Perancangan Program Konsultasi Perawatan pdf

Volume 9 No. 2 Oktober 2010

ISSN 1412-503X

JURNAL TEKNIK

Pembelajaran Kooperatif Bermodul dengan Mengintensifkan
PenggunaanTes Formatif pada Perkuliahan Fisika Terapan I
Oleh Wawan Syahiril Anwar
Perancangan Program Konsultasi Perawatan dan Perbaikan
Ringan pada Sepeda Motor
Oleh Muhamad Lutfi
Evaluasi PengoperasianTerminal Type A Tuban
Oleh Agus Suharjanto dan Sigit Erstanto Budi Utomo
Digital Wattmeter
Oleh Mochammad Adipura

Rancang Bangun Sistem Kontrol pada In-Store Dryer (ISD)
Oleh Deni Hendarto
Torsi dan Tegangan pada Power Screw
Oleh Yulius Christian Raton


Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM)

SUSUNAN REDAKSI

EDISI PROTECH

Pelindung
Direktur AKTB

Volume 9 No. 1 Oktober 2010

Penanggung Jawab
Kepala LPPM AKTB
Dewan Redaksi
Mulyana, ST., MT.
Ir. Deden Hari Rahardja, MM.
Ir. Eko Hadi Purwanto, M.Kom.
Yulius Ch. Raton, ST., M.Kom.

Mochammad Adipura, ST., MT.
Muhamad Lutfi, ST., M.Kom.
Drs. Wawan S. Anwar, M.Pd.
Redaktur Pelaksana
Agus Setia Permana, A.Md.
Asep Ahyana
Ade Sopian
Ipoh Ropiah
Penerbit
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM)
Akademi Teknologi Bogor
Alamat Redaksi
Gedung Akademi Teknologi Bogor
Lantai 1
Jl. Dr. Sumeru No. 38 Bogor 16112
Telp/Fax : 0251-8329773
e-mail : aktb.bogor@yahoo.co.id
Keterangan
*) Homebase Dosen


ISSN 1412-503X
Editorial
Pada volume ini Jurnal Protech terbit dengan enam buah
makalah.
Makalah pertama ditulis oleh Wawan S. Anwar mengenai
penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam perkuliahan
Fisika Terapan I dengan mengintensifkan penggunaan tes
formatif melalui pembelajaarn kooperatif bermodul.
Makalah kedua ditulis oleh Muhamad Lutfi mengenai
perancangan program konsultasi berbasiskan sistem pakar
untuk perawatan dan perbaikan ringan bagi sepeda motor
bensin 4 tak.
Makalah ketiga ditulis oleh Agus Suharjanto dan Sigit
Erstanto Budi Utomo mengenai penelitian mengidentifikasi
faktor-faktor yang menyebabkan Terminal Type A Tuban
belum optimal berdasarkan kepentingan dan kepuasan
pengguna terminal, serta menentukan strategi yang dapat
dilakukan dalam mengoptimalkan fungsi terminal. Variabel

yang digunakan yaitu, variabel aspek fasilitas utama, aspek
fasilitas penunjang, aspek ekonomi, aspek kenyamanan
lingkungan dan aspek kebijakan
Makalah keempat ditulis oleh Mochammad Adipura
mengenai merancang sebuah Digital Wattmeter yang
menggunakan multiplier (pengali) MC1495 yaitu alat
penghitung analog yang mampu menghitung arus pada beban
dan tegangan sesaat yang melintas secara serempak. Hasil dari
pengukuran ditampilkan pada peraga 7-segmen. Unjuk kerja
dari rancangan tersebut di atas akan dibandingkan dengan
wattmeter digital buatan pabrik.
Makalah kelima ditulis oleh Deni Hendarto mengenai
Sistem pengeringan dalam In Store Dryer (ISD) yang
merupakan
metode
pengeringan
dalam
penyimpan
menggunakan udara lingkungan yang dihembuskan melalui
tumpukan biji-bijian yang akan dikeringkan. Sistem

pengontrolan pada pengeringan ISD merupakan pengeringan
dengan memberikan debit udara dengan cara mengontrol
putaran kipas yang didasarkan pada kondisi suhu dan
kelembaban udara serta kadar air produk.
Makalah keenam ditulis oleh Yulius Ch. Raton mengenai
metoda penentuan torsi dan tegangan pada power screw TR 32
bahan carbon steel di bawah pengaruh beban aksial 3 ton,
berdasarkan literatur sebagaimana tercantum dalam daftar
pustaka.

DAFTAR ISI

1. Pembelajaran Kooperatif Bermodul dengan Mengintensifkan Penggunaan Tes
Formatif pada Perkuliahan Fisika Terapan I
Wawan Syahiril Anwar .......................................................................................... 1
2. Perancangan Program Konsultasi Perawatan dan Perbaikan Ringan pada Sepeda
Motor
Muhamad Lutfi................................................................................................................ 6
3. Evaluasi Pengoperasian Terminal Type A Tuban
Agus Suharjanto dan Sigit Erstanto Budi Utomo ......................................................... 15

4. Digital Wattmeter
Mochammad Adipura ................................................................................................... 22

5. Rancang Bangun Sistem Kontrol pada In-Store Dryer (ISD)
Deni Hendarto .............................................................................................................. 26
6. Torsi dan Tegangan pada Power Screw
Yulius Christian Raton .................................................................................................. 38

PERANCANGAN PROGRAM KONSULTASI
PERAWATAN DAN PERBAIKAN RINGAN
PADA SEPEDA MOTOR
Muhamad Lutfi
*Dosen Program Studi Teknik Mesin Akademi Teknologi Bogor
Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor
e-mail: muhfi@yahoo.co.id

ABSTRAK
Kegiatan mendiagnosa kerusakan mesin motor memerlukan data-data berupa gejala-gejala yang dialami oleh
mesin motor tersebut. Gejala-gejala ini diperoleh dari pengamatan dan pemeriksaan fisik mesin motor
tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut dibuatlah sebuah perancangan program konsultasi berbasiskan

sistem pakar untuk perawatan dan perbaikan sepeda motor bensin 4 tak yang dimulai dengan penyusunan
dasar pengetahuan tentang kerusakan ringan pada sepeda motor dan penalaran berbasis aturan (ruled based
reasoning ), menyusun struktur database, dan terakhir mendesain antarmuka dari sistem tersebut.
Kata kunci: Sistem pakar, perawatan dan perbaikan, sepeda motor 4 tak
1. PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bahwa peningkatan jumlah sepeda motor pada saat ini meningkat sangat pesat,
dikarena mobilitas dan nilai ekonomis yang dimiliki oleh salah satu moda transportasi ini tidak tersaingi oleh
kendaraan bermotor beroda empat atau lebih, termasuk penulis merupakan salah seorang yang mengidolakan
sepeda motor sebagai alat transportasi yang efektif dan ekonomis untuk beraktifitas dalam mengajar.
Dalam keadaan rusak sepeda motor tidak dapat digunakan, sedangkan kerusakan yang terjadi pada waktu
dipergunakan tidaklah dikehendaki, oleh karena itu perlu diadakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya
kerusakan tersebut. Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan pencegahan kerusakan harus dilaksanakan secara
teratur, seperti yang perlu kita lakukan untuk memeriksakan kesehatan kita pada waktu-waktu
tertentu.Tindakan-tindakan tersebut dilaksanakan agar supaya setiap gejala penyakit dapat segera diketahui
dan diatasi sehingga dapatlah kita dihindarkan dari keadaan yang tidak menyenangkan.
Berdasarkan uraian diatas, maka setiap pengguna sepeda motor harus mau melaksanakan perawatan
pencegahan, jalankan kendaraan kita dengan sebaik-baiknya supaya sepeda motor tidak menjadi rusak.
Segera ketahui apabila terjadi hal-hal yang tidak biasa dan perbaikilah dengan segera semua kerusakan yang
sudah diketahui dengan jelas faktor-faktor penyebabnya untuk menghindari terjadinya kerusakan yang lebih
berat. Banyak kerusakan yang dapat kita perbaiki sendiri dengan mudah apabila kita tidak mengetahui

mekanisme serta prinsip-prinsip dasar kerja dari kendaraan bermotor, serta memahami cara-cara perawatan
dan perbaikannya.Dengan demikian kita tidak perlu selalu mengirimkannya ke bengkel, sehingga dapat
menghemat waktu dan biaya.Tetapi apabila kita tidak dapat menemukannya sendiri sebab-sebabnya, maka
sebaiknya kendaraan kita segera dibawa ke bengkel untuk diperiksa dan diperbaiki kerusakan-kerusakannya.
Pada tulisan kali ini hanya menyinggung perawatan dan perbaikan ringan dengan cara mendiagnosa gejalagejala yang timbul pada sepeda motor pada bagian mesin meliputi sistem pengapian dan karburator serta
bagian kemudi yang meliputi rem dan roda atau ban saja. Bagian-bagian mesin dan rangka sepeda motor
adalah:
a. Alat Penghubung/Transmisi
Kopling (pesawat penghubung), berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke as
primer persnelling. Menurut cara kerja dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
- Kopling mekanik, kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling
- Kopling otomatis, kopling yang cara kerjanya diatur oleh tinggi rendahnya putaran mesin itu sendiri
Persnelling, berfungsi untuk mereduksi putaran mesin yang tersedia sehingga dapat digunakan untuk
menggerakan kendaraan sepeda motor dengan sebaik-baiknya. Persnelling terdiri dari susunan gigi-gigi.

Gambar 1. Handel kopling pada stang motor
Protech Vol. 9 No.2 Oktober 2010

6


Gambar 2. Skema Sistem Transmisi (persnelling)
b. Rem, berfungsi untuk mengurangi kecepatan atau untuk menghentikan roda sekaligus. Jenis rem secara
umum terdiri dari dari rem tromol, rem cakram dan rem hidrolis.

Gambar 3. Rem tromol dan bagiannya

Gambar 4. Rem cakram hidrolis

Protech Vol. 9 No.2 Oktober 2010

7

Gambar 5. Rem cakram mekanik dan bagiannya

Gambar 6. Mengeluarkan angin palsu

Gambar 7. Rem roda depan

Gambar 8. Rem roda belakang
Protech Vol. 9 No.2 Oktober 2010


8

c. Roda dan Ban, berfungsi untuk memudahkan gerakan kendaraan dan menyangga seluruh berat
kendaraan serta penumpangnya

Gambar 9.bagian-bagian roda
d.

Alat Kemudi (stang), berfungsi untuk membelokan roda atau mengatur jalannya kendaraan sepeda
motor.

Gambar 10. Sistem kemudi dan bagian-bagian
2. SISTEM PAKAR
Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar
komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. Sistem pakar yang baik
dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Tujuan
utama dari sistem pakar adalah bukan dimaksudkan untuk menggantikan kedudukan seorang ahli atau pakar,
tetapi hanya untuk memasyarakatkan atau menyebarluaskan pengetahuan dan pengalaman seorang pakar atau
ahli yang sudah mempuni selama puluhan tahun dalam bidangnya. Sistem pakar memungkinkan seorang

meningkatkan produktivitasnya, memperbaiki kualitas keputusannya dan memecahkan masalah yang rumit,
sekalipun tidak ada seorang ahli atau pakar dibidangnya.

Gambar 11. Sebuah Model Sistem Pakar
Protech Vol. 9 No.2 Oktober 2010

9

2.1 Klasifikasi Sistem Pakar
a. Diagnosis, biasanya digunakan untuk merekomendasikan obat untuk orang sakit, kerusakan mesin,
kerusakan elektronik dan lain-lain. Prinsipnya adalah menemukan masalah apa atau kerusakan yang
terjadi. Sistem pakar jenis ini banyak digunakan pada saat ini, biasanya menggunakan pohon
keputusan sebagai representasi pengetahuannya.
b. Interprestasi, digunakan untuk menganalisa data yang kurang lengkap, tidak teratur dan kontradiktif.
c. Prediksi, digunakan untuk membuat sebuah prediksi ke masa depan, seperti seorang ahli ekonomi
memprediksikan tingkat pendapatan suatu perusahaan berdasarkan data-data sebelumnya.
d. Perencanaan, penggunaan sistem pakar perencanaan adalah sangat luas, mulai dari perencanaan
mesin-mesin sampai dengan bisnis. Penggunaan sistem ini akan dapat menghemat biaya, waktu,
materi sebab pembuatan model perencanaan konsep manual sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan
akan informasi yang menuntut cepat atau instant.
e. Kontrol, digunakan untuk mengontrol presisi waktu yang tinggi, misalnya pada pengontrolan di dunia
industri berteknologi tinggi.
2.2 Komponen Sistem Pakar
a. Knowledge base, merupakan basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan sangat penting untuk
merumuskan, mengerti dan memecahkan masalah. Terdiri dari dua elemen yaitu Fakta adalah masalah
dan teori ruang lingkup masalah dan Aturan yaitu yang menuntun penerapan pengetahuan untuk
memecahkan masalah dalam sebuah domain tertentu.
b. Bentuk pendekatan basis pengetahuan yang digunakan adalah penalaran berbasis aturan (ruled based
reasoning ), dimana pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan IF-THEN. Bentuk ini
digunakan apabila kita memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu dan si
pakar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara berurutan.
c. Database, merupakan rangkaian informasi yang luas serta akurat tentang suatu masalah. Sekumpulan
informasi tersebut dikemas dan disimpan didalam memori komputer.
d. Inference Engine , merupakan perangkat lunak yang berfungsi sebagai alat melacak, menyocokkan dan
menganalisa kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan terhadap informasi yang ada didalam database
atau pengetahuan yang didapat dari pola berfikir seorang ahli.
e. User interface, merupakan bagian perangkat lunak yang menyediakan sarana untuk user agar dapat
berinteraksi dengan sistem. Dengan demikian user dapat berdialog secara langsung dengan program.
2.3 Ciri-ciri Sistem Pakar
a. Terbatas pada domain keahlian tertentu
b. Dapat memberikan suatu penalaran untuk data-data yang tidak pasti
c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami
d. Berdasarkan pada kaidah tertentu
e. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap
f. Keluarannya bersifat anjuran
g. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog user.
2.4 Manfaat Sistem Pakar
a. Memungkinkan seorang awam bekerja layaknya seorang pakar
b. Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pekerjaan yang disebabkan meningkatnya efisiensi
kerja
c. Menghemat waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan pengambilan keputusan
d. Pekerjaan menjadi lebih mudah dan sederhana
e. Dapat diperbanyak dengan kemampuan yang sama, mudah diperoleh dan dipakai dimana saja
3. PEMBAHASAN
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pembahasan adalah sebagai berikut:
a. Perancangan Sistem Pakar, dalam merancang sistem pakar yang baik, maka harus diperhatikan beberapa
faktor penting seperti masukan dan keluaran yang dikehendaki, tampilan, tingkat kesulitan pertanyaan,
jenis pengguna yang dituju, basis pengetahuan yang baik dan sebagainya.
b. Indentifikasi Masukan (input),bahan masukan sangatlah diperlukan oleh suatu sistem pakar agar dapat
melakukan prosesnya dengan baik. Untuk mendapatkan input yang baik maka sebuah sistem pakar perlu
untuk memberikan penjelasan dan menuntun pengguna sistem didalam.
c. Menjelaskan masalah yang sedang dihadapinya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan
pertanyaan yang tidak terlalu rumit, sehingga pengguna sistem pakar dapat mengerti pertanyaan yang
diberikan.
d. Indentifikasi Keluaran (output), setelah sistem pakar menerima input yang diberikan oleh user , maka
sistem akan memberikan suatu solusi atau diagnosa kerusakan melalui seleksi atas aturan yang telah
ditetapkan yang telah ditetapkan dalam sistem melului aturan-aturan tersebut, sistem pakar kemudian
Protech Vol. 9 No.2 Oktober 2010

10

melakukan analisa terhadap masalah yang diberikan. Hasil yang diberikan itu akan berupa kemungkinan
bagian yang mengalami kerusakan, sesuai dengan pemeriksaan yang telah dilakukan user sistem pakar
dan sertai dengan cara untuk memperbaikinya.
e. Perancangan Basis Pengetahuan, sistem pakar dapat melakukan penalaran yang baik bila mempunyai
suatu cara representasi pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang dikandung dalam sistem pakar
diperoleh dari pengetahuan pakar atau ahli ditambah dengan pengetahuan formal yang diperoleh dari
buku-buku literatur. Pengetahuan tersebut disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan dengan
tepat. Pada Tabel 1 diuraikan basis pengetahuan kerusakan pada kendaraan roda dua atau motor dan
analisa kemungkinan penyebab kerusakan yang sering terjadi.
Tabel 1. Pengetahuan kerusakan dan penyebabnya
Diagnosa
A. Bagian Mesin

Motor sukar hidup

Motor cepat panas
& tidak bertenaga

Motor tersendatsendat

Bahan bakar boros

Penyebab
Campuran udara dengan
bensin terlalu miskin
Celah busi terlalu regang
Celah busi terlalu rapat
kabel busi (tahanan terlalu
besar)
Coil telah rusak
tidak ada tegangan dari
batterai
Terminal batterai teroksidasi
kunci kontak rusak
sekring putus
Celah katup renggang
Busi terlalu rapat
Timing pengapian tidak tepat
(terlalu Vor/cepat atau
Nach/lambat)
Filter udara kotor
Kabel busi bocor
Filter bensin kotor
Penyetelan CO (karburator)
tidak tepat
Filter udara kotor
Saluran bensin tersumbat
Karburator kotor
Stelan klep rapat
Filter udara kotor
Timing terlalu Vor (terlalu
cepat)
Kompresi kurang
Saluran Nozel membesar
Katup cuk tidak membuka
total

B. Bagian Rem

Lampu rem tidak
menyala

Rem tidak pakem

Rem berbunyi jika
ditekan

Batterai tidak ada tegangan
Terminal batterai teroksidasi
Fuse putus
Instalasi kabel-kabel putus
Switch rem rusak
Tidak ada masa/ground
Lampu rem putus
Stelan kanpas rem terlalu
longgar
kabel rem mau putus
Bushing pedal rem sudah aus
Kanpas rem sudah habis/tipis
Kanpas rem berdebu
Kanpas rem kering (panas)
Pegas pengembali sepatu rem
lemah

C. Bagian Roda/ ban
Putaran roda
gimbal

Protech Vol. 9 No.2 Oktober 2010

Pin roda tidak senter
Stelan jari-jari roda tidak baik
Ban penjol
Velg tidak silindris
Laher roda aus

11

Tabel 2. Pengetahuan penyebab kerusakan dan tindakannya
No.

Penyebab

1

Campuran udara
dengan bensin terlalu
miskin

2

Celah busi terlalu
regang

3

Celah busi terlalu
rapat

8
9

kabel busi (tahanan
terlalu besar)
Coil telah rusak
tidak ada tegangan
dari batterai
Terminal batterai
teroksidasi
kunci kontak rusak
sekring putus

10

Celah klep renggang

11

Busi terlalu rapat

12

Timing pengapian
tidak tepat (terlalu
Vor/cepat atau
Nach/lambat)

13

Filter udara kotor

14
15

Kabel busi bocor
Filter bensin kotor
Penyetelan CO
(karburator) tidak
tepat

4
5
6
7

16
17

19

Saluran bensin
tersumbat
Karburator kotor

20

Stelan klep rapat

21

Filter udara kotor

18

22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Protech Vol. 9 No.2 Oktober 2010

Filter udara kotor

Timing terlalu Vor
(terlalu cepat)
Kompresi kurang
Saluran Nozel
membesar
Klep cuk tidak
membuka total
Batterai tidak ada
tegangan
Terminal batterai
teroksidasi
Fuse putus
Instalasi kabel-kabel
putus
Switch rem rusak
Tidak ada
masa/ground
Lampu rem putus
Stelan kanpas rem
terlalu longgar
kabel rem mau putus
Bushing pedal rem
sudah aus
Kanpas rem sudah
habis/tipis
Kanpas rem berdebu
Kanpas rem kering

Tindakan
Stel karburator
sesuai dengan data
spesifik gas buang
dan RPM
Stel celah busi
menurut spesifikasi
data
Stel celah busi
menurut spesifikasi
data
Ganti baru
Ganti baru
Batterai di charge
Bersihkan
Ganti baru
Ganti baru
Stel celah klep
menurut spesifikasi
data
Stel celah busi
menurut spesifikasi
data
Stel timing sesuai
spesifikasi data
Bersihkan atau ganti
baru
Ganti baru
Ganti baru
Stel karburator
sesuai spesifikasi
data
Bersihkan atau ganti
baru
Bersihkan
Bersihkan (overhaul)
Stel celah klep
menurut spesifikasi
data
Bersihkan atau ganti
baru
Stel timing sesuai
spesifikasi data
Overhaul engine
Ganti baru
Stel sampai terbuka
optimal
Batterai di charge
Bersihkan
Ganti baru
Perbaiki
Ganti baru
Sambungkan
Ganti baru
Stel kanpas rem
menurut spesifikasi
data
Ganti baru
Ganti baru
Ganti baru
Bersihkan
Stel kanpas rem

12

(panas)
40

Pegas pengembali
sepatu rem lemah

41

Pin roda tidak senter

42

Stelan jari-jari roda
tidak baik

43
44
45

Ban penjol
Velg tidak silindris
Laher roda aus

menurut spesifikasi
data
Ganti baru
Stel pin menurut
spesifikasi data
Stel jari-jari roda
menurut spesifikasi
data
Ganti baru
Ganti baru
Ganti baru

f. Penentuan Metode Penelusuran, dalam mencari solusi yang akan digunakan dalam sistem pakar ini adalah
metode penelusuran ke belakang (backward chaining ). Metode ini dipakai karena mencoba mencari
penyebab gangguan dari pada kerusakan yang terjadi pada sepeda motor.
g. Perancangan Aturan (Rules)
Tabel 3. Perancangan Aturan (Rules)
Rule 1

Rule 2

Rule 3

Rule 4

Rule 5

Rule 6

Protech Vol. 9 No.2 Oktober 2010

IF
Motor
sukar
hidup
THEN
Penyebab=‟Campuran udara dengan bensin
terlalu miskin‟
ELSE Penyebab=‟Celah busi terlalu
regang‟
AND Penyebab=‟Celah busi terlalu
rapat‟
ELSE Penyebab=‟Kabel busi (tahanan
terlalu besar)‟
ELSE Penyebab=‟Coil telah rusak‟
ELSE Penyebab=‟Tidak ada tegangan
dari batterai‟
ELSE Penyebab=‟Terminal batterai
teroksidasi‟
ELSE Penyebab=‟Kunci kontak rusak‟
ELSE Penyebab=‟Sekring putus‟
IF Motor cepat panas dan tidak bertenaga
THEN Penyebab=‟Celah katup renggang‟
ELSE Penyebab= „Busi terlalu rapat‟
ELSE Penyebab=„Timing pengapian
tidak tepat (terlalu Vor/cepat atau
Nach/lambat)‟
ELSE Penyebab=„Filter udara kotor‟
IF
Motor
tersendat-sendat
THEN
Penyebab=‟Kabel busi bocor‟
ELSE Penyebab=„Filter bensin kotor‟
ELSE Penyebab=„Penyetelan CO
(karburator) tidak tepat‟
ELSE Penyebab-„ Filter udara kotor‟
ELSE
Penyebab=„Saluran bensin
tersumbat‟
ELSE Penyebab=„Karburator kotor‟
IF
Bahan
bakar
boros
THEN
Penyebab=‟Stelan klep rapat‟
ELSE Penyebab=„Filter udara kotor‟
ELSE Penyebab=„Timing terlalu Vor
(terlalu cepat)‟
ELSE Penyebab=„Kompresi kurang‟
ELSE
Penyebab=„Saluran
Nozel
membesar‟
ELSE Penyebab=„Katup cuk tidak
membuka total‟
IF Lampu rem tidak menyala THEN
Penyebab=‟Batterai tidak ada tegangan‟
ELSE Penyebab=„Terminal batterai
teroksidasi‟
ELSE Penyebab=„Fuse putus‟
ELSE Penyebab=Instalasi kabel-kabel
putus‟
ELSE Penyebab=„Switch rem rusak‟
ELSE
Penyebab=„Tidak
ada
masa/ground‟
ELSE Penyebab=„Lampu rem putus‟
IF
Rem
tidak
pakem
THEN
Penyebab=‟Stelan kanpas rem terlalu
longgar‟

13

Rule 7

Rule 8

ELSE Penyebab=„kabel rem mau
putus‟
ELSE Penyebab=Bushing pedal rem
sudah aus‟
ELSE Penyebab=„Kanpas rem sudah
habis/tipis‟
IF Rem berbunyi jika ditekan THEN
Penyebab=‟Kanpas rem berdebu‟
ELSE Penyebab=„Kanpas rem kering
(panas)‟
ELSE Penyebab=„Pegas pengembali
sepatu rem lemah‟
IF
Putaran
roda
gimbal
THEN
Penyebab=‟Pin roda tidak senter‟
ELSE Penyebab=„Stelan jari-jari roda
tidak baik‟
ELSE Penyebab=„Ban penjol‟
ELSE Penyebab=„Velg tidak silindris‟
ELSE Penyebab=„Laher roda aus‟

h. Perancangan User Interface , berfungsi sebagai sebagai tempat berdialog antara user dengan sistem pakar,
dimana prorgam ini mengajuakn pertanyaan-pertanyaan berbentuk “ya” atau “tidak” atau berbentuk menu
pilihan. Program sistem pakar akan mengambil kesimpulan berdasarkan jawaban-jawaban dari user tadi

Gambar 12. Tampilan Menu
4. KESIMPULAN
Perancangang program konsultasi berbasiskan sistem pakar ini menghasilkan rancangan basis
pengetahuan, rancangan database dan rancangan antarmuka aplikasi. Perancangan ini diharapkan dapat
menambah dan memberikan informasi kepada para user atau pengguna, dimana informasi yang didapat untuk
penulisan ini melalui beberapa literatur buku dan pengalaman dari asesor dibidang otomotif dibawah
lembaga LSP-TO Pusat Jakarta.Perancangan sistem pakar ini hanya menyentuh sedikit bidang otomotif
terutama pada bagian kecil dari maintenance sepeda motor. Basis pengetahuan pengetahuan sistem pakar ini
hendaknya senantiasa diperbaharui dan dilengkapi lagi seiring dengan waktu, agar perancangan sistem pakar
ini dapat dikembangkan lagi dan berguna bagi user .
DAFTAR PUSTAKA
1. Harmon, Paul and Brian Sawyer. 1990. Creating Expert System for Bussiness and Industry. Jhon Willey
& Sons Inc.
2. LSP-TO Pusat. 2003. Teknik Otomotif- SKKNI. Jakarta. LSP-TO Indonesia.
3. McLeod, Raymond. 1995. Sistem Informasi Manajemen . Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd.
4. PT. Astra Honda Motor. 2002. Buku Pedoman Pemilik Jenis Honda Karisma 125D dan Supra X. Jakarta.
PT. Astra Honda Motor
5. Turban, Effraim. 1992. Expert System and Applied Artificial intelligence . Newyork. Macmillan
Publishing Company.
6. Technical Service Division. 2002. Hal-hal Penting yang harus diketahui Pemakai Sepeda Motor Hond.
Jakarta. PT. Astra Honda Motor.

Protech Vol. 9 No.2 Oktober 2010

14