- 2005-2025 BAB I

BAB I – PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN
Kabupaten Aceh Tamiang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Aceh Timur di Provinsi Aceh
yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten
Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Aceh. Kabupaten ini berada dijalur timur
Sumatera yang strategis dan hanya berjarak lebih kurang 136 km dari Kota Medan, Sumatera Utara.
Kabupaten ini merupakan kawasan kaya akan minyak dan gas, meskipun jumlahnya tidak sebesar
Aceh Utara dan kawasan ini juga merupakan salah satu sentra perkebunan Kelapa Sawit di Aceh. Hal
demikian memerlukan suatu perencanaan pembangunan jangka panjang yang terintegrasi dengan
aspek lingkungan. sehingga pembangunan 20 (dua puluh) tahun kedepan tidak merusak aset daerah
dan nasional.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang inilah yang menjadi salah satu instrumen
pembangunan yang mengedepankan prinsip keterpaduan, keserasian, keselarasan, keseimbangan,
keberlanjutan, keberdayagunaan dan keberhasilgunaan pembangunan dengan bertumpu pada kearifan
lokal. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Aceh Tamiang memiliki
peran dan kedudukan yang sangat strategis, memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang
daerah yang proses penyusunannya dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan pembangunan masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang. RPJPD Kabupaten

Aceh Tamiang disusun untuk periode tahun 2005 sampai dengan 2025 sesuai ketentuan dalam
peraturan perundangan dan harus dipedomani dalam penyelenggaraan pembangunan jangka panjang
dan pelaksanaannya dalam jangka menengah.

1.1.

Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 150 tentang Pemerintahan Daerah
menyatakan bahwa pemerintah daerah wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) sebagai acuan kebijakan pembangunan daerah dalam kurun waktu 20 (dua puluh)
tahun. RPJPD merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang daerah,
sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk
setiap kurun waktu 5 (lima) tahun. RPJPD tersebut bersifat makro dan dinamis, memandu (arah)
pembangunan jangka menengah mencapai tujuan pembangunan jangka panjang.
Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004. Dalam pelaksanaan proses perencanaan pembangunan daerah, setiap dokumen
perencanaan pembangunan yang dihasilkan harus mengacu atau berpedoman kepada dokumen


I-1

BAB I – PENDAHULUAN

perencanaan pada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi guna menjaga keterpaduan dan keselarasan
pembangunan nasional, pembangunan di provinsi dan pembangunan di kabupaten/kota.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, pengertian pembangunan daerah adalah
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik
dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan
kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.
Sistem perencanaan pembangunan daerah adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang (RPJPD), jangka
menengah (RPJMD dan Renstra SKPD) dan tahunan (Rencana Kerja Pembangunan Daerah dan
Rencana Kerja SKPD) yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pernerintahan daerah dengan
melibatkan masyarakat. Sebagai satu kesatuan sistem, masing-masing dokumen saling terkait dan
konsisten, dimana RPJPD memayungi arah kebijakan bagi RPJMD dalam 4 (empat) periode lima
tahunan. Sedangkan, RPJMD memberi pedoman bagi RKPD melalui arah kebijakan tahunan dalam 5
(lima) tahun. Selain itu, RPJMD juga menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Strategis (Renstra)

SKPD sebagai pedoman perencanaan lima tahun masing-masing SKPD. Selanjutnya, Renstra SKPD
menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja SKPD, yang menjadi masukan bagi penyusunan
RKPD. Kelima dokumen rencana pembangunan daerah harus diterjemahkan dalam sistem
penyelenggaraan birokrasi, terhubung dengan kepemimpinan, sistem pengukuran kinerja, kebijakan
kepegawaian dan lain-lain sebagaimana dijelaskan dalam gambar I.1 berikut.
Gambar. I.1
Lima Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

Sistem
Pengendalian

Visi & Misi
Kepala Daerah

Sistem
Pengukuran
kinerja

Sistem
Perencanaan


Sistem Evaluasi &
pembelajaran

Melalui paradigma yang baru, perencanaan pembangunan mencoba menggabungkan
konsep new public service dan reinventing government. Diharapkan pada masa yang akan datang,
penyelenggaraan sistem perencanaan pembangunan daerah lebih menekankan pada aspek
I-2

BAB I – PENDAHULUAN

pencapaian hasil, tujuan pembangunan dan akuntabilitas kinerja melalui penggunaan dana publik
secara efisien, efektif dan bijaksana.

1.2.

Dasar Hukum Penyusunan

Sebagai dasar hukum dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) menggunakan Pancasila dan UUD 1945 serta peraturan perundang-undangan sebagai

landasannya. Sementara landasan operasional yang digunakan adalah peraturan perundang-undangan
yang berhubungan dengan sistem perencanaan pembangunan daerah.
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun RPJPD Kabupaten Aceh Tamiang adalah sebagai
berikut :
1.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);

2.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437). Sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintah daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3.


Undang-Undang No 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

4.

Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4725).

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4833);

7.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 517).

8.

Qanun Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh Tahun
2005-2025.

I-3

BAB I – PENDAHULUAN

1.3.


Maksud dan Tujuan

RPJPD Kabupaten Aceh Tamiang disusun dengan maksud untuk memberikan arah dan
pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) di Kabupaten Aceh Tamiang dalam
mewujudkan cita-cita pembangunan daerah dalam kerangka mencapai tujuan nasional sesuai dengan
permasalahan dan isu strategis daerah.
Tujuan penyusunan RPJPD Kabupaten Aceh Tamiang adalah :
1.

