KORELASI ANTARA STATUS HIPERFERITINEMI DENGAN GANGGUAN FUNGSI GINJAL PADA PASIEN THALASSEMIA BETA MAYOR SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

  

KORELASI ANTARA STATUS HIPERFERITINEMI DENGAN

GANGGUAN FUNGSI GINJAL PADA PASIEN THALASSEMIA BETA

MAYOR

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

WITRI WIDIATI NINGRUM

G0013235

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

  

Surakarta

2017

  PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul: Korelasi antara Status Hiperferitinemi dan Gangguan Fungsi Ginjal pada Pasien Thalassemia Beta Mayor

  Witri Widiati Ningrum, NIM: G0013235, Tahun: 2017 Telah diuji dan sudah disahkan dihadapan Dewan Penguji Skripsi

  Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Pada Hari

  Pembimbing Utama Nama : Dian Ariningrum, dr., M.Kes., Sp.PK ...................................

  NIP : 197107202006042001

  Pembimbing Pendamping Nama : Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D ...................................

  NIP : 195510211994121001

  Penguji Nama : Tonang Dwi Ardyanto, dr., Sp.PK., Ph.D ...................................

  NIP : 197405072000121002 Surakarta, ___________________

  Ketua Tim Skripsi Kepala Program Studi

  Kusmadewi Eka Damayanti, dr., M.Gizi Sinu Andhi Jusup, dr., M.Kes

  NIP. 198305092008012005 NIP. 19700607200112100

  

PERNYATAAN

  Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Surakarta, 21 Desember 2017 Witri Widiati Ningrum

  NIM. G0013235

  

ABSTRAK

Witri Widiati Ningrum, G0013235, 2017. Korelasi antara Status Hiperferitinemi

dan Gangguan Fungsi Ginjal pada Pasien Thalassemia Beta Mayor. Skripsi.

  Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

  

Pendahuluan: Thalassemia merupakan kelainan genetik autosomal resesif yang

  diturunkan. Thalassemia ini terjadi karena adanya kecacatan yang terjadi pada gen yang mensintesis hemoglobin. Jika satu dari gen beta hemoglobin terjadi kecacatan, kondisi tersebut dikatakan Thalassemia Beta Minor. Jika kedua dari gen beta hemoglobin mengalami kecacatan maka kondisi ini disebut Thalassemia Beta Mayor. Orang dengan thalassemia beta mayor memerlukan transfusi darah secara berkala dan seumur hidup untuk mempertahankan tingkat hemoglobin. Pasien TBM yang berkegantungan transfusi darah akan mengalami kelebihan zat besi. Karena itu, mereka memerlukan pengobatan dengan chelator besi. Obat khelasi besi dapat menyebabkan peningkatan kreatinin serum, proteinuria, dan bahkan gagal ginjal. . Iron overload, anemia kronik dan hipoksia kronis serta efek nefrotoksik dari terapi khelasi besi merupakan faktor penyebab utama dari terjadinya gangguan fungsi ginjal pada pasien TBM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara status hiperferitinemi dan gangguan fungsi ginjal pada pasien thalassemia beta mayor.

  

Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

  pendekatan cross sectional, yaitu penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor-faktor risiko dengan efek. Penelitian dilakukan di RSUD DR. Moewardi dengan sampal sebanyak 56 orang pasien Thalassemia Beta Mayor. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Variabel bebas adalah Status Hiperferitinemi dan variabel terikat adalah Gangguan Fungsi Ginjal pada Pasien Thalassemia Beta Mayor yang diukur dengan Rasio Albumin Kreatin Urin (RAKU). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Spearman.

  

Hasil: Dari 56 pasien Thalassemia Beta Mayor, hasil analisis Spearman

  didapatkan pasien yang mengalami hiperferitinemi dengan kadar RAKU ≥30 sebanyak 7 orang, pasien yang mengalami hiperferitinami dengan kadar RAKU

  <30 sebanyak 18 orang, dan 5 orang adalah pasien tidak mengalami hiperferitin dengan kadar RAKU ≥30 serta pasien yang tidak mengalami hiperferitinemi dengan kadar RAKU <30 sebanyak 26 orang dan nilai p 0.290.

  

Simpulan: Tidak ada korelasi antara status hiperferitinemi dengan gangguan

  fungsi ginjal pada pasien thalassemia beta mayor

  Kata kunci: Hiperferitnemi, Gangguan Fungsi Ginjal, RAKU, TBM

  

ABSTRACT

Witri Widiati Ningrum, G0013235, 2017. Correlation Between

  Hyperferritinemia Status and Renal Function Disorder in Major Thalassemia Beta Patients . Mini Thesis. Faculty of Medicine Sebelas Maret University, Surakarta.

  

Introduction: Thalassemia is a hereditary autosomal recessive genetic disorder.

  Thalassemia occurs because of defects that occurs in genes that synthesize hemoglobin. If one of the beta genes hemoglobin flawed, the condition is said to be beta thalassemia minor. The defect in both genes will cause beta thalassemia major. People with beta thalassemia major require regular and lifelong blood transfusions to maintain hemoglobin levels. TBM patients who are dependent on blood transfusions will experience iron overload. Therefore, they need treatment with an iron chelator. Iron chelation drugs can lead to a rise in serum creatinine, proteinuria, and even kidney failure. This study aims to determine between the status of hypertferritinemia and kidney function disorder in patients with beta thalassemia major.

  

Methods: This was an observational analytic study with cross sectional approach.

  The study was conducted at RSUD DR. Moewardi and included 56 Beta Thalassemia Major patients. Sampling was done consecutively. The independent variables were Hypertheritinemic Status and the dependent variable was Renal Function Disorder in Major Thalassemia Beta Patients as measured by Urine Albumin and Creatinin Ratio (UACR) level. Spearman test was used to analyze data.

  

Results: From 56 patients with Beta Thalassemia Major, there were 7 patients

  with hyperferitinemia and UACR level ≥30, 18 patients with hyperferritinemia with UACR level <30, 5 patients without hyperferritinemia with UACR level ≥ 30, and 26 patients without hyperferitinemia with UACR level <30 counts (p 0.290).

  

Conclusion: There was no clinically significant correlation between

  hypertheritinemia status and kidney function disorder in patients with beta thalassemia major

  Keywords: Hyperferritinemia, Renal Function Disorder, UACR, BTM

  

PRAKATA

  Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Korelasi antara Status Hipeferitinemi dan Gangguan Fungsi Ginjal pada Pasien Thalassemia Beta Mayor”. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

  Penelitian ini dapat terlaksana berkat adanya bimbingan, petunjuk, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1.

  Prof. Dr. Hartono, dr, M.Si selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

  2. Sinu Andhi Jusup, dr., M.Kes selaku Ketua Prodi Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

  3. Kusmadewi Eka Damayanti, dr., M.Gizi selaku Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

  4. Dian Ariningrum, dr., M.Kes., Sp.PK selaku pembimbing I dan Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D selaku pembimbing II. Terimakasih atas bimbingan dan motivasi yang telah diberikan.

  5. Tonang Dwi Ardyanto, dr., Sp.PK., Ph.D selaku penguji. Terimakasih atas saran dan kritik yang membangun.

  6. Segenap staf dan Residen Bagian Patologi Klinik RSUD DR. Moewardi Surakarta yang telah membantu dalam penelitian ini.

  7. Ayah saya Muhammad Taufik, ibu saya Ida Fitriani dan kedua adik saya Muhammad Akmal Asyari dan Zastia Astri Naida atas dukungan moral dan doanya yang diberikan sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

  8. Edwina, Fara, Ines, Alma, Deo, Eldya, Moren, Fadhila, Lisye, Jevi, kelompok tutorial A9 Alacritas, grup IDE atas semangat, dukungan serta telah banyak

  9. Seluruh pihak yang telah memberikan semangat dan membantu pelaksanaan penelitian ini yang tidak bisa saya sebutkan satu- persatu.

  Peneliti mengharapkan saran, kritik, dan nasihat yang membangun guna pengembangan yang lebih lanjut dalam skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  Surakarta, 26 November 2016 Witri Widati Ningrum

  DAFTAR ISI

  PRAKATA.............................................................................................. vi DAFTAR ISI........................................................................................... vii DAFTAR TABEL................................................................................... x DAFTAR GAMBAR............................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................

  1 B. Perumusan Masalah.................................................................

  6 C. Tujuan Penelitian.....................................................................

  6 D. Manfaat Penelitian...................................................................

  6 BAB II LANDASAN TEORI

  A. Tinjauan Pustaka 1. Talassemia Beta Mayor........................................................

  7 a. Definisi.............................................................................

  7

  8 b. Epidemiologi…………………………………………....

  9 c. Patofisiologi……………………………………………..

  d. Gejala Klinis……………………………………………..

  11 e. Terapi…………………………………………………….

  13

  17 a. Definisi…………………………………………………..

  b. Iron Overload……………………………………………. 19 3. Gangguan Fungsi Ginjal pada Thalassemia Beta Mayor.......

  22

  4. Protein urin dan Mikr oalbuminuria………………………… 26

  5. Metode Pemeriksaan Mikroalbumin Urin …………………. 28

  38 J. Teknik Analisis Data…………………………………………..

  51

  50 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................

  50 B. Saran........................................................................................

  46 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan.................................................................................

  44 BAB V PEMBAHASAN.........................................................................

  43 D. Korelasi Status Hipereritinemi dan Gangguan Fungsi Ginjal...

  42 C. Gangguan Fungsi Ginjal............................................................

  40 B.

  38 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Subjek Penelitian...............................................

  38 I. Cara Kerja……………...............................................................

  B. Kerangka Pikiran………….………………………………....... 31

  36 H. Instrumen Penelitian.................................................................

  35 G. Definisi Operasional Variabel Penelitian.................................

  36 F. Identifikasi Variabel Penelitian................................................

  34 E. Alur Penelitian……………….................................................

  33 D. Teknik Sampling……..............................................................

  33 C. Subyek Penelitian....................................................................

  33 B. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................

  BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian........................................................................

  C. Hipotesis………………………………………………………. 32

Status Hiperferitinemi………..................................................

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Frekuensi dan Persentase Usia Pasien Subjek Penelitian ................................... 41 Tabel 4.2. Frekuensi dan Persentase Jenis Kelamin Subjek Penelitian ...............................

  41 Tabel 4.3. Distribusi pasien dilihat menurut Status Hiperferitinemi …………………….

  42 Tabel 4.4. Distribusi Status Hiperferitinemi berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ……..

  43 Tabel 4.5.

  Distribusi pasien TBM berdasarkan Gangguan Fungsi Ginjal ………………...

  44 Tabel 4.6. Tabel 2x2 antara Status Hiperferitinemi dan Gangguan Fungsi Ginjal

  berdasarkan hasil RAK U……………………………………………………….

  44 Tabel 4.7. Hasil Uji Korelasi Spearman …………………………………………………………

  45

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pikiran ................................................................................................

  31 Gambar 2. Alur Penelitian ................................................................................................

  36

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KUALITAS TIDUR ANTARA PASIEN ASMA DAN PASIEN TB PARU SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 60

HUBUNGAN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN TEBAL PARENKIM GINJAL PADA PEMERIKSAAN USG ABDOMEN FOKUS GINJAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 62

HUBUNGAN ANTARA ANDROPAUSE DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA PRIA DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 57

HUBUNGAN ANTARA ONSET TERJADINYA MENOPAUSE DENGAN STATUS PERKAWINAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 35

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI KONTROL DENGAN TINGGI BADAN PADA PASIEN TALASEMIA MAYOR SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 65

HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT DENGAN JUMLAH LEUKOSIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 54

HUBUNGAN ANTARA MELASMA DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 49

KORELASI LINGKAR LEHER DAN IMT PADA ANAK SMP SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KATARAK PRESENIL PADA PASIEN KATARAK DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 11

GAMBARAN TINGKAT PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN APENDISITIS ANAK SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 11