PDF ini PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING | Gazali | 1 PB
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN
BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
ARTIKEL
SAFRIL GAZALI
NPM. 1210018212085
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA
ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN
KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Safril Gazali ¹, Dwi Fitri Puspa ¹, Ice Kamela¹
¹Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta
safrilgazali@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan
transformasional dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dengan
kepuasan kerja sebagai variable intervening. Objek penelitian ini adalah Pegawai
Negeri Sipil (PNS) pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Datar. Populasi
dalam penelitian ini sebanyak 127 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan
cara sensus yaitu seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Data diambil
dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Hipotesis dianalisis dengan
menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program
Amos 21. Hasil penelitiannya adalah secara langsung kepemimpinan
transformasional berpengaruh terhadap kinerja, budaya organisasi berpengaruh
terhadap kinerja, kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kepuasan
kerja, budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja. Secara tidak langsung kepuasan kerja mampu
menjadi variabel intervening dengan memberikan tambahan nilai dalam pengaruh
kepemimpinan terhadap kinerja dan pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perhatian pimpinan Sekretariar Daerah
Kabupaten Tanah Datar dalam mengevaluasi kinerja pegawainya. Selain itu
penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi peneliti berikutnya terutama pada
bidang ilmu manajemen sumberdaya manusia dan ilmu pengetahuan yang
sejenisnya.
Kata kunci: Kepemimpinan transformasional, Budaya organisasi, Kepuasan
Kerja dan Kinerja
PENDAHULUAN
Sumber
daya
manusia
memiliki peran yang sangat penting
diantara sumber daya lainnya yang
tersedia dalam suatu organisasi.
Seberapapun
majunya
suatu
teknologi
dan
perkembangan
informasi tanpa didukung dengan
sumber daya manusia yang baik,
maka suatu organisasi akan sulit
untuk mencapai tujuannya. Untuk
mewujudkan hal tersebut dibutuhkan
sumber
daya
manusia
yang
mempunyai kemampuan yang baik
dalam melaksakan tugasnya.
Kinerja menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 46 Tahun 2011 adalah
prestasi kerja yang dicapai oleh
setiap pegawai sesuai dengan tugas
pokok
dan
fungsinya
dalam
mencapai sasaran kerja yang telah
ditetapkan. Apabila kinerja pegawai
baik maka kinerja organisasi akan
baik
pula
sehingga
program
pemerintah dapat terwujud sesuai
dengan sasaran kerja yang telah
ditentukan. Begitu pula sebaliknya
apabila kinerja pegawai buruk maka
kinerja organisasi juga akan buruk
dan akan berdampak pada program
pemerintah yang dijalankan tidak
sesuai dengan sasaran target yang
telah
ditentukan.
Sehingga
masyarakat merasa tidak puas karena
kebutuhan
masyarakat
tidak
terpenuhi.
Ada beberapa cara yang
dapat digunakan untuk mengukur
kinerja pegawai, salah satunya
dengan membandingkan realisasi
keuangan dengan anggaran yang
telah disediakan. Berikut adalah
Laporan
Realisasi
Anggaran
Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah
Datar
Tahun
2014:
Laporan Realisasi Anggaran
Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2014
NO
NAMA BAGIAN
ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
(Rp)
REALISASI
(%)
1
PEMERINTAHAN UMUM
4.387.820.500
1.296.679.250
29,55
2
PEMERINTAHAN NAGARI
DAN URUSAN RANTAU
1.350.750.000
525.382.250
38,90
3
HUKUM DAN HAM
800.000.000
666.664.105
83,52
957.000.000
772.694.300
80,74
1.230.892.000
818.683.418
66,51
4
5
PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN
PEREKONOMIAN DAN
SUMBER DAYA ALAM
6
KESEJAHTERAAN RAKYAT
4.329.400.000
3.695.970.454
85,37
7
ORGANISASI
1.611.710.000
1.123.330.409
69,70
8
UMUM DAN PERLENGKAPAN
34.487.717.100
28.581.657.302
82,87
9
HUBUNGAN MASYARAKAT
1.965.000.000
1.880.563.057
95,70
RATA-RATA
Berdasarkan Tabel diatas
dapat dilihat bahwa rata-rata realisasi
anggaran per 31 Desember 2014,
tidak mencapai angka 100%.
Kemudian jika dilihat secara rinci,
bagian Pemerintahan Umum hanya
mampu merealisasikan anggaran
77,00
sebesar
29,55%.
Hal
ini
mengindikasikan bahwa kinerja
pegawai
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Tanah Datar masih belum
optimal karena serapan anggaran
yang masih belum maksimal.
Para peneliti sebelumnya
menemukan banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja, salah satunya
adalah kepuasan kerja. Kepuasan
kerja yaitu perasaan menyenangkan
atau tidaknya pegawai dalam
melaksanakan
pekerjaannya
(Simamora, 2005:67). Kepuasan
kerja disebabkan karena adanya
perbedaan antara harapan yang
diinginkan
dengan
kenyataan
sesungguhnya
yang
didapatkan
dalam
melaksanakan
suatu
pekerjaan.
Faktor
kedua
yang
diidentifikasi mempengaruhi kinerja
adalah
gaya
kepemimpinan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh
handoko
(2001:294)
gaya
kepemimpinan merupakan suatu cara
yang dimiliki seseorang dalam
mempengaruhi orang lain untu dapat
bekerja sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pendapat diatas peranan
gaya kepemimpinan dalam suatu
organisasi sangat penting, karena
dengan gaya kepemimpinan seorang
pemimpin akan dapat menjalankan
semua fungsinya dan akan dapat
membawa bawahan kepada sasaran
yang diinginkan.
Faktor lainnya yang diduga
mempengaruhi kinerja adalah budaya
organisasi. Budaya organisasi adalah
suatu nilai tertentu yang dianut
bersama oleh anggota organisasi
yang membedakan antara suatu
organisasi dengan organisasi lainnya
(Robbins, 2008:721). Secara teoritis
budaya organisasi tidak terlepas dari
strategi organisasi termasuk visi dan
misi organisasi itu sendiri. Budaya
organisasi dapat menjadi kunci
keberhasilan
sebuah
organisasi
apabila budaya tersebut dapat
mendukung strategi organisasi secara
cepat dan tepat.
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Apakah
kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
terhadap kinerja pegawai pada
Sekretariat Daerah Kabupaten
Tanah Datar?
Apakah
budaya
organisasi
berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Tanah Datar?
Apakah
kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
terhadap kepuasan kerja pegawai
pada
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Tanah Datar?
Apakah
budaya
organisasi
berpengaruh terhadap kepuasan
kerja pegawai pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Tanah Datar?
Apakah
kepuasan
kerja
berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Tanah Datar?
Apakah
kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
terhadap kinerja pegawai dengan
kepuasan kerja sebagai variabel
intervening pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Tanah Datar?
Apakah
budaya
organisasi
berpengaruh terhadap kinerja
pegawai dengan kepuasan kerja
sebagai variabel intervening
pada
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Tanah Datar?
LANDASAN TEORI
Kinerja
Kinerja merupakan suatu
proses dan hasil kerja seseorang
yang telah dibebankan kepadanya
sesuai dengan peranannya dalam
sebuah
organisasi
berdasarkan
kecakapan yang dimiliki dan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Kinerja
menurut
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 46 Tahun 2011 adalah
prestasi kerja yang dicapai oleh
setiap pegawai sesuai dengan tugas
pokok
dan
fungsinya
dalam
mencapai sasaran kerja yang telah
ditetapkan. Dalam konteks penelitian
ini, maka pengertian kinerja
merupakan suatu hasil kerja yang
telah dicapai pegawai Sekretariat
Daerah Kabupaten Tanah Datar
dalam melaksanakan pekerjaan
berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya sesuai dengan sasaran
kerja yang telah ditentukan.
Ada banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja, baik faktor
internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri pegawai itu
sendiri sepertibakat, minat, motivasi,
komitmen dan lain sebagainya.
Sedangkan faktor eksternal yaitu
faktor yang berasal dari luar diri atau
dari
lingkungan
seperti
kepemimpinan, iklim organisasi dan
lain sebagainya yang berasal dari
lingkungan kerja.
Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan
ungkapan perasaan emosional yang
menyenangkan
ataupun
tidak
menyenangkan yang dirasakaan
seseorang
pegawai
terhadap
pekerjaan dan kondisi dirinya.
Menurut
Robbins
(2003:78)
kepuasan kerja merupakan sikap
seseorang yang menunjukan selisih
antara penghargaan yang diharapkan
dengan penghargaan mereka terima
yang sesungguhnya.
Kepemimpinan Transformasional
Jabnoun dan Al-Ghasyah
(2005:23) mengartikan pemimpin
transformasional
sebagai
kemampuan
seseorang
dalam
membangkitkan
kesadaran
dan
ketertarikan
dalam
grup
dan
organisasi,
dengan
cara
meningkatkan kepercayaan individu
untuk mencapai tujuan organisasi.
Selain bersifat bersifat Top-down dan
Bottom-up,
kepemimpinan
transformasional
juga
bersifat
horizontal.
Pemimpin yang menerapkan
gaya kepemimpinan transformasional
akan membuat perubahan untuk
kemajuan
organisasi.
Dengan
perubahan tersebut, pegawai akan
merasa senang dan puas serta merasa
tidak ada beban dalam melaksanakan
tugas yang diberikan. Sehingga
pegawai
akan
meningkatkan
produktivitas
kerja
karyawan
tersebut.
Budaya Organisasi
Budaya
organisasi
merupakan sebuah perilaku-perilaku
yang dianggap tepat, mengikat dan
memotivasi setiap individu yang ada
didalam
organisasi
yang
membedakan organisasi tersebut
dengan organisasi lain. Tampubolon
(2003:55)
mengartikan
budaya
organisasi sebagai suatu sikap
karyawan didalam organisasi yang
selalu
berusaha
menciptakan
efektifitas dan efisiensi serta fokus
pada
hasil.
Kerangka Konseptual
Kepemimpinan
Transformasional
(X1)
Kepuasan
Kerja
(M)
Kinerja
Pegawai
(Y)
Budaya
Organisasi
(X2)
Hipotesis
1. Kepemimpinan transformasional
berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Tanah Datar.
2. Budaya organisasi berpengaruh
terhadap kinerja pegawai pada
Sekretariat Daerah Kabupaten
Tanah Datar.
3. Kepemimpinan transformasional
berpengaruh terhadap kepuasan
kerja pegawai pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Tanah Datar.
4. Budaya organisasi berpengaruh
terhadap kepuasan kerja pegawai
pada
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Tanah Datar.
5. Kepuasan kerja berpengaruh
terhadap kinerja pegawai pada
Sekretariat Daerah Kabupaten
Tanah Datar.
6. Kepemimpinan transformasional
berpengaruh terhadap kinerja
pegawai dengan kepuasan kerja
sebagai variabel intervening
pada
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Tanah Datar.
7. Budaya organisasi berpengaruh
terhadap kinerja pegawai dengan
kepuasan kerja sebagai variabel
intervening pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Tanah Datar.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pegawai Sekretariat
Daerah Kabupaten Tanah Datar yang
berjumlah 127 orang. Seluruh
populasi diambil menjadi sampel
penelitian.
Variabel Penelitian
1. Variabel Penyebab
adalah
Kepemimpinan Transformasional
(XI) dan Budaya Organisasi (X2)
2. Variabel Intervening adalah
Kepuasan Kerja (M)
3. Variabel Akibat adalah Kinerja
(Y)
Definisi Operasional Variabel
1. Kinerja (Y)
Kinerja yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah kinerja
pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten
Tanah
Datar.
Penilaian kinerja diukur dengan
kuisioner yang dikembangkan
oleh Tsui, Anne S., Jone L.
Pearce dan Lyman W. Porter
(1997)
dalam
Mas’ud
(2004:213).
2. Kepuasan kerja (M)
Kepuasan kerja yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah
kepuasan
kerja
pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten
Tanah Datar. Penilaian tingkat
kepuasan kerja pegawai diukur
dengan menggunakan kuisioner
yang
dikembangkan
oleh
Bussing, Andre, Thomas Bissel,
Vera Fuchs dan Kalus-M. Perrar
(1999)
dalam
Mas’ud
(2004:184).
3. Kepemimpinan transformasional
(X1)
Kepemimpinan transformasional
yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah kepemimpinan atasan
terhadap bawahan pada pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten
Tanah Datar. Penilaian variabel
kepemimpinan transformasional
menggunakan kuesioner yang
dikembangkan oleh Behling,
Orlando dan James M. Mc
Fillen, (1996) dalam Mas’ud
(2004:393).
4. Budaya organisasi (X2)
Budaya
organisasi
yang
dimaksud dalam penelitian ini
adalah
budaya
organisasi
Sekretariat Daerah Kabupaten
Tanah Datar. Penilaian variabel
budaya organisasi menggunakan
kuesioner yang dikembangkan
oleh Al-aiban, Khalid.M dan
Jone L. Pearce dalam Mas’ud
(2004:128).
Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
pengujian
validitas
menggunakan Confirmatory Factor
Analysis (CFA) dengan bantuan
Program
AMOS
21.
Sebuah
instrumen dikatakan valid, apabila
nilai convergent validity ≥0,5
(Ghozali,
2011).
Seandainya
ditemukan item pernyataan yang
memiliki
convergent
validity
dibawah 0,5 maka item pernyataan
tersebut
harus
di
keluarkan
(eliminasi) dari model.
2.
Uji Reliabilitas
Uji reabilitas dilakukan
dengan construct
reliability .
Tingkat reliabilitas yang diterima
secara umum adalah construct
reliability ≥0,7 (Ghozali, 2011).
3.
Uji Normalitas Data
Uji
normalitas
data
menggunakan analisis univariate.
Apabila Critical Ratio (CR) pada
skewnwss lebih kecil dari 2,58, maka
data penelitian dapat dikatakan
normal (Ghozali, 2011).
4. Uji Hipotesis
Pengujian
hipotesis
menggunakan analisis Structural
Equation Model (SEM) dengan
membandingkan nilai Critical Ratio
(CR) dan nilai Probability (P) hasil
olah data dengan nilai Critical Ratio
(CR) dan nilai Probability (P) yang
disyaratkan. Apabila Critical Ratio
(CR) hasil olah data menunjukan
nilai diatas 1,96 dan Probability (P)
menunjukan nilai diatas 0,05 maka
hipotesis penelitian dapat diterima
(Ghozali,
2011).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Goodness of fit index
Cutt of value
Hasil Model
Keterangan
Chi-square
Probability
GFI
AGFI
TLI
CFI
RMSEA
Diharapkan kecil
≥ 0,05
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≤ 0,08
18,741
0,716
0,975
0,928
1,008
1,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja (M)
Goodness of fit index
Cutt of value
Hasil Model
Keterangan
Chi-square
Probability
GFI
AGFI
TLI
CFI
RMSEA
Diharapkan kecil
≥ 0,05
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≤ 0,08
9,695
0,376
0,977
0,929
0,998
0,999
0,025
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji ValiditasVariabel Kepemimpinan Transformasional (X1)
Goodness of fit index
Cutt of value
Hasil Model
Keterangan
Chi-square
Probability
GFI
AGFI
TLI
CFI
RMSEA
Diharapkan kecil
≥ 0,05
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≤ 0,08
35,319
0,757
0,960
0,901
1,009
1,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2)
Goodness of fit index
Chi-square
Probability
GFI
AGFI
TLI
CFI
RMSEA
Cutt of value
Hasil Model
Keterangan
Diharapkan kecil
≥ 0,05
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≤ 0,08
43,103
0,424
0,955
0,902
0,998
0,999
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji Reliabilitas
No
Variabel
1.
2.
3.
Kinerja Pegawai
Kepuasan Kerja
Kepemimpinan
Transformasional
Budaya Organisasi
4.
Standardized
Loading
8.969
5.628
11.124
Measurement
Error
3.648
2.353
5.099
Construct
Reability
0.957
0.931
0.960
Keterangan
9.311
6.300
0.932
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Konfirmatori Konstruk Eksogen dan Endogen
Kinerja
BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
ARTIKEL
SAFRIL GAZALI
NPM. 1210018212085
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2015
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA
ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN
KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Safril Gazali ¹, Dwi Fitri Puspa ¹, Ice Kamela¹
¹Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta
safrilgazali@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan
transformasional dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dengan
kepuasan kerja sebagai variable intervening. Objek penelitian ini adalah Pegawai
Negeri Sipil (PNS) pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Datar. Populasi
dalam penelitian ini sebanyak 127 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan
cara sensus yaitu seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Data diambil
dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Hipotesis dianalisis dengan
menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program
Amos 21. Hasil penelitiannya adalah secara langsung kepemimpinan
transformasional berpengaruh terhadap kinerja, budaya organisasi berpengaruh
terhadap kinerja, kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kepuasan
kerja, budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja. Secara tidak langsung kepuasan kerja mampu
menjadi variabel intervening dengan memberikan tambahan nilai dalam pengaruh
kepemimpinan terhadap kinerja dan pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perhatian pimpinan Sekretariar Daerah
Kabupaten Tanah Datar dalam mengevaluasi kinerja pegawainya. Selain itu
penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi peneliti berikutnya terutama pada
bidang ilmu manajemen sumberdaya manusia dan ilmu pengetahuan yang
sejenisnya.
Kata kunci: Kepemimpinan transformasional, Budaya organisasi, Kepuasan
Kerja dan Kinerja
PENDAHULUAN
Sumber
daya
manusia
memiliki peran yang sangat penting
diantara sumber daya lainnya yang
tersedia dalam suatu organisasi.
Seberapapun
majunya
suatu
teknologi
dan
perkembangan
informasi tanpa didukung dengan
sumber daya manusia yang baik,
maka suatu organisasi akan sulit
untuk mencapai tujuannya. Untuk
mewujudkan hal tersebut dibutuhkan
sumber
daya
manusia
yang
mempunyai kemampuan yang baik
dalam melaksakan tugasnya.
Kinerja menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 46 Tahun 2011 adalah
prestasi kerja yang dicapai oleh
setiap pegawai sesuai dengan tugas
pokok
dan
fungsinya
dalam
mencapai sasaran kerja yang telah
ditetapkan. Apabila kinerja pegawai
baik maka kinerja organisasi akan
baik
pula
sehingga
program
pemerintah dapat terwujud sesuai
dengan sasaran kerja yang telah
ditentukan. Begitu pula sebaliknya
apabila kinerja pegawai buruk maka
kinerja organisasi juga akan buruk
dan akan berdampak pada program
pemerintah yang dijalankan tidak
sesuai dengan sasaran target yang
telah
ditentukan.
Sehingga
masyarakat merasa tidak puas karena
kebutuhan
masyarakat
tidak
terpenuhi.
Ada beberapa cara yang
dapat digunakan untuk mengukur
kinerja pegawai, salah satunya
dengan membandingkan realisasi
keuangan dengan anggaran yang
telah disediakan. Berikut adalah
Laporan
Realisasi
Anggaran
Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah
Datar
Tahun
2014:
Laporan Realisasi Anggaran
Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2014
NO
NAMA BAGIAN
ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
(Rp)
REALISASI
(%)
1
PEMERINTAHAN UMUM
4.387.820.500
1.296.679.250
29,55
2
PEMERINTAHAN NAGARI
DAN URUSAN RANTAU
1.350.750.000
525.382.250
38,90
3
HUKUM DAN HAM
800.000.000
666.664.105
83,52
957.000.000
772.694.300
80,74
1.230.892.000
818.683.418
66,51
4
5
PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN
PEREKONOMIAN DAN
SUMBER DAYA ALAM
6
KESEJAHTERAAN RAKYAT
4.329.400.000
3.695.970.454
85,37
7
ORGANISASI
1.611.710.000
1.123.330.409
69,70
8
UMUM DAN PERLENGKAPAN
34.487.717.100
28.581.657.302
82,87
9
HUBUNGAN MASYARAKAT
1.965.000.000
1.880.563.057
95,70
RATA-RATA
Berdasarkan Tabel diatas
dapat dilihat bahwa rata-rata realisasi
anggaran per 31 Desember 2014,
tidak mencapai angka 100%.
Kemudian jika dilihat secara rinci,
bagian Pemerintahan Umum hanya
mampu merealisasikan anggaran
77,00
sebesar
29,55%.
Hal
ini
mengindikasikan bahwa kinerja
pegawai
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Tanah Datar masih belum
optimal karena serapan anggaran
yang masih belum maksimal.
Para peneliti sebelumnya
menemukan banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja, salah satunya
adalah kepuasan kerja. Kepuasan
kerja yaitu perasaan menyenangkan
atau tidaknya pegawai dalam
melaksanakan
pekerjaannya
(Simamora, 2005:67). Kepuasan
kerja disebabkan karena adanya
perbedaan antara harapan yang
diinginkan
dengan
kenyataan
sesungguhnya
yang
didapatkan
dalam
melaksanakan
suatu
pekerjaan.
Faktor
kedua
yang
diidentifikasi mempengaruhi kinerja
adalah
gaya
kepemimpinan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh
handoko
(2001:294)
gaya
kepemimpinan merupakan suatu cara
yang dimiliki seseorang dalam
mempengaruhi orang lain untu dapat
bekerja sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pendapat diatas peranan
gaya kepemimpinan dalam suatu
organisasi sangat penting, karena
dengan gaya kepemimpinan seorang
pemimpin akan dapat menjalankan
semua fungsinya dan akan dapat
membawa bawahan kepada sasaran
yang diinginkan.
Faktor lainnya yang diduga
mempengaruhi kinerja adalah budaya
organisasi. Budaya organisasi adalah
suatu nilai tertentu yang dianut
bersama oleh anggota organisasi
yang membedakan antara suatu
organisasi dengan organisasi lainnya
(Robbins, 2008:721). Secara teoritis
budaya organisasi tidak terlepas dari
strategi organisasi termasuk visi dan
misi organisasi itu sendiri. Budaya
organisasi dapat menjadi kunci
keberhasilan
sebuah
organisasi
apabila budaya tersebut dapat
mendukung strategi organisasi secara
cepat dan tepat.
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Apakah
kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
terhadap kinerja pegawai pada
Sekretariat Daerah Kabupaten
Tanah Datar?
Apakah
budaya
organisasi
berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Tanah Datar?
Apakah
kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
terhadap kepuasan kerja pegawai
pada
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Tanah Datar?
Apakah
budaya
organisasi
berpengaruh terhadap kepuasan
kerja pegawai pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Tanah Datar?
Apakah
kepuasan
kerja
berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Tanah Datar?
Apakah
kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
terhadap kinerja pegawai dengan
kepuasan kerja sebagai variabel
intervening pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Tanah Datar?
Apakah
budaya
organisasi
berpengaruh terhadap kinerja
pegawai dengan kepuasan kerja
sebagai variabel intervening
pada
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Tanah Datar?
LANDASAN TEORI
Kinerja
Kinerja merupakan suatu
proses dan hasil kerja seseorang
yang telah dibebankan kepadanya
sesuai dengan peranannya dalam
sebuah
organisasi
berdasarkan
kecakapan yang dimiliki dan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Kinerja
menurut
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 46 Tahun 2011 adalah
prestasi kerja yang dicapai oleh
setiap pegawai sesuai dengan tugas
pokok
dan
fungsinya
dalam
mencapai sasaran kerja yang telah
ditetapkan. Dalam konteks penelitian
ini, maka pengertian kinerja
merupakan suatu hasil kerja yang
telah dicapai pegawai Sekretariat
Daerah Kabupaten Tanah Datar
dalam melaksanakan pekerjaan
berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya sesuai dengan sasaran
kerja yang telah ditentukan.
Ada banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja, baik faktor
internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri pegawai itu
sendiri sepertibakat, minat, motivasi,
komitmen dan lain sebagainya.
Sedangkan faktor eksternal yaitu
faktor yang berasal dari luar diri atau
dari
lingkungan
seperti
kepemimpinan, iklim organisasi dan
lain sebagainya yang berasal dari
lingkungan kerja.
Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan
ungkapan perasaan emosional yang
menyenangkan
ataupun
tidak
menyenangkan yang dirasakaan
seseorang
pegawai
terhadap
pekerjaan dan kondisi dirinya.
Menurut
Robbins
(2003:78)
kepuasan kerja merupakan sikap
seseorang yang menunjukan selisih
antara penghargaan yang diharapkan
dengan penghargaan mereka terima
yang sesungguhnya.
Kepemimpinan Transformasional
Jabnoun dan Al-Ghasyah
(2005:23) mengartikan pemimpin
transformasional
sebagai
kemampuan
seseorang
dalam
membangkitkan
kesadaran
dan
ketertarikan
dalam
grup
dan
organisasi,
dengan
cara
meningkatkan kepercayaan individu
untuk mencapai tujuan organisasi.
Selain bersifat bersifat Top-down dan
Bottom-up,
kepemimpinan
transformasional
juga
bersifat
horizontal.
Pemimpin yang menerapkan
gaya kepemimpinan transformasional
akan membuat perubahan untuk
kemajuan
organisasi.
Dengan
perubahan tersebut, pegawai akan
merasa senang dan puas serta merasa
tidak ada beban dalam melaksanakan
tugas yang diberikan. Sehingga
pegawai
akan
meningkatkan
produktivitas
kerja
karyawan
tersebut.
Budaya Organisasi
Budaya
organisasi
merupakan sebuah perilaku-perilaku
yang dianggap tepat, mengikat dan
memotivasi setiap individu yang ada
didalam
organisasi
yang
membedakan organisasi tersebut
dengan organisasi lain. Tampubolon
(2003:55)
mengartikan
budaya
organisasi sebagai suatu sikap
karyawan didalam organisasi yang
selalu
berusaha
menciptakan
efektifitas dan efisiensi serta fokus
pada
hasil.
Kerangka Konseptual
Kepemimpinan
Transformasional
(X1)
Kepuasan
Kerja
(M)
Kinerja
Pegawai
(Y)
Budaya
Organisasi
(X2)
Hipotesis
1. Kepemimpinan transformasional
berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Tanah Datar.
2. Budaya organisasi berpengaruh
terhadap kinerja pegawai pada
Sekretariat Daerah Kabupaten
Tanah Datar.
3. Kepemimpinan transformasional
berpengaruh terhadap kepuasan
kerja pegawai pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Tanah Datar.
4. Budaya organisasi berpengaruh
terhadap kepuasan kerja pegawai
pada
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Tanah Datar.
5. Kepuasan kerja berpengaruh
terhadap kinerja pegawai pada
Sekretariat Daerah Kabupaten
Tanah Datar.
6. Kepemimpinan transformasional
berpengaruh terhadap kinerja
pegawai dengan kepuasan kerja
sebagai variabel intervening
pada
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Tanah Datar.
7. Budaya organisasi berpengaruh
terhadap kinerja pegawai dengan
kepuasan kerja sebagai variabel
intervening pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Tanah Datar.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pegawai Sekretariat
Daerah Kabupaten Tanah Datar yang
berjumlah 127 orang. Seluruh
populasi diambil menjadi sampel
penelitian.
Variabel Penelitian
1. Variabel Penyebab
adalah
Kepemimpinan Transformasional
(XI) dan Budaya Organisasi (X2)
2. Variabel Intervening adalah
Kepuasan Kerja (M)
3. Variabel Akibat adalah Kinerja
(Y)
Definisi Operasional Variabel
1. Kinerja (Y)
Kinerja yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah kinerja
pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten
Tanah
Datar.
Penilaian kinerja diukur dengan
kuisioner yang dikembangkan
oleh Tsui, Anne S., Jone L.
Pearce dan Lyman W. Porter
(1997)
dalam
Mas’ud
(2004:213).
2. Kepuasan kerja (M)
Kepuasan kerja yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah
kepuasan
kerja
pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten
Tanah Datar. Penilaian tingkat
kepuasan kerja pegawai diukur
dengan menggunakan kuisioner
yang
dikembangkan
oleh
Bussing, Andre, Thomas Bissel,
Vera Fuchs dan Kalus-M. Perrar
(1999)
dalam
Mas’ud
(2004:184).
3. Kepemimpinan transformasional
(X1)
Kepemimpinan transformasional
yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah kepemimpinan atasan
terhadap bawahan pada pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten
Tanah Datar. Penilaian variabel
kepemimpinan transformasional
menggunakan kuesioner yang
dikembangkan oleh Behling,
Orlando dan James M. Mc
Fillen, (1996) dalam Mas’ud
(2004:393).
4. Budaya organisasi (X2)
Budaya
organisasi
yang
dimaksud dalam penelitian ini
adalah
budaya
organisasi
Sekretariat Daerah Kabupaten
Tanah Datar. Penilaian variabel
budaya organisasi menggunakan
kuesioner yang dikembangkan
oleh Al-aiban, Khalid.M dan
Jone L. Pearce dalam Mas’ud
(2004:128).
Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
pengujian
validitas
menggunakan Confirmatory Factor
Analysis (CFA) dengan bantuan
Program
AMOS
21.
Sebuah
instrumen dikatakan valid, apabila
nilai convergent validity ≥0,5
(Ghozali,
2011).
Seandainya
ditemukan item pernyataan yang
memiliki
convergent
validity
dibawah 0,5 maka item pernyataan
tersebut
harus
di
keluarkan
(eliminasi) dari model.
2.
Uji Reliabilitas
Uji reabilitas dilakukan
dengan construct
reliability .
Tingkat reliabilitas yang diterima
secara umum adalah construct
reliability ≥0,7 (Ghozali, 2011).
3.
Uji Normalitas Data
Uji
normalitas
data
menggunakan analisis univariate.
Apabila Critical Ratio (CR) pada
skewnwss lebih kecil dari 2,58, maka
data penelitian dapat dikatakan
normal (Ghozali, 2011).
4. Uji Hipotesis
Pengujian
hipotesis
menggunakan analisis Structural
Equation Model (SEM) dengan
membandingkan nilai Critical Ratio
(CR) dan nilai Probability (P) hasil
olah data dengan nilai Critical Ratio
(CR) dan nilai Probability (P) yang
disyaratkan. Apabila Critical Ratio
(CR) hasil olah data menunjukan
nilai diatas 1,96 dan Probability (P)
menunjukan nilai diatas 0,05 maka
hipotesis penelitian dapat diterima
(Ghozali,
2011).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Goodness of fit index
Cutt of value
Hasil Model
Keterangan
Chi-square
Probability
GFI
AGFI
TLI
CFI
RMSEA
Diharapkan kecil
≥ 0,05
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≤ 0,08
18,741
0,716
0,975
0,928
1,008
1,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja (M)
Goodness of fit index
Cutt of value
Hasil Model
Keterangan
Chi-square
Probability
GFI
AGFI
TLI
CFI
RMSEA
Diharapkan kecil
≥ 0,05
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≤ 0,08
9,695
0,376
0,977
0,929
0,998
0,999
0,025
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji ValiditasVariabel Kepemimpinan Transformasional (X1)
Goodness of fit index
Cutt of value
Hasil Model
Keterangan
Chi-square
Probability
GFI
AGFI
TLI
CFI
RMSEA
Diharapkan kecil
≥ 0,05
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≤ 0,08
35,319
0,757
0,960
0,901
1,009
1,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2)
Goodness of fit index
Chi-square
Probability
GFI
AGFI
TLI
CFI
RMSEA
Cutt of value
Hasil Model
Keterangan
Diharapkan kecil
≥ 0,05
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≥ 0,90
≤ 0,08
43,103
0,424
0,955
0,902
0,998
0,999
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji Reliabilitas
No
Variabel
1.
2.
3.
Kinerja Pegawai
Kepuasan Kerja
Kepemimpinan
Transformasional
Budaya Organisasi
4.
Standardized
Loading
8.969
5.628
11.124
Measurement
Error
3.648
2.353
5.099
Construct
Reability
0.957
0.931
0.960
Keterangan
9.311
6.300
0.932
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Konfirmatori Konstruk Eksogen dan Endogen
Kinerja