BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Profil Sekolah
Dasar pendirian SMP N 4 Satu Atap adalah Surat Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Nomor: 420/4530/C/2008 tanggal, 6 Nopember 2008 perihal penyelenggaraan pendidikan Dasar Terpadu (SD-SMP N Satu Atap).
SMP N 4 Satu Atap Kedungjati terletak di salah satu desa yang ada di Kecamatan Kedungjati yaitu Desa Panimbo yang termasuk salah satu desa terpencil/IDT di Kecamatan Kedungjati. Masyarakat yang ada kebanyakan sebagai petani ladang yang mempunyai penghasilan rendah. Dari masalah tersebut maka anak-anak SD sering tidak melanjutkan sekolah yang lebih tinggi yaitu SMP. Desa Panimbo berbatasan wilayah dengan Desa Bengle Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Secara geografis Desa Panimbo dikekililingi hutan dan jaraknya jauh dari SMP, sehingga mempengaruhi minat anak untuk melanjutkan sekolah. SMP N 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan satu atap dengan SD N 2 Panimbo.
Adapun visi dan misi SMP N 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan adalah :
Visi: Berprestasi, Berbudi luhur, Iman dan Taqwa. Misi: (1) Melaksanakan pembelajaran aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan; (2)
Mengembangkan potensi dan kualifitas siswa; (3) Meningkatkan ketrampilan, olah raga, seni budaya, estetika, budi pekerti dan kesadaran beribadah; (4) Menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler secara intensif.
SMP N Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan sebenarnya hanya untuk mengatasi siswa- siswi lulusan SD yang berasal dari SD N 1 Panimbo, SD N 2 Panimbo dan SD di sekitar Desa Panimbo yang sudah bukan wilayah Kabupaten Grobogan, yaitu masuk wilayah Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang tidak melanjutkan sekolah ke SMP, dengan alasan faktor ekonomi serta jarak Desa Panimbo dengan SMP yang cukup jauh. Namun dalam perkembangannya sekolah tersebut menjadi kebanggaan masyarakat sekitar.
4.1.2 Peran Manajerial Kepala Sekolah
Hasil obsevasi yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan, peneliti melihat secara langsung kegiatan kepala sekolah mulai dari datang ke sekolah sampai pulang meninggalkan sekolah. Kepala sekolah datang pukul 06.45, sedangkan kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07.15.Setelah keluar dari ruang kepala sekolah kemudian masuk ke ruang guru menyalami dan menyapa bapak ibu guru dan karyawan. Ruang guru SMP menjadi satu dengan ruang guru SD. Kebetulan hari Senin sehingga begitu bel berbunyi semua warga sekolah melaksanakan Upacara Bendera. Selaku pembina upacara adalah kepala sekolah. Dalam amanat pembina upacara, kepala sekolah menyampaikan informasi-informasi yang penting kepada peserta didik. Tidak lupa juga disampaikan untuk selalu menjaga kebersihan sekolah, ketertiban, dan memberi motivasi belajar kepada peserta didik.
Sebelum memasuki jam pelajaran kedua, kepala sekolah melaksanakan breefing kepada bapak ibu guru dan karyawan. Breefing dilaksanakan untuk guru-guru SMP maupun guru-guru SD jadi satu. Dalam breefingnya disampaikan mengenai program-program sekolah yang harus dilaksanakan dan informasi- informasi kedinasan. Program sekolah seperti harus segera membuat agenda mengajar, daftar hadir dan daftar nilai, ruang perpustakaan SMP yang baru jadi segera dimanfaatkan, buku-buku segera dipisahkan dari perpustakaan SD. Informasi kedinasan yang disampaikan kepala sekolah berkaitan dengan penambahan kuota BSM bagi peserta didik, bapak ibu guru supaya menentukan siapa yang layak diusulkan menerima BSM. Kepala sekolah juga mengingatkan kepada bapak ibu guru untuk segera membuat perangkat pembelajaran, dan bisa memanfaatkan waktu dengan baik sehingga bisa datang lebih awal.
Begitu aktifitas kegiatan belajar mengajar dimulai, kepala sekolah berkeliling ke seluruh kelas untuk memastikan tiap kelas sudah ada guru masuk ruang kelas. Apabila dijumpai ada kelas yang belum ada gurunya kepala sekolah menyuruh siswa menjemput gurunya di ruang guru atau minta tugas kepada guru piket. Kepala sekolah juga berkeliling ke lingkungan sekolah untuk memastikan lingkungan sekolah sudah bersih. Penjaga SMP adalah penjaga SD sehingga hanya ada satu penjaga sekolah. Apabila dijumpai ada ruang atau halaman yang kotor disampaikan kepada penjaga untuk membersihkannya.
Kepala sekolah kemudian melaksanakan tugas berikutnya dengan mengecek surat masuk. Kepala sekolah segera berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah dan tata usaha menindaklanjuti surat tersebut, misalnya harus segera mengirim daftar siswa yang menerima BSM. Tenaga tata usaha di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan hanya satu itupun dari guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olah Raga Kesehatan. Tugas yang diemban kepala sekolah ganda, disamping harus menyelasaikan tugas sebagai kepala SMP dan juga kepala SD.
