BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

  Perilaku pemimpin yang positif dapat mendorong kelompok dalam mengarahkan dan memotivasi individu untuk bekerja sama dalam kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi (E. Mulyasa, 2009: 107). Jadi kepala sekolah adalah orang yang bertanggungjawab untuk menjalankan roda organisasi sekolah. Peran utama dalam menjalankan pola manajemen sekolah terletak pada kepala sekolah dan seluruh komunitas sekolah, baik secara individu maupun bersama-sama.

  Kepemimpinan dalam Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah harus memiliki peran yang kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Kepala sekolah melaksanakan program-program secara bertahap dan terencana untuk mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah.

  Kepala sekolah dituntut memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Pengangkatan kepala sekolah harus memenuhi standar. Untuk meningkatkan mutu sekolah kepala sekolah harus mempunyai kemampuan yang handal dan tangguh.Jadi untuk mewujudkan tujuan sekolah, kepala sekolah harus mampu memobilisasi sumber daya yang ada di sekolah, termasuk sumberdaya manusianya.

  Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam menggerakkan organisasi sekolah sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yang dipimpinnya. Karwati dan Priansa menyatakan bahwa kepala sekolah adalah jabatan struktural (kepala sekolah) dari jabatan fungsional (guru) di sekolah. Kepala sekolah yang banyak membawa perubahan kepada sekolah termasuk juga kepala sekolah yang efektif (Karwati dan Priansa,2013:175). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah merupakan seorang guru yang diberikan kepercayaan untuk memimpin sekolah dengan memberdayakan seluruh komponen sekolah agar tujuan pendidikan dapat dilaksanakan dan dicapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

  Menyikapi tentang peran, fungsi dan tanggungjawab kepala sekolah hendaknya memiliki komitmen yang tinggi atas pekerjaannya di samping profesional dan berdedikasi. Sebagai pemimpin di sekolah, kepala sekolah merupakan individu yang dituntut mampu melakukan transformasi kemampuannya melalui bimbingan, tuntunan dan pemberdayaan kepada seluruh warga sekolah demi mencapai tujuan sekolah yang optimal (E. Mulyasa,2006:25). Tinggi rendahnya kemampuan kepala sekolah dalam memberdayakan stafnya, memiliki kaitan erat dengan pemilihan pola dan gaya kepemimpinan yang tepat oleh kepala sekolah, sangatlah membantu tugas kesehariannya sebagai penggerak roda organisasi sekolah terutama dalam peningkatan mutu kinerja guru. Kepala sekolah dalam kapasitasnya sebagai pemimpin, dituntut agar dapat mencerminkan perilaku kepemimpinan yang tepat untuk memberikan bantuan kepada guru-guru dalam meningkatkan kompetensinya. Dalam merealisasikan kondisi ini dibutuhkan kepala sekolah yang kompeten dan profesional, yang disertai dengan rasa tanggungjawab tinggi dalam merealisasikan program, strategi dan kebijakan yang ke arah yang lebih baik.

  Kartono (2008) menyampaikan fungsi dan asas kepemimpinan sebagai berikut: fungsi kepemimpinan adalah untuk memandu, menuntun, membimbing, membangun, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang baik, memberikan pengawasan yang efesien, dan membawa organisasinya ke arah tujuan yang ingin dicapai. Asas kepemimpinan yaitu:

  Kemanusiaan, yaitu mengutamakan sifat-sifat

  (1)

  

kemanusiaan, kemampuan setiap individu

dikembangkan potensinya untuk mencapai tujuan;

(2) Efisien teknis maupun sosial, yaitu adanya nilai-

nilai ekonomis yang berkaitan dengan terbatasnya

sumber-sumber.; (3) Kesejahteraan dan kebahagiaan

yang lebih merata menuju taraf kehidupan yang

lebih sesuai.

  Menurut Robert House (Robbin P Stephen,2006) mengemukakan empat perilaku kepemimpinan sebagai berikut:

  

Perilaku direktif, memberi kesempatan pengikutnya

mengetahui apa yang diharapkan dari mereka,

menjadwalkan pekerjaan yang akan dilakukan, dan

memberikan pedoman yang spesifik mengenai cara

menyelesaikan tugas. Pemimpin suportif, ramah dan

menunjukkan perhatian akan kebutuhan para

pengikutnya. Pemimpin partisipasif, yaitu untuk

mengambil keputusan dengan berkonsultasi kepada

bawahan dan sarannya digunakan. Pemimpin

berorientasi prestasi, diharapkan bawahan dapat

berprestasi semaksimal mungkin.

  Menurut Robert House (Robbin P Stephen 2006) menganggap bahwa para pemimpin bersifat luwes dan bahwa pemimpin yang sama dapat menampakkan setiap atau semua perilaku ini tergantung pada situasi. Dengan demikian faktor-faktor lingkungan menentukan tipe perilaku pemimpin, dan perilaku pemimpin akan tidak efektif bila berlebih.

  Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa, pemimpin harus memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan anggota biasa lainnya, sebab dengan kelebihan tersebut pemimpin bisa berwibawa dan dipatuhi oleh bawahannya. Terutama kelebihan bidang moral, akhlak, jujur, semangat juang, kecerdasan inteligensi, keuletan dan ketekunan.

  Thoha (Kartono 2008) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam rangka mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pernyataan tersebut di atas maka seharusnya seorang pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya dengan cara mamberikan teladan, berwibawa dan mempunyai kecakapan di dalam menyelesaikan permasalahan sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja para pegawai dan para guru.

  Ada lima teori kepemimpinan yang disampaikan Thoha (2008) yaitu:

  

(1)Teori sifat, teori ini menyatakan bahwa seorang

dapat menjadi pemimpin yang baik apabila

mempunyai sifat-sifat yang baik melebihi yang

dipimpin. Kelebihan pada ratio, komonikatif, penuh

inisiatif, mempunyai daya tarik, energik, adil, arif

dan bijaksana; (2) Teori kelompok, teori ini

beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuan

yang diharapkan, antara pemimpin dan anggota

penuh kerjasama yang baik; (3) Teori situasional,

teori ini menyatakan bahwa situasi mempunyai

pengaruh terhadap kepemimpinan, kecakapan dan

perilaku termasuk pelaksanaan kerja dan kepuasan

para pengikutnya; (4) Teori kepemimpinan

Kontijensi, teori ini gaya kepemimpinan dengan

situasi yang menyenangkan; (5) Teori Jalan Kecil

(Path Goal Teory) teori ini berguna untuk

menganalisa dan menjelaskan perilaku

kepemimpinan terhadap motivasi, kepuasaan dan

pelaksanaan kerja bawahan.

  Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pada dasarnya adalah proses mempengaruhi orang lain. Selain itu kepemimpinan biasanya juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan suatu tindakan. Para pegawai atau guru yang memiliki keahlian dan kemampuan yang baik jika mendapatkan arahan yang baik akan mampu merangsangtimbulnya kinerja guru yang baik pula.

  Penelitian tentang peran kepala sekolah sangat penting bagi guru-guru dan peserta didik. Penelitian awal dengan pengamatan dan wawancara dengan guru di SMPNegeri 4 satu Atap kedungjati sebagai berikut hasil wawancara dengan salah satu guru matematika:

  

SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati adalah sekolah

kecil yang terletak di daerah pinggiran kecamatan

kedungjati kabupaten Grobogan, siswanya adalah

lulusan dari SD 1 dan 2 Panimbo yang hanya

berjumlah kurang kurang lebih 46 anak, sarana dan

prasarana yang ada di sekolah masih kurang,

bahkan guru guru yang ,mengajar sebagian besar

masih wiyata bhakti

  Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan dapat digambarkan bahwa SMP Negeri

  4 Satu Atap Kedungjati merupakan sekolah yang terletak di desa terpencil dengan sarana dan prasarana yang kurang. Dalam kegiatan belajar buku teks pelajaran masih sangat terbatas, ruang laboratorium baru ada pada tahun 2015 ini dengan sarana yang masih kurang, ruang perpustakaan juga baru ada pada tahun ini dan belum dimanfaatkan, ruang kantor yang masih jadi satu dengan ruang kantor SD, sarana olah raga masih kurang.

  Dalam hal keberadaan guru, yang dihadapi pendidikan di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan, saat ini masih memerlukan perhatian serius dari pengelolaannya. SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati merupakan salah satu sekolah negeri yang satu atap dengan SD dari dua sekolah satu atap dan dua SMP negeri di wilayah kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.

  Permasalah lain yang muncul di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan adalah sebagian besar guru yang ada di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan dalam menjalankan tugas mengajar kurang maksimal, pembelajaran tidak pernah menggunakan media elektronik,pembelajaran yang dilakukan hanya ceramah dan penugasan bahkan sering dibiarkan jam kosong. Sekolah juga belum melakukan pembiasaan, seperti misalnya berjabat tangan waktu siswa masuk, Jumat sehat/Jumat bersih dan lain-lain.

  Melihat kondisi di atas maka SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan membutuhkan seorang kepala sekolah yang handal sehingga dalam kondisi yang serba kekurangan mampu melaksanakan suatu proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan untuk menciptakan peserta didik dan lulusan yang berprestasi dan mampu berkompetisi.

  Untuk mengatasi permasalahan itu yaitu dengan meningkatkan kinerja guru.

  Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Sri Purwanti untuk meningkatkan disiplin kerja guru dan pegawai. Penelitian juga telah dilakukan oleh Frimaiyulis tentang Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru Di SMK Negeri 2 Pariaman.

1.2 Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka fokus penelitian ini adalah bagaimana peran manajerial kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan.

  1.3 Rumusan Masalah

  Berdasarkan fokus penelitian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Bagaimana peran interpersonal (interpersonal

  role) kepala sekolah dalam peningkatan kinerja

  guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan? 2. Bagaimana peran informasional (informational

  role) kepala sekolah dalam peningkatan kinerja

  guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan? 3. Bagaimana peran pengambilan keputusan

  (decisional role) kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan perumusan masalah penelitian yang dikemukakan, tujuan penelitian ini antara lain: 1. peran interpersonal

  Mendeskripsikan

  (interpersonal role) kepala sekolah dalam

  peningkatan kinerja guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan. 2. peran informasional

  Mendeskripsikan

  (informational role) kepala sekolah dalam

  peningkatan kinerja guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan. 3. peran pengambilan

  Mendeskripsikan keputusan (decisional role) kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan.

  1.5 Manfaat Penelitian

  Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi sekolah dalam upaya pengembangan sumber daya manusia, khususnya di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan terutama yang berkaitan dengan peran manajerial kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja guru serta pengembangan pengetahuan dalam kajian atau riset manajemen SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan dalam pelaksanaan kerja sebagai pelayanan di dunia pendidikan.

  Secara teoritis, penelitian ini akan memberikan sumbangan pemikiran ilmiah tentang peran manajerial kepala sekolah yang berkaitan dengan peran interpersonal, peran informasional, dan peran pengambilan keputusan dalam peningkatan kinerja guru.

  1.6 Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan ini disusun agar dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca tentang isi serta tata urut yang terkandung di setiap bab dan sub bab. Dalam penulisan tesis ini penulis menyusunnya dalam lima bab, yang diuraikan sebagai berikut :

  Pertama, bab pendahuluan, yaitu terdiri dari sub bab pertama yang berisikan tentang uraian latar belakang penelitian yang akan dikaji oleh penulis berdasarkan perspektif subyektif dari penulis. Sub bab kedua, tentang fokus penelitian. Sub bab ketiga rumusan masalah yang sekaligus menampilkan satu pertanyaan penelitian. Sub bab empat, menjelaskan tentang tujuan penelitian yang dikaitkan dengan rumusan masalah. Sub bab kelima, menguraikan tentang manfaat penelitian diperoleh baik secara teoritis maupun praktis dari penelitian yang telah dilakukan. Dan yang terakhir adalah sub bab keenam menguraikan tentang sistematika penulisan.

  Kedua, bab kerangka teoritis. Sub bab pertama berisikan tentang pengertian SMP Satu Atap. Sub bab kedua menguraikan kepemimpinan. Sub bab ketiga menguraikan tentang peran manajerial kepala sekolah. Sub bab keempat menguraikan tentang kinerja guru. Sub bab kelima menguraikan tentang tinjauan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.

  Ketiga, bab metode penelitian. Sub bab pertama menguraikan tentang jenis penelitian yang digunakan. Sub bab kedua, menjelaskan tentang waktu dan tempat penelitian. Sub bab ketiga, menjelaskan teknik pengumpulan data. Sub bab keempat, menguraikan tentang jenis dan sumber data. Sub bab kelima, menguraikan tentang analisis data. Sub bab keenam, menguraikan tentang keabsahan data. Sub bab yang terakhir yaitu sub bab ketujuh menguraikan tentang kerangka dasar penelitian.

  Keempat, bab hasil dan pembahasan penelitian. Sub bab pertama menguraikan tentang hasil penelitian, yakni gambaran tentang profil SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan. Sub bab kedua, menjelaskan peran manajerial kepala sekolah. Sub bab ketiga, pembahasan hasil penelitian.

  Kelima, bab penutup. Sub bab pertama tentang kesimpulan. Sub bab kedua, menjelaskan tentang saran. Dan diakhiri dengan lampiran lampiran.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran TGT Siswa Kelas 4 SD Negeri Seworan Wonosegoro Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran TGT Siswa Kelas 4 SD Negeri Seworan Wonosegoro Boyolal

0 0 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN 4.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran TGT Siswa Kelas 4 SD Negeri Seworan Wonosegoro Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 201

0 0 32

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TGT SISWA KELAS 4 SD NEGERI SEWORAN WONOSEGORO BOYOLALI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran TGT Siswa Kelas 4 SD Negeri Seworan Wonosegoro Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 99

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 18

3.2. Variabel Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 136