Mendukung koordinasi antar pelaku dan pemangku kepentingan pembangunan;

2.

Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar
waktu dan antar fungsi pemerintah maupun antara pemerintah pusat dan daerah;

3.

Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pembangunan antara Pemerintah Kabupaten Aceh

Tamiang dan Pemerintah Provinsi Aceh;

4.

Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan;

5.

Mengoptimalkan partisipasi dan kemitraan dalam pembangunan; dan

6.

Menjamin tercapainya penggunaan sumber biaya secara efisien, efektif, berkeadilan, transparan,
akuntabel dan berkelanjutan.

1.4.

Hubungan RPJPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip

kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta kemandirian dengan menjaga
kesinambungan kemajuan dan kesatuan nasional. Oleh karena itu, sistem perencanaan pembangunan
daerah harus sinergi, mulai dari tingkat nasional, provinsi sampai dengan kabupaten/kota. Masingmasing tingkatan perencanaan memiliki tujuan dan sasaran yang spesifik, tetapi juga memiliki tujuan
dan sasaran agregatif dari sistem perencanaan yang ada dibawahnya.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang merupakan hasil integral
dari perencanaan pembangunan nasional dan perencanaan pembangunan daerah, disusun secara
sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap dinamika lingkungan, baik skala
internasional, nasional, maupun regional. Sebagaimana terlihat dalam Gambar. I.2, secara hierarki,
RPJPD Kabupaten Aceh Tamiang disusun berdasarkan RPJPD Provinsi Aceh dan RPJP Nasional.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, RPJPD ditetapkan
dengan Peraturan Daerah, menjadi pedoman penyusunan visi, misi dan program calon kepala daerah
dan wakil kepala daerah. Arah kebijakan beserta sasaran pokok pembangunan setiap periode dan
tahapan pembangunan di RPJPD menjadi pedoman bagi penyusunan visi dan misi calon kepala
daerah. RPJMD merupakan penjelmaan dari visi, misi, dan program kepala daerah yang
penyusunannya berpedoman pada RPJPD dengan memperhatikan RPJMD Provinsi Aceh dan RPJM
Nasional. RPJMD memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan
umum dan program SKPD dan program kewilayahan dalam kerangka regulasi dan kerangka
I-4

BAB I – PENDAHULUAN


pendanaan yang bersifat indikatif. Sebagai dokumen perencanaan pembangunan lima tahunan,
RPJMD diterjemahkan oleh Renstra SKPD dan menjadi pedoman penyusunan RKPD.
Gambar. I.2
Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan

Penyusunan RPJPD antara lain didasarkan pada kajian aspek tata ruang yang ada. Rencana tata
ruang dan RPJPD sebagai dokumen perencanaan satu sama lain saling berkaitan dan tidak bisa
dipisahkan. Selanjutnya, visi dan misi pembangunan jangka panjang turut menentukan perencanaan tata
ruang wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. Sasaran dan arah pembangunan jangka panjang harus dapat
diterjemahkan ke dalam perencanaan spasial. Berikut ini diagram alir yang memperlihatkan kedudukan
RTRW dalam kerangka sistem perencanaan pembangunan nasional.

I-5

BAB I – PENDAHULUAN

Gambar. I.3
Hubungan RPJPD dan Rencana Tata Ruang Wilayah dalam
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
TUJUAN PEMBANGUNAN
NASIONAL

RPJP
Nasional

RPJM
Nasional
RTRW
Nasional

RPJPD Provinsi
Aceh

RPJMD Provinsi
Aceh
RTRW Provinsi
Aceh

RPJPD Kabupaten
Aceh Tamiang

RPJMD Kabupaten
Aceh Tamiang
RTRW
KabupatenAceh
Tamiang

Dari gambar di atas, tampak jelas bahwa peran RPJPD sangat penting dalam kaitannya dengan
RTRW dan kedudukannya bagi perencanaan pembangunan jangka panjang. Kedua dokumen tersebut
menjadi salah satu rujukan utama penyusunan RPJMD dan dokumen perencanaan penataan ruang.
Dengan demikian, penyelenggaraan pembangunan daerah akan menciptakan kepaduan dan
keselarasan pencapaian tujuan pembangunan bersama-sama, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi,
maupun nasional.

1.5.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan RPJPD ini mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 meliputi 7 (tujuh) bab, terdiri dari :
BAB I

Pendahuluan; berisi latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan
penyusunan RPJPD, dan hubungan RPJPD dengan dokumen perencanaan lainnya.

BAB II

Gambaran Umum Kondisi Daerah; menggambarkan kondisi umum daerah
mencakup aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek
pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah.

I-6

BAB I – PENDAHULUAN

BAB III

Analisis Isu-isu Strategis; mengemukakan permasalahan pembangunan dan isu-isu
strategis pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang.

BAB IV

Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang; berisi pernyataan visi dan misi
pembangunan daerah jangka panjang.

BAB V

Sasaran dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang; berisi sasaran
pembangunan daerah jangka panjang, arah pembangunan, dan sasaran pokok
masing-masing tahapan pembangunan lima tahunan.

BAB VI

Kaidah Pelaksanaan; berisi prinsip-prinsip kaidah pelaksanaan, mekanisme
pelaksanaan, pemantauan, pengendalian, dan evaluasi hasil RPJPD.

BAB VII

Penutup; merupakan penutup dari keseluruhan materi RPJPD Kabupaten Aceh
Tamiang.

I-7