Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

(1)

vii ABSTRAK

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR SISWA, DAN

FASILITAS BELAJAR DI RUMAH

TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA BIDANG STUDI EKONOMI

Studi Kasus : Siswa Kelas XI Program IPS SMU Stella Duce 1 Jalan Sabirin No. 1 – 3 Yogyakarta

Elisabeth Deni Istiani Universitas Sanata Dharma

2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keikutsertaan siswa pada program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada siswa kelas XI Program IPS di Bulan April 2008. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi, dengan teknik purposive sampling sera responden sebanyak 114 siswa. Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tidak ada pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

(

ρ =0,078>α =0,05

)

, (2) tidak ada pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

(

ρ =0,756>α =0,05

)

, (3) tidak ada pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi


(2)

viii ABSTRACT

THE EFFECT OF STUDENTS JOINING STUDY GUIDANCE PROGRAM, STUDENT’S LEARNING ENVIRONMENT, AND

LEARNING FACILITES AT HOME

TOWARDS THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING CONCENTRATION AND

STUDENT’S ACHIEVEMENT IN ECONOMIC SUBJECT A case study: The Students Program Of IPS class XI SMU Stella Duce 1

Jalan Sabirin No. 1 – 3 Yogyakarta

Elisabeth Deni Istiani Sanata Dharma University

The aim of the study was to find out the effect of students joining study guidance program, students learning environment, and learning facilities at home towards the relationship between learning concentration and students’ achievement in economic subject.

The research conducted at SMA Stella Duce 1 Yogyakarta studied the II th grade students of social program on April 2008. The data collection technique used in the study were questionnaire and documentation. The research used purposive sampling technique with 114 students as the samples. The data analysis technique used was the regression model developed by Chow.

The result of the study showed that: (1) students joining study guidance program doesn’t affect the relationship between learning concentration and students’ achievement in economic subject

(

ρ =0,078>α =0,05

)

(2) students’ learning environment does not affect the relationship between learning concentration and students’ achievement in economic subject

(

ρ =0,756>α =0,05

)

(3) learning facilities at home do not affect the relationship between learning concentration and students’ achievement in economic subject

(

ρ=0,818>α =0,05

)


(3)

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DAN

FASILITAS BELAJAR DI RUMAH

TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI EKONOMI

Studi Kasus : Siswa Kelas XI Program IPS SMU Stella Duce 1 Jalan Sabirin No. 1 – 3 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperole h Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Elisabeth Deni Istiani 031334031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008


(4)

i

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DAN

FASILITAS BELAJAR DI RUMAH

TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI EKONOMI

Studi Kasus : Siswa Kelas XI Program IPS SMU Stella Duce 1 Jalan Sabirin No. 1 – 3 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Elisabeth Deni Istiani 031334031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008


(5)

(6)

(7)

iv

M OTTO

“I a membuat segala sesuatunya indah tepat pada waktunya,

bahkan I a memberikan kekekalan dalam hati mereka.

Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang

dilakukan Allah dari awal sampai akhir”

(Pengkotbah 3:11)

“H idup ini seolah buku yang tengah kita baca tanpa tahu apa

yang terjadi dihalaman berikutnya”

(Katon Bagaskara)

“H idup Tidak H anya D apat D imengerti Ke Belakang

Tetapi H arus D ijalani Ke D epan”

(Soren Kiekegaard)

“Keindahan sejati terletak pada keserasian spiritual yang

diberi nama CI N TA, yang dapat bersarang di antara seorang

lelaki dan seorang wanita”

(Kahlil Gibran)


(8)

v

PERSEMBAHAN

Karya Kecilku ini Kupersembahkan U ntuk : Bapa D i Surga

Tuhan Yesus Kristus Juru Selamat & Pelindnugku Bunda M aria, Bundaku Yang Baik H ati

Santa Elisabeth, M alaikat Pelindungku Kedua orang tuaku tercinta (bapak & M ama) Simbah Gombong, Simbah Yogya, Simbah Jakarta Simbah buyut koe… ..

Kedua Adikku yang kusayangi (wahyu & Conny) “N duut_luv”koe… ..


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 Agustus 2008 Penulis


(10)

vii ABSTRAK

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR SISWA, DAN

FASILITAS BELAJAR DI RUMAH

TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA BIDANG STUDI EKONOMI

Studi Kasus : Siswa Kelas XI Program IPS SMU Stella Duce 1 Jalan Sabirin No. 1 – 3 Yogyakarta

Elisabeth Deni Istiani Universitas Sanata Dharma

2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keikutsertaan siswa pada program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada siswa kelas XI Program IPS di Bulan April 2008. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi, dengan teknik purposive sampling sera responden sebanyak 114 siswa. Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tidak ada pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

(

ρ =0,078>α =0,05

)

, (2) tidak ada pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi

(

ρ =0,756>α =0,05

)

, (3) tidak ada pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi


(11)

viii ABSTRACT

THE EFFECT OF STUDENTS JOINING STUDY GUIDANCE PROGRAM, STUDENT’S LEARNING ENVIRONMENT, AND

LEARNING FACILITES AT HOME

TOWARDS THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING CONCENTRATION AND

STUDENT’S ACHIEVEMENT IN ECONOMIC SUBJECT A case study: The Students Program Of IPS class XI SMU Stella Duce 1

Jalan Sabirin No. 1 – 3 Yogyakarta

Elisabeth Deni Istiani Sanata Dharma University

The aim of the study was to find out the effect of students joining study guidance program, students learning environment, and learning facilities at home towards the relationship between learning concentration and students’ achievement in economic subject.

The research conducted at SMA Stella Duce 1 Yogyakarta studied the II th grade students of social program on April 2008. The data collection technique used in the study were questionnaire and documentation. The research used purposive sampling technique with 114 students as the samples. The data analysis technique used was the regression model developed by Chow.

The result of the study showed that: (1) students joining study guidance program doesn’t affect the relationship between learning concentration and students’ achievement in economic subject

(

ρ =0,078>α =0,05

)

(2) students’ learning environment does not affect the relationship between learning concentration and students’ achievement in economic subject

(

ρ =0,756>α =0,05

)

(3) learning facilities at home do not affect the relationship between learning concentration and students’ achievement in economic subject

(

ρ=0,818>α =0,05

)


(12)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama

:

Elisabeth Deni Istiani

Nomor Mahasiswa

:

031334031

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI EKONOMI

Studi Kasus : Siswa Kelas XI Program IPS SMU Stella Duce 1 Jalan Sabirin No. 1 – 3 Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 12 September 2008

Yang menyatakan


(13)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Bapa di Surga yang telah memberikan kekuatan dan cinta-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar, Lingkungan Belajar Siswa, dan Fasilitas Belajar Di Rumah Terhadap Hubungan Antara Konsentrasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Ekonomi” studi kasus pada siswa kelas XI Program IPS SMU Stella Duce 1 Yogyakarta. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, semangat dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan hati yang tulus penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4. Bapak Drs. Fx. Muhadi, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan rela meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing, memberikan nasehat, kritik dan saran, serta mengarahkan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih kasih banyak ya pak, atas semuanya.

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan pengarahan untuk skripsi yang telah saya buat ini. 6. Ibu. B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan pengarahan untuk skripsi yang telah saya buat ini. 7. Dosen-dosenku yang baik: “Bu Catur” terimakasih atas dukungan dan doa,


(14)

x

Rubi, bu Cornel, bu Rita, bu Prem” terimakasih atas ilmu dan didikan yang telah diberikan pada saya selama lima tahun ini…Matur Nuwun….

8. Suster Petra CB, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMU Stella Duce 1 Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis sehingga peneliti dapat memperoleh data yang sesuai dengan topik yang diteliti.

9. Pak Lis, Pak Joko, Bu Sinta serta guru dan karyawan SMU Stella Duce 1 Yogyakarta yang telah banyak membantu penulis selama penulis melakukan penelitian, saya bangga pernah dididik dan menjadi keluarga di SMU Stella Duce 1 Yogyakarta, terimakasih buat semuanya, langkah anakmu masih panjang, doakan anakmu ini supaya bisa menjadi “bintang” bagi sesamanya. 10. Pak Himawan, karyawan, serta siswi-siswi kelas XI IPS SMU Stella Duce 2

Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis dalam melakukan pra penelitian..Matur nuwun….

11. Siswi-siswi kelas XI IPS SMU Stella Duce 1 Yogyakarta yang telah meluangkan waktu dan pikirannya sebagai responden penulis dalam skripsi ini.

12. Pak Wawik dan Mbak Aris yang telah setia dan sabar membantu mahasiswa PAK khususnya penulis dalam memberikan pelayanan informasi dan kebutuhan pendidikan. Matur Nuwun.

13. Pak Waluyo yang telah membantu penulis meletakkan dan mengambil skripsi Matur Nuwun, maaf kalau membuat repot bapak.

14. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Andrianus Ibud Sudarmanto dan Mama Rosalia Asri Yuliani)…..tiada kata dan tindakan yang bisa melebihi kasih sayang kalian untukku. Terimakasih atas begitu banyak pengorbanan yang kalian berikan selama pendidikanku, terimakasih atas kesa baran, doa, dukungan, dan perhatian kalian. Maaf kalau anakmu selama ini banyak ngeyelnya dan maaf juga anakmu terlambat dalam penyelesaian skripsi ini. Matur Nuwun Pak, Mah.

15. Kedua adikku (Alfonsus Wahyu Istianto dan Pricillia Conny Oktaviani), perjuangan kalian masih panjang, yang Semangat buat belajar ya…yang nurut, jangan sering berantem, wahyu ngalah dunk ma conny, maaf kalau


(15)

xi

mbakmu ini gak bisa jadi mbak yang baik, mbakmu bangga punya adik-adik seperti kalian.

