ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL WANITA DI LAUTAN SUNYI KARYA NURUL ASMAYANI

Jurnal Pesona Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 43- 52

ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA
DALAM NOVEL WANITA DI LAUTAN SUNYI
KARYA NURUL ASMAYANI
Ani Diana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Muhammadiyah Pringsewu
email: anidiana66@gmail.com
Abstract
Literature discusses human in various aspects of life so through literature work people
know individual personality, culture, and period. In novel Wanita di Lautan Sunyi
created by Nurul Asmayani, it is figured out the different personality of three actors.
The personality can be analyzed from the level of id, ego, and super ego. This study
used descriptive qualitative method. The objective of this study is to know internal
conflict that undergone by the main actor in this novel. In finishing each conflict
happened by three main actors, the author describes it in simple, flow, and attractive.
Moreover the use of well ordered and simple words make the story alive, seems as the
real story so it is interesting to be read.
Keywords: literature work, psychoanalysis, internal conflict.

diamanatkan pencipta lewat tokoh-tokoh


1. PENDAHULUAN
Karya sastra adalah ungkapan artistik

cerita. Sastra mempersoalkan manusia

dalam bentuk bahasa (Saifur Rohman,

dan kehidupannya dengan menggunakan

2012: 29). Sebagai ungkapan artistik,

bahasa sebagai mediumnya (M. Atar

karya sastra adalah teks yang bernilai

Semi, 1988:8)

keindahan.
Jabrohim

merupakan

Menurut Chamamah dalam
(2001:11),

Karya

pengalaman

Sastra
batin

Selain untuk tujuan estetik, karya
sastra dapat memberikan hiburan, serta
memberikan

pembelajaran

kehidupan


kehidupan

kepada pembaca meskipun tidak secara

masyarakat dalam kurun waktu tertentu

langsung. Dalam menulis karya sastra,

dan situasi budaya tertentu, melukiskan

mungkin pengarang tidak tahu atau tidak

keadaan dan kehidupan sosial suatu

sadar bahwa melalui interaksi para tokoh

masyarakat, peristiwa-peristiwa, ide dan

dalam karyanya sebetulnya dia mendedah


gagasan,

masalah kejiwaan. Karena itulah sastra

penciptanya

mengenai

serta

nilai-nilai

yang

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

43

Jurnal Pesona Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 43- 52


juga dapat menjadi sumber penting untuk

Konflik batin timbul dalam diri

melahirkan teori psikologi (Budi Darma,

individu,

2004: 131). Ahli psikologi yang pertama

menghadapi alternatif atau memilih di

berhasil

antara

antara dua atau beberapa kemungkinan

psikologi, seni, dan sastra adalah Freud.


yang mengandung motif atau sebab-sebab

Ia berhasil membuktikan bahwa seni dan

yang

sastra sangat erat kaitannya dengan

seseorang atau dasar pikiran seseorang.

psikologi (Budi Darma, 2004:133).

Konflik batin berhubungan erat dengan

mendedah

hubungan

terutama


menjadi

ketika

seseorang

dorongan

tindakan

Kajian psikologi dalam karya sastra

kejiwaan seseorang. Konflik batin terjadi

salah satunya bertujuan untuk mengetahui

dalam hati atau jiwa seorang tokoh cerita.

perilaku dan motivasi para tokoh dalam


Konflik batin adalah konflik yang dialami

karya

manusia dengan dirinya sendiri atau biasa

sastra.

Langsung

atau

tidak,

perilaku dan motivasi para tokoh dalam

disebut

karya


sastra

tampak

kehidupan

sehari-hari.

psikologi,

khususnya

dengan

permasalahan

intern

juga


dalam

seorang individu. Konflik batin ini

Dalam

sastra

merupakan

psikoanalisa

konflik

yang

umumnya

dialami tokoh utama dalam cerita rekaan


dipergunakan untuk menganalisis tokoh.

(fiksi).

Jiwa manusia menurut teori psikoanalisa

pertentangan dalam diri suatu tokoh

memiliki

id,

cerita rekaan (fiksi) yang merupakan

superego, dan ego. Penganalisis mencari

unsur esensial atau merupakan hakikat

kunci-kunci perilaku (kata-kata, pikiran,

dalam

dan tindakan) dalam karya sastra untuk

Konflik merupakan sesuatu yang bersifat

melihat motivasi apa sebenarnya yang

tidak menyenangkan yang terjadi atau

berada di balik kunci-kunci itu (Budi

dialami oleh tokoh cerita. Jika tokoh itu

Darma, 2004: 151-153). Psikoanalisa

memiliki kebebasan untuk memilih, ia

dipergunakan

tidak akan memilih peristiwa/ konflik

kejiwaan
gangguan

tiga

komponen,

untuk

tokoh
(konflik

yaitu

menganalisis

yang

mengalami

batin)

Konflik

batin

mengembangkan

merupakan

alur

cerita.

yang menimpa dirinya.

yang

Permasalahan yang sering dialami

disebabkan dirinya sendiri, bukan karena

oleh manusia dalam cerita fiksi seperti

tekanan dari luar.

novel dapat menimbulkan konflik batin
pada si tokoh. Terkadang kita sebagai

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

44

Jurnal Pesona Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 43- 52

manusia dalam menyikapi permasalahan-

Keseluruhan ilmu-ilmu humaniora itu

permasalahan

yang

merupakan

menonjolkan

emosi

terjadi
atau

sangat
perasaan

Penelitian

esensi
sastra

kebudayaan.

bermanfaat

untuk

sehingga permasalahan yang sederhana

memahami

kadang menjadi masalah yang besar

kebudayaan yang tertuang ke dalam

karena tidak tahu cara menyikapinya atau

karya

hanya menurutkan perasaan atau ego

Jabrohim, 2001: 26).

pribadi.

Manusia

mementingkan

kadang

hanya

kepentingan

dirinya

aspek

sastra

Penelitian
beberapa

kemanusiaan

(Adi

ini

tahap,

Triyono

dilakukan
yaitu:

(1)

dan

dalam

melalui
tahap

sendiri dalam melihat berbagai persoalan,

perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, dan

sedikit

mengutamakan

(3) tahap pelaporan. Tahap perencanaan

kepentingan orang lain. Sementara itu

terdiri atas perumusan masalah, studi

jika dibandingkan dengan orang lain bisa

pendahuluan, dan penyusunan rancangan

jadi permasalahan yang kita alami belum

penelitian. Tahap pelaksanaan meliputi

begitu berat atau pelik. Di dalam novel

pengumpulan data, pengelompokan, dan

Wanita di Lautan Sunyi dikisahkan

analisis. Tahap berikutnya pelaporan,

melalui tiga tokoh utamanya yaitu Tiara,

diisi dengan kegiatan penulisan dan

Latifah,

Pengarang

penggandaan hasil penelitian agar dapat

menghadirkan kepada kita bagaimana

dibaca, diketahui, dan dimanfaatkan oleh

tiga tokoh utama tersebut menyikapi

orang lain yang memerlukannya.

sekali

yang

dan

Yan.

berbagai konflik atau permasalahan yang

Penelitian ini sebagaimana umumnya

mereka alami. Hal ini tentunya dapat

penelitian sastra merupakan penelitian

menginspirasi kita sebagai pembaca dan

kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu

penikmat

dengan menitikberatkan pada segi ilmiah

sastra

dalam

menyikapi

dan mendasarkan pada karakter yang

kehidupan ini.

terdapat dalam data, dan kemudian
menguraikan secara terperinci fakta-fakta

2. METODE PENELITIAN
Sastra

merupakan

kelompok

ilmu-ilmu

bagian

dari

yang ada di dalam data tersebut.

humaniora,

sepertinya

halnya

bahasa,

sejarah,

kesenian,

filsafat,

dan

estetika.

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

45

Jurnal Pesona Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 43- 52

dapat dilangsungkan secara deskriptif

3. PEMBAHASAN
Untuk

mengkaji

lebih

dalam

dengan melakukan penafsiran, dan teori

penyebab konflik dan jenis konflik yang

yang

terjadi pada tokoh utama cerita tentunya

psikoanalisa Freud. Analoginya adalah

dapat

seorang psikoanalis menafsirkan penyakit

dilakukan

melalui

pendekatan

sering

digunakan

yaitu

teori

psikologi yang sering disebut dengan

jiwa

psikologi sastra. Pengkajian ini sangat

ucapannya (imajinasinya), demikian pula

penting

seorang

dilakukan

karena

dengan

pasiennya

peneliti

melalui

sastra

ucapan-

menafsirkan

menguraikan permasalahan-permasalahan

ungkapan bahasa dalam teks tertentu.

yang terjadi dalam sebuah cerita dan

“Freud menggunakan alam bawah sadar

bagaimana menyikapinya tentunya akan

untuk menerangkan pola tingkah laku

memberikan

manusia

inspirasi

kepada

para

serta

penyimpangan-

pembaca bahwa melalui sebuah karya

penyimpangannya”

sastra kita dapat belajar dan berguru

Redyanto Noor, 2005: 93). Menurut

tentang kehidupan ini.

Hashim Awang (dalam Redyanto Noor,

Lebih lanjut konflik-konflik yang
terjadi

dalam

sebuah

cerita

sangat

(Hartoko

dalam

2005: 96), karya sastra bukannya dinilai
tetapi dianggap sebagai sebuah bidang

menentukan menarik tidaknya sebuah

permukaan

yang

di

cerita. Semakin rumit konflik yang

tersembunyi

hasrat

pengarang

dialami si tokoh tentunya akan membuat

terpendam. Jadi, karya sastra itu tercipta

pembaca lebih ingin tahu bagaimana

sebagai suatu manifestasi pengalaman-

kelanjutan atau penyelesaiannya sehingga

pengalaman pribadi pengarang yang laten

dengan melakukan pengkajian terhadap

dan dorongan bawah sadarnya.

belakangnya
yang

konflik-konflik kejiwaan yang dialami

Jiwa manusia menurut psikoanalisa

para si tokoh cerita akan memberikan

Sigmun Freud dalam Budi Darma (2004:

wawasan dan pengetahuan lebih dalam

151-152) memiliki tiga komponen: (1) id,

kepada penikmat sastra khususnya dan

yaitu

pembaca umumnya tentang nilai sebuah

untuk berpokor dan bertindak apa pun

karya sastra. Hartoko dalam Redyanto

sesuai dengan kehendaknya sendiri, tanpa

Noor (2005: 93) menjelaskan bahwa

kendali, dan tanpa keinginan untuk

pendekatan psikologi terhadap teks sastra

membatasi diri. Sumber utama id terletak

dorongan alamiah jiwa manusia

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

46

Jurnal Pesona Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 43- 52

dalam pikiran kanak-kanak. Karena itu,

adalah sesuatu yang dramatik, mengacu

interpretasi

dapat

pada pertarungan antara dua kekuatan

dikembalikan ke masa kanak-kanak tokoh

yang seimbang dan menyiratkan adanya

dalam karya sastra/sastrawan; (2) super

aksi dan aksi balasan. Panuti Sudjiman

ego, yaitu perwujudan wewenang ayah

(1990: 45) menjelaskan konflik adalah

dan

pertentangan

terhadap

masyarakat,

id

wewenang

untuk

antara

dua

kekuatan.

mengendalikan dan membatasi dengan

Pertentangan ini dapat terjadi dalam diri

keras keinginan-keinginan tanpa kendali

satu tokoh, antara dua tokoh, antara tokoh

dan tanpa pembatasan diri id; (3) ego,

dan masyarakat atau lingkungannya,

yaitu

antara tokoh dan alam, serta antara tokoh

penyeimbang

tuntutan

antara

pengendalian

tuntutandan

dan Tuhan. Burhan Nurgiantoro (2012:

pembatasan diri milik super ego, dan

123) memaparkan bahwa peristiwa dan

dorongan tanpa kendali, tanpa batas milik

konflik biasanya berkaitan erat, dapat

id.

saling

Dalam

diri

kedudukannya

sebagai

menyebabkan

terjadinya

satu

penyeimbang, ego adalah kepanjangan

dengan yang lain, bahkan konflik pun

kesadaran pikiran. Kesadaran inilah yang

hakikatnya merupakan peristiwa. Ada

mengendalikan

peristiwa

kata-kata,

tindakan-

tertentu

yang

dapat

tindakan, dan pikiran-pikiran seseorang

menimbulkan

dalam menghadapi masyarakat sebagai

Sebaliknya,

sebuah dunia di luar dunia dirinya

peristiwa-peristiwa

sendiri.

bermunculan. Konflik demi konflik yang

Konflik menyaran pada pengertian
sesuatu

yang

bersifat

tidak

terjadinya
karena

konflik.

terjadi
lain

pun

konflik
dapat

disusul oleh peristiwa demi peristiwa
akan

menyebabkan

konflik

semakin

menyenangkan yang terjadi dan atau

meningkat. Konflik yang sedemikian

dialami oleh tokoh cerita, jika tokoh

meruncing dan sampai titik puncak

mempunyai kebebasan untuk memilih, ia

disebut klimaks.

tidak

akan

itu

Bentuk peristiwa dalam sebuah cerita

(Burhan

dapat berupa peristiwa fisik ataupun

Nurgiantoro, 2012: 122). Selanjutnya

batin. Peristiwa fisik melibatkan aktivitas

menurut Wellek dan Warren dalam

fisik, ada interaksi antara seorang tokoh

Burhan

cerita dengan sesuatu di luar dirinya:

menimpa

memilih
pada

Nurgiantoro

peristiwa

dirinya

(2012),

konflik

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

47

Jurnal Pesona Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 43- 52

tokoh lain atau lingkungan. Peristiwa

Sunyi karya Nurul Asmayani ini. Konflik

batin adalah sesuatu yang terjadi dalam

batin (id) dapat kita lihat pada tokoh

batin,

Tiara

hati

seorang

tokoh

(Burhan

yang

mengalami

mabuk

laut

Nurgiantoro, 2012: 124).

Selanjutnya

sehingga ia membutuhkan tempat yang

Stanton

Nurgiantoro

nyaman untuk beristirahat. Selanjutnya

dalam

Burhan

(2012: 124) menyatakan bahwa konflik

tokoh

dapat dibedakan menjadi dua kategori:

penakut

(1) eksternal, konflik yang terjadi antara

ditunjukkan ketika Tiara yang datang

seorang tokoh dengan sesuatu yang di

menghampiri, Latifah langsung berlari

luar dirinya; (2) konflik internal, konflik

ketakutan.

yang terjadi dalam hati, jiwa seorang

memiliki keinginan atau hasrat yang kuat

tokoh cerita. Dapat disimpulkan bahwa

untuk dapat membaca. Sampai-sampai ia

konflik internal merupakan konflik yang

menjadi

dialami manusia dengan dirinya sendiri.

temannya karena apa yang ia usahakan

Misalnya,

gagal, dan ketika ia gagal ia hanya bisa

pertentangan
keyakinan,

terjadi
antara
pilihan

akibat
dua

adanya
keinginan,

yang

Latifah

memiliki

yang

sifat

berlebihan.

Namun,

bahan

dasar

Hal

tokoh

itu

Latifah

tertawaan

teman-

menangis.

berbeda,

Selain Tiara dan Latifah, tokoh Yan

harapan-harapan, atau masalah-masalah

juga

lainnya. Kedua konflik tersebut saling

Konflik batin (id) terjadi ketika Yan

berkaitan, saling menyebabkan terjadinya

memiliki keinginan untuk mencari uang

satu dengan yang lain, dan dapat terjadi

yang banyak demi ibu dan adiknya,

secara bersamaan. Konflik internal dan

namun hasrat yang besar itu nyatanya

eksternal dalam sebuah karya sastra dapat

sulit untuk diwujudkan, bahkan terancam

berwujud konflik utama dan subkonflik

gagal

(konflik tambahan) (Burhan, 2012:125).

pekerjaannya. Selanjutnya hasrat untuk

Konflik utama pada umumnya dialami

merasakan kehidupan yang jauh lebih

oleh

baik

tokoh

utama

cerita

(tokoh

protagonist).

mengalami

karena

konflik

ia

mendorong

batin

dikeluarkan

Yan

untuk

(id).

dari

pergi

meninggalkan Latifah.

Banyak konflik batin yang dialami

Ego memiliki kontak dengan dunia

oleh tokoh utama yang masuk dalam

eksternal dari kenyataan. Ego adalah

kategori id pada novel Wanita di Lautan

pelaksana

dari

kepribadian

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

yang

48

Jurnal Pesona Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 43- 52

memerintah,

mengendalikan,

dan

guru di sebuah SD Negeri di Tenggarong,

mengatur bagian id, super ego dan dunia

ibu kota Kabupaten Kutai. Ia tidak tahu

eksternal.

keputusan apa yang harus ia ambil.

Tugas

mengantarai

utama

ego

naluri-naluri

adalah
dengan

Selain dialami oleh kedua tokoh di

lingkungan sekitar. Ego mengendalikan

atas, konflik batin (ego) juga dialami oleh

kesadaran dan melaksanakan sensor.

tokoh Yan. Tokoh Yan mengalami

Dengan diatur oleh asas kenyataan, ego

konflik

berlaku realistis dan berpikir logis serta

kesalahan terhadap Pak Ilham. Yan

merumuskan rencana-rencana tindakan

merasa bersalah atas apa yang telah ia

bagi

kebutuhan-kebutuhan.

lakukan pada Pak Ilham. Ia sudah

Ego pada tokoh utama pada novel Wanita

bertindak yang tidak seharusnya pada Pak

di Lautan Sunyi karya Nurul Asmayani

Ilham. Meski begitu Pak Ilham sudah

(2014) dapat dilihat pada tokoh Latifah

memaafkan dirinya. Ia juga memberikan

yang acuh pada iring-iringan bocah

nasehat yang baik untuk Yan. Karena

karena dirinya yang berbeda dari yang

kebaikannya itulah menjadikan dirinya

lain. Hal itu sering membuatnya sedih

terus merasa bersalah. Bahkan Yan tak

dan marah. Akan tetapi, setelah hal itu

bisa memaafkan dirinya sendiri. Ia hanya

terjadi bertahun-tahun, kini ia sudah

mampu menangis dalam hati. Lebih

terbiasa. Ia sadar dengan kekurangan

lanjut Yan

dirinya sehingga menjadikan dia tumbuh

(Ego) ketika ia melakukan kesalahan

menjadi anak yang sabar. Ketika teman-

terhadap

temannya mengiringi dan membuntuti, ia

menjadikannya merasa menyesal dan

berpura-pura tak melihat iring-iringan

terus dikejar oleh rasa bersalah. Yan

yang membuntutinya.

merasa bersalah atas apa yang ia lakukan

pemuasan

ini

ketika

Yan

melakukan

mengalami Konflik batin

Yuliana

sehingga

Konflik batin pada wilayah ego juga

terhadap Yuliana. Kebenciannya pada

dialami oleh tokoh Tiara ketika Tiara

Yuliana menjadikan ia nekat melakukan

mendapatkan surat pengangkatan sebagai

tindakan

Pegawai Negeri Sipil. Tiara mengalami

mencegat Yuliana di tempat yang sunyi.

kebimbangan

Karena

saat

ia

mendapatkan

yang tidak semestinya. Ia

ketakutan,

Yuliana

terus

dengan

cepat.

informasi akan diangkat sebagai Pegawai

mengayuh

Negeri Sipil dan akan ditugaskan menjadi

Meski begitu, kayuhan Yan jauh lebih

sepedanya

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

49

Jurnal Pesona Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 43- 52

cepat sehingga Yan menabrak sepeda

didampingi istri barunya berkunjung ke

Yuliana

rumah Latifah untuk meminta maaf.

dari

Yuliana

belakang.

terjatuh

dan

Akibatnya
kepalanya

Superego

merupakan

perwujudan

membentur pembatas jalan dan pingsan.

internal nilai-nilai dan cita-cita tradisional

Awalnya memamg Yan merasa puas,

suatu masyarakat di mana individu

tetapi akhirnya ia dicekam rasa bersalah.

tumbuh, dan seperti ego, dia tidak

Yan benar-benar merasa bersalah atas apa

memiliki energi dalam dirinya sendiri.

yang telah ia lakukan pada Yuliana.

Superego memiliki dua sistem, suara hati

Meskipun

nurani

Yuliana

sendiri

tidak

dan

ideal

ego.

Superego

membalas tindakannya, tapi ia telah

mengawasi ego dari dekat, menilai

mendapatkan hukuman yang sangat berat

tindakan-tindakan dan niat-niatnya. Rasa

yang harus ia tanggung di sepanjang

bersalah terjadi ketika ego melakukan

hidupnya. Hukuman itu berupa rasa

tindakan

bersalah

dirasakannya

bertindak yang berseberangan dengan

sepanjang sisa usianya. Lebih lanjut Yan

standar-standar moral super ego. Super

juga merasa bersalah pada Latifah atas

ego pada tokoh utama novel Wanita di

perlakuannya

hidup

Lautan Sunyi karya Nurul Asmayani

bersama. Rasa bersalah yang amat sangat

dapat dilihat pada tokoh Yan. Yan

besar terus hinggap di batin Yan, suami

sebagai

Mul.

kontrakan

yang

Yan

terus

ketika

merasa

masih

bersalah

atas

atau

bahkan

penghuni
merasa

baru

baru
harus

di

berniat

sebuah

berkenalan

perlakuannya pada Latifah selama ia

dengan tetangganya. Ia juga sadar jika ia

bersamanya. Rasa bersalah itu terus

berbicara dengan tetangganya dalam

menghantui pikiran dan batinnya, bahkan

keadaan telanjang dada, tidaklah sopan.

sampai terbawa mimpi. Rasa bersalah itu

Yan baru saja pindah ke kontrakan yang

menjadikan hidupnya bersama Mul tidak

baru. Yan belum sempat berkenalan

tenang. Melihat kondisi suaminya, Mul

dengan tetangga barunya. Ketika Yan

menyarankan agar Yan meminta maaf

sedang di sumur, ia bertemu dengan

pada Latifah agar tidak terus-menerus

Mamak Rusnah tetangga barunya. Pada

dikejar rasa bersalah dan dapat hidup

awalnya Yan tidak ingin berbasa basi

dengan tenang. Akhirnya Yan yang

dengan Mak Rusnah, namun Yan sadar
bahwa ia adalah penghuni baru di

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

50

Jurnal Pesona Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 43- 52

kontrakan itu. Oleh sebab itu, alangkah

harus

baiknya

dengan

tabungannya. Akhirnya ia sadar bahwa

tetangganya. Ketika Yan akan keluar dari

kesempatan yang baik seperti itu tidaklah

rumahnya

Mamak

datang dua kali. Tiara yang sangat ingin

Rusnah, ia masih bertelanjang dada. Yan

membelikan Latifah alat bantu dengar

sadar kalau itu tidaklah sopan maka ia

akhirnya memutuskan untuk membelinya

pun

meskipun ia harus menghabiskan uang

jika

ia

untuk

mengambil

berkenalan

menemui

kaos

oblong

dan

memakainya. Super ego pada tokoh Yan

menghabiskan

seluruh

uang

tabungannya.

juga terlihat ketika ia ingin sekali marah

Superego yang dialami oleh Tiara

kepada istrinya, namun kemudian ia sadar

juga dapat kita lihat ketika ia sedang

dan berusaha untuk menahan amarahnya

menghadap

agar Mul tidak pergi meninggalkannya.

membicarakan hal pribadi. Pak Ilmi

Yan tersinggung dengan godaan yang

menyarankan untuk membicarakan di

dilakukan istrinya. Yan diam, rahangnya

tempat lain. Namun Tiara sadar, jika ia

mengeras. Tapi lapisan super egonya

berbicara dengan Pak Ilmi di tempat lain

melarangnya

Pada

pasti akan menimbulkan fitnah. Oleh

akhirnya, Yan tidak memarahi istrinya

karena itu, Tiara ingin berbicara di ruang

karena ia takut ditinggalkan Mul dan ia

Kepala Sekolah.

untuk

marah.

tidak ingin mengulangi kesalahan yang
dulu pernah dilakukan kepada Latifah.
Adapun Super ego yang terdapat

Pak

Ilmi.

Tiara

ingin

Selain Yan dan Tiara, Latifah juga
mengalami konflik batin berupa super
ego. Mamak Latifah marah pada Yan. Ia

pada novel Wanita di Lautan Sunyi karya

menyesal

Nurul Asmayani juga dialami oleh tokoh

Latifah dengan Yan. Akan tetapi Latifah

Tiara. Tiara mengalami kebimbangan

sadar bahwa menyesal itu tidak baik dan

ketika ia ingin membeli hearing aid.

ia tidak suka menyesali apa yang sudah

Namun akhirnya ia sadar bahwa harga

terjadi.

yang ditawarkan sangat murah dan

sebentar,

kesempatan tidak mungkin datang dua

kebahagiaan,

kali. Tiara bimbang, apakah ia harus

wanita yang utuh dan ia bisa merasakan

membeli alat tersebut atau tidak. Jika

menjadi seorang istri dan ibu. Latifah

Tiara membeli alat tersebut, maka ia

merasa bahagia dengan kehidupannya

karena

telah

Menurutnya,
Yan

sudah

menikahkan

meski

memberinya

membuatnya

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

hanya

menjadi

51

Jurnal Pesona Volume 2 No. 1, Januari 2016 Hlm. 43- 52

sekarang. Ia lebih bisa menerima apa

sering

menimbulkan

kesalahpahaman

yang ada, ia lebih merasa bersyukur dan

ketika berkomunikasi dengan tokoh Yan

menjalani kehidupannya dengan hati

yang memiliki karakter emosional dan

yang jauh lebih tenang. Bersama dengan

labil.

Tiara ia bisa belajar banyak hal, termasuk
belajar menjadi ibu yang baik. Tiara

5. DAFTAR PUSTAKA

mengajarkan

Budi Darma. (2004). Pengantar Teori
Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa.

boneka,

bagaimana

memandikan

memakaikan

baju

dan

menggendongnya seperti layaknya bayi
sungguhan.

4. SIMPULAN
Dalam menyelesaikan setiap konflik
yang terjadi pada ketiga tokoh utama
dalam cerita Wanita di Lautan Sunyi, si
pengarang

menggambarkannya dengan

secara sederhana, mengalir, tetapi begitu
memikat, ditambah lagi penggunaan katakata yang tertata baik dan lugas membuat
cerita ini begitu hidup dan seolah-olah
merupakan

kejadian

nyata

sehingga

menarik untuk dibaca. Adapun penyebab
terjadinya konflik pada tokoh utamanya
dalam Novel Wanita di Lautan Sunyi ini
karena

adanya

keinginan

untuk

Burhan Nurgiantoro. (2012). Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Jabrohim (ed.). (2001). Metodologi
Penelitian
Sastra.
Yogyakarta:
Hanindita Graha Widia.
M. Atar Semi. (1988). Anatomi Sastra.
Padang: Angkasa Raya.
Nurul Asmayani. (2014). Wanita di
Lautan Sunyi. Jakarta: Gramedia.
Panuti Sudjiman, (1990). Kamus Istilah
Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia
Press.
Redyanto Noor. (2005). Pengkajian
Sastra. Semarang: Fakultas Sastra
Universitas Diponegoro.
Saifur Rohman. (2012). Pengantar
Metodologi
Pengajaran
Sastra.
Jakarta: Ar-Ruzz Media.

mendapatkan penghargaan, cinta dan
kasih sayang, serta kebahagiaan dari
orang-orang yang dikasihi. Di samping
itu konflik juga sering terjadi karena
ketidakberdayaan tokoh Latifah yang
memiliki keterbatasan fisik sehingga

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

52