Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa - USD Repository

  

MOTTO

Sukacita terbesar dalam hidup ini bukan hanya ketika kita dapat

menyelesaikan semua masalah, namun justru ketika kita

menyadari bahwa dibalik masalah ada maksud Tuhan yang indah.

Masalah adalah bagian dari kehidupan, jangan menyerah Tuhan

janjikan jalan keluar sesuai waktunya dan berkat dibalik semuanya

  

(Andreas)

Kadang Tuhan hilangkan sejenak matahari, kemudian Dia

datangkan pula guruh dan petir. Setelah kita puas menangis dan

mencari, ternyata Dia hendak hadiahkan pelangi. Jangan pernah

lemah jika kita bisa kuat. Jangan pernah sedih jika tawa lebih indah.

  

Jangan pernah menyerah jika kita mampu melewatinya

(Seraphine)

Jika tidak dikritik, berarti Anda belum banyak melakukan apa-apa.

  

(Donald H Rumsfeld, Menteri Pertahanan AS)

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: ™ Tuhan yang selalu menyertaiku siang dan malam

  

™ Kedua orang tuaku (Bp. A.Dian Aksara dan Ibu A. Sri Muryanti)

™ Pakdhe Marno ™ Adhy Prasetyanto ™ Aprel

  ™ Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 7 Agustus 2008 Penulis

  (Veni Ayu Pavistra)

  

ABSTRAK

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN

BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR SISWA, DAN FASILITAS BELAJAR

DI RUMAH

  

TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI BELAJAR DAN

PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA BIDANG STUDI EKONOMI

  Studi Kasus : Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Jalan Wardani No.2 Yogyakarta

  Veni Ayu Pavistra Universitas Sanata Dharma

  2008 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keikutsertaan siswa pada program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta pada siswa kelas XI Program IPS di Bulan April 2008. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi, dengan teknik purposive sampling sera responden sebanyak 91 siswa. Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tidak ada pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

  ( ρ = , 514 > α = , 05 ) , (2) tidak ada pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap

  hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang ρ α studi ekonomi ( = , 463 > = ,

  05 ) , (3) tidak ada pengaruh fasilitas belajar di

  rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi ( ρ = , 172 > α = ,

  05 ) .

  ABSTRACT THE EFFECT OF JOINING STUDYING GUIDANCE PROGRAM, LEARNING ENVIRONMENT, AND HOME LEARNING FACILITES OF STUDENTS TOWARDS THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING CONCENTRATION AND STUDENT’S ACHIEVEMENT IN STUDYING ECONOMICS th

  A Case Study: On The 11 Class Of Social Science Departement BOPKRI 1 Senior High School Students

  2, Jalan Wardani Yogyakarta Veni Ayu Pavistra

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2008 The aims of the study is to find out the effect of joining studying guidance program, learning environment, and home learning facilities of students towards the relationship between learning concentration and students’ achievement in studying economics.

  th

  The research was conducted on The 11 Class Of Social Science Departement BOPKRI 1 Senior High School Students in April 2008. The data collection techniques were questionnaire and documentation. The research used purposive

  sampling technique with 91 students as the samples. The data analysis technique was the regression model developed by Chow.

  The result of the study shows that: (1) there isn’t any effect toward students who take a part in joining study guidance program toward their learning concentration and achievement in studying economics ( = , 514 > = ,

  05 ) (2)

  ρ α students’ learning environment does not affect the relationship between learning concentration and students’ achievement in studying economics

  ( ρ = , 463 > α = , 05 ) (3) home learning facilities do not affect the relationship

  between learning concentration and students’ achievement in studying economics

  ( ρ = , 172 > α = , 05 )

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Veni Ayu Pavistra

  No. Mahasiswa : 031334030 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

Pengaruh Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar, Lingkungan

Belajar Siswa, dan Fasilitas Belajar Di Rumah Terhadap Hubungan Antara

Konsentrasi Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Ekonomi

  beserta perangkat yang di perlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 22 September 2008 Yang menyatakan (Veni Ayu Pavistra)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga skripsi dengan judul “PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM PROGRAM

BIMBINGAN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI

  EKONOMI” studi kasus siswa kelas XI IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dapat

  penulis selesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak pihak terlibat memberi petunjuk, bimbingan dan bantuan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih berlimpah kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan dorongan, bimbingan, petunjuk, kritik, dan saran bagi saya selaku penulis dengan penuh kesabaran.

  5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan pengarahan untuk skripsi yang saya buat ini.

  6. Ibu B. Indah Nugraheni, S.pd., S.I.P,. M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan pengarahan untuk skripsi yang saya buat ini.

  7. Dosen-dosen Prodi PAK yang sangat baik: Pak Wid, Pak Bondan, Pak Heri, Pak Sapto, Pak Bambang, Pak Muhadi, Bu Catur, Bu Cornel, Bu Indah, Bu Rita, dan Bu Prem. Terima kasih karena telah membimbing kuliah saya.

  8. Mbak Aris dan Pak Wawik yang dengan sabar membantu mahasiswa Prodi PAK dan khususnya saya dalam pelayanan informasi dan kebutuhan pendidikan.

  9. Bapak Joko Wicoyo yang telah bersedia membantu memperbaiki abstrak Inggris.

  10. Bapak Waluyo dan karyawan Sanata Dharma lainnya yang dengan sabar mau membukakan ruangan Bapak Muhadi ,meskipun sedang bekerja

  11. Kepala Sekolah SMA BOPKRI 1 Yogyakarta beserta guru dan para stafnya yang telah memberikan ijin penelitian di SMA BOPKRI 1 dan telah banyak memberi masukan dan bantuan untuk saya.

  12. Siswa-siswi kelas XI IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden penelitian ini.

  13. Bapak Himawan selaku guru ekonomi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dan juga siswi-siswi kelas XI IPS SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah besedia membantu mengisi try out kuesioner.

  14. Kedua orang tuaku tercinta, terima kasih atas semua doa dan pengorbanan yang diberikan. Semoga aku bisa menjadi yang lebih baik lagi untuk kalian.. Pak, aku akhirnya lulus juga kan………………

  15. Pakdhe Marno dan Tante Ellen yang telah banyak membantu baik secara doa dan materi.

  16. Pa………. sampai ga tau harus bilang apalagi………… terlalu banyak yang sudah kamu berikan…. Makasi ya……… Tetaplah menjadi superstar yang selalu menuntun dan menjagaku…. Tarik tanganku jika aku terlalu jauh dalam melangkah…. You are the best……

  17. Aprel, maaf atas semuanya.. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah bisa lupa… Semoga kamu lebih menemukan kedamaian di sana….

  18. Partner skripsiku, DENI….. Den, kalau ga ada kamu, ga tau skripsiku mau selesai kapan… tahun depan kaleeeyyy…. Terima kasih ya Den atas doa dan kesabarannya, aku banyak ngrepotin kamu dengan sifat moody ku. Hiks, jadi sedih…

  19. Maz Andre, terima kasih ya untuk semangat, doa, dan dorongannya… akhirnya kita lulus bareng kan….. Semoga yang terbaiklah yang akan kamu dapatkan……..

  20. Emmanuel Andrew, yang bikin Tante Nini langsung muka hiu. Makasi ya De’ buat lucunya. Ipin De’.. Mau???? Kapan main ke Jogjakarta lagi?

  21. Henny dan Wiwid, yang telah banyak membantu dalam olah data dan banyak memberi masukan dan semangat, juga mas Banu yang sekarang telah sukses di negeri orang.. Makasih ya..

  22. Lya, Aci & Deni, kalian teman-teman baik, juga teman jelekku… Hehe.. banyak sekali waktu yang aku habiskan bersama kalian. Terima kasih untuk semua tawa, tangis, bahagia, dan air mata… ( Aci & Lya, ayo cepet lulus… Belanda semakin dekat)

  23. Teman- teman PAK A 03 yang sangat aku rindukan: Aci, Deni, Wiwid, Henny, Amel, Yayik, Beni (makasih ya Ben atas semangat yang kamu berikan walaupun caranya agak aneh….), Detha, Romo Hiro, Ari Ndut, dan semua saja dari no 031334001-031334035.. Ayo reuni….

  24. Teman-teman Sexen Production khususnya angkatan tahun 2003,2004,2005 (Cindy, Djambul, Kethex, Bigar, Rita, Alm. Hari, Rocky, Bimo, Agusta, Pandu, Kharisma dan semuanya saja). Terimakasih karena telah memberikan banyak pengalaman yang sangat berharga…

  25. Teman-teman yang tidak henti-hentinya memberikan doa sebelum ujian: Sari, Fitria, Pramu Pencu, Diwo, Agnes kecil, Mbak Fera, Mas Teguh, Mas Agus, Mas Be, Alex, Nitnot, De’Antok, Mba Uri, Obeth, Ka’ Ryo, Bli Wayan, Pak Dhe. Terima kasih banyak atas doanya ya….

  26. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih untuk bantuan, doa dan dukungannya.

  Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Penulis Veni Ayu Pavistra

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii

  ABSTRACT ....................................................................................................... viii

  KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................

  1 B. Batasan Masalah...........................................................................

  5 C. Rumusan Masalah ........................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian .........................................................................

  6 E. Manfaat Penelitian ........................................................................

  6 BAB II TINJAUAN TEORETIK DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

  A. Tinjauan Teoretik 1. Prestasi ......................................................................................

  8

  2. .Konsentrasi Belajar .................................................................

