Analisis kontrastif antara gaya bahasa Tasybih Deilgan Majas perbandingan serta rencana pembelajarannya - Raden Intan Repository
MajasPerbandingan
MajasPerbandingan
majas perbandingan
majas perbandingan
majas perbandingan
) majas perbandingan (
simile metafora alegori asosiasi satire
SMK Jendela Lampung projectiqro projectiqro
UKM INKAI
Simile
................................ ................................ .........
......... ................................ ................................
... ................................ ................................
... ................................ ................................
... ................................ ................................
Gaya Bahasa dalam bahasa indonesia (Majas)
Gaya Bahasa Dalam Bahasa . ١ ...………………..
Indonesia Gaya Bahasa Dalam Bahasa Indonesia
.2 (Majas)…………………….
gaya bahasa (majas) gaya bahasa (majas) gaya bahasa (majas) gaya bahasa (majas) gaya bahasa (majas) ................................ gaya bahasa (majas) .............. gaya bahasa (majas)
......... ................................ ................................
........ ................................ ................................
Simile
simile Majas Perbandingan
B1 B2
1
2 Majas Perbandingan
Majas perbandingan
3
1 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Remedi Bahasa, ( Bandung: Angkasa, 1990), h. 2 2 ص ،ﻊﺟﺮﻤﻟا ﺲﻔﻧ . ١٠ 3 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Gaya Bahasa, ( Bandung: ANGKASA, 2013). h. 4
4
5
6
4 Mustofa al-gulayani, Jami’ud Durus Al-Arabiyyah, Al-Maktabah Al-Ashriyah, (Beirut, 1987), h. 7 5 J.S. Badudu, Cakrawala Bahasa Indonesia, (Jakarta: P.T Gramedia, 1985), h. 3 6 Departemen Pendidikan dan kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, 1991), h. 151
8
7 Poerwadaminto, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 71 8 Sumarsono, Sosiolinguistik, (Yogyakarta: Sabda, 2013), h. 18
SL SL
9
9 ص ،ﻊﺟﺮﻤﻟا ﺲﻔﻧ . ١٩
10
Karya, 2001), h.55
11
12
12 Mardjoko Idris, Retorika Berbahasa Arab Kajian Ilmu Bayan, (Yogyakarta: Karyamedia, 2014), h. 3
13
14
15
“Ismail bagaikan singa dalam keberanian”
Ilmu, 2009), h. 10 14
2 . ص ، Mardjoko Idris ،ﻖﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟﺮﻤﻟا 15
١٠ . ص ،ﻊﺟﺮﻤﻟا ﺲﻔﻧ simile simile
seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana, penaka dan serupa.
16 Siti Masyitoh
17
16 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Gaya Bahasa, ( Bandung: ANGKASA, 2013), h. 4-5 17 Siti Masyitoh, Allughotul Arobiyyah, ( Bandar Lampung: Pondok Pesantren Al-Hikmah), h.
45
“Guru bagaikan lentera dalam terang dan bimbingan” (bagaikan lentera).
yang diserupakan guru sesuatu yang diserupakan lentera UIN
“Engkau bagaikan matahari yang memancarkan sinarnya walaupun kau berada di atas planet Pluto di tempat tinggi” Gaya Bahasa (Majas) Simile
” Ismail bagaikan singa dalam
keberanian”
“Fatimahbagaikan bunga mawar”
“ Ia tertawa bagaikan tertawanya kera” “Engkau bagaikan matahari yang memancarkan sinarnya walaupun kau berada di atas planet Pluto di tempat tinggi”
Seakan-akan bidadari itu permata yakut
dan marja majas perbandingan
18
.Narrowly defined, contrastive analysis investigates the differences between pairs (or small sets) of languages against the background of similarities and with the purpose of providing input to applied disciplines such as foreign language teaching and translation studies.
