Prosiding Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan 2013

STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT
Farida Sukmawati1) dan Hamid Nurtika
1)

1)

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat
email : faridamayang_bptp@yahoo.co.id
No. HP 08123711804

ABSTRAK
Kemajuan internet saat ini telah memberikan banyak fasilitas pada segala aspek kehidupan yang
sifatnya global. Bagi instansi pemerintah seperti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian media ini
menjadi salah satu alat untuk mempublikasikan hasil-hasil peneltian dan pengkajian, sehingga harapan untuk
mempercepat transfer teknologi dapat tercapai. Permasalahannya dalam pengembangannya memerlukan
informasi secara kuantitatif yang. Tujuan penelitian: 1) Untuk menyajikan informasi berdasarkan jumlah
kunjungan dan keragaman pengunjung pada website Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat;
2) Untuk melakukan studi apakah data statistik web dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap perkembangan
website Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat. Metode digunakan dengan analisis statistik
yang disajikan secara deskriptif terhadap data sekunder yang diterjemahkan dari data statistik yang tercatat

pada wesite BPTP NTB. Kesimpulan: 1) Berdasarkan data yang tersaji menunjukkan suatu fenomena yang unik
pengunjung website Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat yang beragam asal negara,
beragam akses yang dilalui untuk melakukan pencarian (browsing); 2) Melalui ketersediaan fasilitas yang
tersedia dapat digunakan untuk mengamati dan mempelajari tingkat aksesibilitas pengguna pada website,
semestinya bisa digunakan sebagai media untuk melakukan evaluasi terhadap kebutuhan pengguna.
Kata kunci :web, studi, evaluasi

PENDAHULUAN
Jaringan internet saat ini sudah bisa dinikmati oleh lapisan masyarakat dengan tidak terbatas
usia, status sosial, tempat dan waktu. Alat yang digunakan sebagai media penghubung juga sangat
bervariasi, mulai telepon genggam hingga komputer yang memiliki fasilitas canggih. Didukung oleh
jaringan yang luas dan beragam provider menyediakan fasilitas tidak hanya sekedar untuk
komunikasi suara maupun tertulis pada telepon genggam atau telepon selluler. Fasilitas ini juga dapat
digunakan untuk melakukan akses pada jaringan internet. Di sisi lain ini menjadi peluang bagi
instansi pemerintah seperti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian untuk mempublikasikan
hasil-hasil peneltian dan pengkajian, sehingga harapan untuk mempercepat transfer teknologi dapat
tercapai. Sumiati dan Rusdin, (2012), dalam hasil kajiannya memaparkan bahwa situs web BPTP
telah dimanfaatkan oleh pengguna dan berperan dalam menyebarkan informasi dan inovasi pertanian
serta media promosi hasil pengkajian atau penelitian spesifik lokasi
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat yang merupakan salah satu

institusi lingkup Badan Litbang Pertanian yang berada di provinsi NTB yang juga telah memiliki
jaringan web yang dikelola secara swadaya. Beragam hasil penelitian yang telah dikaji oleh BPTP
NTB telah disebar luaskan melalui web, sehingga bisa diakses secara luas mendunia. Fasilitas ini juga
dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan keunggulan teknologi terkini yang dihasilkan oleh Badan
Litbang Pertanian, mempercepat proses transfer teknologi sehingga dapat mendukung tujuan
pembangunan pertanian Indonesia. Namun diperlukan juga evaluasi untuk dapat membangun web
itu sendiri.
Penyajian suatu materi melalui media web, juga bervariasi di antaranya bersifat berita yang
menyajikan kegiatan-kegiatan balai, informasi semi populer berbentuk artikel dan informasi teknologi,
serta jasa layanan perpustakan dan laboratorium. Romli (2009), menyatakan bahwa suatu informasi
melalui media massa yang populaer adalah menggunakan bahasa jurnalistik yang tetap berpedoman
pada bahasa Indonesia yang baku. Diketahui bahwa bahasa jurnalistik memiliki sifat fleksibel artinya
mampu dipahami oleh berbagai kalangan yang membacanya. Tidak dapat dipungkiri bahwa
penyampaian suatu materi pada web bisa menggunakan metode penyajian dalam bahasa jurnalistik.
Evaluasi diperlukan untuk mengetahui sejauh mana materi yang disebarluaskan dapat
diterima oleh pengguna. Evaluasi dapat dilakukan untuk tahap awal dengan mempelajari seberapa
jumlah pengunjung web dan perkembangannya dalam kurun waktu tertentu. Pengguna akan
melakukan kunjungan terhadap suatu situs tertentu termasuk web sesuai dengan keperluan dan
kebutuhan masing-masing. Dengan jaringan yang sangat luas melalui internet tentu sangat beragam