16. Simbah Gombong, mbah Jakarta, mbah Yogya, mbah buyut, terimakasih atas doa dan dukungan kalian selama ini, cucu / buyutmu akhirnya bisa lulus juga, perjalanan cucu/buyutmu masih panjang, doakan selalu ya mbah…

17. Pakde Jum Budhe Sus, Om Antok, bulek Yayan, om Ook, bulek dewi, om didit, om Ipung, bulek nuning (makasih buat printernya), mbak zita (makasih buat laptopnya), makasih buat doa dan dukungan kalian (materiil dan Sprit). .Matur Nuwun.

18. Sepupu-sepupuku: Cahyo, Kokon, Iyan, Aven, Nanang, Dinu, Raissa, hehehehe kalian memberi warna dalam hidupku, yang rajin sekolahnya, jangan nakal ya…

19. “Nduut”ku (Alexius Indro Bawono) makasih ya buat kasih sayangmu, perhatianmu, semangatmu, doamu, udah mau nganterin aku kemana aja, dan semua pengalaman manis serta pahit yang pernah kita lalui, jangan lupa ya ma janjimu OK!!!God Bleas U n Keep Spririt Chiayooo!!!!

20. Bapak dan Ibu Bonifasius (Hidup Baru), Mas Titus dan Mbak Risa terimakasih buat doa dan dukungannya. GBU all.

21. Kedua Orang tua dari Veni Ayu Pavistra, makasih ya pa, bu, buat semuanya, maaf kalau deni sering bobo ditempat veni. Jangan lupa ma deni ya pak, bu… 22. Veni Ayu Pavistra, wah ven akhirnya kita selesai juga heheh….makasih ya

ven buat semuanya, aku gak akan lupa semua kenangan yang pernah kita lalui, yang semangat buat raih cita dan cintamu ya..Jangan lupa Doa OK!!I will Miss U Fried….

23. Herlina Widyaningrum, C. Vera Dwi Pratiwi, makasih kalian telah memberi warna dalam perjalanan hidupku, dah 8 tahun ya kita jadi Sahabat, moga-moga untuk selamanya, aku Sayang Kalian.. Semangat Lin, aku yakin kamu BISA, jangan Nyerah ya!!!!

24. Veni Ayu, Maria Veronika Aci, Natalia Iswardani (Andrew), kalian memang Sahabatku yang gokil habis, dari kalianlah aku kenal dunia yang penuh warna..Ayo Ci, Semangat! !!! I Love U all guy’s..


(16)

xii

25. Rekan-rekan yang telah membantu proses skripsi ini (Wiwied, Heni, Deta, Mbak Trisna), terimakasih atas tenaga dan waktu yang telah kalian luangkan. 26. Romo Hiro, Mbak Yayik, Beni, Wiwid, Adi, Alex, Doni, Kris, Deta, Merry,

Mbak Wari, Mbak Rini, Mbak Esti, Mbak Vera, Mas Banu, Anang, Rino, terimakasih atas doa dan dukungan yang kalian berikan selama aku menghadapi Ujian, tanpa doa dan dukungan kalian mungkin aku tidak sebahagia ini..GBU all..

27. Teman-teman PAK A’03: Veni, Aci, Rm Hiro, Yayik, Beni, Deta, Wiwid, Niken, Rica, Amel, Heni dan semuanya….aku kangen kalian semua, coba seandainya waktu bisa diputar, aku ingin mengulang masa-masa bersama kalian…I Miss U All Guy’s…

28. Teman-teman kost Gatotkaca 3D: Reta, Yona, Indah, Nenci, Tanti, Hana, Melki, Risma, Taju, Arum, Nanda, Antris, Berlin dan semuanya…. Terimakasih kalian telah bisa menerimaku dengan baik, yang rukun ya dikost..Aku akan merindukan kalian…..

29. Teman-teman Tutorial Stama Stero, makasih ya buant doa, semangat dan dukungannya, terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan pada saya untuk bergabung bersama kalian.

30. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk doa, dukungan dan bantuannya selama ini. Tuhan Memberkati Kalian Semua.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Penulis


(17)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRAK... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah... 5

C. Rumusan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian... 6


(18)

xiv

BAB II TINJAUAN TEORITIK DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ... 12

A. Tinjauan Teoritik... 12

1. Prestasi Belajar ... 13

2. Konsentrasi Belajar ... 20

3. Program Bimbingan Belajar... 26

4. Lingkungan Belajar Siswa... 30

5. Fasilitas Belajar Di Rumah... 22

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan... 25

C. Hubungan Diantara Variabel... 29

D. Kerangka Berfikir... 35

E. Paradigma Penelitian... 38

F. Hipotesis ... 40

BAB III METODE PENELITIAN... 45

A. Jenis Penelitian... 45

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 45

C. Subyek dan Obyek Penelitian... 45

D. Populasi dan Sampel Penelitian... 46

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya... 47

F. Teknik Pengumpulan Data... 50


(19)

xv

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Derkripsi Data ... 56

B. Analisis Data ... 59

1. Pengujian Prasyarat Analisis ... 60

2. Pengujian Hipotesis ... 62

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 66

BAB V PENUTUP ... 67

A. Kesimpulan... 67

B. Keterbatasan Penelitian ... 69

C. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73


(20)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Konsentrasi Belajar ... 50

Tabel Kisi-Kisi Lingkungan Belajar Siswa... 51

Tabel Kisi-Kisi Fasilitas Belajar Di Rumah... 51

Tabel 3.1. Hasil Pengujian Validitas Variabel Konsentrasi Belajar ... 53

Tabel 3.2. Hasil Pengujian Validitas Varia bel Lingkungan Belajar Siswa . 54

Tabel 3.3. Hasil Pengujian Validitas Variabel Fasilitas Belajar Di Rumah 55

Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 56

Tabel 3.5. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 57

Tabel 4.1. Penilaian Konsentrasi Belajar ... 63

Tabel 4.2. Penilaian Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Ekonomi .. 64

Tabel 4.3. Penilaian Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar64 Tabel 4.4. Penilaian Lingkungan Belajar Siswa... 66

Tabel 4.5. Penilaian Fasilitas Belajar Di Rumah... 67

Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas... 68

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Linearitas ... 69

Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis Variabel Dummy yang pertama... 70

Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis Variabel Dummy yang kedua ... 72


(21)

xvii

DAFTAR GAMBAR


(22)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner... 90 Lampiran 2 Data Prapenelitian... 96 Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas... 100 Lampiran 4 Data Induk dan Data Skoring ... 100 Lampiran 5 Data Distribusi Frekuensi... 100 Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas dan Linieritas... 100 Lampiran 7 Hasil Uji Regresi ... 100 Lampiran 8 Tabel... 100 Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ... 100


(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“Prestasi belajar ditunjang oleh kemampuan dalam berkonsentrasi “, pernyataan tersebut dikutip dari suatu tabloid Ayahbunda yang terbit tahun 1993. Pernyataan kalimat di atas memanglah benar, bahwa suatu keberhasilan dalam prestasi belajar seorang siswa salah satunya adalah pemusatan pikiran atau konsentrasi dalam belajar, baik pada saat siswa belajar di rumah maupun pada saat siswa sedang menerima pelajaran di sekolah. Tanpa adanya konsentrasi dalam belajar, maka apa yang dipelajarinya tidak dapat diterimanya dengan baik. Kemampuan berkonsentrasi setiap siswa tidaklah sama, ada siswa yang mampu dengan cepat berkonsentrasi dan ada pula siswa yang membutuhkan latihan dalam waktu yang cukup lama untuk bisa berkonsentrasi penuh dalam menerima pelajaran. Kemampuan berkonsentrasi yang berbeda dari siswa satu dengan siswa lainnya inilah yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor ekstern dan faktor intern.

Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam siswa itu sendiri, dimana ada kemungkinan kemampuan berkonsentrasi siswa tersebut sudah dimilikinya sejak ia lahir. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kemampuan konsentrasi adalah bakat yang dimilikinya sejak ia lahir (tabloid Ayahbunda, 1993 : 24). Pernyataan tersebut memanglah


(24)

benar adanya, karena pada dasarnya setiap orang dibekali kemampuan berkonsentrasi sejak lahir dan ketajaman dalam berkonsentrasi. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Sebagai contohnya adalah pengaruh lingkungan belajar (lingkungan ia tinggal), fasilitas belajar yang dimilikinya baik di sekolah maupun di rumah, dan be rbagai kegiatan yang diikutinya dalam menunjang ketajaman dalam berkonsentrasi, seperti keikutsertaannya dalam program bimbingan belajar.

Kemampuan seseorang untuk menciptakan konsentrasi dalam belajar tidaklah mudah, dengan sedikit kemauan dan terlatih setiap saat alhasil siswa dapat terbiasa untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu yang sedang dipelajari. Contohnya adalah pada saat siswa sedang belajar, ia harus dapat fokus pada pelajaran yang sedang dipelajarinya, dengan didukung oleh keadaan atau kondisi siswa baik yang berasal dari dalam diri siswa ataupun yang berasal dari luar diri siswa. Keadaan dari luar siswa yang dimaksud salah satunya adalah keadaan lingkungan belajar siswa baik di sekolah maupun lingkungan dimana ia tinggal. Lingkungan sekolah yang aman, nyaman, bersih, rapi, tidak berdekatan dengan jalan raya, pabrik, ataupun pusat perbelanjaan, dan memiliki fasilitas yang lengkap merupakan faktor pendukung dari konsentrasi belajar siswa di sekolah. Selain itu keadaan lingkungan yang tidak mendukung konsentrasi belajar adalah lingkungan yang tidak aman, dan tidak nyaman, contohnya adalah lingkungan dengan pergaulan yang tidak baik, dimana anak akan


(25)

dengan mudah terpengaruh sehingga akan mengganggu konsentrasi belajar siswa.