  35 D. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................

  61 C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................

  59 2. Pengujian Hipotesis...................................................................

  59 1. Pengujian Prasayarat Analisis ...................................................

  54 B. Analisis Data ...............................................................................

  47 BAB IV ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .............................................................................

  40 G. Teknik Analisis Data ...................................................................

  37 F. Metode Pengumpulan Data ..........................................................

  36 E. Variabel dan Pengukurannya .......................................................

  35 C. Subyek dan Obyek Penelitian ......................................................

  13 3. Bimbingan Belajar ...................................................................

  35 B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................

  34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................

  33 E. Hipotesis .......................................................................................

  29 D. Paradigma Penelitian ...................................................................

  27 C. Kerangka Berpikir ......................................................................

  25 B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan .........................................

  23 5. Fasilitas Belajar Di Rumah ......................................................

  18 4. Lingkungan Belajar Siswa .......................................................

  67

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................

  74 B. Keterbatasan Penelitian ...............................................................

  75 C. Saran ............................................................................................

  76 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  77 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Konsentrasi Belajar ...................................

  41 Tabel Kisi-Kisi Lingkungan Belajar Siswa..........................................

  42 Tabel Kisi-Kisi Fasilitas Belajar Di Rumah.........................................

  43 Tabel 3.1. Hasil Pengujian Validitas Variabel Konsentrasi Belajar............

  44 Tabel 3.2. Hasil Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Belajar Siswa.

  45 Tabel 3.3. Hasil Pengujian Validitas Variabel Fasilitas Belajar Di Rumah

  46 Tabel 4.1. Penilaian Konsentrasi Belajar ....................................................

  55 Tabel 4.2. Penilaian Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Ekonomi ..

  56 Tabel 4.3. Penilaian Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar 56 Tabel 4.4. Penilaian Lingkungan Belajar Siswa..........................................

  58 Tabel 4.5. Penilaian Fasilitas Belajar Di Rumah.........................................

  59 Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas......................................

  60 Tabel 4.7. Hasil Pengujian Linearitas .........................................................

  71 Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis Variabel Dummy yang pertama..................

  62 Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis Variabel Dummy yang kedua .....................

  64 Tabel 4.10. Hasil Uji Hipotesis Variabel Dummy yang ketiga.....................

  65

  DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Paradigma Penelitian..................................................................

  33

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ...................................................................................

  79 Lampiran 2 Data Prapenelitian ......................................................................

  85 Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ...........................................................

  91 Lampiran 4 Data Induk dan Data Skoring .....................................................

  95 Lampiran 5 Data Distribusi Frekuensi........................................................... 110 Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas dan Linieritas ........................................... 122 Lampiran 7 Hasil Uji Regresi ........................................................................ 124 Lampiran 8 Tabel........................................................................................... 134 Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian.................................................................... 137

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsentrasi merupakan hal yang utama dalam belajar. Tanpa konsentrasi,

  siswa tidak dapat menerima pelajarannya dengan baik. Dalam kenyataan ada siswa yang memiliki kemampuan konsentrasi yang besar dalam waktu yang lama.

  Sebaliknya, ada pula pelajar yang sukar untuk memusatkan pikiran terhadap suatu pelajaran. Ada pendapat mengatakan bahwa kemampuan konsentrasi adalah bakat yang dimilikinya sejak lahir. Pendapat yang demikian ini kurang tepat karena konsentrasi merupakan kebiasaan seseorang yang dapat dilatih.

  Untuk menciptakan konsentrasi belajar tidaklah mudah. Siswa harus dapat fokus ke pelajaran dengan didukung oleh keadaan atau kondisi siswa. Siswa yang sakit atau kelelahan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Demikian juga keadaan lingkungan dimana siswa belajar. di sekolah misalnya. Sekolah yang baik adalah sekolah yang aman, nyaman, bersih dan rapi, tidak berdekatan dengan jalan raya, tidak berdekatan dengan pabrik, dan tentunya didukung dengan fasilitas yang lengkap. Sekolah yang bising dan dekat dengan jalan raya akan mengurang konsentrasi siswa terhadap mata pelajaran. Begitu pula dengan keadaan tempat tinggal siswa. Tempat tinggal yang ramai dan bising juga

  2 menghambat siswa dalam berkonsentrasi. Selain itu, keadaan lingkungan yang tidak mendukung pencapaian konsentrasi belajar adalah lingkungan yang tidak aman. Lingkungan yang tidak aman tersebut misalnya lingkungan dengan pergaulan yang tidak baik. Anak akan mudah terpengaruh ke pergaulan yang tidak baik tersebut sehingga akan memecah konsentrasi belajar dan menimbulkan kemalasan dalam belajar.

  Selain lingkungan belajar, siswa juga membutuhkan fasilitas sebagai penunjang kegiatan belajarnya. Adanya fasilitas yang lengkap akan mendorong siswa untuk belajar dengan semangat. Di sekolah, siswa biasanya mendapat fasilitas yang biasa digunakan bersama-sama sehingga terkadang penggunaan dari fasilitas sekolah tersebut kurang memuaskan bagi siswa. Untuk itu, ada kalanya siswa membutuhkan fasilitas belajar yang tersedia di rumah. Meja dan kursi belajar, lampu penerangan, ventilasi, kenyamanan ruang belajar sepertinya merupakan hal yang kecil. Namun tanpa disadari keberadaan fasilitas-fasilitas tersebut sangan membantu siswa dalam berkonsentrasi belajar dan tidak menimbulkan kemalasan dalam belajar. Beberapa hambatan mengapa siswa malas melakukan kegiatan belajar antara lain:

  1. Keadaan kondisi fisik yang mungkin sedang tidak sehat

  2. Sarana dan prasarana belajar yang kurang memadai atau tidak tersedia seperti tidak punya meja belajar, ruang belajar, buku-buku, dan perlengkapan yang dibutuhkan sewaktu belajar

  3

  3. Suasana lingkungan yang tidak mendukung. Contohnya lingkungan keluarga yang ramai, bising, tidak tentram, dan tidak harmonis

  4. Kebiasaan jelek yang sering dilakukan, antara lain, selalu menunda belajar, kebiasaan tidur terlalu malam, hiburan televisi yang berlebihan sehingga lupa wakitu.

  Sekolah merupakan tempat belajar yang paling utama. Namun, terkadang pemberian materi atau pelajaran di sekolah masih dianggap kurang dimengerti oleh siswa. Materi yang sulit, waktu atau jam pelajaran yang kurang cukup, atau bahkan tuntutan untuk menjadi yang terbaik yang membuat suatu pelajaran tidaklah cukup jika hanya dipelajari di sekolah. Tetapi tidak sedikit juga siswa yang sudah merasa cukup dan merasa mampu menerima pelajaran hanya dengan belajar di sekolah atau di rumah saja.

  Setiap orang tua selalu mengharapkan anaknya berhasil dalam studinya walaupun mereka tidak dapat sepenuhnya mencurahkan waktu untuk mendampingi anak-anaknya belajar di rumah. Karena tidak adanya pendampingan orang tua pada saat belajar menyebabkan anak-anak banyak yang belum mampu menjadwalkan sendiri waktu belajarnya sehingga terkadang siswa kurang berkonsentrasi dalam belajar. Oleh karena itu, mereka mengarahkan anaknya untuk mengikuti program bimbingan belajar secara klasikal maupun secara privat baik di lembaga-lembaga bimbingan belajar ataupun di sekolah. Jika siswa mengikuti program bimbingan belajar di lembaga bimbingan belajar, siswa dapat memilih sendiri mata pelajaran apa yang perlu dipelajari kembali. Siswa juga

  4 dapat memilih sendiri hari dan jam dalam mengikuti tambahan pelajaran tersebut. Bahkan, disediakan pula alternative pilihan apakah siswa tersebut akan memilih kelas regular atau memilih kelas privat yang tentor atau guru pembimbingnya datang langsung ke rumah siswa. Biasanya, tentor atau guru pembimbing menyampaikan meteri secara singkat tetapi mudah untuk dimengerti oleh siswa.

  Dalam penyelesaian soalpun tentor atau guru pembimbing pasti menyediakan cara yang paling cepat, singkat, dan praktis. Buku atau modulpun disediakan oleh lembaga bimbingan belajar tersebut. Hal itulah yang mungkin menjadikan siswa banyak yang mengikuti tambahan pelajaran di lembaga bimbingan belajar.

  Namun, tidak sedikit pula siswa yang mengikuti program bimbingan belajar di sekolah mereka masing-masing. Biasanya, program bimbingan belajar tersebut dilaksanakan sebelum masuk jam ke-1 ataupun sesudah pelajaran berakhir. Keuntungan jika siswa memilih program bimbingan belajar di sekolah yaitu siswa diberikan materi yang memang sesuai dengan kecepatan materi yang sedang dipelajari pada saat pelajaran biasa. Program bimbingan belajar di sekolah ini dapat dikatakan sebagai suplement dari materi yang diajarkan pada pelajaran biasa. Lepas dari ada tidaknya program bimbingan belajar, semua keberhasilan dalam belajar tetap tergantung pada usaha siswa itu sendiri dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal. Untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai kemauan yang kuat dalam belajarnya. Suatu program bimbingan belajar hanyalah sebuah program yang membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar di sekolah. Berhubungan dengan hal tersebut, maka

  5 penelitian ini mengambil topik “Pengaruh Keikutsertaan Siswa Dalam

  Program Bimbingan Belajar, Lingkungan Belajar Siswa, dan Fasilitas Belajar Di Rumah Terhadap Hubungan Antara Konsentrasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Ekonomi”.

  A. Batasan Masalah

  Penelitian ini memberikan batasan masalah yang membahas mengenai pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:

  1. Apakah keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar berpengaruh terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi?

  2. Apakah lingkungan belajar siswa berpengaruh terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi?

  3. Apakah fasilitas belajar di rumah berpengaruh terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi?

  6

C. Tujuan Penelitian

  Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:

  1. Untuk mengetahui adanya pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

  2. Untuk mengetahui adanya pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

  3. Untuk mengetahui adanya pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi D.

   Manfaat Penelitian

  Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian, antara lain :

  1. Bagi siswa Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukkan agar bisa lebih mendorong siswa lebih giat belajar sehingga mencapai prestasi yang memuaskan.

  7

  2. Bagi penulis Dapat mengetahui secara mendalam pengaruh konsentrasi belajar terhadap prestasi belajar ditinjau dari keikutsertaan siswa di lembaga bimbingan belajar, lingkungan belajar, dan fasilitas yang tersedia di rumah.

  3. Bagi Sekolah Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar sehingga prestasi siswa dapat ditingkatkan

  4. Bagi Universitas Sanata Dharma Sebagai tambahan sumber bacaan perpustakaan dan sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut.

BAB II TINJAUAN TEORETIK DAN PENGUJIAN HIPOTESIS A. Tinjauan Teoretik 1. Prestasi Belajar Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang dicapai

  (dari yang telah dilakukan, dikerjakan). Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil adalah perubahan di dalam diri si pelajar di mana ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak ia ketahui. Setiap orang mempunyai hasil yang berbeda-beda dari apa yang telah dipelajari.

  Keberhasilan siswa yang disebut belajar akan nampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar siswa akan dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya. Evaluasi adalah usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja metode pemecahan (Nana Sudjana. 1990 : 20)

  Usaha mengevaluasi hasil belajar biasanya dilakukan pengukuran dalam bentuk ujian tertulis, lisan, maupun praktek yang kemudian diberi skor yang biasanya berwujud angka. Hasil pengukuran ini merupakan informasi- informasi data-data yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar (Nasrun. 1979 : 1). Jadi, prestasi adalah hasil dari perubahan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik karena penguasaan

  9 pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang bisa diukur dengan tes atau evaluasi hasil belajar.

  Faktor-faktor pendorong prestasi belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:235-253) yaitu:

  a. Faktor internal 1) Sikap terhadap belajar 2) Motivasi belajar 3) Konsentrasi belajar 4) Mengolah bahan belajar 5) Menyimpan perolehan hasil belajar 6) Menggali hasil belajar yang tersimpan 7) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar 8) Rasa percaya diri siswa 9) Intelegensi dan keberhasilan belajar 10) Kebiasan belajar 11) Cita-cita siswa

  b. Faktor eksternal 1) Guru sebagai Pembina siswa belajar 2) Prasarana dan sarana pembelajaran 3) Faktor keluarga 4) Faktor lingkungan 5) Kurikulum sekolah

  10 Sedangkan faktor-faktor pendorong prestasi belajar menurut Heri

  Triluqman ( http://heritl.blogspot.com/2007/12/belajar-dan-motivasinya.html ) adalah: a. Faktor dari dalam, yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang berasal dari dalam siswa. Faktor-faktor ini meliputi:

  1) Fisiologi, meliputi kondisi jasmaniah secara umum dan kondisi panca indra. Anak yang segar jasmaninya akan lebih mudah proses belajarnya. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi. Kondisi panca indra yang baik akan memudahkan anak dalam belajar. 2) Kondisi psikologis, meliputi kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi, dan kemempuan kognitif.

  a) Faktor kecerdasan yang dibawa individu mempengaruhi belajar siswa. Semakin individu itu mempunyai tingkat kecerdasan tinggi, maka belajar yang dilakukannya akan semakin mudah dan cepat. Sebaliknya, semakin individu itu memiliki tingkat kecerdasan rendah, maka belajarnya akan lambat dan mengalami kesulitan belajar.

  b) Bakat individu satu dan lainnya tidaklah sama, sehingga belajarnya akan berbeda. Bakat merupakan kemampuan awal anak yang dibawa sejak lahir.

  11 c) Minat individu merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu.

  Minat belajar yang tinggi menyebabkan belajar siswa lebih mudah dan cepat.

  d) Motivasi belajar siswa yang satu dengan yang lain tidak sama.

  Adapun pengertian motivasi belajar adalah sesuatu yang menyebabkan kegiatan belajar terwujud. Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: cita-cita siswa, kemampuan belajar siswa, kondisi siswa, dan kondisi lingkungan siswa.

  e) Emosi merupakan kondisi psikologi (ilmu jiwa) individu untuk melakukan kegiatan, dalam hal ini adalah untuk belajar. kondisi psikologis siswa yang mempengaruhi belajar antara lain: perasaan senang, kemarahan, kejengkelan, kecemasan, dan lain-lain.

  f) Aspek kognitif meliputi aspek pengamatan, perhatian, ingatan, dan daya pikir siswa.

  b. Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa. Faktor- faktor ini meliputi: 1) Lingkungan alami, yaitu faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar misalnya keadaan udara, cuaca, waktu, tempat atau gedungnya, alat-alat yang dipakai dalam belajar seperti alat-alat pelajaran.

  a) Keadaan udara mempengaruhi proses belajar siswa. Apabila udara terlalu lembab atau kering kurang membantu siswa dalam belajar.

  12 keadaan udara yang cukup nyaman bagi siswa membantu siswa untuk lebih nyaman dalam belajar.

  b) Waktu belajar mempengaruhi belajar siswa, misalnya pembagian belajar siswa dalam satu hari.

  c) Cuaca yang terang benderang dan cuaca yang mendung akan akan berbeda bagi siswa untuk belajar. Cuaca yang nyaman akan membantu siswa dalam belajar.

  d) Tempat atau gedung sekolah mempengaruhi belajar siswa. Gedung sekolah yang efektif untuk belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: letaknya jauh dari keramaian ( pasar, bioskop, bar, pabrik, dan lain-lain ), tidak menghadap jalan raya, tidak dekat dengan sungai, tidak dekat dengn tempat-tempat yang membahayakan siswa.

  e) Alat-alat pelajaran yang digunakan baik itu perangkat lunak (misalnya program presentasi) ataupun perangkat keras (misalnya laptop, LCD)

  2) Lingkungan sosial, yaitu manusia atau sesama manusia baik itu ada (kehadirannya) atau tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada waktu belajar seringkali mengganggu aktivitas belajar. dalam lingkungan sosial yang mempengaruhi belajar siswa ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) lingkungan sosial siswa di rumah yang meliputi seluruh anggota keluarga yahng terdiri atas: ayah, ibu,

  13 kakak atau adik serta anggota keluarga lainnya. (2) lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu: teman sebaya, teman lain kelas, guru, kepala sekolah serta karyawan lainnya. (3) lingkungan sosial dalam masyarakat yang terdiri dari seluruh anggota masyarakat.

  3) Faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil yang diharapkan. Faktor instrumental ini antara lain: kurikulun, struktur program, sarana dan prasarana (media pembelajaran), serta guru.

1. Konsentrasi Belajar

  Konsentrasi adalah pemusatan pikiran pada suatu hal ( Kamus Bahasa Indonesia Kontenporer : 1991 ). Jadi, konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar, konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan pelajaran tersebut.

  Pada dasarnya, konsentrasi merupakan akibat dari perhatian, terutama perhatian spontan yang ditimbulkan oleh minat terhadap sesuatu hal.

  Perhatian yang bersifat tak spontan yaitu perhatian yang diciptakan secara sadar oleh kemauan seseorang yang dapat menimbulkan suatu pemusatan pikiran. Seorang pelajar dengan mengembangkan minatnya dan melatih diri dapat berangsur-angsur memperbesar kemampuan konsentrasinya sehingga

  14 merupakan kebiasaan yang mudah dilakukannya sewaktu-waktu diperlukan. Ada beberapa faktor yang dapat menghambat konsentrasi (The Liang Gie, 1966 : 90 ) : a. Kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran yang dipelajari. Tidak adanya minat dapat mengakibatkan siswa kurang mengerti apa yang sedang dipelajarinya sehingga pikiran siswa terbang ke hal-hal lain.

  b. Gangguan sekeliling, seperti suara yang terlalu keras, udara yang sangat panas, atau meja dan kursi yang tidak nyaman.

  c. Urusan-urusan kecil yang mengganggu konsentrasi

  d. Kesenadaan atau keseragaman pada bahan pelajaran sehingga pikiran menjadi jemu karena terus menerus menghadapi hal yang sama.

  e. Menurunnya kesehatan atau keletihan. Ada beberapa cara mengatasi kesulitan siswa untuk berkonsentrasi (www.studygs.com), yaitu:

  a. Melakukan kebiasaan rutin, yaitu dengan membuat jadwal belajar yang efisien.

  Siswa yang mempunyai jadwal tetap untuk belajar akan dapat berkonsentrasi dengan baik dari pada siswa yang tidak memiliki jadwal tetap dalam belajar. Hal tersebut dikarenakan siswa yang memiliki jadwal tetap belajar sudah terpusat pikirannya bahwa pada jam dan waktu tersebut anak harus belajar dan mengesampingkan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan belajar atau kegiatan-kegiatan lain yang

  15 menganggu jadwal belajarnya. Anak yang tidak memiliki jadwal tetap untuk belajar cenderung seenaknya sendiri dalam menentukan waktu belajarnya. Hal itulah yang terkadang membuat anak merasa malas belajar dan sering kali menunda kegiatan belajarnya.

  b. Belajar di lingkungan yang tenang.

  Konsentrasi belajar akan tercipta jika tempat belajar yang dipilih adalah tempat yang tenang dan nyaman. Tempat belajar yang ramai dan bising akan menurunkan konsentrasi belajar, demikian pula tempat belajar yang penuh dengan aktivitas yang mengganggu konsentrasi anak. Ada baiknya anak mempunyai kamar atau ruang yang diperuntukkan khusus untuk belajar saja. Ruang belajar tersebut jauh dari kebisingan dan keramaian di dalam ataupun di luar rumah.

  c. Mengatur waktu untuk istirahat dengan mengerjakan sesuatu yang lain dari kebiasaan yang baru saja dilakukan. Misalnya, jalan-jalan sehabis duduk. Konsentrasi belajar tidak dapat diciptakan secara terus menerus tanpa ada jeda untuk istirahat. Jika anak dipaksakan untuk terus belajar, duduk di kursi belajar dan menghadap meja belajar tanpa ada penyegaran atau istirahat, maka yang terjadi justru anak tidak dapat menyerap pelajaran dengan baik. Otak yang terus dijejali dengan hal-hal yang sama dan serius akan membuat anak menjadi jenuh dan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Sebaiknya, jika anak merasa penat mulai jenuh untuk belajar maka

  16 anak melakukan penyegaran dengan mencari suasana lain atau berjalan- jalan sebentar meninggalkan kursi belajar. hal tersebut dilakukan agar pikiran anak menjadi segar kembali dan dapat melakukan aktivitas belajar dengan baik.

  d. Hindari melamun dengan cara merefleksi tentang bahan pelajaran yang baru saja dipelajari.

  Ada kalanya anak akan hilang konsetrasi belajarnya jika anak merasa bahwa pelajaran yang dipelajarinya sudah dikuasainya. Hal tersebut membuat anak bingung harus berbuat apa lagi sehingga yang terjadi adalah pikiran anak melayang-layang ke hal-hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Keadaan tersebut dapat disiasati dengan cara merefleksi kembali pelajaran yang baru saja dipelajari sehingga hal-hal yang terlupakan oleh siswa dapat diketahui dan dapat dipelajari lebih dalam lagi.

  e. Jika akan masuk kelas, pelajari dulu catatan dari pertemuan sebelumnya dan membaca bahan pelajaran yang akan dibahas di kelas sehingga siswa dapat mengetahui topik utama yang akan dibahas. Sebelum masuk kelas, seringkali anak terlebih dahulu bermain dengan teman-temannya sehingga pada saat pelajaran berlangsung, pikiran tentang bermain tersebut masih ada dan terus mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar. Sebaiknya, anak dapat membagi waktu antara bermain dan belajar. Ada baiknya sebelum memulai pelajaran, anak

  17 belajar terlebih dahulu dari catatan pertemuan yang lalu dan membaca pelajaran yang akan dibahas di kelas sehingga siswa dapat mengetahui topik utama yang akan dipelajari di kelas.

  f. Menunjukkan perhatian pada saat di kelas untuk mendorong semangat belajar.

  Salah satu penyebab dari anak sulit berkonsentrasi diantaranya adalah anak tidak menunjukkan perhatian di kelas. Anak yang bermalas-malasan belajar di kelas dan tidak memperhatikan pelajaran yang sedang dipelajari akan membuat anak semakin sulit berkonsentrasi. Untuk menunjukkan perhatian dikelas, terlebih dahulu anak harus mempunyai minat di dalam mata pelajaran yang sedang dipelajari tersebut. Peran guru sangat penting untuk menumbuhkan minat belajar anak, tetapi kesadaran dalam diri anak tentang bahan pelajaran yang sedang dibahas lebih penting lagi. Untuk itulah, dengan cara menunjukkan perhatian dan kemauan dalam belajar akan mendorong semangat anak dalam belajar.

  g. Menghindari gangguan.

  Belajar tidak akan menyenangkan apabila anak merasa terganggu. Di sekolah, misalnya. Anak tidak akan dapat berkonsentrasi dengan baik apabila keadaan kelas yang ribut dan teman-teman yang mengganggunya atau mengajak untuk tidak belajar. hal tersebut dapat dicegah dengan cara menolak ajakan teman yang mengganggu belajar dan memilih tempat duduk yang mendukung untuk memperhatikan pelajaran. Begitu juga

  18 dengan di rumah. Suara bising dan berbagai aktivitas yang ada di sekitar rumah dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar. Maka ada baiknya ruang belajar tidak ditempatkan di tempat yang berdekatan dengan sumber kebisingan atau paling tidak meja belajar tidak menghadap ke jendela karena selain silau cahaya matahari juga mudah menjadi gangguan perhatian oleh hal-hal yang ada di luar jendela.

2. Bimbingan Belajar

  Menurut WS. Winkel (1987 : 36) belajar adalah suatu aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrmpilan, dan sikap. Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disediakan obat-obatan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencangkup pengetahuan, kecakapan, dan tingkah laku dan ini diperoleh melalui latihan (pengalaman) bukan perubahan yang dengan sendirinya karena pertumbuhan kematangan atau karena keadaan sementara.

  Menurut Imron (1996 : 88) faktor-faktor yang mempengaruhi siswa untuk belajar adalah sebagai berikut: a. Tertarik pada mata pelajaran

  b. Ingin selalu bergabung dalam kelas

  19 c. Tindakan, kebiasaan, dan moralnya selalu dalam kontrol diri

  d. Selalu mengingat mata pelajaran dan mempelajarinya kembali

  e. Ingin identitasnya diakui oleh orang tua Sedangkan menurut Hamalik (1975 : 4) belajar adalah suatu bentuk perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Seseorang dikatakan telah belajar jika di dalam dirinya telah terjadi perubahan tertentu, misalnya semula ia tidak dapat membaca menjadi dapat membaca. Tetapi tidak semua perubahan di dapat dari hasil belajar, misalnya bayi yang belum bisa duduk kemudian bisa duduk.

  Perubahan ini terjadi karena kematangannya.

  Menurut Jones (1963 : 22) “Guidance is help given by one person to

  

another in making choise and adjustment and in solving problems.“ Dalam

  pengertian tersebut terkandung maksud bahwa tugas pembimbing hanyalah membantu agar individu ysng dibimbing mampu membantu dirinya sendiri, sedangkan keputusan yang diambil tergantung kepada individu yang dibimbing.

  Hal ini senada dengan pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh Natawidjaya (1987) adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan masyarakat.

  20 Selanjutnya, Walgito (1982 : 11) merumuskan bimbingan sebagai berikut “Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya, agar mereka itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Salah satu tujuan bimbingan belajar adalah memberikan bantuan kepada terbimbing dan memecahkan masalah sehingga pada akhirnya terbimbing dapat mengatasi kesulitannya. WS. Winkel (1987 : 105) mendefinisikan program bimbingan belajar sebagai berikut “ Program bimbingan belajar merupakan salah satu dari bimbingan pada umumnya yang dapat dijabarkan ke dalam dimensi perhatian, nasehat, pengawasan, dan motivasi.” Menurut Swastha (1992:25) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan dalam hidupnya agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

  Sedangkan menurut Tidjan, dkk (1997:7) bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis terhadap individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan untuk menerima dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuan dalam mencapai penyesuaian diri dengan llingkungan baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

  21 Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, bimbingan belajar adalah suatu arahan dan bimbingan kepada siswa untuk memberikan materi pengulangan (remedial), pengayaan (enrichment), dan konsultasi siswa

  

(consulting) sehingga siswa bimbingan belajar dapat memadukan secara

  integral materi pembelajaran maupun pola pikir almiah yang di dapat di sekolah dengan yang diberikan oleh lembaga bimbingan belajar. Lembaga bimbingan belajar merupakan suatu lembaga yang dalam pengelolaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah baik yang dilembagakan maupun yang tidak, termasuk dalam hal ini adalah lembaga bimbingan belajar yang pengelolaannya dilakukan oleh seseorang, sekelompok orang, ataupun badan tertentu.

  Pendidikan luar sekolah termasuk juga didalamnya adalah lembaga bimbingan belajar mempunyai tujuan (Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991):

  a. Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan kehidupannya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh perhatian orang tua, minat belajar siswa, dan lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus SMA N 1 Karangmojo.

0 1 172

Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi : studi kasus siswa kelas XII IPS SM

0 6 168

Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

0 0 176

Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa.

0 0 167

Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi

1 6 199

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta

0 2 147

Hubungan kedisiplinan belajar, status sosial ekonomi orang tua, dan fasilitas belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa

0 1 154

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem - USD Repository

0 0 175

Hubungan bimbingan orang tua, motivasi belajar siswa, dan status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar siswa di sekolah - USD Repository

0 0 174

Pengaruh motivasi belajar, kepercayaan diri, dan keaktifan siswa di dalam proses belajar mengajar terhadap hasil belajar siswa - USD Repository

0 0 143