ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA)
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN
AGAMA (KUA)
Ade Putra Nanda
Sistem Informasi, STMIK Jayanusa, Jl. Olo Ladang No. 1 Padang email
Abstract
Rapid technological developments have brought us to coexist with the information and the technology
itself. With a good information system, can facilitate every process of computerization both in the
process entry data and report generation. So that the data processing becomes faster and more accurate.
As well as in the process of marriage registration at the Office of Religious Affairs. In the Office of
Religious Affairs Guguak District 50 cities where the registration in the process of registration of
marriage is still manual, so that in every process of recording is very long time consuming in filling
form and requirement of marriage, as well as search data that has been stored in the form of documents
in the archive makes the data search process becomes ineffective and efficient. Similarly in the process
of preparing reports of marriage data, marriage certificate reports and scheduling reports of bride and
groom sessions that have not been detailed and regular. And therefore the current system in the Office
of Religious Affairs Guguak District 50 cities make the process takes a long time. With this research is
expected to the needs of the current system and problems that occur in the process of marriage data
processing at the Office of Religious Affairs Guguak District can be resolved properly, so as to improve
the performance of parties involved in the processing of marriage data and the performance of the Office
of Religious Affairs Guguak District in general.Keywords: information systems, kua, weddings.
Abstrak Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa kita untuk hidup berdampingan
dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Dengan sistem informasi yang baik, dapat memudahkan
setiap proses komputerisasi baik dalam proses penginputan data maupun pembuatan laporan. Sehingga
proses pengolahan data menjadi lebih cepat dan akurat. Seperti halnya dalam proses pendaftaran nikah
di Kantor Urusan Agama. Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Guguak Kab. 50 Kota dimana
pencatatan dalam proses pendaftaran pernikahan masih bersifat manual, sehingga dalam setiap proses
pencatatan sangat menyita waktu yang cukup lama dalam pengisian formulir dan syarat-syarat
pernikahan, begitu juga dengan pencarian data yang telah tersimpan yang masih berupa dokumen-
dokumen yang di arsipkan menjadikan proses pencarian data menjadi tidak efektif dan efisien. Sama
halnya dalam proses pembuatan laporan data nikah,laporan akta nikah dan laporan penjadwalan sidang
Vol. 5 No. 1 Juli 2018
Vol. 5 No. 1 Juli 2018
calon pengantin yang belum terperinci dan teratur. Dan oleh sebab itu sistem yang berjalan saat ini di
Kantor Urusan Agama Kecamatan Guguak Kab. 50 Kota membuat proses tersebut menjadi memerlukan
waktu yang cukup lama. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan kebutuhan sistem terkini dan
masalah yang terjadi pada proses pengolahan data pernikahan di Kantor Urusan Agama Kecamatan
Guguak bisa teratasi dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja pihak yang terlibat dalam
pengolahan data pernikahan dan kinerja Kantor Urusan Agama Kecamatan Guguak pada umumnya.Kata kunci: sistem informasi, kua, pernikahan.
PENDAHULUAN
Di era globalisasi sekarang ini sistem informasi yang baik merupakan hal yang mutlak harus dimiliki oleh sebuah perusahaan atau instansi yang secara tidak langsung menuntut setiap perusahaan dapat beroperasi lebih efektif, efisien dan terkendali. Sistem informasi yang baik dapat menyampaikan, mengolah dan menyajikan data menjadi informasi yang akurat, cepat, tepat serta lengkap. Penggunaan teknologi Informasi melalui sistem Informasi bukan saja akan meningkatkan kualitas serta kecepatan Informasi yang dihasilkan bagi manajemen, akan tetapi dengan teknologi Informasi yang sesuai,akan dapat menciptakan suatu sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi di bidang informasi dan operasi diantara berbagai pihak yang ada di suatu organisasi, baik organisasi lokal maupun organisasi global.
Dengan sistem informasi yang baik, dapat memudahkan setiap proses komputerisasi baik dalam proses penginputan data maupun pembuatan laporan. Sehingga proses pengolahan data menjadi lebih cepat dan akurat. Seperti halnya dalam proses pendaftaran nikah di Kantor Urusan Agama. Dengan sistem informasi yang baik dapat mempermudah baik pemohon atau petugas pencatatan dalam proses pendaftaran nikah.
Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Guguak Kab. 50 Kota dimana pencatatan dalam proses pendaftaran pernikahan masih bersifat manual, sehingga dalam setiap proses pencatatan sangat menyita waktu yang cukup lama dalam pengisian formulir dan syarat-syarat pernikahan, begitu juga dengan pencarian data yang telah tersimpan yang masih berupa dokumen-dokumen yang di arsipkan menjadikan proses pencarian data menjadi tidak efektif dan efisien.
Sama halnya dalam proses pembuatan laporan data nikah,laporan akta nikah dan laporan penjadwalan sidang calon pengantin yang belum terperinci dan teratur. Dan oleh sebab itu sistem yang berjalan saat ini di Kantor Urusan Agama Kecamatan Guguak Kab. 50 Kota membuat proses tersebut menjadi memerlukan waktu yang cukup lama.
Sistem
Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya: Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling
Vol. 5 No. 1 Juli 2018
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain , dan terpadu. (Sutabri 2012) Suatu sistem dapat terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. Menurut Norman L. Enger dalam (Sutabri 2012)
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan komponen atau subsistem yang saling terkait dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan”.
Informasi
Menurut Laudon dalam (Yunita and Devitra 2017) adalah “data that have been
shapedinto a form that is meaningful and useful to human beings
”. Informasi adalah data yang telah diolah atau diproses sedemikian rupa menjadi sebuah bentuk yang bermakna bagi pengguna atau penerimanya.
Informasi adalah salah satu kata kunci salah satu kunci pada zaman ini. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, komputer dan teknologinya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat (Utama 2011).
Fungsi Informasi
Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan. Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberikan suatu kemungkinan faktor risiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda. (Sutabri 2012)
Sistem informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem yangtujuannya menghasilkan informasi. Sebagai suatu sistem, untuk dapat memahami sistem informasi, akan lebih baik jika konsep dari sistem itu dipahami terlebih dahulu. Demikian juga sebagai sistem penghasil informasi, maka knsep informasi perlu dipahami terlebih dahulu, menurut Jogiyanto dalam (Saputra 2015).
Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja belum cukup menjadi informasi. Untuk menjadi suatu informasi, data yang diolah tersebut harus berguna bagi penggunanya(Liatmaja and Wardati 2013)
Peran sistem informasi terhadap kemajuan organisasi sudah tidak diragukan lain. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan memiliki berbagai keunggulan kompetitif sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain. Persaingan bisnis dalam era informasi telah mencapai tahapan kompetisi yang sangat ketat, dimana sistem pengelolaan bisnis secara konvesional tidak lagi memadai. Oleh karena itu teknologi informasi berperan sebagai alat bantu untuk memudahkan pengelolaan suatu sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi
(Djaelangkara, Sengkey, and LAntang diupayakan. Realita di lapangan 2015). menunjukkan masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami tugas dan fungsi Kantor Urusan Agama (KUA). Komponen Sistem Informasi
(Kadir 2014) menjelaskan bahwa Akibatnya tidak heran, ada kesan bahwa
- – sistem informasi mengandung komponen tugas dan fungsi Kantor Urusan Agama komponen berikut : (KUA) hanya sebatas tukang baca doa dan a.
menikahkan saja. (Hijriani 2015) Perangkat keras (Hardwere), yaitu yang mencakup piranti Undang-undang Nomor 1 Tahun
- – piranti seperti komputer dan printer. 1974 tentang Perkawinan pada Pasal 2 Ayat b.
2 menyatakan “Tiap-tiap perkawinan Perangkat lunak (Softwere) atau program, yaitu sekumpulam instruksi dicatat menurut peraturan perundang- yang memungkinkan perangkat keras undangan yang berlaku”. Maka setiap calon memproses data. pengantin wajib mencatatkan pernikahan c. mereka untuk mendapatkan akta nikah di
Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam dalam adiministrasi kependudukan. pengembangan sistem informasi, Pentingnya calon penganten mencatatkan pemrosesan, dan penggunaan keluaran pernikahannya dikarenakan akan banyak sistem informasi. memberikan manfaat yang membawa d. akibat hukum bagi seseorang. misalnya
Basis Data (Database), yaitu kumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang untuk kepentingan waris, menentukan dan berkaitan dengan penyimpanan data. memastikan bahwa mereka adalah e. muhrimnya, atau dapat memberi arah ke
Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang pengadilan dimana seseorang akan bercerai memungkinkan sumber (resources) dan lain sebagainya. (Hijriani 2015) dipakai secara bersama.
METODE PENELITIAN
Untuk memperoleh informasi yang
Fungsi Kantor Urusan Agama
Keberadaan Kantor Urusan Agama lengkap untuk analisa sistem digunakan (KUA) merupakan bagian dari instansi teknik pengumpulan data dengan pemerintah daerah yang bertugas menggunakan metode sebagai berikut : memberikan pelayanan kepada masyarakat.
1. Penelitian Lapangan Sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas Dengan mendatangi pesantren dan umum pemerintahan, khususnya di bidang melihat langsung bagaimana aktifitas urusan agama, Kantor Urusan Agama sistem informasi dan pengolahan data (KUA) telah berusaha seoptimal mungkin yang dilakukan dan juga tatap muka dengan kemampuan dan fasilitas yang ada langsung dengan guru pesantren yang untuk memberikan pelayanan yang terbaik. memungkinkan sekali untuk melakukan Namun demikian upaya untuk wawancara. mempublikasikan peran, fungsi, dan tugas Kantor Urusan Agama (KUA) harus selalu
Vol. 5 No. 1 Juli 2018
Vol. 5 No. 1 Juli 2018 2.
6. Penghulu/ PPN memberikan formulir model NB yang telah ditandatangani dan persyaratan administrasi nikah ke bagian pendaftaran dan memberikan buku nikah ke suami dan istri.
Untuk lebih jelasnya tentang Aliran Sistem Informasi (ASI) yang sedang berjalan pada sistem informasi pengolahan data pernikahan pada gambar 1. dibawah ini:
Aliran Sistem Informasi
10. Kepala KUA menerima laporan pernikahan bulanan, triwulan dan tahunan dari bagian pendaftaran.
9. Bagian pendaftaran membuat laporan bulanan, Tri Wulan dan Tahunan.
8. Bagian pendaftaran menerima formulir model NB yang telah ditandatangani dan persyaratan administrasi nikah kemudian mencatat ke dalam buku akta nikah dan diarsipkan.
7. Pengantin menerima buku nikah dari penghulu/PPN.
5. Penghulu / PPN mengawasi akad nikah dan menandatangani formulir model NB dan buku nikah kemudian meminta tandatangan dari suami, istri, wali nikah, saksi-saksi di surat model NB.
Penelitian Kepustakaan Pengumpulan data atau informasi secara teliti yang bersumber dari buku- buku, jurnal ilmiah ataupun tulisan yang ada hubungannya dengan penulisan ini.
4. Penghulu / PPN Menerima formulir Model NB yang telah diisi oleh bagian pendaftaran beserta persyaratan administrasi nikah.
3. Bagian pendaftaran mengisi formulir model NB berdasarkan data-data yang ada dipersyaratan permohonan nikah dan diberikan kepada penghulu /PPN dengan buku nikah.
1. Calon mempelai menyerahkan persyaratan kelengkapan administrasi nikah pada bagian pendaftaran.
Analisa sistem yang sedang berjalan berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada instansi tersebut dapat digambarkan pada aliran sistem yang sedang berjalan mengenai sistem informasi pengolahan data pernikahan yaitu:
Sebelum meningkatkan dan mengembangkan sistem, terlebih dahulu harus memahami sistem yang dipakai, hal ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan- kelemahan yang terjadi dan masalah- masalah yang sering ditemui oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Guguak Kab. 50 Kota.
4. Implementasi Selanjutnya implementasi atau pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Sekaligus memberikan pelatihan kepada user bagaimana cara menggunakan dan mengelola sistem yang baru tersebut.
3. Analisa dan Perancangan Menganalisa kelemahan-kelamahan yang terhadap pada sistem yang sedang berjalan. Kemudian penulis mencoba melakukan tahap perancangan terhadap sistem yang akan dibangun.
PEMBAHASAN DAN HASIL
2. Bagian pendaftaran mencatat data pendaftaran di buku pendaftaran nikah.
Vol. 5 No. 1 Juli 2018 Akta Nikah Persyaratan Kelengkapan
Administrasi nikah Persyaratan Kelengkapan Administrasi nikah
Mencatat data pendaftaran di buku pendaftaran nikah, Mengisi formulir model NB dan mengeluarkan buku nikah Calon Pengantin Bag. Pendaftaran Penghulu Pimpinan
Menanda Tangani Model NB dan buku nikah Catat Akta Nikah
Buat Laporan Nikah Laporan Nikah A A Formulir NB yang telah diisi dan Buku Nikah Suami &Istri Persyaratan Kelengkapan Administrasi nikah, Formulir NB ttd, dan Buku Nikah suami & istri ttd Buku Nikah Suami & Istri Persyaratan Kelengkapan Administrasi Nikah & Model NB Tertanda Tangan
Persyaratan Kelengkapan Administrasi Nikah & Model NB Tertanda Tangan Persyaratan Kelengkapan Administrasi nikah, Formulir NB yang telah diisi dan Buku nikah suami & istri Laporan Nikah A
Gambar 1. Aliran Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan
Vol. 5 No. 1 Juli 2018
Dari analisa sistem yang dilakukan pada sistem yang sedang berjalan, ditemukan beberapa kelemahan- kelemahan, yaitu :
1. Dalam pembuatan laporan masih secara manual, sehingga dalam hal penyajian informasi tidak efisien dan membutuhkan waktu yang lama dalam hal pemrosesannya.
2. Dalam hal penyimpanan data belum menggunakan database atau masih manual, sehingga keamanan data kurang terjamin dan proses pengambilan data menjadi lebih sulit dan lambat.
3. Pendokumentasian dan penyimpanan data dalam bentuk pembukuan atau map yang disimpan dalam lemari.
4. Banyaknya laporan-laporan yang nantinya akan diperlukan instansi tidak tersedia, jika ada permintaan pembuatan laporan tersebut, maka Bagian Pendaftaran harus melakukan pengecekan kembali pada laporan sebelumnya sehingga memperlambat pimpinan dalam pengambilan keputusan.
5. Terjadinya bentrokan pada penjadwalan pernikahan sehingga penghulu mengalami kesulitan dalam menikahkan calon pengantin.
Salah satu penunjang keefisienan dan keberhasilan kerja dari sebuah sistem adalah adanya aliran informasi yang baik. Aliran informasi merupakan pencerminan dari suatu aliran data yang diolah sampai menjadi satu informasi seperti apa yang diharapkan. Jumlah informasi yang dihasilkan tergantung kepada cepat atau lambatnya pengolahan data yang dilakukan.
Aliran sistem yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan sistem yang sedang berjalan saat ini, yang membedakan antara sistem yang diusulkan dengan sistem yang sedang berjalan saat ini adalah pada pengolahan datanya dimana pada sistem yang diusulkan melakukan pengolahan data secara komputerisasi.
Untuk lebih jelasnya tentang Aliran Sistem Informasi (ASI) yang baru pada sistem informasi pengolahan data pernikahan pada gambar 2. dibawah ini:
Vol. 5 No. 1 Juli 2018 persyaratan kelengkapan administrasi nikah persyaratan kelengkapan administrasi nikah Calon Pengantin Bag. Pendaftaran Penghulu Pimpinan
Menanda Tangani Model NB dan buku nikah Laporan Nikah & Laporan Penjadwalan Nikah Input Pendaftaran Data Base Pernikahan Cetak Formulir Model NB Mengisi Buku Nikah Input Data Model NB A A A Cetak Laporan Nikah dan Laporan Penjadwalan Nikah Persyaratan Kelengkapan Administrasi Nikah & Model NB Persyaratan kelengkapan administrasi nikah & Model NB Tertanda Tangan Buku Nikah Suami & Istri ttd Persyaratan kelengkapan administrasi nikah & Model NB Tertanda Tangan Persyaratan Kelengkapan Administrasi nikah, Formulir NB yang telah diisi dan Buku nikah suami & istri Persyaratan Kelengkapan Administrasi nikah, Formulir NB yang telah diisi dan Buku nikah suami & istri Persyaratan Kelengkapan Administrasi nikah, Formulir NB ttd, dan Buku Nikah suami & istri ttd A Laporan Nikah Laporan Nikah & Laporan Penjadwalan Nikah
Gambar 2. Aliran Sistem Informasi Yang Baru
Vol. 5 No. 1 Juli 2018 Context Diagram
Context diagram adalah gambaran
umum tentang suatu sistem yang terdapat didalam suatu organisasi yang memperhatikan batasan sistem, adanya interaksi antara eksternal entity dengan suatu sistem, dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem.
Pada context diagram Sistem Informasi Pengolahan Data Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama(KUA) Kecamatan Guguak Kab.50 Kota terdiri dari beberapa entity yaitu : Calon Pengantin, Penghulu dan Pimpinan. Adapun gambar context diagram dapat dilihat pada gambar 3. berikut ini.
Calon Pengantin Pimpinan
Persyaratan Kelengkapan Administrasi Nikah Laporan Nikah, Laporan Penjadwalan Nikah
Sistem Informasi
Pendaftaran Nikah
PenghuluPersyatan Kelengkapan Administrasi Nikah, Model NB Ttd dan Buku Nikah suami & istri ttd Persyaratan Kelengkapan
Administrasi Nikah, Model NB dan Buku Nikah suami & istri
Gambar 3. Context Diagram
Data Flow Diagram (DFD)Data flow diagram (DFD) merupakan
bentuk aliran data dalam suatu sistem informasi. Data flow diagram menjelaskan proses terbentuknya informasi dari program aplikasi yang digunakan. Adapun DFD
Sistem Informasi Pengolahan Data Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama(KUA) Kecamatan Guguak Kab.50 Kota dapat dilihat sebagai berikut : Persyaratan Kelengkapan Administrasi Nikah Calon Pengantin
Data Pendaftaran D1 Pendaftaran
1.0 Data Istri
Wali D6 D2 Istri
Input Pendaftaran Nikah Data Suami Saksi D5 D3 Suami
Ortu D4 Data Suami Data Ortu
2.0 Data Istri
Data Saksi Data Pendaftaran Cetak Formulir NB
Data Wali Buku Nikah suami & istri Persyaratan Kelengkapan
Administrasi Nikah & Model NB
Model NB
Tertanda Tangan
Penghulu Persyaratan Kelengkapan Administrasi Nikah
Data Penghulu
3.0 D7 Penghulu
Input Data Formulir NB PemeriksaanNikah
D8 PemeriksaanNikah Data PemeriksaanNikahData Ortu
4.0 Data Penghulu Data Saksi Data Suami
Laporan Nikah, Akta Data Wali
Nikah & Laporan Data Istri Penjadwalan Nikah Data Pendaftaran Laporan Pendaftaran
Laporan Data Istri,
Laporan Data Suami,Laporan Data Wali,
Laopran Data Saksi,
Laporan Data Ortu,
Laporan Nikah,
Laporan Penjadwalan NikahPimpinan Gambar 4. Data Flow Diagram (DFD)
Disain Rinci sistem secara mendetail sehingga gambaran
Dari desain secara global dapat sistem yang dirancang dapat dipahami dirancang sistem secara terinci. Desain dengan mudah. Desain sistem secara terinci secara terinci adalah merupakan gambaran ada 3 hal pokok yang harus didesain yaitu:
Vol. 5 No. 1 Juli 2018
Vol. 5 No. 1 Juli 2018 1.
Desain Output a.
Akta Nikah
Gambar 5. Akta Nikah
b.Laporan Data Nikah
Gambar 6. Laporan Data Nikah
Vol. 5 No. 1 Juli 2018 2.
Desain Input a. Data Pemeriksaan Nikah
Gambar 7. Data Pemeriksaan Nikah
B.Data Pendaftaran Nikah
Gambar 8. Data Pendaftaran Nikah SIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan analisa yang di lakukan pada Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Guguak mengenai analisa sistem informasi Pengolahan Data Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Guguak Kab.50 Kota, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada sistem yang ada, di Kantor Urusan Agama Kecamatan Guguak Kab. 50 Kota dimana pencatatan dalam proses pendaftaran pernikahan masih bersifat manual, sehingga dalam setiap proses pencatatan sangat menyita waktu yang cukup lama dalam pengisian formulir dan syarat-syarat pernikahan, begitu juga dengan pencarian data yang telah
- – 8402. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ elekdankom/article/view/8324/7886.
2. Dengan menggunakan sistem informasi
2013. “SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BE EXCELLENT PACITAN Rizka Liatmaja, Indah Uly Wardati.” Indonesia Jurnal on
278 –94.
Manajemen Sistem Informasi 2 (1):
“Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada SMK Negeri 4 Kota Jambi.” Jurnal
Yunita, Irma, and Joni Devitra. 2017.
Berbasis Web Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya.” Jurnal Sistem Informasi 3 (2): 359 –70.
Yogyakarta: CV ANDI OFFSET. Utama, Yadi. 2011. “Sistem Informasi
Informasi . Edited by Inunk Nastiti.
Net 2010.” Momentum 17 (2): 86–93. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem
Saputra, Rusli. 2015. “Desain Sistem Informasi Order Photo Pada Creative Studio Photo Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic .
Networking and Security 2 (2): 58 –63.
Liatmaja, Rizka, and Indah Uly Wardati.
Vol. 5 No. 1 Juli 2018
Kadir, Abdul. 2014. “Pengenalan Sistem Informasi.” Yogyakarta: Andi Yogyakata.
Administrasi Negara 3 (2): 534 –48.
Hijriani, Hikmah. 2015. “Implementasi Pelayanan Pencatatan Pernikahan Di Kantor Urusan Agama ( Kua ) Kecamatan Sangasanga.”
ISSN: 2301
Elektro Dan Komputer
“Perancangan Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Web Studi Kasus Sekolah Menengah Atas Kristen 1 Tomohon.” E-Jurnal Teknik
Djaelangkara, Recky T, Rizal Sengkey, and Oktavian A LAntang. 2015.
5. Untuk menerapkan sistem yang baru sebaiknya dilakukan secara bertahap, dan untuk sementara sistem yang lama dengan sistem yang baru dapat dijalankan secara bersama-sama sampai pengguna sistem baru ini mahir atau mampu mengoperasikan sistem tersebut.
4. Dalam sistem ini perlu adanya kerjasama yang baik antar struktur keorganisasian pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Guguak Kab.50 Kota, sehingga dapat memperlancar kinerja sistem dan dapat mengurangi resiko yang muncul terhadap keputusan yang diambil.
3. Penerapan sistem basis data sebagai media penyimpanan data-data, akan mempermudah dalam pembuatan laporan yang diperlukan nantinya bagi pegelola data atau pegawai.
Pengolahan Data Pernikahan ini diharapkan membawa keuntungan bagi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Guguak Kab.50 Kota terutama bagi calon pengantin dan bagian pengelola data di dalam pengolahan data pernikahan.
tersimpan yang masih berupa dokumen- dokumen yang di arsipkan menjadikan proses pencarian data menjadi tidak efektif dan efisien.