PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN NOGOSAREN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM

MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN NOGOSAREN

KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

WAHID KURNIAWAN

NIM 11511044

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

  

MOTTO

“Jadilah Pemain, Jadilah Bukti dan Jadilah Pemenang”

PERSEMBAHAN

  Bismillahirrohmanirrohim, Dengan Rahmad Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan ini saya persembahkan Skripsi ini kepada:

  1. Bapak dan ibu tercinta yang sangat berharga dalam hidupku.

  2. Adik tercinta Isnayni Marisya Amin yang aku sayangi.

  3. Kekasih hati Dita Aliffia yang sekarang sedang menyelesaikan Tugas Akhir D III Kebidananya, semangat! 4. Keluarga yang ada di Semarang dan di Sumatera yang sudah memberikan nasihat dan motivasi kepadaku.

  5. Teman- teman Karang Taruna Sedya Mulya Dusun Gejayan.

  6. Mitra-mitra bisnis Milkyland, Milkyway, Mosusu, dan Mamakoboi yang sudah mau bertukar pikiran dan pengalaman serta mengajari saya tentang berwirausaha dan pengembangan diri, terimakasih sudah mau bekerja sama selama ini .

  7. Rekan-rekan guru di MTs Amal Sholeh.

  8. Untuk teman- teman racana Nagasandhi, LDK Fathir Arrasyid, dan IPNU-IPPNU Kecamatan Getasan.

KATA PENGANTAR

  Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam Melalui Metode

  

STAD Pada Siswa Kelas IV SDN Nogosaren Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

  Tahun pelajaran 2015/2016 ” ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah pada IAIN

  Salatiga.

  Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliah ke zaman islamiah, dan dari zaman yang biadap ke zaman yang beradap sehingga dapat menjadi bekal menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, S.Pd, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FTIK IAIN Salatiga.

  4. Bapak Rasimin, S. PdI., M.Pd. selaku pembimbing akademik dari semester awal sampai sekarang dan sebagai pembimbing skripsi yang telah tulus, ikhlas dan senantiasa berkenan memberikan sumbangsih pikiran, serta waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  5. Seluruh dosen dan karyawan yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang sudah memberikan ilmu dan pelayanan dengan baik selama saya menempuh study di IAIN Salatiga ini.

  6. Bapak, ibu dan adik yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan dukungan demi keberhasilan penulis.

  7. Kekasihku, yang selalu meluangkan waktunya untuk menemani proses pengerjakan skripsi.

  8. Bapak Budi Purwito selaku Kepala SDN Nogosaren, yang sudah mengijinkan penulis untuk melaksanakan penelitian skripsi di SDN Nogosaren.

  9. Ibu Senpritaries selaku wali kelas IV yang telah berkenan membantu dan memberi masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan skripsi ini.

  Atas jasa mereka, peneliti hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Peneliti dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 02 Februari 2016 Penulis

  

ABSTRAK

  Kurniawan, Wahid. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam

  Melalui Metode STAD Pada Siswa Kelas IV SDN Nogosaren Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Rasimin, S. PdI., M. Pd.

  Kata Kunci: Hasil Belajar, IPS, Sumber Daya Alam, dan metode STAD

  Dalam suatu pembelajaran, kegiatan belajar mengajar tidak cukup hanya bertujuan menstranfer ilmu atau berceramah saja sebagai model dalam mengajar, seorang guru harus mempunyai skill dan model-model pembelajaran yang menyenangkan supaya bisa membuat peserta didik tidak bosan supaya tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan efektiv dan efisien. Hal ini berkaitan dengan masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah dengan penerapan metode Student Teams Achievement

  

Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SDN

  Nogosaren tahun pelajaran 2015/2016. Apakah penggunaan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS materi sumber daya alam bagi siswa kelas IV semester I SDN Nogosaren, Kec. Getasan, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016? penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui siklus I dan siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes tertulis dan dokumentasi.

  Hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa penggunaan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi sumber daya alam pada siswa kelas IV semester I SDN Nogosaren, Kec. Getasan, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 dibuktikan dengan prosentase peningkatan pada prasiklus sebanyak 11 siswa atau sebesar 44%, siklus I sebanyak 17 siswa atau sebesar 68%, dan siklus II sebanyak 22 siswa atau sebesar 88%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS sebanyak 20 siswa atau sebesar 44%; dan penggunaan metode STAD dapat memenuhi target pencapaian KKM mata

  pelajaran IPS materi Sumber Daya Alam dari rata-rata pra siklus 58,4, siklus I sebesar 72,2, dan siklus II sebesar 78,5, serta dapat melampaui KKM sebesar 70.

  DAFTAR ISI JUDUL ...................................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

DARTAR GAMBAR ……………………………................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN …………………….................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah …………….................................................. 1 B. Rumusan Masalah ………………….................................................... 7 C. Tujuan Penelitian …………………….................................................. 7 D. Hipotesis Tindakan …………………................................................... 7 E. Manfaat Penelitian …………………................................................... 8 1. Manfaat Teoritis ………………..................................................... 8 2. Manfaat Praktis ………………….................................................. 8 F. Definisi Operasional ……………….................................................... 9 1. Hasil Belajar IPS ……………….................................................... 9 2. Sumber Daya Alam …………….................................................... 9 3. Metode STAD ………………….................................................... 10 G. Metode Penelitian ………………….................................................... 11 1. Rancangan Penelitian ………….................................................... 11 2. Subjek Penelitian …..................................................................... 12 3. Langkah-langkah Penelitian …….................................................. 12 4. Instrumen Penelitian …………..................................................... 14 5. Pengumpulan Data …………….................................................... 14 6. Analisis Data ……………………................................................. 15

  H.

  Sistematika Penulisan ........................................................................... 16

  

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 18

A. Hasil Belajar IPS .................................................................................. 18 1. Pengertian Hasil Belajar ……….................................................... 18 2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) …................................................... 23 B.

  26 Metode STAD ………………………..................................................

  1. Pengertian Metode STAD ………….................................................. 26 2.

  Kelebihan dan kelemahan Metode STAD …………………………. 28 3. Langkah – langkah Metode STAD ..................................................... 30

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN …….................................................... 33

  33 A.

  Deskripsi Kegiatan Pra Siklus ……………...........................................

  35 B.

  Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ……………...........................................

  36 1.

  Tahap Perencanaan …………….........................................................

  36 2.

  Tahap Tindakan ………....................................................................

  38 3.

  Tahap Observasi ………..................................................................

  39 4.

  Tahap Refleksi ……………..............................................................

  39 C.

  Deskripsi Pelaksanaan Siklus II …………..............................................

  40 1.

  Tahap Perencanaan ……………........................................................

  40 2.

  Tahap Tindakan …………….............................................................

  42 3.

  Tahap Observasi ………...................................................................

  43 4.

  Tahap Refleksi ……………..............................................................

  44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………………...

  44 A.

  Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ……….........................................

  44 1.

  Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus) .......................................

  45 2.

  Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ………….....................................

  50 3.

  Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ……….......................................

  55 B.

  Perbandingan Antar Siklus ……………………….................................

  59 BAB V PENUTUP ……………………………….................................................

  59 A.

  Kesimpulan ………………..…………...................................................

  59 B.

  Saran ………………………………….................................................

  59 1.

  Bagi Guru ……………………………..............................................

  60 2.

  Bagi Siswa …………………………….............................................

  60 3.

  Bagi Sekolah ………………………...............................................

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  DAFTAR TABEL

  Tabel 2. 1 SK dan KD IPS kelas IV SD/MI Semester I ......................................... 25 Tabel 3. 1 Nilai Belajar Ulangan Harian IPS Kelas IV (Pra Siklus) ....................... 33 Tabel 3. 2 Klasifikasi Hasil Belajar IPS Pra Siklus ................................................. 35 Tabel 3. 3 Nilai Hasil Tes IPS Kelas IV pada Siklus I ............................................ 37 Tabel 3. 4 Klasifikasi Hasil Belajar IPS Siklus I ...................................................... 38 Tabel 3. 5 Nilai Hasil Tes IPS Kelas IV Pada Siklus II ...........................................

  41 Tabel 3. 6 Klasifikasi Hasil Belajar IPS Siklus II .....................................................

  42 Tabel 4. 1 Rata-rata Hasil Tes Awal ......................................................................... 44

  Tabel 4. 2 Rata-rata Hasil Tes Siklus I ..................................................................... 46 Tabel 4. 3 Pengamatan Responden Guru Menggunakan STAD pada siswa kelas IV SDN Nogosaren ........................................................................................

  47 Tabel 4. 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan Metode STAD pada siklus II .....................................................................

  51 Tabel 4. 5 Rata-rata Hasil Tes Siklus II ................................................................... 53

  Tabel 4. 6 Perbandingan Hasil Belajar IPS Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ........ 55 Tabel 4. 7 Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ................................... 56

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ...................................................... 11Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Hasil Belajar IPS pada PraSiklus, Siklus I dan

  Siklus II

  57 ……………........................................................................……………....

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

  individu dan perkembangan masyarakat suatu bangsa. Kemajuan masyarakat suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya. Pendidikan merupakan salah satu faktor utama kemajuan suatu bangsa.

  Dalam Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Secara umum Sekolah Dasar diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah.

  Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang membuat seseorang mengalami perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman yang diperolehnya (Gage dan Berlier dalam Dimyati, 2009: 116). Belajar adalah salah satu bagian penting yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap (Dimyati, 2009: 157). Tindak pembelajaran tersebut menggunakan bahan belajar. Wujud bahan belajar tersebut adalah berbagai bidang studi di sekolah (Mudjiono, 2009: 20). Setiap lembaga sekolah pasti mempunyai bidang studi pokok dalam kegiatan pembelajarannya guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para siswa.

  Menurut Rasimin (2012:1-3) Proses pembelajaran yang dinamis, kondusif, dialogis interaktif dan motivatif ini sulit diwujudkan dengan perfomance guru yang hanya mengandalkan kemampuan berbicara tanpa melihat aspek strategis dalam mempengaruhi peserta didik. Pemusatan pada kemampuan berbicara guru biasanya menimbulkan dampak negatif bagi proses komunikasi dengan peserta didik. Hambatan- hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran antara lain sebagai berikut. Pertama, verbalisme, artinya peserta didik dapat menyebutkan kata akan tetapi tidak mengetahui maknanya. hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan menggunakan lisan (ceramah), perserta didik cenderung akan menirukan apa yang dikatakan guru. Lebih parah lagi apabila peserta didik merasa takut menggunakan kata-kata lain meskipun indentik untuk mengembangkanya dengan kalimat yang baik. Dalam pemikiran peserta didik sudah terpatri bahwa kata- kata guru tersebut adalah yang paling benar.

  

Kedua, Salah persepsi, maksudnya dengan istilah atau kata yang sama diartikan

  berbeda oleh peserta didik, hal ini terjadi ketika guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa guru menggunakan berbagai teknik dan strategi pembelajaran. Dampak lanjutanya adalah apabila kesalahan persepsi ini dibawa dalam kehidupan peserta didik, dikuatirkan akan menyebabkan ketidak singkronan antara pengetahuan dan solusi atas problematika yang dihadapi mereka. Dari sinilah dapat terjadi suatu kondisi dimana akhirnya gurulah yang menjadi pilar utama dalam menerima penyalahan dari pihak-pihak yang memahaminya dengan baik. Ketiga, Perhatian tidak terfokus, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal, seperti peserta didik melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan materi pembelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru, dll. Jelasnya, setiap proses pembelajaran yang kurang menarik akan menyebabkan peserta didik tidak terfokus pada materi, fisik peserta didik di kelas tetapi pikiranya melayang-layang sesuai imajinasinya masing-masing. Keempat, Pemahaman tidak sesuai atau tidak integratif artinya kurang memiliki kebermanaan logis dan psikologis. Apa yang diamati dan dialami peserta didik terjadi secara terpisah sehingga tidak terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep. Hal ini menyebabkan pengetahuan yang diperolehnya tidak mampu disimpan dalam jangka waktu yang lama. Daya ingat mereka biasanya terkendala oleh simbol-simbol yang seharusnya dapat dijadikan sebagai pengikat antara pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru. Masalah lain yang terjadi adalah pemahaman tersebut tidak mampu digunakan untuk mengatasi problem hidup yang dialami peserta didik, baik pada saat sedang belajar, maupun ketika sudah dewasa, secara individu maupun hidup sosial dengan warga masyarakat.

  Banyak dijumpai hasil belajar siswa untuk mata pelajaran IPS kurang maksimal atau kurang dari standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal tersebut dikarenakan belum digunakan secara maksimal pada model pembelajaran, metode pembelajaran yang kurang variatif, kurangnya penggunaan media pembelajaran dan anggapan siswa bahwa IPS adalah pelajaran yang sulit. Sementara itu, mata

  pelajaran IPS salah satu mata pelajaran yang dalam penyampaian materinya dapat dimodifikasi menjadi pembelajaran yang aktif, interaktif dan menarik. Dalam pembelajaran IPS siswa lebih baik menemukan sendiri mengenai konteks yang ada dalam mata pelajaran IPS dibandingkan siswa hanya menerima informasi dari guru tanpa mengetahui proses apa saja yang terjadi. Maka dalam pembelajaran IPS siswa harus benar-benar memahami, mengerti materi yang diajarkan dan bukan hanya sekedar menghafal saja. Dari faktor-faktor itu diatas yang mengakibatkan hasil belajar IPS siswa menjadi tidak maksimal.

  Sama halnya permasalahan yang ditemukan di SD Negeri Nogosaren Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Beberapa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran IPS adalah seperti: (1) Kurangnya perhatian atau antusias siswa terhadap mata pelajaran IPS, (2) Tingkat keaktifan siswa rendah dalam mengikuti pembelajaran, (3) Pembelajaran yang monoton karena terfokus pada teori, (4) Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional, (5) Penggunaan media pembelajaran yang kurang maksimal.

  Permasalahan diatas haruslah dicari jalan keluar untuk menyelesaikannya. Guru yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran harus mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut, misalnya dengan mengembangkan dan menggunakan model yang lebih tepat dan variatif saat kegiatan pembelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS siswa yang kurang maksimal.

  Menurut Kenwhorthy dalam Rusman (2014: 133). Model pembelajaran adalah suatu suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum

  (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas Model pembelajaran dapat dijadikan pola pikiran, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.

  Menurut Slavin dalam Rusman (2014: 213) Metode pembelajaran Student

  

Team Achievement Divisions yang selanjutnya disebut STAD, merupakan salah satu

  strategi pembelajaran kooperatif yang didalamnya beberapa kelompok kecil siswa dengan level kemampuan akademik yang berbeda saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis dalam metode

  

STAD , siswa diminta untuk membentuk kelompok heterogen yang masing masing

  terdiri dari 4-5 anggota. Setelah pengelompokkan dilakukan, ada sintak empat tahap yang harus dilakukan, yakni pengajaran, tim studi, tes, dan rekognisi. Pada metode

  

STAD siswa dituntut untuk bekerja sama, dengan bekerja sama siswa akan lebih

  mudah memahami materi tersebut karena melalui belajar dari teman sebaya dan di bawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang di pelajari. Dengan pemilihan model ini, diharapkan pembelajaran yag terjadi dapat lebih bermakna dan memberi kesan yang kuat pada siswa.

  Menurut Rusman (2014: 203-204) metode STAD memiliki kelebihan sebagai berikut: siswa memiliki dua bentuk tanggung jawab belajar yaitu belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar, Siswa saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan sebaya

  (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru, dan metode

  STAD dapat mengurangi sifat individualistis siswa seperti; tertutup terhadap teman,

  kurang memberi perhatian terhadap teman sekelas, berinteraksi hanya dengan teman tertentu,ingin menang sendiri dan sebagainya.

  Selama ini kelemahan utama kegiatan belajar mengajar terutama pada pembelajaran IPS yang terlalu monoton, melalui ceramah. Model seperti ini memang masih dibutuhkan, tetapi harus diimbangi dengan penugasan memahami bacaan dan diskusi setelah ceramah atau juga dengan topik-topik tertentu yang telah ditetapkan oleh guru. Untuk melengkapinya, sangat dibutuhkan metode lain, yang salah satunya adalah dengan metode STAD.

  Melihat problematika pendidikan saat ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang peningkatan hasil belajar IPS materi sumber daya alam melalui metode STAD Pada Siswa Kelas IV SDN Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat rumusan masalah yaitu apakah penerapan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi sumber daya alam pada siswa kelas IV SDN Nogosaren tahun pelajaran 2015/2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Dengan mengunakan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi sumber daya alam pada siswa kelas IV di SDN Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten semarang tahun pelajaran 2015/2016.

  D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah (lemah), tesis yang berarti kebenaran. Hipotesis menurut arikunto (1990:56) adalah tebakan pemecahan atas jawaban yang diusulkan. Jadi hipotesis berarti dugaan sementara dari hasil penelitian yang belum tentu benar Hipotesis tindakan dalam pembahasan metode yang akan dilakukan dalam penelitian.

  Melalui penggunaan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi sumber daya alam pada siswa di SDN Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

E. Manfaat Penelitian.

  1. Manfaat teoritis

  Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi kontribusi secara teoritis bagi bidang pendidikan khususnya pada mata pelajaran IPS melalui metode STAD pada siswa kelas IV di SDN Nogosaren sehingga motivasi belajar dapat tercapai.

  2. Manfaat praktis a.

  Bagi siswa 1)

  Siswa dapat memahami materi yang di berikan oleh guru secara baik dan mendetail 2)

  Memotivasi siswa untuk meningkatkan nilai belajar 3)

  Meningkatkan presetasi belajar siswa dalam materi pelajaran ini b. Bagi guru

  Sebagai bahan pertimbangan dan rujukan dalam melaksanakan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif, dan menyenangkan.

  c.

  Bagi sekolah Meningkatakan kualitas pada sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan.

F. Definisi Operasional

  Agar lebih jelasnya penulis akan menjelaskan mengenai istilah- istilah yang digunakan dalam pembahasan judul dari penelitian tersebut. Adapun istilah yang terdapat dalam judul penelitian tersebut adalah :

  1. Hasil belajar IPS

  Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman (Sudjana, 1989 : 22) sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diidentifikasi sebagai studi yang memperhatikan pada bagaimana seseorang membangun kehidupan yang lebih baik bagi dirinya dan anggota keluarganya, bagaimana seseorang memecahkan masalah, bagaimana seseorang hidup bersama, bagaimana seseorang mengubah dan diubah oleh lingkungannya (Kenwhorthy, 1981 : 7).

  2. Sumber Daya Alam

  Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam berupa benda mati atau benda hidup yang berada di bumi. Sumber daya alam dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Ada banyak sekali sumber daya alam. Semuanya diciptakan Tuhan untuk keperluan hidup kita.

  Berdasarkan sifatnya, kita dapat menggolongkan sumber daya alam menjadi dua, yang pertama sumber daya alam yang dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang dapat pulih kembali. Sumber daya alam ini terus dapat digunakan dan tidak akan pernah habis dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang akan habis jika digunakan terus menerus. Sumber daya alam ini akan habis karena tidak bisa didaur ulang.

  Semakin banyak penggunaan sumber daya alam tersebut maka akan semakin cepat habis.

  Dalam persebaranya kekayaan sumber daya alam kita tersebar di seluruh wilayah tanah air. Persebaran sumber daya alam itu menunjang kegiatan ekonomi setempat. Sumber daya alam yang tersedia dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan ekonomi (Tantya, 2008: 43).

  Sumber daya alam yang tersedia dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi. Misalnya, tanah digunakan untuk kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, dan industri. Air digunakan untuk kegiatan penangkapan dan budidaya ikan, pariwisata, pembangkit listrik, dan sarana transportasi. Sumber daya alam harus dimanfaatkan dengan bijak. Sumber daya alam dimanfaatkanuntuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, sumber daya alam harus dijaga kelestarianya (Astuti, dkk : 2007: 34).

3. Metode STAD

  Menurut slavin dalam Rusman (2011:213) Metode STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa Inggris, teknik dan banyak subyek lainya, dan pada tingkat Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi.

  Jadi metode STAD merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang didalamnya beberapa kelompok kecil siswa dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa juga dikelompokan secara beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis.

G. Metode penelitian 1. Rancangan penelitian

  Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau dapat disebut dengan PTK. Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri, yang hasil belajarnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya (McNiff, 1992: 1).

  Gambar 1.1

  

Prosedur penelitian tindakan kelas

2. Subjek penelitian

  Penelitian ini di laksanakan di SDN Nogosaren, sebuah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan untuk jenjang sekolah dasar, SD ini berlokasi di desa Nogosaren kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, berjarak kurang lebih 5 km dari kecamatan dan 35 km dari ibukota di Ungaran, Mayoritas siswa di SD ini adalah warga asli desa Nogosaren sendiri.

  Untuk subjek pada penelitian yanga dilakukan kali ini adalah seluruh siswa kelas IV tahun ajaran 2015/2016, dimana siswa tersebut terdiri dari 15 siswa putra 10 siswa putri. Dan penelitian ini akan dilakukan selama beberapa siklus dengan menggunakan metode STAD.

3. Langkah-langkah penelitian

a. Perencanaan

  Dalam perencanaan ini yang harus dilakukan adalah melakukan perancangan (planing) tindakan, misalnya membuat skenario pembelajaran, lembar observasi, dan lain-lain (Arikunto, 2009: 44).

  Jadi dalam tahapan ini, hal yang harus dilakukan adalah membuat rancangan, dimana rancangan tersebut untuk mempermudah peneliti supaya bisa melakukan dengan terarah dan terkonsep dengan baik, agar peneliti bisa mendapatkan tujuanya sesuai yang diharapkan.

  1) Pelaksanaan

  Tahap pelaksanaan adalah melaksanakan apa yang sudah direncanakan pada tahap perencanaan tersebut. Dan hal yang perlu diperhatikan adalah melaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah disusun diperencanaan, tetapi masih terkesan ilmiah dan tidak ada rekayasa. 2)

  Observasi Tahap selanjutnya adalah observasi, tahap ini berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait, dimana penulis bisa mengetahui bagaimana keadaan, karakteristik dan latar belakang objek yang akan ditelitinya, kemudian memberikan refleksi untuk sekarang.

  Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah proses pengumpulan data yang berupa proses kinerja pada proses belajar mengajar di sekolah tersebut. 3)

  Refleksi Melakukan refleksi sebagai sarana untuk mengingat dan merenungkan suatu tindakan pada observasi. Refleksi berfungsi sebagai bentuk pemahaman atas suatu masalah, kendala-kendala yang sedang dialami, dan cara pengambilan tindakan pada masalah.

4. Instrumen penelitian

  a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  b. Silabus

  c. Lembar tes

  d. Dokumentasi

5. Pengumpulan data

  a. Pengamatan/observasi Menurut Arikunto dkk (2008: 172) observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengalihan data untuk memotret seberapa jauh efek tidakan telah mencapai sasaran.

  Observasi ini dilakukan pada tahap pelaksanan, observasi penelitian ini dengan cara mengamati proses pembelajaran, aktifitas peserta didik dan cara guru dalam pengelolaan kelas kemudian mencatatnya dalam lembar pengamatan, hal ini berfungsi untuk mengatahui seberapa jauh peningkatan-peningkatan pada hal yang di teliti.

  b. Test Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan masud untuk medapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan skor angka. (Hamdani dan Doni dkk, 2008: 77)

  Tes ini bertujuan untuk mendapatkan data akhir apakah ada perbedaan antara siklus pertama dengan siklus kedua, dan apakah ada peningkatan lagi pada siklus ketiga. Bentuk tes yang diberikan berupa tes obyektif pilihan ganda dengan 4 option (a, b, c atau d) dan tes isian (completion test) serta tes essay.

  c. Dokumentasi Dokumentasi terdiri atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat- surat, dan dokumentasi resmi (Hamdani dan Doni dkk, 2008: 76).

  Dalam penelitian ini tujuan dokumentasi adalah untuk memperoleh informasi dan data-data tentang sekolah secara keseluruhan yang meliputi data sekolah, data guru, data siswa dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian tersebut.

6. Analisis data

  Menurut Suyadi (2010:85) analisis data adalah menganalisa data yang telah terkumpul guna mengetahui beberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa.

  Untuk memperoleh nilai rata-rata tes formatif, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ( x ) = X : Nilai Rata-rata

  : Jumlah semua nilai siswa ∑X N : Jumlah Siswa

  (Djamarah, 2006:64) Sedangkan untuk membuktikan presentase ketuntasan belajar siswa, maka hasil penilitian akan dianalisis dengan rumus sebagai berikut:

  P: x 100 % Keterangan : P : Nilai dalam persen Ftb : Frekuensi tingkat belajar N : Jumlah keseluruhan

  (Djamarah, 2006: 225-226).

H. Sistematika penulisan

  Sitematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bagian awal berisi halaman sampul, lembar logo, halaman judul skripsi, lembar persetujuan pembimbing, lembar persetujuan pengesahan, lembar pernyataan keaslian penulisan, lembar moto penulis, lembar persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar bagan, daftar diagram, daftar lampiran.

  BAB I Berisi pendahuluan. menggambarkan secara global tentang bab-bab berikutnya yang meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, rumusan masalah, tujuaan penelitian, hipotesis, kegunaan penelitaan, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II Landasan Teori. Mencakup penjelasan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD), penjelasan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan penggunaan media gambar. BAB III Pelaksanaan penelitian. Meliputi subjek penitian yang berisi tentang tempat dan waktu penelitian, deskripsi pra siklus, siklus I, dan siklus II. BAB IV Meliputi hasil penelitian dan pembahasan, meliputi deskripsi per siklus dan pembahasan. BAB V Meliputi Penutup, meliputi: kesimpulan dan saran. Sedangkan pada bagian akhir pada skripsi ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah

  “ a result learn to represent everything obtained by child after getting study or experience which last learn”. Artinya hasil belajar

  merupakan segala sesuatu yang diperoleh anak setelah ia mendapatkan pembelajaran atau pengalaman yang telah lalu (Donald, 1959: 5).

  Menurut Suprijono (2012: 5), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

  Menurut Gagne (Suprijono 2012: 5-6), hasil belajar berupa: (1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. (2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analisis- sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prisip-prinsip keilmuan.

  Keterampilan intelektual melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. (3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam pemecahan masalah. (4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordianasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. (5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penelitian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan ekstralisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. (Sudjana, 2007: 200)

  Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dimyati (2009: 20), hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar, hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa. Hasil belajar siswa merupakan patokan bagi guru apakah berhasil atau tidaknya proses pembelajaran yang telah dilakukannya. Semakin baik hasil belajar siswa, maka proses pembelajaran guru dikatakan berhasil.

  Anni (2007: 5) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek perubahan tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah perubahan penguasaan. Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menialai apakah murid sudah menguasai ilmu yang dipelajari sesuai tujuan yang telah ditetapkan.

  Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan tingkat penguasaan siswa yang ia terima setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar sesuai tujuan yang nampak dalam perubahan perilaku yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

  Hasil belajar yang ditandai dengan perubahan perilaku menurut Suprijono (2010: 4) memiliki ciri-ciri: a.

  Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang didasari b.

  Kontinu atau kesinambungan dengan perilaku lainnya c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup d.

  Positif atau berakumulasi e. Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan f. Permanen atau tetap g.

  Bertujuan atau terarah h. Mencangkup keseluruhan potensi kemanuasiaan

  Perubahan perilaku sebagai hasil belajar mencangkup seluruh aspek kemanusian yang menjadi bekal untuk kehidupannya, terutama bagi siswa untuk menghadapi kehidupan sosialnya kelak. Adapun tujuan penilaian hasil belajar menurut Arifin (2011: 13) adalah sebagai berikut: a.

  Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan.

  b.

  Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran.

  c.

  Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesusaian hasil belajar peserta didik dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan. d.

  Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan peserta didik e. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik sesuai dengan jenis pendidikan tertentu.

  f.

  Untuk menentukan kenaikan kelas.

  g.

  Untuk menetappkan peserta didik sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

  Oleh karena itu penilaian hasil belajar sangat bermanfaat, terutama bagi peserta didik. Bagi peserta didik, hasil belajar berguna untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Adapun fungsi hasil belajar Arifin, (2011: 293) adalah sebagai berikut: a.

  Fungsi formatif, yaitu untuk memberi umpan balikdan memperbaiki prosespembelajaran serta mengadakan remidial bagi peserta didik b.

  Fungsi sumatif, yaitu untuk menentukan nilai/angka kemajuan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai bahan laporan kepada pihak tertentu, penentuan kenaikan kelas dan penentuan lulus tidaknya peserta didik c.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SUB POKOK BAHASAN LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI METODE CROSSWORD PUZZL,E PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PRINGSARI 02 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2OI4 - Test Repository

0 0 112

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODESNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS III DI MI SUDIRMAN BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPAEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 147

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV MI KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

1 3 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

1 1 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN (SATUAN PANJANG) MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI KEPUTON KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 3 162

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI ALAT INDRA MANUSIA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 CABEANKUNTI KECAMATAN CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test

0 0 220

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 164

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI ALAT TRANSPORTASI MELALUI METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD N DUREN 01 KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 136

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MATERI SEJARAH KERAJAAN ISLAM MELALUI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER(NHT)DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN DUREN 01 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 155

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI ARAH MATA ANGIN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI

0 0 189