Rancang Bangun Sistem Informasi Geografi

RancangBangunSistem Informasi Geografis Untuk
Pemetaan Pertanian Jagung Di Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Dan Peternakan Kabupaten Pati Berbasis Website
Diean Susilowati 1, Listyarini Edy Sudiati2
STIMIK AKI PATI
JL. Kamandowo No 13 Pati
E-mail : dieansusilowati@gmail.com1, listiarini@gmail..com2

Abstract

Agriculture is the livelihood of the people of Indonesia, so even in this Pati regency. Most of the
population are farmers. The agricultural sector is the most important sector in the economic life of
Pati regency. This is because the results of the agricultural production is a staple in people's everyday
lives, such as rice, sugarcane, maize, cassava, chili, and many more. Corn is the result of the greatest
agricultural production after rice, maize is due to be processed into a wide range of processed
products such as flour, raw materials and other foods. Given the importance of the agricultural sector
needs to be encouraged corn innovations and ideas or ideas to improve the quality and knowing the
distribution of maize farming in the district of Pati example by creating a geographic information
system mapping web-based corn farm in the Department of Food Agriculture and Livestock District
Pati for farmers or other community can easily follow the developments around this corn farming.
Keywords : Georafis Information System, Corn Agriculture, Web, Mapping


1.

Pendahuluan

Sebagaian besar mata pencaharian
masyarakat Kabupaten Pati adalah petani.
Sektor pertanian merupakan tulang punggung
perekonomian dan pendapatan daerah Pati.
Banyak berbagai jenis tanaman pangan yang
ditanam seperti padi, jagung, ketela dan lainlain. Untuk itulah diperlukan pengembangan
sistem informasi tentang dunia pertanian.
Dengan adanya internet yang merupakan
komponen
penting
dalam
dunia
informasi.Seiring perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi, peta dapat diolah
dan disajikan secara dinamis dalam bentuk

aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis), baik
berbasis desktop, website, maupun mobile.
SIG adalah suatu sistem yang menekankan
pada informasi mengenai daerah-daerah beserta
keterangan atau atribut daerahtersebut di
permukaan bumi. Sistem ini biasanya
diaplikasikan dalam bentuk peta atau gambaran
dari suatu daerah tersebut.SIG ini sangat
penting bagi dunia pertanian guna mengetahui
situasi ataupun keadaan yang berada di
permukaan bumi seperti keadaan tanah, iklim
Rancang Bangun ….. (Diean Susilowati)

dan lain-lain.Sistem ini akan diimplementasikan
dalam bentuk Web agar informasi yang
disampaikan
lebih
cepat,
lebih
mudahdandapatdiaksessiapasaja.

2.

Kerangka Teori

2.1 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis adalah sistem
informasi khusus yang mengelola data yang
memiliki informasi spasial (bereferensi
keruangan). Atau dalam arti sempit adalah
sistem komputer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi bereferensi geografis,
misalnya data yang diidentifikasi menurut
lokasinya,
dalam
sebuah
database.
mendefinisikan SIG sebagai suatu himpunan
terpadu dari hardware, software, data, liveware
(orang-orang yang bertanggung jawab dalam

mendesain,
mengimplementasikan,
dan
menggunakan SIG (Prahasta Edi 2005).
2.2 Pemetaan
Pemetaan adalah proses pengukuran,
perhitungan dan penggambaran permukaan

103
STIMIKA Vol. 2, No.1, Februari 2016: 103-112

bumi
(terminologi
geodesi)
dengan
menggunakan cara dan atau metode tertentu
sehingga didapatkan hasil berupa softcopy
maupun hardcopy peta yang berbentuk vektor
maupun raster.
Peta mempunyai macammacam warna yang berbeda-beda sesuai dengan

kebutuhan atau kondisi permukaan bumi yang
terjadi pada wilayah tertentu. Pemetaan itu
sendiri berfungsi untuk mengetahui luas suatu
lahan, persebaran makhluk hidup, letak
geografis, serta keadaan tanah atau tingkat
kesuburan tanah (Budiyanto Eko, 2010).
2.3 Arc View
ArcView merupakan salah satu perangkat
lunak sistem informasi geografis dan pemetaan
yang dikembangkan oleh Environmentalm
Systems Research Institute. ArcView memiliki
kemampuan melakukan visualisasi data,
eksplorasi data, menjawab query (data spasial
maupun non spasial), menganalisis data secara
geografis, dan sebagainya.
Hasil ekstensi dari Arc View adalah Map
view yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Membuat report berupa informasi objek dan
atribut tabel dari ArcView.
2. Pencarian fitur dengan membangun sebuah

ekspresi query.
3. Skala peta bedasarkan view dari tema
(theme) yang dikonversi.
4. Menampilkan MapView dalam skala
tertentu.
5. Hot-Links untuk E-mail dan alamat URL
lainnya (link internal dan eksternal).
6. Menampilkan tooltipe text untuk themes
sesuai kebutuhan.
7. Fitur skala dan overview map.
8. Membaca dan menampilkan koordinat peta.
2.4 Website
Website awalnya merupakan suatu layanan
sajian informasi yang menggunakan konsep
hyperlink, yang memudahkan bagi pengguna.
Web cepat sekali populer di lingkungan
pengguna internet, karena kemudahan yang
diberikan kepada pengguna untuk melakukan
penelusuran, penjelajahan, dan pencarian
informasi. Informasi yang disajikan dengan

web
menggunakan konsep multimedia,
informasi dapat disajikan dengan banyak media
(teks, gambar, animasi, suara atau film). sangat
akurat karena diharuskan turun langsung ke
tempat yang akan menjadi objek penelitiaan.
Situs web atau sering disingkat dengan
istilah situs adalah sejumlah halaman web yang

Rancang Bangun ….. (Diean Susilowati)

memiliki topik saling terkait, terkadang disertai
pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau
jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah situs web
biasanya ditempatkan setidaknyapada sebuah
server web yang dapat diakses melalui jaringan
seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal
(LAN) melalui alamat internet yang dikenali
sebagai URL (Sukarno Muhammad, 2005).
2.5 PHP

PHP dahulu dikenal sebagai Personal
Home Page, sekarang Hypertext Preprocessor,
PHP adalah bahasa interpreneur yang mirip
bahasa C dan perl yang memiliki kesederhanaan
dalam perintah. PHP dapat digunakan bersama
dengan HTML sehingga memudahkan dalam
membangun aplikasi web dengan cepat.
Program PHP dapat digunakan untuk
mengupdate basis data dan menciptakan basis
data. PHP juga merupakan program yang
dikembangkan secara bersama oleh para
programmer dari seluruh dunia yang menekuni
dunia opensource dan dikembangkan khusunya
untuk mengakses dan memanipulasi data yang
ada di database server open source seperti
MySQ.(Teguh Wahyono, 2005).

3.

Metodologi


Metode ialah suatu prosedur atau cara
untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai
langkah-langkah
sistematis.
Sedangkan
metodologi ialah suatu pengkajian dalam
mempelajari peraturan-peraturan suatu metode.
Jadi, metodologi penelitian ialah suatu
pengkajian dalam mempelajari peraturanperaturan yang terdapat dalam penelitian.
3.1 Studi Pustaka
Studi pustaka adalah segala usaha yang
dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun
informasi yang relevan dengn topik atau
masalah yang akan atau sedang diteliti.
Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku
ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan
ilmiah, thesis dan disertasi serta sumbersumber tertulis.
Studi pustaka merupakan suatu kegiatan
yang tidak dapat dipisahkan dari suatu

penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah
dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan
dengan melakukan metode studi pustaka.
Selain itu peneliti dapat memperoleh informasi
tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang
berkaitan dengan tema penelitian yang di
ambil.

104
STIMIKA Vol. 2, No.1, Februari 2016: 103-112

Dalam penelitian ini, maka penulis
menggunakan studi pustaka sebagai berikut :
1. Analisa dan perancangan sistem geografis
untuk pemetaan pertanian jagung di dinas
pertanian tanaman pangan dan peternakan
kabupaten Pati berbasis web.
Tujuan : untuk mengetahui dengan mudah
persebaran tanaman jagung dan keadaan
tanah melalui pemetaan di kabupaten pati.

(diean susilowati, 2014)
2. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)
Untuk Zonasi Jalur penangkapan Ikan Di
Perairan Kalimantan Barat. Tujuannya
Untuk menggambarkan peta zona jalur
penangkapan ikan di wilayah Kalimantan
Barat (Syahwaludin Alisyahbana, 2012).
3. Aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis)
Untuk Evaluasi Sistem Jaringan Drainase Di
Sub Das Luwokwaru Kota Malang.
Tujuan : Untuk mengevaluasi jaringan
drainase perkotaan dengan menggunakan
teknologi SIG (Azizah Rahmawati, 2010).
4. Perancangan Web-GIS Penyebaran Wabah
Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD)
dan Malaria di Kota Bandar Lampung.
Tujuan : untuk menampilkan informasi
penyebaran wabah penyakit
demam
berdarah denguedan malaria di Bandar
Lampung (Anggun Falia Ningrum, 2012).
3.2 Metodologi Berorientasi Objek
Proses
tradisional
untuk melakukan
pengembangan sistem informasi dinamakan
Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)
System Development Life Cycle), yang memuat
langkah-langkah yang semestinya diikuti oleh
profesional di bidang sistem informasi seperti
perancang basis data, analis sistem, dan
programmer
untuk
menspesifikasi,
mengembangkan, serta memelihara sistem
informasi. Metafora „bertingkat‟ atau „air
terjun‟ (waterfall) dari suatu tahap merupakan
masukan dari tahap berikutnya.
Walaupun demikian proses itu tidak benarbenar berjalan secara linier, suatu tahap
mungkin berjalan secara pararel serta
dimungkinkan untuk kembali pada langkah
berikutnya (proses iterasi) saaat suatu
keputusan tertentu dipertimbangkan kembali.
Sedangkan untuk memodelkan aplikasi dunia
nyata dengan metodologi berorientasi objek,
kita perlu memodelkan data maupun proses
yang berjalan pada objek yang bersangkutan.
Dengan mengijinkan kita menangkap mereka
secara bersamaan dalam representasi yang
umum dan menawarkan keuntungan seperti

Rancang Bangun ….. (Diean Susilowati)

pewarisan (inheritance) dan penggunaan ulang
kode (kode reuse) , pendekatan berorientasi
objek menyediakan sarana yang berdaya guna
untuk mengembangkan sistem/perangkat lunak
yang kompleks.
4.

Pembahasan

4.1 Analisa Sistem Lama
Sistem informasi data pada Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan
Kabupaten
Pati,
selama
ini
masih
menggunakan sistem secara semi manual. Data
tersebut belum berupa peta, atau hanya
terkomputerisasi dan tercetak dalam bentuk
buku. Sedangkan untuk lebih mempermudah
dalam proses pengolahan data, maka dirancang
sebuah Sistem Informasi Geografis untuk
pemetaan tanaman jagung pada Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan
Kabupaten Pati. Adapun proses pengolahan
data tanaman jagung pada Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten
Patisecara semi manual dapat digambarkan
berikut:

Gambar 1 : Diagram Alir Sistem Lama
Melihat berbagai masalah diatas tentunya
diperlukan suatu solusi yang dapat membantu
pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Peternakan untuk memberikan informasi
mengenai persebaran tanaman jagung kepada
masyarakat di Kabupaten Pati.
Dalam penelitian ini menghasilkan sistem
informasi geografis tanaman jagung untuk
pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Peternakan sebagai pihak yang memberikan
informasi, akan memudahkan masyarakat
dalam
menyampaikan
informasi
yang
terhubung dengan internet.

105
STIMIKA Vol. 2, No.1, Februari 2016: 103-112

4.2 Analisa Sistem Baru Dengan Metode
PIECES
Agar sistem yang diusulkan yaitu sistem
informasi geografis dapat mencapai sasaran,
maka perlu dilakukan identifikasi masalah
dengan menggunkan kerangka PIECES yaitu
analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi,
keamanan, efisiensi, dan pelayanan. Dengan
analisa ini dapat diketahui sistem yang baru
yaitu sistem informasi geografis, memiliki
banyak keunggulan daripada sistem yang masih
berjalan saat ini.

Control

Efficiency

Tabel 1 PIECES
Jenis
Analisis

Performanc
e

Information

Economic

Sistem lama

Sistem baru
yang akan
dikembangka
n
Belum
Berbasis web
menggunakan sehingga
teknologi
informasi dapat
web, sehingga diterima
dan
penyampaian diperbaharui
informasi
secara cepat
sering
terlambat
Informasi
Menyediakan
yang
layanan
disampaikan
komunikasi
sering tidak atau
fasilitas
lengkap.
pencarian
Contohnya
sesuai
kata
pemberian
kunci
yang
informasi
dimasukkan.
kepada
Informasi
masyarakat
lokasi
tentang
ditampilkan
persebaran
secara jelas dan
tanaman
detail
dalam
jagung
peta Kabupaten
maupun hasil Pati
jagung tidak
lengkap
Dalam jangka Dalam jangka
panjang biaya pendek
yang
biayanya cukup
dikeluarkan
besar,
tetapi
untuk
untuk jangka
promosi besar panjang biaya
karena hanya hanya sedikit
mengandalka karena hanya
n
publikasi memerlukan
melalui brosur biaya
atau spanduk
pemeliharaan
sistem

Rancang Bangun ….. (Diean Susilowati)

Service

Sistem
promosi yang
mengharuska
n
turun
langsung ke
lapangan akan
membuat
pengendalian
keamanan
menjadi sulit
Setiap
memberikan
informasi
harus
turun
langsung ke
lapangan
sehingga
kurang efisien

Karena
kurangnya
informasi
maka
masyarakat
akan merasa
kurang
dilayani
dengan baik

Memudahan
pengawasan
dan
pengendalian
dengan adanya
keamanan data
yang terjamin

Informasi yang
akan
disampaikan
cukup
ditampilkan
melalui
website,
masyrakat luas
sudah
mengetahuinya
Dengan
cepatnya
informasi dapat
diperoleh maka
masyarakat
akan
merasa
dilayani dengan
baik. Adapun
dengan sistem
ini
dimungkinkan
massyarakat
atau investor
untuk menggali
informasi yang
lebih
jelas
kepada petugas
layanan terkait.

4.3 Perancangan Sistem Menggunakan UML
Perancangan sistem pada Sistem Informasi
Geografi untuk tanaman jagung di Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan
Kabupaten Pati berbasis web menggunakan
pendekatan sistem berorientasi objek, dengan
menggunakan bahasa pemrograman UML.
1. Use Case Diagram
Use
case
diagram
menggambarkan
fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah
sistem, yang ditekankan adalah”Apa” yang
diperbuat system, dan bukan “bagaimana”. Use
case diagram dalam sistem ini dapat di
gambarkan sebagai berikut.

106
STIMIKA Vol. 2, No.1, Februari 2016: 103-112

Visi Misi
struktur

kab pati

beranda

kec winong

denah

profil

2. Class Diagram
Bagian ini menyajikan rancagan interaksi
antar komponen atau objek dalam sistem,
ditunjukkan dengan menggunakan class
diagram.

kec kayen
user(pengunjung)

Halaman utama

pemetaan

kec pucakwangi

dampak
kec gabus
kec sukolilo

berita

industri

sosial
kontak

ekonomi

Gambar 2 : Use Case User
Pada diagaram Use Case di bawah ini, yang
bertindak sebagai aktor adalah User, User
adalah pengguna yang ingin mengetahui
informasi yang ada dalam website tersebut
untuk melalui menu-menu yang telah
disediakan.
Dalam eksekusinya user hanya bisa
mengakses data yang terdapat dalam informasi
di dalam web Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Peternakan Kabupaten Pati, ini dikarenakan
agar user tidak menghapus atau mengedit datadata yang sudah disediakan di dalam sistem
tersebut. Tugas mengedit, menghapus hanya
bisa dilakukan oleh admin yang masuk
menggunakan username dan password yang
sudah disediakan.
Sedangkan gambar di bawah menjelaskan
perbedaan use case user dan admin. User hanya
bisa mengakses tanpa bisa mengedit, ataupun
menghapus data pada sisrtem. Sedangkan
admin mempunyai wewenang untuk mengentri,
mengedit, serta menghapus data pada sistem.
Tugas admin sebagaipengolah data.

Gambar 4 : Class Diagram
Transaksi pemetaan wilayah tanaman jagung
diambil dari jenis tanaman jagung dan jumlah
hasil tanaman jagung, jenis pengairan
sawah.Transaksi analisis dampak diambil dari
data analisis dampak yang didalamnya terdapat
dampak lingkungan, dampak social, dampak
ekonomi dan dampak lingkungan hidup.
Dalam diagram ini menggambarkan korelasi
antar tabel yang terdapat pada sistem. Misalnya
korelasi antara admin dengan dengan SIG
pemetaan tanaman jagung.
3. Activity Diagram
Diagram ini merupakan proses aktivitas
yang terjadi dalam SIG Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten
Pati

Gambar 3 : Use Case Admin
Rancang Bangun ….. (Diean Susilowati)

107
STIMIKA Vol. 2, No.1, Februari 2016: 103-112

Gambar 6 : Sequence Diagram
Admin mengakses halaman khusus bagi
Admin, kemudian Admin mengisi user ID dan
password. Sistem memvalidasi inputan yang
diberikan Admin, jika valid maka sistem
menampilkan halaman khusus bagi Admin, jika
tidak valid maka muncul pesan kesalahan dan
kembali ke halaman Admin.
Gambar 5 : Activity Diagram
Admin mulai masuk ke dalam sistem
kemudian menjalankan SIG pemetaan tanaman
jagung, ditampilkan oleh sistem yang
dilanjutkan dengan mengisi username dan
password jika benar maka sistem akan
menjalankan, didalam sistem tersebut admin
bisa mengubah data-data setelah selesai
disimpan kedalam sistem.
Pengunjung atau dalam sistem ini disebut
juga user mulai masuk ke halaman sistem,
sistem menampilkan halaman SIG kemudian
pengunjung memasukkan kategori pemetaan
padi berdasarkan kecamatan, desa dan jenis
padi,maka sistem akan menampilkan halaman
pemetaan tanaman padi dan pengunjung
melihat tampilan halaman pemetaan tanaman
padi yang dicari.
4. Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan diagram
Interaksi yang dinyatakan dengan waktu, atau
dapat dikatakan dengan diagram dari atas ke
bawah. Setiap Sequence diagram menyatakan
salah satu dari beberapa aliran yang melalui
sebuah use case.

5. Component Diagram
Componen Diagram menunjukkan dari
organisasi dan keterikatan dari komponenkomponen
perangkat
lunak,
meliputi
komponen-komponen source code, komponenkomponen code biner, dan komponenkomponen executable. Transaksi pemetaan
wilayah diambil dari data pemetaan wilayah
yang didalamnya terdapat nama daerah, kota,
luas wilayah, batas wilayah dan batas laut.
disimpan kedalam sistem.
Transaksi pemetaan wilayah tanaman padi
diambil dari jenis tanaman jagung dan jumlah
hasil tanaman jagung, jenis pengairan sawah.
Transaksi analisis dampak diambil dari data
analisis dampak yang didalamnya terdapat
dampak lingkungan, dampak social dan dampak
ekonomi.
SIG Pemetaan Tanaman Jagung
pada Dispertanak Kab Pati

Kategori Pemetaan
Tanaman jagung

luas
lahan

Kecam
atan

Dategori analisa
Dampak

Desa

Ekono
mi

Industr
i

sosial

Gambar 7 : Component Diagram
Rancang Bangun ….. (Diean Susilowati)

108
STIMIKA Vol. 2, No.1, Februari 2016: 103-112

Keterikatan antar komponen merupakan
ikatan hubungan antara komponen-komponen
dengan
interface
terhadap
komponenkomponen yang lain.
Website SIG Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Peternakan ini merupakan satukesatuan dari sebuah sistem yang terdiri dari
beberapa bagian subsistem. Subsistem tersebut
diantaranya sub sistem Pendataan,Laporan
Data, Hasil Pendataan, dan sub sistem
Pemetaan. Sub sistem tersebut kesemuanya
dapat diakses oleh user umum.
6. Deployment Diagram
Model deployment diagram bagian-bagian
perangkat lunak suatu sistem ke perangkat keras
yang akan mengeksekusinya. Elemen-elemen
perangkat lunak seperti komponen, kelas, paket
dan sebagainya dimanifestasikan menggunakan
artifak serta dipetakan ke perangkat keras yang
akan menjalankannya
Deployment
diagram
menampilkan
processors, devices, and connections. Setiap
model berisi deployment diagram tunggal yang
menunjukkan hubungan antara processor and
device dan penempatan dari processe to
processor. Processor merupakan komponen
perangkat keras yang mampu mengeksekusi
program.

4.4 Rancangan Tampilan
1. Tampilan Halaman Utama
Ini merupakan tampilan menu awal atau
menu utama website SIG Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten
Pati.Tampilanhalamanutamaterdapat sub menu
sepertiberanda.

Gambar 9 : Tampilan Halaman Utama
2. Tampilan Pemetaan Per Kecamatan Pati
Tampilan ini menampilkan pemetaan secara
detail tiap-tiap Kecamatan yang ada di
Kabupaten Pati.

Gambar 8 : Deployment Diagram
Komputer berfungsi sebagai sarana bagi
user
untuk
mengakses
Menu
Form
ArcView.User dalam hal ini semua orang
termasuk
camat
dan
pegawai
dapat
menggunakan pc (client) yang mempunyai
processor dengan spesifikasi Motherboard
Processor Intel Dual Core 2.0 GHz, RAM
DDR3 1 GB, dan Harddisk Seagate
Baraccuda320 GB.

Rancang Bangun ….. (Diean Susilowati)

Gambar 10 : Tampilan Pemetaan Kecamatan
Pucakwangi
Di halaman ini user disuguhkan pemetaan
tanaman jagung per Kecamatan yang ada di
Kabupaten Pati. Di sini user bisa melihat

109
STIMIKA Vol. 2, No.1, Februari 2016: 103-112

dan membedakan persebaran tanaman jagung
dengan warna-warna blok sesuai keterangan
yang telah tersaji di halaman ini.
3. Tampilan Pemetaan
Kabupaten Pati

Tanaman

Jagung

4.6 Implementasi Sistem
Implementasisistem merupakan tahap
pemasangan suatu sistem agar dapat digunakan
sebagaimana yang telah direncanakan. Dalam
implementasinya sistem ini berupa web yang
bersifat online dan dapat diakses oleh siapa pun
untuk memperoleh informasi efektif dan cepat.
Dalam implementasinya, sistem ini akan sangat
membantu para petani serta bagi Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan
Kabupaten Pati itu sendiri dalam menyajikan
sistem informasi yang bermutu dan cepat.

5.

Gambar 11 : Tampilan Pemetaan Tanaman
Jagung Kabupaten Pati
Pada form tampilan ini pengakses bisa
mengetahui informasi tentang pemetaan
geografis tanaman jagung di Kabupaten Pati.
4.5 Hak Akses
Untuk keamanan dalam penggunaan sistem
diperlukan adanya pembagian hak akses.
Berikut rancangan pembagian hak akses pada
pengguna sistem yang baru ini :

Tabel 2 Pengguna Hak Akses
No.
1.

2.

Pengguna

Hak Akses

Admin a. Update data peta, data
tanamanjagung,
jumlahhasiltanaman
jagung
b. Bisa mengganti
password sendiri
maupun
password,tetapi tidak
bisa ganti pasword
pimpinan
User
Melihat pemetaan SIG
tanamanjagung per
Kecamatan Di
Kabupaten Pati

Rancang Bangun ….. (Diean Susilowati)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan penyusun mengenai Implementasi
Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan
Tanaman Jagung Pada Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Dan Peternakan Kabupaten
Jagung Berbasis Webdapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
Dengan adanya implementasi sistem
informasi geografis untuk pemetaan tanaman
jagung ini, akan mudah dalam mendapatkan
informasi dalam hal mengenai persebaran
tanaman jagung maupun pemetaan hasil
tanaman jagung di kabupaten Pati.
Implementasi Sistem Informasi Geografis
Untuk Pemetaan Tanaman Jagung ini, dapat
dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Program ini tentunya sangat bermanfaat sekali,
karena dengan program ini memudahkan Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan
Kabupaten Pati dalam memberikan informasi
serta memberikan solusi masalah pertanian
dengan cepat dan efisien.
Daftar Pustaka
Anggun Falia Ningrum, 2012, Perancangan
Web-GIS Penyebaran Wabah Penyakit
Demam Berdarah Dangue (DBD) dan
Malaria di Kota Bandar Lampung. Jurusan
Ilmu Komputer FMIPA UNILA Lampung.
Azizah, Rachmawati, 2010, Aplikasi SIG
(Sistem Informasi Geografis) Untuk
Evaluasi Sistem Jaringan Drainase Di Sub
Das Luwokwaru Kota Malang, Fakultas
Tekhnik Universitas Islam Malang.
Andri,Kristanto, 2008, Perancangan Sistem
Informasi dan Aplikasinya , Yogyakarta.
Gava media.

110
STIMIKA Vol. 2, No.1, Februari 2016: 103-112

Budiyanto, Eko, Avenue, 2007, Untuk
Pengembangan
Sistem
Informasi
Geografis,Yogyakarta, Andi Offset.
Budiyanto Eko, 2008, Sistem Informasi
Geografis
Dengan
ArcView
GIS,
Yogyakarta, Andi Offset.
BudiyantoEko,2010,
Sistem
Geografis Menggunakan
Yogyakarta, Andi Offset.

Informasi
Map Info,

Diean Susilowati, 2014, Perancangan dan
Analisa Sistem Informasi Geografis Untuk
Pemetaan Pertanian Jagung di Dinas
Pertanian
Tanaman
Pangan
dan
Peternakan Kabupaten Pati Berbasis
Website, Jurusan Sistem Informasi
STIMIK AKI Pati.
Hasan Iqbal,2006, Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya , Jakarta ,Ghalia Indonesia.
Jogiyanto,HM, 2005, Analisa dan Desain
Sistem Informasi, Yogyakarta, Andi
Offset.
Jogiyanto, HM, 2005, Pengenalan Komputer,
Yogyakarta , Andi Offset.
Nugroho Adi, 2006, Rational Rose untuk
Pemodelan Berorientasi Objek, Bandung
Informatika.

Rancang Bangun ….. (Diean Susilowati)

Nugroho, B, 2005, PHP &mySQLdengan editor
Dreamweaver MX, Andi, Yogyakarta.
Prahasta,Edi,
2009,
Sistem
Informasi
Geografis,Bandung, Informatika.
Ryanto, 2009, Pengembangan Aplikasi Sistem
Informasi Geografis BerbasisDekstop dan
Web, Yogyakarta, Gava Media.
Simarmata,Janner, 2006, Pengenalan Teknologi
Komputer dan Informasi, Yogyakarta,
Andi Offset.
SopandiDede, 2005, Instalasi dan konfigurasi
jaringan komputer , Bandung, Informatika.
Sukarno, Muhammad, 2005, Pengenalan
Internet dan Website, Yogyakarta, Gava
Media.
Syahwaludin, Alisyahbana Harahap, 2012,
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)
Untuk Zonasi Jalur penangkapan Ikan Di
Perairan Kalimantan Barat, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Padjadjaran Bandung.
Teguh, Wahyono, 2005, Belajar Mudah
Menggunakan
PHP
(Hypertext
Preprocessor), Bandung, Informatika.

111
STIMIKA Vol. 2, No.1, Februari 2016: 103-112

Rancang Bangun ….. (Diean Susilowati)

112
STIMIKA Vol. 2, No.1, Februari 2016: 103-112