PKN Implementasi Hukum di Indonesia

KELOMPOK 3 KG-3A
1. DEASY MONICA PARHASTUTI
2. FAJAR ARISMUNANDAR
3. MARGI DEWANGGA
4. NANDI RUSTANDI
5. RISMAN MAULANA
6. SUPIAN MUNAWWAR
7. WIWIT UTAMI

IMPLEMENTASI
HUKUM DI INDONESIA
PERMASALAHAN &
SOLUSI

IMPLEMENTASI HUKUM DI
INDONESIA
PERBANDINGAN
HUKUM DI INDONESIA
DAN YANG BERLAKU
DI BERBAGAI DUNIA


HUKUM DI INDONESIA

MENGIMPLEMENTASIKAN HUKUM DI INDONESIA
Implementasi hukum berarti menjabarkan nilai-nilai
hukum dan merealisasikannya di kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Indonesia menganut Ideologi Pancasila dan memiliki
dasar hukum UUD 1945, otomatis setiap warga
negaranya mengimplementasikan nilai-nilai yang
terkandung pada Pancasila dan UUD 1945.

MENGIMPLEMENTASIKAN HUKUM DI INDONESIA
Tetapi, sesudah 17 tahun masa reformasi ini, kita
menghadapi keadaan anomi dan anomali. Keadaan
anomi mencerminkan keadaan yang seolah-olah
ketiadaan norma, sedangkan keadaan anomali
menegaskan adanya kekacauan struktural dan
fungsional dalam hubungan antara lembaga dan
badan-badan penyelenggara dan fungsi kekuasaaan
negera.


FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA PENEGAK
HUKUM DI INDONESIA
1. Lemahnya political will dan political action para pimpinan
negara ini, untuk menjadi hukum sebagai panglima dalam
penyelenggaraan pemerintahan.

2. Rendahnya integritas moral, kredibilitas, profesionalitas,
dan kesadaran hukum aparat penegak hukum ( hakim,
jaksa, polisi, advokat ) dalam menegakkan hukum.
3. Minimnya sarana dan prasarana serta fasilitas
mendukung kelancaran proses penegak hukum.

yang

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

1. KASUS GAYUS TAMBUNAN
Gayus Tambunan yang bekerja di
Ditjen

pajak
diketahui
telah
melakukan pencucian uang sebesar
25 miliar rupiah dan uang yang
dijadikan pidana hanya 395 juta.
Sisanya tidak jelas keberadaaannya.
Saat telah dilakukan penangkapan, ia
pun pergi dari penjara pergi ke Kuala
Lumpur, Macau dan Bali bersama
istrinya dengan identitas palsu.

1. KASUS GAYUS TAMBUNAN
PERMASALAHAN
1.Pelaku telah melakukan pencucian uang
2.Pelaku telah melakukan pemalsuan
identitas
3.Pelaku tidak menaati hukum yang berlaku
di Indonesia


1. KASUS GAYUS TAMBUNAN
SOLUSI
Aparat hukum yang seharusnya menjadi payung sebuah negara
hukum tidak bekerja semestinya tetapi sebaliknya. Yaitu
memberikan keleluasaan bagi koruptor untuk keluar dari eruji besi
pada saat menjalani masa hukuman. Hal ini sangat menodai aparat
penegak hukum, sehingga tidak ada persamaan di mata hukum.
Untuk itu aparat hukum harus lebih tegas lagi dalam menegakkan
hukum di Indonesia sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Sehingga terciptanya negara yang adil dan damai

2. KASUS PEMBUNUHAN ADE SARA
Kasus pembunuhan Ade Sara
pada Maret 2014. Pembunuhan
terjadi di mobil pelaku Hafiz
dan Assifa dimana korban
disetrum sehingga pingsan dan
mulut korban disumbat agar
sulit bernafas dan akhirnya
meninggal dunia.


2. KASUS PEMBUNUHAN ADE SARA
PERMASALAHANNYA
1.Pelaku telah merampas
nyawa dengan sengaja
2.Pelaku telah melakukan
pembunuhan dengan
terencana

2. KASUS PEMBUNUHAN ADE SARA
SOLUSI
Agar kasus ini tidak terulang lagi, untuk
kedepannya keluarga, guru dan kita
semua saling mengingatkan tentang
moral dan penanaman nilai-nilai
agama. Karena faktor terjadinya kasus
ini adalah kurangnya pemahaman nilai
agama dan moral.

3. KASUS KORUPSI RATU ATUT

Kasus korupsi yang dilakukan oleh gubernur
Banten Ratu Atut Chosiyah awal tahun 2014 lalu.
Gubernur Banten itu dituntut atas 2 kasus
korupsi.
1. korupsi pemilihan kepala daerah Lebak,
Banten, pengadaan alat kesehatan di Banten
dan gratifikasi.
2. Korupsi pengadaan sarana alat kesehatan
Banten 2011-2013 yang diduga bertanggung
jawab atas penggunaan dana anggaran.

3. KASUS KORUPSI RATU ATUT
PERMASALAHAN
Pelaku telah melakukan gratifikasi atau
pemberian hadiah uang kepada pegawai di
luar gaji yang telah ditentukan.
1. Pelaku telah melakukan penyuapan
kepada ketua MK, Akil Muchtar
2. Pelaku telah melakukan korupsi


3. KASUS KORUPSI RATU ATUT
SOLUSI
Strategi pemberantasan korupsi yang
dapat ditawarkan adalah
1. Sistem penggajian yang layak.
2. Larangan menerima suap dan
hadiah.
3. Perhitungan kekayaan.
4. Hukuman setimpal.

PERBANDINGAN HUKUM DI INDONESIA
DAN YANG BERLAKU DI BERBAGAI DUNIA

HUKUM DI INDONESIA
Hukum di Indonesia merupakan campuran dari
1. Eropa hususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu
Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan HindiaBelanda (Nederlandsch-Indie).
2. Hukum agama karena sebagian besar masyarakat Indonesia
menganut Islam, maka dominasi hukum atau syariat Islam lebih
banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan, dan warisan.

Selain itu
3. Hukum Adat yang diserap dalam perundang-undangan atau
yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan
setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah
nusantara.

PERBANDINGAN HUKUM ANTARA INDONESIA
DAN JEPANG
Jepang memiliki resistensi yang lebih kuat dibanding
Indonesia terhadap hukum modern. Budaya hukum
Jepang masih terasa meskipun menggunakan hukum
modern.
Indonesia mengenal hukum modern melalui penjajahan
yang dilakukan Belanda, negara yang sedang dijajah
Perancis saat menjajah kita.
Jepang menjadi negara sekuler, memisah tegas ranah
agama dan negara.

PERBANDINGAN HUKUM ANTARA INDONESIA
DAN AMERIKA

Amerika Serikat menjadi sebuah federasi
yang tersusun dari negara-negara bagian
yang sistem hukumnya berdiri sendirisendiri dengan segala otoritasnya yang
oleh Konstitusi Federal tidak diserahkan
kepada organ-organ Federal.

PERBANDINGAN HUKUM ANTARA INDONESIA
DAN ARAB SAUDI
Hukum di indonesia masih menganut pluralisme
hukum dan yang lebih dominan
menganut
mazhab legisme dalam penemuan hukum pidana
Indonesia.
Sedangkan sistem hukum pidana saudi arabia
adalah
hukum
pidana
islam
tradisional
sebagaimana terdapat dalam alquran, hadis ,kitabkitab

piqih
materinya
mencakup
hudud
qisas/diyat dan ta’zir dan pidana rajam sudah
diganti dengan eksekusi pidana mati.