Jam pelajaran ketiga dimulai, kepala sekolah masuk ke kelas IV mengajar matematika. Dalam satu minggu kepala sekolah mengajar 6 jam. Selesai tugas mengajar, kepala sekolah kembali ke kantor dan menanyakan apakah kepada TU apakah sudah selesai daftar siswa yang akan diusulkan kuota tambahan BSM. Sambil menunggu kepala sekolah membuat administrasi, menandatangani berkas yang perlu ditanda tangani. Peneliti melihat tugas kepala sekolah sangat banyak karena berkaitan juga dengan tugas di SD. Begitu tata usaha selesai mengerjakan jam 11.30 kepala sekolah akan mengumpulkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan sendiri. Dalam melaksanakan tugas ke UPTD Kecamatan Kedungjati maupun ke Dinas pendidikan Kabupaten tidak pernah mewakilkan atau menyuruh guru dan karyawannya, semua dilakukan sendiri. Hal ini kemungkinan sudah terbiasa dengan tugasnya sebagai kepala sekolah di SD yang tidak memiliki tata usaha dan harus ke kantor sendiri.
Dari hasil penelitian menunjukkan kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan sering sekali dinas luar karena harus menyelesaikan tugas sebagai kepala SD dan kepala SMP, misalnya ada rapat dinas kepala SD ataupun rapat dinas kepala SMP.
4.1.3 Peran Interpersonal(Interpersonal Role) Kepala
SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan.Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan menjalankan tugas rutin sebagai kepala sekolah yang bersifat formal maupun sosial. Dalam rapat dinas, kepala sekolah selalu menjalankan tugasnya sendiri dan tidak mewakilkan guru ataupun karyawannya. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan kepala sekolah di bawah ini :
Selama saya menjabat sebagai kepala SMP Negeri 4
Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan, saya
selalu melaksanakan tugas rutin saya sebagai
kepala sekolah dengan mengikuti rapat kedinasan
maupun workshop, pelatihan-pelatihan sendiri dan
tidak mewakilkan guru ataupun karyawan saya.
Dengan harapan saya bisa mendapatkan informasi
secara langsung.
(Wawancara dengan Kepala Sekolah pada tanggal 06
Agustus 2015 di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati
Kabupaten Grobogan).Karena letak SMP Negeri 4 Satu Atap ini termasuk desa terpencil maka setiap kali ada undangan rapat kedinasan kepala sekolah hanya datang ke sekolah sampai proses belajar mengajar dimulai, setelah itu kepala sekolah meninggalkan sekolah. Kadang-kadang pula kepala sekolah tidak sempat ke sekolah karena mengingat undangan pagi.
Kepala sekolah menjalankan tugasnya yang bersifat formal juga terlihat pada waktu upacara bendera pada hari senin, di mana kepala sekolah sebagai pembina upacara. Setelah selesai upacara kemudian diadakan breffing guru dan karyawan. Seperti yang disampaikan salah satu guru sebagai berikut :
Setiap hari Senin di sekolah diadakan upacara
bendera, selama kepala sekolah itu hadir maka
sebagai pembina upacara adalah beliau. Apabila
beliau ada kepentingan dinas sebagai pembina
upacara adalah salah wakil kepala sekolah atau
salah satu guru. Selesai jam upacara sebagai
kebiasaan diadakan breffing bagi guru dan
karyawan, dan sebagai pemimpin rapat adalah
kepala sekolah.
(Wawancara dengan Cristanti, S.Pd. guru Bahasa
Indonesia pada tanggal 11 Agustus 2015 di SMP
Negeri4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan).
Peran simbolik kepala sekolah juga dilakukan pada waktu wisuda purnawiyata kelas IX yaitu pada saat penyerahan ijasah kepada wisudawan wisudawati, menyambut tamu baik dari dinas maupun dari instansi lain yang berkepentingan.
Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan juga menjalankan tugas yang bersifat sosial. Kepala sekolah menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat dan mampu bersosialisasi dengan baik. Kepala sekolah mampu menempatkan statusnya sebagai kepala sekolah, sehingga mendapatkan kepercayaan bagi masyarakat sekitar untuk memasukkan anaknya ke SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati. Pernyataan diatas sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh salah satu komite sekolah di bawah ini :
Bapak Suratman, S.Pd., M.Pd. selaku kepala
sekolah menjalin hubungan yang sangat baik
dengan masyarakat. Beliau menjadi ketua BPD di
desa Panimbo ini. Masyarakat percaya dengan
beliau selaku tokoh di desa. Masyarakat juga
percaya dengan SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati,
sehingga dua SD yang ada di desa ini dan SD
sekitar Panimbo yang masuk wilayah Boyolali bisa
melanjutkan di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati.