Faktor-faktor lain yang dapat mendukung konsentarsi belajar siswa selain faktor lingkungan belajar adalah fasilitas belajar siswa. Fasilitas belajar siswa dibutuhkan oleh siswa sebagai penunjang atau pendukung kegiatan belajarnya khususnya fasilitas belajar dirumah. Fasilitas belajar di rumah yang dapat mendorong semangat siswa untuk belajar adalah adanya ruangan untuk belajar yang terpisah dari ruangan yang ada di rumah, adanya meja kursi untuk belajar, lampu penerangan yang baik, ventilasi (sirkulasi udara) yang baik, dan peralatan sekolah yang lengkap (Thamrin Nasution Dan Nurhalijah Nasution, 1995). Adanya fasilitas belajar di rumah tersebut dapat membantu siswa dalam konsentrasi belajarnya.

Kondisi lingkungan belajar yang aman, nyaman dan didukung fasilitas belajar yang le ngkap, bagi siswa hal tersebut belumlah cukup jika belum melihat hasil prestasi belajar siswa. Hasil Prestasi belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini terutama pada bidang Ekonomi khususnya untuk kelas XI, dimana pada jenjang SMU saat ini bidang studi Ekonomi merupakan bidang studi gabungan dari bidang studi Ekonomi Teori, Ekonomi Matematika dan Akuntansi. Dan keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari prestasi yang diperolehnya. Prestasi yang dimaksud adalah prestasi akademik yang diwujudkan dalam bentuk angka (Nasution Farid, 2001 : 38) khususnya pada bidang studi Ekonomi. Untuk mencapai prestasi yang tinggi, tidak jarang orang tua siswa memilih


(26)

alternativ dengan mengikutsertakan anak-anak mereka dalam program bimbingan belajar diluar jam sekolah baik secara reguler maupun secara privat. Hal itu dilakukan oleh orang tua siswa, karena di zaman sekarang ini, kebanyakan orang tua siswa sibuk dengan kerja mereka, sehingga mereka kurang mampu mengontrol putra-putri mereka dalam belajar. Hal tersebut dilakukan bukan karena mereka tidak percaya pada kemampuan para guru dalam mengajar di sekolah, akan tetapi lebih pada pengembangan materi pelajaran yang telah diajarkan di sekolah untuk dapat diterapkan di luar jam sekolah.

Program bimbingan belajar yang ditawarkan kepada orang tua untuk putra-putri mereka beraneka macam, mulai dari yang telah mengikutsertakan dari awal masuk sekolah (SMA) ataupun yang hanya untuk persiapan Tes Kenaikan Kelas XII maupun UAN, dan yang mulai dari program regula r sampai les privat dengan mendatangkan guru ke rumah. Dengan adanya program bimbingan belajar di luar jam sekolah tersebut, diharapkan pembimbing tentor ataupun guru les privat yang memberikan materi pelajaran sekolah, dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi pelajaran yang diajarkan di sekolah. Hal itu disebabkan karena kebanyakan dari siswa pada waktu belajar di sekolah kurang memahami materi pelajaran yang diberikan guru sekolah, dan sungkan atau takut untuk bertanya, maka dengan adanya program bimbingan belajar, baik yang regular maupun secara privat dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi pelajaran dan dapat meningkatkan prestasi


(27)

akademik siswa di sekolah. Sehubungan dengan hal diatas, maka penelitian ini mengambil topik “Pengaruh Keik utsertaan Siswa Pada Program Bimbingan Belajar, Lingkungan Belajar Siswa, dan Fasilitas Belajar Di Rumah Terhadap Hubungan Antara Konsentrasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Ekonomi”.

A. Batasan Masalah

Fokus penelitian ini adalah pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar berpengaruh terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi?

2. Apakah lingkungan belajar siswa berpengaruh terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi?


(28)

3. Apakah fasilitas belajar di rumah berpengaruh terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh keikutsertaan siswa dalam

program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

D. Manfaat penelitian

Penelitian yang dilakukan kali ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian antara lain : 1. Bagi siswa

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi dorongan bagi siswa untuk lebih tekun dan bersemangat dalam belajar, sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.


(29)

2. Bagi sekolah

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar sehingga prestasi belajar siswa lebih baik.

3. Bagi penulis

Dapat mengetahui secara pasti dan lebih mendalam mengenai pengaruh belajar terhadap prestasi belajar ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar, dan fasilitas belajar di rumah pada bidang studi ekonomi.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Sebagai tamabahan sumber bacaan pepustakaan dan sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut.


(30)

8

BAB II

TINJAUAN TEORETIK DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Teoretik 1 . Prestasi Belajar

Belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi disadari maupun tidak disadari dalam proses pembelajaran. Pengertian belajar menurut Hilgard dan Bower seperti yang dikutip oleh Purwanto (1990 : 84).

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya)

Purwanto (1990 : 85) mengemukakan adanya ciri-ciri belajar yang meliputi empat hal yang hampir sama dengan pendapat dia atas, yaitu:

1. Belajar merupakan perubahan tingkah laku.

2. Belajar merupakan perubahan melalui latihan atau pengalaman. 3. Untuk disebut belajar maka perbuatan itu harus relatif menetap. 4. Tingkah laku yang mengalami perubahan oleh karena belajar

menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis.

Keberhasilan seorang siswa dalam kegiatan belajar salah satunya dapat dilihat dari nilai-nilai yang dilaporkan dalam raport secara periodik. Senada dengan pendapat diatas Yapsir Gandhi Wiryawan (1976 : 20) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang


(31)

dicapai seseorang dalam usaha belajarnya yang dinyatakan dengan nilai-nilai raportnya. Menurut pendapat Bloom yang dikutip ole h Suharsimi (1987 : 205) prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996 : 787) merumuskan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut M. Entang (1987 : 7) faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Faktor internal yang meliputi:

a) Intelegensi, kecerdasan, kecakapan, dan bakat. b) Panca indera

c) Sikap dan kebiasaan belajar. 2. Faktor eksternal yang meliputi :

a) Situasi belajar. b) Kurikulum

c) Keadaan lingkungan

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor yang berasal dari diri individu yang belajar baik faktor psikis maupun fisik dan faktor yang berasal dari luar individu misalnya faktor lingkungan, sosial ekonomi, guru, metode mengajar dan lain-lain. Sesuai dengan pendapat diatas, Moh. Uzer Usman (1973 : 10) mengungkapkan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:


(32)

1. Faktor yang berasal dari diri sendiri, misalnya sikap, motivasi, minat kecakapan nyata, kecerdasan dan bakat.

2. Faktor yang berasal dari luar diri sendiri, misalnya lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

Senada dengan pendapat diatas Suharsimi (1995 : 21) mengemukakan ada beberapa factor yang mempengaruhi prestasi belajar:

1. Faktor internal:

a) Biologis yang meliputi usia, kematangan, kesehatan. b) Psikologis yang meliputi minat, motivasi, suasana hati. 2. Faktor eksternal:

a) Manusia : di keluarga, di sekolah, di masyarakat. b) Non Manusia : udara, suasana, bau-bauan.

Sehubungan dengan hal diatas H.M. Farid Nasution, juga mengemukakan pendapat yang sama mengenai prestasi belajar yaitu penguasaan seseorang terhadap pengetahuan atau ketrampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang lazimnya diperoleh dari nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru (Nasution Farid, 2001 : 38). Bila angka yang diberikan oleh guru rendah, maka prestasi seorang siswa dianggap rendah, dan bila prestasi yang diberikan oleh guru tinggi, maka prestasi siswa dianggap tinggi. Dua faktor ya ng bekaitan dengan prestasi belajar menurut Nasution Farid (Imram, 1996 : 46) adalah sebagai berikut:

a. Faktor Intern, yang meliputi:

1) Pengetahuan yang sudah dimiliki oleh seorang siswa sebelum dia mengikuti pelajaran berikutnya.


(33)

2) Ketrampilan belajar yang dimiliki siswa, yang meliputi: a) Mengikuti mata pelajaran

b) Mengerjakan tugas c) Membaca buku d) Menulis makalah e) Belajar kelompok f) Mempersiapkan ujian g) Menindaklanjuti hasil ujian h) Mencari sumber belajar

3) Kondisi pribadi siswa, yang meliputi: a) Kesehatan

b) Kecerdasan c) Sikap d) Cita-cita

e) Hubungannya dengan orang lain b. Faktor Ekstern, yang meliputi:

1) Proses belajar mengajar

2) Sarana belajar yang dimiliki (buku, peta, dan meja)

3) Lingkungan belajar (suasana rumah atau sekolah, kondisi sosial ekonomi keluarga)

Dari hasil uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik (Sunaryo, 1984:4). Jadi prestasi belajar yang


(34)

dimaksud dalam penelitian yaitu pada bidang studi ekonomi ialah prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan perubahan dari hasil belajar yang dapat diukur secara langsung dengan tes dan dapat dihitung hasilnya. Dengan demikian, hasil pengukuran dari prestasi belajar dituangkan dalam bentuk angka-angka yang diperolehnya dari hasil ulangan, tugas-tugas dan ujian semester. Biasanya untuk mengukur tinggi rendahnya prestasi yang dicapai siswa dalam belajar di sekolah ditunjukkan dengan nilai-nilai yang tercantum dalam rapor yang didapat pada akhir semester dan akhir tahun pelajaran.

1 . Konsentrasi Belajar

Konsentrasi adalah pemusatan tenaga dan energi psikis dalam menghadapi suatu obyek, dalam hal ini kegiatan belajar di sekolah. Konsentrasi merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan pikiran, perasaan, kemauan dan seluruh panca indera ke suatu obyek, dengan tidak mempedulikan obyek lain yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas yang dilakukannya (Thursan, 2000). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontenporer konsentrasi merupakan pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal (KBBI Kontenporer, 1983 : 1102).

Dimyati dan Mudjono (1999) menjelaskan konsentrasi belajar “sebagai kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun


(35)

proses belajar”. Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan mengenai konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak ada hubungannya dengan apa yang sedang dipikirkan. Sedangkan dalam belajar, konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran tersebut. Sejalan dengan hal diatas Ubaydillah (http://www.google.com/) mengemukakan beberapa hal yang berhubungan dengan konsentrasi, yaitu sebagai berikut:

1. Kecepatan

Kemampuan individu dalam berkonsentrasi akan mempengaruhi kecepatan dalam menangkap materi yang sedang dipelajari. Seorang pelajar atau mahasiswa yang mempunyai kemampuan bagus dalam berkonsentrasi akan lebih cepat bisa menangkap materi yang seharusnya ia serap. Begitu pula halnya dengan seorang karyawan atau pegawai yang mempunyai kemampuan bagus dalam berkonsentrasi, maka ia akan segera cepat menangkap (menguasai) berbagai jenis keahlian yang dibutuhkannya.

2. Kekuatan

Konsentrasi merupakan sumber kekuatan dalam hal ini yang dimaksud dengan sumber kekuatan adalah cara kerja pikiran manusia. Dalam teori Neouroscience-nya menjelaskan bahwa otak


(36)

manusia dapat berubah sesuai dengan penggunaan, maksudnya kemana seorang individu akan mengarahkan konsentrasinya saat itu pula akan diikuti dengan perubahan struktur fisik otak tersebut (Neuroscience, Funderstanding, 1998-2001). Sedangkan hubungannya dengan ketahanan seseorang terletak pada porsi dan frekuensinya. Apabila pikiran kita lebih sering kita gunakan untuk mengingat atau melihat hal-hal positif dari diri kita, dari keadaan dan dari orang lain disekitar kita, maka kesimpulan yang tercetak di dalam diri kita adalah kesimpulan positif dan energi yang muncul adalah energi positif, begitu pula dengan sebaliknya. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa konsentrasi merupakan sumber kekuatan.

3. Keseimbangan

Semakin bagus kemampuan individu dalam berkonsentrasi, maka semakin cepat pula individu bisa menangkap signal dari dalam diri tentang apa yang kurang, apa yang kebablasan, apa yang perlu dilakukan atau apa yang perlu dihindari, apa yang baik dan apa yang tidak baik. Dengan adanya itu semua maka hidup kita cepat seimbang atau stabil. Dalam penjelasan beberapa ahli seputar Kecerdasan Multiple (Multiple Intelligence), menjelaskan bahwa konsentrasi itu berhubungan dengan apa yang mereka sebut dengan istilah Intra-personal intelligence, yaitu kemampuan seseorang


(37)

untuk bisa “connect” dengan dirinya (Seven Ways of Knowing : Teaching for Multiple Intelligences, David Lazear. 1991)

Konsentrasi merupakan akibat dari perhatian, terutama perhatian spontan yang ditimbulkan oleh minat terhadap sesuatu hal. Perhatian yang bersifat spontan yang dimaksud adalah perhatian yang diciptakan secara sadar oleh kemauan seseorang yang dapat menimbulkan suatu pemusatan perhatian. Sebab-sebab seseorang sulit berkonsentrasi menurut Ubaydillah, AN dalam artikelnya yang berjudul “Kenapa Konsentrasi Itu Penting?” (http://www.google.com/) adalah sebagai berikut:

a. Gangguan Keseimbangan Emosional

Dari hasil studi yang telah diungkap mengatakan bahwa stress, distress, dan depresi ternyata bisa merusak memori (impaired memory) dan konsentrasi (inability to concentrate). Munculnya berbagai gangguan tersebut terkait dengan persoalan pola hidup sehat (positif), dimana dengan semakin banyak pikiran negativ, sikap negativ, atau tindakan negativ yang kita biarkan tentulah semakin rentan terhadap berbagai gangguan tersebut, begitu pula dengan sebaliknya maka yang membedakan antara pola hidup sehat (positif) dan pola hidup tidak sehat (negative) adalah kemampuan “membersihkan” diri seseorang.


(38)

b. Kekosongan Emosi

Mahasiswa atau pelajar yang tidak memiliki alasan kuat mengapa melanjutkan sekolah, apa targetnya, apa tujuan besarnya, apa program-program pribadinya untuk mencapai target, biasanya akan cenderung mudah merasa kosong batinnya, hambar hidupnya, atau kecil kepeduliannya terhadap statusnya sebagai pelajar, inilah yang dapat mengganggu konsentrasi belajar.

c. Manajemen Pikiran

Pada dasarnya didalam pikiran kita ini memproduksi 60.000-an percikan pemikiran (thought) dalam setiap harinya. Jumlah yang sebanyak itu tentulah ada yang melawan dan ada yang mendukung, dan dari sinilah diperlukan manajemen. Salah satu unsur manajemen yang paling mendasar adalah kemampuan menangkap (catching) yang berarti kemampuan mengetahui apa yang dikerjakan oleh pikiran kita. Sebagai contohnya kalau kita sedang mendengarkan ceramah dari dosen kemudian pikiran kita kemana-mana dan kita pun tidak segera menyadarinya, maka ceramah dari dosen pun tidak dapat kita tangkap dengan jelas. Akan tetapi jika kita cepat menyadari bahwa pikiran kita sudah tidak konsen lagi, dan cepat-cepat pula mengalihkannya kembali keceramah dosen, maka apa yang dijelaskan dari dosen dapat kita tangkap dengan jelas. Dari sini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi kita bisa


(39)

rusak apabila kita tidak cepat mengetahui dan menyadari apa yang sedang dipikirkan oleh pikiran kita.

Lima cara mengasah ketajaman konsentrasi menurut Ubaydillah, AN ( http://www.google.com/) adalah sebagai berikut: a. Perjelas Target Pribadi

Target adalah sasaran untuk dipikirkan oleh pikiran kita. Target ternyata juga memiliki banyak kegunaan yaitu menjadi bimbingan dan mendinamiskan hidup. Dikatakan menjadi bimbingan karena kita tidak bisa menyuruh pikiran kita untuk berkonsentrasi kalau tidak ada sasarannya. Maka pikiran yang sering digunakan untuk memikirkan sasaran demi sasaran akan membuat hidup dinamis. Dan orang yang hidupnya dinamis dengan target-target yang dimiliki akan jauh dari gangguan dan kekosongan emosi.

b. Melakukan dan Melibatkan Diri

Target tanpa realisasi tidaklah cukup, maka agar target dapat benar-benar bermanfaat dalam membimbing dan mendinamiskan, dibutuhkan disiplin diri dalam menjalankannya. Salah satunya adalah dengan cara melakukan sesuatu yang dapat mendekatkan diri kita dengan target yang kita buat sendiri. Selain melakukan sesuatu, hal terpentingnya adalah melibatkan diri pada lingkungan yang sesuai dengan kita (envirotment system).


(40)

c. Sering-sering berkomunikasi dengan diri sendiri

Sering-sering berkomunikasi dengan diri sendiri ini misalnya adalah “menyepi”. Menyepi disini berarti memberi ruang dan kesempatan untuk diri sendiri supaya berbicara dengan diri sendiri, self-dialog, self-talk, meditasi, evaluasi, koreksi, dan refleksi. d. Ciptakan sarana (mean)

Menciptakan sarana dapat dilakukan dengan membuat tulisan, catatan, gambar atau apa saja yang dapat memudahkan kita mengingat dan melihat target, program, atau bidang-bidang yang penting menurut diri kita. Kemudian dari apa yang telah kita buat kita letakkan sebagai misalnya di buku, meja HP, computer, dan tempat-tempat lainnya yang dapat membantu kita untuk memudahkan dalam mengingat dan melihat.

e. Tingkatkan kepedulian

Kepedulian disini bukan berarti mementingkan diri sendiri, melainkan berperan seoptimal mungkin berdasarkan status kita, salah satu contohnya adalah pelajar. Pelajar yang peduli adalah pelajar yang berusaha berperan seoptimal mungkin sebagai pelajar yaitu belajar, berorganisasi, demo secara positif, bergaul, menghormati guru atau dosen, dan lain-lain.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan mengenai konsentrasi yaitu penggunaan yang proposional terhadap pikiran untuk bisa focus pada sasaran yang kita inginkan. Hal ini berarti konsentrasi


(41)

adalah jalan-tengah (the proper way) diantara dua sisi yang ekstrim, yaitu distraksi dan “tensi” (tension). Dan apabila dalam keadaan tegang, biasanya bukan konsentrasi yang muncul melainkan over-concentration (pandangan sempit). Sebaliknya bila seseorang terkena distraksi yaitu sesuatu yang tidak penting, tidak mendesak dan tidak prioritas untuk kita pikirkan, maka hal inilah yang disebut dengan under-concentration (ngelantur).

2 . Program Bimbingan Belajar

a. Bimbingan dan Program Bimbingan

Winkel, Moegiadi (Winkel, 1997 : 67) mengartikan bimbingan adalah:

“Suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih; menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungannya”.

