Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinj

Volume 2 No 2 – 2016 
ijse.bsi.ac.id  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering 
 

Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi
(Studi Kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Soliamitra)
Ela Nurelasari
Jurusan Manajemen Informatika, AMIK Bina Sarana Informatika
ela.eur@bsi.ac.id

ABSTRACT - Cooperative Soliamitra is one institution that is located in the Village business district Limo
Limo Depok, Starting from a casual chat group of volleyball players "Soliamitra" rise to a serious
conversation talking about the state of the village of Limo much debt on the loan sharks. From the
conversation it sparked the idea to establish a cooperative soliamitra beginning with the savings and loans
with low interest rate and the loan application process is easy and cepat.Pada 1991, with high spirit and
never give up and always optimistic, starting with 6 employees, Soliamitra try develop business Savings
and Loan. The rapid development of the cooperative must be accompanied by a change from a manual
system to the new system is computerized. From the analysis carried out on the system running and the
prediction of the future needs of the system, the writer concludes that the implementation of a
computerized system absolutely must be done as a solution to the problems faced by the cooperative.
According to the authors that need attention first is the implementation of the system on the unit savings

and loans as much data must be processed quickly and accurately, then the newly developed business
unit to another in accordance with the financial capability and readiness of Human Resources.
Keywords: (Unified Modeling Language)UML, (Entity Relationship Diagram)ERD, Information
systems savings and loan
ABSTRAKSI - Koperasi Soliamitra adalah salah satu lembaga usaha yang berlokasi di Kelurahan Limo
Kecamatan Limo Kota Depok, Berawal dari obrolan santai sekelompok pemain bola voli “Soliamitra”
meningkat menjadi obrolan serius membicarakan keadaan masyarakat Desa Limo yang banyak terlilit
hutang pada rentenir. Dari obrolan tersebut tercetus ide untuk mendirikan koperasi soliamitra yang diawali
dengan usaha simpan pinjam dengan bunga ringan dan proses pengajuan pinjaman yang mudah dan
cepat.Pada tahun 1991, dengan semangat yang tinggi dan pantang menyerah serta selalu optimis,
dimulai dengan 6 orang karyawan, Soliamitra mencoba mengembangkan usaha Simpan Pinjam.
Perkembangan koperasi yang pesat ini harus dibarengi dengan perubahan sistem dari manual dengan
sistem baru yang terkomputerisasi. Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap sistem yang berjalan dan
prediksi kebutuhan sistem dimasa mendatang maka penulis menyimpulkan bahwa implementasi sistem
komputerisasi mutlak harus dilakukan sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi koperasi. Menurut
penulis yang perlu mendapat perhatian pertama adalah implementasi sistem pada unit usaha simpan
pinjam karena banyak data yang harus diproses secara cepat dan akurat, kemudian baru dikembangkan
pada unit usaha yang lain sesuai dengan kemampuan financial dan kesiapan Sumber Daya Manusianya.
Kata Kunci : UML, ERD, Sistem informasi Koperasi Simpan Pinjam
1.


PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini perkembangan
dunia usaha yang semakin pesat membutuhkan
informasi yang tepat, cepat, dan akurat. Untuk
mewujudkan informasi yang tepat bagi
perusahaan diperlukan sistem informasi yang
handal
guna
menunjang
operasional
perusahaan. Oleh karena itu hampir semua
instansi baik pemerintah maupun swasta
menggunakan komputer sebagai alat bantu
dalam pengolahan data. Perkembangan dunia
perekonomianpun mengalami kemajuan yang
sangat pesat baik dalam hal teknologi maupun

 


ISSN : 2461‐0690 

pemikiran. Salah satunya adalah kegiatan
dibidang jasa yaitu Koperasi.
Berdasarkan penelitian sebelumnya pada
jurnal Seminar Nasional Teknologi 2007 dengan
judul Rancang Bangun Sistem Informasi
Koperasi menurut Arifin (2007:1) bahwa
“Pengolahan data manual akan menyebabkan
keterlambatan manajer dalam mengambil
keputusan, karena tidak cukup informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan. Karena
alasan ini, setiap perusahaan untuk sukses dan
juga mengembangkan salah satu faktor yang
memberikan
kontribusi
adalah
dengan

47


Volume 2 No 2 – 2016 
ijse.bsi.ac.id  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering 
 

menggunakan sistem informasi yang baik yang
sudah terkomputerisasi”.
Koperasi
Soliamitra
adalah
sebuah
lembaga keuangan masyarakat dengan bentuk
koperasi yang tidak hanya berorientasi bisnis
tetapi sangat kental nilai-nilai sosial. Pelayanan
yang sekarang berjalan di KSP Soliamitra ini
masih dilakukan dengan cara manual dan
sebagian menggunakan Microsoft Excel namun
belum menggunakan sistem komputer secara
optimal. Untuk mengatasi masalah tersebut
maka perlu dibangun sebuah aplikasi desktop

dalam jaringan lokal.
Sehingga pemakaian komputer di bidang
simpan pinjam pada koperasi dapat memberikan
manfaat yang sangat besar, dalam ketelitian
maupun volume pekerjaan yang ditangani.
Begitupun dalam penyajian laporan dan
informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh
secara cepat, tepat dan lengkap tanpa harus
melalui proses pencatatan yang berulang-ulang,
menyebabkan perlunya pemakaian sistem
komputerisasi (penggunaan komputer) sebagai
alat bantu dalam pengolahan data dengan
menggunakan suatu program aplikasi.
Komputer sebagai alat bantu tidak mungkin
berfungsi maksimal jika sumber daya manusia
yang terlibat tidak mampu memanfaatkannya
dengan baik.
Oleh karena itu, untuk
memaksimalkan pemanfaatan komputer, harus
ditingkatkan kemampuan su mber daya manusia

yang terlibat dengan komputer dan juga
membuat
suatu
sistem
yang
dalam
pelaksanaannya ditujukan untuk mempercepat
proses pengambilan keputusan tersebut.
Disamping itu teknologi komputer sangat
membantu
dalam
pengembangan
dan
memajukan usaha koperasi atau instansi lainnya
yang menggunakan komputer.
1.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka diperoleh
suatu rumusan masalah yaitu bagaimana
merancang sistem informasi Koperasi pada KSP
“Soliamitra”.

1.2. Batasan Masalah
Dengan rumusan masalah tersebut, maka akan
dibuat sistem informasi dengan batasan sebagai
berikut:
a. Sistem informasi pengelolaan data anggota

 

ISSN : 2461‐0690 

b.

Sistem
informasi
simpanan

pengelolaan

data


II. METODE PENELITIAN
Berdasarkan survey yang telah dilakukan, maka
sistem yang ada saat ini bisa dijadikan sebagai
dasar untuk membuat analisis dan desain sistem
yang baru. Di bawah ini diuraikan analisis dan
desain sistem lebih lanjut pada setiap proses
transaksi yang ada.
2.1. Analisa Penelitian
1. Planning
Pada tahap ini lebih fokus pada penafsiran
kebutuhan dan diagnosa masalah dengan
mendefinisikan sasaran tujuan dari sistem
informasi dengan dibangunnya program
aplikasi desktop untuk menggantikan proses
yang masih manual.
2. Analisis
Menganalisis, mendefinisikan masalah dan
kemungkinan solusinya. Pada tahap ini
dilakukan analisa terhadap sistem informasi
yang sudah ada pada Koperasi Simpan

Pinjam Soliamitra dan dijumpai masalah yaitu
sulitnya mencari informasi tentang data
simpan pinjam dan data anggota serta
pembuatan laporan data simpan pinjam.
Dengan menggunakan program aplikasi
desktop diharapkan akan dapat mengatasi
masalah tersebut.
3. Desain
Desain
dan
pembuatan
program
berkonsentrasi pada bagaimana sistem
dibangun untuk memenuhi kebutuhan dan
masalah
yang
dihadapi.
Sehingga
dirancanglah program aplikasi desktop
dengan menggunakan perangkat lunak

Visual Basic.6.0, Miccrosoft Acces 2007
untuk database dan menggunakan peralatan
pendukung(Tools System) UML (Unified
Modeling Language) dan ERD (Entity
Relationship Diagram).
4. Implementasi
Beralih dari sistem manual ke sistem
komputerisasi, dalam hal pelaporan dan
pengolahan data kemudian melakukan
pelatihan dan panduan seperlunya dan
mempresentasikan hasil desain.

48

Volume 2 No 2 – 2016 
ijse.bsi.ac.id  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering 
 

2.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data terdiri dari 3

bagian yaitu:
1. Observasi (Observation)
Dalam hal ini penulis melakukan observasi atau
pengamatan secara langsung pada Koperasi
Simpan Pinjam Soliamitra yang beralamat di Jln.
Limo Raya No.05 Kecamatan Limo Depok, untuk
mempelajari, mengamati dan mengumpulkan
data.
2. Wawancara (Interview)
Melakukan wawancara secara langsung dengan
Kepala Unit Simpan Pinjam dan karyawankaryawan Koperasi Simpan Pinjam Soliamitra
Depok terhadap sistem pengelolaan simpan
pinjam yang diterapkan.
3. Studi Pustaka (Literature)
Penulis melakukan penelitian kepustakaan untuk
memperoleh
aspek-aspek
teoritis
dalam
pengumpulan data dan informasi melalui buku,
jurnal ilmiah dan materi lainnya yang
berhubungan dengan masalah yang ditinjau.
III. PEMBAHASAN
3.1. Teori Pendukung
Berdasarkan penelitian sebelumnya pada
jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Vol.6
menurut Situmorang (2011:3) bahwa “Koperasi
adalah badan usaha sebagaimana badan usaha
lainnya, tapi yang membedakannya dengan
badan usaha non-koperasi adalah watak usaha
koperasi. Sehingga, koperasi diharapkan
menjadi format kelembagaan perjuangan
anggotanya dan wadah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat atas dasar gotong royong”.
3.2. Konsep Dasar Sistem
Menurut Jogiyanto (2005a:2), ”Sistem
adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”. Dapat disimpulkan bahwa sistem
merupakan himpunan atau grup dari elemen
atau komponen yang berhubungan atau saling
bergantung satu sama lain untuk mencapai
tujuan tertentu. Sebuah sistem terdiri dari
bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi
bersama untuk mencapai sasaran dan maksud.
Berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat
unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi
terdiri dari unsur-unsur yang dapat dikenal
sebagai saling melengkapi karena mempunyai
satu maksud, tujuan atau sasaran.

 

ISSN : 2461‐0690 

Menurut Jogiyanto (2005b:8),“Informasi adalah
data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih
berarti
bagi
yang
penerimanya”.
Data
merupakan bentuk yang masih mentah yang
belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu
diolah lebih lanjut. Data diolah suatu model
untuk dihasilkan menjadi informasi. Dalam
sistem informasi kualitas dari suatu informasi
tergantung pada tiga hal, yaitu :
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahankesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat
juga berarti informasi yang harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus
akurat karena dari sumber informasi sampai
ke penerima informasi kemungkinan banyak
terjadi gangguan (noise) yang dapat
merubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak
boleh
terlambat,
karena
informasi
merupakan landasan didalam mengambil
keputusan.
c. Relevan
Informasi yang mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda. Misalnya informasi mengenai
sebab terjadinya kerusakan mesin produksi
kepada akuntan perusahaan adalah kurang
relevan dan akan lebih relevan bila
ditunjukkan kepada ahli teknik perusahaan.
Sedangkan nilai informasi dalam sistem
informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat
dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi
dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif
dibandingkan biaya mendapatkannya.
Menurut Turban et al (2006a:49) “Sistem
informasi adalah proses yang menjalankan
fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menebarkan informasi untuk
tujuan tertentu”. Sistem informasi tidak harus
terkomputerisasi
walaupun
kebanyakan
memang terkomputerisasi.
Sistem Informasi koperasi simpan
pinjam adalah suatu sistem software yang akan
membantu proses operasional koperasi simpan
pinjam dengan menerapkan tertib administrasi
pada koperasi yang ketat dengan pencatatan
data anggota, simpanan anggota, pinjaman dan
jatuh tempo pinjaman. Produk ini kustom dan

49

Volume 2 No 2 – 2016 
ijse.bsi.ac.id  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering 
 

cocok untuk koperasi simpan pinjam, KUD, dan
usaha simpan pinjam lainnya, dll.
3.3.

Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005c:3) Sebuah
sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat
tertentu yaitu mempunyai komponen, batas
sistem, lingkungan luar sistem, penghubung,
masukan, keluaran, pengolah dan sasaran”.
Adapun karakteristik yang dimaksud, yaitu :
a. Komponen Sistem (Component)
Bagian-bagian yang ada didalam suatu
sistem yang saling berinteraksi dan juga
bagian ini dapat berupa subsistem yang
artinya saling bekerja sama membentuk
satu kesatuan.
b. Batasan Sistem (Boundary)
Daerah yang membatasi antar sistem
dengan sistem yang lainnya atau sistem
dengan lingkungan luarnya. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada di luar batasan
sistem yang mempengaruhi operasi sistem
tersebut. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan juga bersifat
merugikan sistem tersebut.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem
dengan subsistem lainnya. Keluaran
(output) dari subsistem akan menjadi
masukan (input) untuk subsistem lainnya
dengan melalui penghubung.
e. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem
yang
dapat
berupa
pemeliharaan
(maintenance input) dan sinyal (signal
input).
f.
Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini merupakan bagian
subsistem yang lain.
g. Pengolahan Sistem (Proces)
Bagian sistem yang mengubah masukan
menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran
yang pasti dan bersifat deterministik.

 

ISSN : 2461‐0690 

3.4. Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2005d:6) Sistem dapat
diklasifikasikan
menurut
beberapa
sudut
pandang yaitu sistem abstrak, sistem alamiah,
sistem tertentu dan sistem terbuka & tertutup.
Berikut penjelasan terincinya :
a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan
Sistem Fisik (Physical System).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa
pemikiran atau ide yang tidak tampak
secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah
yang ada secara fisik.
b. Sistem Alamiah (Natural System) dan
Sistem Buatan Manusia (Human Made
System).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi
melalui proses alam, tidak dibuat oleh
manusia,
sedangkan
sistem
buatan
manusia
merupakan
sistem
yang
melibatkan interaksi manusia dengan
mesin, yang disebut machine.
c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan
Sistem Tak Tentu (Probabilistic)
Sistem tertentu adalah sistem yang
beroperasi dengan tingkah laku yang dapat
diketahui, Sedangkan sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diketahui, karena mengandung
unsur probabilitas.
d. Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem
Tertutup (Closed System)
Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan
dan
dipengaruhi
oleh
lingkungan luarnya, sedangkan sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh
lingkungan luarnya.
3.5. Konsep Dasar Program
Menurut Sugiyono (2005:21) bahwa
“program adalah suatu rangkaian instruksiinstruksi dalam bahasa komputer yang disusun
secara logis dan sistematis”.
Bahasa pemrograman adalah bahasa
yang digunakan untuk penulisan suatu program”.
Bahasa pemrograman atau programming
language dikelompokkan menjadi dua kelompok
besar, yaitu bahasa pemrograman tingkat
rendah (Low Level Language) dan bahasa
pemrograman tingkat tinggi (High Level
Language). Dengan bahasa pemrograman
komputer, manusia dapat membuat sebuah

50

Volume 2 No 2 – 2016 
ijse.bsi.ac.id  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering 
 

program yang dimanfaatkan untuk membantu
menyelesaikan masalahnya.
3.6.

Peralatan Pendukung (Tool System)
Dalam proses perancangan program
diperlukan peralatan yang mendukung untuk
menentukan bentuk data yang dijadikan sebagai
input dan output didalam pembuatan program.
Adapun peralatan yang mendukung dalam
proses pembuatan program antara lain :
3.6.1. UML (Unified Modeling Language)
Menurut Rosa, Shalahuddin (2011a:118)
“Unified Modelling Language (UML) merupakan
bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi
mengenai sebuah sistem dengan menggunakan
diagram dan teks-teks pendukung”. Menurut
Munawar
(2005a:17)
“Unified
Modelling
Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang
telah menjadi standar dalam industri untuk
visualisasi
dalam
merancang
dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak UML
menawarkan sebuah standar untuk merancang
model sebuah sistem”.
Dengan menggunakan UML kita dapat
membuat model untuk semua jenis aplikasi
piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat
berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan
jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa
pemrograman apapun. Seperti bahasa bahasa
lainnya, UML mendefinisikan notasi dan
syntax/semantik. Notasi UML merupakan
sekumpulan
bentuk
khusus
untuk
menggambarkan berbagai diagram piranti lunak.
Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan
UML syntax mendefinisikan bagaimana bentukbentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi
UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang
telah ada sebelumnya : Grady Booch OOD
(Object Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT
(Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson
OOSE (Object Oriented Software Engineering).
Menurut
Rosa,
Shalahuddin
(2011b:130)“Use case atau diagram use case
merupakan
pemodelan
untuk
kelakuan
(behavior) system informasi yang akan dibuat”.
Use
case
diagram
menggambarkan
fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah
sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang
diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.
Use case diagram menggambarkan
manfaat system jika dilihat menurut pandangan
orang yang berada diluar system (actor). Diagram

 

ISSN : 2461‐0690 

ini menjelaskan fungsionalitas suatu system atau
kelas dan bagian system berinteraksi dengan
dunia luar. Use case diagram dapat digunakan
selama proses analisis untuk merangkap
requirement suatu system dan memahani
bagaiman suatu system seharusnya bekerja.
Setiap use case diagram harus dideskripsikan
dalam dokumen yang disebut dengan dokumen
flow of event. Dokumen ini mendefinikasikan apa
yang harus dilakukan oleh system ketika actor
mengaktifkan use case.

Sumber: Hasil Penelitian (2012)
Gambar 1. Use Case Diagram Secara Umum
3.6.2. ERD(Entity Relationship Diagram)
Menurut
Marlinda
(2004:34)
“Entity
Relationship Diagram (ERD) adalah pendekatan
top-down pada perancangan database yang
dimulai dengan identifikasi entity dan relasi antar
data yang harus direpresentasikan di dalam
model, dan ditambahkan atribut dan setiap
constraint pada entity, relationship dan
atributnya”.
Komponen-komponen yang digunakan dalam
ERD (Entity Relationship Diagram) terdiri dari:
1. Entitas
Entitas adalah sesuatu atau objek di dunia
nyata yang dapat dibedakan dari sesuatu
atau objek yang lainnya. Sebagai contoh,
setiap mahasiswa dalam suatu universitas
adalah suatu entitas. Setiap fakultas dalam
suatu universitas adalah juga suatu entitas.
Dapat dikatakan bahwa entitas bisa bersifat
konseptual/abstrak atau nyata hadir di
dunia nyata.
2. Atribut
Atribut adalah properti deskriptif yang
dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan
entitas. Sebagai contoh entitas pegawai,

51

Volume 2 No 2 – 2016 
ijse.bsi.ac.id  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering 
 
3.

4.

5.

 

atribut-atribut yang dimiliki adalah nip,
nama, gelar dan lain-lain.
Hubungan antar relasi (Relationship)
Hubungan antar relasi adalah hubungan
antara suatu himpunan entitas dengan
himpunan entitas yang lainnya. Misalnya,
entitas pegawai memiliki hubungan tertentu
dengan entitas proyek (pegawai mengambil
proyek).
Kardinalitas / Derajat Relasi
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah
maksimum entitas yang dapat berelasi
dengan entitas pada himpunan entitas yang
lain. Sebagai contoh: entitas-entitas pada
himpunan entitas mahasiswa dapat berelasi
dengan satu entitas, banyak entitas atau
tidak satupun entitas dari himpunan entitas
kuliah. Kardinalitas relasi yang terjadi di
antara dua himpunan entitas dapat berupa:
a. Satu ke Satu (One to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan
entitas B.
b. Satu ke Banyak (One to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A
dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, tetapi
tidak sebaliknya, dimana setiap entitas
pada himpunan entitas B berhubungan
dengan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas A.
c. Banyak ke Satu (Many to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan
entitas B, tetapi tidak sebaliknya
dengan entitas B.
d. Banyak ke Banyak (Many to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A
dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, dan
demikian sebaliknya, dimana setiap
entitas pada himpunan entitas B dapat
berhubungan dengan banyak entitas
pada himpunan entitas A.
Participation Constraint
Participation Constraint merupakan batasan
yang menjelaskan apakah keberadaan
suatu entity tergantung pada hubungannya
dengan entity lain. Terdapat 2 macam
participation constraint :

ISSN : 2461‐0690 

a.

b.

Total Participation Constraint
Keberadaan suatu entity tergantung
pada hubungannya dengan entity lain.
Partial Participation
Keberadaan
suatu
entity
tidak
bergantung
pada
hubungannya
dengan entity lain.

Sumber :Hasil Penelitian(2012)
Gambar 2. Entity Relation Diagram (ERD)
3.6.3. Activity Diagram
Menurut Rosa, Shalahuddin (2011e:134)
“Activity diagram atau diagram aktivitas
menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis”.
Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas,
digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang
dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat
juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti
use case atau interaksi.
Activity
diagram
menggambarkan
berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alir
berawal, decision yang mungkin terjadi, dan
bagaimana mereka berakhir. Activity diagram
juga dapat menggambarkan proses paralel yang
mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity
diagram merupakan state diagram khusus,
dimana sebagian besar state adalah action dan
sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya
state sebelumnya (internal processing).
Oeh karena itu activity diagram tidak
menggambarkan behaviour internal sebuah
sistem dan interaksi antar subsistem secara
eksak, tetapi lebih menggambarkan prosesproses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas
secara
umum.
Sebuah
aktivitas
dapat

52

Volume 2 No 2 – 2016 
ijse.bsi.ac.id  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering 
 

direalisasikan oleh satu use case atau lebih.
Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan,
sementara
use
case
menggambarkan
bagaimana aktor menggunakann sistem untuk
melakukan aktivitas.
Sama seperti state, standar UML
menggunakan segi empat dengan sudut
membulat untuk menggambarkan aktivitas.
Decision digunakan untuk menggambarkan
behaviour pada kondisi tertentu, digambarkan
dengan
simbol
belah
ketupat.
Untuk
mengilustrasikan proses-proses parallel (fork
and join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat
berupa titik, garis horisontal atau vertikal. Activity
diagram dapat dibagi menjadi beberapa object
swimlane untuk menggambarkan objek mana
yang bertanggung jawab untuk aktifitas tertentu.
Activity diagram menggambarkan alir
aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang.
Bagaimana
masing-masing
alir
berawal,
decision (keputusan) yang mungkin terjadi, dan
bagaimana alir itu berakhir.
a. Activity Diagram Login User
Sumber :Hasil Penelitian(2012)

c.

Activity Diagram Input Data Simpanan

Sumber :Hasil Penelitian(2012)
Gambar 5. Activity Diagram Input
Data Simpanan
d. Activity Diagram Input Data Penarikan

Sumber :Hasil Penelitian(2012)
Gambar 6. Activity Diagram Input
Data Simpanan
e.

Activity Diagram Input Data Pinjaman

Gambar 3. Activity Diagram Login User
b.

Activity Diagram Input Data User

Sumber :Hasil Penelitian(2012)
Gambar 7. Activity Diagram Input Data
Pinjaman
Sumber :Hasil Penelitian(2012)
Gambar 4. Activity Diagram Input Data User

 

ISSN : 2461‐0690 

53

Volume 2 No 2 – 2016 
ijse.bsi.ac.id  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering 
 

f.

Activity Diagram Input Data Angsuran

umber :Hasil Penelitian(2012)
Gambar 8. Activity Diagram Input
Data Angsuran
g.

Activity Diagram Laporan

Sumber :Hasil Penelitian(2012)
Gambar 9. Activity Diagram Laporan
3.7. PROSEDUR
Adapun prosedur yang digunakan sebagai
acuan dalam pembuatan program terdiri dari:
a. Prosedur pendaftaran anggota
Calon anggota yang akan menjadi anggota
koperasi terlebih dahulu harus menghadap
Petugas untuk melakukan pendaftaran yaitu
dengan mengisi Formulir Pendaftaran (FPF),
setelah formulir diisi lalu dikembalikan lagi ke
Petugas bersama persyaratan yang lain yaitu
Foto Copy KTP (CKTP)/SIM/Identitas diri
lainnya, Kemudian persyaratan tersebut
diperiksa dan disimpan di arsip pendaftaran.
Selanjutnya dibuatkan Buku Simpan Pinjam
(BSP) ke anggota guna mencatat setoran uang
simpanan anggota.
b. Prosedur Simpanan
Setelah Buku Simpan Pinjam (BSP) diterima
oleh calon anggota maka bersama itu juga

 

ISSN : 2461‐0690 

calon anggota harus melakukan pembayaran
perdana yaitu simpanan pokok sebesar
Rp.50.000,-(Hanya satu kali pembayaran) dan
simpanan wajib sebesar Rp.10.000,-(Dibayar
setiap satu bulan sekali), Simpanan Sukarela
Minimun Rp.10.000 dan maksimum tidak
terbatas. Dengan demikian calon anggota
tersebut dinyatakan sah menjadi anggota
koperasi. Setelah itu dicetak ke Buku
Tabungan.
c. Prosedur Pengambilan Simpanan
Setiap anggota yang akan mengambil uang
tabungannya,
anggota
tersebut
harus
membawa
buku
tabungan,
kecuali
pengambilan simpanan yang diwakilkan harus
membawa KTP asli pemilik tabungan tersebut
dan akan mendapatkan kwitansi (Kartu
sebagai tanda bukti pengambilan uang).
Setelah itu baru dicetak ke buku tabungan.
d. Prosedur Pengajuan Pinjaman
Jika anggota ingin mengajukan pinjaman maka
harus menghadap Petugas untuk mengisi
Surat Permohonan Pembiayaan (SPP) dengan
melampirkan Buku Simpan Pinjam (BSP) dan
persyaratan-persyaratan lainnya seperti: sudah
memiliki usaha yang produktif, membawa Foto
copy KTP suami istri (wajib dilampirkan), Foto
copy Kartu Keluarga (wajib dilampirkan), Foto
copy Keterangan Jaminan (BPKB), Foto copy
Rekening Listrik dan Telepon terakhir, Foto
copy surat keterangan usaha. Setelah
persyaratannya terkumpul selanjutnya salah
satu petugas Koperasi melakukan survey ke
rumah anggota peminjam. Apabila pinjaman
tersebut di ACC maka kurang lebih satu
minggu uang pinjaman bisa dicairkan dan
anggota tersebut akan menandatangani Surat
Perjanjian Pembiayaan serta mendapatkan
Kartu Angsuran.
e. Prosedur Pembayaran Angsuran
Para anggota koperasi yang meminjam
diwajibkan membayar angsuran pinjaman
sesuai dengan perjanjian, yaitu datang
langsung ke kantor koperasi dengan
membawa Kartu Angsuran. Setelah melakukan
pembayaran maka Kartu Angsuran akan diisi
oleh Petugas disesuaikan dengan jumlah
angsurannya.
f. Prosedur Pembuatan Laporan
Laporan simpan pinjam dibuat secara rutin dan
berkala oleh Petugas dalam bentuk Laporan
Simpanan Anggota (LSA), Laporan Pinjaman

54

Volume 2 No 2 – 2016 
ijse.bsi.ac.id  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering 
 

Anggota (LPJA) setiap hari dan setiap 3 bulan
sekali.
Penjelasan dari setiap prosedur:
a. Sistem Pengelolaan Simpanan
Sistem Pengelolaan Simpanan yang ada di
dalam Sistem informasi akuntansi pada
Koperasi

b. Halaman Menu Utama

Soliamitra digunakan untuk:
1. Membantu dalam proses transaksi simpan.
2. Mengolah data-data yang ada dalam proses
transaksi simpan dan menghasilkan informasi
yang dibutuhkan untuk laporan keuangan
b. Sistem Pengelolaan Pinjaman
Sistem Pengelolaan Pinjaman yang ada di
dalam Sistem informasi akuntansi pada Koperasi
Soliamitra digunakan untuk:
1. Membantu dalam proses transaksi pinjam
2. Mengolah data untuk proses transaksi
pinjaman dan menghasilkan informasi yang
dibutuhkan
untuk laporan keuangan.
c. Sistem Pengelolaan Angsuran
Sistem Pengelolaan Angsuran yang ada di
dalam Sistem informasi akuntansi pada Koperasi
Soliamitra digunakan untuk:
1. Membantu dalam proses transaksi angsuran
2. Mengolah data proses transaksi angsuran dan
menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk
laporan keuangan.
3.8. Tampilan Program
a. Halaman Login

sumber: Hasil Penelitian (2012)
Gambar 10. Tampilan halaman login

 

ISSN : 2461‐0690 

Sumber : Hasil Penelitian (2012)
Gambar 11. Tampilan halaman login
3.9. Permasalahan
Setelah mempelajari serta mengamati
sistem simpan pinjam pada koperasi Soliamitra
penulis menyimpulkan bahwa sistem yang
berjalan
pada
koperasi
tersebut
pada
pelaksanaannya sudah baik, hanya sistem saja
yang belum terkomputerisasi sehingga sering
terjadi kesalahan dan kelambatan pada
prosesnya. Permasalahan pada sistem berjalan
ini adalah sebagai berikut :
a. Penanganan dan proses pengolahan data
anggota untuk pendaftaran dan simpanan
sudah menggunakan komputer dengan
program yang masih sangat sederhana dan
untuk proses pinjaman dilakukan secara
manual yaitu dengan mencatat dalam buku
pinjaman. Hal ini bisa menyebabkan
lambatnya
pelayanan
anggota,
sulit
melakukan update, dan sangat rawan
terhadap hilangnya data anggota akibat
keteledoran manusia.
b. Pengolahan dan perekaman data simpan
pinjam juga dilakukan secara manual.
Belum bisa diketahui Saldo Simpanan
ataupun Saldo Pinjaman secara detail.
Setiap transaksi simpan pinjam dicatat
dalam buku simpanan, buku pinjaman dan
angsuran anggota. Akibatnya jelas lambat
dalam pelayanan anggota karena petugas
harus membolak-balik halaman buku
simpan pinjam untuk mencari data anggota
yang diperlukan, selain itu sarat dengan
kemungkinan tercecer atau hilangnya data
akibat adanya human eror.

55

Volume 2 No 2 – 2016 
ijse.bsi.ac.id  IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering 
 

c.

Pengolahan data secara manual selain
lambat dalam memberikan pelayanan
kepada anggota, juga lambat dalam
pembuatan laporan tahunan yang mesti
diserahkan
kepada
pengurus
guna
keperluan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Pengolahan data secara manual tidak ada
backupnya, sehingga rawan terhadap
kemungkinan
hilangnya
data
akibat
pencurian, kebakaran, atau faktor eksternal
lainnya.

3.10. Alternatif Pemecahan Masalah
Dengan melihat berbagai permasalahan yang
ada pada sistem berjalan, guna mengatasi dan
melakukan pembaharuan sistem maka penulis
mengajukan alternatif pemecahan masalah
sebagai berikut :
a. Proses pengolahan dan perekaman data
anggota yang meliputi proses pendaftaran,
simpanan
sampai
dengan
pinjaman
dimasukkan dalam database Miccrosoft
Access sehingga mempermudah dan
mempercepat update dan pembuatan
laporan. Hal ini dikarenakan pembuatan
Nomor Induk Anggota (NIA) dengan nomornomor tertentu disesuaikan dengan tanggal
masuk nya anggota tersebut.
b. Dengan adanya program aplikasi koperasi
simpan pinjam ini dapat memudahkan
petugas untuk melayani anggota dalam
memberikan informasi-informasi mengenai
simpanan ataupun pinjaman, dan data tidak
akan tercecer.
c. Pengolahan data secara terkomputerisasi
bisa memberikan pelayanan yang lebih baik
kepada anggota, kinerja yang lebih cepat,
tepat dan akurat dan akan memudahkan
dalam pembuatan laporan.
3.11. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan metode yang digunakan maka
langkah berikutnya adalah implementasi sistem
yang telah dibuat yaitu mulai dari desain
interface
penanganan
user,
penanganan
anggota koperasi, transaksi simpanan pokok,
transaksi simpanan wajib dan sukarela,
transaksi pinjaman sampai dengan transaksi
pembayaran angsuran serta laporan keuangan
yang dihasilkan.

 

ISSN : 2461‐0690 

V.
PENUTUP
Kesimpulan yang dapat diberikan berdasarkan
penelitian yang dilakukan, yaitu :
1. Sistem informasi simpan pinjam membantu
user dalam melaksanakan tugas/pekerjaan di
lapangan dari segi waktu dan sarana.
2. Sistem informasi simpan pinjam membantu
bagian user untuk dapat menganalisa
anggotanya
dalam
proses
simpanan,
pinjaman ataupun angsuran.
3. Sistem informasi simpan pinjam mampu
membuat report/laporan dengan lebih cepat
dan valid.
4. Sistem informasi simpan pinjam membantu
manajemen dalam mengambil kebijakan
yang akan diambil dengan cepat dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] HM, Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi :
Pendekatan terstruktur teori dan prakik
aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi.
[2] Rosa dan Shalahuddin.2011.Rekayasa
Perangkat Lunak.Bandung:Modul
[3] Mochammad Arifin.2007. Rancang Bangun
Sistem Informasi Koperasi (Studi Kasus
Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia
“Teknik Sejahtera”). Yogyakarta: Seminar
Nasional Teknologi 2007(SNT 2007). ISSN:
19789777diambildari:http://emha.amikom.ac.id/p
3m/RANCANGBANGUNSISTEMINFORMA
SIKOPERASI/AMIKOM.pdf
[4] Sugiyono. 2005. Pemrograman terstruktur.
Jakarta : Datakom.
[5] Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data.
Yogyakarta : Penerbit Andi
[6] Jhonny W.Situmorang. 2011.Uji Keragaman
Koperasi Berprestasi Berdasarkan Skala
Usaha Tahun 2009. Jakarta: Jurnal
Pengkajian Koperasi dan UKM. ISSN 19782896
vol
6
diambil
dari:
www.smecda.com/.../Jurnal_6.../Jurnal%2
0ok.pdf
[7] (2004). Keputusan Mentri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah Republik
Indonesia. Tentang petunjuk pelaksanaan
kegiatan usaha koperasi jasa keuangan
syariah. No 91
[8] UndangUndang Perbankan No.10 Tahun
1998.
[9] UndangUndang Usaha Kecil No.9 Tahun
1995.

56