(Wawancara dengan Bapak Jumanto selaku komite
sekolah pada tanggal 08 Agustus 2015).Kepala sekolah yang memiliki kemampuan berkomunikasi interpersonal dengan guru dalam melaksanakan tugasnya akan menyadari bahwa kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang besar dalam mencapai tujuan pendidikan. Kemampuan komunikasi interpersonal sangat berperan penting dalam mempengaruhi kinerja guru. Untuk meningkatkan kinerja guru Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan menjalin komunikasi interpersonal yang baik dengan guru dan karyawan sehingga tercipta hubungan interpersonal yang baik pula. Dalam keseharian melaksanakan tugas kepala SMP Negeri 4 Kedungjati Kabupaten Grobogan adalah orang yang dituakan di sekolah tersebut. Kepala sekolah sering memberikan masukan, arahan, penyampaian yang tidak pernah menggunakan emosi, dan komunikasi kekeluargaan baik individu maupun kelompok guru. Hubungan dengan individu seperti dengan anak sendiri, sehingga tidak ada kesan kaku. Namun demikian juga tercipta hubungan bawahan- atasan, kepala sekolah merupakan sosok yang dihormati. Pernyataan ini sesuai dengan wawancara dengan guru sebagai berikut:
Hubungan kepala sekolah dengan guru dan
karyawan sangat baik. Beliau bisa menjadi orang tua
di sekolah ini. Beliau juga sosok yang dihormati,
namun juga tidak kaku dalam menjalin komunikasi,
mempunyai sifat kekeluargaan. Beliau juga
menghargai saran dan pendapat guru dan karyawan.
Biasanya pada akhir rapat diminta saran dan
pendapat guru.
(Wawancara dengan Eni Winarsih, S.Pd., pada
tanggal 11 Agustus 2015 di SMP Negeri 4 Satu Atap
kedungjati Kabupaten Grobogan)Kepala SMP Negeri 4 Kedungjati Kabupaten Grobogan juga terlihat menghargai pendapat guru. Ini terlihat setiap rapat dinas atau breefing selalu pada akhir penyampaian minta saran dan pendapat dari guru dan karyawan. Tidak menutup kemungkinan saran atau pendapat guru dan karyawan itulah yang akhirnya digunakan dalam suatu kegiatan. Kepala sekolah juga menghargai kebebasan guru untuk berkreasi, misalnya guru melatih siswa pentas drama modern pada saat wisuda purnawiyata, pembawa acara yang menggunakan tiga bahasa, bapak/ibu guru menilai masakan tata boga dari siswa dan lain-lain.
Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan menghargai pendapat, menghargai dan menghormati kritik dan saran kepada pimpinan. Namun kepala sekolah masih kurang dalam mendengarkan segala keluhan dan permasalahan guru dan karyawan. Seperti contoh, guru mengeluh belum adanya SK pembagian tugas mengajar padahal segera diperlukan untuk kepentingan administrasi, pengisian DAPODIK yang hampir deadline, ruang guru yang kurang nyaman karena masih banyak buku yang tidak tertata dan masih menjadi satu dengan ruang guru SD. Hal ini seperti yang disampaikan salah satu guru sebagai berikut:
Kepala sekolah masih kurang mendengarkan
keluhan dan permasalahan guru. Seperti pengisian
di DAPODIK yang selalu hampir deadline waktu
bahkan hari terakhir deadline, saya sudah
menyampaikan kepada beliau agar DAPODIK segera
dimasukkan, karena dicek masih belum masuk. Dan
saya juga sering menyampaikan agar pengisian
DAPODIK janganterlalu mepet. Ini sangat menjadi
kekhawatiran guru karena kaitannya dengan
tunjangan sertifikasi. Kalau belum masuk di
DAPODIK maka SKTP (Surat Keputusan Tunjangan
Sertifikasi) tidak akan keluar.
(Wawancara dengan Eka Ester, S.Pd pada tanggal 08
Agustus 2015 di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati
Kabupaten Grobogan)Di samping pengetahuan akan kepemimpinan dalam komunikasi interpersonal, hal lain yang turut mempengaruhi kinerja guru adalah supervisi kepala sekolah. Supervisi merupakan bentuk perhatian dan pengarahan dari kepala sekolah untuk senantiasa meningkatkan tanggung jawab guru akan tugas dan kewajibannya. Semakin intensif supervisi kepala sekolah baik secara kualitas maupun secara kuantitas, maka guru akan memiliki perhatian pada tugas dan tanggung jawab yang dipikulnya. Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan melakukan supervisi kunjungan kelas kepada guru setiap satu tahun sekali. Supervisi dijadwal dan harinya sesuai dengan jam mengajar bapak/ibu guru di kelas. Dalam supervisi itu kepala sekolah melihat perlengkapan mengajar guru seperti kalender pendidikan, program tahunan, program semester, rincian minggu efektif, standar isi, silabus, KKM, pemetakan SK/KD, RPP, analisis ulangan harian. Di samping itu juga menstimulasi dan melihat perkembangan guru di sekolah agar lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Dengan demikian guru dapat menstimulasi dan membimbing pertumbuhan setiap murid secara kontinu, serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam interaksi belajar dan mengajar. Semua guru mata pelajaran disupervisi oleh kepala sekolah tanpa terkecuali.
Tindak lanjut yang akan dilaksanakan kepala sekolah adalah akan memantu dan terus mendorong operator sekolah untuk memperhatikan pengisian DAPODIK agar tidak sampai pada waktu deadline. Operator akan dibagi dua yaitu operator SD sendiri dan operator SMP sendiri sehingga tidak terlalu banyak tugas operator sekolah. Kaitannya dengan supervisi tindak lanjut yang akan dilaksanakan kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan adalah akan melaksanakan supervisi setiap satu semester sekali. Dengan demikian maka diharapkan kepala sekolah dapat mengarahkan dan memperbaiki kinerja guru secara keseluruhan.
Kepala sekolah sebagai pemimpin bertanggung jawab memotivasi dan mengarahkan guru dan karyawan. Pemotivasian kepala sekolah salah satu faktor ikut menentukan keberhasilan kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya. SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan adalah satuan pendidikan yang merupakan sistem sosial, di dalamnya terdiri dari individu-individu yang memiliki karakteristik berbeda-beda, dan saling berhubungan satu sama lainnya. Dalam kondisi seperti itu, motivasi dari kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan sangat dibutuhkan untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya sekolah.
Motivasi dan pengarahan dilakukan kepala SMP Negeri
4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan, terutama pada saat pelaksanaan rapat dinas, agenda rapat dinas pasti ada pembinaan dan pengarahan dari kepala sekolah. Rapat dinas selain memberikan informasi- informasi penting yang berkaitan dengan kepentingan sekolah juga memberikan pembinaan yang bersifat umum, materi pembinaan berkaitan dengan kinerja guru dan karyawan yang sekaligus memberi motivasi- motivasi kepada guru dan karyawan agar pelaksanaan tugas masing-masing berjalan dengan baik. Selain itu juga kepala sekolah selalu mengirimkan guru apabila ada undangan pelatihan atau workshop atau MGMP.
Kepala sekolah mengingatkan hal-hal yang sifatnya berkaitan dengan perilaku tidak boleh dilakukan, menyimpang dari aturan yang berlaku, harapan dari kepala sekolah , pembuatan perangkat pembelajaran seperti : RPP, silabus, prota, promes, rincian minggu efektif, KKM, juga memberikan dorongan bagi seluruh guru dan karyawan. Motivasi berperan penting untuk meningkatkan semangat dan prestasi kerja terutama untuk memotivasi guru yang masih dianggap kurang maksimal pada pelaksanaan kegiatan di sekolah. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah, mengungkapkan sebagai berikut:
Saya memberi motivasi guru dan karyawan, sebab
salah satu cara menentukan keberhasilan sekolah
dan sangat penting untuk meningkatkan kinerja
mereka. Pengarahan dan motivasi saya berikan
setiap hari Seninsetelah kegiatan upacara bendera,
dan agenda bulanan yaitu setiap hari Minggu pada
minggu ketiga. Dalam agenda rapat, saya
memberikan pengarahan agar mereka dapat
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik.
Saya juga memberikan dorongan kepada mereka
dan juga selalu mengikutsertakan guru apabila
mendapatkan undangan pelatihan-pelatihan atau
workshop. Hal ini agar mereka bisa meningkatkan
kompetensi mereka, mendapatkan wawasan yang
lebih luas, dan sekaligus sebagai motivasi untuk
meningkatkan kinerja mereka.(Wawancara dengan Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap
Kedungjati KabupatenGrobogan pada tanggal 10
Agustus 2015).Motivasi dan pengarahan dari kepala sekolah ada yang mengalami kegagalan, tidak sesuai dengan harapan, yaitu pada jam kegiatan belajar mengajar masih banyak terlihat kelas kosong tidak ada gurunya. Berikut hasil wawancara dengan guru:
Kepala sekolah memang rutin memberikan
pembinaan kepada guru dan karyawan. Namun
disini masih terlihat kelas yang kosong pada jam
pelajaran, Bapak dan Ibu guru malah berada di
ruang kantor guru. Ini sering sekali terjadi apabila
Bapak kepala sekolah tidak berada di sekolah. Anak
banyak yang bermain di halaman sekolah, di depan
kelas dan juga ada yang tetap di dalam kelas.
Seharusnya walaupun kita mayoritas tenaga wiyata
bakti tetapi tetap harus menjalankan tugas dengan
baik.(Wawancara dengan Siti Mahmudah,S.Pd., guru
Bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Satu Atap
Kedungjati Kabupaten Grobogan pada tanggal 10
Agustus 2015).Adapun tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam hal pemotivasian dan pengarahan adalah untuk memberikan motivasi kepada guru dan karyawan akan diadakan In House Training (IHT) di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan dengan nara sumber dari teman sejawat yang berkompeten atau dari guru SMP Negeri luar. Hal ini dimaksudkan agar guru mendapatkan wawasan yang luas sekaligus sebagai motivasi agar selalu meningkatkan kompetensinya. Untuk mengatasi jam pelajaran yang kosong tidak ada gurunya kepala sekolah akan memfungsikan guru piket untuk memberikan tugas ke kelas apabila ada guru yang berhalangan hadir atau dinas luar. Disamping itu juga memasuki kelas yang tidak ada gurunya pada saat jam pelajaran untuk menyuruh siswa mencari guru yang bersangkutan di ruang kantor guru. Berikut wawancara dengan kepala sekolah:
Sebagai tindak lanjut untuk meningkatkan motivasi
guru, saya akan mengadakan In House Training
(IHT) di sekolah ini, sebagai nara sumber adalah
guru yang berkompeten dari sekolah ini atau teman
sejawat ataupun bisa memanggil dari luar. Untuk
mengatasi jam pelajaran yang tidak ada gurunya,
saya akan mengaktifkan guru piket, sehingga bisa
memasuki kelas yang kosong dan akan termonitor
mana kelas yang kosong. Agar guru lebih nyaman
dan lingkungan kerja yang kondusif maka kami
akan memisahkan ruang guru SMP dengan ruang
guru SD, ini sedang kami ajukan proposal untuk
penambahan gedung.(Wawancara dengan kepala SMP Negeri 4 Kedungjati
Kabupaten Grobogan pada tanggal 11 Agustus
2015).Sebagai penghubung, kepala sekolah menerima informasi dari Dinas Pendidikan,dari instansi yang terkait ataupun dari pihak luar. Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan menerima informasi dengan selalu mengikuti rapat dinas baik di tingkat kabupaten, rayon, ataupun sub rayon, sehingga tidak pernah ketinggalan informasi bagi sekolah maupun guru dan karyawan. Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan menjalin dan memelihara hubungan yang baik dengan pihak luar yang dapat memberikan bantuan. Pernyataan diatas sesuai dengan wawancara salah satu guru sebagai berikut:
Kepala sekolah rutin mengikuti undangan
kedinasan ke manapun, sehingga sering dinas luar.
Beliau juga menjalin hubungan yang baik dengan
pihak luar yang dapat memberikan bantuan,
contohnya Plan Indonesia yang sudah memberikan
banyak sekali bantuan baik kepada sekolah
maupun siswa.(Wawancara dengan Triyanto,S.Pd., guru Penjas
Orkes di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati
Kabupaten Grobogan pada tanggal 12 Agustus
2015).
4.1.4 Peran Informasional(Informational Role)
Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten GroboganKepala sekolah sebagai monitor, yaitu menerima berbagai informasi, berperan sebagai pusat syaraf informasi internal dan eksternal organisasi. Pemprosesan informasi merupakan bagian utama (key
part) dari tugas seorang pemimpin. Kepala SMP Negeri
4 Kedungjati Kabupaten Grobogan bertanggung jawab atas semua informasi dan menangani semua surat dan kontak yang berhubungan dengan informasi yang diperoleh. Setelah menerima informasi kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan menyalurkan informasi yang diterima itu kepada guru dan karyawan. Seperti kenaikan pangkat untuk guru, kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan menerima informasi itu dengan membawa surat edarannya dan penjelasan-penjelasan lain yang berhubungan dengan kenaikan pangkat. Sehingga bagi guru tidak terburu-buru dan bisa melakukan persiapan yang cukup waktu. Apabila sudah tiba waktu pengumpulan PAK ke dinas maka kepala SMP Negeri 4 Kedungjati Kabupaten Grobogan menyuruh tata usaha untuk membawa berkas PAK tersebut ke dinas.
Setiap tahun dilakukan monitoring dan evaluasi kinerja guru oleh Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan. Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan begitu mendapatkan informasi itu dari dinas kemudian segera melakukan rapat dinas di sekolah untuk disampaikan kepada Bapak/Ibu guru. Para guru segera mempersiapkan segala administrasi yang berkaitan dengan kinerja guru, seperti perangkat pembelajaran,daftar nilai, analisis nilai, perbaikan dan pengayaan, hasil ulangan harian, mid semester dan ulangan semester siswa, hasil tugas terstruktur dan tidak terstruktur siswa. Bagi yang mendapatkan tugas tambahan seperti wakil kepala sekolah harus melengkapi administrasi tugasnya bidang kurikulum, sarana prasarana, kesiswaan.
Hambatan yang ada adalah pengawas jarang sekali datang langsung ke SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan karena letak yang berada di desa terpencil. Untuk monitoring evaluasi guru SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan menginduk di SMP Negeri 2 Kedungjati sebagai sekolah negeri terdekat.
Tindak lanjut yang akan dilakukan kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan mengusulkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan untuk melaksanakan monitoring di sekolah sendiri. Disamping itu juga melakukan pendekatan dengan pengawas SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan sehingga terjalin hubungan yang baik dan bisa dilaksanakan supervisi ke sekolah.
Pernyataan diatas seperti yang diutarakan oleh Kepala Sekolah sebagai berikut:
Jarang sekali pengawas datang ke SMP Negeri 4
Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan,
kemungkinan karena letak yang sekolah yang
berada di desa terpencil. Sehingga supervisi juga
jarang ke sekolah. Setiap tahun diadakan
monitoring dan evaluasi bagi kinerja guru oleh
pengawas kabupaten,guru-guru di sekolah ini
menginduk ke SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten
Grobogan.
(Wawancara dengan Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap
Kedungjati Kabupaten Grobogan pada tanggal 10
Agustus 2015).Kepala sekolah harus menyalurkan informasi keluar atas rencana, kebijakan, tindakan dan hasil organisasi. Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan membuat rencana program sekolah seperti rencana pembuatan pagar sekolah, penambahan buku perpustakaan. Kepala sekolah setelah melakukan musyawarah dengan komite sekolah kemudian menyampaikan kepada orang tua/wali murid.
4.1.5 Peran Pengambilan Keputusan(Decisional Role)
Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten GroboganInformasi yang diperoleh kepala sekolah bukanlah tujuan akhir, tetapi merupakan masukan dasar bagi pengambilan keputusan. Kepala sekolah sebagai pengambil keputusan adalah sosok penentu dan sebagai pemegang peranan utama dalam hal melaksanakan proses pendidikan dimana sekolah itu berada. Kelancaran dan kesuksesan tugas kepala sekolah tergantung pada kecakapan kepala sekolah dalam hal pengambilan keputusan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang seharusnya dilakukan. Kepala sekolah dituntut untuk bisa mengambil keputusan dengan tepat.
Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan dalam bidang kewirausahaan mampu mencari peluang dalam organisasi dan lingkungannya untuk membuat perubahan. Setiap tahun selalu mengalami peningkatan dari mulai berdiri tahun 2008 yang hanya menggunakan gedung SD. Kepala SMP Negeri 4 Kedungjati Kabupaten Grobogan senantiasa membuat proposal guna mendapatkan bantuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan dan Plan Indonesia Grobogan. Desa Panimbo adalah merupakan salah satu desa binaan Plan Indonesia Grobogan karena merupakan desa tertinggal. Plan Indonesia Grobogan telah memberikan talut di belakang sekolah, sering memberikan bantuan kepada siswa berupa perlengkapan sekolah dan juga memberikan pelatihan bagi guru SD SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan tentang model- model pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru. Pelatihan itu diadakan di tingkat kecamatan selama beberapa hari yang didanai oleh Plan Indonesia Grobogan.Dengan pelatihan ini diharapkan guru bisa meningkatkan kinerjanya yaitu dengan menggunakan berbagai model pembelajaran yang baik dan menyenangkan.
Untuk mengadakan perubahan, kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan selalu mengajukan bantuan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan. Ruang kelas sudah mendapatkan enam ruang, tiap kelas dua rombel. Hingga tahun 2015 ini mendapatkan bantuan ruang laboratorium
IPA, ruang perpustakaan satu paket dengan perlengkapannya. Perubahan ini akan berpengaruh bagi peningkatan kinerja guru dengan sarana-sarana pendukungnya. Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan juga bekerja sama dengan komite sekolah sehingga terwujud suatu perubahan, seperti bantuan orang tua/ wali murid yang berupa drumband.Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan juga memprakarsai atas perubahan-perubahan yang dilakukan.
Hal yang belum bisa dicapai oleh kepala SMP Negeri 4 Kedungjati Kabupaten Grobogan adalah belum dapat memanfaatkan secara maksimal dari apa yang sudah diperoleh melalui peluang-peluang usaha. Ruang Perpustakaan masih belum dimanfaatkan, buku-buku masih berada di beberapa ruangan seperti ruang kantor guru masih banyak terlihat buku-buku paket yang bertumpukan, buku-buku SMP yang masih jadi satu dengan perpustakaan SD. Hal ini dikarenakan belum adanya tenaga khusus perpustakaan atau pustakawan. Apabila guru membutuhkan buku paket maka guru yang mencari sendiri buku yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar. Disamping itu ruang guru SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan yang masih menjadi satu dengan ruang guru SD Negeri 2 Panimbo. Hal ini akan mempengaruhi kinerja guru SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan dengan ruang yang kurang nyaman bagi guru. Dan yang ketiga adalah tidak dimanfaatkannya drumband oleh siswa semenjak keluarnya guru seni budaya pada akhir tahun 2013. Pernyataan-pernyataan di atas sesuai dengan hasil wawancara dengan salah satu guru sebagai berikut:
Sarana dan prasarana di SMP Negeri 4 Satu Atap
Kedungjati yang sudah ada belum dimanfaatkan
secara optimal, seperti drumband, dan
perpustakaan. Apalagi perpustakaan sebagai
sumber belajar, belum dikelola dengan baik, buku
masih berada di mana-mana, apabila guru
membutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar
maka mencari sendiri. Buku paket tidak memenuhi
untuk siswa perbandingan rasio antara buku
dengan siswa belum sesuai, sehingga guru di sini
masih menggantungkan LKS sebagai buku sumber
belajar.
(Wawancara dengan Eka Ester, S.Pd. guru IPS di
SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten
Grobogan pada tanggal 13 Agustus 2015).Tindak lanjut yang akan dilakukan oleh kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan adalah mengajukan permohonan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan untuk diberi guru seni budaya dan guru penjas orkes. Disamping mengajukan permohonan juga mencari guru wiyata bakti mata pelajaran seni budaya dan tenaga perpustakaan atau pustakawan yang setidaknya Diploma 2 perpustakaan. Karena perpustakaan ini merupakan sumber belajar siswa yang sangat penting sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Tindak lanjut berikutnya yaitu sudah diajukan bantuan untuk satu ruang guru SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan sehingga ruang guru SMP tidak menjadi satu dengan ruang guru SD. Hal ini sesuai dengan pernyataan wakil kepala sekolah sebagai berikut:
Memang dengan tidak adanya guru seni budaya,
drumband belum dimanfaatkan lagi oleh siswa.
Kepala sekolah sudah mengajukan kepada Dinas
Pendidikan untuk diberi guru seni budaya dan guru
penjas orkes yang juga belum ada.Namun hal ini
juga tidak mudah untuk meminta guru ke dinas,
jadi juga dengan mencari guru wiyata bakti. Ruang
perpustakaan memang baru karena sebelumnya
menjadi satu dengan ruang perpustakaan SD. Kami
juga belum memiliki tenaga perpustakaan untuk
menangani baik administrasi maupun pelayanan.
Untuk itu kami juga baru mencari tenaga
perpustakaan yang minimal Diploma2
perpustakaan. Ruang guru sampai saat ini memang
masih menjadi satu dengan ruang guru SD, Bapak
kepala sekolah sudah mengajukan bantuan untuk
satu ruang guru SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati
Kabupaten Grobogan. Sekolah juga akan membuat
anggaran untuk pengadaan buku perpustakaan.(Wawancara dengan wakil kepala sekolah, H.
Jaelani, S.Pd.,M.M. pada tanggal 12 Agustus 2015 di
SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten
Grobogan).Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan bertanggung jawab atas tindakan perbaikan dan menghadapinya apabila mendapatkan hambatan. Sejauh ini kepala sekolah untuk perbaikan fisik sekolah tidak mengalami hambatan, semua bisa berjalan dengan baik. Hambatan yang kadang terjadi adalah apabila dana BOS belum turun, tetapi harus memberikan gaji bagi guru dan karyawan wiyata bakti karena sebagian besar adalah masih honorer. Untuk menghadapi kondisi ini kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan bertanggung jawab dan menyikapi sehingga kebutuhan sekolah termasuk menggaji guru wiyata bakti harus terpenuhi. Sehingga guru dan karyawan SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan tidak terpengaruh imbasnya dan bisa melaksanakan tugas dengan baik. Begitu pula dengan kegiatan sekolah yang sifatnya temporer misalnya ada kegiatan mid semester dan lain-lain dapat berjalan dengan lancar.
Sebagai pengelola sumberdaya, kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Grobogan membuat dan menyetujui keputusan penting organisasi. Kepala sekolah tiap awal tahun ajaran baru mengadakan rapat pembagian tugas guru dan karyawan SMP Negeri 4 Kedungjati Kabupaten Grobogan seperti wakil kepala sekolah, urusan kurikulum, urusan kesiswaan, urusan sarana prasarana, hubungan masyarakat, bendahara, perpustakaan, wali kelas, dan guru pengampu mata pelajaran.
Dalam pelaksanaan job descriptionada beberapa yang tidak jelas. Seperti tata usaha atau tenaga administrasi adalah guru penjas orkes dan sekaligus sebagai operator sekolah yang harus bertanggung jawab pengisian dapodik sehingga sebagai guru sering tidak melaksanakan tugas di kelas karena mengerjakan administrasi sekolah.Untuk pengarsipan surat masuk dan keluar belum dilaksanakan dengan baik karena belum adanya tenaga tata usaha yang benar-benar menangani masalah administrasi sekolah. Staff kurikulum juga dilaksanakan oleh wakil kepala sekolah sehingga pembuatan jadwal pelajaran yang membuat adalah wakil kepala sekolah yang seharusnya tugas kurikulum. Bidang kesiswaanpun juga kurang menjalankan tugasnya dengan baik, untuk masalah kesiswaan ditangani oleh guru yang longgar, seperti pemilihan pengurus OSIS, latihan upacara bendera dan lain-lain. Belum adanya guru Bimbingan dan Konseling juga sangat mempengaruhi keadaan peserta didik pada umumnya. Dulu ada guru wiyata bakti BK namun kemudian tahun 2013 keluar. Seharusnya kepala sekolah mengambil keputusan untuk mengangkat guru yang lain walaupun bukan guru BK tetapi diberi tugas tambahan sebagai guru BK.
