HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP KEPEDULIAN SISWA MENGIKUTI PELAJARAN PAI (Studi Kasus SMAN 2 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 20052006) SKRIPSI

  

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG STRATEGI

PEMBELAJARAN TERHADAP KEPEDULIAN SISWA

MENGIKUTI PELAJARAN PAI

(Studi Kasus SMAN 2 Ungaran Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2005/2006)

  S K R I P S I

  Disusun Untuk Memenuhi Kewajiban Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

  Gelar Saijana Dalam Ilmu Tarbiyah

  N IM : 11102 062 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

2006

  irs. Sumarno Widjadipa

  )osen STAIN Salatiga

  L Tentara Pelajar No. 02 Salatiga S (0298) 323706, 323444 Kode Pos 50712

IOTA PEMBIMBING

  ,amp : 3 eksemplar 1 a 1 : Naskah Skripsi Sdri. UMIKHARIROH

  NIM : 111 02 062 K e p a d a

  Yth. K e t u a STAIN Salatiga di -

  T e m p a t Assalamu'alaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :

  N a m a : UMI KHARIROH

  N IM : 11102 062 Jurusan/Program : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

  J u d u l : PENGARUH KESAN EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP KEPEDULIAN SISWA MENGIKUTI PELAJARAN (Studi Kasus di SMA N 2 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2005/2006) Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian harap menjadikan perhatian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Salatiga, 27 Juli 2006 Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa NIP : 150 223 794

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  JL Stadion No. 03 Salatiga 8 (0298) 2 3 4 3 3 ,2 3 7 0 6 Kode Pos 57021

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : UMI KHARIROH dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 02 062 yang berjudul : ’HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG STRATEGI

  

PEMBELAJARAN TERHADAP KEPEDULIAN SISWA MENGIKUTI

PELAJARAN PAI (Studi Kasus SMA N 2 Ungaran Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2005/2006)”. Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian,

  Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari : Sabtu tanggal 11 Rajab 1427 H, yang bertepatan dengan tanggal: 5 Agustus 2006 M, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar SARJANA dalam Ilmu Tarbiyah.

  11 R a j a b 1427 H Salatiga,

  5 Agustus 2006 M Panitia Ujian Pembimbing

  

Drs. Soemarno WD

NIP. 150 223 794

  M O T T O

’’Berbuatlah untuk duniamu seolah-olah engkau akan

hidup selama-lamanya dan beramallah untuk hari

akhirmu seolah-olah akan mati esok hari”.

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada :

  1. Bapak dan ibu saya yang sangat saya hormati dan sayangi, terima kasih atas segala perhatian dan kepercayaan serta dukungannya..

  2. Semua keluarga tercinta, kakak-kakak dan adik-adik tercinta yang telah memberikan dorongan dan motivasi.

  3. Keponakanku yang lucu-lucu (Lely - Daffa - Hilmy). Kalian semua ’’penghibur” dan ’’penghidup” suasana.

  4. Rekan-rekan senasib seperjuangan. ”1 love you all because Allah”.

  5. Tak lupa pula teman-teman ”CAH UNNES” yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWTyang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia ke jalan yang lebih baik dan diridloi Allah SWT.

  Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada; 1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs. Sumamo W. D., selaku pembimbing yang telah dengan penuh kesabaran memberikan pengarahan-pengarahan untuk penyelesaian skripsi ini.

  3. Ibu Dra. Sri Sunami, selaku kepala sekolah SMA N 2 Ungaran, yang telah memberikan ijin untuk penelitian dalam penyelesaian skripsi.

  4. Yang tercinta, ibu, bapak dan adik-adik yang telah memberikan do’a restu dan dukungan moril kepada penulis.

  Semoga Allah SWT senantiasa memberkati dan membalas budi baik atas keikhlasannya membantu penulis, sehingga skripsi ini terselesaikan.

  Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menghaarp kritik dan saran demi kesempurnaannya. Semoga skripsi ini bermanfaat. Amien Salatiga, 31 Juli 2006

  P e n u l i s Umi Khariroh NIM : 111 02 062

  

D A F T A R I S I

  Halamat B A B I : PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

   B A B

  II: LAND ASAN TEORI

  

  

  

  

  

  

  IV : ANALISIS DATA

   B A B

  

  

  

  

  

  III: LAPORAN PENELITIAN

  

   B A B

   C. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Strategi

  

  

  

  

  1. Tingkat Disiplin dan Perhatian Siswa dalam

  

  

  2. Analisis Berdasarkan Skor

  2

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

D A F T A R T A B E L

   TABEL

  VARIABEL Y (KEPEDULIAN SISWA MENGIKUTI PELAJARAN) ...................................

   TABEL Xni: KERJA PRODUCT MOMENT KORELASI ANTARA VARIABEL X (PERSEPSI SISWA TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN) DAN

  XII: KOEFISIEN KORELASI ANTARA PERSEPSI SIWA TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN KEPEDULIAN SISWA MENGIKUTI

   TABEL

  

  

  

  IX: DATA TENTANG KEPEDULIAN SISWA

  

  Halaman

  VII: PROSENTASE TINGKAT PERSEPSI SISWA

   TABEL

  V I: DATA PERSEPSI SISWA TENTANG STRATEGI

   TABEL

  

  IV : DATA PERSEPSI SISWA TENTANG STRATEGI

   TABEL

  

  

  84

  

BA B I

PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini di negara yang sedang berkembang, seperti di

  Indonesia, terdapat berbagai macam permasalahan pendidikan dan pengajaran dalam usaha meningkatkan kecerdasan rakyat.

  Selain itu perkembangan ilm u pengetahuan dan teknologi yang m aju dengan cepat, m enuntut setiap orang m encari jalan inovatif dalam mengatasi permasalahan pendidikan dan pengajaran tersebut.

  Sebagai pengajar atau pendidik guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya adanya inovasi pendidikan, khususnya kurikulum dalam peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan.

  Keberhasilan guru dalam mengajar dapat menimbulkan kepuasan rasa percaya diri dan sem angat m engajar yang tinggi. Dari sinilah muncul guru profesional

  1

  2

  yang dibutuhkan pada era globalisasi dengan berbagai kemajuan ilmu dan teknologi yang berpengaruh terhadap pendidikan.1

  Guru profesional hendaknya mampu “memanag” atau mengelola kelas secara sistem atis dan terencana. Realitas sekarang ini menunjukkan m asih banyak guru yang mengajar tanpa mengelola kelas yang jelas, mereka asal mengajar yang penting materi habis dan siswa puas/senang tanpa mempertimbangkan daya serap dan prestasi belajar.

  Sekolah memiliki wewenang penuh dalam mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam proses belajar mengajar. Salah satu unsur terpenting dalam penerapan KBK sangat tergantung pada pemahaman guru untuk menerapkan strategi pembelajaran kontekstual didalam kelas. Akan tetapi fenomena yang ada menunjukkan sedikitnya pemahaman guru mengenai strategi ini. Oleh karena itu diperlukan suatu model pengajaran dengan menggunakan

1 Muh Uzer Usman, Menjadi guru profesional, Remaja rosdakarya, Bandung, 1995,V

  3

  pembelajaran kontekstual yang mudah dipahami dan ditetapkan dikelas secara sederhana.2 Demikian pula dalam upaya membelajarkan siswa, guru dituntut memiliki multiperan sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif. Dalam upaya mengefektifkan proses belajar mengajar, guru hams meningkatkan kesempatan belajar siswa dan meningkatkan kualitas mengajarnya. U saha yang dapat di tempuh dengan melibatkan siswa secara aktif, dimulai dan diakhiri dengan tepat waktu, guru harus menunjukan keseriusan dalam mengajar sehingga dapat meningkatkan kepedulian siswa untuk belajar.

  Didalam proses belajar mengajar, guru hams memiliki strategi agar sisw a dapat belajar secara efektif dan efisien, m engena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah hams menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode belajar.3

  Seorang sisw a yang bersikap “conserving” terhadap ilmu pengetahuan/berm otif ekstrinsik (faktor eksternal), biasanya

2 Fima Rosyidah, Artikel;Pengembangan KBK Melalui Strategi Pembelajaran

  kontekstual, ., 17 januari 2005

Dra. Rostiah. NK, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Bina Aksara, 1989, him. 1

  4 cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam, sebaliknya seorang sisw a yang berinteligensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor eksternal), akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran.4

  Karena pengaruh faktor-faktor tersebut diatas, muncul siswa-siswa yang berprestasi tinggi dan berprestasi rendah/gagal sam a sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok sisw a yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka. untuk itu perlu diwujudkan strategi pembelajaran efektif yang memberikan kesan p ad a siswa dalam proses pembelajaran.

  Hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar berlangsung secara menyenangkan, sehingga siswa peduli dalam mengikuti pelajaran.

  Firman Allah dalam surat Al Mujaadalah ayat 11:

4 M Dalyono fs io lo g i Pendidkan, Rineka cipta, Jakarta, 1997, him. 132

  5 ^ J

  I Q jlill^ j jX al ( j j i l l Jfa) £_3^}j j j (1 1 : Al^U^ll ) j i i L ( j jl* j U <&l

  “ ...niscaya A llah akan m eninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu, dan orang-orang yang berilm u beberapa derajat, dan Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.”5

  Hal ini menunjukkan bahwa m anusia sebagai mahluk yang paling m ulia dari m ahluk lain. A llah akan mengangkat derajat orang-orang yang berim an dan berilmu.

  Pendidikan Agama Islam (t^AI) bertujuan untuk membentuk perilaku dan kepribadian individu sesuai dengan prinsip-prinsip dan konsep Islam dalam mewujudkan nilai-nilai m oral dan agama sebagai landasan pencapaian tujuan pendidikan nasional.6

  Berangkat dari pem ikiran akan perlunya pembelajaran Pendidikan A gam a Islam (PAI) yang berkualitas dan dapat membentuk sisw a yang berakhlak mulia. Terutama pada tingkat

  SMU, serta didasarkan pada analisa terhadap pelaksanaan PAI di sekolah yang cenderung hanya memperhatikan aspek kognitif

  5 Departemen Agama RI, Alquran dan terjemahnya,Toha putra, Semarang, 1989, hlm.910

  6 Ahmad tafsir, Metodik khusus Pendidikan Islam, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990, him. 86

  6

  dan mengabaikan aspek afektif dan konatif volutif, yaitu kemauan dan tekad untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sehingga dapat membentuk sisw a yang berakhlak mulia.

