PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA KELAS BAHASA INGGRIS 2 MAHASISWA PGSD ANGKATAN 2015 UNHASY TEBUIRENG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT BAHASA INGGRIS
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA KELAS BAHASA INGGRIS 2
MAHASISWA PGSD ANGKATAN 2015 UNHASY TEBUIRENG
Maskhurin Fajarina,M.Pd.
Fakultas Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris, [email protected]

Abstract
English for non-English department is important too. Some students have difficulties
in applying their English in some skills, speaking, listening, reading, and writing. Writing an
English sentence in needed by every students. But sometimes they feel difficult to get an idea
and use the vocabularies. The researcher wanted to conduct the research related to the student’s
difficulties in writing an English sentence. The problems of the research are how to conduct the
student’s ability in writing an English sentence using picture and how the treatment can improve
the student’s ability in writing an English sentence. The procedure of the research are planning,
implementing, observing, and reflecting. The researcher conducted the research in two cycles;
each cycle consisted of two meetings. The researcher used some instruments; those are scoring
rubric of student’s written test and rubric of observing the class (non-test). The research used
score 1-3. Before giving the treatment, the researcher conducted pre-test to empower the basic
of student’s ability The result shows that in cycle I the score mean is 1,77 and in cycle II is 2,58.
There is improving ability of writing an English sentence and the condition of the class.
Keywords: pictures, ability of writing an English sentence,

PENDAHULUAN
Permasalahan kehidupan kita selalu ada dalam berbagai bidang, baik kehidupan pribadi
maupun sosial. Karena kita berinteraksi dengan orang lain setiap hari maka dari situlah banyak
masalah yang muncul. Sebagai seorang pendidik permasalahan yang terjadi bisa muncul dari
pelbagai lini, lini eksternal diantaranya kedinasan/ keperintahan yaitu keterkaitan dengan
kebijakan pemerintah, dari lini internal diantaranya berkaitan dengan pengajaran dalam kelas;
siswa, metode pengajaran, materi ajar,dll. Kita perlu menelaah praktik-praktik pembelajaran
dalam pengajaran baik di tingkat sekolah ataupun pengajaran perguruan tinggi. Peranan dunia
pendidikan dalam mempersiapkan anak didik untuk perpartisipasi utuh dalam kehidupan
masyarakat saat ini berbeda dengan pada masa tradisional. Peserta didik berpartisipasi utuh
dalam kelompoknya dalam proses pembelajaran akan memudahkan proses pemahaman terhadap
materi dan pengaplikasiannya.
Proses belajar mengajar pasti mempunyai hasil yang diinginkan di akhir pembelajaran.
Menurut Winkel dalam Hetty, hasil belajar adalah perubahan yang menyebabkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa setelah
mengalami proses belajar yang benar, peserta didik akan menunjukkan perubahan sikap dan
perilakunya; sikap dari sebelum faham dan sesudah faham akan materi tertentu; perubahan
perilaku dari sebelum mengetahui materi dan sesudah mengetahui materi tertentu. Pengajaran
bahasa Inggris pada jurusan non-English, mempunyai penekanan materi yang berbeda tentunya
dengan yang jurusan bahasa Inggris itu sendiri. Namun demikian jurusan non-English juga

seharusnya menguasai beberapa skill bahasa Inggris. Hakan Aydogan dalam Hetty menyatakan

