ANALISIS KOMPETENSI KEISLAMAN MAHASISWA IAIN SALATIGA ANGKATAN TAHUN 2012

  

ANALISIS KOMPETENSI KEISLAMAN

MAHASISWA IAIN SALATIGA

ANGKATAN TAHUN 2012

Disusun Oleh :

  

Hijri Adi Ridwan

NIM: M1-13-024

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan Islam

PROGAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

  

ANALISIS KOMPETENSI KEISLAMAN

MAHASISWA ANGKATAN TAHUN 2012 IAIN

SALATIGA

Disusun Oleh :

  

Hijri Adi Ridwan

NIM: M1.13.024

Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

sebagai pelengkap persyaratanuntuk

gelar Magister Pendidikan Islam

  

Salatiga, 17 September 2015

ttd

Dr. Imam Sutomo, M. Ag

PROGAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

  Nama : Hijri Adi Ridwan, S. PdI NIM : M1-13-024 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Tanggal Ujian : 30 September 2015

Judul Tesis : Analisis Kompetensi Keislaman Mahasiswa Angkatan

Tahun 2012 IAIN Salatiga

  

Panitia Munaqosah Tesis

1. Ketua Penguji : Dr. H. Zakiyuddin, M. Ag 2. Sekertaris : Dr. Winarno, M. Pd

  3. Penguji I : Prof. Dr. H. Mansur, M. Ag

  4. Penguji II : Dr. H. Sa‟adi, M. Ag 5.

  Penguji III : Dr. Imam Sutomo, M. Ag

  

MOTTO

“Jangalah takut untuk melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai

dengan langkap pertama

  

(Fima Agatha)

Janganlah takut jatuh

Karena yang tak pernah memanjatlah yang tak pernah jatuh

  

Janganlah takut gagal

Karena yang tak pernah gagal yang tak pernah mencoba

melangkah

Janganlah takut salah

  

Karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah

pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang

kedua

(Buya Hamka)

  

PERSEMBAHAN

Seperti motto di atas, tesis ini lebih saya persembahkan untuk saya pribadi

sebagai pengetahuan dan perjuangan untuk menambah khasanah ilmu. Semoga

bisa bermanfaat untuk orang banyak dan bisa bermanfaat untuk IAIN Salatiga.

Harapan lebih, semoga tesis ini bisa menjadi wawasan publik untuk mengetahui

realitas keislaman mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam. Kesalahan dalam tesis

ini supaya bisa disempurnakan dalam penelitian selanjutnya, dan kebenaran dalam

tesis ini semoga bisa menjadi kritik bagus untuk memajukan pendidikan Islam di

Indonesia.

  

ABSTRAK

Analisis Kompetensi Keislaman Mahasiswa Angkatan Tahun 2012 IAIN Salatiga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi keislaman mahasiswa IAIN

  

Salatiga pada tahun 2012 melalui ujian Komdais dan mengetahui perkembangan

kompetensi keislamannya setelah mahasiswa mengikuti empat mata kuliah

keislaman (mata kuliah yang mengandung materi-materi Komdais).

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena menggambarkan

keadaan yang sesungguhnya kompetensi keislaman pada mahasiswa IAIN

Salatiga yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi yaitu

mengambil hasil nilai Komdais dan nilai dari empat mata kuliah keislaman yang

dipilih serta mangadakan wawancara langsung terhadap mahasiswa. Analisis data

dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif kualitatif dengan langkah

reduksi data, display (penyajian) data dan verifikasi (menarik) kesimpulan. Data

yang dihasilkan dalam observasi digunakan untuk interpretasi data. Kemudian

kesimpulan ditarik setelah diadakan cross chek terhadap sumber lain melalui

wawancara dan pengamatan di lapangan tempat penelitian.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil kompetensi keislaman

mahasiswa IAIN dipengaruhi besar pada latar belakang pendidikan dan

lingkungan pergaulan sebelumnya. Mahasiswa yang memiliki kualitas kompetensi

cumlaude mayoritas memiliki faktor pengaruh latar belakang sekolah yang linear

di sekolah Islam seperti MI, MTS dan MA. Kemudian sebagian besar dari mereka

didukung ajaran agama yang intens di pondok pesantren, sehingga profil

kompetensi keislaman mereka memiliki kulitas cumlaude sebelum menjadi

mahasiswa sampai pada saat mereka mendapat empat mata kuliah keislaman di

  

IAIN Salatiga. Bagi mahasiswa yang memiliki kompetensi keislaman sangat

memuaskan, mereka memiliki profil tidak jauh berbeda dengan mahasiswa yang

memiliki kompetensi cumlaude. Mahasiswa dengan kualitas nilai memuaskan dan

cukup mayoritas memiliki faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

kompetensi keislaman mereka. Faktor tersebut seperti minat, pergaulan dan

lingkungan.

  Kata Kunci: Kompetensi, Keislaman

  

ABSTRACT

Analysis of the competence of Islamic Student Force in 2012 IAIN Salatiga This research aims to know the competence of Islamic Student IAIN

Salatiga in 2012 through the test Komdais and knowing the development

competence of Islamic after the students following four Islamic courses (courses

thatcontain Komdais materials).

  This research is qualitative research, because it describes the State of the

real Islamic Student competency IAIN Salatiga researched. Document collection

was done with documentation that is taking the results of the Komdais value and

the valueof the four Islamic subjects are chosen as well as the hold live interview

against the student. Document analysis was done using qualitative descriptif

analysis with data reduction steps, the display (presentation) document

and verification (interesting) the conclusion. The resulting document in

the observation is used for interpretation of the data. Then the conclusions drawn

after held cross chek against other sources through interviews and observations in

the field the place of research.

  The results of this study indicate that Islamic Student competency

profile IAIN influenced on educational background and Environment Association

earlier. Students who have the competence of quality majority have cumlaude

factors influence the linear school background in Islamic schools like MI, MTS

and MA. Then most of them supported the intense religious teachings in boarding

schools, so that they have more competencies profile of quality honors before a

student until such time as they got four Islamic courses at IAIN Salatiga. For

students who have the competence of Islamic deeply satisfying, they have a

profile is not much different with students who have the competence of honors.

Students with satisfactory grades and qualities of the majority have enough

internal and external factors that affect their Islamic competence. Such factors

like interest, socialization and environment.

  Key Words: Competences, Islamic

  

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,

Taufik, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

yang berjudul: “Kompetensi Keislaman Mahasiswa Perguruan Tinggi

Keagamaan Islam (Studi Diskriptif Analisis pada Mahasiswa Angkatan

Tahun 2012 IAIN Salatiga)

  yang secara akademis menjadi syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam.

  Disamping itu, apa yang telah tersaji ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, kepadanya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan tesis.

  3. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk menuntun agar tesis ini terselesaikan.

  4. Seluruh dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak bekal ilmu kepada Penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tesis ini.

  5. Kepada seluruh pihak, yang bersedia memberikan berbagai informasi untuk terselesaikannya penyusunan tesis ini.

  6. Kepada semua keluarga saya yang memberikan dukungan dan doa sehingga tesis bisa selesai.

  7. Semua pihak dan teman-temanku seperjuangan yang telah membantu

  

Sungguh kami tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali

do‟a

semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang besar atas amal kebaikan

yang telah diberikan.

  Akhirnya penulis menyadari bahwa apa yang telah tersaji dalam penulisan

ini masih jauh mencapai kesempurnaan. Masih banyak hal-hal yang perlu

diperbaiki dan diperdalam lebih lanjut atau ada hal yang kurang sesuai, karena

hanya sebatas inilah yang dapat penulis sampaikan, maka dengan segala bentuk

kritik dan saran kami harapkan, demi menindak lanjuti pada kajian-kajian yang

lebih lanjut.

  Salatiga, 17 September 2015 Penulis, Hijri Adi Ridwan, S. PdI NIM: M1-13-024

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i PENGESAHAN .................................................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iii MOTTO ................................................................................................................. iv PERSEMBAHAN ................................................................................................. v ABSTRAK ............................................................................................................ vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii PRAKATA .......................................................................................................... viii DAFTAR ISI ......................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

  BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 10 C. Signifikansi Penelitian ............................................................................ 11 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 11 E. Kajian Pustaka ........................................................................................ 12 F. Metode Penelitian ................................................................................... 14 1. Jenis Penelitian .................................................................................... 14 2. Pendekatan Penelitian ......................................................................... 15 3. Sumber Data ........................................................................................ 16 4. Subjek Penelitian ................................................................................. 16 5. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 17 6. Teknik Analisis Data ........................................................................... 20 G. Sistematika Penulisan ............................................................................. 22 BAB II: TINJAUAN TEORI A. Pengertian Kompetensi Keislaman ......................................................... 24

  3. Pengertian Keislaman Mahasiswa ...................................................... 32 B. Faktor Kompetensi Keislaman Mahasiswa ............................................ . 34

  BAB III: HASIL LAPANGAN A. Profil IAIN Salatiga ................................................................................ 43 B. Upaya Lembaga Membentuk Kompetensi Keislaman Mahasiswa ........ 54 C.

Realitas Bekal Kompetensi Keislaman Mahasiswa Angkatan

Tahun 2012 IAIN Salatiga ...................................................................... 56 D. Proses Mahasiswa Meraih Kompetensi Keislaman ................................ 89 BAB IV: ANALISIS DATA A. Hasil Nilai Kompetensi Keislaman Mahasiswa ...................................... 96 B. Realitas Faktor Pengaruh Kompetensi Keislaman Mahasiswa ............. 103 A.

Harapan Mahasiswa Terhadap IAIN Salatiga tentang Kompetensi

Keislaman Mahasiswa .......................................................................... 148 BAB V: PENUTUP B. Kesimpulan ............................................................................................ 149 C. Saran ..................................................................................................... 152

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 153

LAMPIRAN ........................................................................................................ 157

RIWAYAT HIDUP PENULIS ........................................................................... 195

  

DAFTAR TABEL

Tabel

  Halaman

  

3.1 Panduan Pengelompokan Tingkat Kualitas Nilai Komdais......................... 58

  4.1 Perkembangan Kompetensi Keislaman Mahasiswa yang Mendapat Nilai Komdais Cumlaude ............................................................................ 97

  4.2 Perkembangan Kompetensi Keislaman Mahasiswa yang Mendapat Nilai Komdais Sangat Memuaskan ............................................................. 98

  4.3 Perkembangan Kompetensi Keislaman Mahasiswa yang Mendapat Nilai Komdais Memuaskan ........................................................................ 100

  4.4 Perkembangan Kompetensi Keislaman Mahasiswa yang Mendapat Nilai Komdais Cukup ................................................................................. 102

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

  Halaman 1.

  Nilai Komdais Pendidikan Agama Islam (PAI) ............................................ 157 2. Nilai Komdais Pendidikan Bahasa Arab (PBA) ........................................... 162 3. Nilai Komdais Tadris Bahasa Inggris (TBI) ................................................. 164 4. Nilai Komdais Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) ................... 167 5. Nilai Komdais Ahwalul Syahsiyah (AS) ...................................................... 170 6. Nilai Komdais Hukum Ekonomi Syari‟ah (HES) ......................................... 171 7. Nilai Komdais Perbankan Syari‟ah S1 (PS S1) ............................................ 172 8. Nilai Komdais Perbankan Syari‟ah D3 (PS D3) ........................................... 174 9. Nilai Rata-rata Matakuliah Keislaman Jurusan PAI ..................................... 176 10.

  Nilai Rata-rata Matakuliah Keislaman Jurusan PBA .................................... 181 11. Nilai Rata-rata Matakuliah Keislaman Jurusan TBI ..................................... 183 12. Nilai Rata-rata Matakuliah Keislaman Jurusan PGMI ................................. 186 13. Nilai Rata-rata Matakuliah Keislaman Jurusan AS ...................................... 188 14. Nilai Rata-rata Matakuliah Keislaman Jurusan HES .................................... 190 15. Nilai Rata-rata Matakuliah Keislaman Jurusan PS S1 .................................. 191 16. Nilai Rata-rata Matakuliah Keislaman Jurusan PS D3 ................................. 193

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi pendidikan merupakan pilar penting dalam menopang

  pencapaian mutu pendidikan secara menyeluruh. Hal ini telah digariskan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa pendidikan mutlak memiliki kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

  

1

professional, dan kompetensi sosial.

  Pendidikan agama juga memiliki standar kompetensi pada dunia pendidikan yang akan menjadi modal dasar bagi manusia untuk mendapatkan nilai-nilai keislaman dan ketuhanan, karena dalam pendidikan agama Islam diberikan ajaran tentang muamalah, ibadah dan syariah yang merupakan dasar ajaran agama. Hal ini yang menjadikan pendidikan agama sebagai titik

  2 awal perkembangan nilai-nilai agama pada manusia.

  Menyadari nilai strategis tersebut, maka pendidikan agama perlu memberikan pengayaan nuansa-nuansa keagamaan. Suatu upaya pengayaan yang menyentuh aspek formal agama maupun dimensi etik, moral, dan spiritual agama. Dengan demikian, pendidikan agama tidak hanya sebagai

lembaga yang hanya dapat mempertahankan kemapanan dogmatika agama.

1 2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

  Untuk mewujudkan lembaga pendidikan bermutu maka dituntut adanya pengelolaan lembaga yang efektif dan efisien dalam segala aspeknya,

  3 baik aspek SDM, administrasi, serta sarana pra sarana. Dalam konteks tersebut PTAI seyogyanya dapat merespon perkembangan yang terjadi dan menjadikan lembaga panutan dan sumber lahirnya SDM yang menjunjung

  4 moral ke depan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tugas pokok PTAI adalah untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran agama tingkat lanjut.

  PTAI adalah lembaga pendidikan tinggi yang mengkhususkan kegiatannya pada pendalaman, pengembangan dan penyebaran ilmu-ilmu agama Islam, dan secara ilmiah memberikan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dibidang ilmu-ilmu agama

5 Islam. Mempersiapkan kader-kader masa depan yang memiliki bekal

  keagamaan yang bisa diaplikasikan pada kehidupan bermasyarakat juga menjadi tujuan yang harus bisa dicapai oleh PTAI.

  IAIN Salatiga sebagai lembaga tinggi pendidikan agama Islam/PTAI menjadi tempat dalam penyelenggaraan pendidikan agama bagi mahasiswa.

  IAIN memiliki kebutuhan dasar kompetensi yang harus dicapai mahasiswa secara lebih utuh, seperti yang terdapat pada misinya yaitu mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran 3 Philip V. Lewis, Organizational Communication: The Essence of Management, dalam Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan (Jakarta: Grasindo, 2002), 93. 4 Siswanto ., “PTAI sebagai Basis Perkembangan Moral, Pamekasan”: Tadris jurnal

  6 akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan. Untuk mencapai misi-misi tersebut, kebutuhan atau capaian yang diharapkan dalam membekali kompetensi keislaman seharusnya mendapat banyak dukungan yang baik.

  Dalam mencetak kader-kader mahasiswa berkompetensi keislaman baik tersebut, memerlukan kerisauan dan solusi untuk melengkapi setiap kekurangan yang ditemukan pada program-program pendukung pencapaiannya. Seperti yang berada pada tujuan lembaga STAIN Salatiga yaitu mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman dan/atau teknologi serta seni yang bernafaskan Islam dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan

  7 memperkaya kebudayaan nasional.

  Dari mulai seleksi penerimaan calon mahasiswa baru dengan memperhatikan kualitas modal/bekal pengetahuan keislaman, karena sebelumnya calon mahasiswa pastinya memiliki warna pendidikan dari latar perpaduan lembaga pendidikan umum dan lembaga Islam. Kemudian proses mentoring bagi mahasiswa baru untuk membimbing mahasiswa memiliki dasar keislaman, sampai pada metode/langkah dalam pendekatan pada mahasiswa yang memiliki background keislaman yang kurang.

  IAIN Salatiga menjadikan kompetensi keislaman sebagai acuan penting bagi intelektual seluruh mahasiswa. Karena IAIN sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi yang memiliki ciri khas keislaman, yang membedakannya 6

  8 dengan perguruan tinggi umum lain. Ciri keislamannya tidak hanya menjadikan Islam sebagai objek kajian ilmiah, melainkan lebih dari itu, diharapkan suasana kampus PTKIN dan para civitas akademikanya juga

  9 mencerminkan kualitas akhlak dan perilaku Islami.

  Sudah menjadi rahasia umum bahwa mahasiswa IAIN dianggap memiliki kemampuan lebih dalam urusan agama dibanding dengan masyarakat umumnya. Serta mampu mengaplikasikan dalam kehidupan

  10 sehari-hari, bukan hanya menjadi hafalan dalam ingatan teori saja.

  Minat dan kemauan pada masing mahasiswa akan memberikan andil besar terhadap penerimaan materi hingga tercapainya kompetensi keislaman yang diharapkan, dan peran program pendukung dari lembaga akan melengkapi kompetensi keislaman mahasiswa agar lebih matang.

  Mahasiswa IAIN untuk masa depannya diproyeksikan bisa menjadi lulusan yang berkompeten dan menjadi komponen yang penting dalam

  11 meningkatkan mutu pendidikan keislaman. Pastinya menjadi asessmen atau kebutuhan bagi sekolah-sekolah dan lembaga yang akan menggunakan jasa lulusan mereka. Bentuk nilai yang diinternalisasikan paling tidak meliputi:

  12 nilai etika (akhlak) dan nilai ilahiyyah.

  8 Siswanto ., “PTAI sebagai Basis Perkembangan Moral, Pamekasan”: Tadris jurnal Pendidikan Islam , Volume 2, Nomor 1 (2007): 60. 9 Said Agil Husin Al-Munawwar, Aktualisasi Nilai- nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan Islam , Jakarta: Ciputat Press, 2003, 58. 10 Pandangan umum pada masyarakat yang menempatkan mahasiswa pada PTKIN lebih memiliki kompetensi keislaman dibandingkan dengan mahasiswa PTU lain.

  Seperti hasil cuplikan/kutipan wawancara penulis terhadap kerisauan beberapa kepala sekolah sebagai alumni IAIN Salatiga dari sekolah berlabel pada asas Islam terhadap assessment capaian yang harus dimiliki para mahasiswa. Dari kepala sekolah MI Grabag, dia memiliki pendapat untuk menjadi mahasiswa IAIN Salatiga yang berkompeten keislamannya, mereka harus memiliki bekal pendidikan keagamaan yang setidaknya lancar dalam membaca dan menulis Al- Qur‟an dan memiliki pengamalan tertib ibadah dalam kesehariannya. Sama halnya dengan kepala sekolah MI Al-Falah Kaliangkrik yang juga berpendapat untuk menjadi mahasiswa IAIN dengan kompetensi keislaman memuaskan diharapkan memiliki pandangan luas dan

  13 memiliki penguasaan ideal terhadap dasar-dasar ajaran agama Islam.

  Tidak jauh berbeda juga dengan harapan pada lembaga atau kantor- kantor yang membutuhkan jasa lulusan mahasiswa IAIN, diharapkan lulusan yang dibutuhkan memiliki kemampuan layak dan bekal keislaman yang membawa loyalitas, kejujuran dan etos kerja yang baik.

  IAIN Salatiga sesuai dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2015 Pasal 11, terdiri dari lima Fakultas yaitu Fakult as Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Syari‟ah, Dakwah, Ushuluddin, dan

  14 ekonomi Bisnis Islam. Mahasiswanya terdiri dari berbagai kualitas bekal kompetensi keislaman yang bermacam. Karena secara umum realitas background mahasiswa saat ini hidup dalam kalangan/lingkungan yang masih kurang perhatian dalam bidang studi keislamannya. Suasana global yang 13 sudah jauh dengan nilai-nilai keislaman menjadi persentase tertinggi iklim

  15 umum yang berlangsung saat ini dalam masyarakat. Manusia semakin membanggakan diri dengan kemampuan teknologi empiris tanpa

  16 memperdulikan aspek mental spiritual dan nilai moral. Suasana tersebut masih menjadi faktor pengaruh terbesar sampai saat ini, namun seharusnya keadaan ini bisa dijadikan motor besar dalam usaha membangun bekal kompetensi keislaman mahasiswa yang tinggi, bukan dibiarkan untuk terus menjadi benang kusut yang tidak pernah dicoba untuk diuraikan.

  Keadaan ini banyak memberikan tantangan, tidak terhindar pula pada komitmen lembaga IAIN Salatiga dalam mencetak kompetensi- kompetensi keislaman mahasiswa. Kompetisi/perlombaan diantara Perguruan tinggi untuk menjadikan lembaganya terus maju salah satunya juga dengan

  17 berlomba untuk mencari mahasiswa sebanyak-banyaknya. Alhasil, resiko juga harus dirasakan dalam perlombaan pencarian calon mahasiswa tersebut.

  Tingkat selektivitas penyaringan pasti kualitasnya akan berkurang, sehingga kuantitas mengalahkan kualitas perekutan calon mahasiswa. Jadi dalam realitasnya, keadaan tersebut banyak ditemukan pada calon mahasiswa yang

  15 Karena kehidupan manusia modern dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya

kering nilai-nilai spiritual dan terkotak-kotak itu, maka manusianya menjadi pribadi yang terpecah

kehidupan manusia modern diatur menurut ilmu yang eksak dan kering. Akibatnya kini telah

menggelinding proses hilangnya kekayaan rohaniah. Maryatin,

Problematika Masyarakat Modern dan Perlunya Akhlak Tasawuf , [03/07 /2015, 13:56. 16 Jamali, Kaum Santri dan Tantangan Kontemporer, dalam Pesantren Masa Depan, ed.

  Marzuki Wahid, et.al, Bandung: Pustaka Hidayah, 1999, 143. 17 Aturan untuk semua Perguruan Tinggi apabila memiliki tujuan untuk merubah status memiliki background keislaman kurang dan tetap diterima menjadi mahasiswa di IAIN Salatiga.

  Memang benar kualitas beberapa mahasiswa IAIN Salatiga ternyata masih ditemukan ada yang kurang memuaskan. Dalam bidang kompetensi keislaman, masih ada beberapa mahasiswa yang belum lancar dalam membaca Al-

  Qur‟an, masih lupa bacaan shalat atau lebih parahnya ada beberapa bacaan shalat yang belum hafal, serta kurang dalam pemahaman ajaran- ajaran syari‟ah Islam. Surat Al-Fatehah yang semestinya dikuasi umat

  18

islam setingkat mahasiswa, ternyata tidak seperti tersebut keadaannya.

  Maka masih dibutuhkan dukungan besar untuk menjawab permasalahan kompetensi keislaman tersebut.

  Bekal kompetensi keislaman yang masih dinilai kurang, ditemukan pada mahasiswa jurusan selain Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Jurusan yang masih banyak unsur umum dalam ajaran perkuliahannya memberikan pilihan yang realistis untuk ditempuh bagi calon mahasiswa. Hasilnya banyak mahasiswa pada jurusan tersebut memilki kompetensi keislaman yang kurang sebanding dengan

  19 mahasiswa jurusan PAI dan PBA.

  Analisis awal penelitian, ternyata permasalahan di atas sudah diantisipasi untuk dicarikan jalan penyelesaiannya. Lembaga IAIN Salatiga sebagai objek lokasi penelitian, mencoba memberikan bekal kompetensi 18 Observasi pada pertemuan ujian diagnostik Keislaman mahasiswa IAIN Salatiga,

  

keislaman yang cukup baik dengan jalan melalui program-program

akademika . Lembaga melalui unit penjaminan mutu mahasiswa, memberikan

sejenis tes diagnostik, program mentoring perkembangan keislaman

mahasiswa, praktek ibadah. IAIN menerapkan pula pendukung lain untuk

bisa membekali mahasiswa dengan berbagai macam hasanah keilmuan Islam,

misal dari kuliah umum, mata kuliah SIBA-SIBI yang berkosentrasi pada

bahasa, serta beberapa seminar nasional dan lainnya.

  Melalui program mentoring, mahasiswa dengan masa lalu

pendidikan yang berwarna akan terlihat. Pengaruh yang tidak bisa dipungkiri

yaitu warna pendidikan yang pernah ditempuh sebelumnya oleh mahasiswa.

Dari tingkat SD, SMP, SMA atau yang setara, serta kultur lingkungan

keseharian dalam masyarakat seperti yang dijelaskan sebelumnya justru bisa

membawa andil besar pula dalam memberikan bekal kompetensi keislaman

setiap mahasiswanya.

  Langkah mentoring diberikan oleh dosen-dosen kepada mahasiswa

setelah ujian diagnostik dilaksanakan atau saat calon mahasiswa sudah

dinyatakan menjadi mahasiswa IAIN Salatiga yaitu pada semester I.

Sebelumnya melalui unit Komdais, program mentoring diharapkan bisa di

berikan kepada mahasiswa selama semester 1 dan 2. Kondisi nyatanya setelah

mahasiswa menempuh semester 2, mahasiswa sudah berhak memilih jam

perkuliahan yang diinginkan. Maka sulit untuk mempertemukan kelompok

mahasiswa mentoring dalam satu waktu.

  Kompetensi keislaman mahasiswa pada konsentrasi penelitian ini

adalah terhadap pengamalan ibadahnya seperti penguasaan Al- Qur‟an,

menghafal bacaan dan gerakan shalat. Karena pengamalan ibadah mahasiswa

bisa menjadi tolak ukur kompetensi keislaman mahasiswa berada dalam

tingkatannya.

  Analisis realitas keislaman mahasiswa IAIN Salatiga secara akurat

merupakan titik tolak dilakukannya penelitian ini. Diharapkan, analisis

tersebut bermanfaat dalam merumuskan model kebijakan, regulasi, dan

pendekatan yang relevan dan efektif dalam menanamkan nilai-nilai keislaman

dan meningkatkan kompetensi keislaman pada kalangan mahasiswa.

  Permasalahan mengapa masih banyak anggapan negatif yang timbul

dari kalangan umum tentang masih kurang memuaskannya kompetensi

lulusan mahasiswa IAIN Salatiga bisa menjadi salah satu tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini. Untuk lembaga IAIN Salatiga, apakah

permasalahan timbul dari awal seleksi mahasiswa yang kurang selektif

ataukah pembelajaran dalam perkuliahan yang kurang diterima menyeluruh

oleh mahasiswa. Kurang pro-aktifnya mahasiswa dalam mengikuti segala

bentuk proses di dalam maupun di luar pembelajaran, background dari

lingkungan mahasiswa yang baru mengenal pendidikan agama di perguruan

tinggi, ataukah faktor lain.

  Penulis menemukan hampir semua pihak yang ada di IAIN Salatiga

punya kerisauan terhadap permasalahan di atas. Salah satu sumber besar

  20 mahasiswa itu sendiri. Kultur lingkungan yang kurang mendukung mereka dari kecil sampai pada status mahasiswa untuk mengenyam serius bangku pendidikan agama formal maupun nonformal. Bekal pendidikan agama yang hanya dirasakan diwaktu usia dini dan menjauh dimasa remajanya.

  Tidak jarang beberapa program yang ada untuk mendukung kualitas kompetensi mahasiswa di IAIN Salatiga terasa masih kurang maksimal.

  Namun penulis juga tidak menampik, bahwa masih ada dosen yang memakai metode pembelajaran yang sudah seharusnya ditinggalkan karena dirasa kurang maksimal digunakan untuk menyampaikan materi kepada mahasiswa. Kemudian tidak ketinggalan gema kompetisi yang kurang terasa dikumandangkan oleh sebagian dosen sehingga terkesan tidak ada bedanya dengan pembelajaran dibangku SMA juga dirasa membawa pengaruh besar. Keadaan umum tersebut menarik sekali untuk menjadi penelitian agar ditemukan minimal arah jawaban dalam penelitian ini, dengan judul penelitian “Analisis Kompetensi Keislaman Mahasiswa IAIN Salatiga Angkatan Tahun 2012 ”.

B. Rumusan Masalah

  Seperti telah dijelaskan di atas bahwa penelitian ini berkonsentrasi pada analisis kompetensi keislaman mahasiswa IAIN Salatiga. Oleh karena itu, permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 20

  1. Bagaimanakah profil kompetensi keislaman mahasiswa IAIN Salatiga angkatan tahun 2012?

  2. Bagaimana hasil analisis kompetensi keislaman mahasiswa IAIN Salatiga angkatan tahun 2012?

C. Signifikansi Penelitian

  Penelitian ini bertujuan: 1.

  Untuk mendeskripsikan realitas kompetensi keislaman mahasiswa IAIN Salatiga angkatan tahun 2012,

2. Untuk menjelaskan hasil analisis kompetensi keislaman mahasiswa IAIN Salatiga angkatan tahun 2012.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan turut serta memberikan kontribusi secara teoretis dan praktis. Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat antara lain :

  1. Hasil temuan dari penelitian ini bisa dijadikan dasar nyata ilmiah untuk kemudian menemukan korelasi-korelasi fenomena yang bisa diangkat dan diteliti secara detail dalam penelitian berikutnya.

  2. Memberikan kontribusi yang berdaya guna secara teoretis dan metodologis bagi kepentingan akademis IAIN Salatiga dalam bidang pengkajian dan perkembangan pencapaian kompetensi keislaman mahasiswa.

  3. Dapat dijadikan acuan dan strategi bagi civitas akademika IAIN Salatiga dalam meningkatkan segala aspek pendukung perkembangan kompetensi keislaman mahasiswa.

  Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk dijadikan:

  1. Informasi bagi semua pihak yang berkompeten untuk mencetak mahasiswanya menjadi lulusan yang unggul.

  2. Bahan masukan bagi dosen dalam merencanakan, melaksanakan, dan pengawasan serta mengevaluasi semua konsep kegiatan yang direncanakan untuk perkembangan kompetensi keislaman mahasiswa.

  3. Bagi peneliti, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai temuan awal untuk mengetahui tingkat kompetensi keislaman mahasiswa IAIN Salatiga.

E. Kajian Pustaka

  Banyak data yang bisa menunjukkan bahwa mahasiswa menjadi objek yang diteliti. Dan bisa menjadi kajian pustaka untuk penulisan penelitian ini.

  Termasuk dari pihak dosen IAIN Salatiga ada yang meneliti tentang mahasiswanya. Hampir serupa dilakukan oleh Muh. Saerozi pada tahun 2014 dengan penelitian yang berjudul “Pemahaman Mahasiswa terhadap Bacaan Salat dan Artinya ”. Menggunakan analisis data kuantitatif-eksploratif dalam kesimpulannya menyebutkan: Mahasiswa Program Studi PAI semester 6 tidak semuanya bisa menulis bacaan iftitah, al-fatihah, dan tasyahud secara lengkap disertai syakal berjumlah 39,7%. Mahasiswa yang dapat menulis bacaan salat dengan huruf Arab seadanya tanpa syakal berjumlah 26%. Mahasiswa yang mampu menulis sebagian besar bacaan salat berjumlah 31%. Masih ada 2,3% mahasiswa yang hanya mampu menulis sebagian kecil dari bacaan

  21 salat (iftitah, al-fatihah, dan tasyahud).

  Penelitian yang akan dilaksanakan ini setidaknya memiliki kesamaan dengan penelitian yang telah disebutkan di atas. Pertama, lembaga yang diteliti adalah IAIN Salatiga. Kedua, aspek yang diteliti adalah kemampuan mahasiswa. Sedangkan aspek pembeda dengan penelitian-penelitian tersebut

adalah fokus konsentrasi, khusus tentang kompetensi keislaman mahasiswa.

  Kemudian penelitian dalam jurnal Al-Azhar oleh kelompok Abdullah Hakam Shah, Nur Hizbullah dan M. Risman dengan judul “Potret Keislaman Mahasiswa Universitas Al- Azhar Indonesia”. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif-deskriptif dengan kesimpulan berikut:

Dalam penelitian ini terungkap bahwa ketiga aspek keislaman (akidah, ibadah dan akhlak) dikalangan mahasiswa UAI angkatan 2008, 2009 dan 2010 tidaklah paralel. Aspek akidah mereka relatif baik dengan prosentase kategori tinggi mencapai 23% dan yang rendah “hanya” 14,3%. Namun dalam aspek ibadah perbandingannya terbalik, dan semakin memprihatinkan dalam aspek akhlak. Menariknya, dalam aspek akidah, item-item dengan poin rendah justru yang terkait dengan isu-isu

  22 aktual.

  Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Pramudi Utomo dengan judul “Memantapkan Pembinaan Keislaman Mahasiswa Melalui Peran Sivitas Akademika ”.

  Tujuan mulia pedampingan Agama Islam adalah membantu proses 21 transfer nilai-nilai keislaman kepada mahasiswa agar nilai-nilai itu dapat Muhammad Saerozi, Pemahaman Mahasiswa terhadap Bacaan Salat dan Artinya, diserapkan dan diamalkan untuk kemudian mereka menjadi insan kamil.

  23 Karena itulah strategi pembinaan perlu dilakukan.

  Beberapa penelitian di atas dirasa cukup untuk bisa saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi penulis sejauh ini belum menemukan penelitian tentang kompetensi keislaman fokus pada mahasiswa. Maka dari itu penulis mencoba meneliti hal tersebut dengan subjek mahasiswa di IAIN Salatiga.

F. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Penelitian ini bisa dimasukkan dalam kategori penelitian lapangan (field research ) yaitu mengadakan penelitian terhadap objek yang dituju untuk memperoleh data yang benar dan terpercaya tentang analisis kompetensi keislaman mahasiswa IAIN Salatiga.

  Penelitian yang dilaksanakan di lapangan adalah meneliti masalah yang sifatnya kualitatif, yakni prosedur data penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

  24 orang-orang dan perilaku yang diamati.

  Mahasiswa dari perwakilan yang dipilih acak oleh peneliti akan menjadi objek penelitian. Kompetensi keislaman pada masing mahasiswa yang dipilih akan dianalisis untuk bisa dijadikan data temuan kondisi 23 realitas kompetensi keislaman mahasiswa IAIN Salatiga.

  Pramudi Utomo, Memantapkan Pembinaan Keislaman Mahasiswa Melalui Peran

  2. Pendekatan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan eksploratif, yaitu berusaha menemukan masalah-masalah terhadap tingkat kompetensi keislaman mahasiswa

  IAIN Salatiga. Misalnya masih banyak ditemukan lulusan yang masih lemah terhadap penguasaan ilmu keislaman, padahal masyarakat pada umumnya mengharapkan lulusan IAIN yang unggul.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis yaitu suatu bentuk penelitian yang paling dasar.

  Ditujukan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun

  25 rekayasa manusia. Menurut beberapa ahli, metode deskriptif analitis dapat diartikan sebagai berikut: a.

  Whitney menjelaskan metode deskriptif analitis merupakan metode pengumpulan fakta melalui interprestasi yang tepat.

  Metode ini ditujukan untuk mempelajari permasalahan yang timbul dalam masyarakat pada situasi tertentu, termasuk di dalamnya hubungan masyarakat, kegiatan, sikap, opini, serta proses tengah berlangsung dan pengaruhnya terhadap fenomena tertentu dalam masyarakat.

  b.

  Soegiyono, menjelaskan metode deskriptif analitis merupakan metode yang bertujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu objek penelitian yang diteliti melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan

  26 yang berlaku umum.

  Dalam studi ini peneliti berusaha untuk tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap 25 subjek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja

  27 adanya. Dengan sumber penelitian dari pengalaman atau cerita secara terperinci, pengumpulan data melalui wawancara atau cerita fakta yang dikumpulkan serta data pendukung fakta di lapangan. Sehingga penelitian deskriptif ini termasuk dalam jenis studi perkembangan tahapan dan studi tindak lanjut. Dimana penelitian ini menggunakan periode waktu dalam tahapan meneliti tingkat kecapaian kompetensi keislaman mahasiswa IAIN Salatiga.

  3. Sumber Data Maksud dari sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah tempat, informan dan pelaku atau subjek penelitian. Sumber data primer (utama) dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,

  28 selebihnya adalah data sekunder (tambahan) seperti dokumen dan foto.

  Berhubungan dengan tempat, peneliti melakukan penelitian langsung pada IAIN Salatiga. Sedangkan informan adalah orang dalam pada latar penelitian, dan orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

  29 informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

  4. Subjek Penelitian Subjek penelitian atau responden adalah orang yang diminta untuk memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat.

  27 28 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode …..…., 18.

  Sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto subjek penelitian adalah subjek

  30 yang dituju untuk diteliti oleh peneliti.

  Penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan secara jelas dan mendalam. Penentuan subjek penelitian atau responden dalam penelitian ini dilakukan dengan cara proportionate stratified random sampling, adalah teknik sampling yang digunakan bila populasi mempunyai

  31 anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.