Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kritik Sosial Media dalam Perspektif Jurnalisme Komunitas (Analisis Wacana Rubrik Intro Indonesia Dalam Koran Slank) T1 362007063 BAB V

BAB VI
PENUTUP

Pada bab ini peneliti membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang
sudah dilakukan dan tentunya dilihat dari pembahasan pada bab sebelumnya serta saran
dari peneliti yang menyangkut hasil penelitian.
1.1 Kesimpulan
1. Koran Slank sebagai salah satu jurnalisme komunitas, memiliki peran dalam
memberikan solusi terhadap problematik kebangsaan dengan mengkaji wacana
sosial dari setiap kritik dalam tulisan-tulisan di Rubrik Intro Indonesia. Wacanawacana tersebut memunculkan berbagai stereotipe yang buruk tentang pemerintahan
Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden SBY periode pertama hingga memasuki
periode kedua seperti tubuh pemerintahan kotor penuh kebohongan, pemerintah
hanya memperkaya diri sendiri, dan pemerintah tidak pro pada rakyat kecil. Pada
akhirnya stereotipe yang muncul tersebut menegaskan bahwa kualitas pemerintahan
saat ini buruk dan menghimbau khalayak sebagai rakyat Indonesia tidak mudah
mempercayai omongan, perilaku dan kinerja pemerintah yang mengatas namakan
rakyat.
2. Wacana-wacana sosial yang ditanamkan dalam pemberitaan Rubrik Intro Indonesia
di Koran Slank, memperlihatkan sudut pandang atau perspektif kritik sosial yang
dilakukan oleh media jurnalisme komunitas. Di sini masalah-masalah yang terjadi di

100

dalam bangsa Indonesia jelas disebabkan oleh pemerintahan yang buruk dan
membuat jurnalisme komunitas peduli kepada negara dengan cara melakukan kritik
atau kontrol sosial. Dengan sudut pandang atau perspektif kritik sosial ini
menghantarkan kehidupan dan cita-cita bangsa Indonesia yang lebih baik melalui
khalayak komunitas. Rubrik Intro Indonesia dalam jurnalisme komunitas yaitu
Koran Slank memiliki motto “polos dan apa adanya” yang menjelaskan tentang
penyampaian kritik oleh komunitas Slankers yang disampaikan lewat informasiinformasi. Dalam Koran Slank “polos dan apa adanya” di sini menggambarkan
karateristik untuk menyampaikan curahan hati mereka atas fakta-fakta yang terjadi
di negara ini dengan apa adanya, tidak dibuat-buat, ditambahi atau dikurangi. Jika
yang terjadi pemerintah mempunyai kinerja yang buruk, maka Koran Slank akan
menyampaikannya seperti itu, begitu pun sebaliknya jika kinerja pemerintah baik,
maka penyampaiannya dalam Koran Slank adalah baik.

6.2 Saran
a. Pada hasil penelitian ini Jurnalisme Komunitas menunjukkan wacana sosial dan
perspektif kritik sosial yang berbeda dari media konvensional pada umumnya,
didapati bahwa sebagai jurnalisme komunitas, Koran Slank lebih fokus
mementingkan kepentingan rakyat. Maka kritik sosial dalam Rubrik Intro

Indonesia bisa lebih ditingkatkan lagi kualitas pemberitaannya terutama pada
permasalahan-permasalahan bangsa.

101

b. Diharapkan ada penelitian lanjutan untuk lebih mendalam menggunakan
Analisis Wacana Kritis Teun A Van Dijk yaitu tidak hanya meneliti apa wacana
yang terkandung dalam sebuah berita saja, tetapi bisa membandingkan sebuah
teks berita dari media massa berbeda yang mengangkat topik yang sama,
sehingga dapat dilihat bagaimana sebuah peristiwa bisa menjadi menarik bagi
khalayak.

102