TELISIK PENTINGNYA PENERAPAN SISTEM AKUN
TELISIK PENTINGNYA PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA
USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
(STUDI KASUS PADA USAHA PONDOK MEDIA)
Gusti Ayu Putu Candra Mahasari
Jurusan Akuntansi Program S1 Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
candramahasari71@gmail.com
Abstrak
Sistem merupakan suatu yang penting dalam suatu aktivitas bisnis,
khususnya untuk bisnis yang memiliki banyak transaksi dan kompleks.
Sistem terbagi menjadi beberapa prosedur.Akhirnya, pernyataan
keuangan adalah standar akuntansi yang berlaku umum.Oleh karena itu,
memerlukan Sistem Pengendalian Internal (SPI), suatu organisasi yang
memiliki SPI yang baik, kesalahan itu dapat diminimalisir. Dalam
penelitian ini adalah diskriptif dan objek penelitian ini adalah Jasa
Percetakan "Pondok Media” yang terletak di Jalan Gajah Mada No. 47,
Singaraja – Bali, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan semua
pengusaha dan setiap orang membutuhkan sistem akuntansi dalam
pengelolaan usahanya dan membuat laporan keuangan sesuai dengan
standar yang berlaku.Masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui
sistem akuntansi yang digunakan dalam usha usaha yang dapat
dikendalikan dan kesalahannya dapat diminimalisir. Hasil penelitian ini
adalah menemukan beberapa kesalahan terkait penerapan sistem
akuntansi dan juga sistem pengendalian internal yangkurang
padaorganisasi ini, disamping itu pula ada beberapa juga yang hal baik
yang sudah diterapkan pada organisasi ini yaitu sudah menerapkan
sistem akuntansi meskipun sangat sederhana karena keterbatasan
sumber daya manusia yang dimiliki. Dalam penelitian ini mencoba
mencari solusi masalah dalam organisasi ini dan mencoba memberikan
contoh laporan keuangan yang sesuia dengan standar yang berlaku.
Kata Kunci: sistem, prosedur, sistem akuntansi, sistem pengendalian
internal
Abstract
System is an important in a business, especially for businesses that have
many transactions and complex. The system is divided into several
procedures. Finally, financial statements are generally accepted
accounting standards. Therefore, an Internal Control System (SPI) is
required, an organization that has a good SPI, the error can be minimized.
In this research is descriptive and the object of this research is Printing
Services "Pondok Media" located in Gajah Mada street Singaraja – Bali.
This study aims to describe all entrepreneurs and everyone who needs an
1
accounting system in accordance with applicable standards. The problem
in this research is the information system used in controlled business
effort and the error can be minimized.The result of this research is to find
some errors related to the implementation of accounting system and also
the internal control system that exist in this organization, besides that
there are also some good that have been applied to this organization that
is applying very simple accounting system because of limited human
resources owned. In this research try to find a solution in this case and try
to give example of financial statement in accordance with applicable
standard.
Keywords: system, procedure, accounting system, internal control
system
2
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perekonomian dunia yang semakin mengglobal seiring dengan
perkembangan perdagangan bebas akan membawa banyak pemain untuk
terlibat didalamnya. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan
menjadi
salah
satu
pemain
yang
penting.
Terutama
di
Negara
berkembang, seperti Indonesia, sektor UMKM adalah pendorong utama
pertumbuhan
ekonomi
(economic
growth).Hal
tersebut
dikarenakan
keberadaan UMKM dan kesempatan lapangan pekerjaan yang luas bagi
masyarakat.Pemerintah memberi perhatian yang sangat besar terhadap
perkembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM).Bertahannya
UMKM terhadap krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 menjadi
alasan utama mengapa pemerintah harus menaruh perhatian yang besar.
Fungsi dan peran UMKM saat ini dirasakan amat penting.Selain
sebagai
sumber
mata
pencaharian
orang
banyak,
tetapi
juga
menyediakan secara langsung lapangan kerja bagi sebagian besar
penduduk. Sebagai kelompok usaha mikro kecil dan menengah, UMKM
selalu terjebak dalam problem teknik produksi, pemasaran, keterbatasan
modal,
manajemen dan teknologi. Sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan usaha kecil dalam rangka memperluas perananya didalam
perekonomian nasional, diperlukan serangkaian pembinaan terpadu dan
berkelanjutan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut terutama
bersumber pada masalah keterbatasan pengetahuan, informasi dan
permodalan (Jafar Hafsah,2000)
3
Dewasa kini, dalam menjalankan suatu usaha atau bisnis, suatu
perusahaan dihadapkan pada berbagai permasalahan
yang semakin
kompleks, hal ini erat kaitannya dengan adanya berbagai macam
transaksi bisnis yang terus berkembang sejalan dengan semakin pesatnya
perekonomian global. Terlepas dari semakin kompleksnya kegiatan usaha
dan juga transaksi yang beraneka ragam tersebut maka secara otomatis
kegiatan operasional juga semakin beragam pula, dengan demikian
diperlukan
adanya
pengelolaan
kegiatan
usaha
sehingga
kegiatan
operasional dapat terkontrol dengan baik. Terkait dengan berbagai
problematika yang dihadapi oleh perusahaan
maka diperlukan adanya
suatu sistem akuntansi yang dapat digunakan untuk mengelola berbagai
macam transaksi tersebut. Sistem akuntansi yang pada umumnya terdiri
dari berbagai macam prosedur-prosedur yang mengatur tentang berbagai
langkah yang harus dilaksanakan bertujuan agar suatu perusahaan dapat
berjalan efisien dan efektif. Dengan demikian, dapat dikatakan semakin
kompleks suatu kegiatan operasional suatu perusahaan maka sistem
akuntansi semakin penting untuk diterapkan dalam mengelola suatu
perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan operasional perusahaan
dapat berjalan efisien dan efektif.
Hasil dari sistem akuntansi tersebut adalah berupa informasi yang
dapat
digunakan
untuk
menunjukkan
kondisi
keuangan
perusahaan.Informasi yang disampaikan tersebut adalah bersifat moneter
yang dituangkan dalam bentuk laporan keuangan.Informasi tersebut
bermanfaat untuk penilaian kinerja suatu perusahaan, di antaranya untuk
4
mengetahui berapa perolehan laba suatu perusahaan yang bermanfaat
untuk menjaga kontinuitas suatu perusahaan.Karena tujuan utama suatu
perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang bermanfaat untuk
mempertahankan
kelangsungan
hidup
suatu
perusahaan.
Informasi
keuangan yang merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi
tersebut digunakan oleh berbagai pihak-pihak yang berkepentingan.
Karena ada beragam pemakai yang berkepentingan tersebut maka
diperlukan adanya standar dalam penyusunannya, hal ini bertujuan untuk
memudahkan dalam memahami laporan keuangan.Standar tersebut
dituangkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Untuk
menyusun laporan keuangan yang sesuai standar terlebih dahulu harus
ada pembenahan sistem dari dalam perusahaan itu sendiri, karena sistem
yang bagus akan memudahkan dalam penerapannya.
Dalam Sistem Akuntansi tersebut mengenal ada dua metode yang
digunakan baik secara manual dan ada juga yang sudah komputerisasi.
Hal prinsip yang membedakannya terletak pada proses akuntansinya.
Perusahaan
yang
terkomputerisasi
menggunakan
semua
proses
sistem
sudah
akuntansi
dilakukan
yang
oleh
sudah
komputer,
sedangkan jika perusahaan masih dengan sistem akuntansi yang manual
semua masih dikerjakan oleh manusia. Tetapi terlepas dari sistem manual
maupun komputerisasi, pada dasarnya sistem akuntansi tetap harus
dimulai dari hal yang mendasar yaitu dengan cara pelatihan bagi sumber
daya manusianya (SDM). Penerapan sistem akuntansi tersebut tidak
5
terkecuali juga dilakukan oleh semua lingkup usaha baik pengusaha
mikro, kecil, menengah maupun besar. Disamping itu sistem akuntansi
juga perlu diterapkan dalam semua jenis kegiatan usaha, baik itu
perusahaan
manufaktur,
dagang
maupun
jasa,
karena
dengan
diterapkannya sistem akuntansi yang benar maka akan meminimalisir
terjadinya kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja, dan
tentunya akan menghasilkan informasi yang lebih akurat.
Namun yang terjadi dilapangan bahwa , pengusaha kecil secara
umum menganggap bahwa informasi akuntansi tidak terlalu penting, sulit
diterapkan terkait dengan sumber daya manusia yang paham akan
akuntansi sangat terbatas dan juga membuang waktu dan biaya . Hal
yang terpenting bagi pengelola usaha kecil pada umumnya adalah
bagaimana cara menghasilkan laba yang banyak tanpa repot menerapkan
akuntansi. Kenyataan ini juga didukung oleh hasil penelitian Musmini
(2008)
menemukan
bahwa
kebanyakan
usaha
kecil
tidak
menyelenggarakan catatan akuntansi, beberapa mempunyai catatan
keuangan modelnya sangat sederhana dan tidak sistematis. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa UMKM kurang memahami akan
pentingnya akuntansi.
Hal seperti ini juga peneliti temui pada suatu kegiatan usaha jasa
percetakan Pondok Media di Jalan Gajah Mada No. 47, Singaraja – Bali,
yang usahanya adalah menyediakan jasa photo dan video serta jasa
service dan printing yang ada di kota Singaraja. Usaha yang kini tengah
berkembang ini
hanya berawal dari Program Kerja Mahasiswa yang
6
diadakan oleh Universitas Pendidikan Ganesha
pada tahun 2014. Pada
awalnya usaha yang dirintis oleh empat orang mahasiswa ini hanya
bermodalkan dana hibah dari PKM dan PMW yang diberikan oleh
Universitas. Pada saat itu dengan modal kurang lebih Rp. 16.000.000,keempat mahasiswa ini membentuk usaha yang bernama ”Loundry
Laptop”. Usaha yang mereka jalankan mulai berkembang yang awalnya
hanya menyediakan jasa laundry laptop kini ditambah dengan jasa
percetakan dan berganti nama menjadi “Techno Komputer”. Beranjak dari
usaha tersebut, salah satu anggota memutuskan untuk mengembangkan
usaha tersebut dengan membuka usaha baru yang kini menjadi “Pondok
Media” dikelola oleh Jupi Arya Bayu Permadi.
Usaha Pondok Media merupakan salah satu bukti bahwa generasi
muda sudah mau terjun membuka lapangan pekerjaan khususnya untuk
diri sendiri dan tentunya berpeluang untuk orang lain. Usaha yang
berawal dari hobi ini, kini sudah mendiversifikasi jasa usahanya menjadi
jasa service and printing serta jasa foto and video.
Sama halnya dengan usaha yang lain, kendala yang dihadapi usaha
Pondok Media terletak pada keterbatasan sumber daya manusia yang
dimiliki sehingga pemilik perusahaan belum mengelola usahanya secara
profesional, dengan demikian operasional perusahaan tidak terkontrol
dengan baik, hal ini menimbulkan keinginan peneliti untuk mencoba
menerapkan sistem akuntansi pada perusahaan tersebut. Hal tersebut
juga dikuatkan oleh pemilik Pondok Media kak Jupi
7
"… terkait dengan keterbatasan usaha kakak masih
terkait pengelolaan keuangan usaha. Kalau
bentuknya Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)
anak akuntansi yang bantu buat laporan keuangan.
ya sederhana saja."
terletak di SDM
dulu semasih
ada kak Mona
Kalau sekarang
Dalam penelitian ini juga meneliti hal yang sama dengan penelitian
sebelumnya yaitu mengenai penerapan sistem akuntansi dan penerapan
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan, tetapi penelitian ini tidak
sampai pada nilai nominal yang lebih detail dari kegiatan keuangan
perusahaan tetapi lebih menekankan pada pembenahan dari sistem
akuntansi yang sesuai standar saja serta jenis kegiatan usaha juga
berbeda dengan yang sebelumnya. pada penelitian sebelumnya objek
penelitiannya
oriented
adalah yayasan yang merupakan perusahaan non profit
sedangkan
pada
perusahaan profit oriented.
penelitian
sekarang
objeknya
adalah
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
dapat memberikan gambaran bagi para pengelola kegiatan bisnis serta
pihak-pihak yang berkepenting- an tentang perlunya penerapan sistem
akuntansi bagi suatu perusahaan dan penerapan cara penyusunan
laporan keuangan yang sesuai standar.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah di paparkan di atas,
maka peneliti tertarik untuk mendeskripsikan dan memaknai terkait
pencatatan akuntansi yang diterapkan pada usaha Pondok Media Jalan
Gajah Mada No. 47, Singaraja – Bali dengan mengangkat judul " TELISIK
PENTINGNYA
PENERAPAN
SISTEM
AKUNTANSI
PADA
USAHA
MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS PADA USAHA
PONDOK MEDIA) ".
8
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana penerepan sistem akuntansi pada usaha jasa Pondok
Media?,
2. Bagaimanakah pencatatan keuangan yang benar dan tepat yang
dapat diterapkan oleh usaha jasa Pondok Media?
Tujuan
1. Untuk mengetahui penerepan sistem akuntansi pada usaha jasa
Pondok Media.
2. Untuk memberikan arahan terkait pencatatan keuangan yang benar
dan tepat yang dapat diterapkan oleh usaha jasa Pondok Media.
II.
KAJIAN PUSTAKA
Definisi UMKM
Terdapat
beberapa
lembaga
keuangan
atau
instansi
yang
memberikan definisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sesuai dengan
Undang – Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah, UMKM didefinisikan sebagai berikut :
Pasal 6
1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha, atau
9
b. Memiliki
hasil
penjualan
tahunan
paling
banyak
Rp.
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2) Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima
puluh
juta
rupiah)
sampai
dengan
paling
banyak
Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha, atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).
3) Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima
ratus
juta
rupiah)
10.000.000.000,00
sampai
dengan
paling
banyak
Rp.
(sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha, atau
b. Memiliki
hasil
penjualan
tahunan
lebih
dari
Rp.
2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah).
Peran Akuntansi bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Menurut Abubakar A. & Wibowo (2004) akuntansi adalah proses
identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari
suatu entitas atau perusahaan.
Akuntansi
mempunyai
peranan
untuk
mencapai
keberhasilan
usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000 dalam Pinasti,
2007). Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang andal bagi
10
pengambil
keputusan
dalam
pengelolaan
usaha
kecil,
antara
lain
keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain – lain
(Suhairi,Sofri Yahya dan Hasnah Haron,2004). Penyediaan informasi
akuntansi bagi usaha kecil juga diperlukan khususnya untuk akses subsidi
pemerintah dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur
(Bank).
Laporan keuangan UMKM adalah pembukuan sederhana yang
dibuat oleh pengelola UKM untuk mengetahui apakah bisnis yang dikelola
menguntungkan
atau
merugikan.Penerapan
akuntansi
dalam UMKM
memainkan peran yang penting dalam memutuskan keberhasilan usaha.
Namun, disisi lain, para UMKM kurang memahami pentingnya penerepan
akuntansi khususnya penyajian laporan keuangan. Banyak UKM yang
belum menerapkan proses akuntansi dalam usahanya karena beberapa
alasan antara lain ketidaktahuan pengelola UKM tentang akuntansi, untuk
menghindari pajak dan karena pihak UMKM tidak memiliki waktu cukup
untuk mengelola data akuntansi. Padahal akuntansi sangat berperan
penting untuk perkembangan usahanya.
Manfaat penyusunan laporan keuangan bagi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah bukan hanya sekedar kemudahan memperoleh kredit dari
lembaga keuangan. Namun jauh dari itu, penyusunan laporan keuangan
bermanfaat untuk pengendalian asset, kewajiban, dan modal serta
perencanaan pendapatan dan efesiensi biaya – biaya yang terjadi dan
pada akhirnya laporan keuangan tersebut sebagai alat untuk pengambilan
keputusan perusahaan.
11
Sistem dan Sistem Akuntansi
Menurut Wilkinson (2000: 6) sistem merupakan suatu kesatuan dari
bagian- bagian yang saling berinteraksi dan berfungsi secara bersamasama untuk mencapai suatu tujuan.
Mulyadi (2001: 6) mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan.
Dari dua definisi di atas dapat dijelaskan bahwa suatu sistem tidak
dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan kumpulan dari bagian-bagian
sistem yang membentuk satu kesatuan, atau dengan kata lain sistem
terdiri dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan satu sama lain.
Prosedur
tersebut
merupakan
urutan-urutan
kegiatan
yang
harus
dilaksanakan, jadi dalam suatu kegiatan perusahaan dapat dicontohkan
prosedur tersebut merupakan urutan kegiatan yang harus dilaksanakan
mulai dari adanya transaksi sampai bagaimana caranya transaksi tersebut
harus dilaporkan.
Dalam suatu entitas atau perusahaan dapat mengibaratkan sistem
sebagai jantungnya suatu perusahaan, maka dapat dikatakan bahwa
tanpa
ada
sistem
perusahaan
tidak
dapat
berjalan
sebagaimana
mestinya, dan sebaliknya apabila sistem tidak diterapkan maka kegiatan
operasional
kemungkinan
tidak
dapat
terjadi
berjalan
banyak
secara
efektif
dan
efisien
penyelewengan-penyelewengan
dan
dalam
praktiknya. Oleh karena itu suatu sistem sangat penting bagi perusahaan
12
tersebut maka perusahaan wajib hukumnya harus mulai menerapkannya
dalam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.
Sistem akuntansi sudah sewajarnya harus diterapkan untuk semua
jenis perusahaan, baik perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun
perusahaan manufaktur. Disamping itu juga menurut skala perusahaan
baik perusahaan besar maupun kecil, tetapi dalam pelaksanaannya
disesuaikan dengan jenis dan kondisi perusahaan, sehingga dalam
pelaksanaannya dilapangan tidak kaku, dalam hal ini penerapan sistem
untuk perusahaan kecil dengan besar semestinya berbeda, hal ini
mempertimbangkan cost benefit nya, karena dalam perusahaan besar
transaksinya relatif lebih kompleks, sehingga penerapan sistemnya juga
lebih kompleks pula.
Sesuai dengan siklus dalam perusahaan, maka sistem itu terdiri
dari: sistem akuntansi penerimaan kas, sistem pengeluaran kas, sistem
pembelian dan sistem penjualan. Sistem penerimaan kas ada dua macam,
yaitu secara tunai dan kredit.
Secara teori ada tiga macam prosedur penerimaan kas, yaitu
penerimaan kas dari over-the-counter sale, penerimaan kas dari cash-ondelivery sales (COD) dan dari credit card sales (Ulfi, 2005). Dari uraian
tentang prosedur-prosedur yang membentuk suatu sistem akuntansi
tersebut maka secara ringkas dapat disimpulkan bahwa akhir dari
penyusunan sistem dan prosedur tersebut adalah untuk dapat menyajikan
informasi yang bermanfaat dalam bentuk laporan keuangan.
13
Laporan Keuangan
Zaki Baridwan (2004: 17) mendefinisikan laporan keuangan sebagai
berikut: “Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses
pencatatan transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun
buku yang bersangkutan”. Secara umum pengertian laporan keuangan
adalah mendasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK
No.1 2007) yang menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan
bagian dari proses pelaporan keuangan, dalam Standar Akuntansi
Keuangan disebutkan bahwa Laporan Keuangan yang lengkap terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, catatan atas laporan
keuangan dan informasi tambahan misalnya informasi keuangan segmen
industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Diungkapkan dalam Accounting Principles Board (APB) Opinion No.4 yang
menyatakan tentang fungsi dari laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang bersifat finansiil mengenai aktivitas ekonomi dan dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi (APB Opinion 4 dalam
Tearney, 2001). Disebutkan pula dalam Statement of Financial Accounting
Concepts (SFAC No. 1, 1978) bahwa tujuan pelaporan keuangan salah
satunya adalah menyediakan informasi kepada investor dan kreditor
mengenai
prospek
kondisi
keuangan
perusahaan,
terutama
yang
menyangkut jumlah, waktu dan kepastian arus kas yang diperoleh
perusahaan. Bagi investor informasi laporan keuangan berkaitan dengan
retun yang diharapkan dari dana yang diinvestasikan. Informasi akuntansi
14
yang dimaksud adalah terutama terkait cash flow dan laporan laba rugi
suatu perusahaan.
Mengingat pengguna atau pihak yang berkepentingan terkait
informasi akuntansi tersebut sangat beragam maka dalam penyusunan
laporan keuangan harus tetap mendasarkan kepada aturan-aturan dalam
Standar Akuntansi Keuangan sehingga laporan keuangan dapat dipahami
oleh pengguna laporan keuangan yang berasal dari berbagai kalangan
serta laporan keuangan harus memilki format laporan yang standar.
Mengenai standar format yang baku dalam penyusunan laporan keuangan
diatur di dalam PSAK tersebut, termasuk penyusunan laporan keuangan
sesuai kriteria organisasinya, misal untuk perusahaan dagang atau
manufaktur atau organisasai non profit.
Sistem Pengendalian Intern
Berbicara tentang prosedur-prosedur akuntansi yang membentuk
suatu sistem, di dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari sistem
pengendalian interen (SPI), karena SPI ini berfungsi sebagai kontrol untuk
memantau jalannya sistem yang ada di perusahaan. Dalam hal ini Sistem
Pengendalian Internal
menunjukkan kegiatan operasional dalam suatu
entitas sudah berjalan sesuai yang diharapkan serta untuk menjamin
bahwa kegiatan operasional berjalan efektif dan tidak ada kecurangan
atau penyimpangan.
The COSO report mendefinisikan internal control berikut ini (Walter
G Kell., Raymond N Johnson and William C Boynton, 2001: 325) “Internal
control is a process, effected by an entity’s board of directors,
15
management, and other personnel, designed to provide reasonable
regarding the achievement of objectives in the following categories:
reliability of financial reporting, compliance with applicable laws and
regulations and effectiveness and efficiency of operations”. Abdul Halim
memberikan pemahaman bahwa SPI adalah serangkaian proses yang
dijalankan entitas, proses tersebut merupakan rangkaian kebijakan dan
prosedur yang sistematis, dengan tujuan untuk menjaga keandalan
pelaporan keuangan entitas, menjaga efektivitas dan efisiensi operasi dan
menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku (Abdul Halim,
2003:197).
Dengan
demikian
suatu
Sistem
Pengendalian
Interen
(SPI)
merupakan suatu sistem yang digunakan oleh suatu entitas untuk
menjamin bahwa pelaksanaan operasional perusahaan berjalan sesuai
tujuan, menjaga agar laporan keuangan dapat diandalkan, maka dari itu
Sistem Pengendalian Intern sebaiknya diterapkan dalam perusahaan,
karena dengan adanya Sistem Pengendalian Intern yang baik
maka
diharapkan
dapat
segala
bentuk
penyelewengan
dan
kecurangan
diminimalisir.
Apabila Sistem Pengendalian Intern suatu perusahaan kuat, maka
apabila dilakukan pemeriksaan atau audit dalam perusahaan tersebut
maka skope audit dapat dipersempit karena segala dokumen dan catatan
yang mendukung pemeriksaan dapat tersedia serta penyimpangan minim
terjadi. Namun berhasil tidaknya Sistem Pengendalian Intern yang
diterapkan dalam suatu entitas sangat didukung oleh kerjasama dari
16
seluruh stakeholder terkait diantaranya, pihak manajemen selaku yang
bertanggung
jawab
dan
juga
pelaksana
dalam
hal
ini
karyawan
perusahaan. Disamping itu, didukung oleh sumber daya manusia yang
kompeten dalam perusahaan tersebut.
III.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif
atau yang sering disebut dengan nama metode interaksionis simbolis,
fenomenologi ataupun studi kasus (Mustapa dalam Atmadja, 2013).
Dalam penelitian mencoba untuk memahami kondisi yang seharusnya
diterapkan dalam kaitannya dengan penerapan sistem dan penyusunan
laporan keuangan dalam suatu perusahaan yang belum menerapkan
sistem akuntansi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, serta
disesuaikan dengan konsep dan teori yang ada.
Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di usaha Pondok Media, di Jalan Gajah Mada
No. 47, Singaraja – Bali. Alasan dilakukan penelitian pada objek ini adalah
karena perusahaan yang bersangkutan tergolong sudah berkembang
tetapi belum menerapkan dan menyusun laporan keuangan yang sesuai
dengan standar, sehingga diharapkan dengan disusunnya sistem dan
prosedur akuntansi maka transaksi perusahaan akan lebih terkontrol.
Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder,
yaitu dari wawancara dan penelusuran dokumen terkait.Jenis data dalam
17
penelitian berupa data kualitatif, yaitu gambaran umum perusahaan dan
data kuantitatif, berupa bukti transaksi dan catatan-catatan akuntansi
terkait.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Mengetahui deskripsi kegiatan usaha perusahaan termasuk jenis usaha
dan produk yang dihasilkan.
b. Mengetahui kegiatan operasional yang sudah berjalan di perusahaan
tersebut.
c. Mengetahui dokumen dan catatan yang sudah digunakan dalam
perusahaan tersebut.
d. Menyusun sistem akuntansi yang sesuai konsep akuntansi yang
seharusnya diterapkan dalam perusahaan tersebut.
e. Menyusunkan laporan keuangan yang sesuai
dengan
standar
akuntansi keuangan.
Teknik Analisis Data
Analisis dilakukan dengan merujuk pada proposisi yang telah dibuat
sebelumnya. Proposisi ini diuji untuk mengetahui sejauh mana dapat
dipertahankan melalui bukti-bukti yang dikumpulkan dalam menjawab
pertanyaan penelitian. Selanjutnya hasil analisis ini akan dimanfaatkan
dalam penarikan suatu kesimpulan penelitian yang menguraikan makna
subjektif, temuan konsep atas permasalahan yang diteliti. Selain itu
kegiatan pengumpulan data, reduksi data dan penarikan kesimpulan
merupakan bagian rangkaian yang terkait dan bisa berlangsung secara
ulang-alik, sampai mendapatkan hasil penelitian akhir yang bersifat
18
holistic dan sarat makna dalam konteks pemberian jawaban terhadap
masalah yang dikaji menurut Atmadja dalam Darmada (2016).
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapan Akuntansi dalam Usaha Pondok Media
Informasi laporan keuangan atau akuntansi yang handal dan tepat
waktu dapat menjadi faktor penentu penting untuk mengambil keputusan
yang berkaitan dengan bisnis yang ditekuninya. Laporan keuangan pokok
yang dimaksud adalah laporan laba rugi, nerca dan arus kas. Dengan
adanya laporan keuangan ini dapat menjadi gambaran kondisi finansial
perusahaan
termasuk
kedalamnya
perushaan
bersekala
kecil
dan
menengah. Laporan keuangan idealnya disusun secara standar sesuai
dengan prinsip – prinsip akuntansi berterima umum. Dengan demikian
lapoan keuangan tersebut dapat menjadi dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan untuk pengajuan kredit, tawaran kerjasama, dan
sebagainya.
Bersebrangan dengan pentingnya penerapan akuntansi, pada
kenyataannya masih banyak UMKM yang belum menggunakan informasi
akuntansi
secara
maksimal
pada
usahanya
atau
mungkin
belum
menerapkannya dengan benar, begitu juga dengan pola pikir pelaku
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang beranggapan apabila dalam
usahanya menerapkan akuntansi hanya akan menambah rumit pekerjaan.
Minimnya pengetahuan para pelaku usaha mengakibatkan banyak pelaku
19
usaha yang mengalami persoalan terkait keuangan, akibatnya usaha akan
terlilit hutang dan tidak mampu membayarnya.
Permasalahan terkait pengelolaan dana merupakan faktor kunci
yang dapat menyebabkan kegagalan pada Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Meskipun kita ketahui banyak faktor lain yang mempengaruhi
kegagalan dalam UMKM, akan tetapi pada umumnya persoalan muncul
akibat minimnya pengetahuan dalam mengelola dana. Menurut Sony
Warsono
(2010)
menyebutkan
bahwa
penyelesaian
permasalahan
pengelolaan dana pada suatu usaha adalah dengan mempraktikkan
akuntansi secara baik, dan benar.
Problematika
seperti
ini
menjadi
momok
besar
bagi
para
pengusaha kecil dan menengah khususnya, sehingga enggan untuk
menerapkan sistem akuntansi yang sesuai dengan standar. Permasalahan
yang sama juga dialami oleh usaha Pondok Media yang terletak di Jalan
Gajah Mada No. 47, Singaraja – Bali. Terkait proses meritis penyusunan
laporan keuangan atau pembukuan yang baik bukanlah hal yang mudah
dilakukan oleh semua orang apalagi usaha yang bersekala kecil dan
menengah. Hal ini dikarenakan diperlukan prinsip – prinsip pembukuan
dan sistem informasi yang diperlukan perusahaan.
Belum adanya kesadaran akan pentingnya informasi akuntansi dan
juga
faktor
Sumber
Daya
Manusia
kerap
muncul
sebagai
faktor
penghambat dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Tidak adanya
informasi akuntansi juga menghambat pengusaha dalam melakukan
aktivitas bisnis seperti terhambatnya dalam pencarian kredit usaha, tidak
20
mendapatkan no ijin usaha terkait wajib pajak, sulit untuk melakukan
ekspansi usaha dan lain sebagainya. Permasalahan ini juga dirasakan oleh
usaha Pondok Media, yang diungkapkan langsung oleh pemiliknya Kak
Jupi.
"... permasalahan utama terkait belum adanya laporan keuangan di
usaha kakak ini yaitu usaha kakak belum punya ijin usaha dik, jadi
belum bisa bayar pajak terkait usaha kakak ini".
Terkait evaluasi pelaksanaan transaksi di perusahaan
Setelah
beberapa data dan dokumen pendukung berhasil dikumpulkan maka
dihasilkan gambaran tentang perusahaan sebagai berikut:
1. Kelebihan Usaha Pondok Media
a. Perusahaan sudah memiliki kesadaran untuk mencatat apa yang
menjadi kewajiban (utang) yang harus dilunasi karena terdapat
tanggal transaksi, sehingga dapat digunakan sebagai kontrol
mengenai berapa kewajiban yang harus dibayar dan kapan harus
melunasi.
b. Perusahaan mencatat daftar persediaan barang sehingga dapat
diketahui apa saja persediaan barang yang dimiliki dan dapat
digunakan sebagai kontrol kapan perusahaan harus melakukan
pengadaan barang apabila persediaaan barangnya sudah habis.
c. Nota atau bukti transaksi yang ada sudah diarsip sesuai tanggal
terjadinya,
sehingga
mempermudah
apabila
suatu
saat
membutuhkan data tersebut dan transaksi sulit terkontrol.
2. Kelemahan Usaha Pondok Media
a. Format yang digunakan masih sangat sederhana hanya mencatat
pemasukan dan pengeluaran serta belum sesuai standar.
b. Masih menggunakan pencatatan manual, sehingga memerlukan
waktu yang lama untuk melakukan pencatatan.
21
c. Kurang adanya pencatatan yang jelas yang terkait dengan utang
dan piutang, meskipun ada pencatatan tetapi tidak jelas berapa
umur utang piutangnya
Selanjutnya mengenai evaluasi berdasarkan Sistem Pengendalian
Interen (SPI) Sesuai dengan unsur-unsur dalam SPI maka beberapa
kelemahan- kelemahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a.
Organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang
secara tegas (pemisahan fungsi). Karena skope usaha Pondok
Media termasuk menengah, tetapi berdasarkan jenisnya termasuk
perusahaan perorangan, dengan demikian artinya pemilik dalam
hal ini sekaligus sebagai manajer perusahaan. Hal ini memang
lazim dilaksanakan, namun pada bagian-bagian tertentu pemisahan
fungsi sebaiknya harus tetap ada bagian-bagiannya. Contohnya
pada kasus usaha Pondok Media, misalnya dalam hal ini pemilik
sekaligus pihak manajemen sebaiknya tidak secara langsung
menangani kas, tetapi pemilik dapat melimpahkannya kepada
bagian keuangan misalnya kasir, segala penerimaan maupun
pengeluaran kas diurusi oleh kasir, tetapi untuk setiap transaksi
pemilik tetap harus mengetahuinya. Sebaiknya perlu menambah
karyawan
yang
kompeten
jadi
bidangnya
untuk
menangani
administrasi perusahaan, sebaiknya ada dua orang, satu untuk
kasir dan satu bagian akuntansi untuk melakukan pencatatan dan
penyusunan laporan keuangan. Perusahaan juga perlu membuat
job description, sehingga masing-masing karyawan mempunyai
22
gambaran yang jelas apa yang menjadi tugas dan kewajiban
masing-masing.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan (Otorisasi) Otorisasi
diperlukan dengan tujuan agar semua transaksi dapat dibuktikan
keabsahannya, terutama yang terkait dengan pengeluaran kas
harus sepengetahuan pihak manajemen, dan juga usulan untuk
pembelian barang juga harus mendapat otorisasi dari pihak yang
berwenang.
Untuk
setiap
transaksi
harus
diikuti
dengan
pencatatan, hal ini sebagai dasar dalam penyusunan laporan
keuangan. Kondisi yang ada di perusahaan tersebut, belum
terdapat otorisasi untuk setiap transaksi, karena bukti transaksi
memang belum digunakan dalam perusahaan, dalam penelitian ini
diberikan contoh form bukti-bukti transaksi yang perlu digunakan
dan
bagaimana
pelaksanaan
pencatatan
sampai
dengan
penyusunan laporan keuangan diberikan secara lengkap dengan
tujuan perusahaan akan lebih tertata rapi dan penyimpangan dapat
dikurangi sehingga kekayaan perusahaan dapat terjaga.
c. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya
(Karyawan yang Kompeten) Peusahaan dalam hal ini sebagian
sudah dilaksanakan, contohnya adalah dalam memberikan jasa
perbaikan laptop dilakukan oleh orang yang ahli dalam pe- kerjaan
tersebut, tetapi untuk jasa akuntansi belum dilaksanakan dalam
perusahaan tersebut, sehingga proses akuntansi yang sesuai
standar belum dapat dilaksanakan.
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
23
Melihat kondisi yang ada di perusahaan tersebut, maka peneliti
mencoba untuk mengusulkan beberapa langkah yang harus dilakukan
dalam pembenahan sistem akauntansi. Dengan langkah – langkah
sebagai berikut :
1. Menyusunkan sistem dan prosedur akuntansi. Peneliti mencoba
menyusunkan
pedoman
sistem
dalam
akuntansi
menjalankan
yang
dapat
kegiatan
digunakan
operasional
sebagai
perusahaan.
Meskipun saat wawancara dengan pemilik Pondok Media mengatakan
bahwa dirinya sekarang tengah menggarap sebuah sistem terkait
pengeloaan keuangan yang bisa dioprasikan dengan mudah.
" sekarang kakak lagi nyobak (mencoba) merancang suatu
sistem terkait keuangan perusahaan, yang tentunya kakak
bisa paham walaupun kakak bukan basicnya(latarbelakang)
anak akuntansi"
Terkait penyusunan sistem dan prosedur akuntansi tersebut
berpedoman pada teori serta standar yang berlaku dan disesuaikan
dengan kondisi yang ada di perusahaan tersebut, karena skope dan
jumlah kayrawan yang tidak begitu banyak sehingga sistem akuntansi
dibuat sederhana.
2. Menyusun laporan keuangan
a.Laporan Laba Rugi
Hasil penyusunan laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Tabel 1.
Laporan Laba Rugi
JASA PONDOK MEDIA
LAPORAN LABA RUGI
Per 31 Desember 20xx
Pendapatan jasa
30.850.000.000
24
Beban usaha
Beban sewa ruangan
Beban listrik dan air
Beban Gaji
Beban perlengakapan kantor
Beban iklan
Beban telepon
5.000.000,00
700.000,00
10.000.000,00
300.000,00
600.000,00
200.000,00
Jumlah beban usaha
Laba usaha
16.800.000,00
14.050.000,00
b. Neraca
Berdasar kondisi yang ada maka peneliti menyusunkan neraca sbb:
Tabel 2.
Neraca
JASA PONDOK MEDIA
NERACA
Per 31 Desember 20xx
25
Aktiva Lancar
Kas
Bank
Piutang Usaha
Persediaan
pembantu
bahan
500.000
1.000.000
1.600.000
30.000.00
0
Kewajiban lancar
Hutang Usaha
Hutang Bank
Hutang Lain
Jml
lancer
Jumlah aktiva lancar
33.100.00
0
Aktiva Tetap
Tanah
Bangunan
Mesin
Inventaris
Jumlah Aktiva Tetap
kewajiban
5.000.000
Kwjban Jk Panjang
Hutang bank jk pjg
5.000.000
Jmh kewajiban
JUMLAH AKTIVA
33.100.00
0
Ekuitas
Modal
Laba thn lalu
Laba thn berjalan
17.000.00
0
5.200.000
4.900.000
Saldo laba akhir
Jumlah ekuitas
27.100.00
28.100.00
0
JML KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
c.
5.000.000
-
33.100.00
0
Laporan Arus Kas
d.
Untuk laporan arus kas ini peneliti baru mencoba
mengusulkan formatnya, dan sedang berusaha untuk menyusun
laporan arus kas, hal ini disebabkan keterbatasan SDM-nya, serta
untuk memberikan pemahaman mengenai sistem akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan ini bukan hal yang mudah, karena
latar
belakang
akuntansi,
personel
dengan
yang
demikian
menangani
pemahaman
bukan
dari
dilakukan
orang
secara
26
bertahap. Format yang diusulkan adalah seperti diuraikan dalam
teori di atas dengan menggunakan metode langsung dan transaksi
yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan sebagai berikut:
e. Tabel 3.
f. Laporan Arus Kas
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.
g.
JASA PERCETAKAN DR
h.
LAPORAN ARUS KAS
i. Periode Tahun Buku 20xx
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
kk.
R
Penerimaan kas dari pelanggan
ll.
Pengeluaran kas untuk:
mm.
Pembelian atau persediaan
x
lll.
R
mmm.
nnn.
ooo.
Beban usaha
nn.
Beban bunga
oo.
ppp.
qqq.
Pajak penghasilan
pp.
rrr.
Jumlah netto arus
aktivitas operasi
kas
dari
y.
z. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
aa.Penjualan ekuipmen
bb.Pembelian ekuipmen baru
cc.
dd.Jumlah netto arus kas dari
aktivitas investasi
ee.
ff.
gg.Arus
Kas
dari
Aktivitas
Pendanaan
hh. Utang bank jangka panjang
ii.
jj. Jumlah netto arus kas dari
aktivitas pendanaan
qq.
x
sss.
x
rr.
ttt.
ss.
x
uuu.
tt.
vvv.
uu.
x
www.
x
vv.
xxx.
ww.
x
yyy.
xx.
zzz.
x
yy.
27
zz.
aaa.
bbb.
ccc.
ddd.
x
eee.
(
fff.
ggg.
hhh.
iii.
jjj.
kkk.
X
aaaa.
bbbb.
cccc.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
dddd.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jasa Pondok
Media adalah perusahaan yang sudah cukup berkembang yang dijalankan
oleh wirausaha muda, karena transaksinya sudah bertambah banyak
maka perusahaan tersebut perlu menerapkan sistem akuntansi, dalam
praktiknya di perusahaan tersebut, pencatatan secara manual sudah
28
dilaksanakan, hanya belum sesuai dengan standar akuntansi, dan laporan
keuangan juga belum pernah disusun, hal ini karena kurangnya sumber
daya manusia yang memadai. Saran yang dapat penulis usulkan adalah,
sebaiknya perusahaan tersebut sudah mulai melakukan pembenahan
agar pelaksanaan transaksi dapat dikontrol, dan juga Sistem Pengendalian
Interen perlu diterapkan dengan tujuan untuk meminimalkan adanya
penyelewengan.Laporan Keuangan juga perlu disusun untuk mengetahui
bagaimana kondisi keuangan perusahaan tersebut.
eeee.
ffff.
gggg.
hhhh.
iiii.
jjjj.
kkkk.
llll. DAFTAR PUSTAKA
mmmm.
Accounting Standards Board. 1978. Statement of Financial
Accounting Concepts (SFAC) No.1. Objectives of Financial Reporting
by Business Enterprises.
nnnn. Atmadja, Anantawikrama Tungga. 2013. “Penyertaan Modal Sosial
Dalam Struktur Pengendalian Intern LPD (Studi Kasus Lima LPD di
Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali)”.Jurnal Ilmiah, _____
oooo.
pppp. Baridwan,Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE
29
qqqq. Darmade, Dewa Kadek. (2016). "Kearifan Lokal Pade Gelahang
Dalam Mewujudkan Integritas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Organisasi Subak".Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 7,
Nomor 1(hlm. 51 - 60).
rrrr. Halim, Abdul. 2003. Auditing. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Financial
ssss. Hapsari, Ulfi. 2005. ”Sistem Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Pada Unit Usaha Toko di KPRI Serba Usaha Migas
Cepu”. Tugas Akhir, Universitas Negeri Semarang.
tttt.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
uuuu. Jafar Hafsah, Mohammad. 2000. Kemitraan Usaha. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
vvvv. Kell, Walter G., Raymond N Johnson, and William C Boynton. 2001.
Modern Auditing. Seventh Edition. New York: John Willey & Sons Inc.
wwww.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
xxxx. Musmini, LS. 2008. Survai Peranan Akuntansi Sebagai Dasar
Pengambilan Keputusan Bisnis pada UMKM.Hasil penelitian, tidak
dipublikasikan.
yyyy. Secokusumo.1997. Akuntansi
Jakarta: Salemba Empat.
di
Indonesia.
Edisi
terjemahan.
zzzz. Suhairi., Sofri Yahya, dan Hasnah Haron. 2004. Pengaruh
Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian Wirausaha Terhadap
Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan
Investasi.Simposium Nasional Akuntansi VIII, 1-19, Denpasar.
aaaaa.
Tearney, Wolk and Dodd. 2001. Accounting Theory. South
Western College Publishing: Thomson Learning
bbbbb.
Wilkinson, J.W., Cerullo, M. J., Raval, V., and Wong-On-Wing,B.
2000. Accounting Information Systems- Essential Concepts and
Applications. Fourth Edition, John Willey and Sons, Inc
ccccc. Warsono, Sony. Akuntansi UMKM Ternyata Mudah Dipahami dan
Dipraktikkan. Yogyakarta: Asgard Chapter. 2010.
ddddd.
eeeee.
fffff.
ggggg.
30
hhhhh.
iiiii.
jjjjj.
kkkkk.
lllll.
mmmmm.
nnnnn.
ooooo.
ppppp.
qqqqq.
rrrrr.
sssss.
ttttt.
uuuuu.
vvvvv.
wwwww.
31
xxxxx.
yyyyy.
LAMPIRAN
zzzzz.
Lampiran 01. Foto wawancara dengan pemilik
Pondok Media
aaaaaa.
bbbbbb.
cccccc.
dddddd.
eeeeee.
ffffff.
gggggg.
hhhhhh.
iiiiii.
jjjjjj.
kkkkkk.
llllll.
mmmmmm.
nnnnnn.
oooooo.
pppppp.
qqqqqq.
rrrrrr.
ssssss.
tttttt.
uuuuuu.
vvvvvv.
wwwwww.
xxxxxx.
yyyyyy.
zzzzzz.
Lampiran 02. Pencatatan yang diterapkan oleh
Pondok Media
aaaaaaa.
bbbbbbb.
ccccccc.
ddddddd.
eeeeeee.
fffffff.
ggggggg.
hhhhhhh.
iiiiiii.
jjjjjjj.
kkkkkkk.
lllllll.
mmmmmmm.
nnnnnnn.
ooooooo.
ppppppp.
qqqqqqq.
rrrrrrr.
sssssss.
ttttttt.
uuuuuuu.
vvvvvvv.
TELISIK PENTINGNYA PENERAPAN
SISTEM AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO, KECIL
DAN MENENGAH
wwwwwww.
(Studi Kasus Pada Usaha Pondok Media
Singaraja,Bali)
xxxxxxx.
yyyyyyy.
zzzzzzz.
aaaaaaaa.
bbbbbbbb.
cccccccc.
dddddddd.
eeeeeeee.
ffffffff.
gggggggg.
hhhhhhhh.
Oleh
Gusti Ayu Putu Candra Mahasari
iiiiiiii. NIM.1417051077
jjjjjjjj.
kkkkkkkk.
llllllll.
mmmmmmmm.
nnnnnnnn.
oooooooo.
pppppppp.
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STRATA 1
qqqqqqqq.
rrrrrrrr.
FAKULTAS EKONOMI
UNVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
ssssssss.
SINGARAJA
tttttttt. 2017
uuuuuuuu.
vvvvvvvv.
USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
(STUDI KASUS PADA USAHA PONDOK MEDIA)
Gusti Ayu Putu Candra Mahasari
Jurusan Akuntansi Program S1 Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
candramahasari71@gmail.com
Abstrak
Sistem merupakan suatu yang penting dalam suatu aktivitas bisnis,
khususnya untuk bisnis yang memiliki banyak transaksi dan kompleks.
Sistem terbagi menjadi beberapa prosedur.Akhirnya, pernyataan
keuangan adalah standar akuntansi yang berlaku umum.Oleh karena itu,
memerlukan Sistem Pengendalian Internal (SPI), suatu organisasi yang
memiliki SPI yang baik, kesalahan itu dapat diminimalisir. Dalam
penelitian ini adalah diskriptif dan objek penelitian ini adalah Jasa
Percetakan "Pondok Media” yang terletak di Jalan Gajah Mada No. 47,
Singaraja – Bali, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan semua
pengusaha dan setiap orang membutuhkan sistem akuntansi dalam
pengelolaan usahanya dan membuat laporan keuangan sesuai dengan
standar yang berlaku.Masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui
sistem akuntansi yang digunakan dalam usha usaha yang dapat
dikendalikan dan kesalahannya dapat diminimalisir. Hasil penelitian ini
adalah menemukan beberapa kesalahan terkait penerapan sistem
akuntansi dan juga sistem pengendalian internal yangkurang
padaorganisasi ini, disamping itu pula ada beberapa juga yang hal baik
yang sudah diterapkan pada organisasi ini yaitu sudah menerapkan
sistem akuntansi meskipun sangat sederhana karena keterbatasan
sumber daya manusia yang dimiliki. Dalam penelitian ini mencoba
mencari solusi masalah dalam organisasi ini dan mencoba memberikan
contoh laporan keuangan yang sesuia dengan standar yang berlaku.
Kata Kunci: sistem, prosedur, sistem akuntansi, sistem pengendalian
internal
Abstract
System is an important in a business, especially for businesses that have
many transactions and complex. The system is divided into several
procedures. Finally, financial statements are generally accepted
accounting standards. Therefore, an Internal Control System (SPI) is
required, an organization that has a good SPI, the error can be minimized.
In this research is descriptive and the object of this research is Printing
Services "Pondok Media" located in Gajah Mada street Singaraja – Bali.
This study aims to describe all entrepreneurs and everyone who needs an
1
accounting system in accordance with applicable standards. The problem
in this research is the information system used in controlled business
effort and the error can be minimized.The result of this research is to find
some errors related to the implementation of accounting system and also
the internal control system that exist in this organization, besides that
there are also some good that have been applied to this organization that
is applying very simple accounting system because of limited human
resources owned. In this research try to find a solution in this case and try
to give example of financial statement in accordance with applicable
standard.
Keywords: system, procedure, accounting system, internal control
system
2
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perekonomian dunia yang semakin mengglobal seiring dengan
perkembangan perdagangan bebas akan membawa banyak pemain untuk
terlibat didalamnya. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan
menjadi
salah
satu
pemain
yang
penting.
Terutama
di
Negara
berkembang, seperti Indonesia, sektor UMKM adalah pendorong utama
pertumbuhan
ekonomi
(economic
growth).Hal
tersebut
dikarenakan
keberadaan UMKM dan kesempatan lapangan pekerjaan yang luas bagi
masyarakat.Pemerintah memberi perhatian yang sangat besar terhadap
perkembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM).Bertahannya
UMKM terhadap krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 menjadi
alasan utama mengapa pemerintah harus menaruh perhatian yang besar.
Fungsi dan peran UMKM saat ini dirasakan amat penting.Selain
sebagai
sumber
mata
pencaharian
orang
banyak,
tetapi
juga
menyediakan secara langsung lapangan kerja bagi sebagian besar
penduduk. Sebagai kelompok usaha mikro kecil dan menengah, UMKM
selalu terjebak dalam problem teknik produksi, pemasaran, keterbatasan
modal,
manajemen dan teknologi. Sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan usaha kecil dalam rangka memperluas perananya didalam
perekonomian nasional, diperlukan serangkaian pembinaan terpadu dan
berkelanjutan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut terutama
bersumber pada masalah keterbatasan pengetahuan, informasi dan
permodalan (Jafar Hafsah,2000)
3
Dewasa kini, dalam menjalankan suatu usaha atau bisnis, suatu
perusahaan dihadapkan pada berbagai permasalahan
yang semakin
kompleks, hal ini erat kaitannya dengan adanya berbagai macam
transaksi bisnis yang terus berkembang sejalan dengan semakin pesatnya
perekonomian global. Terlepas dari semakin kompleksnya kegiatan usaha
dan juga transaksi yang beraneka ragam tersebut maka secara otomatis
kegiatan operasional juga semakin beragam pula, dengan demikian
diperlukan
adanya
pengelolaan
kegiatan
usaha
sehingga
kegiatan
operasional dapat terkontrol dengan baik. Terkait dengan berbagai
problematika yang dihadapi oleh perusahaan
maka diperlukan adanya
suatu sistem akuntansi yang dapat digunakan untuk mengelola berbagai
macam transaksi tersebut. Sistem akuntansi yang pada umumnya terdiri
dari berbagai macam prosedur-prosedur yang mengatur tentang berbagai
langkah yang harus dilaksanakan bertujuan agar suatu perusahaan dapat
berjalan efisien dan efektif. Dengan demikian, dapat dikatakan semakin
kompleks suatu kegiatan operasional suatu perusahaan maka sistem
akuntansi semakin penting untuk diterapkan dalam mengelola suatu
perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan operasional perusahaan
dapat berjalan efisien dan efektif.
Hasil dari sistem akuntansi tersebut adalah berupa informasi yang
dapat
digunakan
untuk
menunjukkan
kondisi
keuangan
perusahaan.Informasi yang disampaikan tersebut adalah bersifat moneter
yang dituangkan dalam bentuk laporan keuangan.Informasi tersebut
bermanfaat untuk penilaian kinerja suatu perusahaan, di antaranya untuk
4
mengetahui berapa perolehan laba suatu perusahaan yang bermanfaat
untuk menjaga kontinuitas suatu perusahaan.Karena tujuan utama suatu
perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang bermanfaat untuk
mempertahankan
kelangsungan
hidup
suatu
perusahaan.
Informasi
keuangan yang merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi
tersebut digunakan oleh berbagai pihak-pihak yang berkepentingan.
Karena ada beragam pemakai yang berkepentingan tersebut maka
diperlukan adanya standar dalam penyusunannya, hal ini bertujuan untuk
memudahkan dalam memahami laporan keuangan.Standar tersebut
dituangkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Untuk
menyusun laporan keuangan yang sesuai standar terlebih dahulu harus
ada pembenahan sistem dari dalam perusahaan itu sendiri, karena sistem
yang bagus akan memudahkan dalam penerapannya.
Dalam Sistem Akuntansi tersebut mengenal ada dua metode yang
digunakan baik secara manual dan ada juga yang sudah komputerisasi.
Hal prinsip yang membedakannya terletak pada proses akuntansinya.
Perusahaan
yang
terkomputerisasi
menggunakan
semua
proses
sistem
sudah
akuntansi
dilakukan
yang
oleh
sudah
komputer,
sedangkan jika perusahaan masih dengan sistem akuntansi yang manual
semua masih dikerjakan oleh manusia. Tetapi terlepas dari sistem manual
maupun komputerisasi, pada dasarnya sistem akuntansi tetap harus
dimulai dari hal yang mendasar yaitu dengan cara pelatihan bagi sumber
daya manusianya (SDM). Penerapan sistem akuntansi tersebut tidak
5
terkecuali juga dilakukan oleh semua lingkup usaha baik pengusaha
mikro, kecil, menengah maupun besar. Disamping itu sistem akuntansi
juga perlu diterapkan dalam semua jenis kegiatan usaha, baik itu
perusahaan
manufaktur,
dagang
maupun
jasa,
karena
dengan
diterapkannya sistem akuntansi yang benar maka akan meminimalisir
terjadinya kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja, dan
tentunya akan menghasilkan informasi yang lebih akurat.
Namun yang terjadi dilapangan bahwa , pengusaha kecil secara
umum menganggap bahwa informasi akuntansi tidak terlalu penting, sulit
diterapkan terkait dengan sumber daya manusia yang paham akan
akuntansi sangat terbatas dan juga membuang waktu dan biaya . Hal
yang terpenting bagi pengelola usaha kecil pada umumnya adalah
bagaimana cara menghasilkan laba yang banyak tanpa repot menerapkan
akuntansi. Kenyataan ini juga didukung oleh hasil penelitian Musmini
(2008)
menemukan
bahwa
kebanyakan
usaha
kecil
tidak
menyelenggarakan catatan akuntansi, beberapa mempunyai catatan
keuangan modelnya sangat sederhana dan tidak sistematis. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa UMKM kurang memahami akan
pentingnya akuntansi.
Hal seperti ini juga peneliti temui pada suatu kegiatan usaha jasa
percetakan Pondok Media di Jalan Gajah Mada No. 47, Singaraja – Bali,
yang usahanya adalah menyediakan jasa photo dan video serta jasa
service dan printing yang ada di kota Singaraja. Usaha yang kini tengah
berkembang ini
hanya berawal dari Program Kerja Mahasiswa yang
6
diadakan oleh Universitas Pendidikan Ganesha
pada tahun 2014. Pada
awalnya usaha yang dirintis oleh empat orang mahasiswa ini hanya
bermodalkan dana hibah dari PKM dan PMW yang diberikan oleh
Universitas. Pada saat itu dengan modal kurang lebih Rp. 16.000.000,keempat mahasiswa ini membentuk usaha yang bernama ”Loundry
Laptop”. Usaha yang mereka jalankan mulai berkembang yang awalnya
hanya menyediakan jasa laundry laptop kini ditambah dengan jasa
percetakan dan berganti nama menjadi “Techno Komputer”. Beranjak dari
usaha tersebut, salah satu anggota memutuskan untuk mengembangkan
usaha tersebut dengan membuka usaha baru yang kini menjadi “Pondok
Media” dikelola oleh Jupi Arya Bayu Permadi.
Usaha Pondok Media merupakan salah satu bukti bahwa generasi
muda sudah mau terjun membuka lapangan pekerjaan khususnya untuk
diri sendiri dan tentunya berpeluang untuk orang lain. Usaha yang
berawal dari hobi ini, kini sudah mendiversifikasi jasa usahanya menjadi
jasa service and printing serta jasa foto and video.
Sama halnya dengan usaha yang lain, kendala yang dihadapi usaha
Pondok Media terletak pada keterbatasan sumber daya manusia yang
dimiliki sehingga pemilik perusahaan belum mengelola usahanya secara
profesional, dengan demikian operasional perusahaan tidak terkontrol
dengan baik, hal ini menimbulkan keinginan peneliti untuk mencoba
menerapkan sistem akuntansi pada perusahaan tersebut. Hal tersebut
juga dikuatkan oleh pemilik Pondok Media kak Jupi
7
"… terkait dengan keterbatasan usaha kakak masih
terkait pengelolaan keuangan usaha. Kalau
bentuknya Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)
anak akuntansi yang bantu buat laporan keuangan.
ya sederhana saja."
terletak di SDM
dulu semasih
ada kak Mona
Kalau sekarang
Dalam penelitian ini juga meneliti hal yang sama dengan penelitian
sebelumnya yaitu mengenai penerapan sistem akuntansi dan penerapan
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan, tetapi penelitian ini tidak
sampai pada nilai nominal yang lebih detail dari kegiatan keuangan
perusahaan tetapi lebih menekankan pada pembenahan dari sistem
akuntansi yang sesuai standar saja serta jenis kegiatan usaha juga
berbeda dengan yang sebelumnya. pada penelitian sebelumnya objek
penelitiannya
oriented
adalah yayasan yang merupakan perusahaan non profit
sedangkan
pada
perusahaan profit oriented.
penelitian
sekarang
objeknya
adalah
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
dapat memberikan gambaran bagi para pengelola kegiatan bisnis serta
pihak-pihak yang berkepenting- an tentang perlunya penerapan sistem
akuntansi bagi suatu perusahaan dan penerapan cara penyusunan
laporan keuangan yang sesuai standar.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah di paparkan di atas,
maka peneliti tertarik untuk mendeskripsikan dan memaknai terkait
pencatatan akuntansi yang diterapkan pada usaha Pondok Media Jalan
Gajah Mada No. 47, Singaraja – Bali dengan mengangkat judul " TELISIK
PENTINGNYA
PENERAPAN
SISTEM
AKUNTANSI
PADA
USAHA
MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS PADA USAHA
PONDOK MEDIA) ".
8
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana penerepan sistem akuntansi pada usaha jasa Pondok
Media?,
2. Bagaimanakah pencatatan keuangan yang benar dan tepat yang
dapat diterapkan oleh usaha jasa Pondok Media?
Tujuan
1. Untuk mengetahui penerepan sistem akuntansi pada usaha jasa
Pondok Media.
2. Untuk memberikan arahan terkait pencatatan keuangan yang benar
dan tepat yang dapat diterapkan oleh usaha jasa Pondok Media.
II.
KAJIAN PUSTAKA
Definisi UMKM
Terdapat
beberapa
lembaga
keuangan
atau
instansi
yang
memberikan definisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sesuai dengan
Undang – Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah, UMKM didefinisikan sebagai berikut :
Pasal 6
1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha, atau
9
b. Memiliki
hasil
penjualan
tahunan
paling
banyak
Rp.
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2) Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima
puluh
juta
rupiah)
sampai
dengan
paling
banyak
Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha, atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).
3) Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima
ratus
juta
rupiah)
10.000.000.000,00
sampai
dengan
paling
banyak
Rp.
(sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha, atau
b. Memiliki
hasil
penjualan
tahunan
lebih
dari
Rp.
2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah).
Peran Akuntansi bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Menurut Abubakar A. & Wibowo (2004) akuntansi adalah proses
identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari
suatu entitas atau perusahaan.
Akuntansi
mempunyai
peranan
untuk
mencapai
keberhasilan
usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000 dalam Pinasti,
2007). Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang andal bagi
10
pengambil
keputusan
dalam
pengelolaan
usaha
kecil,
antara
lain
keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain – lain
(Suhairi,Sofri Yahya dan Hasnah Haron,2004). Penyediaan informasi
akuntansi bagi usaha kecil juga diperlukan khususnya untuk akses subsidi
pemerintah dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur
(Bank).
Laporan keuangan UMKM adalah pembukuan sederhana yang
dibuat oleh pengelola UKM untuk mengetahui apakah bisnis yang dikelola
menguntungkan
atau
merugikan.Penerapan
akuntansi
dalam UMKM
memainkan peran yang penting dalam memutuskan keberhasilan usaha.
Namun, disisi lain, para UMKM kurang memahami pentingnya penerepan
akuntansi khususnya penyajian laporan keuangan. Banyak UKM yang
belum menerapkan proses akuntansi dalam usahanya karena beberapa
alasan antara lain ketidaktahuan pengelola UKM tentang akuntansi, untuk
menghindari pajak dan karena pihak UMKM tidak memiliki waktu cukup
untuk mengelola data akuntansi. Padahal akuntansi sangat berperan
penting untuk perkembangan usahanya.
Manfaat penyusunan laporan keuangan bagi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah bukan hanya sekedar kemudahan memperoleh kredit dari
lembaga keuangan. Namun jauh dari itu, penyusunan laporan keuangan
bermanfaat untuk pengendalian asset, kewajiban, dan modal serta
perencanaan pendapatan dan efesiensi biaya – biaya yang terjadi dan
pada akhirnya laporan keuangan tersebut sebagai alat untuk pengambilan
keputusan perusahaan.
11
Sistem dan Sistem Akuntansi
Menurut Wilkinson (2000: 6) sistem merupakan suatu kesatuan dari
bagian- bagian yang saling berinteraksi dan berfungsi secara bersamasama untuk mencapai suatu tujuan.
Mulyadi (2001: 6) mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan.
Dari dua definisi di atas dapat dijelaskan bahwa suatu sistem tidak
dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan kumpulan dari bagian-bagian
sistem yang membentuk satu kesatuan, atau dengan kata lain sistem
terdiri dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan satu sama lain.
Prosedur
tersebut
merupakan
urutan-urutan
kegiatan
yang
harus
dilaksanakan, jadi dalam suatu kegiatan perusahaan dapat dicontohkan
prosedur tersebut merupakan urutan kegiatan yang harus dilaksanakan
mulai dari adanya transaksi sampai bagaimana caranya transaksi tersebut
harus dilaporkan.
Dalam suatu entitas atau perusahaan dapat mengibaratkan sistem
sebagai jantungnya suatu perusahaan, maka dapat dikatakan bahwa
tanpa
ada
sistem
perusahaan
tidak
dapat
berjalan
sebagaimana
mestinya, dan sebaliknya apabila sistem tidak diterapkan maka kegiatan
operasional
kemungkinan
tidak
dapat
terjadi
berjalan
banyak
secara
efektif
dan
efisien
penyelewengan-penyelewengan
dan
dalam
praktiknya. Oleh karena itu suatu sistem sangat penting bagi perusahaan
12
tersebut maka perusahaan wajib hukumnya harus mulai menerapkannya
dalam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.
Sistem akuntansi sudah sewajarnya harus diterapkan untuk semua
jenis perusahaan, baik perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun
perusahaan manufaktur. Disamping itu juga menurut skala perusahaan
baik perusahaan besar maupun kecil, tetapi dalam pelaksanaannya
disesuaikan dengan jenis dan kondisi perusahaan, sehingga dalam
pelaksanaannya dilapangan tidak kaku, dalam hal ini penerapan sistem
untuk perusahaan kecil dengan besar semestinya berbeda, hal ini
mempertimbangkan cost benefit nya, karena dalam perusahaan besar
transaksinya relatif lebih kompleks, sehingga penerapan sistemnya juga
lebih kompleks pula.
Sesuai dengan siklus dalam perusahaan, maka sistem itu terdiri
dari: sistem akuntansi penerimaan kas, sistem pengeluaran kas, sistem
pembelian dan sistem penjualan. Sistem penerimaan kas ada dua macam,
yaitu secara tunai dan kredit.
Secara teori ada tiga macam prosedur penerimaan kas, yaitu
penerimaan kas dari over-the-counter sale, penerimaan kas dari cash-ondelivery sales (COD) dan dari credit card sales (Ulfi, 2005). Dari uraian
tentang prosedur-prosedur yang membentuk suatu sistem akuntansi
tersebut maka secara ringkas dapat disimpulkan bahwa akhir dari
penyusunan sistem dan prosedur tersebut adalah untuk dapat menyajikan
informasi yang bermanfaat dalam bentuk laporan keuangan.
13
Laporan Keuangan
Zaki Baridwan (2004: 17) mendefinisikan laporan keuangan sebagai
berikut: “Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses
pencatatan transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun
buku yang bersangkutan”. Secara umum pengertian laporan keuangan
adalah mendasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK
No.1 2007) yang menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan
bagian dari proses pelaporan keuangan, dalam Standar Akuntansi
Keuangan disebutkan bahwa Laporan Keuangan yang lengkap terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, catatan atas laporan
keuangan dan informasi tambahan misalnya informasi keuangan segmen
industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Diungkapkan dalam Accounting Principles Board (APB) Opinion No.4 yang
menyatakan tentang fungsi dari laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang bersifat finansiil mengenai aktivitas ekonomi dan dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi (APB Opinion 4 dalam
Tearney, 2001). Disebutkan pula dalam Statement of Financial Accounting
Concepts (SFAC No. 1, 1978) bahwa tujuan pelaporan keuangan salah
satunya adalah menyediakan informasi kepada investor dan kreditor
mengenai
prospek
kondisi
keuangan
perusahaan,
terutama
yang
menyangkut jumlah, waktu dan kepastian arus kas yang diperoleh
perusahaan. Bagi investor informasi laporan keuangan berkaitan dengan
retun yang diharapkan dari dana yang diinvestasikan. Informasi akuntansi
14
yang dimaksud adalah terutama terkait cash flow dan laporan laba rugi
suatu perusahaan.
Mengingat pengguna atau pihak yang berkepentingan terkait
informasi akuntansi tersebut sangat beragam maka dalam penyusunan
laporan keuangan harus tetap mendasarkan kepada aturan-aturan dalam
Standar Akuntansi Keuangan sehingga laporan keuangan dapat dipahami
oleh pengguna laporan keuangan yang berasal dari berbagai kalangan
serta laporan keuangan harus memilki format laporan yang standar.
Mengenai standar format yang baku dalam penyusunan laporan keuangan
diatur di dalam PSAK tersebut, termasuk penyusunan laporan keuangan
sesuai kriteria organisasinya, misal untuk perusahaan dagang atau
manufaktur atau organisasai non profit.
Sistem Pengendalian Intern
Berbicara tentang prosedur-prosedur akuntansi yang membentuk
suatu sistem, di dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari sistem
pengendalian interen (SPI), karena SPI ini berfungsi sebagai kontrol untuk
memantau jalannya sistem yang ada di perusahaan. Dalam hal ini Sistem
Pengendalian Internal
menunjukkan kegiatan operasional dalam suatu
entitas sudah berjalan sesuai yang diharapkan serta untuk menjamin
bahwa kegiatan operasional berjalan efektif dan tidak ada kecurangan
atau penyimpangan.
The COSO report mendefinisikan internal control berikut ini (Walter
G Kell., Raymond N Johnson and William C Boynton, 2001: 325) “Internal
control is a process, effected by an entity’s board of directors,
15
management, and other personnel, designed to provide reasonable
regarding the achievement of objectives in the following categories:
reliability of financial reporting, compliance with applicable laws and
regulations and effectiveness and efficiency of operations”. Abdul Halim
memberikan pemahaman bahwa SPI adalah serangkaian proses yang
dijalankan entitas, proses tersebut merupakan rangkaian kebijakan dan
prosedur yang sistematis, dengan tujuan untuk menjaga keandalan
pelaporan keuangan entitas, menjaga efektivitas dan efisiensi operasi dan
menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku (Abdul Halim,
2003:197).
Dengan
demikian
suatu
Sistem
Pengendalian
Interen
(SPI)
merupakan suatu sistem yang digunakan oleh suatu entitas untuk
menjamin bahwa pelaksanaan operasional perusahaan berjalan sesuai
tujuan, menjaga agar laporan keuangan dapat diandalkan, maka dari itu
Sistem Pengendalian Intern sebaiknya diterapkan dalam perusahaan,
karena dengan adanya Sistem Pengendalian Intern yang baik
maka
diharapkan
dapat
segala
bentuk
penyelewengan
dan
kecurangan
diminimalisir.
Apabila Sistem Pengendalian Intern suatu perusahaan kuat, maka
apabila dilakukan pemeriksaan atau audit dalam perusahaan tersebut
maka skope audit dapat dipersempit karena segala dokumen dan catatan
yang mendukung pemeriksaan dapat tersedia serta penyimpangan minim
terjadi. Namun berhasil tidaknya Sistem Pengendalian Intern yang
diterapkan dalam suatu entitas sangat didukung oleh kerjasama dari
16
seluruh stakeholder terkait diantaranya, pihak manajemen selaku yang
bertanggung
jawab
dan
juga
pelaksana
dalam
hal
ini
karyawan
perusahaan. Disamping itu, didukung oleh sumber daya manusia yang
kompeten dalam perusahaan tersebut.
III.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif
atau yang sering disebut dengan nama metode interaksionis simbolis,
fenomenologi ataupun studi kasus (Mustapa dalam Atmadja, 2013).
Dalam penelitian mencoba untuk memahami kondisi yang seharusnya
diterapkan dalam kaitannya dengan penerapan sistem dan penyusunan
laporan keuangan dalam suatu perusahaan yang belum menerapkan
sistem akuntansi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, serta
disesuaikan dengan konsep dan teori yang ada.
Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di usaha Pondok Media, di Jalan Gajah Mada
No. 47, Singaraja – Bali. Alasan dilakukan penelitian pada objek ini adalah
karena perusahaan yang bersangkutan tergolong sudah berkembang
tetapi belum menerapkan dan menyusun laporan keuangan yang sesuai
dengan standar, sehingga diharapkan dengan disusunnya sistem dan
prosedur akuntansi maka transaksi perusahaan akan lebih terkontrol.
Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder,
yaitu dari wawancara dan penelusuran dokumen terkait.Jenis data dalam
17
penelitian berupa data kualitatif, yaitu gambaran umum perusahaan dan
data kuantitatif, berupa bukti transaksi dan catatan-catatan akuntansi
terkait.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Mengetahui deskripsi kegiatan usaha perusahaan termasuk jenis usaha
dan produk yang dihasilkan.
b. Mengetahui kegiatan operasional yang sudah berjalan di perusahaan
tersebut.
c. Mengetahui dokumen dan catatan yang sudah digunakan dalam
perusahaan tersebut.
d. Menyusun sistem akuntansi yang sesuai konsep akuntansi yang
seharusnya diterapkan dalam perusahaan tersebut.
e. Menyusunkan laporan keuangan yang sesuai
dengan
standar
akuntansi keuangan.
Teknik Analisis Data
Analisis dilakukan dengan merujuk pada proposisi yang telah dibuat
sebelumnya. Proposisi ini diuji untuk mengetahui sejauh mana dapat
dipertahankan melalui bukti-bukti yang dikumpulkan dalam menjawab
pertanyaan penelitian. Selanjutnya hasil analisis ini akan dimanfaatkan
dalam penarikan suatu kesimpulan penelitian yang menguraikan makna
subjektif, temuan konsep atas permasalahan yang diteliti. Selain itu
kegiatan pengumpulan data, reduksi data dan penarikan kesimpulan
merupakan bagian rangkaian yang terkait dan bisa berlangsung secara
ulang-alik, sampai mendapatkan hasil penelitian akhir yang bersifat
18
holistic dan sarat makna dalam konteks pemberian jawaban terhadap
masalah yang dikaji menurut Atmadja dalam Darmada (2016).
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapan Akuntansi dalam Usaha Pondok Media
Informasi laporan keuangan atau akuntansi yang handal dan tepat
waktu dapat menjadi faktor penentu penting untuk mengambil keputusan
yang berkaitan dengan bisnis yang ditekuninya. Laporan keuangan pokok
yang dimaksud adalah laporan laba rugi, nerca dan arus kas. Dengan
adanya laporan keuangan ini dapat menjadi gambaran kondisi finansial
perusahaan
termasuk
kedalamnya
perushaan
bersekala
kecil
dan
menengah. Laporan keuangan idealnya disusun secara standar sesuai
dengan prinsip – prinsip akuntansi berterima umum. Dengan demikian
lapoan keuangan tersebut dapat menjadi dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan untuk pengajuan kredit, tawaran kerjasama, dan
sebagainya.
Bersebrangan dengan pentingnya penerapan akuntansi, pada
kenyataannya masih banyak UMKM yang belum menggunakan informasi
akuntansi
secara
maksimal
pada
usahanya
atau
mungkin
belum
menerapkannya dengan benar, begitu juga dengan pola pikir pelaku
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang beranggapan apabila dalam
usahanya menerapkan akuntansi hanya akan menambah rumit pekerjaan.
Minimnya pengetahuan para pelaku usaha mengakibatkan banyak pelaku
19
usaha yang mengalami persoalan terkait keuangan, akibatnya usaha akan
terlilit hutang dan tidak mampu membayarnya.
Permasalahan terkait pengelolaan dana merupakan faktor kunci
yang dapat menyebabkan kegagalan pada Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Meskipun kita ketahui banyak faktor lain yang mempengaruhi
kegagalan dalam UMKM, akan tetapi pada umumnya persoalan muncul
akibat minimnya pengetahuan dalam mengelola dana. Menurut Sony
Warsono
(2010)
menyebutkan
bahwa
penyelesaian
permasalahan
pengelolaan dana pada suatu usaha adalah dengan mempraktikkan
akuntansi secara baik, dan benar.
Problematika
seperti
ini
menjadi
momok
besar
bagi
para
pengusaha kecil dan menengah khususnya, sehingga enggan untuk
menerapkan sistem akuntansi yang sesuai dengan standar. Permasalahan
yang sama juga dialami oleh usaha Pondok Media yang terletak di Jalan
Gajah Mada No. 47, Singaraja – Bali. Terkait proses meritis penyusunan
laporan keuangan atau pembukuan yang baik bukanlah hal yang mudah
dilakukan oleh semua orang apalagi usaha yang bersekala kecil dan
menengah. Hal ini dikarenakan diperlukan prinsip – prinsip pembukuan
dan sistem informasi yang diperlukan perusahaan.
Belum adanya kesadaran akan pentingnya informasi akuntansi dan
juga
faktor
Sumber
Daya
Manusia
kerap
muncul
sebagai
faktor
penghambat dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Tidak adanya
informasi akuntansi juga menghambat pengusaha dalam melakukan
aktivitas bisnis seperti terhambatnya dalam pencarian kredit usaha, tidak
20
mendapatkan no ijin usaha terkait wajib pajak, sulit untuk melakukan
ekspansi usaha dan lain sebagainya. Permasalahan ini juga dirasakan oleh
usaha Pondok Media, yang diungkapkan langsung oleh pemiliknya Kak
Jupi.
"... permasalahan utama terkait belum adanya laporan keuangan di
usaha kakak ini yaitu usaha kakak belum punya ijin usaha dik, jadi
belum bisa bayar pajak terkait usaha kakak ini".
Terkait evaluasi pelaksanaan transaksi di perusahaan
Setelah
beberapa data dan dokumen pendukung berhasil dikumpulkan maka
dihasilkan gambaran tentang perusahaan sebagai berikut:
1. Kelebihan Usaha Pondok Media
a. Perusahaan sudah memiliki kesadaran untuk mencatat apa yang
menjadi kewajiban (utang) yang harus dilunasi karena terdapat
tanggal transaksi, sehingga dapat digunakan sebagai kontrol
mengenai berapa kewajiban yang harus dibayar dan kapan harus
melunasi.
b. Perusahaan mencatat daftar persediaan barang sehingga dapat
diketahui apa saja persediaan barang yang dimiliki dan dapat
digunakan sebagai kontrol kapan perusahaan harus melakukan
pengadaan barang apabila persediaaan barangnya sudah habis.
c. Nota atau bukti transaksi yang ada sudah diarsip sesuai tanggal
terjadinya,
sehingga
mempermudah
apabila
suatu
saat
membutuhkan data tersebut dan transaksi sulit terkontrol.
2. Kelemahan Usaha Pondok Media
a. Format yang digunakan masih sangat sederhana hanya mencatat
pemasukan dan pengeluaran serta belum sesuai standar.
b. Masih menggunakan pencatatan manual, sehingga memerlukan
waktu yang lama untuk melakukan pencatatan.
21
c. Kurang adanya pencatatan yang jelas yang terkait dengan utang
dan piutang, meskipun ada pencatatan tetapi tidak jelas berapa
umur utang piutangnya
Selanjutnya mengenai evaluasi berdasarkan Sistem Pengendalian
Interen (SPI) Sesuai dengan unsur-unsur dalam SPI maka beberapa
kelemahan- kelemahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a.
Organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang
secara tegas (pemisahan fungsi). Karena skope usaha Pondok
Media termasuk menengah, tetapi berdasarkan jenisnya termasuk
perusahaan perorangan, dengan demikian artinya pemilik dalam
hal ini sekaligus sebagai manajer perusahaan. Hal ini memang
lazim dilaksanakan, namun pada bagian-bagian tertentu pemisahan
fungsi sebaiknya harus tetap ada bagian-bagiannya. Contohnya
pada kasus usaha Pondok Media, misalnya dalam hal ini pemilik
sekaligus pihak manajemen sebaiknya tidak secara langsung
menangani kas, tetapi pemilik dapat melimpahkannya kepada
bagian keuangan misalnya kasir, segala penerimaan maupun
pengeluaran kas diurusi oleh kasir, tetapi untuk setiap transaksi
pemilik tetap harus mengetahuinya. Sebaiknya perlu menambah
karyawan
yang
kompeten
jadi
bidangnya
untuk
menangani
administrasi perusahaan, sebaiknya ada dua orang, satu untuk
kasir dan satu bagian akuntansi untuk melakukan pencatatan dan
penyusunan laporan keuangan. Perusahaan juga perlu membuat
job description, sehingga masing-masing karyawan mempunyai
22
gambaran yang jelas apa yang menjadi tugas dan kewajiban
masing-masing.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan (Otorisasi) Otorisasi
diperlukan dengan tujuan agar semua transaksi dapat dibuktikan
keabsahannya, terutama yang terkait dengan pengeluaran kas
harus sepengetahuan pihak manajemen, dan juga usulan untuk
pembelian barang juga harus mendapat otorisasi dari pihak yang
berwenang.
Untuk
setiap
transaksi
harus
diikuti
dengan
pencatatan, hal ini sebagai dasar dalam penyusunan laporan
keuangan. Kondisi yang ada di perusahaan tersebut, belum
terdapat otorisasi untuk setiap transaksi, karena bukti transaksi
memang belum digunakan dalam perusahaan, dalam penelitian ini
diberikan contoh form bukti-bukti transaksi yang perlu digunakan
dan
bagaimana
pelaksanaan
pencatatan
sampai
dengan
penyusunan laporan keuangan diberikan secara lengkap dengan
tujuan perusahaan akan lebih tertata rapi dan penyimpangan dapat
dikurangi sehingga kekayaan perusahaan dapat terjaga.
c. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya
(Karyawan yang Kompeten) Peusahaan dalam hal ini sebagian
sudah dilaksanakan, contohnya adalah dalam memberikan jasa
perbaikan laptop dilakukan oleh orang yang ahli dalam pe- kerjaan
tersebut, tetapi untuk jasa akuntansi belum dilaksanakan dalam
perusahaan tersebut, sehingga proses akuntansi yang sesuai
standar belum dapat dilaksanakan.
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
23
Melihat kondisi yang ada di perusahaan tersebut, maka peneliti
mencoba untuk mengusulkan beberapa langkah yang harus dilakukan
dalam pembenahan sistem akauntansi. Dengan langkah – langkah
sebagai berikut :
1. Menyusunkan sistem dan prosedur akuntansi. Peneliti mencoba
menyusunkan
pedoman
sistem
dalam
akuntansi
menjalankan
yang
dapat
kegiatan
digunakan
operasional
sebagai
perusahaan.
Meskipun saat wawancara dengan pemilik Pondok Media mengatakan
bahwa dirinya sekarang tengah menggarap sebuah sistem terkait
pengeloaan keuangan yang bisa dioprasikan dengan mudah.
" sekarang kakak lagi nyobak (mencoba) merancang suatu
sistem terkait keuangan perusahaan, yang tentunya kakak
bisa paham walaupun kakak bukan basicnya(latarbelakang)
anak akuntansi"
Terkait penyusunan sistem dan prosedur akuntansi tersebut
berpedoman pada teori serta standar yang berlaku dan disesuaikan
dengan kondisi yang ada di perusahaan tersebut, karena skope dan
jumlah kayrawan yang tidak begitu banyak sehingga sistem akuntansi
dibuat sederhana.
2. Menyusun laporan keuangan
a.Laporan Laba Rugi
Hasil penyusunan laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Tabel 1.
Laporan Laba Rugi
JASA PONDOK MEDIA
LAPORAN LABA RUGI
Per 31 Desember 20xx
Pendapatan jasa
30.850.000.000
24
Beban usaha
Beban sewa ruangan
Beban listrik dan air
Beban Gaji
Beban perlengakapan kantor
Beban iklan
Beban telepon
5.000.000,00
700.000,00
10.000.000,00
300.000,00
600.000,00
200.000,00
Jumlah beban usaha
Laba usaha
16.800.000,00
14.050.000,00
b. Neraca
Berdasar kondisi yang ada maka peneliti menyusunkan neraca sbb:
Tabel 2.
Neraca
JASA PONDOK MEDIA
NERACA
Per 31 Desember 20xx
25
Aktiva Lancar
Kas
Bank
Piutang Usaha
Persediaan
pembantu
bahan
500.000
1.000.000
1.600.000
30.000.00
0
Kewajiban lancar
Hutang Usaha
Hutang Bank
Hutang Lain
Jml
lancer
Jumlah aktiva lancar
33.100.00
0
Aktiva Tetap
Tanah
Bangunan
Mesin
Inventaris
Jumlah Aktiva Tetap
kewajiban
5.000.000
Kwjban Jk Panjang
Hutang bank jk pjg
5.000.000
Jmh kewajiban
JUMLAH AKTIVA
33.100.00
0
Ekuitas
Modal
Laba thn lalu
Laba thn berjalan
17.000.00
0
5.200.000
4.900.000
Saldo laba akhir
Jumlah ekuitas
27.100.00
28.100.00
0
JML KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
c.
5.000.000
-
33.100.00
0
Laporan Arus Kas
d.
Untuk laporan arus kas ini peneliti baru mencoba
mengusulkan formatnya, dan sedang berusaha untuk menyusun
laporan arus kas, hal ini disebabkan keterbatasan SDM-nya, serta
untuk memberikan pemahaman mengenai sistem akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan ini bukan hal yang mudah, karena
latar
belakang
akuntansi,
personel
dengan
yang
demikian
menangani
pemahaman
bukan
dari
dilakukan
orang
secara
26
bertahap. Format yang diusulkan adalah seperti diuraikan dalam
teori di atas dengan menggunakan metode langsung dan transaksi
yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan sebagai berikut:
e. Tabel 3.
f. Laporan Arus Kas
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.
g.
JASA PERCETAKAN DR
h.
LAPORAN ARUS KAS
i. Periode Tahun Buku 20xx
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
kk.
R
Penerimaan kas dari pelanggan
ll.
Pengeluaran kas untuk:
mm.
Pembelian atau persediaan
x
lll.
R
mmm.
nnn.
ooo.
Beban usaha
nn.
Beban bunga
oo.
ppp.
qqq.
Pajak penghasilan
pp.
rrr.
Jumlah netto arus
aktivitas operasi
kas
dari
y.
z. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
aa.Penjualan ekuipmen
bb.Pembelian ekuipmen baru
cc.
dd.Jumlah netto arus kas dari
aktivitas investasi
ee.
ff.
gg.Arus
Kas
dari
Aktivitas
Pendanaan
hh. Utang bank jangka panjang
ii.
jj. Jumlah netto arus kas dari
aktivitas pendanaan
qq.
x
sss.
x
rr.
ttt.
ss.
x
uuu.
tt.
vvv.
uu.
x
www.
x
vv.
xxx.
ww.
x
yyy.
xx.
zzz.
x
yy.
27
zz.
aaa.
bbb.
ccc.
ddd.
x
eee.
(
fff.
ggg.
hhh.
iii.
jjj.
kkk.
X
aaaa.
bbbb.
cccc.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
dddd.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jasa Pondok
Media adalah perusahaan yang sudah cukup berkembang yang dijalankan
oleh wirausaha muda, karena transaksinya sudah bertambah banyak
maka perusahaan tersebut perlu menerapkan sistem akuntansi, dalam
praktiknya di perusahaan tersebut, pencatatan secara manual sudah
28
dilaksanakan, hanya belum sesuai dengan standar akuntansi, dan laporan
keuangan juga belum pernah disusun, hal ini karena kurangnya sumber
daya manusia yang memadai. Saran yang dapat penulis usulkan adalah,
sebaiknya perusahaan tersebut sudah mulai melakukan pembenahan
agar pelaksanaan transaksi dapat dikontrol, dan juga Sistem Pengendalian
Interen perlu diterapkan dengan tujuan untuk meminimalkan adanya
penyelewengan.Laporan Keuangan juga perlu disusun untuk mengetahui
bagaimana kondisi keuangan perusahaan tersebut.
eeee.
ffff.
gggg.
hhhh.
iiii.
jjjj.
kkkk.
llll. DAFTAR PUSTAKA
mmmm.
Accounting Standards Board. 1978. Statement of Financial
Accounting Concepts (SFAC) No.1. Objectives of Financial Reporting
by Business Enterprises.
nnnn. Atmadja, Anantawikrama Tungga. 2013. “Penyertaan Modal Sosial
Dalam Struktur Pengendalian Intern LPD (Studi Kasus Lima LPD di
Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali)”.Jurnal Ilmiah, _____
oooo.
pppp. Baridwan,Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE
29
qqqq. Darmade, Dewa Kadek. (2016). "Kearifan Lokal Pade Gelahang
Dalam Mewujudkan Integritas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Organisasi Subak".Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 7,
Nomor 1(hlm. 51 - 60).
rrrr. Halim, Abdul. 2003. Auditing. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Financial
ssss. Hapsari, Ulfi. 2005. ”Sistem Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Pada Unit Usaha Toko di KPRI Serba Usaha Migas
Cepu”. Tugas Akhir, Universitas Negeri Semarang.
tttt.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
uuuu. Jafar Hafsah, Mohammad. 2000. Kemitraan Usaha. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
vvvv. Kell, Walter G., Raymond N Johnson, and William C Boynton. 2001.
Modern Auditing. Seventh Edition. New York: John Willey & Sons Inc.
wwww.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
xxxx. Musmini, LS. 2008. Survai Peranan Akuntansi Sebagai Dasar
Pengambilan Keputusan Bisnis pada UMKM.Hasil penelitian, tidak
dipublikasikan.
yyyy. Secokusumo.1997. Akuntansi
Jakarta: Salemba Empat.
di
Indonesia.
Edisi
terjemahan.
zzzz. Suhairi., Sofri Yahya, dan Hasnah Haron. 2004. Pengaruh
Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian Wirausaha Terhadap
Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan
Investasi.Simposium Nasional Akuntansi VIII, 1-19, Denpasar.
aaaaa.
Tearney, Wolk and Dodd. 2001. Accounting Theory. South
Western College Publishing: Thomson Learning
bbbbb.
Wilkinson, J.W., Cerullo, M. J., Raval, V., and Wong-On-Wing,B.
2000. Accounting Information Systems- Essential Concepts and
Applications. Fourth Edition, John Willey and Sons, Inc
ccccc. Warsono, Sony. Akuntansi UMKM Ternyata Mudah Dipahami dan
Dipraktikkan. Yogyakarta: Asgard Chapter. 2010.
ddddd.
eeeee.
fffff.
ggggg.
30
hhhhh.
iiiii.
jjjjj.
kkkkk.
lllll.
mmmmm.
nnnnn.
ooooo.
ppppp.
qqqqq.
rrrrr.
sssss.
ttttt.
uuuuu.
vvvvv.
wwwww.
31
xxxxx.
yyyyy.
LAMPIRAN
zzzzz.
Lampiran 01. Foto wawancara dengan pemilik
Pondok Media
aaaaaa.
bbbbbb.
cccccc.
dddddd.
eeeeee.
ffffff.
gggggg.
hhhhhh.
iiiiii.
jjjjjj.
kkkkkk.
llllll.
mmmmmm.
nnnnnn.
oooooo.
pppppp.
qqqqqq.
rrrrrr.
ssssss.
tttttt.
uuuuuu.
vvvvvv.
wwwwww.
xxxxxx.
yyyyyy.
zzzzzz.
Lampiran 02. Pencatatan yang diterapkan oleh
Pondok Media
aaaaaaa.
bbbbbbb.
ccccccc.
ddddddd.
eeeeeee.
fffffff.
ggggggg.
hhhhhhh.
iiiiiii.
jjjjjjj.
kkkkkkk.
lllllll.
mmmmmmm.
nnnnnnn.
ooooooo.
ppppppp.
qqqqqqq.
rrrrrrr.
sssssss.
ttttttt.
uuuuuuu.
vvvvvvv.
TELISIK PENTINGNYA PENERAPAN
SISTEM AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO, KECIL
DAN MENENGAH
wwwwwww.
(Studi Kasus Pada Usaha Pondok Media
Singaraja,Bali)
xxxxxxx.
yyyyyyy.
zzzzzzz.
aaaaaaaa.
bbbbbbbb.
cccccccc.
dddddddd.
eeeeeeee.
ffffffff.
gggggggg.
hhhhhhhh.
Oleh
Gusti Ayu Putu Candra Mahasari
iiiiiiii. NIM.1417051077
jjjjjjjj.
kkkkkkkk.
llllllll.
mmmmmmmm.
nnnnnnnn.
oooooooo.
pppppppp.
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STRATA 1
qqqqqqqq.
rrrrrrrr.
FAKULTAS EKONOMI
UNVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
ssssssss.
SINGARAJA
tttttttt. 2017
uuuuuuuu.
vvvvvvvv.