Sedangkan di dalam Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling (Depdikbud, 1994 : 1), bimbingan diartikan sebagai “Bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan dirinya pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.

Selain bimbingan WS Winkel juga mendefinisikan program bimbingan (guidance program) sebagai suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisir, dan terkoordinir selama


(42)

periode waktu tertentu (1997 : 105). Pengertian yang dikemukakan oleh Slamento mengenai program bimbingan adalah sebagai berikut :

“Program bimbingan merupakan salah satu dari bimbingan pada umumnya yang dapat dijabarkan kedalam dimensi perhatian, nasehat, pengawasan dan motivasi. (Drs. Slamento, 1988 : 75)

Mengingat pentingnya kegiatan bimbingan, maka perlu adanya program bimbingan yang terencana agar pelayanan yang diberikan kepada siswa dapat tepat guna. Pelayanan bimbingan yang dilakukan oleh tenaga bimbingan di sekolah tersebut juga akan berjalan dengan lebih baik apabila ada kerjasama tenaga kependidikan yang lain di sekolah.

Dari berbagai pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa program bimbingan belajar merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan untuk membantu siswa dalam memecahkan kesulitannya dalam belajar secara terencana dan terorganisir agar siswa mampu mengatasi kesulitannya sendiri dalam belajar. Program bimbingan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah program bimbingan klasikal (program reguler) dan program bimbingan privat.


(43)

b. Metode Belajar Pada Program Bimbingan

Metode belajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan ketrampilan belajar. Metode belajar yang diterapkan dalam program bimbingan belajar adalah : 1. Mempelajari teori secara singkat, terarah, sistematis, dan

terpadu sehingga siswa mudah memahami materi pelajaran. 2. Dalam proses belajar mengajar berpegang teguh pada Modul

ditambah secara praktis yang diajarkan oleh tentor secara professional.

3. Penyampaian materi dengan rumus-rumus praktis yang hanya dimiliki oleh tentor-tentor ata u pengajar.

4. Materi bimbingan disesuaikan dengan kisi-kisi UAN 5. Tes pendalaman materi dan telah ter uji coba secara berkala.

Oleh karena itu siswa harus aktif dalam kegiatan program bimbingan belajar agar pola pikir siswa terarah, terlatih dalam mengha dapi kesulitan belajar.

c. Materi Bimbingan Belajar

Menurut Winkel (1991) materi bimbingan dapat bersumber dari : 1. Pengetahuan dan pemahaman guru pembimbing di berbagai

ilmu sosial, antripologi, ilmu ekonomi dan psikologi dengan berbagai cabangnya.


(44)

2. Hasil refleksi guru pembimbing sendiri dan tokoh masyarakat terhadap keadaan masyarakat di berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan sekolah.

3. Perumusan tujuan pendidikan nasional dan perumusan tujuan institusional.

4. Daftar-daftar masalah yang dihadapi kaum muda, yang disusun oleh para ahli di bidang pendidikan dan psikologi.

5. Usulan dari para siswa sendiri.

6. Hasil penelitian yang diadakan guru pembimbing dengan cara menyebarkan daftar cek masalah di tingkatan kelas tertentu. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner yang tujuannya sama dengan daftar cek masalah, yaitu mendapatkan informasi tentang masalah-masalah belajar yang dialami siswa.

7. Pengalaman guru pembimbing selama beberapa tahun.

3 . Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar adalah keseluruhan keadaan yang melingkupi siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh pada perkembangan siswa (Winkel, 2004 : 108). Lingkungan belajar siswa dibagi menjadi dua yaitu lingkungan sekolah dan lingkungan kelurga (Prayitno, 1989 : 133). Lingkungan sekolah merupakan lingkungan belajar kedua bagi seorang siswa setelah keluarga. Lingkungan sekolah dibagi menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Yang


(45)

dimaksud lingkungan fisik adalah sistem pengaturan tempat duduk, ukuran kelas, ukuran sekolah dan komposisi siswa di dalam kelas. Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan sosial adalah hubungan antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

1. Lingkungan Fisik Sekolah

Lingkungan fisik adalah keadaan fisik sekolah yang memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berupa :

a. Pengaturan tempat duduk

Aktivitas belajar tertentu menuntut adanya perabotan, tipe bangku dan perlengkapan lainnya yang benar-benar memberi kemungkinan bagi siswa untuk berpatisipasi dan berinteraksi serta keluasaan bagi guru untuk memperhatikan kelangsungan kegiatan belajar siswa.

b. Ukuran Kelas

Aktivitas belajar siswa, perasaan saling menghargai atau menghormati antar siswa, aktivitas kelas atau kemampuan kreativitas siswa menurut dengan bertambahnya jumlah siswa dalam kelas (Olson dalam Prayitno 1989). Kelas yang ukuran kecil lebih efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar sampai dua kali lipat lebih banyak dari pada kelas yang besar (Sithu dalam Prayitno 1989).

Glass dan Smith dalam Prayitno menunjukkan bahwa untuk rata-rata kelas ukuran kecil siswanya memperoleh prestasi


(46)

belajar yang lebih dibanding dengan kelas yang berukuran besar. Siswa dalam kelas yang efektif adalah antara 10-25 siswa.

c. Ukuran Sekolah

Barker dan Gump dalam Prayitno (1989) mengemukakan semakin besar ukuran sekolah makin kecil partisipasi masing-masing siswa dalam kegiatan persekolahan. Sekolah yang siswanya kecil mendorong siswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan kehidupan persekolahan. Sekolah yang padat jumlah siswanya menunjukkan tingkat cemas dalam pergaulan kelompok yang lebih tinggi, bila dibanding dengan sekolah yang kurang padat.

d. Komposisi Kelas

Komposisi kelas dimaksudkan bahwa pengaturan siswa-siswa didalam kelas mendasarkan kemampuan atau bakat siswa. Dalam Prayitno (1989) menyimpulkan bahwa kalau siswa dalam satu kelas semuanya terdiri dari siswa-siswa yang berkemampuan rendah atau sewajarnya, maka hal ini tidak memiliki hubungan yang berarti dengan prestasi belajar siswa. Siswa dalam kelompok ini akan terdorong untuk meningkatkan prestasi. Bila siswa dalam satu kelas semuanya terdiri dari siswa-siswa yang berkemampuan tinggi, maka prestasi belajar mereka meningkat dengan tajam.


(47)

2. Lingkungan Sosial Sekolah

Menurut Prayitno (1989 : 147), setiap orang me mbutuhkan pengalaman dari orang lain. Begitu pula dengan siswa, dalam lingkungan sosial sekolah ini mengacu pada hubungan yang terjadi pada guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Siswa membutuhkan pengetahuan dari guru dan teman-temannya sebagai sumber motivasi siswa yang mempunyai kebutuhan sosial tinggi untuk berprestasi baik dan dapat bekerja dengan temannya, dan siswa yang mempunyai kebutuhan sosial rendah akan lebih bekerja sendiri. Teman sekelas atau teman sebaya merupakan salah satu faktor yang da pat membantu siswa termotivasi dalam rangka meningkatkan prestasi belajarnya. Menurut Vembriarto (1993 : 54) teman sebaya adalah kelompok yang terdiri atas sejumlah individu yang sama, baik dalam hal usia, status pribadi atau pribadi sosialnya. Siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal-soal dapat menanyakan kepada teman sekelas, bila malu bertanya kepada guru. Hubungan sosial perlu dikembangkan oleh guru maupun oleh siswa.

Menurut Mudjiono (1999 : 49) siswa merupakan individu yang unik, artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis tiap dirinya berbeda dengan siswa yang lain, akan membantu menentukan cara belajar dan sasaran belajar bagi dirinya sendiri. Kualitas interaksi belajar antara siswa berlangsung baik intelektual


(48)

maupun sosio emosional, sehingga meningkatkan peluang pembentukan kepribadian seutuhnya, terutama yang berkaitan dengan kemauan dan bekerja sama di dalam memecahkan masalah. Dukungan yang penting pada dasarnya adalah dukungan moril maupun materiil dalam mewujudkan suatu rencana siswa untuk menerima dukungan dari teman sekelasnya yang berupa kerjasama, perhatian yang diberikan teman sekelas, dan adanya sikap toleransi antar teman sekelas.

Hubungan yang kurang harmonis dapat menimbulkan beberapa kelompok yang tidak bersahabat di dalam ke las. Persaingan dalam belajar yang tidak sehat diantara kelompok dalam suatu kelas dapat menimbulkan keonaran-keonaran yang menyebabkan proses belajar terhambat. Oleh sebab itu ada baiknya bila di dalam kelas siswa saling memberikan dukungan yang positif, baik berupa kerjasama, perhatian maupun adanya sikap toleransi.

Selain hubungan antar siswa, siswa juga harus menjaga hubungan dengan guru. Begitu pula dengan guru, guru juga harus menjaga hubungan yang harmonis antara guru dengan para staf di sekolah. Hubungan sosial guru dapat diwujudkan dengan tersedianya waktu dan tenaga untuk membina hubungan dengan orang tua siswa dan menyelesaikan masalah sosial antar siswanya.

Sikap guru terhadap siswa dapat diartikan sebagai kecenderungan seorang guru untuk berperilaku terhadap siswa


(49)

(Sudjana, 1987 : 48). Menurut Prayitno (1989) tingkah laku guru dalam mengajar meliputi : (1) guru sebagai model : sikap dan kepribadian guru akan dianut oleh siswa, (2) sikap guru terhadap tingkah laku siswa, (3) sikap guru terhadap karakteristik siswa, (4) sikap guru terhadap siswa yang berbeda jenis kelamin dan (5) sikap guru terhadap perbedaan prestasi siswa.

3. Lingkungan Keluarga

Selain lingkungan sosial sekolah lingkungan yang paling menentukan adalah lingkungan keluarga. Keingina n yang kuat dari orang tua supaya anaknya berprestasi baik, tetapi orang tua tidak berbuat sesuatu yang efektif dalam mendorong siswa, merupakan suatu ketimpangan. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi siswa. Lingkungan keluarga terdiri dari ayah, ibu, kakak, adik, dan keluarga yang lain. Peran orang tua untuk memotivasi belajar menurut Prayitno (1989 : 154) dapat diwujudkan dengan penghargaan misalnya : (1) aktifitas siswa dengan orang tua (rekreasi, memasak, membaca, dan lain -lain), (2) membuatkan masakan khusus yang disukai oleh anak (3) memberi kesempatan untuk melakukan kegiatan khusus (hobbi), (4) membelikan alat-alat permainan (bagi anak kecil) dan (5) memberi kebebasan waktu untuk bermain dan menonton TV. Keluarga yang tidak mampu cenderung tida k dapat menyediakan penghargaan-penghargaan seperti yang telah disebutkan diatas, akan mengganggu anak dalam


(50)

belajar. Keadaan orang tua yang sulit dapat menjadikan anak sulit berkonsentrasi pada pelajaran karena memikirkan sesuatu untuk menutupi keadaan ke luarga yang kurang (Winkel, 1986).

Selain apa yang telah disebutkan diatas mengenai lingkungan belajar siswa, Nasution Farid dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Metode Mengajar Dosen, Ketrampilan Belajar, Sarana Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar” (2001 : 41) menyatakan lingkungan belajar adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi belajar peserta didik seperti lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Prayitno (1997) mengklasifikasikan lingkungan belajar menjadi dua macam yaitu: a. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik disini, berkaitan dengan material yang ada di luar peserta didik yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar, baik yang bersumber dari lingkungan sekolah maupun keluarga dan masyarakat. Contohnya adalah kerapian lingkungan belajar baik di rumah, sekolah maupun masyarakat.

b. Lingkungan Non Fisik

Lingkungan nonfisik yang dimaksud adalah segala stimulus yang ada di luar diri peserta didik yang secara mental dapat mempengaruhi aktivitas belajarnya, baik yang bersumber dari lingkungan sekolah maupun keluarga dan masyarakat.


(51)

Contohnya adalah kondisi lingkungan belajar yang bising, keluarga broken home, dan penerimaan sosial yang tidak baik. Dari berbagai pendapat diatas mengenai lingkungan belajar, dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar siswa merupakan suatu keadaan yang melingkupi siswa dan memberikan pengaruh siswa dalam proses belajar siswa, dimana pengaruh tersebut meliputi pengaruh lingkungan baik yang bersifat fisik ataupun non fisik dan baik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun lingkungan masyarakat dimana siswa tersebut berada.

4 . Fasilitas Belajar Di Rumah

1. Pengertian Fasilitas Belajar di Rumah

Menurut Suharsimi Arikunto (1989 : 108) mengemukakan bahwa “fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan dapat melancarkan pelaksanaan suatu usaha.” Fasilitas yang berhubungan dengan kegiatan belajar sering disebut fasilitas belajar.

Poerwodarminto (1976 : 79) dalam Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia, fasilitas berarti sesuatu yang dapat membantu memudahkan pekerjaan, tugas dan sebagainya.. Fasilitas belajar dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu fasilitas fisik dan fasilitas uang (Suharsimi Arikunto, 1998 : 2). Fasilitas fisik ini dalam dunia pendidikan disebut sarana dan prasarana pendidikan.


(52)

Sesuai dengan pengertian diatas maka pengertian fasilitas belajar di rumah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah fasilitas belajar dari orang tua yang be rwujud benda-benda yang dapat digunakan untuk memudahkan dan mempelancar usaha belajar anak di rumah. Dengan menggunakan fasilitas belajar yang telah ada di rumah diharapkan siswa dapat meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar memuaskan.

2. Unsur-Unsur Fasilitas Belajar

Fasilitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi dua unsur yaitu tempat belajar dan alat-alat belajar.

a. Tempat belajar

Yang termasuk tempat belajar dalam penelitian ini adalah : ruang belajar dan meja kursi belajar. Dalam menyediakan tempat-tempat belajar orang tua harus berusaha agar jauh dari kebisingan dan dari tempat atau sumber yang menimbulkan bau-bauan yang sangat menusuk sehingga dapat mengganggu konsentrasi belajar anak. Belajar anak akan lebih baik jika dilakukan di ruang studi khusus yang disediakan oleh orang tuanya, tetapi bila tidak ada ruang belajar, tempat tidurpun dapat digunakan sebagai keperluan studi sekaligus. Ada beberapa tempat studi yang baik seperti yang dikemukakan oleh Liang Gie (1997 : 22) adalah sebagai berikut :


(53)

1) Sebaiknya dipan membelakangi meja studi dan tidak tampak di depan mata sehingga tidak menimbulkan rasa belajar sambil tiduran.

2) Meja studi tidak boleh diletakkan menghadap jendela karena selain silau cahaya matahari juga mudah menjadi gangguan perhatian oleh hal-hal yang ada di luar jendela. 3) Penerangan harus tidak berlebihan dan tidak kurang

melainkan memadai untuk melakukan studi sebaik-baiknya.

4) Permukaan meja studi sebaiknya tidak diplitur mengkilap, diberi pernis sampai berkaca -kaca atau dilapisi lembaran kaca jernih karena akan menimbulkan kesiauan.

5) Meja kursi hendaknya bersih dari segala benda yang tidak berkaitan denga n studi.

6) Buku-buku pelajaran hendaknya disimpan dalam rak buku dan ditaruh disisi kiri meja belajar.

7) Tempat belajar yang baik akan membantu siswa berkonsentrasi dalam belajarnya. Seperti yang dikemukakan Surajiman (1986 : 4)”bahwa tempat atau ruang belajar adalah perlu sekali untuk mendapatkan prestasi belajar.”


(54)

b. Alat-alat belajar

Alat belajar yang dimaksud adalah : alat menulis dan alat peraga. Semakin lengkap alat-alat pelajaran, akan memberikan kemungkinan yang besar untuk belajar sebaik -baiknya. Sebaliknya kalau alat-alat tidak lengkap maka hal itu dapat mengganggu dalam proses belajar sehingga hasilnya akan mengalami hambatan. Tersedianya alat-alat yang memadai akan membuat anak dapat belajar dengan baik sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajar anak di rumah dan prestasi belajarnya.

Macam-macam fasilitas belajar di rumah yang dibutuhkan oleh siswa menurut Thamrin Nasution dan Nurhalijah nasution, 1995 adalah sebagai berikut:

a. Ruang Belajar

Ruang belajar adalah ruangan yang dapat digunakan untuk belajar siswa, dimana sebaiknya ruang belajar jauh dari kebisingan berbagai aktivitas di rumah. Ada baiknya pula jika ruangan belajar disediakan tersendiri oleh orang tua untuk anaknya dalam kegiatan belajar, agar dengan ruangan belajar sendiri anak dapat berkonsentrasi dalam belajar.

b. Meja dan Kursi belajar

Meja belajar merupakan sarana belajar yang diperlukan anak. Dengan adanya meja belajar sendiri, maka belajar anak akan


(55)

merasa lebih aman. Kenyamanan dalam belajar akan mempengaruhi konsentrasi belajar anak.

c. Penerangan

Penerangan adalah sarana penting dalam mendukung belajar anak. Sumber penerangan yang baik adalah lampu meja pijar (bukan neon) yang cukup terang (40-60 watt), dan posisi lampu sebaiknya diletakkan dari sisi kiri atas (kalau dapat dari arah belakang) anak, sehingga bayangan tangan yang me nulis tidak menghalangi pandangan dan anak dapat merasa nyaman dalam belajar. Dengan penerangan yang cukup maka belajar anak akan lebih tahan lama, karena dengan lampu yang terang mata anak akan lebih jelas dalam membaca buku dan mata anak tidak akan merasa terganggu. d. Ventilasi

Dengan adanya ventilasi dalam ruangan belajar sehingga sirkulasi udara dalam ruangan tersebut tidak lembab dan siswa dapat merasa nyaman dalam belajar.

e. Peralatan Sekolah

Peralatan sekolah merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki siswa dalam kegiatan belajar. Peralatan sekolah ini bisa berujud buku pelajaran, buku tulis, pulpen, pensil, karet pengahapus. Siswa yang mempunyai peralatan sekolah yang lengkap akan cenderung dapat berkonsentrasi dalam belajarnya karena alat-a lat yang dimilikinya dapat menunjang belajarnya.


(56)

f. Media Massa

Media massa merupakan salah satu alat untuk menambah pengetahuan anak, terutama pengetahuan umum selain dari mata pelajaran yang didapat dari sekolah. Yang dimaksud media massa yaitu seperti surat kabar dan majalah, sedangkan media elektronik adalah televisi dan radio.

g. Buku Bacaan

Orang tua hendaknya menyadari bahwa anak-anak perlu disediakan buku-buku yang dapat menunjang kegiatan belajarnya. Karena sebenarnya anak-anak memerlukan selingan dalam belajar. Anak akan merasa bosan apabila ia hanya mempelajari buku pelajaran saja. Oleh sebab itu orang tua jangan merasa enggan mengeluarkan uang untuk membelikan buku bacaan ringan kepada anaknya, karena hal ini akan menambah semangat anak dalam belajar.

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Menurut Fransisca dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar siswa dengan keberhasilan siswa menempuh Ujian Akhir Nasional” (2004), menemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara keikursertaan siswa dalam program bimbingan belajar dengan keberhasilan siswa menempuh UAN dapat diterima. Hal tersebut didukung dari sumbangan efektif yang diberikan keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar yaitu


(57)

sebesar 11,990%. Berdasarkan hal tersebut maka apabila ada kemauan siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar dimana dapat membantu siswa dalam memecahkan kesulitan belajar melalui pemecahan soal – soal untuk UAN maka akan membimbing siswa untuk berhasil dalam menempuh UAN.

Menurut Suryantono dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh faktor lingkungan belajar dan sikap belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi akuntansi” (2004), menemukan adanya pengaruh positif dari lingkungan belajar dan prestasi belajar. Lingkungan belajar sebagai lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Lingkungan yang tenang, nyaman, kondusif dan ditunjang dengan fasilitas atau sarana belajar yang memadai akan membuat siswa dapat mencurahkan perhatiannya atau dapat berkonsentrasi dengan baik untuk belajar, sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Sedangkan menurut Wahyu dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa” (2006) menemukan adanya pengaruh positif sarana belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa. Tersedianya sarana belajar yang memadai akan dapat lebih memudahkan mahasiswa untuk meraih prestasi belajar yang baik. Misalnya mahasiswa memiliki alat-alat tulis (ballpoint, penghapus, kalkulator, dll), komputer, laptop. Setiap mahasiswa juga membutuhkan sarana yang baik untuk


(58)

menunjang peningkatan dalam prestasi belajarnya. Kondisi sarana belajar juga harus diperhatikan, misalnya keadaan kamar belajarnya apakah cukup baik sirkulasi udaranya, apakah penerangan dalam ruang memadai untuk belajar pada siang hari maupun malam hari, apakah kondisi meja dan kursi dalam keadaan baik atau tidak. Hal – hal kecil tersebut sangat penting karena akan membuat mahasiswa merasa nyaman dan betah untuk melakukan kegiatan belajar, sehingga dapat menciptakan konsentrasi belajar yang ba ik dan dapat meraih prestasi belajar yang baik pula.

Dari ketiga hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan keikutsertaan siswa dala program bimbingan belajar, lingkungan belajar dan sarana belajar siswa atau mahasiswa terhadap prestasi belajar.

C. Hubungan diantara Variabel

1 . Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

Konsentrasi belajar merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran tersebut. Siswa yang memiliki kemampuan konsentrasi yang tinggi biasanya memiliki prestasi belajar (bidang studi ekonomi) yang lebih baik daripada siswa yang kemampuan konsentrasinya rendah. Menurut WS. Winkel (1997 : 105)


(59)

program bimbingan (guidance program) adalah suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisir, dan terkoordinir selama periode tertentu. Dalam penelitian ini program bimbingan belajar diartikan sebagai kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan untuk membantu siswa dalam memecahkan kesulitannya dalam belajar secara terencana dan terorganisir agar siswa mampu mengatasi kesulitannya sendiri dalam belajar. Semakin intensif siswa mengikuti program bimbingan belajar baik itu secara reguler maupun privat, semakin tinggi pula kemampuan siswa dalam konsentrasi belajarnya. Siswa yang memiliki kemampuan konsentrasi belajar yang tinggi dan didukung dengan keikutsertan siswa dalam program bimbingan belajar secara intensif, maka siswa dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula, dan siswa yang memiliki kemampuan konsentrasi belajar yang tinggi tetapi tidak mengikuti program bimbingan belajar secara tidak intensif, maka prestasi belajarnya akan menjadi rendah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi yang salah satunya ditentukan oleh keikutsertaan siswa dalm program bimbingan belajar. Siswa yang mengikuti program bimbingan belajar secara intensif didiuga mempunyai tingkat hubungan konsentrasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi yang lebih tinggi dibandin gkan dengan siswa


(60)

yang mengikuti program bimbingan belajar tetapi tidak intensif ataupun siswa yang sama sekali tidak mengikuti program bimbingan belajar.

2 . Pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

Lingkungan belajar siswa merupakan suatu keadaan yang melingkupi siswa dan memberikan pengaruh bagi siswa dalam proses belajarnya, dimana pengaruh tersebut meliputi pengaruh lingkungan baik itu yang bersifat fisik ataupun non fisik dan baik yang ada di lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.

Komponen lain yang mempengaruhi siswa dalam menciptakan konsentrasi belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa adalah lingkungan belajar siswa. Siswa yang tinggal di lingkungan belajar baik itu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang aman, nyaman, jauh dari tempat-tempat keramaian, polusi pabrik, serta mampu menjaga tingkah lakunya diduga derajat hubungan antara konsentrasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi akan semakin tinggi. Sebaliknya jika lingkungan belajar siswa baik itu keluarga, sekolah dan masyarakat yang tidak aman, nyaman, dekat dengan tempat-tempat keramaian, polusi pabrik serta tidak mampu menjaga tingkah lakunya diduga derajat hubungan antara


(61)

konsentrasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi akan semakin rendah.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya hubungan antara konsentrasi belajar siswa dan prestasi bela jar siswa pada bidang studi ekonomi juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tempat siswa belajar yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Semakin baik lingkungan belajar siswa maka diduga semakin tinggi pula hubungan antara konsentrasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi. Sebaliknya semakin buruk lingkungan belajar siswa diduga semakin rendah pula hubungan antara konsentrasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

3 . Pengaruh fasilitas belajar siswa di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar

Siswa yang memiliki fasilitas belajar di rumah yang lengkap (adanya ruang belajar, meja dan kursi belajar, penerangan yang baik, peralatan sekolah, media massa, dll) pa stilah akan lebih membantu siswa tersebut dalam menciptakan konsentrasi belajar. Dengan adanya kelengkapan fasilitas belajar di rumah diduga kemampuan menciptakan konsentrasi dalam belajarnya tinggi dan prestasi belajarnya juga menjadi tinggi. Sedangkan siswa yang tidak memiliki


(62)

kelengkapan fasilitas belajar di rumah diduga kemampuan konsentrasi belajar dan prestasi belajarnya menjadi rendah.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa yang mempunyai fasilitas belajar di rumah yang lengkap diduga hubungan antara konsentrasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi tinggi. Sebaliknya siswa yang tidak memiliki kelengkapan fasilitas belajar di rumah diduga hubungan antara konsentrasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi rendah.

D. Kerangka Berfikir

1. Konsentrasi belajar merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran tersebut. Prestasi belajar adalah perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sunaryo, 1983:4). Jadi prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan perubahan dari hasil belajar yang dapat diukur secara langsung dengan tes dan dapat dihitung hasilnya. Dengan demikian hasil pengukuran dari prestasi belajar dituangka n dalam bentuk angka -angka yang diperolehnya dari hasil ulangan, tugas-tugas dan ujian akhir semester, dimana disekolah ditunjukkan dengan nilai-nilai yang tercantum dalam rapor yang didapat pada akhir semester dan akhir tahun pelajaran. Program bimbingan belajar


(63)

program bimbingan belajar adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan untuk membantu siswa dalam memecahkan kesulitannya dalam belajar secara terencana dan terorganisir agar siswa mampu mengatasi kesulitannya sendiri dalam belajar.

2. Konsentrasi belajar merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran tersebut. Prestasi belajar adalah adalah perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif , afektif, dan psikomotorik (Sunaryo, 1983:4). Jadi prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan perubahan dari hasil belajar yang dapat diukur secara langsung dengan tes dan dapat dihitung hasilnya. Dengan demikian hasil pengukuran dari prestasi belaja r dituangkan dalam bentuk angka -angka yang diperolehnya dari hasil ulangan, tugas-tugas dan ujian akhir semester, dimana disekolah ditunjukkan dengan nilai-nilai yang tercantum dalam rapor yang didapat pada akhir semester dan akhir tahun pelajaran. Lingkungan belajar siswa adalah suatu keadaan yang melingkupi siswa dan memberikan pengaruh siswa dalam proses belajar, dimana pengaruh tersebut meliputi pengaruh lingkungan baik yang bersifat fisik ataupun non fisik dan baik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun lingkungan masyarakat dimana siswa tersebut berada.

3. Konsentrasi belajar merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak


(64)

berhubungan dengan pelajaran tersebut. Prestasi belajar adalah perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sunaryo, 1983:4). Jadi prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan perubahan dari hasil belajar yang dapat diukur secara langsung dengan tes dan dapat dihitung hasilnya. Dengan demikian hasil pengukuran dari prestasi belajar dituangkan dalam bentuk angka -angka yang diperolehnya dari hasil ulangan, tugas-tugas dan ujian akhir semester, dimana disekolah ditunjukkan dengan nilai-nilai yang tercantum dalam rapor yang didapat pada akhir semester dan akhir tahun pelajaran. Fasilitas belajar di rumah adalah segala sesuatu yang telah tersedia di rumah yang berhubungan dengan penyediaan peralatan sekolah dan perlengkapan sekolah demi membantu ketenangan dan kenyaman belajar di rum ah.

E. Paradigma Penelitian

Pada penelitian ini, dapat digambarkan paradigma penelitiannya adalah sebagai berikut.

