.W (1996:55), pemberdayaan adalah proses kepada
masyarakat agar menjadi berdaya, mendorong atau memotivasi
individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk
menentukan pilihan hidupnya dan pemberdayaan harus ditujukan pada
kelompok atau lapisan masyarakat yang tertinggal.
Dalam konteks pemberdayaan bagi perempuan,

menurut

Nursahbani Katjasungkana dalam diskusi Tim Perumus Strategi
Pembangunan Nasional (Riant Nugroho, 2008) mengemukakan, ada
empat indikator pemberdayaan. Akses, dalam arti kesamaan hak
dalam mengakses sumber daya-sumber daya produktif di dalam
lingkungan.

b. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat, menurut Suzenna Kindervatter
dalam Fahrudin (2012:74) adalah pendidikan non formal dalam
membelajarkan masyarakat sehingga mereka memiliki pemahaman
dan mampu mengendalikan kondisi sosial, ekonomi dan/atau
politik dalam upaya untuk meningkatkan kedudukannya di
masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Chambers dalam Huraerah (2011:95) berpendapat bahwa
pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan
ekonomi yang merangkum nilai – nilai sosial.
Sardlow dalam Adi (2003:54) melihat berbagai pengertian
yang ada mengenai pemberdayaan masyarakat pada intinya
membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas
berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan
untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka.
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 Tentang Desa
Pemberdayaan

Masyarakat

memiliki

makna

bahwa

penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di
desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan
yang sesuai dengan esensi dan prioritas kebutuhan masyarakat.
Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembangunan ekonomi
untuk masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan
kegiatan yang sesuai dengan esensi dan prioritas kebutuhan
masyarakat.
c. Tujuan Pemberdayaan
Menurut Sumodiningrat yang dikutip oleh Onny S. Prijono
(1995:101) menyatakan bahwa pemberdayaan memiliki tujuan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

kemanuasiaan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin
dengan jalan sebagai berikut:
1)

Mengidentifikasi kebutuhan kelompok local atau setempat
dengan tujuan dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

2)

Merumuskan kegiatan untuk mencapai sasaran.

3)

Menyiapkan dana dan kondisi.

4)

Memobilisir sumber daya setempat atau dari luar untuk
kegiatan pembangunan setempat.
Menurut Sumodiningrat, seperti yang dikutip oleh Mahmoed

(2004:40)

pelaksanaan

program

pemberdayaan

masyarakat

bertujuan mencapai keberhasilan dalam:
1)

Mengurangi jumlah penduduk miskin

2)

Mengembangkan

usaha

peningkatan

pendapatan

yang

dilakukan oleh penduduk miskin dengan memanfaatkan
sumber daya yang tersedia
3)

Meningkatkan

kepedulian

masyarakat

terhadap

upaya

peningkatan kesejahteraan keluarga miskin di lingkungannya.
4)

Meningkatkan kemandirian kelompok yang ditandai dengan
makin berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok,
makin kuatnya pemodalan kelompok, makin rapinya sistem
administrasi

kelompok,

serta

makin

luasnya

kelompok dengan kelompok lain di dalam masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

interaksi

19

5)

Meningkatkan kapasitas dan pemerataan pendapatan yang
ditandai oleh peningkatan keluarga miskin yang mampu
memenuhi kebutuhan pokok dan kenutuhan sosial dasarnya.

d.

Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat tidak dapat disulap dengan ukuran
kecepatan waktu dan tempat, melainkan harus dengan proses yang
berkesinambungan dalam bentuk peningkatan kualitas partisipasi
aktif dari semua unsur stakeholder. Pemberdyaan masyarakat
membawa misi dan amanat untuk meningkatkan kualitas partisipasi
dan pemberdayaan dengan tujuan fungsional yang lebih terpadu,
lebihh menyeluruhh dan mempunyai kecenderungan yang yang kuat
terhadap menjawab segala kebutuhan pihak yang diberdayakan.
Pemberdayaan sebagai salah satu isu yang populer yang
menanggapi pendekatan manusia seutuhnya, selali dikaitkan dengan
upaya untuk menanamkan kekuatan tambahan kepada pihak yang
diberdayakan, sehingga ketika pemberdayaan diarahkan kepada
keinginan kuat untuk mengentaskan kemiskinan maka saat artinya
dengan upaya terpadu untuk menanamkan kekuatan tambahan
(kemampuan lebih) kepada masyarakat miskin, baik pemberdayaan
pada aspek sosial, ekonomi, material dan fisik, intelektual sumber
daya manusia dan sampai pada aspek manajerial dan pengelolaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Suzenna

Kindervatter

dalam

Fahrudin

(2012:76)

mengemukakan lima strategi yang perlu ditempuh dalam rangka
pelaksanaan proses pemberdayaan masyarakat, yaitu :
1) Need oriented yaitu pendekatan yang berorientasi pada
kebutuhan
2) Endogenous yaitu pendekatan yang berorientasi pada kondisi
dan kenyataan yang ada di masyarakat
3) Self reliance

yaitu

pendekatan

yang

berorientasi pada

terciptanya rasa mampu diri, percaya diri sendiri dan mandari
4) Ecologically sound yaitu pendekatan yang tidak mengabaikan
aspek lingkungan
5) Based on structural transformation yaitu pendekatan yang
berorientasi pada perubahan struktur dan sistem
Salah satu prasarat bagi pengembangan pemberdayaan
masyarakat adalah perlunya kondisi keterbukaan yang lebih besar
dalam masyarakat. Peran pemerintah dalam memberdayakan
masyarakat antara lain dapat di rumuskan melalui pendidikan
kemandirian dengan berperan sebagai berikut:
1)

Fasilitator, yaitu melalui para Pembina yang tinggal di tengahtengah kelompok mengenai proses perkembangan masyarakat,
membantu memecahkan masalah dan ikut menentukan
alternative pemecahan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2)

Pelatih dan pendidik, yaitu mencarikan dan menyalurkan
informasi dan pengalaman dari

luar ke dalam kelompok

melalui berbagai metode belajar mengajar.
e.

Prinsip – Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
Menurut

Suzane

Kindervatter

(1979)

dalam

Fahrudin

(2012:74) Terdapat 8 prinsip dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu :
1) Dilakukan dalam kelompok – kelompok kecil.
2) Pemberian tanggung jawab terhadap kelompok tersebut
3) Kepemimpinan kelompok dilakukan oleh