“language educators have long used the concepts of four basic language skills: Listening,
Speaking, reading, writing. These four language skills are sometimes called the “macro skills.”
Berdasarkan pernyataan tersebut menunjukkan bahwa bahasa inggris mempelajari banyak skill.
Salah satunya adalah kemampuan menulis. Mahasisawa non bahasa Inggris harus mampu
membuat kalimat bahasa Inggris, sebagai bahan nanti ketika membuat paragraph dalam
pembuatan tulisan yang lebih kompleks. Menurut data yang diambil dari dosen bahasa Inggris 1
PGSD semester 1 2015/2016 (ibu Amirotur Riofah M.Si )pada tanggal 15 Desember 2015,
kemampuan menulis mahasiswa masih dibawah rata-rata. Data tersebut yang memperkuat
peneliti untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat mahasiswa PGSD.
Dalam hal ini peneliti berharap kondisi yang ideal untuk terlaksananya pengajaran dan
pembelajaran berjalan dengan lancar dan menghasilkan hasil yang maksimal. Kondisi yang
ideal menurut peneliti adalah kondisi yang seimbang antara lingkungan, siswa, pengajar, materi
dan proses penyampaian materi yang pas. Kondisi lingkungan yang mendukung diantaranya;
kelas yang nyaman, tidak panas, jumalah mahasiswa yang proporsional sekita 20-25 dalam satu
kelas sehingga tidak menyebabkan suasana terlalu gaduh dan ruangan bisa kondusif. Selain itu
jam/waktu pelaksaan pengajaran juga mempengaruhi, idealnya pelaksanaaan pengajaran pada
jam dimana kondisi masih fresh dan segar yaitu jam antara jam 7-11 an. Selain hal tersebut,
koondisi pengajar dan peserta ajar yang fit; persiapan mengajar yang sempurna diantaranya

adalah RPS yang benar. Menurut Muslimin dalam penyampaian materi pekerti menyatakan
bahwa perencanaan (RPS) yang bagus berkualitas merupakan 50% dari bagian keberhasilan
dalam mengajar, sisnya adalah proses terlaksananya. Berikutnya yang perlu diperhatikan adalah
penyampaian materi; materi yang disampaikan dengan menarik dan menyenangkan dengan
alokasi waktu yang sesuai membuat para peserta didik mudah dalam menerima dan menyerap
materi dan juga mengaplikasikannya. Penyampaian materi yang menarik dengan menyesuaikan
alokasi waktu yang ada .
Yang terjadi di dalam kelas PGSD dalam mata kuliah Bahasa Inggris 2 ini berkaitan
dengan kondisi lingkungan; temasuk kondisi ruang kelas, jam pelaksanaan, kondisi siswa, dan
kondisi pengajar. Kondisi lingkungan; kelas berada di lantai tiga yang panas, hanya terdapat 2
kipas angin meskipun jendela dibuka untuk kelancaran sirkulasi udara, kondisikelas tetap panas.
Hal ini karena jam perkuliahan jam 11.30; saatnya udara panas masuk dan menyengat, selain itu
jumalah mahasiswa yang terlalu besar melebihi dtandar kondusif kelas, yakni 49. Mahasiswa
dalam jumlah besar melebihi jumlah normal menyebabkan kesulitan mahsiswa untuk
konsentrasi dengan materi, penghambatan dalam menyerap materi secara maksimal dengan
warna warni yang terjadi dalam kelas besar dan hasilnya sedikit kemungkinan tercapai sesuai
dengan perencanaan. Kondisi pengajar, RPS yang telah dsiapkan terkadang tidak sesuai antara
pelaksanaan dan perencannaan, sehingga akan menambah tugas pengajar untuk merubah dan
menyesuaikan.
Hal ini lah yang menyebabkan peneliti mencoba melakukan tindakan kelas untuk

mendapat hasil yang lebih baik dalam pengajaran, agar penyampaian materi tercapai secara
maksimal, 75%< mahasiswa bisa menyerap materi, dan interaksi dalam kelas antara mahasiswa
yang berkemampuan berbeda serta dosen pengampu bisa berjalan dengan seimbang. Diharapkan
nantinya setelah mahasiswa diajar dengan bantuan media gambar akan ada peningkatan
kemampuan bahasa inggris mahasiswa dalam menulis kalimat.
Ronald Wardhaugh dalam Asep Ahmad Hidayat (2006:22) menyatakan bahwa bahasa
adalah suatu system symbol-simbol bunyi yang digunakan untuk komunikasi manusia.
Sementara komunikasi itu bisa dilakukan dengan bahasa tulis, lisan, maupun isyarat. Menurut

Henry Guntur Tarigan (2008:3) ketrampilan menulis adalah salah satu ketrampilan berbahasa
yang produktif dan ekspresif secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak
lain. Dalam hal ini dikatakan ketrampilan yang produktif karena menghasilkan produk suatu
kalimat kemudian bahkan menjadi paragraph dan cerita.
Suatu kalimat dalam bahasa inggris dianggap benar jika dalam rangkaian kata tersebut
mempunyai fungsi yang tepat, sehingga antara susunan bahasa benar dan arti dalam kalimat
masih bisa diterima akal. Kalimat atau dalam bahas aInggris adalah sentence, menurut oxford
dictionaries, “a sentence is a group of words that makes complete sense, contains a main verb,
and begins with a capital letter”. Dalam kamus oxford dinyatakan bahwa kalimat digunakan
untuk membuat pernyataan, ubtuk bertanya, meminta, memberikan perintah, dan membuat
eksklamasi. Berdasarkan klasifikasinya, jenis-jenis media pembelajaran dapat dikeompokkan

menjadi lima jenis, yaitu : (1) Media Grafis, (2) Media Gambar dan Ilustrasi Fotografi, (3)
Media Bandanya, (4) Media Proyeksi, (5) Media Audio, (6) Multimedia.. Media grafis
didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan
kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. media gmabr
dapat menerjemahkan gagasan yang sifatnya abstrak menjadi konkret dan realistis, mudah
didapat, murah, dan mudah digunakan dalam berbagai tahapan belajar(Sri Anitah,dkk, 2009:19).
Manfaat gambar sebagai media visual antara lain :
1) Menimbulkan daya tarik bagi pelajar
Gambar dengan berbagai warna akan lebih menarik dan dapat membangkitkan
minat serta perhatian pelajar.
2) Mempermudah pengertian pelajar
Suatu penjelasan yang sifatnya abstrak dapat dibantu dengan gambar sehingga siswa
lebih mudah memahami apa yang dimaksud.
3) Memperjelas bagian-bagian penting
Melalui gambar dapat pula memperbesar bagian-bagian yang penting atau yang
kecil. Sehingga dapat diamati lebih jelas
4) Menyingkat suatu uraian panjang
Uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan dengan sebuah gambar saja
Ciri-ciri gambar yang baik
a) Cocok dengan tingkatan umur dan kemampuan siswa

b) Bersahaja
c) Realitas maksudnya gambar itu seperti benda yang sesungguhnya atau sesuai
dengan apa yang digambar dengan memperhatikan perbandingan ukuran.
d) Gambar dapat dikerjaka n dengan tangan.
Gambar adalah salah satu media dalam pengajaran bahasa Inggris, selain itu
diperlukan strategi atau teknik yang dilakukan oleh pengajar mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai tahap evaluasi, serta program tindak lanjut yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu pengajaran (Iskandar
Wassit ,2011:9)
METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan Classroom Action Research, dimana peneliti
ikut terlibat dalam kelas sebagai peneliti dan sekaligus sebagai pengajar. Menurut Sukardi
(2013) menyatakan bahwa PTK dilaksanakan dalam tindak berulang melalui 2 siklus, yang

masing-masing mempunyai 4 tahapan, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan 3) pengamatan, 4)
refleksi. Peneliti akan melakukan pre-tes (t0), sebagai patokan dasar penghitungan. Peneliti
hanya akan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan materi
berbeda pada masing-masing pertemuan. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan segala
perangkat yang akan digunakan selama penelitian berlangsung, seperti pembuatan perangkat
pembelajaran, RPS, latihan soal dan gambar untuk setiap pertemuan, menyusun jadwal

penelitian, dan beberapa instrumen lain seperti lembar tes, observasi, analisis, pedoman
wawancara, catatan lapangan. Dibawah ini merupakan gambar siklus PTK yang akan
dilakuakan peneliti.
Teknik pengumpula data dilakukan sejak saat mengidentifikasi masalah, saat
observasi dalam kelas dengan pengisian lembar observasi yang dilakukan peneliti sendiri sambil
mengajar sebagaimana lampiran 2, dan mengumpulakan hasil kerja mahasiswa untuk dihitung
tingkat perbaikannya. Selain itu wawancara juga dilakukan kepada beberapa mahasiswa untuk
mengetahui hasil dari media yang dipakai untuk perbaikan hasil belajar, hasil penilaiannya
berupa rubric penilaian.
Table 3.1 Rubrik penilaian hasil kerja
Indicator
Skor
Mampu membuat kalimat 3; isi benar, grammar
dengan benar sesuai materi benar,kosa kata benar
2;benar 2 diantara 3
1;benar 1 diantara 3

Table 3.2 Rubrik penilaian hasil wawancara
No. Aspek penilaian
Iya

1.
Apakah merasakan perbedaan
antara membuat kalimat dengan
batuan gambar dan tanpa bantuan
gambar?
2.
Apakah menggunakan bantuan
gambar, membuat kalimat akan
lebih mudah?

Tidak

Teknik analisis data dilakukan dengan menghitung hasil penilaian kemudian
mengolah data dan mendeskripsikan dengan deskriptif kualitatif, peneliti mendeskripsikan
beberapa data yang telah terkumpul baik itu dari hasil nilai tes mahasiswa dan hasil
observasi kelas, ataupun dari hasil wawancara mahasiswa.
Pembahasan
Siklus I
Sebagaimana telah disampaikan pada bab sebelumnya, setiap siklus memiliki 2
pertemuan. Pada siklus I, peneliti telah merencanakan beberapa perlengkapan diantaranya RPS

yang telah terlampir pada lampiran 1, media gambar terlampir pada lampiran 2, instrument

rubric pengamatan, dan rubrik penilaian hasil kerja yang terlampir. Menjawab rumusan
masalah pada bab 1, mengenai langkah-langkah penggunaan media gambar dan bagaimana
media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimt bahasa Inggris.
Apakah kemampuan menulis bahasa inggris pada kelas bahasa inggris 2 mahasiswa
PGSD angkatan 2015 Unhasy Tebuireng meningkat setelah diajar menggunakan media
gambar?
Sebelum menggunakan media gambar, peneliti telah melalukan tes kemmpauan
menulis pada awal perkuliahan dan mendapatkan data kemampuan menulis dari mahasiswa dari
pengajar sebelumnya.Teknik peningkatan kualitas pembelajaran yang dipakai peneliti adalah
dengan menambah media yang dipakai dalam menyampaikan materi dan latihan pemahaman
materi.Dosen yang ikut berperan aktif, merubah gambar.Hasil penilaian hasil kerja mahasiswa
sebagaimana table hasil kerja serta table statistic uji-T. Untuk data lengkapnya terlampir dalam
lampiran 1 dan 2
Tabel 4.1 Penilaian Hasil kerja mahasiswa
N.Pre
1.49

N1

1.53

N2
2.00

N3
2.33

N4
2.84

N Merupakan rata-rata nilai dari keseluruhan siswa. N.Pre merupakan nilai sebelum
dilakukan treatment, yakni pada awal pertemuan. N1 merupakan nilai yang diperoleh dari
pertemuan pertama, N1 dan N2 merupakan sikus 1. N3 dan N4 merupakan hasil penilaian pada
pertemuan ke 3 dan ke 4. Sementara berdasarkan perhitungan statistic, uji T menunjukkan pvalue > α, maka Ho ditolak, berarti benar bahawa kemampuan menulis bahasa Inggris
mahasiswa meningkat setelah mendapat perlakuan (treatment).
Bagaimana perencanaan peningkatan kemampuan menulis bahasa Inggris menggunakan
media gambar mahasiswa kelas bahasa inggris 2 PGSD angkatan 2015 Unhasy
Tebuireng?
Untuk menghasilkan pelaksanaan tampilan gambar yang bagus, pada siklus I

pertemuan ke 1, peneliti menggunakan media gambar yang divisualkan oleh layar LCD. Hal ini
memudahkan pembelajar dalam menyampaikan dan memberi indtruksi. Karena dengan satu
arah focus gambar ke layar LCD konsentrasi akan lebih fokus juga. Akan tetapi pada pertemuan
ke dua , peneliti mencoba menggabungkan antara gambar melalui layar LCD dan gambar kertas.
Pada kali ini, peneliti menyiapkan gambar kecil untuk diberikan pada mahasiswa setelah
mahasiswa melihat gambar tersebut pada tampilan layar LCD.
Bagaimana penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis bahasa
Inggris?
Menulis membutuhkan waktu untuk berfikir, baik itu mencari ide yang akan ditulis
dan kosakata (vocabularies) dan lagi membutuhkan kemampuan tata bahasa. Dengan
menggunakan media gambar, mahasiswa lebih mudah dan cepat dalam membuat ide kalimat.
Mengapa demikian, karena ada visual yang membantu percepatan munculnya ide dan kosa kata
yang muncul setelah mengetahu gambar tersebut. Apabila mengalami kesuliatan dalam kosa

kata hal tersebut merupakan kewajaran akan tetapi dapat diselesaikan dengan cara membuka
kamus bahasa Indonesia-Inggris ataupun dengan bertanya pada dosen yang bersangkutan. Pada
siklus I masih ada beberpa bantuan kepada mahasiswa dalam menemukan kosakata sulit, baik
itu secara langsung maupun tidak. Misalkan dengan memberitahu langsung kata-kata bahasa
inggrisnya atau haya dengan mengarahkan dalam penyesuaian kosa kata dalam kamus. Karena
tidak semua mahasiswa mampu menggunakan kamus bahasa Inggris-Indonesia ataupun
sebaliknya dengan baik dan benar.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, rata-rata hasil nilai kerja mahasiswa meningkat
dari kemampuan awal. Dengan kondisi tersebut, sehingga mereka lebih konsentrasi ke gambar
dan suhu ruangan yang biasanya panas dapat sedikit teralihkan. Akan tetapi kelemahannya,
karena baru treatment awal sehingga ada kemungkinan mahasiswa tertatrik karena hal baru dari
biasanya dan gambar masih terfokus pada satu layar. Dan ketika mereka harus membuat kalimat
berdasarkan gambar, mereka terburu-buru, padahal mereka masih harus mencari bahasa inggris
nya dalam kamus mereka masing-masing. Sehingga diantara mereka khawatir dengan hilangnya
gambar tersebut ide mereka akan hilang. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan mereka
akan lebih tertarik lagi apabila gambarnya dapat mereka pegang.
Bagaimana aktifitas dosen dalam meningkatkan kemampuan menulis bahasa Inggris
menggunakan media gambar mahasiswa kelas bahasa inggris 2 PGSD angkatan 2015
Unhasy Tebuireng?
Pada siklus I, berdasarkan pengamatan kolaborator yang tersaji dalam lampiran 3,
aktifitas dosen pada pertemuan satu diantarnya; 1) setelah menjelaskan materi, dosen
menampilkan gambar melalui layar LCD 2) menjelaskan maksud gambar, persepsi umum
terhadap gambar, 3)memberikan instruksi membuat kaliamat dengan benar sesuai gambar.4)
pada tahap ini, dosen masih memberikan bantuan terhadap mahasiswa., yakni bantuan
pemilihan dan penggunaan kosa kata yang tepat, misalkan dengan membantu dalam membuka
kamus dengan cepat.5) dosen menjawab banyak pertnyaan kesulitan dari mahasiswa. Dosen
lebih mudah mendistribusikan gambar karena hanya menggunakan satu layar gambar.
Pada pertemuan kedua, dosen menambahkan gambar kertas dalam proses mpengajarn.
Jadi setelah dosen menjelaskan materi, dosen menginstruksikan kepada mahasiswa untuk
membuat kalimat berdasarkan gambar yng ditunjukkan oleh dosen dalam layar LCD. Setelah
instruksi selesai, dosen memberikan gambar kecil-kecil berupa kertas kepada mahasiswa setiap
individu memdapatkan gamabar sesuai gamabr yang ditampilkan pada layar LCD. Untuk
menghindari kesalahpahaman, dosen sering berkeliling ke tempat duduk mahasiswa.
Bagaimana aktifitas mahasiswa di dalam kelas pada saat proses peningkatan kemampuan
menulis bahasa inggris dengan menggunakan media gambar
Selama siklus I, beberapa hal yang dilakukan oleh mahasiswa berkaitan dalam proses
pembelajaran menggunakan media gambar dalam menulis kalimat bahasa inggris. Masih
berdasarkan pengamata peneliti serta kolaborator. Pada pertemuan satu, mahasiswa masih
menyesuaikan diri dengan media gambar pada kelas bahasa inggris 2 yang disampaikan dalam
layar LCD. Diantara mereka ada yang sangat antusias dan diantara lainnya masih belum.
Diantara mereka ada yang langsung bisa mengikuti dengan baik, namun kebanyakan masih
penyesuaian. Dari 49 mahasiswa, 9 mahasiswa yang sudah aktif mengikuti membuat kalimat,

sisanya masih sering bertanya kepada dosen dan teman skitarnya. Mahasiswa masih mengalami
kesuliatan memilih kosa kata yang sesuai sehingga mereka masih perlu didampingi oleh dosen.
Siklus II
Pada siklus II ini, merupakan hasil evaluasi dan refleksi dari apa yang terjadi pada
siklus I. mengulang sedikit hasil dari siklus I dan kekurangannya. Pada siklus I, yang terjadi
diantarnya:


Mahasiswa merasa ada hal baru dari biasanya, yakni media gambar untuk membantu
menulis kalimat bahasa Inggris.
 Konsentrasi mahasiswa terarah pada satu media visual yakni gambar dalam LCD.
 Mahasiswa lebih cepat mendapat ide menulis kalimat dari media gambar
 Mahasiswa masih mendapat bantuan kemudahan mencari kosa kata dalam bahasa
inggris dari dosen.
 Dosen lebih mudah menyampaikan melalui LCD, karena tanpa membuat gambar dalam
kertas
 Kondisi suhu ruang yang mengganggu lebih sedikit terabaikan karena ada yang lebih
menjadi perhatian yakni pada gambar.
 Kesulitan mahasiswa, karena gambar masih diwujudkan dalam layar LCD, ada
kekhawatiran ide akan hilang jika gambarnya dihilangkan.
Bebarapa paparan tersebut dapat menjadi acuan perbaikan peneliti untuk melakukan
siklus ke II. Perencanaan II, pelaksanaan II, observasi II, dan refleksi II dilakukan. Perncanaan
II; mempersiapkan RPS, mempersiapkan gambar yang berbeda berupa kertas berukuran
10cmx15cm untuk pertemuan 1 dan alternative lain dengan gambar dengan ukuran lebih besar,
mempersiapkan materi compative dan conditional sentence, menyiapkan lembar observasi non
tes baru dengan pengamatan kriteria yang sama. Selanjutnya pelaksanaan dan observasi dalam
waktu besamaan. Hal ini iuntuk menjawab rumusan masalah 1.
Apakah kemampuan menulis bahasa inggris pada kelas bahasa inggris 2 mahasiswa
PGSD angkatan 2015 Unhasy Tebuireng meningkat setelah diajar menggunakan media
gambar
Berdasarkan hasil perhitungan nilai kerja mahasiswa menulis kalimat serta hasil uji T,
menunjukkan bahwa kemampuan menulis bahasa Inggris kelas bahas inggris 2 mahasiswa
PGSD angkatan 2015 Unhasy Tebuireng mengalami peningkatan secara signifikan. Dari
perhitungan table hasil uji T yang terlampir pada lamp 1 menunjukkan bahwa p value > α, maka
Ho ditolak, dengan demikian benar bahwa kemampuan menulis bahasa Inggris mahasiswa
meningkat setelah mendapatkan treatment.
Selain data pengujian statistic, berdasarkan pengmatan kolaborator menunjukkan
adanya peningkatan aktifitas mahasiswa dalam kelas yang semakin baik dalam merespon
instruksi dosen. Serta peningkatan nilai hasil kerjamembuat kalimat, berdasarkan table 4.1.
Bagaimana perencanaan peningkatan kemampuan menulis bahasa Inggris menggunakan
media gambar mahasiswa kelas bahasa inggris 2 PGSD angkatan 2015 Unhasy
Tebuireng?

Kekurangan pada siklus I
• Kelompok terlalu besar, sulit
mengkondisikan dan posisi diskusi
kurang mendukung
• Gambar
dalam
layar
LCD,
mahasiswa kesulitan
• Mahsiswa masih dibantu dalam
mencari kosakata dan membuka
kamus dengan cepat(kamus buku)

Rencana perbaikan pada siklus II
• Kelompok akan diperkecil supaya
lebih
bisa
dikondisikan
dan
memudahkan untuk berdiskusi
• Menggunakan media kertas bergambar
supaya lebih nyata dan mudah
dipegang sesuai dengan posisi duduk
mahasiswa
• Dalam 2 meeting selanjutnya akan
mengurangi
bantuan
karena
kemungkinan mahasiswa akan sudah
terbiasa
Bagaimana penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis bahasa
Inggris?
Pada siklus II, media gambar sudah tidak ditampilkan pada layar LCD, akan tetapi
dibuat pada kertas yang berukurang sedang supaya mudah diamati dan dipahami oleh
mahasiswa. Gambar akan dibagikan kepada mahasiswa setelah penjelasan materi. Menurut hasil
pengamatan dosen kolaborator, pada pertemuan 1 siklus II, penggunaan gambar penampilan
gambar nampaknya sedikit lebih sesuai dan lebih tepat dengan melihat respon dari mahasiswa
serta aktifitas pembelajaran dalam kelas. Selain itu, didukung dengan peningkatan nilai
mahasiswa yang telah teruji. Setelah diulang kembali pada pertemuan ke dua, baru terlihat
bahawa penggunaan gambar yang tepat memang dengan menggunakan gambar nyata dalam
kertas dengan ukuran yang cukup.
Pada silklus ini pada siklus ini treatment lebih mengena karena; media yang digunakan
berupa lembar kertas bergambar, sehingga mahasiswa dapat memegangnya sesuai dengan yang
mereka kehendakai. Selain itu, mahasiswa dikelompokan supaya lebih terkondisikan. Dan
memudahakan mahasiswa berdiskusi dengan teman sekitarnya karena posisi dalam kelompok
tepat. Diteruskan dengan mehasiswa yang telah mengalami treatment sebelumnya sehingga
lebih cepat tanggap dengan instruksi dalam kegiatan pembelajaran.
Bagaimana aktifitas dosen dalam meningkatkan kemampuan menulis bahasa Inggris
menggunakan media gambar mahasiswa kelas bahasa inggris 2 PGSD angkatan 2015
Unhasy Tebuireng?
Pada siklus II ini, dosen memberikan materi kemudian memberikan gambar pada
mahasiswa , baru kemudian memberikan instruksi tentang penggunaan gambar tersebut dan
aturannya. Pada pertemuan awal, dosen masih sedikit mendampingi mahsiswa karena ada
perubahan dari siklus I, namun pada pertemuan kedua, dosen hanya menjelaskan,
menginstruksikan dan menugaskan tanpa memberikan bantuan lebih banyak.
Bagaimana aktifitas mahasiswa di dalam kelas pada saat proses peningkatan kemampuan
menulis bahasa inggris dengan menggunakan media gambar
Pada siklus II pertemuan 1, mahasiswa mendengarkan penjelasan materi dan instruksi
dari dosen, setelah itu melaksanakan instruksi tersebut. Diantara instruksi tersebut adalah;
mahasiswa mengamati gambar yang telah diberikan, kemudian membuat kalimat berdasarkan

gambar tersebut, pada saat proses membuat kalimat, mereka harus mencari kosa kata yang
sesuai dengan gambar yang telah diberikan, apabila mereaka mengalami kesuliatan dalam
mencari kata-kata tersebut dalam bahasa inggris mereka membuka kamus, kebanyakan diantara
mereka menggunakan kamus elektrik atau online, meskipun beberapa diantaranya masih
menggunakan kamus manual (buku). Setelah mereka membuat kalimat, mereka mencoba saling
membenarkan dan saling memerikasa hasil kerja teman yang lain, (diskusi dalam kelompok
kecil) karena mereka telah dibagi dalam kelompok kecil.setelah semua selesai, ada sesi
pembahasan, dalam hal ini ada perwakilan pada masing-masing kelompok, hal ini dilakukan
untuk mengkondisikan waktu.
Perkembangan dari siklus I ke siklus II
Beberapa perkembangan yang dapat dilihat dari siklus I ke siklus II diantaranya:
1. Peningkatan kemampuan mahasiswa: semakin meningkat berdasarkan table pengamatan
oleh kolaborator
2. Perencanaan: lebih jelas setelah melaksanakan pada siklus I
3. Media gambar : semakin terarah dan lebih mudah dipergunakan
Siklus I
Siklus II
Menampilkan gambar melaui layar LCD Menampilkan gambar dalam media cetak
dan kertas besar yang didalamnya terdapat dan ukuran lebih besar, masing-masing
bebrapa gambar kecil yang dibutuhkan
kertas dan gambar berukuran 20cm x 15
cm

4. Aktifitas dosen:
1) lebih mudah menggunakan media gambar tersebut, karena sudah berpengalaman
pada siklus sebelunya. Dan dapat memilih gambar yang lebih baik.
2) Lebih mudah mengkondisikan mahasiswa dengan mengelompokkan mereka
5. Aktifitas mahasiswa selama pengajaran semakin baik dari setiap pertemuan/setiap
siklus, sebagaimana table pengamatan kolaborator

Pembahasan
Pada penelitian ini terdapat beberapa temuan bahwasannya pengajaran kelas besar
menggunakan gambar akan lebih terkondisikan apabila diajarkan dengan model berkelompok.
Menurut Harmer (2000:117) berkelompok dapat meningkatkan kerjasama siswa dan
memberikan ide-ide baru bagi mereka. Selain itu dengan menggunakan media gambar dapat
meningkatkan jumlah kosa kata bahasa inggris dengan mudah dan tanpa menghafakan,mereka
sudah dapat mengingat dalam memori mereka melaui gambar yang mereka gunakan. Pada
pelaksanaan dalam kelas dapt dilakukan pengembangan, gambar dapat membantu dalam
membuat cerita baik itu tertulis maupun lisan. Sebagaimana Hetty menyatakan bahwa gambar
dapat digunakan membantu siswa dalam membuat cerita berseri dalam cerita naratif.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab 4, dapat disimpulkan bahwa:

1.

Kemampuan mahasiswa menulis bahasa inggris meningkat setelah diajar dengan
menggunaan media gambar
2. Perencanaan peningkatan kemampuan mahasiswa menulis bahasa inggris menggunakan
media gambar tepat.
3. Penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis bahasa inggris
dapat dilakukan dengan kelompok besar (kelas) ataupun dalam kelompok kecil. Selain
itu dapat gambar dapat ditunjukkan melalui LCD ataupun media cetak (kertas)
Aktifitas dosen dalam peningkatan kemampuan mahasiswa menulis bahasa inggris
menggunakan media gambar yaitu mengenalkan dahulu, membiasakan, menginstruksikan
dengan baik.
Daftar Pustaka
Ahmad Asep hidayat. 2006. Filsafat bahasa mengungkapkan hakikat bahasa, makna, dan
tanda.Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Anitah, Sri W, dkk.2009.Media Gambar dan Pengaruh dalam Pembelajaran.Jakarta: Rineka
Cipta
Dwi A,Hetty.Tanpa Tahun. Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Bahasa Inggris Narrative
Text dengan Media Gambar Berseri. Journal,trunojoyo.ac.id/prosodi/article/ diunduh
tanggal 8 Maret 2016
Harmer,Jeremy.2000.Practice of Language Teaching. London: Longman
Tarigan,Henry Guntur.2008.Menulis sebagai suatu Ketrampilan Berbahasa.Bandung:Angkasa
Moleong,Lexi J.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
Sadima, Arif s.2001.Penggunaan Media dalam Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta
Suwarno,Andreas.tanpa tahun. Peningkatan Kemampuan Membuat Kalimat Bahasa Inggris
Wassid, Iskandar.2011.Strategi pembelajaran bahasa.Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Wiriatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosdakarya
http://lembagabahasa.com/language/definisi diunduh pada tanggal 8 Maret 2016
(http://lembagabahasa.com/language/definisibahasa), diunduh pada tanggal 14 Maret 2016

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25