  Berdasarkan pemikiran-pemikiran diatas, penulis tertarik untuk meneliti ’’HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP KEPEDULIAN SISWA MENGIKUTI PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

  ISLAM (PAI) DI SMU NEGERI

  2 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2005-2006”

B. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari salah tafsir dalam memahami ju d u l diatas, maka perlu adanya pembatasan dan penjelasan istilah terlebih dahulu. Adapun batasan penjelasannya sebagai b e rik u t:

  1. Strategi Pembelajaran,

  a. Strategi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia strategi berarti rencana yang cerm at mengenai kegiatan untuk mencapai

  • •j

  sasaran khusus. 7

  7 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Edisi 2, Jakarta, 1991, hlm.964

  7 b. Pembelajaran.

  Pembelajaran berasal dari kata belajar yang berarti berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian.8 Strategi belajar m engajar adalah pola umum perbuatan guru m urid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pengertian strategi belajar mengajar dalam hal ini menunjuk pada karakteristik abstrak dari renteta perbuatan guru m urid didalam peristiwa belajar mengajar.9

  Strategi pembelajaran yang dimaksud disini adalah strategi pembelajaran kontekstual yang memberikan kegiatan pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa, lebih mengaktifkan siswa dan guru, m endorong perkembangan kemampuan baru, menimbulkan jalin an kegiatan belajar di sekolah dan lingkungan masyarakat. Melalui strategi pembelajaran ini siswa diharapkan lebih responsif dalam

  8 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,PN Balai Pustaka, Jakarta, him. 108

  i

  9 J.J Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung, him .3

  8

  menggunakan pengetahuan dan ketrampilan di kehidupan nyata sehingga memiliki motivasi tinggi untuk belajar.

  Berdasarkan hal ini, penulis mengambil beberapa indikator tentang strategi pembelajaran, antara lain: a) Perencanaan program pengajaran10

  b) Memilih dan menentukan m etode mengajar.11

  c) macam strategi pembelajaran12

  d) ragam strategi pembelajaran13 2. Kepedulian siswa dalam pembelajaran.

  M enumt Kamus Bahasa Indonesia, kepedulian berasal dari kata peduli yang artinya menghiraukan, memperhatikan.14 Belajar telah menjadi proses seum ur hidup, dan pembelajaran dilihat sebagai satu bagian dalam suatu sistem yang tem s menerus mempengaruhi perorangan untuk belajar.15

  Kewajiban sisw a dalam pembelajaran berkaitan dengan keseriusan/kesungguhan siswa dalam proses belajar mengajar.

10 Muh Uzer Usman dan Lilies Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

  Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995, him. 24

  11 Fima Rosida, Artikel. Pengembangan KB K Melalui Strategi Pembelajaran Kontekstual, .com, 17 januari 2005, hlm.24

  12 Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran A ktif Di Perguruan Tinggi, Ctsd (Center for teaching staff development), yogyakarta, 2002

  13Fima rosyida, op. cit. hlm.2 Ibid hlm.722

  15 Torsten Husen, Masyarakat Belajar, PT. Raja Grafmdo Persada, Jakarta, 1995, hlm.240

  9 Sehingga siswa dapat melaksanakan tugasnya sebagai pelajar

  dan pendidik/guru dapat pula melaksanakan amanatnya sebagai pengajar. Dari uraian diatas dapat di am bil indikator sebagai berikut:

  a. Tingkat disiplin dan perhatian siswa dalam belajar.16 b. Motivasi siw a keberanian mengungkapkan p en d ap at17.

  c. Tanggung jaw ab terhadap tugas.18

  d. A k tif dalam proses pembelajaran.19

  C. Pokok permasalahan Permasalahan dalam penelitian ini adalah

  1. Bagaimana variasi persepsi sisw a tentang strategi pembelajaran PAI di SM U Negeri 2 Ungaran Kabupaten Semarang tahun pembelajaran 2005-2006.

  2. Bagaimana variasi kepedulian siswa mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMU Negeri 2 Ungaran kabupaten Semarang tahun pelajaran 2005-2006.

  16 Oteng Sutrisno, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktik Profesional, Angkasa, Bandung, 1987, him. 97

  17 Muhhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekaatn Baru, Remaja Rosdakarya, bandung, 1995, him .137

  

18 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1992, hlm.54

  19 Ibid him. 65

  10

  3. Adakah Hubungan persepsi siswa tentang strategi pembelajaran terhadap kepedulian siswa mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam .

D. Tujuan Penelitian

  Untuk mendapatkan jaw aban dari permasalahan diatas dapat ditempuh m elalui penelitian sebagai b e rik u t:

  1. U ntuk mengetahui variasi persepsi sisw a tentang strategi pembelajaran PA I di SMU Negeri 2 Ungaran kabupaten Semarang tahun pelajaran 2005-2006.

  2. U ntuk mengetahui variasi kepedulian siswa mengikuti pelajaran Pendikan Agama Islam .

  3 . Hubungan persepsi siswa tentang strategi pembelajaran terhadap kepedulian siswa mengikuti pelajaran Pendidikan Agam a Islam (PAI)

  E. Hipotesis penelitian Hipotesa adalah dugaan sem entara yang mungkin benar dan mungkin salah, dan perlu dibuktikan kebenarannya melalui penelitian. Menurut Masri Singarimbun hipotesa adalah

  11

  kesimpulan sementara atau proporsi tentatif tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.20 Hipotesa yang penulis maksud adalah ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang strategi pembelajaran terhadap kepedulian sisw a mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

F. Metode penelitian

  1. Populasi dan Sampel Sutrisno Hadi mengatakan bahw a : “sebagian individu yang diselidiki itu disebut sampel, atau contoh

  ( monster ),sedang sem ua individu untuk siapa kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan 91 disebut populasi atau universe

  Suharsimi Arikunto m enyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek penelitian sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti atau

20 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Surfei, Lembaga Penelitian Pendidikan dan

  Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta, 1986,hlm.23

  1 Prof. Drs. Sutrisno Hadi,MA., Metodologi Risert, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1981, hlm.70

  12

  sebagian dari populasi. 22 D alam penelitian ini sebagi populasinya adalah sisw a SMU Negeri 2 Ungaran. U ntuk mengambil sempel Suharsimi Arikunto memberikan batasan sebagai b e rik u t:

  ’’untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari seratus maka lebih baik diam bil semuanya sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi selanjutnya jik a jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25 %”.23

  Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SMA N 2 Ungaran tahun pelajaran 2005/ 2006 dengan jumlah sisw a 287 siswa. Dari populasi yang ada diambil sampel sebesar 20 % , dari 20 % diperoleh 50 siswa yang beragama Islam . Teknik pengam bilan sam pekuntuk sisw a dilakukan secara acak (random sampling ) sehingga masing- masing siswa mendapat kesempatan sam a menjadi responden.

  2. Variabel penelitian

  22 Prof. Dr. Ny. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Aksara, Jakarta, 1988, him. 104

  23 Prof. Dr. Ny. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi IV, Rineka Cipta, Jakarta, 1998, him. 120

  13 Ada dua variabel yang akan penulis teliti dalam

  penelitian ini, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Kedua variabel yang dimaksud adalah: a. Peresepsi tentang strategi pembelajaran sebagai variabel bebas, b. Kepedulian siswa mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ) sebagai variabel terikat.

  3. Pengumpulan Data Supaya memperoleh data yang valid dan reliabel, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan empat buah pendekatan penelitian, yaitu :

  a. Studi Dokumen Dokumentasi asal katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis. 24 Metode ini digunakan untuk memperoleh data dari guru/pejabat yang berwenang tentang siswa, fasilitas belajar mengajar dan arsip-arsip madrasah/sekolah seperti keadaan gum , karyawan, jumlah siswa dan sebagainya.

24 Ibid., him. 149

  14

  b. Wawancara W awancara atau interviu sebagai proses tanya jawab lisan, dim ana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat m elihat muka yang lain dengan mendengarkan telinganya sendiri dan suaranya.25 2

  6 Metode ini penulis pergunakan untuk memperoleh data dari kepala madrasah/sekolah dan semua hal yang berhubungan dengan penelitian dimuka. Dan menggali pertanyaan kepada sisw a tentang persepsi sisw a tentang strategi pembelajaran terhadap kepedulian mengikuti pelajaran Pendidikan Agam a Islam (PAI). Disam ping itu metode ini sekaligus dipakai untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang tidak dapat di selesaikan dengan metode-metode lain secara insidental.

  c. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomen yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk m enggali data tentang keadaan geografis, keadaan historis, peralatan serta

  25 Prof. Dr. Sutriswno H a d i op.cit, hlm.225

  26 Ibid. him. 185

  15

  sarana dan prasarana di m adrasah/sekolah. Observasi ini penulis menggunakan alat observasi yang disebut chek list, d. Angket

  Metode ini sering disebut dengan interview, secara tertulis dengan berbagai perbedaan. A ngket yang biasa disebut quesioner sam pelnya dihubingi melalui daftar pertanyaan peneliti.27

  Metode ini digunakan untuk mengum pulkan data tentang kesan efektifitas strategi pembelajaran dan kepedulian sisw a mengikuti pelajaran.

  4. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini analisis kuantitatif, yakni analisis data yang yang bersifat statistik. Data- data yang berupa angket untuk mengubah data kuantitatif standarisasi skor sebagai b erik u t: a. Jawaban option A, memiliki bobot nilai 3

  b. Jawaban option B, memiliki bobot nilai 2

  c. Jawaban option C, memiliki bobot nilai 1

27 Winamo Surachmad, Dasar Dan Teknik Research, Tarsito, Bandung, 1986, him. 173

  16 Berdasarkan standar skor diatas, maka nilai maksimal dari angket penelitian yang soalnya beijumlah 20 item adalah 80.

  Setelah semua data tertkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut.

  Dalam menganalisis data ini penulis menempuh dengan langkah-langkah sebagai b e rik u t: a. Untuk menjawab permasalahan penelitian yang pertama menggunakan ru m u s :

  P = ( F / N ) X 100% Keterangan : P = Prosentase

  F = Frekuensi N = Jumlah total sempel.28

  b. Analisis uji hipotesis yaitu tahapan pembuktian kebenaran hipotesis yang penulis ajukan yakni ada pengaruh positif dari pengaruh efektivitas strategi pembelajaran terhadap kepedulian siswa mengikuti pelajaran PAI.

  .28 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta, 1990, hlm.69

  17 Adapun taraf pembuktian kebenaran hipotesis tersebut,

  penulis menggunakan teknik analisis produck moment, yaitu K eterangan; rxy = korelasi antara variabel x dan variabel y X = data variabel bebas (pengaruh kesan efektivitas strategi pembelajaran ) Y = data tentang variabel terikat (kepedulian siswa mengikuti pelajaran PA I)

  £ X 2 = jumlah deviasi score X yang dikuadratkan

  j

Y Y2 = jumlah deviasi score Y yang dikuadratkan

  N = Banyaknya sampel penelitian ^ = Jumlah (sigm a)29

  d. Analisis lanjutan yaitu interprestasi hasil analisis uji hipotesis dengan taraf kepercayaan 1 % dan 5 % . Apabila ro > rt berarti

  • v- signifikan, artinya hipotesis diatas benar. Jadi ada pengaruh

  Ibid him. 50

  18 positif dari pengaruh kesan efektivitas strategi pembelajaran dengan kepedulian siswa mengikuti pelajaran

  PAI di SMU N 2 Ungaran. Tetapi apabila ro < rt berarti non signifikan, artinya hipotesis yang diajukan ditolak (salah ), yakni tidak ada pengaruh dari kesan efektivitas strategi pembelajaran terhadap kepedulian siswa mengikuti pelajaran PAI.

G. Sistematika Skripsi

  Dalam pembahasan skripsi ini, agar lebih sistematis, maka penelitian disini menuangkan bab yang m elip u ti:

  Bab I : Menyangkut masalah pendahuluan yang terisi tentang = A. Latar Belakang M asalah B. Penegasan Istilah C. Pokok Permasalahan D. Tujuan Penelitian E. Hipotesis Penelitian F. Metode Penelitian G. Sistematika Penulisan Skripsi

  19 Bab II : Berisi Landasan Teori, dalam bab ini penulis tuangkan ten tan g : A. Strategi Pembelajaran.

  B. Kepedulian sisw a dalam pembelajaran

  C. Hubungan persepsi siswa tentang strategi pembelajaran Bab I I I : Pada bab ini berisi laporan penelitian, yang merupakan suatu bab yang menyajikan data yang penulis peroleh dari penelitian Didalamnya disajikan :

  A. Situasi Umum Sekolah

  1. Sejarah berdirinya dan berkembangnya sekolah

  2. Lokasi dan Fasilitas sekolah

  3. Keadaan siswa di sekolah

  4. Visi dan Misi sekolah

  5. Tujuan sekolah

  6. Kegiatan kesiswaan sekolah

  B. Persiapan Penelitian

  1. D ata Tentang Responden

  2. Penyajian Data Penelitian

  20 Bab IV : Berisi Tentang Analisis D ata

  A. Variasi persepsi siwa tentang strategi Pembelajaran Dari Sisw a

  B. Variasi Kepedulian Sisw a Mengikuti Pelajaran Pedidikan Agama Islam ( P A I )

  C. Hubungan persepsi siswa tentang Strategi Pembelajaran Pendidikan Agattla Islam ( PAI )

  Bab V : Berisi Tentang: A.Kesimpulan B. Saran-saran

  

BAB n

LAND ASAN TEORI

A. Strategi Pembelajaran

  1. Pengertian strategi pembelajaran Dalam suatu proses pendidikan yang ada di dalam lembaga pendidikan akan teijalin relasi atau hubungan berdasarkan strategi pembelajaran yang efektif. Hal ini menunjukkan bahwa ada ikatan hakiki antara pendidikan dan strategi pembelajaran. Maksudnya adalah strategi pembelajaran yang efektif, diperlukan untuk mendidik, melatih, mengarahkan, dan mempersiapkan anak-anak agar peduli terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam.

  Agar relasi antara persepsi siswa tentang strategi pembelajaran dengan kepedulian siswa mengikuti pelajaran itu teijalin harus diadakan suatu pendekatan yang baik, pendekatan itu harus mengedepankan adanya rasa keseimbangan, kesesuaian, sehingga siswa peduli untuk mengikuti pelajaran dengan kesadarannya sendiri. Dalam hal ini strategi pembelajaran dapat dicapai berdasarkan waktu yang tersedia “ timing ” kaitannya dengan model penyajian, metode degan tujuan, metode dengan kemampuan siswa, serta metode dengan ranah secara efisien dan efektif.

  Tetapi sebelum mengacu pada strategi pembelajaran, terlebih dahulu didefinisikan makna pembelajaran.

  Berikut ini penulis mengutip beberapa pendapat tentang pengertian pembelajaran, antara lain;

  22

  a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ” Pembelajaran berasal dari kata belajar yang berarti berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian.1

  b. Robert sebagai mana dikutip oleh Muhibbin Syah dalam kamus susunannya yang tergolong modem “Dictionary Psycology” membatasi belajar denagan dua definisi. Pertama, belajar adalah ” the

  process o f aquiring knowledge ”, (proses memperoleh pengetahuan.)

  Kedua, belajar adalah ” a relatively permanent change in respons

  potentially which a ccors as aresult o f reinforced practise ”, (suatu

  perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.)2 3 c. Menurut Nana Sudjana, belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang yang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti bentuk perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kacakapan kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu * 5 yang belajar.

1 W. J. S Poerwadarm inta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, P n , Balai Pustaka, Jakarta, 1985, Hlm.lOfe.

  2 Muhhibbin Syah , Psikologi Pendidikan Dengan Pendidikan Baru, Rosdakarya Bandung, 1995, Him. 91

3 Nana Sudjana, CBSA Dalam Proses Belajar M engajar, S in ar Baru, Bandung ,1989,

  23

  d. Sudarmanto mengartikan belajar merupakan usaha menggunakan setiap sarana/sumber, baik didalam maupun diluar pranata pendidikan guna perkembangan dan pertumbuhan pribadi.4

  Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha yang dilakuakan sebagai proses untuk memperoleh ilmu pengetahuan guna untuk perkembangan dan pertumbuhan pribadi.

  Mengajar adalah suatu proses yang kompleks yang tidak hanya sekedar menyampaikan informasi oleh guru kepada siswa tetapi banyak hal dan kegiatan yang hams dipertimbangkan dan dilakukan. Oleh karena itu rumusan pengertian mengajar tidak sesederhana yang dibayangkan. S. nasution merumuskan mengajar sebagai berikut: a. Mengajar ialah menanamkan pengetahuan kepada murid.

  b. Mengajar ialah menyampaikan kebudayaan kepada anak, dan

  c. Mengajar ialah aktivitas mengorganisasi/ mengatur lingkungan dengan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga teijadi proses belajar mengajar.5

  Jadi dapat disimpulkan mengajar adalah suatu usaha bagaimana mengatur lingkungan dan adanya interaksi subyek didik (anak) dengan lingkungannya sehingga tercipta kondisi belajar yang baik.

4 Sudarmanto, Tuntutan Metodologi Belajar, Grafindo, Jakarta, 1993, Hlm .2.

  5 Drs. M Basyiruddin Usman, M .Pd, Metodologi Pembelajaran A gam a Islam, Ciputat Pers, Ja k arta, 2002, Him. 19

  24 Sedangkan belajar menurut Hasibuan dan Mudjiono, mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan teijadinya proses belajar sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi yakni tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta saranadan prasarana belajar mengajar yang tersedia.6

  Dari pengertian belajar mengajar diatas dapat diambil kesimpulan sebagai proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran membutuhkan pula strategi jitu untuk mewujudkan siswa belajar dengan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Melalui belajar aktif siswa diajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran, yang tidak hanya melibatkan mental tapi juga fisik. Hal ini bertujuan agar siswa merasakan suasana yang lebih

  j

  menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan, Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru murid didalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pengertian strategi menunjuk pada karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan guru dan murid didalam peristiwa belajar mengajar.7 v

  Sedangkan metode mengajar ialah alat yang merupakan perangkat/bagian dari suatu strategi pengajaran, strategi pengajaran juga merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi cakupan strategi lebih luas di banding metode/teknik dalam pengajaran. ■ >

  6 Drs. Jj Hasibuan, Dip Ed D an Drs Moedjiono, Proses B elajar Mengajar, Rem aja Rosdakarya, B andung, 1995, Hlm.l

  1 Ibid. Hlm.3

  25 Klasifikasi strategi belajar mengajar didasarkan pada tujuan agar

  dapat memilih strategi pengajaran secara efektif dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa, salah satunya adalah ditetapkannya suatu pendekatan CBSA. Dalam pendekatan ini siswa dituntut memegang peranan dan lebih aktif dalam proses belajar mengajar dimana guru dapat menyediakan/ menciptakan suatu kondisi pembelajaran siswa secara terencana dan baik.

  Sekolah merupakan tempat belajar yang memberikan layanan pembelajaran yang bermutu melalui strategi pembelajaran yang bervariasi, penilaian yang kontinu dengan follow up yang cepat dan tepat, mendorong partisipasi siswa dalam pembelajaran, serta mempertahankan kehadiran

  </ siswa, pelaksanaan tugas-tugas siswa dan keberlanjutan tugas-tugasnya. Pada sekolah efektif strategi belajar mengajar harus dipusatkan pada aktifitas siswa karena tanggung jawab belajar ada pada siswa.

  Sekolah bertanggung jawab mengakomodasi kegiatan siswa agar siswa mau belajar. Hal ini berpatokan pada pengertian belajar sebagai kegiatan aktif siswa dalam membangun makna/pemahaman. Untuk itu guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun ide dan menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. 8

  8 Dr. A an Komariah Dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, Bumi Aksara, Jakarta, 2005, H im 48

  26

  2. Macam strategi pembelajaran Adapun macam-macam strategi pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran, menurut Hisyam Zaini dalam bukunya Strategi Pembelajaran Aktif di PTmeliputi:

  a. Tebak isi” Prediction guide” Strategi yang digunakan untuk melibatkan siswa didalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Dengan strategi ini siswa diharapkan dapat terlibat dalam pembelajaran semenjak awal pertemuan dan tetap mempunyai perhatian ketika guru menyampaikan materi. Selama penyampaian materi siswa dituntut untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru.

  b. Resume kelompok ’’group resume” Biasanya sebuah rem menggambarkan hasil yang telah dicapai oleh individu. Resum ini akan menjadi menarik untuk dilakukan dalam group dengan tujuan membantu siswa menjadi lebih akrab atau melakukan team building. Keija sama kelompok yang anggotanya sudah saling mengenal sebelumnya. Kegiatan ini akan lebih efektif jika resum itu berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan.

  c. Saling tukar pengetahuan “ active knowledge sharing ” Ini adalah salah satu strategi yang dapat membawa siswa untuk siap belajar dengan cepat. Strategi ini dapat digunakan untuk melihat kemampuan siswa disamping untuk membentuk keija sama tim.

  27

  d. Melihat pengetahuan siswa “ inquiring minds want to know ” Tehnik sederhana ini dapat membangkitkan keingintahuan siswa dengan meminta mereka untuk membuat perkiraan tentang suatu topik/suatu pertanyaan. Biasanya siswa cenderung diam ketika diajak untuk membahas materi-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya jika diminta untuk menjawab secara bersama- sama satu kelas.

e. Tim pendengar” listening teams ”

  Strategi ini membantu siswa untuk tetap konsentrasi dan terfokus dalam pembelajaran yang menggunakan metode ceramah.

  Strategi ini bertujuan membentuk kelompok-kelompok yang mempunyai tugas/tanggung jawab tertentu berkaitan dengan materi pembelajaran

  f. Debat aktif ” active debate ” Debat bisa jadi metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa diharapkan mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri ini merupakan strategi yang secara aktif melibatkan siswa didalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja.

  g. Belajar dimulai dengan pertanyaaan ” learning stars with a question ” Belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika siswa itu aktif dan terus bertanya ketimbang hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Salah satu cara untuk membuat siswa belajar secara aktif

  28

  adalah dengan cara membuat siswa bertanya tentang materi sebelum ada penjelasan dari guru, strategi ini dapat menggugah siswa untuk mencapai kunci belajar yaitu bertanya.

  h. Cari kawan ” card sort ” Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang obyek/mereviu informasi. Gerakan fisik yang dominan. Dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan. i. Dua kekuatan ” the power o f two ”

  Aktivitas pembelajaran ini digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat pentingnya serta manfaat sinergi yaitu bahwa dua kepala sungguh lebih baik dari hanya satu kepala.

  

j. Memberi pertanyaan dan menerima jawaban ” giving question and

getting answer ”

  Strategi ini sangat baik digunakan untuk melibatkan siswa dalam mengulang materi yang telah disampaikan. Strategi ini tepat digunakan diakhir pertemuan, yaitu pada 15 menit terakhir misalnya, atau diakhir semester sebagai rangkuman atau pengulangan semua materi yang telah diberikan selama satu semester. k. Bermain jawaban

  Ini adalah sebuah permainan yang dapat melibatkan semua siswa dari awal sampai akhir. Dalam permainan ini mereka ditantang

  29

  untuk mencari jawaban yang benar sekaligus bergantung pada faktor keberuntungan. Permainan ini dapat digunakan untuk “pre- test” maupun “post te st\ Dalam permainan ini guru mengajar dengan menggunakan jawaban yang ditemukan siswa.9

  3. Ragam strategi pembelajaran Beberapa ragam strategi pembelajaran yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran kontekstual, antara lain; a. Pembelajaran berbasis masalah

  Sebelum memulai proses belajar mengajar di dalam kelas, siswa terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian siswa diminta untuk mencatat permasalahan-permasalahan yang muncul, setelah itu guru merangsang siswa untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk bertanya, membuktiakan asumsi dan mendengarkan perspektif yang berbeda dengan mereka.

  b. Memanfaatkan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar Memberikan penugasan yang dapat dilakukan berbagai konteks lingkungan siswa antara lain disekolah, keluarga dan masyarakat.

  Penugasan ini memberikan pada siswa untuk belajar diluar kelas. Misalnya, siswa keluar dari luar kelas dan berinteraksi langsung untuk

  9Hisyam Zaini Dkk, Strategi Pembelajaran A k tif Di PT, C tsd(C enter For Teaching Staff D evelopm ent) Yogyakarta, 2002 Him 4-68

  30 melakukan wawancara. Siswa diharapkan memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivirtas belajar yang harus dilakukan siswa dalam rangka mencapai penguasaan strandar kompetensi, kemampuan dasar, dan materi pembelajaran.

  c. Memberikan aktivitas kelompok Aktivitas belajar kelompok dapat memperluas perspektif serta membangun kecakapan interpersonal untuk berhubungan dengan orang lain. Guru dapat menyusun kelompok dari tiga, lima maupun delapan siswa sesuai dengan tingkat kesulitan penugasan.

  d. Membuat aktivitas belajar mandiri Peserta didik mampu mencari, menganalisis dan menggunakan informasi dengan sedikit atau bahkan tanpa bantuan guru. Supaya dapat melakukannya, siswa harus lebih memperhatikan bagaimana mereka memproses informasi. Menerapkan strategi pemecahan masalah, dan menggunakan pengetahuan yang telah mereka peroleh.

  e. Menerapkan penilaian autentik Dalam pembelajaran kontekstual, penilaian autentik dapat membantu siswa untuk menerapkan informasi akademik dan kecakapan yang telah diperoleh pada situasi nyata untuk tujuan tertentu. Penilaian autentik memberikan kesempatan luas bagi siswa untuk menunjukkan apa yang telah mereka pelajari selama proses belajar mengajar. Adapun bentuk-bentuk penilaian yang dapat

  31

  digunakan oleh guru adalah portofolio, tugas kelompok, demonstrasi dan laporan tertulis.

  B. Kepedulian siswa dalam proses pembelajaran Yang dimaksud kepedulian siswa disini adalah hendaknya para siswa mengusahakan belajar, belajar dengan tekun serta menempatkan diri sebagai pelajar yang mempunyai kewajiban belajar dengan didasarkan pada tingkat disiplin, perhatian siswa dalam belajar yang baik, siswa mempunyai motivasi tinggi, keberanian mengungkapkan pendapat, mempunyai tanggunga jawab terhadap tugas serta yang paling pokok siswa aktif dalam proses pembelajaran.

  Siswa yang memiliki tingkat ketekunan tinggi dia akan lebih konsentrasi pada setiap pelajaran yang diberiakan oleh guru maupun lingkungan sekitarnya, dengan cara mencermati, direnungkan, dianalisis, kemudian memfilter mana yang baik untuknya dan mana yang hams di tinggalkan biasanya siswa yang tingkat ketekunanya tinggi sangat peka dan sensitif sekali terhadap lingkungannya. Seperti dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, bahwasanya Allah akan memudahkan jalan bagi orang yang mau tekun dan bersungguh-sungguh.

  3 ^

  I a jJs? a ! 4)il tei j i» «UtP ( ^»1. LU i \ j j

  ) L*? jl j

  3 2

  “Dari Nabi Muhammad SAW bersabda: barang siapa lewat di suatu jalan untuk mencari ilmu maka Alloh akan memudahkan orang itu pada jalan menuju syurga, dan sesungguhnya beberapa malaikat akan meletakan sayapnya karena ridho untuk mencari ilmu.” ( HR. Ibnu Majah ).10

  a. Tingkat disiplin dan perhatian siswa dalam belajar Disipin adalah esensial bagi semua kegiatan kelompok yang berorganisasi. Istilah “ disiplin ” mengandung banyak arti. Good’s

  

dictionary o f education menjelaskan “ disiplin ” sebagai berikut :

  a) . Proses/hasil pengaruh/pengendali keinginan. Dengan atau kepentingan demi suatu cita-cita. Untuk mencapi tindakan yang lebih efektif.

  b) . Pencarian suatu cara bertindak yang terpilih dengan gigih, aktif.

  c) . Pengendalian perilaku dengan langsung dan otoriter melalui hukum dan hadiah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURU TERHADAP MINAT SISWA MENURUT PERSEPSI SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 88

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURU TERHADAP MINAT SISWA MENURUT PERSEPSI SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 28 104

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 1 GADINGREJO

1 11 16

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTABUMI LAMPUNG UTARA

2 18 85

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TULANG BAWANG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 80

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KARAKTERISTIK PRIBADI KONSELOR TERHADAP MOTIVASI MENGIKUTI KONSELING INDIVIDUAL DI SMP NEGERI 7 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 20152016

1 9 146

HUBUNGAN KEAKTIFAN SISWA MENGIKUTI KEGIATAN PESANTREN KILAT TERHADAP SIKAP KEDISIPLINAN SISWA DALAM BELAJAR (Studi Kasus pada Siswa MTs. YAROBI Grobogan Tahun Pelajaran 2005/2006) - Test Repository

1 1 112

STUDI KOMPARASI TENTANG AKTIVITAS KEAGAMAAN ANTARA SISWA SD ISLAM TERPADU DENGAN SD UMUM (Studi Kasus pada Siswa Kelas V SDIT Permata Bunda Bawen dengan SD Negeri Kranggan I Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 20052006)

0 1 92

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DENGAN SIKAP HORMAT SISWA KEPADA GURU (Studi Kasus Siswa Di MTs Rohmatullah Cokro Kab. Magelang Tahun 2006/2007) - Test Repository

0 0 92

KORELASI PERSEPSI SISWA TENTANG KEWIBAWAAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI PELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS XI 1)1 SMA 1NEGERI TUNTANG TAHUN AJARAN 2008/2009 - Test Repository

0 0 170