Perbedaan Koperasi dengan Bentuk Badan Usaha Lain

  Perbedaan Koperasi dengan Bentuk Badan Usaha Lain

Pokok Bahasan

  Bentuk-bentuk badan usaha Perbedaan koperasi dengan badan usaha lainnya dan gotong royong

  Badan Usaha Koperasi  Koperasi merupakan alternatif dari bentuk badan usaha.

   Koperasi merupakan pengganti bentuk usaha yang bersifat kapitalis.

  Badan Usaha Koperasi  Di Indonesia, koperasi mengalami perubahan:

   Pada zaman kebangkitan nasional, koperasi digunakan sebagai alat perjuangan. Pada awal kemerdekaan sampai tahun 1965, koperasi digunakan sebagai

   alat/kendaraan politik. Pada awal orde baru samapi tahun 1990-an, koperasi dijadikan kegiatan

   usaha yang bersifat sosial untuk mensejahterakan masyarakat.

   Setelah tahun 199-an, koperasi dijadikan kegiatan usaha yang bersifat

sosial dan juga mencari keuntungan sehingga kedudukannya sejajar

dengan badan usaha lainnya.

Bentuk Badan Usaha

   Bentuk-bentuk kegiatan usaha dapat dikelompokkan ke dalam dua atau tiga sektor.

   Pada umumnya, terdapat 2 sektor usaha, yaitu usaha yang diselenggaraka oleh swasta dan yang diusahakan oleh pemerintah.

   Di Indonesia, kegiatan usaha dikelompokkan ke dalam 3 sektor, yaitu usaha swasta, usaha pemerintah, dan koperasi.

  Bentuk Badan Usaha Bentuk badan usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap resiko dan kegiatan perusahaan.

  Perusahaan ini tidak memerlukan anggaran dasar. Pendirian perusahaan (di Indonesia) tidak memiliki aturan khusus.

   pemerintah daerah setempat.

  Namun beberapa lapangan kegiatan usaha memerlukan izin dari

Bentuk Badan Usaha Usaha ini bermodal sangat terbatas

  Untuk membiayai dan mengembangkan usaha, yang bersangkutan dapat menggunakan modal pinjaman.

  Tidak mengenal adanya pemisahan antara kekayaan perusahaan dan kekayaan pribadi.

  Pengusaha mempunyai tanggun jawab yang tidak terbatas. Keuntungan bersih yang diraih perusahaan seluruhnya menjadi hak pemilik.

Bentuk Badan Usaha

  Adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan.

  Atau persekutuan dalam menjalankan perusahaan di bawah nama bersama.

  Didirikan tanpa mengeluarkan saham. Para sekutu secara bersama-sama membuat akta pendirian dari badan usaha tersebut di depan notaris, didaftarkan di pengadilan negeri dan diumumkan di berita negara.

Bentuk Badan Usaha

  Jika frma menderita kerugian dan kekayaan perusahaan tidak dapat memenuhi pembayaran hutang-hutangnya, maka kekayaan pribadi para sekutu ikut bertanggung jawab atas pembayaran hutang-hutang tersebut.

  Sedangkan keuntungan yang diperoleh frma dibagi antar sekutu secara proporsional dengan banyaknya modal yang dimasukkan oleh masing-masing sekutu.

  Bentuk Badan Usaha Adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara mereka yang bersedia menjalankan, memimpin dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya dengan mereka yang memberikan pinjaman, tetapi tidak bersedia memimpin perusahaan dan bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.

  Bentuk Badan Usaha Memiliki dua sekutu, yaitu sekutu komplementer dan sekutu komanditer.

   Sekutu komplementer adalah mereka yang menjalankan dan memimpin perusahaan.

Sekutu komanditer adalah mereka yang mempercayakan modalnya

   kepada sekutunya; tidak terlibat dalam pengelolaan perusahaan. Sekutu komplementer bertanggung jawab atas hutang-hutang

   perusahaan.

   Sekutu komanditer hanya bertanggung jawab sebesar modal yang dipercayakan kepada sekutu komplementer Bentuk Badan Usaha Adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang diberi hak dan diakui oleh hukum untuk berusaha dan atau untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  Modal usaha dari PT terdiri dari atas saham-saham dari pemegang saham.

  Kekayaan PT terpisah dari kekayaan pemilik-pemiliknya.

  

kewajiban/hutang yang harus dibayar, maka para pemegang saham

hanya bertanggung jawab terhadap kerugian sebatas jumlah saham

yang dimilikinya.

  Dalam hal likuidasi dan jika perusahaan masih mempunyai Bentuk Badan Usaha Didukung oleh akta resmi dari notaris dan disahkan oleh Menteri Kehakiman.

  Akta yang disahkan tersebut harus didaftarkan di kepaniteraan pengadilan negeri dan selanjutnya diumumkan dalam berita negara Republik Indonesia.

  Perangkat organisasi PT teridir atas: rapat umum pemegang saham (RUPS), dewan komisaris, dan direksi.

  

perbankan, maka perangkat organisasi ditambah dengan dewan audit

sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia (BI).

  Jika perusahaan yang berbadan hukum PT tersebut melakukan kegiatan Bentuk Badan Usaha Dalam PT dikenal beberapa jenis modal, yaitu modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor.

  

Modal dasar adalah jumlah modal yang disebut dalam akta pendirian

dan merupakan jumlah maksimum dimana perusahaan tersebut diperkenankan mengeluarkan surat-surat saham. Modal yang ditempatkan adalah mdoal yang sanggup dimasukkan dan

   pada waktu pendiriannya merupakan jumlah keikutsertaan para pendiri.

Modal yang disetor adalah modal yang benar-benar telah diserahkan

   pada perusahaan tersebut. Bentuk Badan Usaha Ada enam jenis saham dalam PT, yaitu:

   Saham biasa, yaitu saham dimana dividen hanya diberikan bila perusahaan memperoleh laba.

Saham prioritas preferen, yaitu saham yang mempunyai hak utama

   dalam pembagian keuntungan atau pada saat likuidasi.

Saham preferen kumulatif. Jika pada tahun tertentu perusahaan tidak

  

mendapat keuntungan, maka dividen akan dibayar secara akumulatif pada saat perusahaan mendapat keuntungan. Bentuk Badan Usaha Ada enam jenis saham dalam PT, yaitu:

   Saham bonus, yaitu saham yang diberikan secara Cuma-Cuma kepada para pemegang saham biasa.

Saham pendiri. Saham ini diberikan kepada para pendiri perusahaan

   sebagai imbalan atas jasa-jasanya.

Saham kosong, yaitu saham yang dibeli kembali oelh perusahaan dari

   pemegang saham dan disimpan serhingga tidak diikutsertakan lagi dalam peredaran. Bentuk Badan Usaha Adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara.

  Bisa berbentuk:

   Perusahaan jawatan (perjan)- perusahaan milik negara yang merupakan bagian dari sebuah departemen. Misal: TVRI. Perusahaan umum (perum)- perusahaan milik negara yang tujuan

   utamanya melayani kepentingan umum. Contoh: Perum Damri. Perseroan terbatas (persero)- perusahaan milik negara yang berbentuk

   PT dan bertujuan untuk memperoleh laba seperti halnya pada PT lainnya. Contoh: PT. BNI, PT. Garuda Indoensia. Bentuk Badan Usaha Dalam rangka peningkatan efsiensi dan produktiftas BUMN, dikeluarkan SK Menteri Keuangan No. 840/KMK.00/1994, dimana dikatakan bahwa BUMN adalah: 1. Badan usaha yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.

  2. Badan usaha yang sebagian sahamnya dimiliki oleh negara, tetapi statusnya disamakan dengan BUMN, yaitu: BUMN patungan antara pemerintah dan daerah. BUMN patungan antara pemerintah dengan BUMN lain.

Badan usaha patungan BUMN dengan swasta nasional/asing di mana negara memiliki saham mayoritas (minimal 51%). Kekayaan negara pada BUMN yang dipisahkan berdasarkan peraturan pemerintah. Bentuk Badan Usaha Memiliki ciri:

  Didirikan berdasarkan Undang-Undang yang berlaku dan dimiliki serta  dikelola oleh pemerintah.

   Didirikan dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

   Dibentuk untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah.

  Usahanya pada umumnya bersifat memebrikan pelayanan kepada  masyarakat.

   Di samping usaha bersifat komersial, BUMN menghasilkan produk berupa barang atau jasa untuk pemerintah yang karena sifat kerahasiaannya/keamanannya tidak diserahkan kepada perusahaan swasta. Bentuk Badan Usaha Didirikan dengan suatu peraturan daerah dan telah mendapat pengesahan dari instansi atasannya, yaitu Menteri Dalam Negeri bagi daerah tingkat I dan Gubernur bagi daerah tingkat II.

  Koperasi vs Badan Usaha Lain

  Koperasi vs Badan Usaha Lain Koperasi Badan Usaha Lain

  Koperasi didirikan atas dasar Sedangkan tujuan pendirian kesamaan cita-cita, serta usaha lain (perseroan) adalah kesamaan hak dan kewajiban di untuk menghasilkan barang dan antara para anggotanya. jasa dengan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Tujuan koperasi adalah untuk menyelenggarakan usaha Prestasi perusahaan perseroan bersama guna meningkatkan biasanya diukur dari segi jumlah kesejahteraan ekonomi para keuntungan yang diperolehnya. anggotanya. Koperasi lebih mementingkan peningkatan kesejahteraan anggotanya, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Koperasi vs Badan Usaha Lain

  Koperasi vs Badan Usaha Lain Koperasi Badan Usaha Lain

  Koperasi melakukan usaha dengan modal awal yang diperoleh dari simpanan pokok para anggotanya.

  Koperasi bisa juga memanfaatkan sumber-sumber lain, baik dari dalam maupun dari luar koperasi. Modal bisa berubah-ubah tergantung pada mutasi keluar- masuk para anggota.

  Modal awal perusahaan perseroan berasal dari penyertaan pertama yang dilakukan oleh para pemiliknya.

  Dalam perjalanannya, perusahaan perseroan dapat menambah modalnya dengan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal. Koperasi vs Badan Usaha Lain tertinggi?

  Koperasi vs Badan Usaha Lain Koperasi Badan Usaha Lain

  Kekuasaan tertinggi dalam koperasi terletak di tangan rapat anggota. Masing-masing anggota koperasi memiliki hak dan kedudukan yang akan ditempuh koperasi. Kebijakan yang ditetapkan oleh rapat anggota harus dilaksanakan oleh penguruhs koperasi dan harus dipertanggungjawabkan secara periodik.

  Kekuasaan pada perusahaan perseroan ada di tangan pemilik (pemegang saham). Jumlah pemilikan saham akan sangat menentukan dominasi pemegang saham dalam menentukan kebijaksanaan yang akan dijalankan oleh manajemen perusahaan. Koperasi vs Badan Usaha Lain dilakukan?

  Koperasi vs Badan Usaha Lain Koperasi Badan Usaha Lain

  Koperasi beranggotakan orang- Hubungan antar kegiatan orang yang menjadi pelanggan perusahaan dengan para pemilik usahanya, yang bergabung (pemegang saham) sifatnya tidak dengan menyerahkan sumbangan langsung dan tidak jelas karena modal dalambentuk simpanan memang secara konsepsional dan pokok. hukum ada pemisahan yang tegas antara fungsi pemikiran

  Hubungan antara koperasi dan dan fungsi manajemen. para anggotanya bersifat langsung.

  Para anggotanya mempunyai kesempatan yang sama untuk melibatkan diri secara aktif dalam pengelolaan dan pengawasan jalannya usaha koperasi. Koperasi vs Badan Usaha Lain

  Koperasi vs Badan Usaha Lain Koperasi Badan Usaha Lain

  Penentu kebijaksanaan dalam Penentu kebijaksanaannya adalah koperasi adalah pengurus. ditetapkan orang yang bersangkutan atau ditetapkan sekutunya, dan ada juga yang ditetapkan oleh direksi perusahaan. Koperasi vs Badan Usaha Lain

  Koperasi vs Badan Usaha Lain Koperasi Badan Usaha Lain

  Balas jasa atas modal pada koperasi terbatas.

  Balas jasa atas modal tidak terbatas. Koperasi vs Badan Usaha Lain

  Koperasi vs Badan Usaha Lain Koperasi Badan Usaha Lain

  Koperasi tidak menggunakan Pembagian keuntungan istilah keuntungan untuk ditentukan berdasarkan jumlah menunjukkan selisih antara pemilikan saham oleh masing- penghasilan yang diterima masing pemegangnya. selama periode tertentu dengan pengorbanan yang dikeluarkan Dalam praktik, pemegang saham untuk memperoleh penghasilan mungkin juga tidak akan tersebut. mendapatkan bagian keuntungan apabila hal ini dikehendaki oleh

  Selisih tersebut dikenal sebagai pemegang saham mayoritas. sisa hasil usaha (SHU) yang dibagikan kepada anggota sesuai pertimbangan jasa masing- masing anggota. Koperasi vs Badan Usaha Lain

  Koperasi vs Badan Usaha Lain Koperasi Badan Usaha Lain

  Yang bertanggung jawab Yang bertanggung jawab terhadap kerugian adalah terhadap kerugian bagi anggota, dan sejumlah modal perusahaan perorangna adalah equity. pemilik, untuk frma para sekutu, dan untuk perseroan adalah pemegang saham (sejumlah saham yang dimilikinya). Koperasi vs Gotong-Royong  Asas koperasi menurut UU no.12/1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian pasal 5 adalah kekeluargaan dan kegotong- royongan.

   Namun koperasi tidak sama dengan gotong royong.

   Koperasi sebagai organisasi ekonomi didirikan dengan kesadaran untuk merebut perbaikan penghidupan.

Sedangkan gotong-royong sebagai organisasi sosial diadakan karena

   adanya perasaan dan tanggung jawab untuk keluar dari suatu kesulitan atau kesusahan. Koperasi vs Badan Usaha Lain Koperasi Badan Usaha Lain

  1. Tujuan: didirikan karena

  1. Tujuan: diadakan karena kebutuhan ekonomi. didorong oleh perasaan terikat

  2. Sifat: didirikan untuk waktu kepada masyarakat dan yang lama. mencakup semua lapangan 3. Ketentuan dalam mendirikan: penghidupan. didirikan menurut

  2. Sifat: hanya selama diperlukan ketentuan/peraturan- dan akan buanar, jika yang peraturan yang ditetapkan dituju telah tercapai. pemerintah.

  3. Ketentuan dalam mendirikan:

  4. Keanggotaan: mempunyai sesuai dengan adat kebiasaan anggota yang pasti. dalam pergaulan hidup.

  5. Tujuan dari kegiatan: ditujukan

  4. Keanggotaan: tidak mengenal terutama untuk anggota- keanggotaan dan adalah anggota dan baru kemudian semua mereka yang untuk masyarakat dalam berkewajiban menurut hukum lingkungan daerah kerjanya. adat setempat.

  5. Tujuan dari kegiatan: