PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS V MIN GUBUG KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE

DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS V MIN GUBUG

KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN

  

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

SEPTI UTAMI

NIM: 11510016

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

MOTTO

  Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianmu harus lebih besar daripada ketakutanmu.

  “Do the best, be good, then you will be the best”. Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik maka kau akan menjadi orang yang terbaik.

  Jangan pernah hilang keyakinan, tetap berdoa dan tetap mencoba.

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

  • Ayahanda tercinta Sutomo dan Ibunda tercinta Mulyati, terimakasih atas cucuran keringat, kerja keras dan kasih sayangnya.
  • Adiku tersayang Jani Astuti yang telah membantu dan memberi motivasi kepada penulis dalam menimba ilmu selama dalam perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini.
  • Teman spesial Gandhi Tri Yoga yang selalu memberi motivasi, dukungan serta penyemangat.
  • Teman-teman senasib seperjuangan terlebih untuk sahabatku Yunita Nafiah, Utari Diplomawati, Maulidah Hasanah.
  • Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2010, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
  • Bapak dan Ibu guru MIN Gubug yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirahmanirrahim

  Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

  Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Skripsi yang berjudul

  “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI

SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA

SISWA KELAS V MIN GUBUG KECAMATAN GUBUG KABUPATEN

GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017” ini disusun untuk melengkapi

  syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah pada jurusan Tarbiyah di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak kekurangan.

  Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak-banyak terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 4. Bapak Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah rela menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan memberi petunjuk-petunjuk dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  6. Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan bimbingan selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.

  7. Kepala MIN Gubug Bapak Kumarudin, S.Ag, M.Pd.I beserta guru dan karyawan, yang berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MIN Gubug.

  8. Siswa-siswi kelas V MIN Gubug yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-gungguh.

  9. Ayahanda Sutomo, Ibunda tercinta Mulyati, adik tercinta Jani Astuti yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita.

  10. Yang tercinta teman-teman serta semua puihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, mudah-mudahan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin. Serta proses yang selama ini penulis alami semoga bermanfaat di kemudian hari sebagai bekal mengarungi kehidupan di alam nyata. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih perlu penyempurnaan baik dari isi maupun metodologi. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 13 September 2016 Penulis

  

ABSTRAK

  Utami, Septi. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-sifat Cahaya Melalui

  Metode Discovery Learning pada Siswa Kelas V MIN Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi Jurusan

  Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Fatchurrohman, S.Ag. M.Pd

  

Kata Kunci: Metode pembelajaran Discovery Learning, sifat-sifat cahaya dan hasil

belajar.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat cahaya mata pelajaran IPA melalui metode pembelajaran Discovery Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas V MIN Gubug Learning. Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar siswa yang masih banyak dibawah KKM pada pelajaran IPA dan keadaan siswa kelas V MIN Gubug yang kurang aktif dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Serta guru yang monoton dan kurang bervariasi menggunakan metode pembelajaran misalnya sering menggunakan metode ceramah saja. Sehingga pembelajaran menjadi kurang menyenangkan, sedangkan metode pembelajaran yang lain khususnya metode Discovery Learning belum pernah dilaksanakan.

  Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan langkah-langkah yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada setiap siklusnya. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Dalam tiap siklusnya dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode

  

Discovery Learning. Penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa dalam materi

  sifat-sifat cahaya melalui metode Discovery Learning dapat meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I dan II. Pada siklus I siswa yang tuntas dengan KKM 70 sebanyak 10 siswa atau 29,41%. Pada siklus II siswa yang tuntas dengan KKM 70 sebanyak 30 siswa atau 88,23% meningkat 58,82% dari siklus I.

  Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah, bahwa, penggunaan metode pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V MIN Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan tahun

  pelajaran 2016/2017. Dengan demikian, penggunaan metode Discovery Learning dapat dijadikan salah satu metode pembelajaran untuk diterapkan pada pembelajaran IPA.

  DAFTAR ISI

  SAMPUL LEMBAR BERLOGO JUDUL i

  PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………………… ii PENGESAHAN KELULUSAN ..…………………………………………… iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .………………………………….. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .………………………………………….. v KATA PENGANTAR ………………………………………………………. viii ABSTRAK .………………………………………………………………….. ix

  DAFTAR ISI ....……………………………………………………………… xi DAFTAR TABEL ………………………………………………………….... xii

  DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………

  1 BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… A.

  1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………..

  B.

  4 Rumusan Masalah …………………………………………………… C.

  5 Tujuan Penelitian …………………………………………………….

  D.

  5 Hipotesis Tindakan …………………………………………………...

  E.

  6 Indikator Keberhasilan ……………………………………………….

  F.

  6 Manfaat Penelitian …………………………………………………… G.

  8 Definisi Operasional ………………………………………………….

  H.

  9 Metodologi Penelitian ………………………………………………...

  1.

  9 Rancangan Penelitian ……………………………………………..

  2.

  10 Subjek Penelitian ………………………………………………… 3.

  10 Langkah-langkah Penelitian ……………………………………...

  4.

  12 Instrumen Penelitian ……………………………………………… 5.

  14 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………..

  6.

  15 Analisis Data ……………………………………………………… I.

  16 Sistematika Penulisan Skripsi …………………………………………

  18 BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………………….

  A.

  18 Belajar dan Hasil Belajar …………………………………….………..

  1. Pengertian Belajar …………………………………………………. 18 2.

  Pengertian Hasil Belajar …………………………………………… 19 B. Pembelajaran IPA …………………………………………………….... 23 1.

  Hakikat IPA ……………………………………………………….... 23 2. Karakteristik IPA …………………………………………………… 24 3. Tujuan Pembelajaran IPA ………………………………………….. 25 C. Materi IPA yang Diaplikasikan dalam Penelitian ……………………… 26 1.

  Sifat-Sfat Cahaya …………………………………………………… 26 D. Metode Discovery Learning ………………………………………………….. 30 1.

  Pengertian …………………………………………………………… 30 2. Karakteristik ………………………………………………………… 31 3. Langkah-langkah Operasional dalam Discovery Learning…………. 32 4. Kelebihan Discovery Learning ……………………………………... 34 5. Kekurangan Discovery Learning ………………………………….... 36

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ……………………………………. 37 A. Gambaran Umun Lokasi MIN Gubug …………………………………. 37 B. Subjek Penelitian ………………………………………………………. 40 C. Pelaksanaan Penelitian …………………………………………………. 42 1. Deskripsi Siklus I …………………………………………………..

  43 2. Deskripsi iklus II …………………………………………………… 47

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………………. 54 A. Deskripsi Paparan Per Siklus ………………………………………….. 54 1. Siklus I ……………………………………………………………… 54 2. Siklus II ……………………………………………………………... 58 B. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………………… 62 BAB V PENUTUP ……………………………………………………………… 65 A. Kesimpulan ……………………………………………………………… 65 B. Saran …………………………………………………………………….. 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Nama Guru MIN Gubug Tahun 2016/2017

  38 Tabel 3.2 Daftar Jumlah Peserta Didik MIN Gubug Tahun 2016/2017

  39 Tabel 3.3 Kemampuan Akademik Siswa Kelas V MIN Gubug

  40 Tabel 4.1 Nilai PreTest Siklus I

  55 Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I

  56 Tabel 4.3 Nilai PreTest Siklus II

  59 Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus II

  60 Tabel 4.5 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KM

  62

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 RPP Siklus I

  69 Lampiran 2 RPP Siklus II

  77 Lampiran 3 Soal-Soal

  85 Lampiran 4 Daftar Nilai

  93 Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus I

  94 Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus I

  96 Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II

  98 Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II 100 Lampiran 9 Dokumentasi

  102 Lampiran 10 Surat Izin Penelitian 108 Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian 109 Lampiran 12 Surat Pembimbing

  110 Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup 111 Lampiran 14 Lembar Konsultasi

  112 Lampiran 15 Nilai SKK

  113

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan dianggap penting untuk menghasilkan sumber daya manusia

  yang berkualitas. Adanya kemajuan dalam bidang pendidikan merupakan dorongan dalam melakukan berbagai inovasi pendidikan agar tercapai tujuan seperti yang diharapkan. Pendidikan bertujuan menumbuhkembangkan potensi manusia agar menjadi manusia yang dewasa, beradab, dan normal. Potensi itu merupakan benih (bawaan) sejak dilahirkan. Tugas pendidikan adalah mengembangkan potensi itu (Jumali, 2008: 1). Sedangkan tugas seorang guru adalah mengarahkan dan membimbing agar siswa mampu tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang terdapat pada dirinya (Rudi, 2013: 15).

  Menurut Hamalik dalam Susanto (2013), belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning is defind as the modificator or

  strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar

  merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekadar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu yaitu mengalami (Susanto, 2013: 3).

  Berdasarkan hasil observasi di kelas V MIN Gubug, dapat diketahui permasalahan sebagai berikut. Rendahnya nilai siswa pada materi sifat-sifat cahaya yang dilihat pada nilai ulangan harian yang belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Rendahnya nilai siswa disebabkan oleh dalam pembelajaran khususnya pada materi sifat-sifat cahaya guru masih menggunakan metode ceramah. Akibatnya siswapun merasa bosan dengan pembelajaran yang ada.

  Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara dengan siswa, menunjukkan bahwa penyebab munculnya permasalahan atau kesulitan yang dialami oleh siswa tersebut dikarenakan dalam penyampaian materi pada anak kelas V MIN Gubug cenderung bersifat abstrak sehingga peserta didik merasa kebingungan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru kurang memberikan peluang kepada siswa untuk mengkonstruksi sendiri konsep-konsep IPA, siswa hanya menyalin apa yang dikerjakan oleh guru. Selain itu siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengemukakan ide dan mengkonstruksi sendiri dalam menjawab soal latihan yang diberikan oleh guru.

  Pada pembelajaran IPA siswa mempelajari sifat-sifat cahaya tanpa mengetahui maknanya, siswa hanya melihat buku atau gambar saja. Pembelajaran IPA masih bersifat abstrak karena ketika menjelaskan guru kurang menggunakan media nyata, pembelajaran IPA yang abstrak ini mudah dilupakan siswa, sehingga guru harus mengulang kembali apa yang sudah dipelajari siswa sebelumnya.

  Khusus bagi siswa sekolah dasar yang taraf berfikirnya masih sangat sederhana, untuk dapat menanamkan pemahaman terhadap materi secara baik perlu adanya dukungan benda-benda konkret atau model. Misalnya dalam mengajar pokok bahasan sifat-sifat cahaya pada kelas V MIN Gubug, diperlukan dukungan media pembelajaran dan metode yang relevan dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang sifat-sifat cahaya.

  Pada dasarnya pendidikan IPA di Madrasah Ibtidaiyah menuntut seorang guru memberikan pengalaman langsung untuk mencari tahu sebab-sebab gejala alam dan memahami alam secara ilmiah. Siswa dituntut aktif dalam pembelajaran IPA, tidak hanya medengarkan dan mengamati saja, tetapi mereka dituntut untuk dapat paham apa yang didengar dan diamati. Banyak guru yang menghabiskan waktunya berjam- jam hanya untuk ceramah di depan siswa yang tidak memberi efek apa-apa pada siswa. Segudang pengetahuan yang disampaikan kepada siswa seakan-akan masuk telinga kanan lalu keluar melalui telinga kiri, sehingga tidak membekas apa pun dalam diri siswa. Siswa juga akan merasa bosan dengan kondisi seperti itu.

  Namun, banyak guru yang tidak menyadari hal tersebut. Jika ada siswa yang nilainya jelek guru langsung memberi label siswa yang kurang belajar, kurang memperhatikan guru, dan label-label negatif yang lain. Siswa selalu menjadi kambing hitam. Sementara guru selalu menjadi sosok yang paling benar, tidak mau disalahkan.

  Seharusnya guru bisa introspeksi diri dan dapat memilih metode mengajar yang tepat, lebih bervariatif, dan mudah diterima oleh murid. Seorang guru juga membutuhkan ketrampilan mengajar yang lebih dibanding dengan orang yang bukan guru. Guru harus kaya metode dan strategi mengajar.

  Metode mengajar adalah suatu teknik penyampaian bahan pelajaran kepada murid, ia dimaksudkan agar murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicernakan oleh anak dengan baik. Metode discovery learning adalah sistem belajar mengajar dimana guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuknya final, tetapi peserta didik yang diberi peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.

  Setelah peneliti melihat masalah yang terjadi di MIN Gubug, peneliti memiliki alternatif solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan merubah metode pengajaran yang selama ini dilakukan. Karena dengan ceramah siswa kurang maksimal dalam memahami materi yang disampaikan guru dan siswa cenderung bosan. Metode yang tepat untuk pembelajaran IPA adalah metode discovery learning .

  Dengan melihat masalah di atas maka penulis merasa tertantang untuk meneliti tentang penerapan metode pembelajaran inquiry discovery learning. Maka penulis memberi judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya melalui

  Metode Discovery Learning pada Siswa Kelas V MIN Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017 .” Dengan penelitian ini

  diharapkan para guru dapat lebih selektif memilih metode mengajar yang tepat dan dapat mudah dicerana oleh siswa.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dikemukakan pertanyaan pokok yang menjadi bahan dari penelitian ini, yaitu: Apakah penerapan metode discovery learning dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIN Gubug?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dijadikan bahan dalam pembuatan Laporan Skripsi oleh penulis sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang (munaqasah) Strata I Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

  Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan: Untuk mengetahui apakah penerapan metode discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPA siswa kelas V MIN Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara yang harus di uji kebenarannya melalui kegiatan penelitian. Menurut Suharsini Arikunto hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1996: 67).

  Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkin benar atau mungkin salah.

  Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Penerapan metode discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MIN Gubug.

2. Indikator Keberhasilan

  Penggunaan metode discovery learning dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator yang dipakai peneliti dalam hal ini adalah KKM mata pelajaran IPA di MIN Gubug. Peneliti sangat berharap siswa mampu mencapai indikator/ standar yang telah ditentukan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan.

  Indikator tersebut adalah sebagai berikut: a.

  Secara Individu Siswa diharapkan dapat mencapai skor

  ≥ 70 dalam materi pembelajaran sifat- sifat cahaya.

  b.

  Secara Klasikal Secara klasikal siswa dinyatakan berhasil apabila dalam satu kelas tersebut siswa yang mendapat skor

  ≥ 70 mencapai presentase yang telah ditentukan yaitu sebesar 85% atau dengan kata lain, 85% dari siswa yang ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai KKM kelas.

E. Manfaat Penelitian Tindakan

  Dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidikan nantinya. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoritis a.

  Diharapkan dapat berguna bagi penulis untuk menambah keilmuannya tentang pembelajaran IPA b.

  Diharapkan bisa menambah khasanah teori yang sudah ada dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

  2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan bisa semakin meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sehingga dengan begitu aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan secara optimal.

  b.

  Bagi Siswa 1)

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa semakin meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIN Gubug pada mata pelajaran IPA, khususnya pada penguasaan materi sifat-sifat cahaya

  2) Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memperhatikan pelajaran dengan baik yang ditunjang dengan penggunaan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran

  3) Mendorong siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran IPA c.

  Bagi Sekolah Hasil penelitian ini setidaknya bisa menambah referensi dan khazanah bagi kepustakaan sekolah, yang suatu saat mungkin berguna bagi sekolah.

F. Definisi Operasional

  Agar tidak menimbulkan penyimpangan dari pokok permasalahan yang akan penulis bahas, maka untuk lebih jelasnya penulis menguraikan arti kata-kata yang sesuai dengan judul. Adapun kata-kata tersebut adalah: 1.

  Hasil Belajar Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan

  (habit), sikap (afektif), dan ketrampilan (psikomotorik). Perubahan tingkah laku

  dalam kegiatan belajar disebabkan oleh pengalaman atau latihan (Susanto, 2013: 3).

  Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Jadi hasil belajar IPA adalah hasil yang dicapai seorang siswa dalam memahami dan menguasai materi pelajaran IPA dengan menggunakana tes sebagai alat ukur keberhasilan siswa.

2. Metode Discovery Learning

  Discovery Learning menurut Jerome Bruner adalah metode belajar yang

  mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-rinsip umum praktis contoh pengalaman. Discovery learning dan inquiry mempunyai prinsip yang sama yaitu lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui (Hosnan, 2014: 281).

  Dengan demikian metode discovery learning adalah sistem belajar mengajar dimana guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuknya final, tetapi peserta didik yang diberi peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.

G. Metodologi Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas yang di dasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPA siswa kelas V MIN Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan Tahun 2016/2017.

  Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil dan dilakukan sesuai jadwal sehingga tidak mengganggu mata pelajaran yang lain.

  Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah di desain dalam faktor-faktor yang telah diselidiki. Pada awalnya peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang selama ini dilakukan, mengidentifikasi permasalahan, mendiskusikan dengan teman sejawat, serta mengkaji teori ataupun metode yang relevan.

  Berdasarkan refleksi awal serta diskusi yang dilakukan dengan rekan tersebut, maka langkah yang dianggap tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA adalah dengan metode discovery learning. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut maka prosedur pelaksanaan PTK ini meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

  2. Subjek Penelitian Dasar pertimbangan pilihan subjek, yakni penelitian ini di terapkan di

  MIN Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017, dengan jumlah siswa 34, terdiri dari 20 perempuan dan 14 laki-laki.

  3. Langkah-langkah a.

  Perencanaan Pada tahap ini dilakukan persiapan yang matang agar pembelajaran IPA dapat tercapai, kegiatan ini meliputi:

  1) Peneliti menetapkan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA pada materi sifat-sifat cahaya.

  2) Peneliti membuat perencanaan pengajaran dengan mengambangkan metode discovery learning pada materi sifat-sifat cahaya.

  3) Peneliti melakukan simulasi pembelajaran IPA dengan mengembangkan metode discovery learning.

  4) Peneliti membuat dan melengkapi alat media pembelajaran materi sifat- sifat cahaya.

  5) Peneliti membuat lembar observasi. 6) Peneliti mendesain alat evaluasi.

  b.

  Pelaksanaan Tindakan Tindakan ini merupakan pelaksanaan rencana pembelajaaran yang telah dipersiapkan. Pada tahap ini dilakuakan proses belajar, apersepsi, pre-tes, pembelajaran dan evaluasi. Pada tahap apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran, guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar.

  Dalam melaksanakan guru akan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery learning, kemudian divariasikan dengan metode tanya jawab, diskusi dan ceramah, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

  c.

  Observasi Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Sasaran yang diamati yaitu keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran. d.

  Refleksi Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan pada tahap ini, secepatnya analisis untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan yang diharapkan atau belum. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksikan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga dapat disajikan landasan untuk melakukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.

  Untuk lebihh jelasnya tahapan-tahapan di atas dapat digambarkan dalam model hubungan antar tahapan dalam siklus sebagai berikut: Perencanaan

  Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan

  Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

  Pengamatan

  ?

4. Instrument Penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.

  Perangkat Pembelajaran 1)

  Silabus Silabus adalah seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar. Merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. 2)

  RPP RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.

  3) Absensi

  Absensi adalah daftar yang menyatakan kehadiran seseorang pada setiap hari belajar.

  b.

  Perangkat Penilitian 1)

  Tes Hasil Belajar Siswa Dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal-soal yang disusun sesuai kandungan materi. Tes keberhasilan siswa menggunakan tes akhir siklus. Tes ini berbentuk soal uraian. Soal ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas V SD MIN Gubug, terutama pada materi sifat-sifat cahaya.

  Langkah-langkah penyusunan tes evaluasi: a) Memilih dan menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan pendekatan kontekstual.

b) Mengembangkan indikatornya.

  c) Membuat kisi-kisi pengembangan soal, kemudian membuat soal evaluasinya.

  2) Dokumentasi

  Untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkip nilai, dokumen hasil kerja siswa, presensi siwa dan dokumen lain yang mendukung.

  Digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui pemahaman siswa pada perolehan nilai sebagai hasil belajar melalui metode discovery leraning. 3)

  Lembar Observasi Lembar observasi kegiatan siswa ketika proses pembelajaran dengan metode discovery learning. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mengikuti pembelajaran sesuai dengan pendekatan discovery learning atau belum. Pedoman observasi ini disusun untuk memantau perkembangan dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa.

5. Pengumpulan Data a.

  Tes Bentuk tes yang dipakai adalah tes obyektif bentuk isian. Tes isian adalah tes tertulis yang menuntut siswa untuk mengisikan perkataan, ungkapan, atau kalimat pendek sebagai jawaban dari kalimat tidak lengkap, atau jawaban atas suatu pertanyaan.

  b.

  Dokumentasi Adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkrip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa, presensi, dll. Digunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa pada perolehan nilai sebagai hasil belajar. Selain itu juga berguna sebagai bukti pelaksanaan tindakan.

  c.

  Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang diselidiki.

  Dalam penelitian ini yang diobservasi adalah tingkah laku siswa dan guru saat pembelajaran berlangsung. Alat pengumpul data yang bisa dipergunakan dalam melakukan observasi ini adalah dengan menggunakan lembar observasi siswa dan lembar observasi guru.

6. Analisis Data

  Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu dilakukan analisis data.

  a.

  Data Kulitatif Data kualitatif digunakan untuk mengetahui perubahan siswa terhadap aktivitas, perhatian, kepercayaan diri, antusias dalam belajar menggunakan metode baru (Arikunto, 2008: 13). b.

  Data Kuantitatif Data kuantitatif berupa data hasil belajar yang dignakan untuk menganalisis jumlah siswa yang mengalami peningkatan pemahaman materi dan peningkatan prestasi siswa yang diperoleh dari tindakan persiklus, dari data tersebut diolah dengan mencari presentase.

  Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan, maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis data dan reflksi dalam setiap siklusnya.

  Analisis reflektif ilakukan peneliti bersama dengankolaborator yaitu reka sejawat yang mengamati jalannya pembelajaran sebagai pijakan untuk menentukan program aksi pada siklus selanjutnya, sedangkan analisis deskriptif yang dipergunakan adalah presentase sebagai berikut:

  P= x 100% P : Presentasi N : Jumlah seluruh siswa F : Frekuensi H.

   Rencana Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian

  D.

  Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional G.

  Metodologi Penelitian H. Sistematika Penulisan

  BAB II: Kajian Pustaka A. Belajar dan Hasil Belajar B. Pembelajaran IPA C. Materi IPA yang Diaplikasikan dalam Penelitian D. Metode Discovery Learning. BAB III: Pelaksanaan Penelitian A. Gambaran Umum Lokasi MIN Gubug B. Subjek Penelitian C. Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi pelaksanaan siklus I 2. Deskripsi pelaksanaan siklus II BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Deskripsi Paparan Persiklus B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V: Penutup A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut Burton dalam Susanto (2013: 3), belajar dapat diartikan sebagai

  perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sementara menurut E.R. Hilgard dalam Susanto (2013: 3), belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan (pengalaman).

  Hamalik dalam Susanto (2013: 3) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning is defined as

  the modificator or strengthening of behavior through experiencing). Menurut

  pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu yaitu mengalami. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif), dan ketrampilan

  (psikomotorik). Perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar disebabkan oleh pengalaman atau latihan.

  Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

2. Pengertian Hasil Belajar

  Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tersebut dipertegas oleh Susanto (2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil adalah perolehan akhir dari proses belajar. Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

a. Macam-macam Hasil Belajar

  Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif).

  1) Pemahaman Konsep

  Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman ini maksudnya adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan (Susanto, 2013: 8).

  Menurut Susanto (2013: 8), konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Orang yang telah memiliki konsep, berarti orang tersebut telah memiliki pemahaman yang jelas tentang suatu konsep atau citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak.

  Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, memberikan penjelasan yang lebih rinci dengan menggunakan kata-kata sendiri, mampu menyatakan ulang suatu konsep, mampu mengklasifikasikan suatu objek dan mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan kedalam bentuk yang lebih dipahami.

  2) Keterampilan Proses

  Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.

  Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerjasama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan (Susanto, 2013: 9).

Dokumen yang terkait

ANALISIS MISKONSEPSI IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN KEBONSARI 04 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

18 78 113

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA POKOK PEMBAHASAN TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VA DI SDN 024 SAMARINDA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE COLLABORATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS III SDN 006 SAMARINDA ULU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V SD 1 DAREN TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE EKSPERIMEN IPA POKOK BAHASAN MAKANAN BERKARBOHIDRAT PADA SISWA KELAS V SDN KLETEK 01 KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository

0 0 109

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN (SATUAN PANJANG) MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI KEPUTON KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 3 162

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAPEL IPA MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING PADA SISWA KELAS V MIN KECANDRAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 153

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN MIND MAP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BATURAGUNG KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 20142015

0 1 111

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF CANDIREJO, KECAMATAN TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (KOLABORATIF) - Test Repository

0 0 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN NOGOSAREN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 132