18 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung, Wawancara Pribadi, Bandar Lampung, 25 April 2016. 19 Volker Gast, Contrastive Analysis, (On-line) tersedia di (www.uni- jena.de/~mu65qev/papdf/CA.pdf) majas perbandingan
20
majas perbandingan majas perbandingan majas perbandingan
majas perbandingan
UIN
١
James Suatu aktifitas lingustik yang bertujuan untuk menghasilkan tipologi dua bahasa yang kontras satu dengan yang lain, berlandaskan atas asumsi bahwa bahasa-bahasa itu dapat dibandingkan dan tidak diserumpunkan.
22 Henry Guntur Tarigan
Analisis kontrastif adalah komparasi perbandingan sistem-sistem linguistik dua bahasa, baik sistem bunyi maupun sistemm gramatikal.
23 Fuad Abdul Hamied
Analisis kontrastif sebagai suatu studi yang sistematik dari ciri-ciri linguistik yang spesifik dari dua bahasa atau lebih.
24 Kridalaksana
Analisis kontrastif adalah metode sinkronis dalam analisis bahasa untuk mmenunjukkan beberapa persamaan dan perbedaan antara bahasa-bahasa atau 21 Jakarta: Lipia,1988
( ص . ٦٦ 22 James, C., Contrastive Analysis, (London: Longman, 1980), hlm. 3. 23 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa, (Bandung: Percetakan Angkasa, 2009),h. 5 24 Fuad Abdul Hamied, Proses Belajar Mengajar Bahasa, (Jakarta: Depdikbud, 1989), h.28 dialek-dialek untuk mencari prinsip yang dapat diterapkan dalam masalah
25 praktis, seperti dalam pengajaran bahasa dan penerjemahannya.
Syamsuri Ali 1. Dilihat dari objeknya. Jika dilihat dari segi objeknya, maka analisis kontrastif adalahpenganalisaan dua bahasa dari rumpun yang berbeda.
Dan apabila dilihat dari segi prosedur kerjanya, maka analisis kontrastif kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dan B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan diantara dua
26 bahasa.
25 26 Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta : Gramedia, 1993), h. 12 Syamsuri Ali, Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Indonesia Dalam Wawasan dan Intensifikasi Pembelajaran Bahasa Arab (Upaya Mengatasi Problematika
Proses Belajar Mengajar Bahasa Arab di Madrasah ‘Aliyah),(Bandar Lampung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, 1998), h.70
: Henry Guntur Tarigan Dalam taraf permulaan pemerolehan bahasa kedua dapat dipastikan bahwa bahasa ibu lebih dikuasai daripada B2. Dalam situasi seperti ini pengaruh bahasa ibu sangat menonjol terhadap B2.Apabila pengaruh bahasa ibu tidak sejalan dengan sistem B2, maka terjadilah interferensi B1 terhadap B2.Interferensi merupakan sumber kesulitan dalam belajar bahasa dan juga
27 penyebab kesalahan berbahasa.
h. 8
Lado Henry Guntur
Tarigan
28 Umi Hijriyah, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia , (Lampung: Fakta Press Fakultas Tarbiyah, 2014),Cet- 1, h.8 29 Pranowo, Analisis Pengajaran Bahasa, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996), Cet. I, h. 42. 30 Henry Guntur Tarigan,
h. 5 Hipotesis bentuk kuat ini didasarkan kepada asumsi-asumsi berikut ini:
1. Penyebab utama atau penyebab tunggal kesulitan belajar dan kesalahan dalam pengajaran bahasa asing adalah interferensi bahasa ibu.
2. Kesulitan belajar itu sebagian atau seluruhnya disebabkan oleh perbedaan B1 dan B2.
3. Semakin besar perbedaan antara B1 dan B2 semakin akut atau gawat kesulitan belajar.
4. Hasil perbandingan antara B1 dan B2 diperlukan untuk meramalkan kesulitan dan kesalahan yang akan terjadi dalam belajar bahasa asing.
5. Bahan pengajaran dapat ditentukan secara tepat dengan membandingkan kedua bahasa itu, kemudian dikurangi dengan bagian yang sama, sehingga apa yang harus dipelajari oleh peserta didik adalah sejumlah
31 perbedaan yang disusun berdasarkan kontrastif.
31 h.6
Bilinguallisme
1. Pengidentifikasian perbedaan struktur bahasa
2. Prakiraan kesulitan dan kesalahan berbahasa
3. Penyusunan urutan bahan ajaran
32 4. Penyampaian bahan ajaran.