Setiap kali ada kegiatan sekolah seperti Ulangan mid semester, Ulangan kenaikan kelas, Ujian Sekolah, Ujian Nasional, kegiataan Hari Kartini , kegiatan HUT RI, wisuda purnawiyata, widya wisata, Dies Natalis, kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan selalu melakukan pembentukan panitia sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Namun dalam kegiatan itu tidak dibuatkan SK kepanitiaan kegiatan hanya disampaikan saja. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan salah satu guru sebagai berikut:
Dalam setiap awal tahun pelajaran, kepala sekolah
mengadakan rapat pembagian tugas bagi para guru
dan karyawan. Namun dalam pelaksanaannya di
sekolah ini dalam melaksanakan tugas sebagian
besar masih bertumpu pada salah salah satu guru,
hal ini dikarenakan tidak adanya tenaga tata usaha,
di samping itu pula dari segi IT guru tersebut
dianggap yang paling mampu. Sehingga ini
mempengaruhi banyak hal, misalnya administrasi
surat menyurat belum terarsip dengan baik, jam
kelas bagi guru tersebut juga sering kosong.(Wawancara dengan Bambang Supagi, S.Pd. guru
Pkn SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten
Grobogan pada tanggal 11 Agustus 2015).Job description ternyata dalam pelaksanaan
mengalami kegagalan. Adapun tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh kepala sekolah adalah akan menambah tenaga karyawan sebagai tenaga tata usahayang akan menangani pengarsipan dan administrasi sekolah. Agar tidak bertumpu pada satu orang maka untuk pengisian PADAMU akan diserahkan kepada salah satu guru, untuk DAPODIK tetap operator sekolah. Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan juga akan lebih memantau tugas masing-masing guru sehingga semua guru dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik. Dalam setiap kegiatan sekolah maka akan dibuatkan SK pembagian tugas kepanitiaan. Kepala sekolah juga akan menugasi guru untuk menjadi guru BK.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan akan bisa berjalan dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan memerlukan suatu pengelolaan yang baik. Pengelolaan sekolah diawali dengan suatu program perencanaan yang terdiri dari program jangka panjang, program jangka menengah dan program Jangka Pendek/program tahunan yang disusun dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang sudah ditentukan. SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan membuat program jangka panjang yaitu 8 tahun , program jangka menengah yaitu 4 tahun yang tertuang dalam Rencana Kerja Jangka Menengah dan Program Jangka pendek/ program tahunan yang disusun dan dikembangkan dalam rangka mencapai visi,misi dan tujuan sekolah. SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan membuat RAPBS. Semua itu tidak terlepas dari kepala sekolah selaku pengambil keputusan. Dalam pembelajaran belum menggunakan LCD karena memang sarana dan prasarana yang belum ada.
Dalam setiap kegiatan sekolah, tidak terlepas dari anggaran. Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan membentuk suatu kepanitiaan dalam suatu kegiatan, kemudian kepanitiaan itu mengajukan anggaran kepada kepala sekolah, dan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan akan anggaran itu. Begitu pula perbaikan-perbaikan sarana dan prasarana sekolah, kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan selaku pengambil keputusan anggaran. Sebagian besar guru SMP Negei 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan adalah wiyata bakti sehingga sekolah harus menyediakan anggaran untuk menggaji guru. Honor atau kesejahteraan termasuk faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Guru SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati setiap jam pelajaran diperhitungkan Rp. 20.000,00 , uang transport tiap hari Rp. 10.000,00, apabila dalam satu bulan tidak pernah absen maka akan mendapat tambahan Rp. 150.000,00 tiap bulannya. Menurut pandangan peneliti honor ini sudah termasuk cukup tinggi untuk ukuran di wilayah Kecamatan Kedungjati.Untuk perpustakaan, kepala sekolah berencana untuk membuat anggaran buku-buku paket mata pelajaran, sehingga semua siswa bisa mendapatkan buku paker sebagai sumber belajar.
Sementara ini buku paket rata-rata perbandingan ratio tiap pelajaran 1 : 6.
Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan bertanggung jawab atas perundingan kerja sama yang dilakukan. Seperti adanya bantuan gedung perpustakaan satu paket dengan mebelernya, gedung laboratorium IPA, rehab ruang kelas, ruang kelas baru. Perundingan juga dilakukan dengan komite sekolah, misalnya pengadaan drumband yang dimintakan dari sumbangan orang tua murid. Kepala sekolah juga melakukan perundingan kerja sama dengan Plan Indonesia Grobogan yang sudah banyak membantu di masyarakat Desa Panimbo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Sehingga dapat terjadi perubahan-perubahan perbaikan yang bisa meningkatkan kinerja guru yang tentunya akan bermuara pada tercapainya tujuan sekolah.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pada pembahasan hasil penelitian ini, peneliti memadukan informasi masuk melalui wawancara, observasi, maupun dokumentasi yang diterima dan dipadukan dengan teori-teori yang dipakai, serta melihat dari hasil penelitian terdahulu. Pada pembahasan hasil penelitian membandingkan perbedaan dan persamaan antara hasil penelitian dengan teori dan penelitian terdahulu, peneliti juga membandingkan teori dengan hasil penelitian, serta membandingkan hasil penelitian dengan riset yang dilakukan peneliti.
4.2.1 Peran Manajerial Kepala SMP Negeri 4 Satu
Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan