MEMBANGUN PERADABAN KOTA MENUJU KOTA PIN

MEMBANGUN PERADABAN KOTA
MENUJU KOTA PINTAR (SMART CITY)
DI INDONESIA
MAKALAH

Disusun oleh :

ZETH HATTU
55416120029
Dosen : DR Ir Iwan Krisnadi MBA

PROGRAM STUDI MAGISTER
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2017

ABSTRAK

Angka jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan bertambah menjadi 271,1 juta
jiwa pada 2020 dan meningkat lagi menjadi 305,6 juta jiwa pada 2035. Angka itu
relatif jauh dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk 2010 bahwa penduduk

Indonesia banyaknya 237,6 juta jiwa. Nanti pada tahun 2035 jumlah penduduk
Indonesia meningkat sebesar 28,6%. Dengan peningkatan ini, Indonesia
menempati posisi kelima sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar,
setelah China, India, Amerika, dan Nigeria. Data dari berbagai sumber dan
diolah dari badan pusat statistik tahun 2014 bahwa tren urbanisasi perpindahan
penduduk dari desa ke kota akan terus terjadi dan ditahun 2045 diperkirakan
82,37% penduduk akan hidup di kota. Peradaban sebuah kota ditentukan
seberapa tinggi pelayanan pemerintah kepada rakyatnya juga seberapa patuh dan
tertib rakyat itu juga.Teknologi tentunya akan membantu bagaimana sebuah kota
mencapai sebuah peradaban yang lebih baik bahkan perencanaan pembangunan
nasional telah menetapkan enam ukuran untuk membentuk yang namanya kota
pintar (smart city) antara lain, bagaimana pengelolahan kemudian
pemerintahannya, bagaimana lingkungannya, bagaimana manusiannya, dan
bagaimana kehidupannya, memang masih ada 30 tahun untuk mencapai tingkatan
yang ideal dari smart city tapi kita juga harus mengetahui sejauh mana dan peta
jalan sudah kita siapkan. Makalah ini membahas tentang Membangun Peradaban
Kota Menuju Kota Pinta (Smart City) di Indonesia.

Kata kunci : Peradaban kota, Bappenas, Kemendagri, BPS, Smart City


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “ STRATEGI
PERENCANAAN MEMBANGUN PERADABAN KOTA MENUJU KOTA
PINTAR (SMART CITY) DI INDONESIA” ini dapat saya selesaikan. Makalah
ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas.
Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih yang dalam
kepada :
1. Kedua Orang Tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan.
2. Teman – Teman Program Pascasarjana Magister Teknikr Elektro
Universitas Mercubuana Angkatan ke-20
3. Semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran
mereka demi terwujudnya makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan ketidaksempurnaan, untuk itu saran dan kritik pembaca yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.

Jakarta, 05 Mei 2017


Penulis

iii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ---------------------------------------------------------------------- i
ABSTRAK --------------------------------------------------------------------------------- ii
KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------- iii
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------- iv
DAFTAR GAMBAR --------------------------------------------------------------------- v
BAB I PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------- 1
1.1 Latar Belakang ---------------------------------------------------------------- 1
1.2 Rumusan Masalah ----------------------------------------------------------- 2
1.3 Tujuan ------------------------------------------------------------------------- 2
BAB II PEMBAHASAN ---------------------------------------------------------------- 3
2.1 Pengertian Kota Pintar (Smart City) -------------------------------------- 3
2.2 Perbedaan Smart City Di Indonesia Dan Di Luar Negeri ------------- 4
2.3 Contoh Smart City Yang Di Terapakan Di Indonesia ------------------ 5
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terwujudnya Smart City ------- 6

2.5 Tujuan Smart City ----------------------------------------------------------- 8
2.6 Faktor-Faktor Pertimbangan Perencanaan Smart City ----------------- 9
BAB III KESIMPULAN ---------------------------------------------------------------- 10
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------- 11

DAFTAR GAMBAR

iv

Gambar 2.2 Jakarta Smart City ----------------------------------------------------------- 5
Gambar 2.3 Surabaya Smart City -------------------------------------------------------- 5

v

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Situasi urbanisasi di Indonesia meningkat dengan sangat cepat. Pada tahun
1920, proporsi penduduk yang tinggi di perkotaan hanya sekitar 5,8 persen

dari seluruh penduduk yang ada. Berdasarkan survei penduduk antar sesus
(Supas) 1995, pada tahun tersebut tingkat urbanisasi di Indonesia telah
mencapai angka 39,91 persen. Merujuk pada data proyeksi tingkat
urbanisasi di Indonesia tahun 2020 nanti penduduk perkotaan akan
meningkat 140.309.9 dengan tingkat urbanisi 55,15 persen sampai pada
tahun 2025 juga meningkat dengan tingkat urbanisasi 57,39 persen.
Dampak dari urbanisasi dan perkembangan kota sangat di pengaruhi oleh
perkembangan ekonomi. Pola dan proses urbanisasi dan perkembangan kota
juga mencerminkan perkembangan bidang ekonomi di perkotaan, khususnya
kota-kota besar. Ekonomi sekunder dan tersier, seperti perpabrikan dan jasa
cenderung berlokasi di kota-kota besar. Pertumbuhan sektor industri di pusat
perkotaan makin mendorong lajunya angka pertumbuhan perkotaan di
Indonesia. Selain itu terkonsentrasinya penduduk dan lokasi industri
menyebabkan meningkatnya polusi di perkotaan. Keadaan ini dapat
menyebabkan menurunnya kualitas kehidupan manusia dan merusak sumber
alam yang dibutuhkan untuk proses pembangunan berkelanjutan. Degradasi
lingkungan perkotaan semakin lama semakin sebagai salah satu dampak
sampingan serius dari perkembangan ekonomi di Indonesia.
Dengan segala dinamika yang terjadi dalam proses urbanisasi penduduk dari
desa ke kota serta berbagai ketimpangan yang terjadi pada penduduk di kota,

menyebabkan konsep pemerintah menuju kota pintar (smart city) apakah
dapat berjalan sesuai dengan harapan pemerintah.

2

Konsep Smart city awalnya diciptakan oleh perusahan IBM. Sebelumnya
berbagai nama sempat dibahas para ahli dunia dengan digital city atau smart
city. Smart city adalah konsep kota cerdas/pintar yang membantu
masyarakat yang berada di dalamanya dengan mengelola sumber daya yang
ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada
masyarakat/lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi
kejadian yang terduga sebelumnya. Smart city didefinisikan juga sebagai
kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur
social. Untuk itulah sekarang pemerintah Indonesia mengarahkan kepada
seluruh pemerintah daerah untuk berfokus membangun daerah atau kota dari
sisi infrastruktur sosial dan infrastruktur ekonomi dengan baik. Semua ini
akan terwujud tergantung inovasi, keberanian dan konsepsi dari masingmasing kepala daerah supaya konsep kota pintar (smart city) bisa
diwujudkan secepatnya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini, yaitu :
1. Apakah kota-kota bisa dibangun dengan paripurna
2. Apakah kemudian penduduknya bisa sejahtera
3. Apakah kemudian kotanya bisa menjadi kota pintar (smart city)

1.3. Tujuan
1. Ingin mengetahu tujuan dari konsep kota pintar (smart city)
2. Ingin mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kehidupan
penduduk ketika konsep kota pintar (smart city) diterapkan.
3. Ingin mengetahui dampak dari penerapan konsep kota pintar (smart
city)

3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kota Pintar (Smart City)
Smart city merupakan sebuah impian dari semua kota-kota besar di seluruh

dunia. Perencanaan Kota pintar (Smart City) merupakan agenda global sebagai
respon konseptual dan praktis terhadap berbagai krisis perkotaan di dunia yang
semakin menghawatirkan. Untuk mengembalikan hubungan antara manusia,
ruang binaan dan ruang alami yang lebih harmonis, sehingga tidak saling
menyakiti. Kota pintar (Smart city) adalah sebuah konsep kota cerdas/pintar yang
membantu masyarakat yang berada didalamnya dengan mengelola sumber daya
yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada
masyarakat/lembaga dalam melakukan kegiatannya ataupun mengantisipasi
kejadian yang tak terduga sebelumnya.
Ada bebrapa spesifikasi kota pintar (Smart City), yaitu :
1. Smart Government (Pemerintahan pintar ) merupakan kunci utama
keberhasilan

penyelenggaraan

pemerintahan

adalah

Good


Governance, yaitu paradigm system dan proses penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsip
prinsip supermasi hokum.
2. Smart Economy (Mobilitas pintar ) adalah pengelolaan infrastruktur
kota yang dikembangkan di masa depan merupakan sebuah system
pengelolaan

terpadu

untuk

menjamin

keberpihakan

pada

kepentingan publik.

3. Smart People (orang/masyarakat pintar) merupakan pembangunan
senantiasa membutuhkan modal baik modal ekonomi, modal
manusia maupun modal sosial.
4. Smart Living (Lingkungan Pintar) merupakan lingkungan pintar
yang berarti lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan,

4

keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik,
visual maupun non visual bagi masyarakat dan publik.
5. Smart Live (Hidup Pintar) yang artinya berbudaya, berarti manusia
memiliki kualitas hidup yang terukur.
Konsep snart city awalnya diciptakan oleh perusahan IBM. Sebelumnya
berbagai nama sempat dibahas para ahli dunia dengan nama digital city atau smart
city. Menurut IBM, smart city adalah sebuah kota yang instrumenya saling

berhubungan dan berfungsi cerdas.
Konsep smart city pada umumnya, yaitu :
1. Sebuah kota berkinerja baik dengan berpandangan ke dalam
ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas dan lingkungan

hidup.
2. Sebuah

kota

yang

mengontrol

dan

mengintegrasi

semua

infrastruktur.
3. Smart city dapat menghubungkan infrastruktur fisik, infrastruktur
IT, infrastruktur social, infrastruktur bisnis kemudian infrastruktur
untuk meningkatkan kecerdasan kota.
4. Smart city membuat kota lebih efisien dan layak huni
5. Penggunaan smart computing untuk membuat smart city dan
fasilitasnya saling berhubungan dan efisien.

2.2. Perbedaan Smart City di Indonesia dan Di Luar Negeri
Perbedaan konsep smart city di Indonesia dan di luar negeri adalah
Indonesia menggunakan konsep smart city sebagai upaya dalam pembenahan kota
dan belum didukung dengan adanya fasilitas kota berbasis teknologi.
Sedangkan jika di luar negeri konsep smart city digunakan sebagai upaya
untuk menciptakan kota yang ramah lingkungan dan sudah didukung dengan
fasilitas kota berbasis teknologi ramah.

5

2.3. Contoh Smart City Yang Sudah Diterapkan Di Indonesia Dan Di Luar
Negeri, yaitu :

1. Jakarta Smart City
Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang mulai
menerapkan konsep smart city. Baru baru ini pemerintah kota
Jakarta mengeluarkan aplikasi Jakarta smart city yang bertujuan
untuk memberikan informasi transparan kepada masyarakat dengan
memperlihatkan hasil kerja pemerintah Jakarta dalam menangani
permaslahan yang ada di kota Jakarta. Di bawah ini adalag gambar
dari website smart city. Jakarta.go.id.

Gambar 2.1 Jakarta Smart City

2. Surabaya Smart City
Kota Surabaya yang telah memenangi 3 kategori penghargaan pada
ajang smart city award 2011 lalu telah memenuhi indikator yang
dijadikan penentu kemenangan dalam ajang tersebut, misalnya
kemenangan di kategori penghargaan smart government karena
kota Surabaya sudah memenuhi rencana strategis teknologi
informasi dan komunikasi, keterlibatan public dalam pengambilan
keputusan, sistem administrasi kependudukan, partisipasi warga,
system adaministrasi perijinan dan sistem monitoring area publik.
Dibawah ini adalah gambar Surabaya Smart City.

6

Gambar 2.2 Surabaya Smart City
2.4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Terwujudnya Smart City
Banyak faktor yang membuat smart city ini menjadi sukses di beberapa
Negara berkembang, selain inisiatif yang membuar smart city ini berhasil factor
lain juga sangat berpengaruh, yaitu :
1. Manajemen dan Organisasi
Suatu organisasi harus memiliki manajemen yang terstruktur agar
organisasi tersebut berjalan baik, seimbang dan lancer. Dalam hal
ini faktor organisasi dan manajemen merupakan faktor yang
menentukan kemajuan terciptnya smart city, karena manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk
mencapai tujuan tersebut.
2. Teknologi
Sebuah smart city sangat bergantung pada smart computing. Smart
computing mengacu pada generasi baru hardware, software dan

jaringan teknologi yang menyediakan sistem IT yang real-time.
Dengan analisis yang baik dan secara mendalam dapat membantu
penduduk membuat keputusan yang lebih pintar diiringi dengan
tindakan dapat mengoptimalkan proses bisnis. Teknologi Informasi
merupakan sebuah pendorong utama bagi inisiatif smart city.

7

Proyek pembangunan smart city dengan mengacu pada teknologi
informasi

dapat mengubah sejumlah peluang yang potensial.

Mereka dapat meningkatkan manajemen dan fungsi kota. Namun
meskipun banyak manfaat dari teknologi tersebut dampaknya
masih belum terlihat jelas, karena terdapat kesenjangan sosial bagi
penduduk yang tinggal dipedesaan yang belum mendapatkan
fasilitas tersebut. Maka dari itu pemerintah kota harus banyak
mempertimbangkan bebrapa hal mengacu kepada factor-faktor
tertentu ketika mengimplementasikan

teknologi informasi yang

berkaitan dengan sumber daya, kapasitas, dan hal-hal yang
berkaitan juga dengan kesenjangan soc\sal nantinya.

3. Pemerintahan
Beberapa kota di Negara berkembang sudah memulai proyek
pembangunan smart city yang inisiatif. Proyek ini disebut inisiatif
smart city untuk melayani warga dan untuk meningkatkan kualitas

hidup mereka. Dengan demikian, beberapa kota telah merasakan
peningkatan kebutuhan pemerintah untuk mengelola proyek.
Dukungan dari pemerintah juga merupakan salah satu faktor yang
penting untuk kemajuan smart city. Karena tanpa dukungan
pemerintah impian untuk mewujudkan smart city akan sulit untuk
diwujudkan.
4. Kebijakan
Perpindahan dari sebuah kota bisa menjadi smart city memerlukan
interaksi komponen teknologi dengan politik dan kelembagaan.
Komponen politik mewakili berbagai elemen dan tekanan eksternal
seperti kebijakan politik yang mungkin mempengaruhi ide dari
pembuatan smart city konteks kebijakan sangat penting bagi
pemahaman dari penggunaan sistem informasi. Pemerintah yang
inovatif yang ikut serta dalam membangun smart city menekankan
perubahan dalam suatu kebijakan.

8

5. Mayarakat
Masyarakat merupakan bagian penting dari terciptanya smart city,
dengan

demikian

kebiasaan-kebiasaan

yang

dulu

mulai

ditinggalkan. Proyek smart city berdampak pada kualitas hidup
warga dengan tujuan menjadikan sebuah kota menjadi lebih
efisien. Masyarakat juga dituntut, untuk ikut berpartisipasi dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan kota, serta menjadi pengguna
kota yang aktif. Masyarakat juga merupakan factor yang
menetukan keberhasilan atau kegagalan terciptanya smart city.
6. Ekonomi
Ekonomi merupakan faktor penolong utama smart city. Sebuah
kota dengan daya saing ekonomi yang tinggi dianggap memiliki
salah satu sifat smart city. Faktor ekonomi termasuk salah satu
daya saing inovasi kewirausahaan dan produktivitas dari kota
tersebut.
7. Infrastruktur
Infrastruktur memegang peranan penting dalam membuat smart
city. Karena smart city dibangun berdasarkan infrastruktur ICT
seperti wi-fi dan hotspot. Pembangunan infrastruktur ICT
merupakan hal yang mendasar dalamm melakukan pembangunan
smart city. Pembangunan infrastruktur tergantung pada beberapa

faktor yang terkait untuk kinerja dan ketersiadaanya.
8. Lingkungan
Faktor lingkungan dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi
kemajuan smart city karena nantinya lingkungan sebuah kota
menggunakan teknologi dalam menjalani kelangsungan hidup
masyarakatnya.

2.5. Tujuan Smart City
Tujuan dari konsep smart city adalah untuk mengatasi berbagai karateristik
inovasi ekosisten oleh semua gagasan smart city, diantarannya menjadi kota hijau,

9

saling berhubungan, terpadu untuk semua lapisan dan bentuk kota. Tujuan utama
dari pembangunan sebuah kota pintar (Smart City) adalah masyarakat yang
madani. Institut investasi Indonesia (3i) bersama Federasi Pembangunan
Perkotaan Indonesia (APEKSI) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh
Indonesia (APKASI) berkepentingan untuk memulai kampanye pembangunan
perkotaan di Indonesia agar menjadi lebih cerdas dan lebih sukses, sebuah “Kota
Pintar” yang mampu mendukung masyarakat untuk hidup makmur, adil dan
sejahtera.
2.6. Faktor – Faktor Pertimbangan Perencanaan Smart City
Berikutm ini adalah beberapa faktor yang penting untuk dipertimbangkan
saat merencanakan sebuah kota menjadi Smart City.
1. Mendorong dan mengembangkan pola baru struktur
Kepemimpinan dan tata kelola kota dan para pelaku usaha harus
dapat bekerjasama dalam memperjuangkan konsep Smart City,
dalam menyikapi tantangan dengan bijaksana untuk mendapatkan
keberhasilan dalam melayani masyarakat. Pemimpin daerah
kabupaten/kota perlu kepercayaan dan dukungan dari mitra usaha,
demikian juga sebaliknya, para pelaku usaha membutuhkan
dukungan.
2. Para pemimpin kota
Bekerjasama dengan melibatkan semua pihak .Untuk berhasil
melaksanakan misi sebagai kota pintar. Pemimpin kabupaten/kota
harus dapat bekerjasama menyelaraskan kepentingan dan tujuan
dari berbagai sektor, lembaga masyarakat, sektor swasta, dan
seluruh komponen masyarakat.
3. Membangun dan menggunakan infrastruktur pintar
Pemimpin kabupaten/kota harus mulai menjajaki teknologi dan
konsep infrastruktur yang modern, terintegrasi dan pintar. Dengan
menghadiri konferensi dan pameran teknologi di seluruh dunia
sehingga memiliki pengetahuan dan menimba pengalaman dari

10

berbagai kota di Negara lain sehingga akan lebih mudah untuk
memulai inisiatif pembangunan kota pintar didaerahnya.
4. Mmempersiapkan model pembiayaan yang mampu
Menjawab tantangan dan peluang ke depan. Model standar
pembiayaan investasi infrastruktur komersial biasanya tidak
memadai dalam membangun sebuah kota pintar, sehingga
diperlukan model dan pendekatan baru. Misalnya, menggunakan
tabungan dari teknologi dengan model jatuh tempo seperti smart
meter,

bisa

mendanai

penelitian

teknologi

lainnya

dan

pengembangan bersama berbagai bagian dari infrastruktur pintar.
5. Tiap-tiap kepala kabupaten/kota yang terpenting harus mempunyai
inovasi dan keberanian dalam membangun daerahnya tersebut,
maka program kota pintar (smart city) akan terlaksana dengan baik.

11

BAB III
KESIMPULAN
1. Membangun Peradaban kota menuju kota pintar (Smart city) harus
berdasarkan

6

ukuran,

yaitu

Bagaiman

pengelolahan,

kemudian

pemerintahannya,, bagaimana lingkungannya, bagaimana manusiannya
dan bagaimana kehidupannya.
2. Infrastruktur sosial dan infrastruktur ekonomi harus menjadi prioritas
utama bagi masing-masing kepala daerah kabupaten/kota
3. Harus ada kekompakan dalam konsep kota pintar antara pemerintah pusat
dan kepala daerah agar pembangunan berjalan sesuai perencanaan.
4. Perlu juga kedewasaan dari kalangan masyarakat dalam membantu
pemerintah mensosialisai tentang konsep kota pintar.(Smart City)
5. Dan yang paling terpenting Inovasi dan keberanian harus dimiliki oleh
masing-masing kepala daerah agar menjadi motivasi untuk membangun
kota pintar (Smart city)

DAFTAR PUSTAKA
1) http://www.bappenas.go.id/ 2017
2) http://www.kemendagri.go.id/ 2017
3) Nurul Husanah,“ PERENCANAAN KOTA DAN PENGEMBANGAN
KOTA (Green City, Smart City, Compact City, Mega City, Kota
Satelit/Baru’’. 2015
4) Badan Pusat Statistik ‘’ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Badan
Puusat Statistik United Nation Pupulation Fund’’.2013