32 33 h.8 Pranowo, , h. 42
1. Tiada perbedaan: struktur atau sistem aspek tertentu dalam kedua bahasa tidak ada perbedaan sama sekali.
2. Fenomena konvergen: dua butir atau lebih dalam B1 menjadi satu dalam B2 (Indonesia tangan, kekuasaan dalam bahasa Arab ).
3. Ketidakadaan: butir atau sistem tertentu dalam B2 tidak terdapat dalam B1. Misalnya, sistem penjamakan dengan untuk mutsanna atau dan dalam bahasa Arab tidak ada dalam bahasa Indonesia; sebaliknya sistem penjamakan dengan pengulangan kata dalam bahasa Indonesia (rumah-rumah, daun-daun, ikan-ikan) tidak ada dalam Arab.
4. Fenomena divergen: satu butir tertentu dalam B1 menjadi dua butir dalam B2. Misalnya, kata rumah (Indonesia) dapat menjadi dalam bahasa Arab.
34 Lado
34 Henry Guntur Tarigan,
h. 15 35 Pranowo, , h. 42 Penyerupaan
36 Hifni Bek Dayyab, Et.Al.,Kaidah Tata Bahasa Arab; Nahwu-Shorof-Balaghoh-Bayan – Ma’ani-Bade’, (Jakarta: Darul Ulum Press, 1991), Cet.Ket-3, h. 473. 3737 38 Kamus Al-Munawwir Mardjoko Idris, Retorika Berbahasa Arab Kajian Ilmu Bayan, (Yogyakarta: Karyamedia, 2014), h. 10
Baru Algesindo, 1994), h. 71-72
Badi’), (Bandung : Al-Ma’arif 1982), Cet.Ke-1, h. 158-159
Ilmu,2009), h. 86 43 ،ﺔﻘﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟاﺮﻤﻟا ص . 474
44 ،ﺔﻘﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟاﺮﻤﻟا ص . . 477-478
45 Mardjoko Idris, Retorika Berbahasa Arab, (Yogyakarta: Karya Media, 2014), h.39 46 K.H.A.Wahab Muhsin dan T. Fuad Wahab, Pokok-Pokok Ilmu Balaghah, (Bandung: Angkasa, 1991), h. 33 47 ﻧ ،ﻊﺟﺮﻤﻟا ﺲﻔ
34 48 Rumadani Sagala, Balaghah, (Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2013), h. 25 Baru Algesindo, 2014), h. 28 50 Ahmad Izzan, Uslubi Kaidah-Kaidah Ilmu Balaghah Cara Mudah Memahami Alquran, (Bandung: Tafakur, 2012), h. 58
51
. 28 ص Ali Al-Jarim Dan Mushtafa Amin ﺔﻘﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟاﺮﻤﻟا
52 . 59 ص Ahmad Izzan,, ﻊﺟﺮﻤﻟا ﺲﻔﻧ53
. 32 ص K.H.A.Wahab Muhsin dan T.Fuad Wahab, ﺔﻘﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟاﺮﻤﻟا 54 31 . ص ﻊﺟﺮﻤﻟا ﺲﻔﻧ h. 12
56 ﺔﻘﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟاﺮﻤﻟا K.H.A.Wahab Muhsin dan T.Fuad Wahab, ص . 35 57
ﻖﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟﺮﻤﻟا Mardjoko Idris, ص . 31
58 ﺔﻘﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟاﺮﻤﻟا K.H.A.Wahab Muhsin dan T.Fuad Wahab, ص
36
59 ﻖﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟﺮﻤﻟا Mardjoko Idris, ص
35 60
ﺮﻤﻟا ﻖﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟ Ahmad Izzan, ص . 60
Gaya Bahasa Dalam Bahasa Indonesia Gaya Bahasa Dalam Bahasa Indonesia
style style stilus style
61 Ruslan Adjun, Balaghah ke-I ilmu bayan , ( Yogyakarta: andalas press, 1979), h. 18 62 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), h. 112
Gaya Bahasa Dalam Bahasa Indonesia (Majas) Majas Perbandingan 63 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Gaya Bahasa, ( Bandung: ANGKASA, 2013), h. 4-5
( perumpamaan )
seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana, penaka dan serupa bagai, sebagai, bak, seperti, laksana, semisal, seumpama, sepantun, se,
