DOCRPIJM b791e85be6 BAB IVBAB 4 Laporan Penyusunan Dok RPI2JM Kerinci 2015

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Profil Kabupaten Kerinci

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 1

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

4.1. Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah
Secara geografis Kabupaten Kerinci terletak antara 1 o40’-2o26’ Lintang
Selatan dan 101o08’-101o50’ Bujur Timur. Kabupaten Kerinci merupakan salah
satu wilayah ujung Barat Propinsi Jambi yang berbatasan langsung dengan
Propinsi Sumatera Barat dan Propinsi Bengkulu. Oleh karena itu Kabupaten
Kerinci menjadi wilayah strategis yang dilalui jalan utama Jambi-Sumatera
Barat-Bengkulu. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Kerinci disajikan pada
Gambar 4.1.

Secara umum wilayah Kabupaten Kerinci memiliki batas administrasi
sebagai berikut :


Sebelah Utara

: Kabupaten Solok Selatan Propinsi Sumatera
Barat;



Sebelah Selatan

: Kabupaten Merangin Propinsi Jambi dan
Kabupaten Muko-Muko Propinsi Bengkulu;



Sebelah Barat


: Kota Sungai Penuh, Propinsi Jambi dan
Kabupaten Pesisir Selatan Propinsi Sumatera
Barat;



Sebelah Timur

: Kabupaten Bungo dan Kabupaten Merangin
Propinsi Jambi.

Kabupaten Kerinci memiliki luas wilayah 332.814 Ha, Kabupaten Kerinci
terdiri dari 16 Kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 285 desa dan 2
kelurahan dengan 12 wilayah Kecamatan.

Kecamatan yang memiliki luas

terbesar di Kabupaten Kerinci adalah Batang Merangin (14,30%), Kecamatan
Keliling Danau (11,00%), Gunung Raya (10,40%) dan diikuti Kabupaten lainnya,
dimana luas untuk masing-masing wilayah kecamatan dalam lingkup wilayah

Kabupaten Kerinci secara rinci disajikan pada Tabel berikut:

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 2

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Tabel. 4.1.
Luas Wilayah Kecamatan dalam Kabupaten Kerinci 2013
No
1
2
3
4
5
6
7

8
9
10
11
12
13
14
15
16

Nama Kecamatan
Gunung Raya
Bukit Kerman
Batang Merangin
Keliling Danau
Danau Kerinci
Sitinjau Laut
Air Hangat
Air Hangat Timur
Depati VII

Air Hangat Barat
Gunung Kerinci
Siulak
Siulak Mukai
Kayu Aro
Gunung Tujuh
Kayu Aro Barat
Total

Luas (Km2)
34.763
21.294
47.646
36.484
22.626
5.807
21.087
18.229
2.913
1.415

30.687
14.287
27.431
11.517
15.963
20.665
332.814

(%)
10,4
6,4
14,3
11,0
6,8
1,7
6,3
5,5
0,9
0,4
9,2

4,3
8,5
3,5
4,8
6,2
100

Sumber : Kerinci Dalam Angka,Tahun 2014.

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 3

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Gambar. 4.1.
Peta Administrasi Kabupaten Kerinci


Sumber : RISPAM Kabupaten Kerinci,Tahun 2014.

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 4

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

4.2. Gambaran Demografi
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki sebanyak 118.194 jiwa,
sedangkan penduduk perempuan sebanyak 118.568 jiwa, dengan rasio
keniskelamin sebesar 99,68.

Tabel. 4.2.
Jumlah Penduduk Kabupaten Kerinci 2013
No

Kecamatan


Laki-laki

Perempuan

Jumlah

Ratio
Jenis
Kelamin

1

Gunung Raya

4.206

4.369

8.575


96,27

2

Bukit Kerman

6.201

6.082

12.283

101,96

3

Batang Merangin

5.584


5.350

10.934

104,37

4

Keliling Danau

10.905

11.760

22.665

92,73

5

Danau Kerinci

8.065

8.177

16.242

98,63

6

Sitinjau Laut

7.063

7.321

14.384

96,48

7

Air Hangat

5.501

5.595

11.096

98,32

8

Air Hangat Timur

8.869

9.143

18.012

97,00

9

Depati VII

7.168

7.713

14.881

92,93

10

Air Hangat Barat

4.301

4.675

8.976

92,00

11

Gunung Kerinci

12

Siulak

13

Siulak Mukai

14

Kayu Aro

15

Gunung Tujuh

16

Kayu Aro Barat
Jumlah

6.141

5.826

11.967

105,41

10.627

10.426

21.053

101,93

5.366

5.296

10.662

101,32

11.331

10.748

22.079

105,42

7.505

6.975

14.480

107,60

9.361

9.112

18.473

102,73

118.194

118.568

236.762

99,68

Sumber : Kerinci Dalam Angka,Tahun 2014.

Berdasarkan administrasi kecamatan, Kecamatan dengan jumlah
penduduk terbesar adalah Kecamatan Keliling Danau dengan jumlah penduduk
sebanyak 22.665 jiwa dan kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil
terdapat di Kecamatan Gunung Raya, yaitu sebanyak 8.575 jiwa. Sedangkan
penduduk terpadat berada di Kecamatan Depati Tujuh dan Kecamatan dengan
kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Batang Merangin. Untuk
lebih jelas mengenai kepadatan penduduk Kabupaten Kerinci dapat dilihat
pada tabel berikut ini :

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 5

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Tabel. 4.3.
Kepadatan Penduduk Kabupaten Kerinci 2013
No

Kecamatan

Luas (Km2)

Jumlah
Penduduk

Kepadatan
Penduduk

1

Gunung Raya

34.763

8.575

0,25

2

Bukit Kerman

21.294

12.283

0,58

3

Batang Merangin

47.646

10.934

0,23

4

Keliling Danau

36.484

22.665

0,62

5

Danau Kerinci

22.626

16.242

0,72

6

Sitinjau Laut

5.807

14.384

2,48

7

Air Hangat

21.087

11.096

0,53

8

Air Hangat Timur

18.229

18.012

0,99

9

Depati VII

2.913

14.881

5,11

10

Air Hangat Barat

1.415

8.976

6,34

11

Gunung Kerinci

30.687

11.967

0,39

12

Siulak

14.287

21.053

1,47

13

Siulak Mukai

27.431

10.662

0,39

14

Kayu Aro

11.517

22.079

1,92

15

Gunung Tujuh

15.963

14.480

0,91

16

Kayu Aro Barat

20.665

18.473

0,89

332.814

236.762

0,71

Jumlah

Sumber : Kerinci Dalam Angka,Tahun 2014.

4.3. Gambaran Topografi
Kabupaten Kerinci memiliki topografi wilayah yang sangat bervariasi
berupa perbukitan dan pegunungan. Sebagian wilayah (42 %) Kabupaten
Kerinci terletak di ketinggian 500-1.000 mdpl dengan luas 159.583 Ha,
sementara daerah berketinggian diatas 2.000 mdpl seluas 14.267 Ha (4 %), dan
wilayah yang berada antara 0-500 mdpl hanya 5.010 Ha (1 %).
Secara umum wilayah Kabupaten Kerinci dapat dikelompokan dalam
beberapa satuan morfologi yaitu dataran, perbukitan bergelombang halus
sampai perbukitan gelombang sedang dan pegunungan. Orientasi ke arah
utara dijumpai morfologi yang lebih tinggi, yaitu morfologi perbukitan
gelombang sampai pegunungan, sedangkan ke arah Selatan dijumpai morfologi
dataran rendah dan batuan yang relatif sejenis. Kondisi tersebut tentunya
akan berpengaruh terhadap penyebaran sumberdaya alam dan sebagai
pertimbangan dalam penentuan alokasi ruang di masa datang.
Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 6

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Wilayah Kabupaten Kerinci memiliki 5 klasifikasi lereng. Wilayah datar
berada

pada

kemiringan

0-8

%,

wilayah

landai

bergelombang/berbukit 15-25 %, cukup curam 25-40%,

8-15%,

wilayah

dan wilayah curam

>40%. Hampir separuh (35,34 %) dari wilayah Kabupaten Kerinci merupakan
dataran yang curam dengan kemiringan >40%. Sedangkan untuk wilayah datar
dan relatif datar hanya mencapai 4,95 % sampai 17,56 % (terdiri dari
kemiringan 0-8 % dan 8-15%).
Wilayah Kabupaten Kerinci membentang dari Gunung Tujuh sampai
Gunung Raya, sebagian besar (98%) berada pada ketinggian di atas 500 m –
3.805 m di atas permukaan laut, yang merupakan bagian dari Bukit Barisan.
Karakter wilayah bergelombang dan berbukit-bukit membentuk enclave yang
sangat luas dan sebagian ditutupi hutan lebat yang alami merupakan ciri khas
wilayah kabupaten yang berbeda dengan wilayah lain umumnya. Keadaan
topografi yang merupakan dataran tinggi berbukit-bukit dan dikelilingi
gunung-gunung dan hutan lebat, menyebabkan kabupaten ini memiliki iklim
yang sejuk dan nyaman.
Berdasarkan Peta Topografi (Bakosurtanal, 1991) dan Peta Geologi
Skala 1 : 250.000, (Pusat penelitian dan pengembangan geologi, 1996), dan
citra satelit Landsat ETM-7 tahun 2005 terlihat Kabupaten Kerinci mempunyai
keadaan topografi yang sangat bervariasi umumnya berupa perbukitan dan
pegunungan. Pada bagian barat dan timur membujur dari utara ke selatan
memperlihatkan pola kontur yang rapat dan meruncing. Hal ini mencerminkan
suatu daerah perbukitan dengan lereng yang terjal. Pada bagian tengah
membujur dari utara ke selatan merupakan daerah dengan kontur merenggang
dengan kelerengan landai, karena itu Kabupaten Kerinci memiliki kawasan
lembah raksasa yang landai di bagian tengah yang merupakan celah luas yang
diapit wilayah pegunungan. Celah dan lembah yang luas ini digambarkan
membentuk seperti “mangkok raksasa”.
Sebagian besar (78%) wilayah Kabupaten Kerinci terletak di ketinggian
di atas 1000 m di atas permukaan laut dengan luas 329.422 Ha. Sementara
daerah berketinggian antara 500 – 1000 m di atas permukaan laut seluas
82.422 Ha (20%). Sedangkan wilayah yang berada di bawah 500 m di atas
Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 7

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

permukaan laut hanya 8.136 Ha (2%), hanya terdapat di 4 kecamatan, yaitu
Gunung Raya, Kumun Debai, keliling Danau, dan Batang Merangin. Dari ke-4
kecamatan tersebut, Kecamatan Batang Merangin yang memiliki luas terbesar
untuk ketinggian 100-500 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan dari kriteria ketinggian bahwa kecenderungan efektif
pengembangan wilayah terbangun atau sebagai wilayah perkotaan

/

permukiman memungkinkan dapat dialokasikan pada ketinggian wilayah 100500 di atas permukaan laut. Sementara selebihnya pada ketinggian > 1000 m
di atas permukaan laut merupakan kawasan hutan (TNKS).
Dibandingkan dengan lainnya Kecamatan Gunung Kerinci, Gunung Raya
dan Kayu Aro, Batang Merangin, Keliling Danau memiliki ketinggian > 1000 m
di atas permukaan laut yang paling besar. Ditinjau dari kondisi tutupan
lahannya, ke-5 kecamatan ini sebagian besar merupakan kawasan hutan.
Tabel. 4.4.
Ketinggian Wilayah Kabupaten Kerinci
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

KECAMATAN

Kayu Aro
Gunung Tujuh
Air Hangat
Air Hangat Timur
Depati Tujuh
Gunung Kerinci
Siulak
Sitinjau Laut
Keliling Danau
Danau Kerinci
Batang Merangin
Gunung Raya
Total
Persentase

100500
1.300
4.646
1.990
7.936
2,08

%
15,98
57,10
24,46

KETINGGIAN
500%
> 1000
1000
49.055
2.150
2,61
22.003
1.010
1,23
15.842
4.025
4,88
89.995
2.640
3,20
3.185
3.190
3,87
25.830
4.310
5,23
25.420
21.562 26,16
30.302
22.945 27,84
49.450
61.832
311.082
16,24
81,68

%
14,89
6,68
4,81
-27,32
0,97
7,84
7,72
9,20
15,01

TOTAL
LUAS
(Ha)
19.055
24.153
16.852
94.020
5.825
30.320
29.730
56.510
74.385
380.850
100,00

Sumber : Kerinci Dalam Angka,Tahun 2013.

Berdasarkan klasifikasi kemiringan, Kabupaten Kerinci memiliki 4
klasifikasi kemiringan. Wilayah datar berada pada kemiringan 0-2%, wilayah
relatif datar 2-15%, wilayah bergelombang/berbukit 15-40% dan wilayah
curam > 40%. Dari data yang ada, dapat dideskriptifkan bahwa hampir separuh
(54,9% atau 230.600 Ha) dari wilayah Kabupaten Kerinci merupakan dataran
Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 8

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

yang curam dengan kemiringan > 40%. Diikuti dengan daerah yang berbukit 1540% seluas 104.645 Ha atau 24,9% dari luas total Kabupaten Kerinci.
Sedangkan untuk wilayah datar dan relatif datar yang dapat dilakukan
pembangunan fisik hanya mencapai 18,8% (terdiri dari kemiringan 0-2% dan 215%) dari total luas kabupaten atau sekitar 78.945 Ha.
Kecamatan Sitinjau Laut, Kayu Aro, Hamparan Rawang dan Sungai
Penuh memiliki wilayah datar (0-2%) yang cukup luas, sedangkan Kecamatan
Gunung Kerinci, Gunung Raya, Batang Merangin, memiliki wilayah yang
bergelombang/berbukit sampai curam yang sangat luas. Kawasan ini
merupakan kawasan hutan TNKS. Kriteria sebagai pengembangan kawasan
permukiman yang aman dilihat sisi kemiringan/lereng adalah pada klasifikasi
0-15%.
Tabel. 4.5.
Kemiringan Lahan Kabupaten Kerinci
No.

Kecamatan
0 – 2%

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Gunung Raya
Batang Merangin
Keliling Danau
Danau Kerinci
Sitinjau Laut
Air Hangat
Air Hangat Timur
Depati VII
Gunung Kerinci
Siulak
Kayu Aro
Gunung Tujuh

425
715
695
1.630
2.385
695
7.305
13.850

2 – 15%

Klasifikasi Lereng
15 – 40%
>40%

19.140
16.830
2.490
2.940
1.050
3.435
6.670
7.725
60.280

21.210
19.420
9.470
9.210
2.910
6.705
21.165
14.120
104.210

33.590
21.260
15.510
14.990
29.985
27.730
65.355
18.640
227.060

Jumlah
Danau /
Rawa
30
2.135
2.095
135
1.265
5.660

74.835
56.510
30.320
27.730
35.475
40.255
94.020
49.055
380.850

Sumber : RTRW Kab. Kerinci, 2012.

Komponen kelerengan > 40% sangat mendominasi di Kabupaten Kerinci
dengan nilai hampir mencapai 60%, merupakan tantangan bagi Pemerintah
Kabupaten Kerinci untuk mengembangkan wilayahnya. Karena komponen
kelerengan ini sangat curam dan terjal, sehingga memiliki potensi terancam
bahaya longsor.

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 9

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Tabel. 4.6.
Klasifikasi Lereng di Kabupaten Kerinci
No
Klasifikasi Lereng
1
Datar
2
Landai – agak curam
3
Curam, bergelombang
4
Sangat curam, terjal
Luas Wilayah Kabupaten

Lereng
0 – 2%
2 – 15%
15 – 40%
> 40%

Luas (Ha)
18.520
60.425
104.645
230.600
420.000

Persentase Luas (%)
4,41
14,39
24,92
54,90

Sumber : RISPAM Tahun 2014

Secara umum wilayah Kabupaten Kerinci dapat dikelompokkan dalam
beberapa satuan morfologi yaitu dataran, perbukitan bergelombang halus
sampai perbukitan gelombang sedang dan pegunungan. Menilik dari bentuk
morfologi dan penyebaran batuannya, maka orientasi ke arah utara akan
dijumpai morfologi yang lebih tinggi yaitu morfologi perbukitan gelombang
sampai pegunungan, yang diikuti dengan variasi dari jenis batuan yang ada.
Sedangkan pada orientasi ke arah selatan akan dijumpai morfologi dataran
rendah dan batuan yang relatif sejenis. Pada daerah yang morfologi rendah
memiliki dataran yang sempit, dimana dataran rendah tersebut merupakan
celah-celah dari perbukitan. Kondisi ini tentunya akan berpengaruh terhadap
penyebaran sumberdaya alam dan sebagai pertimbangan dalam penentuan
alokasi ruang di masa mendatang.
Di lain pihak, keadaan morfologi wilayah yang bergelombang dan
berbukit-bukit ini merupakan kendala dalam pembangunan infrastruktur
wilayah terutama pengembangan jaringan jalan. Menghadapi medan yang
berat dengan tebing-tebing yang curam, berbukit-bukit dan sering terjadi
longsor

menyebabkan

perlunya

penerapan

teknologi

khusus

dalam

pembangunan jaringan jalan tersebut. Pengembangan kawasan terbangun pun
di samping lahannya terbatas TNKS dan persawahan produktif, kondisi lahan
bergelombang dengan tingkat kecuraman yang tinggi di daerah perbukitan
merupakan salah satu kendala dalam pengembangan permukiman di luar lahan
produktif.

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 10

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Gambar. 4.2.
Peta Ketinggian di Kabupaten Kerinci

Sumber : RISPAM Tahun 2014
Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 11

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

4.4. Gambaran Geohidrologi
Pada dasarnya kondisi hidrologi Kabupaten Kerinci dapat terlihat dari
adanya sumber-sumber air, baik berupa air permukaan, mata air, maupun air
tanah.
 Air Permukaan (sungai)
Wilayah Kerinci didominasi oleh pegunungan Bukit Barisan, sebagai bagian
dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan yang memanjang sepanjang
pantai barat Sumatera. Titik tertinggi adalah puncak Gunung Kerinci.
Terdapat banyak dataran sepanjang lembah Bukit Barisan tersebut.
Pegunungan Bukit Barisan yang berada di sebelah barat dan timur Kerinci
ini menjadi titik tertinggi di wilayah kabupaten ini, sehingga semua sungai
yang mengalir di Kabupaten Kerinci mengalir ke arah tengah dan selatan
menuju dan bermuara ke Danau Kerinci.
Di wilayah Kabupaten Kerinci banyak terdapat sungai dan anak sungai,
yang disebabkan oleh letaknya di dataran tinggi dengan kondisi topografi
pegunungan dan hutan yang lebat. Umumnya sungai dan anak sungai
tersebut bermuara ke Danau Kerinci yang kemudian mengalir sampai ke
timur pantai Jambi. Sungai terbesar di kabupaten ini salah satunya adalah
Sungai Batang Merangin yang mengalir melalui Danau Kerinci. Debit airnya
cukup tinggi dan stabil sepanjang tahun, sehingga sangat potensial
dibangun bendungan untuk PLTA Kerinci Tirta Sakti. Saat ini sungai-sungai
yang ada di Kabupaten Kerinci sebagian besar dimanfaatkan untuk irigasi
pertanian dan keperluan rumah tangga.
Sungai lain yang terdapat di kabupaten ini antara lain Sungai Sikai,
Rumpun, Tanduk, Cubadak, Dadap, Simpang Tutup, Siulak Deras, Koto
Rendah, Bukit Sembahyang, Dusun Baru, Pendung Mudik, Air Patah,
Terung, Semurup, Tutung, Bungkal, Jembatan Serong, Renah Kayu Embun,
Batu Lumut, Tanah Kampung, Hiang, Batang Sangir, Betung Kuning, Cupak,
Raja Seleman, Talang Kemulun, Lubuk Pagar, Tapan, Air Jernih, Air
Terjun, Air Lintah, Talang Kemuning, Rawa Air Lingkat, Lempur, dan
Sungai Renah Sako.

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 12

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Luas areal potensial untuk pengembangan pertanian dengan memiliki
pelayanan irigasi yang memadai berada pada Sungai Siulak Deras, Sungai
Batang Sangir, Sungai Tanduk dan Sungai Betung Kuning. Untuk areal
pertanian di sekitar Sungai Siulak Deras sudah terlayani oleh Irigasi Teknis
seluas 3.701 Ha. Kawasan ini memang sebagai kawasan potensial
pengembangan pertanian lahan basah (sawah).
 Mata Air
Di wilayah Kabupaten Kerinci juga dijumpai mata air yang terbentuk dari
dasar lembah atau kaki perbukitan yang disebabkan adanya lapisan batuan
kedap air di bawahnya, sehingga peregangan tidak terus ke dalam,
melainkan ke arah kateral dan muncul di kaki tebing/lembah atau kaki
perbukitan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa danau dan air
terjun di daerah pegunungan.
 Air tanah
Keberadaan air tanah dipengaruhi oleh curah hujan, luas daerah resapan,
sifat kelulusan bahan permukaan dan batuan yang terdapat di bawahnya
serta morfologi. Potensi air tanah umumnya relatif dalam, sekitar > 60
meter. Kedalaman > 90 meter mendominasi di kabupaten ini dengan luas
mencapai 82%. Sementara tingkat kedalaman < 60 meter tidak dijumpai
dalam wilayah Kabupaten Kerinci. Hampir seluruh kecamatan atau wilayah
Kabupaten Kerinci mempunyai kedalaman efektif tanah > 90 meter.
Kecamatan Gunung Kerinci, Gunung Raya, Batang Merangin, Kayu Aro,
Sungai penuh memiliki kedalaman efektif tanah > 90 meter yang cukup
luas.
Tekstur tanah di Kabupaten Kerinci didominasi oleh tekstur tanah halus,
yaitu mencapai 60% atau sekitar 250.187 Ha, dibandingkan dengan tekstur
tanah sedang yang hanya memiliki 164.003 Ha atau 39%. Kecamatan yang
memiliki tekstur tanah halus terbesar berada di Kecamatan Gunung
Kerinci, Gunung Raya, Kayu Aro, Batang Merangin, dan Air Hangat.
Kehalusan tekstur tanah ini menunjukkan bahwa tingkat permeabilitas
atau penyerapan air ke dalam tanah sangatlah besar, sehingga pada

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 13

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

kawasan yang memiliki tekstur tanah yang halus cenderung memiliki
kandungan air tanah yang cukup besar.
Identifikasi dan karakteristik lahan rawa lebak di Kabupaten Kerinci
terbagi menjadi beberapa permasalahan, tantangan, pengertian, luasan
yang dapat dikembangkan dan diusahakan. Permasalahan yang terjadi
adalah meningkatnya kebutuhan pangan dan lapangan kerja serta
berkurangnya lahan pertanian subur. Tantangan yang ada adalah
memanfaatkan lahan rawa lebak sebagai lahan produksi pertanian.
Pengertian lahan rawa lebak adalah lahan marjinal yang rejim airnya
dipengaruhi oleh hujan, baik yang turun setempat maupun di daerah
sekitarnya. Luas lahan rawa lebak di Kabupaten Kerinci adalah 5.810 Ha.
Permasalahan utama pengembangan adalah rejim air yang fluktuatif dan
sulit diduga, serta kebanjiran pada musim hujan dan kekeringan pada
musim kemarau.
Lokasi lahan rawa lebak di Kabupaten Kerinci adalah: rawa bento di
Kecamatan Kayu Aro; Lebak Arah Seratus di Kecamatan Sitinjau Laut;
Lebak Air Kelabu di Kecamatan Danau Kerinci dan Sitinjau Laut; Lebak
Kelembak di Kecamatan Keliling Danau, Lebak Air Lingkat/Lebak Lempur di
Kecamatan Gunung Raya.

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 14

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Gambar. 4.3.
Peta Hidrologi di Kabupaten Kerinci

Sumber : RISPAM Tahun 2014

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 15

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

4.5. Gambaran Geologi
Secara umum keadaan geologi wilayah Kabupaten Kerinci terletak pada
penyebaran beberapa formasi batuan geologi, yaitu formasi asal, formasi
pemeta, formasi bandan, formasi kumun, formasi pengasih, ganodiorit
langkup, batuan gunung api rio-andesit, batuan gunung kuarter, batuan
gunung api andesit-basal, batuan gunung api berksi, batuan gunung api Tuf,
endapan alluvium.
Secara lokal pada skala 1 : 100.000, menurut hasil studi pusat geologi
yang berkerjasama dengan Bappeda Kabupaten Kerinci tahun 2003, sesuai
dengan struktur geologinya di Kabupaten Kerinci terdapat sesar berarah ke
barat laut-tenggara, yaitu sesar Siulak. Sesar ini terdiri atas dua sesar yang
sejajar dan membatasi Danau Kerinci. Panjang sesar kurang lebih 37 km dan
lebarnya 17 km. Sesar ini mulai aktif sejak Miosen Tengah, hal ini
berhubungan dengan pembentukkan formasi Kumun dan diaktifkan lagi pada
Pilio-Plitosen. Sesar ini merupakan sesar geser menganan dengan kemiringan
hampir tegak.

Geomorfologi
Berdasarkan relief dan batuan penyusunnya, daerah penelitian dapat dibagi
menjadi 6 satuan, yaitu pegunungan batuan pra-tersier; pegunungan batuan
gunung api tersier; pegunungan batuan sedimen; pegunungan batuan intrusi;
pegunungan batuan gunung api kuarter dan kipas alluvial dan dataran alluvial.
1. pegunungan batuan pra-tersier

Satuan ini melampar di daerah timur Kabupaten Kerinci. Bentang alam ini
mempunyai lereng cukup terjal (> 16%), dan beda ketinggian titik terendah
dan tertinggi lebih besar 300 m, sehingga disebut morfologi pegunungan.
Pola aliran sungai menunjukkan dendritik, membentuk lembah V dalam
dan

lebar

menunjukkan

erosi

lateral

dan

vertikal

aktif.

Batuan

penyusunnya terdiri atas perselingan sabak, filit, batu lempung sabakan,
batupasir, tuf dan setempat hornfels, yang merupakan formasi asal, serpih
tufan berselingan dengan batu gamping (Formasi Peneta) dan granit biotit
(Granit Tatan). Hampir seluruh satuan ini ditutupi oleh hutan lebat, yang
Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 16

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

merupakan TNKS. Namun di luar taman nasional tersebut sebagian telah
dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan.
2. pegunungan batuan gunung api tersier

Satuan ini terdapat di bagian barat. Bentang alam ini mempunyai
kelerengan terjal (>16%), dengan puncak tumpul sampai runcing, beda
ketinggian titik terendah dan tertinggi lebih besar 300 m, sehingga disebut
morfologi

pegunungan.

Pola

aliran

sungai

dendritik

dan

sebagian

menunjukkan pola aliran sejajar. Lembah menunjukkan huruf V, dalam dan
lebar. Batuan penyusunnya terdiri atas breksi, tuf dan sebagian lava, yang
merupakan formasi hulusimpang. Di bagian selatan dan bagian barat
ditutupi oleh hutan cukup lebat, sedangkan di bagian tengah gundul dan
sebagian digunakan untuk perkampungan, ladang dan kebun.
3. pegunungan batuan sedimen

Bentang alam ini sebarannya tidak luas, hanya di sekitar lembah Kerinci.
Pada umumnya membentuk morfologi pegunungan dengan puncak tumpul.
Pola aliran sejajar dan dendritik, dengan lembah relatif dangkal dan lebar
menunjukkan erosi lateral lebih dominan dibandingkan erosi vertikal.
Pelapukan

cukup

intensif

sehingga

soilnya

cukup

tebal.

Batuan

penyusunnya terdiri atas formasi Bandan, formasi Kumun dan formasi
Pengasih. Pada umumnya ditutupi oleh hutan sekunder yaitu hutan
kayumanis, sebagian gundul dan sebagian dimanfaatkan untuk pertanian
berupa persawahan, ladang dan kebun.
4. pegunungan batuan intrusi

Bentang alam ini membentuk morfologi pegunungan dengan puncak
tumpul. Pola aliran membentuk pola dendritik dengan lembah sempit dan
dangkal, menunjukkan erosi tidak begitu efektif. Namun proses pelapukan
cukup intensif, sehingga membentuk soil cukup tebal. Batuan penyusunnya
terdiri atas granit dan granodiorit. Pelamparan satuan ini terdapat di
bagian barat laut daerah penelitian, yang pada umumnya gundul, tetapi di
bagian barat merupakan kawasan hutan TNKS.

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 17

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

5. pegunungan batuan gunung api kuarter

Bentang alam ini tersusun oleh batuan gunung api kuarter, beberapa di
antaranya masih aktif, yaitu Gunung api Kerinci, Gunung api Raya, Gunung
api Kunyit. Sebagian besar bentang alam ini masih menunjukkan kerucut
gunung api dan bentuk kawahnya masih terlihat. Pada umumnya
menunjukkan morfologi pegunungan dengan lereng cukup terjal. Pola
aliran yang berkembang radial, dengan membentuk lembah sempit dan
dalam yang menunjukkan proses erosi vertikal lebih dominan daripada
erosi lateral. Proses pelapukan sangat intensif, sehingga membentuk soil
tebal dan sebagian dimanfaatkan untuk kebun, hutan kayu manis. Tetapi
sebagian besar merupakan hutan kawasan TNKS.
6. kipas alluvial dan dataran alluvial



kipas alluvial
Bentang alam ini sangat terbatas sebarannya, yaitu kipas alluvial Pulau
Tengah dan kipas alluvial Lujun. Bentuknya seperti kipas dan batuan
penyusunnya merupakan endapan alluvial, sehingga disebut sebagai
kipas alluvial. Lahan ini banyak digunakan untuk permukiman khususnya
kipas

alluvial

Sungai

penuh.

Sedangkan

yang

lain

merupakan

permukiman, persawahan dan perkebunan, karena bentang alam
seperti ini biasanya tanahnya subur dan air tanahnya sangat melimpah.


dataran alluvial
Bentang alam ini menunjukkan morfologi dataran, yang membentuk di
lembah Kerinci, lembah Bento, dan lembah Nasi. Sungai membentuk
lembah U lebar dan dalam. Proses yang berkembang adalah erosi
lateral, pengendapan dan pelapukan. Di daerah bentang alam ini cukup
subur dan air sangat melimpah, sehingga banyak digunakan untuk
persawahan, permukiman. Khusus lembah Bento dan lembah Nasi,
dimana air menggenang sehingga membentuk suatu danau atau rawa.

Struktur Geologi
Struktur geologi yang berkembang di daerah Kabupaten Kerinci adalah
struktur sesar dan beberapa kelurusan. Kondisi struktur batuan di wilayah
Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 18

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Kabupaten Kerinci umumnya ditandai dengan adanya sesar/patahan dan
gejala-gejala perlipatan. Patahan-patahan yang ada merupakan segmen dari
sistem patahan besar Sumatera yang dikenal dengan Patahan Semangko.
Patahan/sesar yang ada di Kabupaten Kerinci terdapat 3 jenis sesar utama,
yaitu:
 Sesar Siulak
Sesar ini berada ke arah baratlaut-tenggara. Sesar ini melalui Sungai
Siulak. Pelamparan sesar ini cukup panjang dari barat laut sampai
bagian selatan membatasi Danau Kerinci, dan menerus melampar
sampai Sungai Memping. Di daerah Semurup terdapat mata air panas
dan aktivitas fumarola yang membentuk suatu kelurusan. Sesar ini
sangat panjang, diduga sesar ini merupakan bagian dari sesar
Sumatera, dimana gaya utama pembentukkan sesar dari lajur tunjaman
(tempat lempeng Samudera Hindia dan Lempeng Benua Asia) yang
terletak di sebelah timur Pulau Sumatera. Sesar ini mungkin mulai aktif
sejak miosen tengah. Hal ini berhubungan dengan pembentukkan
formasi Kumun dan kemudian diaktifkan lagi pada periode tektonik
pilio-plitosen.
 Sesar Air anget
Sesar ini melintasi bagian barat dari lembah Kerinci. Pada citra landsat
menunjukkan adanya kelurusan sangat jelas. Di daerahnya dijumpai
mata air panas yang membentuk garis lurus berimpit dengan zona
sesar. Mata air tersebut terdapat di Kampung Sungai labu, Kampung
Sungai tutung, dan Kampung Air anget. Di bagian selatan Danau Kerinci
membentuk lembah lurus. Sesar ini diduga masih merupakan sesar
Sumatera.
 Sesar Pelayang gedang
Sesar ini melintasi timur laut-barat daya, yang melalui Sungai Pelayang
gedang. Sesar ini memotong batuan gunung api Kuarter, sehingga
diduga juga merupakan sesar aktif. Jenis sesar ini masih perlu
penelitian lebih lanjut.

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 19

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Wilayah Kabupaten Kerinci merupakan bagian dari Pulau Sumatera,
yaitu terletak di tepi bagian muka Lempeng Benua Asia yang
berbenturan dengan Lempeng Samudera Hindia. Akibatnya daerah ini
sering dilanda bencana geologi seperti gempa bumi. Letusan gunung api
serta

pergerakan

tanah.

Lokasi

bencana

tersebut

umumnya

terkonsentrasi di sepanjang lajur gunung api barisan. Hal ini disebabkan
oleh lajur ini membentuk bentang alam pegunungan dan dilalui sesar
aktif Sumatera.
Kabupaten Kerinci yang terletak pada lajur gunung api barisan dimana
lajur ini berhimpit dengan sesar aktif Sumatera. Secara fisik morfologi
wilayah ini merupakan daerah pegunungan dan lembah terbanan
tektonik Kerinci. Lembah tektonik ini diisi oleh endapan sungai,
endapan kipas alluvial dan danau. Daerah ini sangat subur karena
material asalnya adalah batuan gunung api dan airnya cukup banyak.
Dengan kesuburan tanahnya, daerah ini menjadi penghasil beras di
Provinsi Jambi dan ditempati oleh lebih kurang 312.000 jiwa, yang
mata pencaharian utamanya sebagai petani dan perkebunan kayumanis.
Menurut catatan kegempaan, dalam kurun waktu 100 tahun terakhir,
paling tidak telah dua kali bencana gempa bumi tektonik yang cukup
signifikan melanda daerah ini. Akibat bencana tersebut, telah merubah
tatanan geologi di wilayah ini yang meliputi bentang alam, struktur
geologi, sifat fisik batuan, tataguna lahan dan memicu bencana
lainnya. Bencana gempa bumi yang terjadi tahun 1908 berpusat di
daerah pertemuan antara segmentasi Dikit dan segmentasi SiulakBatang Merangin. Sedangkan bencana yang terjadi pada tahun 1995
terjadi antara segmentasi Siulak-Batang Merangin dengan Batang Saliti.
Pengamatan mikrosesimetik pada kejadian itu menunjukkan bahwa
daerah kerusakan yang berat dijumpai di 3 lokasi, yaitu Semurup,
Jujun, dan Hiang.
Alam Kabupaten Kerinci yang memiliki luas lebih kurang 4.200 km 2
memiliki karakteristik biogeofisika yang khas dengan sumberdaya alam
yang berlimpah dan beraneka ragam. Selain alamnya yang eksotik,
Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 20

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

pertanian dan perkebunannya yang subur berkat hutan hujan tropika
yang kaya akan plasma nutfah, kawasan ini juga potensial dengan
sumberdaya mineral dan sumber panas bumi. Di samping merupakan
roda utama penggerak laju pertumbuhan pembangunan wilayah Kerinci,
kekayaan alam ini merupakan peluang usaha yang amat potensial untuk
dikembangkan.
Kabupaten Kerinci memiliki bahan galian berupa batu gamping dengan
cadangan 98.000.000 m3 di Desa Koto Baru, Kecamatan Sitinjau laut. Di
kecamatan ini juga terdapat potensi batu marmer dengan cadangan
138.000.000 m3 kaolin serta bahan galian lempung yang jumlah
cadangan dan kualitasnya belum terukur.
Potensi obsidian ditemukan di Bukit Cermin, Kecamatan Air Hangat
Timur dengan cadangan teridentifikasi 404.000.000 m3. Di Kecamatan
Keliling Danau terdapat 2.237.000 m3 trass dengan warna abu-abu.
Sejumlah bahan galian lain seperti granit, perlit dan andesit saat ini
sedang dieksplorasi di beberapa tempat di antaranya di Kecamatan
Gunung Raya, Air Hangat dan Danau Kerinci.
Potensi pertambangan dan bahan galian Kabupaten Kerinci juga
merupakan potensi unggulan di Kabupaten Kerinci. Hal ini dibuktikan
dari hasil perhitungan LQ bahwa subsektor semen dan bahan galian non
logam merupakan sektor basis di Kabupaten Kerinci.
Di Kecamatan Gunung Kerinci terdapat potensi bahan galian antara lain
kwarsa, batu gamping, batubara, belerang, gamping kristal, kaolin dan
gneis. Kecamatan ini merupakan kawasan yang memiliki deposit bahan
tambang yang besar selain Kecamatan Air Hangat yang memiliki deposit
bahan tambang antara lain endapan sinter, emas, granit, obsidian, tras,
air raksa, dan panas bumi.
Berdasarakan analisis geologi dapat digambarkan bahwa Kabupaten
Kerinci memiliki patahan/sesar yang menyebabkan terjadinya bencana
longsor dan gempa. Hampir di semua bagian wilayah, terutama pada
ketinggian di atas 15% terdapat patahan yang cukup dalam.

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 21

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Sumber daya alam lainnya yang terdapat di Kabupten Kerinci adalah
tersedianya lahan pertanian dan perkebunan yang cukup luas dan
subur, yakni seluas 122.048 Ha. Dari jumlah tersebut 32.611 Ha telah
dimanfaatkan untuk lahan tanaman pangan, 70.015 Ha sebagai lahan
perkebunan dan peternakan. Sedangkan sisanya merupakan lahan tidur
yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian,
perkebunan dan peternakan yang produktif. Dukungan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tagun, variasi temperatur antara musim
hujan dan musim kemarau yang tidak terlalu besar, serta budaya
masyarakat Kerinci yang agraris, merupakan aset yang amat layak untuk
dipertimbangkan sebagai peluang investasi yang menjanjikan.

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 22

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Gambar. 4.4.
Peta Geologi di Kabupaten Kerinci

Sumber : RISPAM Tahun 2014

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 23

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

4.6. Gambaran Klimatologi
Kabupaten Kerinci beriklim tropis dengan suhu rata-rata 22,6° C
dengan suhu Maksimum sebesar29,3°Cterjadi pada bulan Maret dan April,
serta suhu minimum sebesar 18,3° C terjadi pada bulan november.
Curah hujan rata-rata per bulan sebesar 121,4 mm3 dengan curah hujan
terendah sebesar 52,0 mm3 terjadi pada bulan Agustus dan curah hujan
tertinggi sebesar 239,7 mm3 terjadi pada bulan Februari.
Kelembapan relatif udara rata-rata per bulan sebesar 82 persen dengan
kelembapan udara terendah sebesar 78 persen terjadi pada bulan Juni dan
kelembapan udara tertinggi sebesar 84 persen terjadi pada bulan Maret dan
November.

Tabel. 4.7.
Curah Hujan dan Kelembaban
No.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Bulan

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rata-rata 2013

Curah Hujan
( mm3 )
168,90
239,70
131,50
137,30
66,00
55,00
111,90
52,00
122,20
113,50
131,70
127,60
121,40

Hari Hujan

16
16
16
14
12
13
15
9
17
19
24
17
16

Kelembaban
(%)
80,00
79,00
84,00
82,00
81,00
78,00
82,00
82,00
80,00
83,00
84,00
83,00
82,00

Penyinaran
Matahari
(%)
42,00
38,00
46,00
49,00
46,00
57,00
38,00
68,00
43,00
55,00
48,00
35,00
47,00

Sumber : Kerinci Dalam Angka, 2014.

4.7. Gambaran Sosial dan Ekonomi
A.

Kondisi Sosial
Sarana pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam

peningkatan sumber daya manusia dan perlu dipenuhi kebutuhannya sebagai
dampak bertambahnya jumlah penduduk. Sarana Pendidikan ini terdiri dari
Sekolah Dasar (SD), Sekolah menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah
Atas (SMA)/sederajat,
Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 24

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Jumlah Sarana Pendidikan/sekolah negeri dan swasta di Kabupaten
Kerinci disajikan pada Tabel berikut :
Tabel. 4.8.
Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Kerinci
Kecamatan

1. Gunung Tujuh
2. Kayu Aro
3. Kayu Aro Barat
4. Gunung Kerinci
5. Siulak
6. Siulak Mukai
7. Air Hangat Barat
8. Air Hangat
9. Air Hangat Timur
10. Depati VII
11. Sitinjau Laut
12. Danau Kerinci
13. Keliling Danau
14. Bukit Kerman
15. Gunung Raya
16. Batang Merangin
Total

SD
12
32
0
12
25
0
0
19
16
15
16
17
26
0
19
19
228

Jumlah Sarana Pendidikan
Umum
Agama
SMP
SMA
SMK
MI
MTs
MA
2
0
0
1
1
1
11
1
1
3
1
0
0
0
0
0
1
1
3
1
0
2
1
0
4
1
2
2
1
1
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
4
1
1
3
2
1
4
1
0
4
1
1
3
0
0
2
0
0
1
1
0
6
3
2
5
2
1
6
2
2
5
1
0
6
2
1
0
0
0
1
1
0
5
2
0
1
1
0
6
2
0
2
2
0
53
13
6
41
19
10

Sumber : Kerinci Dalam Angka, 2014

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kerinci tahun 2012 berdasarkan
basis data terpadu program perlindungan sosial adalah 77.278 jiwa atau
sebesar 33% dari total jumlah penduduk di Kabupaten Kerinci. data penduduk
miskin ini menggunakan 3 (tiga) klasifikasi kesejahteraan yaitu :
1. Desil 1 yaitu rumah tangga/individu dengan kondisi kesejahteraan sampai
dengan 10% terendah di Indonesia;
2. Desil 2 yaitu rumah tangga/individu dengan kondisi kesejahteraan antara
11% - 20% terendah di Indonesia; dan
3. Desil 3 yaitu rumah tangga/individu dengan kondisi kesejahteraan antara
21% - 30% terendah di Indonesia.
Adapun jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kerinci berdasarkan
klasifikasi desil ini untuk tahun 2012 disajikan pada Tabel berikut:

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 25

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Tabel. 4.9.
Jumlah Penduduk Miskin per kecamatan di Kabupaten Kerinci Tahun 2013
No

Nama Kecamatan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Gunung Tujuh
Kayu Aro
Kayu Aro Barat
Gunung Kerinci
Siulak
Siulak Mukai
Air Hangat Barat
Air Hangat
Air Hangat Timur
Depati VII
Sitinjau Laut
Danau Kerinci
Keliling Danau
Bukit Kerman
Gunung Raya
Batang Merangin

Jumlah Keluarga
Miskin (KK)
1.270
2.907
1.285
1.804
4.696
1.144
847
1.768
2.270
1.942
2.038
1.855
2.454
1.180
1.661
1.339

Sumber : Basis Data Terpadu Program Perlindungan Sosial Bappeda Tahun 2013

B.

Kondisi Ekonomi
Angka pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan perkapita

merupakan

indikator

ekonomi

makro

yang

memperlihatkan

tingkat

kesejahteraan masyarakat, kedua angka tersebut berasal dari perkembangan
PDRB khususnya PDRB Kabupaten Kerinci.
PDRB Kabupaten Kerinci selama lima tahun terakhir menunjukkan trend
peningkatan pendapatan masyarakat dan terjadinya pergeseran struktur
ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder bahkan tersier. Hasil evaluasi
kinerja perekonomian biasanya didukung oleh peran usaha mikro, industri
kecil dan koperasi, usaha ini merupakan penggerak perekonomian yang
mampu menopang kehidupan masyarakat dalam menghadapi krisis yang
pernah terjadi.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
yang

dapat

digunakan

untuk

mengukur

kemakmuran

suatu

wilayah.

Perhitungan PDRB setiap tahun selalu mengalami perbaikan. Jika dilihat dari
harga konstan PDRB Kabupaten Kerinci pada tahun 2012 mencapai Rp. 1,249

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 26

Dokumen RPI2JM Kabupaten Kerinci
Tahun 2016-2020

Triliun. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kerinci pada tahun 2012 sebesar
8,33 persen.
Pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Kerinci pun meningkat
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 pendapatan perkapita masyarakat
sebesar Rp. 10.449.179 per tahun dan kini meningkat mencapai Rp.
16.668.583 pada tahun 2012. Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat
Kabupaten Kerinci dapat memberi indikasi peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Tabel. 4.10.
Peta Perekonomian Kabupaten Kerinci Tahun 2008-2012
Deskripsi
1. PDRB Harga Konstan
(Rp.).
2. Pendapatan
Perkapita
(Rp./Jiwa)
3. Pertumbuhan
Ekonomi

2008
1.000.752,44

Tahun (Juta Rupiah)
2009
2010
2011
1.059.597,04 1.121.987,60 1.181.908,55

2012
1.249.849,55

10.449.179

11.187.908

13.377.098

14.725.184

16.668.583

5,86

5,24

5,79

5,03

8,33

Sumber : PDRB Kabupaten Kerinci, Bappeda Tahun 2013

Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum

Bab 4 - 27