keperluan dan kebutuhan pengguna. Selain materi yang diperlukan, saat ini pengguna akan
membutuhkan sajian yang menarik. Jika ingin mengamati lebih jauh mengenai sajian menarik yang
diinginkan oleh pengunjung, memerlukan suatu kajian tersendiri dan mendalam.
Web BPTP NTB juga memfasilitasi visi dan misi Balai, untuk mengembangkan inovasi
pertanian yang spesifik lokasi sehingga dapat menjadi opsi yang bisa direkomendasikan pada
kebijakan pemerintah daerah. Peningkatan efisiensi, efektivitas dan percepatan diseminasi inovasi
pertanian kepada pengguna. Peningkatan jumlah kunjungan menunjukkan bahwa makin banyak
jumlah pengguna dan makin dikenal luas. Ini merupakan peluang untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi dalam penyebaran teknologi sehingga dapat mempercepat transfer teknologi yang
dihasilkan oleh balai.
Permasalahannya untuk mengembangkan web BPTP NTB diperlukan informasi secara
kuantitatif yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk menyusun suatu program strategi
pengembangan. Tulisan ini menyajikan suatu evaluasi, pengamatan pada pengunjung web BPTP NTB
telah di-upload . Tujuan penulisan adalah:
1. Untuk menyajikan informasi berdasarkan jumlah kunjungan dan keragaman pengunjung pada
website Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat;
2. Untuk melakukan studi apakah data statistik web dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap
perkembangan website Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat.

MATERI DAN METODE

Makalah ditulis berdasarkan pada grafik statistik yang menunjukkan jumlah kunjungan per
periode waktu, yang diterjemahkan dalam bentuk data sekunder kunjungan web BPTP NTB.
Data dianalisis dengan metode statistik kuantitatif yang selanjutnya disajikan secara deskriptif. Data
kunjungan pengguna dari tahun 2009 – 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Web Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat mulai ditangani secara
swadaya yaitu pengelolaan terhadap isi materi yang disajikan dan anggaran untuk mengelola
dipercayakan sejak tahun 2009. Sebelumnya tergabung dengan induknya di Badan Litbang Pertanian
Pusat. Sejak dikelola secara swadaya, berbagai jenis materi yang disajikan dalam website yang
merupakan bentuk publikasi kegiatan balai dan hasil pengkajian. Bisa dilihat pada Gambar 1. bahwa
pada awal pengelolaan pengunjung web BPTP NTB relatif lebih rendah. Materi yang disajikan masih
terbatas dan masih dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap bentuk sajian, dan pelatiha sumberdaya
manusia yang mengelola.
Tabel 1. Jumlah pengunjung yang tercatat dari tahun 2009 – 2013.

1.

2009


30760

48725

126957

Kapasitas
(GB)
9.67

2.

2010

9500

22655

140535


2.85

3.

2011

16896

26941

210061

9.48

4.

2012

23328


37946

167625

12.69

5.

2013

23738

47263

431425

14.81

No.


Tahun

Pengunjung

Halaman

Kunjungan

Adriaty dan Setyorini (2012), menyatakan peningkatan layanan informasi terhadap pengguna
merupakan upaya untuk melakukan akselerasi terhadap proses transfer teknologi. Ananto (2005)
disitasi oleh Adriaty dan Setyorini (2012) mengemukakan bahwa perlunya mengubah paradigma
diseminasi dengan menggunakan kemajuan teknologi informasi.
Penyebaran informasi teknologi melalui jaringan sosial ini bisa dikatakan efisien karena dalam waktu
singkat pada waktu yang bersamaan, tidak terbatas pada ruang dapat melakukan akses pada satu
materi yang sama pada tempat yang sama. Jika dibandingkan dengan menggunakan media
konvensional seperti media tercetak atau media lainnya. Efisien biaya, waktu dan tenaga pada era
moderen sangat diperhatikan dan diutamakan. Bisa dibayangkan dalam hitungan detik seorang
pengguna dapat mengunduh suatu informasi yang dibutuhkan. Maka di sini yang masih perlu
dilakukan secara semi manual adalah promosi terhadap keberadaan web dan ketersediaan informasi


di dalamnya. Penyebaran informasi dari orang per orang juga dapat memberikan dukungan terhadap
upaya penyampaian informasi informal.
Pengunjung web BPTP NTB relatif luas dari berbagai bangsa di dunia, ini terlihat dengan
jumlah pengunjung yang ternyata sebagian besar adalah berasal dari negara Amerika Serikat ratarata sebesar 66,24 persen. Jumlah pengunjung yang berasal dari tanah air Indonesia yang berada
pada posisi ke 5 dengan persentase 6,58 persen (Gambar 1.). Di satu sisi kondisi ini bisa
dibanggakan bahwa pengunjung dari luar negeri relatif besar jumlahnya, dan jika dilihat dari
peningkatan jumlah kunjungan maka pengunjung berasal dari negara Amerika Serikat mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Walaupun belum dipastikan apakah pengunjung yang tidak
terdeteksi dari negara mana mereka berasal, pengunjung Indonesia lainnya termasuk di dalamnya.

Gambar 1. Negara Indonesia dan negara asing yang berkunjung pada web BPTP NTB.

Materi yang telah di - up load website BPTP NTB dapat diunduh oleh pengguna melalui
Google, Yahoo atau lainnya seperti Ask, AOL atau langsung melalui website BPTP NTB. Dengan
bantuan kata kunci, maka pengguna dapat memperoleh apa yang dicari dan materi lain yang memiliki
kata kunci yang sama akan terunduh. Materi yang tercantum di dalam website BPTP NTB terbesar
frekuensinya terunduh melalui Google sekitar 95 persen, kemudian Yahoo dan lainnya dengan
persentase yang relatif kecil.

Gambar 2. Akses kunjungan pada web BPTP melalui Google, Yahoo dan lainnya.


Publikasi hasil penelitian yang dibutuhkan oleh pengguna tentu akan terus meningkat dengan
pertumbuhan penduduk dan meningkatnya taraf hidup masyarakat yang berdampak pada tingkat

pendidikan masyarakat yang terus meningkat. Tentu informasi yang dibutuhkan akan semakin
beragam, karena perubahan-perubahan yang terjadi di alam maupun perubahan sosial-budaya dan
ekonomi yang semakin beragam permasalahannya. Di satu sisi publikasi harus sudah siap untuk
dapat memenuhi tuntutan tersebut.
Hasil penelitian Rufaidah (2010), menyebutkan bahwa
produktivitas publikasi yang dihasilkan oleh peneliti Badan Litbang Pertanian dari tahun 2004 – 2006
berkisar antara 0,22 – 0,93 artikel per peneliti pertahun. Peneliti pertanian menulis artikel rata-rata
0,58 artikel per tahun.
Artikel yang dimuat dalam jurnal pada dasarnya diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, artikel bisa dibaca orang lebih banyak melalui fasilitas
yang mudah dan murah seperti menggunakan website. Sumber informasi harus berkualitas dan
mutakhir sehingga seyogyanya dapat diterbitkan secara berkala. Untuk memberikan semangat
kepada penulis artikel dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas maka diperlukan bimbingan atau
pelatihan, melakukan kajian dan kolaborasi antar penulis (Sutardji, 2010).
Jejaring sosial seperti web bisa dimanfaatkan tidak sekedar memberikan informasi satu arah
tetapi bisa dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi dua arah seperti membangun kerjasama dalam

usaha agribisnis. Pengunjung web tidak lagi hanya sebagai pengguna atau pengambil informasi,
tetapi dapat menjadi sumber informasi. Pengunjung akan semakin aktif untuk saling bertukar
informasi dengan fasilitas web; mengingat bahwa banyak teknologi pertanian yang sudah dikaji oleh
BPTP NTB dan menyediakan sarana yang terkait. Sebagai contoh keberadaan unit pelayanan benih
bersertifikat (UPBS), memberikan informasi benih-benih unggul baru yang telah diuji. Selanjutnya
antar penangkar yang mengembangkan benih-benih tersebut dapat saling berkomunikasi dan
sebagainya.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberi kontribusi dalam proses
perkembangan sistem informasi pertanian, khususnya sebagai media komunikasi inovasi pertanian.
Meskipun demikian, sampai saat ini petani khususnya di Indonesia, masih belum diikutsertakan
dalam bisnis teknologi informasi dan komunikasi. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pembangunan pertanian membutuhkan proses pendidikan dan peningkatan kapasitas karena
masih terdapat kesenjangan secara teknis maupun keterampilan dalam bisnis secara elektronis ( ebusiness). Implementasinya di tingkat lapangan dihadapkan pada berbagai kendala pada sistem
(Mulyandari, 2011).
Rata-rata jumlah kunjungan pada web BPTP NTB bervariasi antar bulan, tertinggi pada bulan Juni
dan Oktober mencapai sekitar 280.000 kunjungan yaitu (Gambar 3.), terendah pada bulan Agustus
berkisar 147.000.

Gambar 3. Rata-rata jumlah kunjungan antar bulan selama setahun dari tahun 2009-2013.

Materi yang disajikan pada website BPTP NTB juga memuat petunjuk teknis, informasi
teknologi pertanian, publikasi hasil penelitian yang tercetak dalam bentuk lembar informasi pertanian
(LIPTAN), brosur, folder, buletin dan prosiding. Web menyediakan layanan media tercetak tersebut
dalam bentuk file elektronik. Berkembangnya literatur kelabu yang merupakan belakangan ini cukup
marak sebagai bahan pustaka atau literatur yang tercetak terbatas dan sebagian telah diterbitkan

pada waktu lampau tersedia dalam bentuk bahan tercetak dan elektronis. Literatur semacam ini
mempermudah peneliti, ilmuan, staf pengajar perguruan tinggi maupun sekolah-sekola, dalam
mencari bahan-bahan informasi yang diperlukan untuk tujuan tertentu. Di samping itu media ini
menjadi sarana untuk penyebar luasan informasi ilmiah (Hutton, 2009 dan Vasca 2010; disitasi oleh
Adriaty dan Sundari 2012).
Fasilitas yang tersedia pada web BPTP NTB dapat digunakan oleh para pengguna untuk
mengakses pada institusi-institusi lain di jajaran Badan Litbang Pertanian.
Selanjutnya bisa
mengakses jurnal-jurnal nasional maupun internasional yang dilanggan oleh Pusat Perpustakaan
Pertanian (PUSTAKA). Dengan cara ini juga merupakan layanan yang bisa dimanfaatkan oleh
pengguna. Kondisi demikian akan sangat dipengaruhi oleh pengelolaan web. Menurut Kusmayadi
(2008), bahwa akan menjadi penghambat jika kemampuan sarana internet tidak selalu di-tingkatkan
(up date), diperlukan komunikasi antar pengelola, sehingga bisa meningkatkan jumlah pengguna
yang akan mengakses pada jurnal elektronis.

Gambar 4. Rata-rata jumlah kunjungan per hari.

Rata-rata jumlah kunjungan tertinggi pada hari senin mencapai sekitar 8.000, dan terendah
adalah pada hari minggu sekitar 4.000. Mengingat materi yang terdapat pada website BPTP NTB
adalah terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berita tentang kegiatan balai, sedangkan
yang bersifat hiburan hampir tidak tersedia maka kunjungan pada hari libur relatif rendah. Hari senin
adalah awal minggu di mana orang memulai suatu aktivitas formal bagi yang bekerja di kantor,
industri dan pendidikan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Gambar 5. Rata-rata jumlah kunjungan antar waktu pada tahun 2009 – 2013.

Pola kunjungan masyarakat pengguna website BPTP NTB ternyata puncak tertinggi berada
pada pukul 11.00, terendah pada pukul 04.00. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna yang
melakukan akses hampir selama 24 jam, tidak ada waktu yang kosong (Gambar 5). Pengguna
melakukan akses umumnya pada saat-saat jam kerja, ini merupakan gambaran secara umum
perilaku pengguna website BPTP NTB. Apakah hal yang sama juga dilakukan pada website yang lain
atau secara umum kecenderungan terjadi seperti demikian? Ini perlu dikaji lebih lanjut. Setidaknya
dari rata-rata jumlah kunjungan pada setiap waktu bisa memberikan peluang untuk penyebaran
informasi hasil penelitian maupun pengkajian melalui website.

KESIMPULAN
1. Berdasarkan data yang tersaji menunjukkan suatu fenomena yang unik pengunjung website
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat yang beragam asal negara,
beragam akses yang dilalui untuk melakukan pencarian ( browsing);
2. Melalui ketersediaan fasilitas yang tersedia dapat digunakan untuk mengamati dan
mempelajari tingkat aksesibilitas pengguna pada website, semestinya bisa digunakan sebagai
media untuk melakukan evaluasi terhadap kebutuhan pengguna.

SARAN
Perlu diperkaya fasilitas-fasilitas yang bisa digunakan untuk mengetahui karakteristik pengunjung
berdasarkan pada informasi yang lebih spesifik seperti usia, pekerjaan, jenis informasi yang
dibutuhkan dan banyak lagi yang bisa dikembangkan. Ini bisa menjadi bahan evaluasi sehingga dapat
dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan website.

DAFTAR PUSTAKA
Andriaty, E dan E Setyorini. 2012. Ketersediaan Sumber Informasi Teknologi Pertanian di Beberapa Kabupaten di
Jawa. Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol 21 No. 1 2012. Hal 30-35.
Andriaty, E. dan T S Sundari. 2012. Pengelolaan Literatur Kelabu (Grey Literature) di Perpustakaan Lingkup
Badan Litbang Pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol 21. No. 2 hal 46 – 52.
Kusmayadi, 2008. Akses dan Pemanfaatan Pangkalan Data Jurnal Ilmiah. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol 17,
No 1.
Mulyandari, R S. 2011. Perilaku Petani Sayuran dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi. Jurnal Perpustakaan
Pertanian Vol 20, No 1. Hal 22-35.
Romli, A. S. M. 2009. Bahasa Media. Panduan Praktis Bahasa Jurnalistik. BaticPress. Bandung.
Rufaidah, V W. 2010. Produktivitas Publikasi Peneliti Badan Litbang Pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol
19. No. 1 hal 1-8.
Sumiati dan Rusdin. 2012. Pemanfaatan Situs Web Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara.
Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol 21. No. 2 hal 59-63.
Sutardji. 2010. Impact Factor Jurnal Perpustakaan Pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol 19. No. 1 hal
24-32.