64 65 9 . ص ﻊﺟﺮﻤﻟا ﺲﻔﻧ Rakhmat Djoko Pradopo, Pengkajian Puisi, ( Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2012), h. 62
"Dua saudara itu seperti minyak dengan air" “Kikirnya seperti kepiting batu”
Bagai air di daun talas”
(Yogyakarta: Laksana, 2013), h. 16
saat menantikan pengumuman hasil ujian terasa tegang seperti mengikuti pertandingan bulu tangkis dalam sel terakhir dengan kedudukan 14-14 saat menantikan pengumuman hasil ujian terasa seperti mengikuti pertandingan bulu tanngkis dalam sel terakhir dengan kedudukan 14-14
68 ., h.69 ص Henry Guntur Tarigan, ﻖﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟﺮﻤﻟا
) metafora (
bagai laksana seperti
ﺮﯿﻏو “Perpustakaan adalah gudang ilmu”
) personifikasi
69 ص ،ﻊﺟﺮﻤﻟا ﺲﻔﻧ 15. 70 ﻖﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟﺮﻤﻟا Rakhmat Djoko Pradopo, ص , h. 66
“Hujan memandikan pepohonan”.
( depersonifikasi ) “Andai aku menjadi langit, maka kamu menjadi bumi”
( alegori )
71 72 ١٧ . ص ،ﻊﺟﺮﻤﻟا ﺲﻔﻧ Mustafa Sadikin, Kumpulan Sastra Indonesia, (Jakarta: Gudang Ilmu, 2010), h. 34 73
) antropomorfisme ( ) sinestesia (
74 ﻖﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟﺮﻤﻟا Dwi Senar Prasetyono, ص , h. 22. 75 ص ﻊﺟﺮﻤﻟا ﺲﻔﻧ ٢٣
“Kata-katanya memang terkenal pedas” ) aptronim ( “Karena sehari-hari ia bekerja sebagai kusir gerobak, ia dipanggil karto gerobak”.
) antitesis ( “Dia bahagia atas kegagalanku dalam ujian itu”
) pleonasme ( 76
ﻊﺟﺮﻤﻟا ﺲﻔﻧ ص . . 24 77 Tim Ilmu Bahasa, Rangkuman Pembahasan Sastra Indonesia, (Jakarta:Ilmu, 2016), h. 73 78 ،ﻖﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟﺮﻤﻟا Henry Guntur Tarigan, ص , h. 27 Dia telah mencatat data keuangan dengan tangannya sendiri“ .
dengan tangannya Dia telah mencatat data keuangan sendiri “Setiap shubuh jam 04.20 ia selalu sholat berjamaah di masjid”. 79
ص نﺎﻜﻤﻟا ﺲﻔﻧ . . 29 80 ﻖﺑﺎﺴﻟا ﻊﺟﺮﻤﻟا Rahmat Djoko Pradopo, pengkajian puisi, ص . 95. subuh jam 04.20 "
81
82
2012), h. 26 82 Moh, Ainin, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: CV. Bintang Sejahtera, 2016), h. 12
83
84
85
83 Moh, Ainin, Metodologi Penelitian Bahasa Arab, (Malang: Hilal Pustaka, 2010), h.56 84 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.
28. 85 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1990), h. 134.
86
87
88
86 Airha, “Studi Kepustakaan”(On-line),tersedia di(http://phairha.blogspot.com/2012/01/studi- kepustakaan.html) diakses pada senin 14 Maret 2016 87 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan(Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h. 8. 88 Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), h. 84
2. Ali Al-jarim dan Mustafa Amin, Terjemahan Al-balaghatul Wadhihah, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2014
3. Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI, 2009
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Gaya Bahasa, Bandung: Angkasa, 2013
89
90 89 ص ،ﻊﺟﺮﻤﻟا ﺲﻔﻧ . .56. 90 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 335.
ج -
91
92
93
91 Rosifah, Gaya Bahasa Dalam Bahasa Arab Dan Bahasa Indonesia, Skripsi Pendidikan Bahasa Arab, (Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, 2013), h. 50 92 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode Dan Teknik, (Bandung: Tarsito, 1994), h.129. 93 Sudaryanto, Metode Linguistik, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1998), Cet.Ke- 2, h. 62.
B1
Majas Perbandigan
Majas perbandingan
perumpamaan, asosiasi, metafora, personifikasi, depersonifikasi, alegori, antropomorfisme, sinestesia, aptronim, antitesis, pleonasme.
majas perbandingan
Alegori
“Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir meyusuri tebing-tebing, yang kadang- kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela
Masa itu bagaikan samudera yang menerima segala sampah dan yang tidak pernah sepi dari kekeruhan , pada akhirnya berhenti ketika jernihnya ditengah kehidupan bertemu dengan laut.” hanyalah sesaat
“ dunia ini laksana tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata setiap orang yang memandangnya”
Nafsu itu bagaikan anak kecil, suka pada air susu ibu, bila kesenangan itu dibiarkan menjadi dewasapun akan tetap senang. Namun bila diputus maka akan terhenti pula kesenangannya
“menjalani kehidupan berumah tangga sama seperti mengarungi samudra dengan sebuah bahtera”
Air mata di pipinya bagai sisi tetesan air hujan di atas bunga delima
“perjalanan hidup manusia sperti sungai-sungai yang mengalir menyusuri
tebing”
simile
Simile
“Wajahnya pucat seperti wajah mayat” Ismail bagaikan singa dalam keberaniaannya
“Senyumnya manis seperti gula jawa” Fatimah mawar bagaikan dalam kecantikan
“semangatnya keras bagaikan baja” Muhammad bagaikan bulan dalam keceriaan
Simile Simile Semangatnya keras bagaikan baja
Simile
“mulutnya berbisa seperti ular” Laksana pedang tajamnya, laksana hujan lebatnya, laksana singa beraniaya
“ ia berlari melesat cepat bagaikan anak panah” Kami menengok kebun, kebun itu sungguh indah dan agung bagaikan surga firdaus
“wajahnya bening bagaikan embun di pagi hari” Hati itu dalam bagaikan burung keramahannya
Simile Simile
“wajahnya bening bagaikan embun di pagi hari”
Asosiasi
“wajahnya laksan bulan purnama” Seolah-olah kehidupan dunia ini permainan dan senda gurau
“ibarat burung dalam sangkar, mata lepas badan terkurung”
Seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan baik (Q.S. Ash-Shafat: 49) “seperti katak dalam tempurung”
Dan bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik (Q.S. al-Waqi ah:22-23)
majas perbandingan
Simile
“mereka bagaikan romeo dan juliet yag tak dapat dipisahkan” Manusia itu sama, bagaikan gigi - gigi sisir
“ mulutnya tajam seperti pisau” Engkau bagaikan singa dalam keberanian
“rumahnya sangat megah dan mewah seperti istana para raja” Ali bagaikan bunga yang layu
majas perbandingan
Simile
“gadis cantik itu bagaikan melati yang baru mekar” Ilmu bagaikan cahaya dalam petunjuk
“ kasih sayang ibu kepada anaknya bagai sang surya menyinari dunia” Guru itu bagaikan lampu dalam
majas perbandingan Simile
pencahayaan “ larinya sangat cepat bagai kilat”
- sepoi bagaikan angin Akhlaknya pada kehalusannya sepoi
“dia selalu mengikutiku seperti perangko yang selalu menempel di surat” Engkau bagaikan samudra dalam kepintaran “matamu indah seperti bintang kejora yang bercahaya”
Wajahmu bagaikan rembulan “tubuhnya seperti tiang yang tinggi menjulang”
Perkataan ini bagaikan madu
Asosiasi
“kerjamu seperti mesin” Wajah hindun bagaikan bulan
“hidupnya seperti kelelawar” Pipinya bagaikan bunga mawar
“wataknya sudah terlanjur seperti batu” Afif bagaikan singa
simile “hidupnya seperti kelelawar”
hidup kelelawar
Simile
“hatinya bak gurun pasir kerontang” Gelombang itu bagaikan gunung dalam keagungan
“ tekadnya sangat kuat bagaikan baja” Muhammad bagaikan bulan dalam keceriaan
“ rumahnya bak istana yang sangat megah” Dia seperti laut dalam kedermawanannya
Metafora
“dian dijuluki si kutu buku karena sering menghabiskan waktunya untuk membaca”
Kedudukanmu yang tinggi dan kemasyhuranmu bagaikan bintang yang tinggi lagi bercahaya. Semua mata, baik di belahan timur maupun barat, menatap ke arahmu
“raja siang secara perlahan mulai tenggelam dan hilang”
Harta itu adalah pedang dalam kegunaan dan bahayanya “maya adalah seorang bunga des.
Semua lelaki takjub dibuatnya” Dan istri-istri nabi saw adalah ibu-ibu kamu
Satire “lihatlah dan malulah sedikit dengan tubuhmu yang kekar dan besar itu hanya mengangkat barang ini saja kau tidak kuat dan
Engkau mengharap kesuksesan tetapi
histeris berteriak minta tolong”
engkau tidak jalani jalan menuju keberhasilan itu. Sesungguhnya kapal laut tidak mungkin berjalan di atas tanah kering.
“sepintas lalu laki-laki itu memang seperti perampok tetapi kita jangan tergesa-gesa menuduhnya begitu, kita harus
Berlindung dengan cara menyeledikinya dari dekat” menjauhkan diri darimu itu bukan harapan saya, sesungguhnya hujan itu justru dirindukan bila tersembunyi
“kau ini tidak punya perasaan ya , tega sekali kau membiarkan orang tuamu bekerja keras sedangkan kau sendiri berfoya-foya
Sungguh susah kamu menghabiskan uang mereka” berpindah dari kedudukan yang telah kamu peroleh .bulan pun tidak pernah keluar dari garis edarnya.
Metafora
“perasaan rini sejernih embun pagi” Engkau matahari, engkau bulan
“ibu itu memeluk sag buah hatinya” Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi (Q.S an-Nur: 35)
“kembang desa yang kesepian” Harta adalah pedang
metafora seperti, umpama, laksana “perasaan rini sejernih embun pagi”.
embun
“engkau rembulan” majas perbandingan alegori Simile Asosiasi
Simile
Metafora
SimileMetafora
Simile Simileasosiasi
Satire Simile
١٢
majas perbandingan
majas perbandingan
bagaikan, umpama, ibarat, bagai,
laksana, bak, seperti, majas perbandingan
bagaikan, umpama, ibarat, bagai,
laksana, bak, seperti, majas perbandinganSimile
asosiasi Satire Simile
Simile asosiasi alegori Simile
Simile Metafora Metafora Simile
majas perbandingan majas perbandingan
bagaikan, umpama, ibarat, bagai, laksana, bak, seperti, majas perbandingan
bagaikan, umpama, ibarat, bagai, laksana, bak, seperti, majas perbandingan Ilmu bagaikan cahaya dalam petunjuk
Ilmu bagaikan cahaya dalam petunjuk “Wataknya keras dan susah dilunakkan seperti batu” (simile)
"watak"
"batu".
“ilmu bagaikan cahaya dalam petunjuk” “Wajahnya seperti rembulan yang
terang menerangi malamku yang gelap” (simile)
"wajah"
"bulan"
.
“gelombang itu seperti gunung dalam keagungan” “Pemuda adalah bunga bangsa”
(metafora) “umpama,
seperti, laksana, bak, bagaikan, .
“harta adalah pedang”
majas perbandingan majas perbandingan majas perbandingan majas perbandingan
Ali Aljarim dan Mustafa Amin, 2014, Terjemahan Al-balaghatul Wadhihah, Bandung: Sinar Baru Algesindo,
Abdurrahman Al-ahdori, 2009, Terjemah Jauharul Maknun (ilmu balaghah), Surabaya: Mutiara Ilmu,
Ahmad Fuad Effendi, 2005, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Cet. II. Malang : Misykat
Acep Hermawan, 2001, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja
Rosda KaryaDrs. H. Ahmad Izzan, Uslubi Kaidah-Kaidah Ilmu Balaghah, Bandung: Tafakur, 2012
Azhar Arsyad, 2003, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Cet. I. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
As-Syayidz Ahmad Al-Haasyimi, 1994, Jawahiru Al-Balaghah, Darul Fikr, Bairut,
Departemen pendidikan dan kebudayaan RI, 1991, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai
PustakaDwi Sunar Prasetyono, 2103, Buku Pintar Segala Jenis Majas plus 3000 peribahasa untuk
SD, Yogyakarta: Laksana Emzir, 2012, Metodologi Penelitian Pendidikan, Edisi Revisi, Cet-6 Jakarta: Raja GrafindoGorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, 2009, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI,
Dr. Hamzah B Uno, M.Pd, 2011 Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
Henry Guntur Tarigan, 2013, Pengajaran Gaya Bahasa, Bandung: Angkasa , 1992, Pengajaran Analisis Kontrastif, Bandung: Angkasa , 1990, Pengajaran Remedi Bahasa, Bandung: Angkasa
Hifni Bek Dayyab, Et.Al.,1991, Kaidah Tata Bahasa Arab; Nahwu-Shorof-Balaghoh-Bayan –
Ma’ani-Bade’,Jakarta: Darul Ulum Press, Cet.Ket-3Imam Akhdlori, 1982, Ilmu Balaghah, Tarjamah Jauharul Maknun; Ilmu Ma’ani, Bayan, dan Badi’, Bandung: Al-Ma’arif
J.S. Badudu, 1985, Cakrawala Bahasa Indonesia, Jakarta: P.T Gramedia
Lamuddin Finoza, 2013, Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Diksi
Mardalis, 2008, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara
Mardjoko Idris, 2014, Retorika Berbahasa Arab (kajian ilmu bayan), Yogyakarta: Karya Media
Drs. H. Martinis Yamin, 2009, Desain Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2009
Muhammad Ali Al-Khuli, 2010, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Basan Publishing,
Mustafa Saadikin, 2011, Kumpulan Sastra Indonesia (pantun, puisi, majas, peribahasa, kata mutiara), Cibubur: Gudang Ilmu,
Mustofa al-gulayani, 1987, Jami’ud Durus Al-Arabiyyah, Al-Maktabah Al-Ashriyah, Beirut
Moh. Ainin, 2016, Metodologi Penelitian Bahasa Arab, Malang: Bintang Sejahtera, Prof. Dr. Oemar Hamalik, 2011, Perencanaan Pengajaran (berdasarkan pendekatan sistem), Jakarta: PT. Bumi Angkasa
Poerwadaminto, WJS, 1991, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan Dan
Pengembangan Bahasa, Jakarta: Balai PustakaRakhmat Djoko Pradopo, 2012, Pengkajian Puisi,Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Dr. Hj. Rumadani Sagala, M.Ag, 2016, Balaghah, Bandar Lampung: CV. Anugrah Utama Raharja
Suharsimi Arikunto, 1990, Manajemen Penelitian, Yogyakarta: Rineka Cipta, 1990 Sumarsono, 2013, Sosiolinguistik, Yogyakarta: Sabda
Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta Syaiful Mustofa, 2011, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, Malang:UIN
MALIKI PRESS
Teguh Trianton dan Septi Yulisetiani, 2016, Buku Pintar Ejaan Bahasa Indonesia, Bekasi:
Checklist Tim Ilmu Bahasa, 2016, Rangkuman Pembahasan Sastra Indonesia, Jakarta:IlmuK.H.A. Wahab Muhsin,. T.Fuad Wahab, 1982, Pokok-Pokok Ilmu Balaghah, Bandung: Angkasa
Winarno Surakhmad, 1994, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode Dan Teknik, Bandung: Tarsito
Yuyun Wahyuddin, 2007, Menguasai Balaghah Cara Cerdas Berbahasa, Yogyakarta: Nurma Media Idea
Zulhannan, 2014, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada