Pentingnya Preservasi dalam bentuk alih

Daftar Isi
BAB I.....................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................................2
A.

Latar Belakang...........................................................................................................................2

B.

Rumusan Masalah......................................................................................................................3

BAB II....................................................................................................................................................4
ISI...........................................................................................................................................................4
A.

Pengertian Preservasi..................................................................................................................4

B.

Fungsi dan Tujuan Preservasi.....................................................................................................5


C.

Unsur – Unsur Bahan Pustaka....................................................................................................5

D.

Bentuk Kegiatan Preservasi........................................................................................................7

E.

Pentingnya preservsi dalam bentuk alih media digital................................................................8

F.

Kendala-kendala dalam pelaksanaan alih media :.......................................................................9

G.

Langkah awal yang harus dilakukan oleh perpustakaan...........................................................11


H.

SOLUSI JIKA PERPUSTAKAAN BELUM MAMPU MELAKUKAN ALIH MEDIA..........11

BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................................................12
A.

Kesimpulan...............................................................................................................................12

B.

Saran.........................................................................................................................................12

Daftar Pustaka..................................................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU No 43 Tahun 2007 Pasal 1 ‘Perpustakaan adalah institusi pengelola

koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan
sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi, dan rekreasi para pemustaka’. Sedang menurut Sutarno NS (2006 : 11)
Perpustakaan adalah tempat yang mana mencakup suatu ruangan, bagian dari
gedung/bangunan atau gedung tersendiri yang berisi buku koleksi, yang diatur dan
disusun sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan jika
sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Secara luas dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan merupakan salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk
mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara
sistematis, untuk dipergunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus
sebagai sarana belajar yang menyenangkan. Jadi hal utama yang dicari, diseleksi,
dihimpun dalam perpustakaan tidak lain adalah informasi, baik yang di kandung
dalam koleksi cetak maupun non cetak, koleksi lama maupun koleksi baru
Dari penjelasan diatas dapat di ketahui bahwa perpustakaan sangat penting
keberadaannya dalam penyedian informasi masyarakat. Unsur dalam perpustakaan ada
3 yaitu pemustaka, pustakawan serta koleksi (Penjelasan Dosen Bpk Hendra), berarti
koleksi merupakan unsur yang juga utama harus ada dalam perpustakaan, tanpa
koleksi pustakwan tidak memiliki senjata untuk menyediakan kebutuhan informasi
pemustaka. Keberadaan koleksi dalam perpustakaan harus dipelihara. Pemeliharaan
koleksi perpustakaan ada 3 yaitu preservasi, konservasi dan restorasi.

Preservasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu pengawetan; pemeliharaan;
penjagaan; perlindungan. Menurut buku “Introduction to Conservation” terbitan
Unesco 1979 Preservation adalah penanganan yang berhubungan langsung dengan
pada bahan pustka. Sedang menurut buku Pengelolaan Perpustakaan Editor Rahayu
ningsih

Preservasi

(Pelestarian)

adalah

kegiatan

yang

dilakukan

untuk


mempertahankan koleksi agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Dari beberapa pengertian diatas dapat diketahui bahwa kegiatan preservasi sangat
berguna dalam pemeliharaan bahan pustaka agar dapat digunakan dalam jangka waktu
yang lama. Bahan pustaka yang dipreservasi biasanya bahan pustaka yang tertbatas
keberadaannya dan sebenarnya tidak semua perpustakaan melakukan preservasi,

tergantung dari jenis,tujuan dan fungsi perpustakaan. Suatu perpustakaan mungkin
hanya menyimpan koleksi terakhir atau hanya melakukan pengawetan tanpa harus
melakukan pelestarian.
Salah satu bentuk preservasi yaitu pengalih mediaan koleksi. Alih media merupakan
proses pengelolaan dokumen dari bentuk fisik (baca:kertas) menjadi bentuk elektronik
untuk kemudian dapat dikelola menggunakan teknologi informasi. Alih media digital
merupakan bentuk preservasi yang sangat efektif, karena sangat praktis, ilmu dari
koleksi mudah diakses dimana saja dan lebih ringkas tempatnya.
Jadi kegiatan pelestarian ini sangat dibutuhkan terutama pada koleksi-koleksi terbatas/
kuno dan untuk melestarikan koleksi terbatas tersebut menurut saya yang paling
efektif adalah alih media digital.
Dari pemaparan diatas maka saya mengambil judul “Pentingnya Preservasi Bahan
Pustaka dalam bentuk alih media digital” alasan memilih pemeliharaan preservasi,
yaitu sesuai dengan tema yang di tentukan dosen.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Preservasi?
2. Apa fungsi dan Tujuan Preservasi?
3. Apa saja unsur-unsur dalam preservasi pada bahan pustaka?
4. Apa saja bentuk kegiatan preservasi?
5. Bagaimana pentingnya preservasi dalam bentuk alih media digital?
6. Apa saja kendala dari pengalih mediaan ke bentuk digital?
7. Bagaimana langkah untuk memulai alih media?
8. Bagaimana solusi jika perpustakaan belum mampu memulai alih media?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Preservasi Bahan Pustaka
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan preservasi
3. Untuk mengetaui unsur-unsur dalam preservasi bahan pustaka
4. Untuk mengetahui bentuk kegiata preservasi
5. Untuk mengetahui pentingnya preservasi dalam bentuk alih media digital
6. Untuk mengetahui apa saja kendala dari pengalih mediaan ke bentuk digital
7. Untuk mengetahui solusi jika perpustakaan belum mampu memulai alih media

BAB II
ISI


A. Pengertian Preservasi
Menurut Sutarno N.S (2008, p.174) yang dimaksud “Preservasi adalah suatu kegiatan
dibidang perpustakaan untuk memelihara dan merawat koleksi bahan pustaka”.
Pengertian lain Preservasi yaitu semua unsur pengelolaan, keuangan, penyimpanan,
alat-alat bantu, ketenagakerjaan, maupun metode yang digunakan untuk melestarikan
bahan pustaka, dokumentasi, arsip, maupun informasi yang dikandungnya. (Lasa,
2009, p.287).
Preservation (Archives) 1. The primary function of an archive depository to provide
adequate facilities for the care, protection and maintenance of the archives of
whatever kind. 2. Specific individual and collective measures taken for repair,
restoration, protection and maintenance of the archives. (Harrod, 1977, p.657)
Preservasi, 1) Berfungsi sebagai tempat penyimpanan arsip dalam

menyediakan

fasilitas yang memadai untuk perawatan, perlindungan, dan pemeliharaan berbagai
macam arsip apapun. 2) suatu tindakan khusus baik individu atau bersama-sama dalam
melakukan perbaikan, perlindungan, dan pemeliharaan.
Preservation a multi-pronged approach to long-term care of the library's collections. it

involves preventive care as well as repair and restoration treatments. (Amjad, 2004:
110-111) Artinya preservasi memakai pendekatan multi-fokus untuk perawatan jangka
panjang pada koleksi perpustakaan. Ini melibatkan perawatan pencegahan serta
perbaikan dan pemulihan pengobatan.
Menurut Kamus lengkap webster “Preservation is definied as the act of preserving, or
keeping in safety or security from harm, injur, decay, or destruction” yaitu bahwa
preservasi adalah tindakan melestarikan atau menjaga keselamatan atau keamanan dari
bahaya, cidera, atau perusakan. (Balloffet, 2005)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelestarian (preservasi) merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mempertahankan koleksi agar dapat digunakan dalam jangka waktu
yang lama. Tidak semua perpustkaan harus melakukan kegiatan pelestarian koleksi
dalam bentuk aslinya, tergantung pada jenis, tujuan dan fungsi perpustakaan. Suatu
perpustakaan mungkin hanya menyimpan bentuk mikro atau foto kopi nya saja,
sehingga

hanya

melakuka

pelestarian.


B. Fungsi dan Tujuan Preservasi
1. Fungsi Preservasi
a. Fungsi melindungi, adalah untuk melindungi bahan pustaka supaya terjaga
kelestariaannya sehingga dapat digunakan lebih lama
b. Fungsi pengawetan, untuk membuat bahan pustaka menjadi lebih awet dan
tahan lama
c. Fungsi Kesehatan, adalah terjaga kebersihannya sehingga petugas maupun
pengguna perpustakaan terjaga kesehatannya
d. Fungsi pendidikan, adalah melatih atau mendidik pengguna untuk lebih
memperhatikan penggunaan dan perlakuan terhadap bahan pustaka.
e. Fungsi kesabaran, adalah melatih kesabaran karena untuk melestarikan bahan
pustaka diperlukan kesabaran yang besar, misal bahan pustaka tersebut
berhalaman sangta banyak jadi untuk merubahnya dalam bentuk lain(pengalih
mediaan) butuh banyak kesabaran.
f. Fungsi sosial, adalah mampu menciptakan komunikasi dan hubungan dengan
pihak luar, misalnya kita saling berkomunikasi dengan ahli pengalih mediaan
misalnya orang it.
g. Fungsi ekonomi, adalah menghemat anggaran dalam kegiatan pemeliharaan
bahan pustaka.

h. Fungsi keindahan, karena dengan bentuk seperti mikro film, mikrofis, CDROM berbentuk lain , sehingga dalam penataannya lebih rapi, dan sesuatu
yang rapi itu indah.
2. Tujuan Preservasi
a. Menyelamatkan nilai informasi suatu dokumen
b. Mengatasi kendala kekurangan ruang
c. Mempercepat proses temu balik informasi
C. Unsur – Unsur Bahan Pustaka
Dureau dan Clement, dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Pelestarian Dan
Pengawetan Bahan Pustaka, menyebutkan bahwa pelestarian(preservation) mencakup
unsur-unsur pengelolaan dan keuangan, termasuk cara penyimpanan dan alat-alat
bantunya, dan taraf tenaga kerja yang diperlukan,kebijaksanan, teknik dan metode
yang diterapkan untuk melestarikan bahan-bahanpustaka serta informasi yang
dikandungnya.
Dengan demikian tujuan pelestarian pustaka adalah melestarikan informasi yang
direkam dalam bentuk fisiknya, atau dialihkan pada media, agar dapat dimanfaatkan
oleh pengguna perpustakaan.
Unsur-unsur dalam pelestarian bahan pustaka meliputi:

1. Pengelolaan, meliputi kegiatan bagaimana mengelola bahan pustaka agar dapat
dimanfaatkan oleh pengguna dengan baik tanpa mengabaikan kelestarian

bahanpustaka tersebut.
2. Keuangan, meliputi seberapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan
pelestarian bahan pustaka, sehingga dengan jelas dalam mengalokasikan biaya
untuk kegiatan tersebut. Kebutuhan untuk keperluan pelestarian harus
direncanakan dengan matang. Sehingga dana yang terserap dapat dipertanggung
jawabkan.
3. Cara penyimpanan, meliputi kegiatan bagaimana memperlakukan bahanbahanpustaka dalam pengaturan di tempat penyimpanan. Dimana bahan
pustakaharus disimpan dan dipertimbangkan, oleh siapa saja yang menyimpan
alat-alatbantu apa yang diperluakn untuk penyimpanan dan kegiatan pelestarian
padaumumnya. Alat-alat misalnya alat-alat untuk penjilidan, alat angkut
berupakereta dorong dan lain-lain.
4. Taraf tenaga kerja, yang diperlukan dalam kegiatan pelestarian bahan
pustakamenyangkut kuantitas dan kulitas, maksudnya berapa banyak tenaga kerja
yangdibutuhkan dan dengan kualifikasi bidang apa serta kemampuannya.
Karenakegiatan

bahan

pustaka

preservasi

bahan

pustaka

ini

bersifat

preventifdisamping juga kuratif, diperlukan kesadaran dan pemahaman dari
berbagaipihak, baik dari pustakawan, tenaga administrasi, dan pengguna
perpustakaan.
5. Kebijaksanaan, akan berkaitan dengan perencanaan keuangan. Kebijaksanaanpada
tahap awal dilakukan dalam seleksi bahan pustaka, yaitu memutuskanapakah akan
menambahkan koleksi atau tidak.
6. Teknik dan metode yang diterapkan dalam melestarikan bahan-bahan pustakaserta
informasi yang dikandungnya, perpustakaan tidak harus selamanyamelestarikan
kandungan informasinya ke dalam bentuk fisik yang lain,misalnya dalam bentuk
mikro (microfiche/microfilm) atau CD-ROM.

D. Bentuk Kegiatan Preservasi
1. Menjaga kelembaban suhu antara 26º - 29º celcius. Memberikan ruangan khusus
yang aliran udaranya tetap berputar. Pengaturan cahaya juga dilakukan supaya
menjaga udara tetap lembab. Hal ini dilakuakan agar manuskrip, koleksi yang
terbatas termasuk koleksi kuno yang ada dalam ruangan tetap lembab dan tidak
kering. Meskipun mungkin nantinya perlu dilakukan pengalih mediaan manuskrip

tersebut sebagai bentuk dari preservasi, namun harus tetap perlu dijaga
kelembapan suhu ruangan untuk menjaga naskah asli maupun bentuk pengalih
mediaannya.
2. Fotokopi
Fotokopi juga termasuk bentuk preservasi dimana misal suatu perpustakaan hanya
memiliki 1 buku dengan materi tertentu, dan buku tersebut sudah tidak diterbitkan
lagi, ataupun sangat ssah mencari eksemplar lainnya, sehingga untuk melestarikan
pustaka tersebut perlu dilakukan fotokopi untuk melindungi buku maupun
informsi yang ada di dalamnya, karena jika haya ada satu dan misal terjadi
vandalisme pada buku terseut maka kita akan kehilangan informasi buku tersebut
secara lengkap.
3. Pengalih mediaan digital
Alih media digital adalah salah satu kegiatan melestarikan khasanah budaya
bangsa dengan mengalih bentuk dari bentuk asli ke bentuk/media digital. Alih
media merupakan proses digitasi yaitu proses alih media dari media cetak seperti
buku, majalah, koran, foto dan gambar ke dalam bentuk data digital yang dapat
direkam, disimpan dan diakses melalui komputer atau media digital lainnya.
a. Mikrofilm merupakan kopi dari halaman-halaman buku, manuskrip dan
sebagainya yang melalui proses fotografi dimana bayangan kecil yang ada
pada frame tersebut merupakan duplikat dari bagian aslinya. Mikrofilm masih
merupakan pilihan yang populer karena bisa menampung sejumlah besar
informasi yang dapat disimpan dalam ruang yang sangat kecil, dan
membutuhkan biaya yang rendah.
b. Mikrofis adalah reproduksi dari lembar-lembar film negatif yang ditata dan
disimpan dalam jaket film berukuran 10 x 15 cm. Mikrofis merupakan media
yang berisi dokumen yang dapat diperkecil hingga 18-90 kali dari bentuk
aslinya.
c. Filmstrip adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama
denga media slide. Hanya saja media ini terdiri atas beberapa film yang
merupakan satu kesatuan, dimana ujung satunya dengan ujung lainnya bersatu
membentuk rangkaian.
d. Media slide adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut
dengan proyektor slide. Ada empat kelebihan dari media slide ini. Pertama,
membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang
disampaikan serta dapat dipadukan dengan unsur suara. Kedua, merangsang
minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang konkret. Ketiga,

program slide direvisi sesuai dengan kebutuhan karena filmnya terpisah-pisah.
Keempat, penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.
e. CD-ROM merupakan akronim dari “compact disc read-only memory” adalah
sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang dapat
menyimpan data.
f. PDF (portable data format)

E. Pentingnya preservsi dalam bentuk alih media digital
a. Mengatasi kendala kekurangan ruangan
Setiap perpustakaan tentu melakukan kegiatan pengadaan koleksi untuk
menambah kelengkapan koleksi yang dimilikinya. Biasanya pertumbuhan dan
perkembangan koleksi ini tidak diimbangi oleh perluasan ruangan perpustakaan.
Akibatnya rak-rak yang tersedia untuk menampung koleksi tahun demi tahun
semakin penuh sesak, sehingga membuat ruangan perpustakaan tidak nyaman
lagi. Salah satu upaya mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan kegiatan
alih media dari bentuk asli ke bentuk digital (CD).
b. Mencegah kerusakan fisik bahan pustaka
Kebanyakan bahan pustaka yang dikoleksi perpustakaan adalah bahan pustaka
dalam bentuk tercetak yang terbuat dari kertas seperti buku, majalah, jurnal, surat
kabar, skripsi, tesis, desertasi, arsip-arsip penting dan dokumen-dokumen lainnya
yang bernilai historis. Tentunya bahan pustaka tersebut tidaklah dapat bertahan
terlalu lama, seiring dengan bertambahnya usia fisik dokumen tersebut ada banyak
hal yang menyebabkan kerusakan dari segi fisiknya, baik faktor internal maupun
faktor eksternal. Dalam upaya menyelamatkan informasi yang terdapat dalam
bahan pustaka tersebut maka perlu dilakukan kegiatan alih media.
c. Kelangkaan
Salah satu fungsi perpustakaan adalah mengumpulkan dan melestarikan khazanah
karya manusia terutama yang menjadi ruang lingkup koleksi dari jenis
perpustakaan tersebut. Dari sekian banyak bahan pustaka yang di koleksi
perpustakaan tentu terdapat juga koleksi-koleksi yang bernilai historis dan langka.
Koleksi yang bernilai historis dan langka harus dilestarikan baik dari segi fisiknya
maupun segi isi informasinya. Upaya pelestarian koleksi yang bernilai historis dan
langka ini salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan alih bentuk dari fisik
ke bentuk digital atau disk.
d. Perkembangan teknologi informasi
Perkembangan teknologi informasi terutama komputer dan perangkat terkait
lainnya membawa dampak yang sangat positif dalam kegiatan di perpustakaan.

Kehadiran teknologi informasi harus diterima dan dimanfaatkan di perpustakaan,
karena :
e. Tuntutan terhadap mutu dan jumlah layanan,
a)
Tuntutan terhadap penggunaan koleksi bersama,
b)
Kebutuhan untuk mengefektifkan SDM,
c)
Tuntutan terhadap efisiensi waktu,
d)
Keragaman informasi yang dikelola,
e)
Kebutuhan akan ketepatan dan kecepatan layanan informasi.

F. Kendala-kendala dalam pelaksanaan alih media :
a. Sumber Daya Manusia
Tidak semua staf perpustakaan merespon positif terhadap perubahan. Apalagi
perubahan ini menyangkut kemampuan staf untuk beradaptasi dengan teknologi
baru yang masih asing bagi mereka. Terutama staf yang sudah tua dan mereka
yang malas untuk selalu maju dan berubah. Mereka menganggap dengan
perubahan tersebut keadaan mereka akan terganggu, mereka sudah terbiasa dan
enjoy dengan keadaan pekerjaan mereka yang lama, dengan perubahan ini mereka
meresa dipojokkan dan disingkirkan. Hal demikian merupakan sesuatu yang
lumrah terjadi bila ada perubahan. Di sinilah dituntut kepiawaian pemimpin untuk
bisa memberikan pengertian dan pemahaman akan makna dan manfaat perubahan
tersebut, dan mencarikan jalan keluar bagi kemelut yang terjadi bila ada staf yang
membutuhkan waktu yang lama untuk sampai pada tahap komitmen. Bila sudah
pada tahap komitmen, tentu perubahan dianggap sebagai sesuatu yang
menyenangkan karena mereka sudah komitmen untuk berubah, bersedia bekerja
untuk mencapai kemajuan.
b. Dana
Untuk membangun koleksi dalam bentuk digital, tentunya membutuhkan dana
awal yang tidak sedikit, terutama untuk menyiapkan infrastrukturnya seperti :
pembelian komputer dan perangkat terkait lainnya, scanner, jaringan listrik,
pelatihan staf dan sebagainya. Semua ini memerlukan anggaran yang besar. Untuk
mensiasati kendala dana ini, perpustakaan harus membuat skala prioritas tentang
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakannya. Disamping itu perlunya tahapantahapan sedikit demi sedikit untuk mengalihkan dokumennya ke dalam berntuk
digital, maksudnya tidak sekaligus tetapi dengan jalan bertahap, sesuai dengan
jenis koleksi mana yang diprioritaskan.
c. Kepemimpinan

Kurangnya perhatian dari pemimpin seperti menunda-nunda, mengabaikan,
menghindari, bisa menjadi kendala yang sangat berpengaruh dalam upaya
pelaksanaan alih media. Hal ini akan berimplikasi pada kebijakan selanjutnya dan
akan mempengaruhi bawahan atau staf. Oleh karena itu komitmen dan dukungan
dari pemimpim sangatlah diperlukan untuk kelancaran dan kesuksesan kegiatan
alih media ini.
d. Konsistensi
Kendala ini muncul apabila terdapat banyak staf bahkan pemimpin yang tidak
konsisten dan komitmen untuk perubahan ke arah sesuatu yang baru dan maju.
Maka dari itu sebelum melangkah harus direncanakan dengan matang, agar tidak
terjadi sesuatu yang membuat 'kendur' dikemudian hari.
e. Waktu
Setiap perubahan termasuk manfaat yang menyertainya akan membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk mewujudkannya sesuai dengan harapan yang diinginkan.
f. Komunikasi
Perubahan akan diterima atau ditolak berdasarkan keefektifan komunikasi.
Komunikasi harus sering dilakukan, dua arah, seimbang (positif dan negatif) dan
dimulai sebelum proses perubahan dimulai.

G. Langkah awal yang harus dilakukan oleh perpustakaan
1. Melakukan estimasi berapa lama arsip/dokmen akan disimpan, bagaimana
nantinya arsip/dokumen yang telah di alih media (baca:elektronik) akan digunakan
dan apa saja yang diperlukan untuk menunjang agar informasi arsip tetap dapat
digunakan;
2. Lama pemeliharaan arsip/dokumen elektronik akan berbeda dengan lama
pemeliharaan teknologi informasi, maka itu perlu dilakukan proses pengelolaan
dan manajemen tersendiri antara teknologi informasi (software dan hardware)
tempat arsip/dokumen elektronik disimpan dengan informasi arsip elektronik;
3. Perkirakan bagaimana nantinya pengguna akan menggunakan arsip/dokumen
elektronik, termasuk didalamnya perilaku dan kebiasaan pengguna, pastikan
penggunaan yang benar adalah penggunaan yang sederhana bagi pengguna;
4. Jangan anggap proses ini sebagai proses tantangan dari perubahan teknologi,
karena perubahan kebiasaan dan proses evaluasi sistem akan jauh lebih sulit.
H. SOLUSI JIKA PERPUSTAKAAN BELUM MAMPU MELAKUKAN ALIH

MEDIA

1. Lakukan terlebih dahulu penilaian terhadap unit perpustakaan anda baik dari sisi
sumber daya manusia maupun sumber daya organisasi lainnya untuk melakukan
proses alih media;
2. Buat perencanaan program untuk pelaksanaan alih media informasi arsip/dokumen
yang anda kelola;
3. Konsultasikan perencanaan anda dengan atasan yang terkait, misal perpustakaan
anda berada dalam instansi universitas yaitu dengan rektor dan juga ahli IT.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pelestarian (preservasi) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan
koleksi agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Tujuan Preservasi
Menyelamatkan nilai informasi suatu dokumen, Mengatasi kendala kekurangan ruang,
Mempercepat proses temu balik informasi. Unsur-unsur bahan pustaka diantaranya
pngelolaan, keuangan, cara penyimpanan, taraf tenaga kerja, kebijakan, teknik dan
metode. Salah satu bentuk preservasi yang efektif yaitu alih media digital yang berarti
memproses media cetak seperti buku, majalah, koran, foto dan gambar ke dalam
bentuk data digital yang dapat direkam, disimpan dan diakses melalui komputer atau
media digital lainnya. Efektif karena mempunyai banyak manfaat, diantaranya
mengatasi kendala kekurangan ruangan,mencegah kerusakan fisik bahan pustaka,
kelangkaan, perkembangan teknolohi informasi, tuntutan mutu dan jumlah layanan.
Namun bentuk preservasi ini juga banyak kendala diantaranya SDM, Dana,
Kepemimpinan, Konsistensi, Waktu, Komunikasi. Untuk memulai alih media digital
perpustakaan harus merencanakan secra matang agar bisa berjalan dan berhsil (tidak
berhenti di tengah jalan).

B. Saran
Perpustakaan yang memiliki dokumen-dokumen terbatas, sebaiknya segera berupaya
melakukan preservsi yang dikira mampu untuk dilaksanakan, namun alangkah baiknya
jika mampu menerapkan alih media digital dalam pelestarian koleksinya karena

bentuk ini, didukung oleh teknologi yang lebih memudahkan pemustaka dan
diharapkan akan memenuhi kebutuhan dan kepuasan pemustaka karena pada dasarnya
tujuan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Namun harus tetap di
ngat untuk menerapkan bentuk ini membutuhkan perencanan yang matang daris segala
aspek.

Daftar Pustaka
Surtilawati.2012.
Preservasi,
Konservasi
dan
https://www.academia.edu pada 3 Maret 2018

Restorasi.

Diakses

melalui

Riawan, Ferry. 2012. Preservasi. Diakses melalui web.unair.ac.id pada 3 Maret 2018
Prisma,

Dony.
2012.
Preservasi
bahan
Pustaka.
https://donyprisma.wordpress.com/ pada 3 Maret 2018

Diakses

melalui

UI. Apa itu Alih Media. Diakses melalui http://arsip.ui.ac.id/ pada 3 Marwt 2018
Mikrofis . Diakses melalui manajemenkomunikasi.blogspot.com pada 3 Maret 2018
petunjk pengelolaan mikrofis pusat perpustaaan. 2000. pertanian dan komunikasi dan
penelitian. Diakses melalui http://pustaka.litbang.pertanian.go.id
priambodo, Iqbal. 2012. Alat Bantu Media Pengajaran. Diakses melalui http://mediapengajaran.blogspot.co.id pada 3 Maret 2018
Zudaskario. 2011. CD ROM. Diakses melalui https://zudaskarios.wordpress.com pada 3
Maret 2018
SLIDE SHARE. 2012. Definisi Preservasi. Diakses melalui https://www.slideshare.net pada
3 Maret 2018
Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.