Gambar II.1 Paradigma Penelitian

Keikutsertaaan Siswa dalam Program Bimbingan Belajar

Konsentrasi Belajar Prestasi Belajar


(65)

F. Hipotesis

1. Ada pengaruh positif keikutsertaan siswa dalam mengikuti program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

2. Ada pengaruh positif lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

3. Ada pengaruh positif fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.


(66)

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian tentang subyek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti. Studi kasus penelitian ini dilakukan di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta khususnya siswa kelas XI, sehingga generalisasi kesimpulan hanya terbatas pada subjek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Stella Duce 1 Jalan Sabirin No. 1-3 Kotabaru Yogyakarta

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada periode Bulan Maret 2008 – Mei 2008

C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah siswa siswa kelas XI SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.


(67)

2. Objek penelitian

Objek penelitian dalam tulisan ini adalah keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, fasilitas belajar di rumah, konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen sejenis, akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan itu disebabkan adanya karakteristik yang berlainan (Arikunto, 1991 : 102). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa siswi SMA Stella Duce I Yogyakarta.

2. Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Sudjana, 1992 : 161). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil sampel yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki oleh peneliti, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA Stella Duce 1 khususnya program IPS yang berjumlah 114 siswa, dengan pertimbangan bahwa siswa kelas XI sudah melakukan cara relajar yang lebih intensif, dan suasana belajar yang sudah serius dalam menghadapi Ujian Kenaikan Kelas XII maupun Ujian Akhir Nasional (UAN), sehingga diharapkan dapat mengisi kuesioner dengan sepenuh hati.


(68)

C. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1992 : 102). Dalam penelitian ini variable yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (independent variable)

Variabel bebas (in dependentvariable) adalah variabel yang diselidiki pengaruhnya yaitu konsentrasi belajar (X).

2. Variabel Terikat (dependent variable)

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungan yang fungsional yaitu prestasi belajar bidang studi ekonomi (Y).

3. Variabel Moderator

Variabel moderator dalam penelitian ini adalah keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar (D1), lingkungan belajar siswa (D2), dan fasilitas belajar siswa di rumah (D3).

4. Definisi dan Pengukuran Variabel a. Konsentrasi Belajar

Konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran tersebut. Pengukuran variabel konsentrasi be lajar didasarkan atau menggunakan pengukuran skala sikap dari Likert yang dimodifikasi pada indikator -indikator konsentrasi belajar. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi


(69)

variabel konsentrasi belajar. Masing-masing pertanyaan dibuat dengan pilihan empat jawaban dan masing-masing diberi skor dengan ketentuan sebagai berikut.

Skor Pernyataan

No Keterangan

Positif Negatif

1. Sangat setuju 4 1

2. Setuju 3 2

3. Tidak setuju 2 3

4. Sangat tidak setuju 1 4

b. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah proses belajar yang merupakan tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan nilai raport masing-masing siswa kelas XI SMA pada semester lalu yaitu kelas XI semester pertama pada bidang studi ekonomi. Variabel prestasi belajar diukur berdasarkan nilai raport siswa pada bidang studi ekonomi.

c. Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar

Program bimbingan belajar adalah suatu program untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa untuk memberi materi pengulangan (remedial), pengayaan (enrichment), dan konsultasi siswa (consulting) sehingga siswa bimbingan belajar dapat memadukan secara integral materi pembelajaran maupun pola pikir alamiah yang di dapat di sekolah dengan yang diberikan oleh penyedia program bimbingan belajar. Variabel keikutsertaan siswa


(70)

dalam program bimbingan belajar diukur dengan menggunakan skala ordinal, sedang indikatornya adalah :

Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar

Kategori Skor

< 1 tahun Tidak intensif 0

≥ 1 tahun Intensif 1

d. Lingkungan Belajar Siswa

Lingkungan belajar siswa merupakan lingkungan belajar yang mendukung peningkatan prestasi belajar siswa yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pengukuran variabel lingkungan belajar siswa didasarkan pada indikator-indikator yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam bentuk skala sikap dari Likert yang dimodifikasi. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel lingkungan belajar siswa. Masing-masing pertanyaan dibuat dengan pilihan empat jawaban dan masing-masing diberi skor dengan ketentuan sebagai berikut.

Skor Pernyataan

No Keterangan

Positif Negatif

1. Sangat setuju 4 1

2. Setuju 3 2

3. Tidak setuju 2 3

4. Sangat tidak setuju 1 4

e. Fasilitas Belajar Siswa Di Rumah

Fasilitas belajar siswa di rumah adalah sarana yang diberikan orang tua kepada anaknya dengan tujuan agar dapat menunjang kelancaran belajar. Pengukuran variabel fasilitas belajar siswa di rumah


(71)

didasarkan pada indikator-indikator yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam bentuk skala sikap dari Likert yang dimodifikasi. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel fasilitas belajar siswa di rumah. Masing-masing pertanyaan dibuat dengan pilihan empat jawaban dan masing-masing diberi skor dengan ketentuan sebagai berikut.

Skor Pernyataan

No Keterangan

Positif Negatif

1. Sangat setuju 4 1

2. Setuju 3 2

3. Tidak setuju 2 3

4. Sangat tidak setuju 1 4

D. Metode Pengumpulan Data 1. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara mengambil catatan/ dokumen yang tersedia. Pada penelitian ini data yang diambil untuk dokumentasinya adalah hasil belajar siswa yang berupa nilai atau raport siswa bidang studi ekonomi kelas XI semester pertama.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang konsentrasi belajar siswa, keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas


(72)

belajar di rumah. Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk tertutup, peneliti hanya menyediakan alternatif jawaban yang telah disediakan, sehingga responden tinggal memilih dari jawaban yang ada. Berikut ini akan disajikan kisi-kisi dari konsentrasi belajar, lingkungan belajar siswa dan fasilitas belajar siswa di rumah dalam bentuk tabel.

Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Konsentrasi Belajar

No. Pernyataan

Dimensi Indikator

Positif Negatif Perhatian yang fokus 1,2,5 3,4 Berpikir yang fokus 6,7

Mampu mengesampingkan hal-hal lain di luar pelajaran yang berasal dari dalam diri ( internal)

11 8,9,10 Konsentrasi

Belajar

Mampu mengesampingkan hal-hal lain di luar pelajaran yang berasal dari luar (eksternal)


(73)

Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa

No. Pertanyaan

Dimensi Indikator

Positif Negatif

1.Keharmonisan keluarga 1 2

2.Kelengkapan keluarga (ayah, ibu, anak) 3

3.Jarak rumah dengan jalan raya 4 4.Jarak rumah dengan pusat keramaian 4 5.Jarak rumah dengan kawasan industri /

pabrik 4 Lingkungan belajar siswa ditinjau dari keadaan keluarga/ rumah

6.Tingkat polusi di rumah 4

1. Rapi 5

2. Bersih 5

3. Hubungan antar warga sekolah 6,7,9, 10

8 4.Jarak sekolah dengan jalan raya 8 5. Jarak sekolah dengan pusat keramaian 8 6. Jarak sekolah dengan kawasan industri

atau pabrik 8 Lingkungan belajar siswa ditinjau dari keadaan sekolah

7. Tingkat polusi di sekolah 8

1.Hubungan antar warga 9

2.Penerimaan masyarakat 12,13,

14 Lingkungan belajar siswa ditinjau dari keadaan masyarakat

3. Lingkungan bersih/ aman/ nyaman 15,16

Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Fasilitas Belajar di Rumah No. Pertanyaan

Dimensi Indikator

Positif Negatif 1. Tersedia peralatan sekolah 3,5,8 7

2. Media massa 9,10,12

3. Meja dan kursi belajar 2,6 4. Ruang belajar 1,11,13,

14

5. Penerangan 4

Fasilitas belajar di rumah


(74)

Pengujian kuesioner akan dilakukan kepada 68 siswa terlebih dahulu. Pengujian validitas dan re liabilitas kuesioner ini akan dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Sebuah instrument dinyatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkannya (Sugiyono, 1999 : 124). Untuk pengukuran validitas tersebut digunakan teknik Product Moment Co -Efficient Of Correlation dari Pearson (Anton Dajan, 1996 : 315).

Rumus :

rxy= n

Σ

xy-

Σ

x

Σ

y

√

n

Σ

x

2

-(

Σ

x)

2

n

Σ

y

2

-(

Σ

y)

2

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi Product moment, uji satu arah dengan taraf signifikasi (α) = 5%

n = jumlah sample

x = jumlah nilai (skor) maksimum pertanyaan responden y = total nilai (skor) pernyataan responden

Σy2 = jumlah skor kuadrat variable y Σx2 = jumlah skor kuadrat variable x

Jika r hitung > r table maka pengukuran tersebut valid

Pengujian validitas penelitian ini didasarkan pada populasi berukuran N = 68 dengan df (d egree of fredom) = N – 2 (dk = 68 – 2 = 66). Berdasarkan populasi dan nilai r product moment tersebut


(1)

1.957 9.320 .201 .210 .834

-.061 .265 -.227 -.231 .818

D3 Fasilitas Belajar di rumah (Dummy) D3.X Int. Konsentrasi belajar* Fasilitas belajar di rumah (Dummy)

Dependent Variable: Y Prestasi belajar siswa a.


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Efektivitas Terapi Pijat Terhadap konsentrasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri No. 060894 Medan

38 349 114

Hubungan Motivasi Masuk Program studi kebidanan dengan prestasi belajar Mahasiswa Tingkat III Semester I-V di Akademi Kebidanan Pemkab Karo Kabanjahe

0 50 75

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI Pengaruh Lingkungan Belajar dan Fasilitas BElajar Terhadap.

2 4 17

Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi : studi kasus siswa kelas XII IPS SM

0 6 168

Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa.

0 0 167

Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa - USD Repository

0 0 165

Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi - USD Repository

0 0 174

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI EKONOMI

0 0 166