MEMPERSIAPKAN PERMUKAAN UNTUK PENGECATAN ULANG
KODE MODUL
OPKR- 60- 012C
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BI DANG KEAHLI AN TEKNI K MESI N PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K BODI OTOMOTI F MEMPERSI APKAN PERMUKAAN UNTUK PENGECATAN ULANG BAGI AN PROYEK PENGEMBANGAN KURI KULUM DI REKTORAT PENDI DI KAN MENENGAH KEJURUAN DI REKTORAT JENDERAL PENDI DI KAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDI DI KAN NASI ONAL
KATA PENGANTAR
Modul Mempersiapkan Permukaan untuk Pengecatan Ulang
ini digunakan sebagai panduan kegiatan belajar untuk membentuk kompetensi, yaitu: menghilangkan korosi/ kerak dan mempersiapkan bodi untuk penggunaan cat dasar, menggunakan cat primer dan surfacer, mempersiapkan permukaan yang telah diprimer untuk pengecatan ulang.
Modul ini memberikan latihan untuk mempelajari dan melakukan pengecatan dasar pada bodi kendaraan. Modul ini terdiri atas empat kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas penggunaan perlengkapan perlindungan pada pengecatan. Kegiatan belajar 2 membahas tentang cara mempersiapkan metal dasar untuk proses pengecatan. Kegiatan belajar 3 membahas tentang komponen dasar cat dan dempul dan fungsi masing-masing komponen. Kegiatan belajar 4 membahas tentang penggunaan peralatan dan prosedur pengecatan.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini banyak memberikan manfaat untuk mempelajari bodi kendaraan.
Yogyakarta, Desember 2004 Penyusun.
Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
iii
PETA KEDUDUKAN MODUL
A. Diagram Pencapaian Kompetensi
Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun waktu tiga tahun, serta kemungkinan multi entry–multi exit yang dapat diterapkan.
OPKR 10-0098
OPKR
10-016C OPKR 60-018C
10-017C
OPKR 60-019C
10-010C
60-008C
10-006C
10-013C
60-007C
OPKR
60-029A
60-016C
OPKR 60-031A
OPKR
60-002C
60-006C
60-012C
60-013C
60-011C
60-009C
60-037A
OPKR 60-036A
OPKR
60-050A
OPKR 60-051A
Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi
OPKR 10-009B. Pembacaan dan pemahaman gambar teknik OPKR 10-016C.
Mengikuti Prosedur Keselamatan. Kesehatan Keria dan Lingkungan.
OPKR 10-017C. Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan Tempat Kerja.
OPKR 10-010C. Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur. OPKR 10-013C.
Pelaksanaan pemeriksaan keamanan/ kelayakan kendaraan
OPKR 10-006C. Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan
OPKR 60-002C. Melaksanakan pekerjaan sebelum perbaikan OPKR 60-006C.
Melepas, menyimpan dan mengganti/ memasang panel- panel bodi kendaraan, bagian-bagian panel dan perangkat tambahannya
OPKR 60- 012C. Mempersiapkan permukaan untuk pengecatan
ulang
OPKR 60-007C. Melepas dan mengganti/ melepas pelindung moulding, transfer/ gambar hiasan, stiker dan decal/ lis, spoile
OPKR 60-008C. Melepas dan mengganti rangkaian/ listrik/ unit elektronik OPKR 60-013C.
Mempersiapkan bahan dan peralatan pengecatan OPKR 60-011C.
Melaksanakan prosedur masking
OPKR 60-009C. Memasang perapat komponen kendaraan OPKR 60-016C.
Mempersiapkan kom ponen kendaraan untuk perbaikan pengecatan kecil
OPKR 60-037A. Mempersiapkan dan mengecat komponen-komponen plastik
OPKR 60-018C. Pelaksanaan pengkilatan dan pemolesan OPKR 60-019C.
Memilih dan menggunakan hiasan/Trim berperekat OPKR 60-029A.
Membuat ( fabrikasi) komponen fiberglas/ bahan komposit
OPKR 60-030A. Memperbaiki komponen finberglas/ bahan komposit OPKR 60-031A.
Memperbaiki komponen bodi menggunakan dempul timah (lead wiping)
OPKR 60-038A. Melaksanakan pemasangan anti karat dan peredam suara
OPKR 60-050A
Membersihkan permukaan kaca
OPKR 60-051A. Melakukan pembersihan setempat permukaan luar/ dalam
vii
B. Kedudukan Modul Modul dengan kode OPKR-60-012C tentang “ Mempersiapkan
permukaan untuk pengecatan ulang” ini merupakan prasyarat untuk menempuh modul OPKR-60-008C dan OPKR-60-013C, sebagaimana terlihat pada peta kedudukan modul.
viii
PERI STI LAHAN / GLOSSARY
Air duster gun adalah alat yang digunakan untuk membersihkan
permukaan kerja dengan cara meniupkan udara bertekanan. Agitating Rod adlah alat yang digunakan untuk mencampur putty atau surfacer , untuk membentuk suatu kekentalan yang merata dan juga untuk membantu mengeluarkannya dari kaleng.
Amplas berfungsi untuk menghaluskan permukaan dengan cara digosokkan, halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas tersebut.
Buffing compoud, adalah partikel abrasif yang dicampur solvent atau air, dan aplikasinya tergantung pada ukuran partikel yang dikandungnya. Biasanya digunakan buffing compounds kasar dan halus
Buffers, adalah suatu attachment (alat) yang dipasang pada polisher dan digunakan bersama buffing compound untuk memoles permukaan cat.
Color matching adalah suatu proses dimana dua warna atau lebih
dicampur bersama untuk membuat warna yang diinginkan.
Clear adalah komponen cat yang digunakn sebagai cat pernis akhir pada pengecatan sistem dua lapis untuk memberikan daya kilap dan daya tahan gores terhadap cat warna dasar metalik.
Epoxy Putty m erupakan tipe putty dengan dua komponen yang menggunakan amine sebagai hardener. Hardener adalah suatu bahan yang membantu mengikat molekul di
dalam resin sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat untuk melarutkan hardener agar memperoleh viscositas yang baik
Lacquer Putty adalah putty satu komponen yang terutama terbuat dari nitrocellullose dan alkyd atau acrylic resin.
ix
Masking paper adalah kertas yang digunakan untuk menutup area yang tidak boleh di cat. Mixing Plate digunakan untuk mencampur putty atau surfacer , terbuat dari metal kayu dan plastik. Overlapping adalah suatu teknik pengecatan pada permukaan benda kerja, sehingga penyemprotan yang pertama dan berikutnya akan menyambung.
Polyaster Putty m erupakan putty dua komponen yang menggunakan organik peroxide sebagai hardener. primer adalah lapisan cat yang digunakan sebagai cat dasar permukaan plat yang berfungsi untuk memberikan ketahanan terhadap karat, meratakan adesi / daya lekat diantara metal dasar (sheet metal) dan lapisan (coat) berikutnya.
put t y adalah lapisan dasar (under coat) yang digunakan untuk mengisi bagian yang penyok dalam dan besar atau cacat- cacat pada permukaan benda kerja
Polishing merupakan proses untuk permukaan yang dicat sehingga akan menjadi tampak seperti permukaan asli, yaitu yang tidak dicat. Polisher adalah sebuah alat yang dapat membantu pemolesan dengan efisien, polisher digunakan untuk memutar buffer. Surfacer adalah lapisan (coat) kedua yang disemprotkan diatas primer , putty atau lapisan dasar (under coat) lainnya Sander adalah sanding tool yang diberi power dimana amplas dipasang dan digunakan untuk mengamplas lapisan cat Spray gun adalah suatu peralatan yang menggunakan udara kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada permukaan kerja
Spatula adalah alat yang digunakan untuk mencampur putty atau aplikasi pada permukaan benda kerja.
Thinner adalah zat cair yang berfungsi untuk mengencerkan campuran zat pewarna dan zat perekat hingga menjadi agak encer sehingga cat tersebut dapat diaplikasikan.
Thermosetting Animo Alkyd , adalah cat yang mengandung alkyd dan m elamine resin dan sebagai komponen utama, digunakan untuk warna solid.
Thermosetting Acrylic adalah cat yang mengandung acrylic dan melamine resin sebagai sebagai komponen utama cat tipe ini terutama digunakan warna metalic yang memerlukan tembus pandang tingkat tinggi.
Top coat adalah cat akhir yang memberi warna, kilap, halus bersamaan dengan meningkatkan kualitas serta menjamin keawetan kualitas tersebut.
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. DESKRI PSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah “mempersiapkan permukaan untuk pengecatan ulang”. Sub kompetensi yang akan dicapai meliputi : (a) menghilangkan korosi/ kerak dan mempersiapkan bodi untuk penggunaan cat dasar, (b) menggunakan cat primer dan sealer, (c) mempersiapkan permukaan yang telah diprimer untuk penyelesaian ulang.
Modul ini terdiri atas lima kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang penggunaan perlengkapan peralatan dan perlindungan pada pengecatan. Kegitan belajar 2 membahas tentang prosedur pengamplasan. Kegiatan belajar 3 t entang bahan dempul, primer, dan surfacer. Kegiatan belajar 4 tentang peralatan pengecatan dan prosedur penggunaannya dalam pengecatan bodi.
B. PRASYARAT
Modul ini merupakan modul lanjutan yang memerlukan prasyarat bagi siswa. Adapun prasyarat yang harus dilalui oleh siswa adalah menguasai kompetensi melaksanakan prosedur masking dan memasang perapat komponen kendaraan.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Sisw a
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi- materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini : 1). Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang
berlaku. 2). Pahami setiap langkah kerja praktikum dengan baik. 3). Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan)
peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat. 4). Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar. 5). Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus
meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu. 6). Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instrukt ur yang membimbing kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk :
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelat ihan yang dijelaskan dalam tahap belajar
c. Membant u siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa.
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerj a untuk membantu jika diperlukan.
D. TUJUAN AKHI R
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini siswa diharapkan :
1. Memahami prosedur penggunaan perlengkapan perlindungan pada Pengecatan.
2. Memahami cara mempersiapkan metal dasar, pengamplasan untuk proses pengecatan
3. Memahami bahan dempul, cat primer, dan surfacer
4. Memahami prosedur penggunaan peralatan cat
E. KOMPETENSI
Modul ini membentuk kompetensi mempersiapkan permukaan untuk pengecatan ulang. Sedangkan subkompetensi yang ingin dicapai dapat dijabarkan seperti di bawah ini.
KOMPETENSI
: Mempersiapkan permukaan untuk pengecatan ulang
KODE
: OPKR-60-012.C
DURASI PEMELAJARAN : 120 Jam @ 45 menit
MATERI POKOK PEMELAJARAN KOMPETENSI
SUB
LI NGKUP
KRI TERI A KI NERJA
KETERAMPI LAN
§ Mengakses, korosi/ kerak
1. Menghilangkan § Persiapan dilaksanakan t anpa
Menghilangkan korosi/
§ Persiapan dilaksanakan
§ Bahan-bahan pembersih
memahami dan dan
menyebabkan kerusakan t er-
kerak dan mempersiap-
tanpa menyebabkan
yang diperlukan
menerapkan infor-masi mempersiapka
hadap sistem/ kom ponen lainnya.
kan penggunaan
kerusakan t erhadap
§ Prosedur persiapan
teknik n per-m ukaan
§ Penggunaan perlengkapan pe-
primer atau m elapisi
sistem/ komponen
perm ukaan unt uk
lindung dan peralatan yang sesuai
dengan sealer unt uk
lainnya
primer/ sealer
§ Menggunakan perleng-
4 pengecatan ulang bodi untuk selama seluruh tahapan proses
kapan dan peralatan penggunaan
§ Pekerjaan dilaksanakan
§ Penerpan m etode
yang sesuai cat dasar
penyelesaian ulang.
tanpa menyebabkan
penge-catan
§ Perm ukaan yang akan dicat
§ Membersihkan dibersihkan dari kontaminasi.
keru-sakan t erhadap
primer/ pendempul-
perm uka-an m etal § Perm ukaan yang akan dicat
sistem/ komponen
an/ penggunaan sealer
dasar disiapkan menggunakan m etode,
lainnya
§ I nformasi t eknik yang
§ Melakukan bahan dan peralatan yang di-
§ Seluruh kegiatan
sesuai
penggosokan dengan setujui.
pekerjaan di atas
§ Prosedur keamanann
cara basah dan kering § Bahan-bahan sisa dibuang atau
dilaksanakan ber-
tempat kerja
§ Mempersiapkan disimpan berdasarkan persyarat-
dasarkan SOP ( Standard
§ Persyaratan keamanan
perm u-kaan untuk an dari pemerintah dan
Operation Prosedure),
per-alatan
penggunaan cat perusahaan.
peraturan K3L
§ Persyaratan keamanan
primer/ sealer § Seluruh kegiatan persiapan per-
(Keselam at-an,
kendaraan
Kesehatan Kerja dan
§ Prosedur penggosokan
mukaan dilaksanakan berdasar-
Ling-kungan) yang
dengan cara kering dan
kan SOP (Standard Operation
berlaku dan
basah
Procedures), peraturan K3L
prosedur/ kebijakan
§ Persiapan permukaan
(Keselamat an, Kesehatan Kerja
pemerintah
cat dasar/ pelindungnya
dan Lingkungan) yang berlaku
unt uk pengecat an ulang
dan prosedur/ kebijakan peru-
§ Persyaratan keselamat an
sahaan.
diri
MATERI POKOK PEMELAJARAN KOMPETENSI
SUB
KRI TERI A KI NERJA
LI NGKUP
KETERAMPI LAN
22. Mengakses, cat primer dan
2. Menggunakan
3. Pekerjaan dilaksanakan
memahami dan sealer
tanpa menyebabkan kerusakan
an korosi/ kerak
dilaksanakan t anpa
pembersih yang
ter-hadap sistem/ komponen
dan mempersiapkan
menyebabkan keru-
diperlukan
menerapkan informasi
lainnya.
penggunaan primer
sakan terhadap sistem/
13. Prosedur
teknik
4. Penggunaan perlengkapan
atau m elapisi
komponen lainnya
persiapan permukaan
23. Menggunakan
pelindung dan peralatan yang
dengan sealer
10. Pekerjaan
unt uk primer/ sealer
perlengkapan dan
sesuai selama seluruh t ahapan
unt uk pengecatan
dilaksanakan t anpa
14. Penerpan m etode
peralatan yang sesuai
proses penyelesaian ulang.
ulang
menyebabkan keru-
pengecatan prim er/ pen-
24. Mem bersihkan
5. Pemasangan komponen
sakan terhadap sistem/
dempulan/ penggunaan
perm ukaan m etal
dan perlengkapan t ambahan yang
komponen lainnya
sealer
dasar
dapat dipengaruhi oleh proses
11. Seluruh kegiatan
15. I nformasi t eknik
25. Melakukan
penyelesaian ulang dilindungi atau
pekerjaan di atas
yang sesuai
penggosokan dengan
dipindahkan dan disimpan secara
dilaksanakan
16. Prosedur
cara basah dan kering
aman.
berdasarkan SOP
keamanan t empat kerja
26. Mem persiapkan
6. Primer/ primer surfacer
(Standard Operation
17. Persyaratan
perm ukaan unt uk
yang digunakan dengan
Prosedure), peraturan
keamanan per-alatan
penggunaan cat
menggunakan bahan dan
K3L (Keselam atan,
18. Persyaratan
primer/ sealer
27. 4 Menggunakan 5
perlengkapan yang disetujui.
Kesehatan Kerja dan
keamanan kendaraan
7. Seluruh kegiatan pekerjaan
Lingkungan) yang
19. Prosedur
cat primer/ sealer
di-atas dilaksanakan berdasarkan
berlaku dan
penggosokan dengan
SOP ( Standard Operation
prosedur/ kebijakan
cara kering dan basah
Procedures), peraturan K3L
pemerintah
20. Persiapan
(Keselamat an, Kesehatan Kerja
perm ukaan cat
dan Ling-kungan) yang berlaku
dasar/ pelindungnya
dan prosedur/ kebijakan
unt uk pengecat an ulang
perusahaan
21. Persyaratan keselamat an diri
MATERI POKOK PEMELAJARAN KOMPETENSI
SUB KRI TERI A KI NERJA
LI NGKUP
KETERAMPI LAN
23. Mengakses, perm ukaan
3. Mem persiapkan
4. Pekerjaan dilaksanakan
memahami dan yang telah
tanpa menyebabkan kerusakan
an korosi/ kerak
dilaksanakan t anpa
pembersih yang
menerapkan infor-masi diprimer unt uk
terhadap komponen/ sistem
dan mempersiapkan
menyebabkan keru-
diperlukan
teknik penyelesaian
lainnya.
penggunaan primer
sakan terhadap sistem/
14. Prosedur
24. Menggunakan ulang
5. Penggunaan perlengkapan
atau m elapisi
komponen lainnya
persiapan permukaan
perlengkapan dan sesuai selama seluruh t ahapan
pelindung dan peralatan yang
dengan sealer
11. Pekerjaan
unt uk primer/ sealer
peralatan yang sesuai kegiatan.
unt uk pengecatan
dilaksanakan t anpa
15. Penerpan m etode
ulang
menyebabkan keru-
pengecatan prim er/
25. Melakukan
penggosokan dengan disele-saikan ulang disiapkan
6. Perm ukaan yang akan
sakan terhadap
pendempulan/
cara basah dan kering dengan m enggunakan m etode,
sistem/ komponen
penggunaan sealer
26. Mem persiapkan bahan dan peralatan yang
lainnya
16. I nformasi t eknik
perm ukaan unt uk disetujui
12. Seluruh kegiatan
yang sesuai
pekerjaan di atas
17. Prosedur
pengecatan ulang
7. Bahan-bahan sisa dibuang
dilaksanakan ber-
keamanan t empat kerja
atau disimpan berdasarkan
dasarkan SOP ( Standard
18. Persyaratan
persya-ratan dari pem erintah dan
Operation Prosedure),
keamanan per-alatan
perusahaan.
peraturan K3L
19. Persyaratan
8. Seluruh kegiatan persiapan
(Keselam atan,
keamanan kendaraan
6 perm ukaan dilaksanakan
Kesehatan Kerja dan
20. Prosedur
berdasar-kan SOP ( Standard
Lingkungan) yang
penggosokan dengan
Operation Procedures), peraturan
berlaku dan
cara kering dan basah
K3L (Keselamatan, Kesehatan
prosedur/ kebijakan
21. Persiapan
Kerja dan Lingkungan) yang
pemerintah
perm ukaan cat
berlaku dan prosedur/ kebijakan
dasar/ pelindungnya
perusa-haan.
unt uk pengecat an ulang
22. Persyaratan keselamat an diri
F. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul ini, isilah dengan cek list ( √ ) kemampuan yang telah dimiliki siswa dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan :
Bila jaw aban ‘Ya’, Sub Kompetensi
Soal Tes Formatif 4 korosi/ kerak dan mempersiapkan permukaan bodi untuk
1. Prosedur penggunaan peralatan pengecatan
Soal Tes Formatif 2 penggunaan cat dasar,
2. Mempersiapkan metal dasar, pengamplasan
untuk proses pengecatan
Menggunakan cat primer dan sealer,
3. Aplikasi bahan-bahan dan peralatan cat
Soal Tes Formatif 3
7 Mempersiapkan per- mukaan yang telah
Soal Tes Formatif 1 diprimer untuk penye-
4. Aplikasi peralatan perlindungan pada
pengecatan
lesaian ulang
Apabila sisw a menjawab Tidak , pelajari modul ini
BAB I I PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR SI SWA
Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.
Alasan Paraf Jenis Kegiatan
Tempat
Tanggal Waktu
Belajar Perubahan Guru
1. Penggunaan perlengkapan perlindungan pada pengecatan
2. Mempersiapkan metal dasar, pengamplasan untuk proses pengecatan
3. Penggunaan bahan cat, primer, dan surfacer
4. Prosedur pengecatan
B. KEGI ATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Penggunaan perlengkapan perlindungan pada pengecatan
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1
1). Siswa dapat membedakan berbagai perlengkapan perlindung- an pada pengecatan. 2). Siswa dapat menjelaskan penggunan perlengkakan perlin- dungan pada pengecatan.
b. Uraian Materi 1
1) . Tipe Pengaman
a). Kacamata (Goggless)
Kacamata (goggles) berfungsi untuk melindungi mata dari cat dan thinner, serta dari putty atau partikel metal yang timbul pada saat pengemplasan (sanding)
Gambar 1. Kacamata pengaman
b). Respirator (1) Masker partikel
Masker partikel dikenakan dalam setiap operasi yang melibatkan partikel-partikel berterbangan,seperti misalnya pada saat pengamplasan dempul (putty sanding). Ada dua tipe utama masker partikel, yaitu yang sederhana, tipe disposable dan tipe dengan filter yang bisa diganti (with replaceable filter). Yang manapun tipe yang digunakan perhatikanlah batas waktu penggunaannya.
Gambar 2. Respirator
Gambar 3. Respirator
Referensi :
Ukuran partikel yang mungkin dapat mempengaruhi paru-paru adalah yang dalam tingkat 0,2 sampai 5 m. Masker partikel adalah salah satu peralatan yang paling efektif yang dapat mencegah terhisapnya pertikel yang berbahaya.
(2) Masker Gas Masker gas adalah alat pelindung yang dirancang untuk mencegah gas organik (udara yang bercampur uap bahan pelarut organik), terhisap melalui mulut atau hidung. Ada dua tipe yaitu tipe air line dan tipe filter.
Tipe air line memasok udara segar, udara ditekan kedalam masker melalui selang udara.
Gambar 4. Masker Gas
Tipe filter, dilengkapi dengan filter canister untuk menyerap gas organik. Dalam hal masker tipe filter, ada suatu batas efektifitas dari kemampuan filter canaster untuk menyerap zat-zat yang berbahaya. Apabila bahan penyerapnya telah menjadi j enuh, maka filter akan membiarkan uap yang berbahaya lewat. Wakt u mulai dari filter masih baru sampai filter menjadi jenuh disebut ”break-through t ime”. Waktu break-through dari suatu filter canister tergantung pada kepadatan uap.
Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam menggunakan masker gas adalah unt uk mengganti filter canister sebelum waktu break-through berlalu. Demikian pula perlu diperhatikan karena terekspos kelembaban, maka kemampuan penyerapan filter mulai menurun pada saat canister dibuka. Setiap tipe bahan penyerap canister dirancang untuk gas tertentu, untuk pengecatan automobile, past ikanlah untuk menggunakan yang dirancang bagi pelarut organik.
Ada masker tipe lain pula, yaitu terbuat dari gauze sederhana dan carbon yang diaktifkan, tetapi jangan digunakan sebagai pengganti masker gas.
Gambar 5. Masker gas dengan filter
Gambar 6. Masker gas sederhana
c). Pakaian Kerja dan Topi Paint Technician Disamping unt uk melindungi badan painter dari semprotan cat, pakaian kerja dan topi juga berguna untuk melindungi painter dari debu. Ada beberapa pakaian pelindung yang terbuat dari material anti-static.
Gambar 7. Pakaian kerja dan Topi Paint Technician
d). Sarung tangan Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan seseorang pada saat menggunakan sander atau mengangkat bodi part.
Gambar 8. Sarung tangan
e). Sarung tangan Tahan Pelarut (solvent resistant gloves) Sarung tangan ini mencegah penyerapan solvent (pelarut ) organik kedalam kulit. Disamping untuk pekerjaan pengecatan, sarung tangan ini dapat dipakai juga pada saat mengoleskan sealer.
Gambar 9. Sarung Tangan Tahan Pelarut
f). Sepatu Pengaman (Savety Shoes/ anti static shoes) Sepatu ini memiliki plat metal disekeliling ujung telapak kaki dan sol yang tebal untuk melindungi kaki. Ada pula tipe sepatu pengaman yang memiliki sifat anti-statik.
Gambar 10. Sepatu pengaman
2) Penggunaan I tem Pengaman
a). Persiapan permukaan (mengupas cat, putty, dan mengamplas surfacer) (1) Topi technician (2) Kacamata (goggles) (3) Pakaian kerja technician (4) Sarung tangan (5) Sepatu pengaman
Gambar 11. Pakaian kerja persiapan permukaan
b). Color Matching, Operasi persiapan permukaan (Aplikasi Put ty, Degreasing) (1) Topi Technician (2) Kacamata (goggles) (3) Masker Tipe Filter (4) Pakaian kerja technician (5) Sarung tangan tahan-pelarut (6) Sepatu pengaman
Gambar 12. Pakaian kerja degreasing
c). Masking (1) Topi Technician (2) Pakaian Kerja Technician (3) Sepatu Pengaman
Gambar 13. Pakaian kerja masking Gambar 13. Pakaian kerja masking
Gambar 14. Pakaian kerja spraying
c. Rangkuman 1
1). Pekerjaan pengecatan merupakan pekerjaan yang mengan- dung resiko cukup besar baik bagi painter maupun obyek painting.
2). Untuk kepentingan keamanan bagi painter maupun obyek painting maka diperlukan peralatan pengamanan. 3). Perlengkapan pengamanan antara lain sebagai berikut:
a) Kacamata berfungsi untuk melindungi mata dari cat dan thinner, putty/ dempul, serta partikel-partikel lainnya.
b) Masker partikel, berfungsi untuk melindungi hidung, mulut painter dari partikel-partikel yang berterbangan pada saat b) Masker partikel, berfungsi untuk melindungi hidung, mulut painter dari partikel-partikel yang berterbangan pada saat
c) Masker gas sebagai peindung yang dirancang untuk mencegah gas organik terhisap melalui mulut atau hidung.
d) Pakaian kerja dan t opi, berfungsi sebagai pelindung badan paniter dari semprotan cat.
e) Sarung tangan, digunakan untuk melindungi tangan pada saat melakukan pekerjaan penyemprotan.
f) Sepatu pengaman, untuk melindungi kaki.
d. Tugas 1
1). I dent ifikasilah alat pengamanan pada ruang pengecatan (spray booth) 2). Gambarkan sketsa peralatan pengaman bagi pekerja pada bidang pendempulan dan pengamplasan
e. Tes Formatif 1
1). Untuk memberikan rasa aman bagi painter diperlukan seperangkat peralatan pengaman, sebutkan perlatan pengaman tersebut ?
2). Apa yang saudara lakukan jika di sekolah tidak tersedia peralatan pengaman tersebut. 3). Jika saudara akan melakukan pencampuran warna (color matching) perlengkapan pengaman apasaja yang saudara siapkan.
f. Kunci Jaw aban Formatif 1
1). Peralatan pengaman tersebut adalah :
a) Kacamata berfungsi untuk melindungi mata dari cat dan thinner, putty/ dempul, serta partikel-partikel lainnya.
b) Masker partikel, berfungsi untuk melindungi hidung, mulut painter dari partikel-partikel yang berterbangan pada saat pekerjaan pengamplasan maupun spraying/ penyemprotan.
c) Masker gas sebagai peindung yang dirancang untuk mencegah gas organik terhisap melalui mulut atau hidung.
d) Pakaian kerja dan t opi, berfungsi sebagai pelindung badan paniter dari semprotan cat.
e) Sarung t angan, digunakan untuk melindungi tangan pada saat melakukan pekerjaan penyemprotan.
f) Sepatu pengaman, untuk melindungi kaki. 2). Jika sekolah tidak tersedia peralatan pengaman yang harus dilakukan adalah bekerja berdasarkan standar operasi dan prosedur sesuai dengan petunjuk t eknis, bekerja dengan telit i dan cermat, berusaha menggunakan pakaian kerja yang memenuhi standar bengkel.
3). Untuk melakukan color matching peralatan pengaman yang harus disiapkan adalah :
a) Topi
b) Kacamata
c) Masker tipe filter
d) Pakaian kerja
e) Sarung tangan tahan pelarut
f) Sepatu pengaman.
g. Lembar Kerja 1
1) . Alat dan Bahan
a). Peralatan pengaman b). 1 Unit fender c). Peralatan pengecatan d). Spray gun e). Thinner f). Primer red/ meni d). Lap/ majun e). Amplas
2) . Keselamatan Kerja
a). Gunakanlah perlatan tangan sesuai dengan fungsinya. b). I kutilah instruksi dari instruktur/ guru atau pun prosedur
kerja yang tertera pada lembar kerja. c). Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
3) . Langkah Kerja
a). Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin. b). Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/ instruktur. c). Lakukan pengenalan dan peragaan penggunaan pakaian dan peralatan kerja berbagai macam pekerjaan pengecatan!
d). Lakukan persiapan pekerjaan pengecatan dengan baik sebagaimana diuraikan pada kegiatan belajar 1 pada modul ini.
e). Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas. f). Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula.
4) . Tugas
a). Buatlah laporan kegiatan praktikum anda secara ringkas dan jelas. b). Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 1.
2. Kegiatan Belajar 2 : mempersiapkan met al dasar dan pengamplasan untuk proses pengecatan
a. Tujuan Kegiatan Belajar 2
1). Siswa dapat menjelaskan macam-macam bahan dan peralatan pengecatan 2). Siswa dapat menjelaskan standar operasional dan prosedur pengecatan pada bodi kendaraan 3). Siswa dapat menjelaskan perbedaan karakteristik peralatan pengecatan untuk standar industri dan karoseri
b. Uraian Materi 2
1) Peralatan Pengecatan
a). Amplas / sand paper Amplas berfungsi untuk menghaluskan permukaan dengan cara digosokkan, halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas tersebut. Semakin besar angka yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapat susunan pasir amplas tersebut. Amplas digunakan untuk mengamplas lapisan cat, put ty (dempul) atau surfacer. Tersedia dalam bermacam-macam bentuk, material serta kekasarannya. (1). Klasifikasi Bentuk, berdasarkan bentuknya amplas dibedakan
menjadi tipe roll dan tipe lembaran. Tipe roll ada yang berbentuk membulat dan ada yang berbentuk empat persegi panjang. Demikian juga tipe lembaran dibedakan dalam bentuk bulat dan empat persegi panjang.
(2).Klasifikasi cara pemasangan, berdasarkan klasifikasinya amplas dibedakan tipe adhesive, tipe velcro, dan tipe non adhisive.
Gambar 15. Amplas Tipe Roll dan Tipe Lembaran
(3). Klasifikasi material, berdasarkan materialnya perbendaan didasarkan pada jenis material belakang dan material partikel abrasifnya. Berdasarkan material belakang ada empat jenis, yaitu kertas, kertas tahan air, kain, dan fiberglass. Ditinjau dari material partikel abrasifnya dibedakan ada yang terbuat dari silicon carbide, dan ada yang terbuat dari oxidized aluminium. Amplas terdiri dari partikel abrasif yang diletakkan pada material backing. Partikel abrasif yang terbuat dari silicon carbide, terpecah-pecah menjadi butiran kecil pada saat pengamplasan, dan secara konstan memunculkan tepian yang baru dan tajam. Partikel-partikel ini sangat sesuai untuk mengamlpas (sanding) cat yang relatif lunak. Sebaliknya, karena partikel aluminium oxide sangat kuat dan tahan aus, maka material ini sangat sesua untuk mengamplas (sanding) cat yang relatif keras. Ada dua metode yang digunakan dalam melapisi partikel abrasif pada material backing, yaitu metode lapisan terbuka (3). Klasifikasi material, berdasarkan materialnya perbendaan didasarkan pada jenis material belakang dan material partikel abrasifnya. Berdasarkan material belakang ada empat jenis, yaitu kertas, kertas tahan air, kain, dan fiberglass. Ditinjau dari material partikel abrasifnya dibedakan ada yang terbuat dari silicon carbide, dan ada yang terbuat dari oxidized aluminium. Amplas terdiri dari partikel abrasif yang diletakkan pada material backing. Partikel abrasif yang terbuat dari silicon carbide, terpecah-pecah menjadi butiran kecil pada saat pengamplasan, dan secara konstan memunculkan tepian yang baru dan tajam. Partikel-partikel ini sangat sesuai untuk mengamlpas (sanding) cat yang relatif lunak. Sebaliknya, karena partikel aluminium oxide sangat kuat dan tahan aus, maka material ini sangat sesua untuk mengamplas (sanding) cat yang relatif keras. Ada dua metode yang digunakan dalam melapisi partikel abrasif pada material backing, yaitu metode lapisan terbuka
(4). Klasifikasi Grit (kekerasan) Nomor grit biasanya dicetak pada bagian belakang amplas. Semakin besar nomor grit, semakin halus partikel abrasifnya. Rentang nomor dari nomor grit yang digunakan untuk pengecatan automotif adalah antara # 60 dan # 2000. Tabel berikut memperlihatkan perbedaan nomor grit secara umum.
Tabel 1. Nomor grit amplas No. Grit # 60 # 80 # 120 # 180 # 240 # 320 # 600 # 1000 # 1500 # 2000
Mengupas cat
Tipe
Mengamplas dempul
pekerjaan
plastik
Mengamplas surfacer Mengamplas
cepat setelah aplikasi top coat
Sebelum menggunakan amplas, faktor yang sangat penting adalah memilih nomor grit yang berpengaruh pada hasil kerja, dan seberapa lama pekerjaan dilakukan. Sebagai contoh pemborosan waktu dan tenaga akan terjadi, apabila amplas dengan kekasaran yang halus, misal # 600 digunakan untuk mengupas cat aslinya, apabila top coat diaplikasi setelah Sebelum menggunakan amplas, faktor yang sangat penting adalah memilih nomor grit yang berpengaruh pada hasil kerja, dan seberapa lama pekerjaan dilakukan. Sebagai contoh pemborosan waktu dan tenaga akan terjadi, apabila amplas dengan kekasaran yang halus, misal # 600 digunakan untuk mengupas cat aslinya, apabila top coat diaplikasi setelah
Gambar 16. Kekasaran amplas dan bekas luka sayatannya
(5). Material sanding tipe lain Disamping amplas, ada pula material sanding yang lain, yaitu material dimana syntetic fiber dapat dikusutkan seperti felt. Menggunakan adesif, partikel abrasif dikaitkan satu sama lain oleh fiber. Oleh karena fleksibilitasnya, maka material ini sangat sesuai untuk pekerjaan sanding permukaan yang memiliki konfigurasi panel relatif komplek (rumit), yang tidak (5). Material sanding tipe lain Disamping amplas, ada pula material sanding yang lain, yaitu material dimana syntetic fiber dapat dikusutkan seperti felt. Menggunakan adesif, partikel abrasif dikaitkan satu sama lain oleh fiber. Oleh karena fleksibilitasnya, maka material ini sangat sesuai untuk pekerjaan sanding permukaan yang memiliki konfigurasi panel relatif komplek (rumit), yang tidak
Gambar 17. Syntetic fiber sanding
b) . Kompressor
Kompressor berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan, sesuai dengan yang dikehendaki karakteristik cat dan spraygun yang digunakan. Kompresor harus sesalu diletakan di tempat sejuk dan bebas debu, tetapi jangan terlalu jauh dari ruangan penyemprotan karena hal ini akan mengakibatkan berkurangnya tekanan apabila pipa udara terlalu panjang.
c) . Blok Tangan / Hand block
Blok tangan adalah blok dimana amplas ditempelkan dan digunakan untuk pengamplasan manual.
Gambar 18. Blok tangan Gambar 18. Blok tangan
Sander adalah sanding tool yang diberi power dimana amplas dipasang dan digunakan untuk mengamplas lapisan cat, putt y / surfacer. Menurut tipe power yang digunakan sander dapat dibagi menjadi : Tipe elektrik yaitu yang menggunakan tenaga elektrik dan Tipe pnumatik yaitu menggunakan udara bertekanan.
Gambar 19. Sanding elektrik Gambar 20. Sanding pneumatik
e) . Spray gun
Spray gun adalah suatu peralatan yang menggunakan udara kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada permukaan kerja. Spray gun yang digunakan dalam pengecatan khususnya bidang otomotif menggunakan tipe gravity feed dan suction feed. (1) Gravity feed adalah spray gun dengan paint cup terletak
diatas spray gun body. (2) Suction feed adalah spray gun dengan paint cup terletak dibawah spray gun.
Gambar 21. Spray Gun
f) . Batang Pengaduk ( Agitating Rod) .
Agitating Rod digunakan untuk mencampur put ty atau surfacer, untuk membentuk suatu kekentalan yang merata dan juga untuk membantu mengeluarkannya dari kaleng. Bahan ini terbuat dari metal atau plastik, dan beberapa diantaranya memiliki skala untuk mengukur hardener dan thinner.
Gambar 22. Batang pengaduk
g) . Spatula ( Kape)
Spatula digunakan untuk mencampur putty atau aplikasi pada permukaan benda kerja. Bahan ini terbuat dari plastik, kayu dan karet. Setelah penggunannya spatulla harus dibersihkan Spatula digunakan untuk mencampur putty atau aplikasi pada permukaan benda kerja. Bahan ini terbuat dari plastik, kayu dan karet. Setelah penggunannya spatulla harus dibersihkan
Gambar 23. Spatula
h) . Air Duster Gun
Air duster gun digunakan untuk membersihkan permukaan kerja dengan cara meniupkan udara bertekanan.
Gambar 24. Air duster gun
i) . Mixing Plate
Mixing Plate digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, terbuat dari metal kayu dan plastik.
Gambar 25. Mixing Plate
j) . Masking Paper
Masking paper adalah kertas yang digunakan untuk menutup area yang tidak boleh di cat.
Gambar 26. Masking paper
2) Bahan- bahan Pengecatan pada Bodi Kendaraan
Berikut disajikan bahan-bahan yang perlu dipersiapkan untuk pengecatan pada bodi kendaraan . a). Material persiapan permukaan
Tipe material persiapan permukaan adalah seperti dibawah ini. Pada umumnya material ini dikombinasikan dengan tipe dan kondisi metal dasar.
Primer
Material Persiapan Permukaan
Putty/ Dempul
Surfacer
( 1) Primer
Wash Primer
Primer Lacquer Primer
Urethane Primer
Epoxy Primer
Tipe lapisan primer digolongkan menjadi empat jenis, yaitu: (a). Wash Primer
Pengecatan primer yang digunakan langsung pada metal dan dan membentuk lapisan konversi kimia permukaan metal yang mempunyai untuk mencegah karat/ adhesi dan cepat kering.
(b). Laquer Primer Merupakan pengecatan primer yang digunakan langsung pada metal yang mempunyai kemampuan cepat mengering dan mudah penggunaannya namun kemampuan untuk mencegah karat/ adhesi tidak sekuat prmer tipe dua komponen.
(c). Uretane Primer Merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan polysocyanate sebagai hardener. Uretane primer memberikan ketahanan karat dan karakteristik adhesi yang sangat baik.
(d). Epoxy Primer Merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan amine sebagai hardener. Epoxy primer memberikan ketahanan karat dan karakteristik adhesi yang sangat baik.
( 2) Putty
Polyester Putty
Putty Epoxy Putty
Lacquer Put ty
Ada beberapa tipe dempul (putt y) yang berbeda-beda tergantung pada kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan akan digunakan, antara lain:
(a). Polyaster Putty Merupakan putty dua komponen yang menggunakan organik peroxide sebagai hardener. Berbagai tipe putt y, tergantung pada penggunaan. Pada umumnya, putty ini mengandung extender pigmen dan dapat digunakan untuk membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur yang kasar.
(b). Epoxy Putty Merupakan tipe putty dengan dua komponen yang menggunakan amine sebagai hardener. Oleh karena sangat baik ketahanan karat dan adhesi terhadap berbagai material dasar, maka epoxi putty sering digunakan untuk memperbaiki resin parts. Dalam hal kemampuan pengeringan, pembentukan, pengamplasan, material ini lebih buruk dari pada polyester putt y.
(c). Lacquer Putty Putty ini adalah satu komponen yang terutama terbuat dari nitrocellullose dan alkyd atau acrylic resin. Terutama digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (pin hole), atau penyok kecil yang masih tertinggal setelah penggunaan surfacer.
( 3) Surfacer
Lacquer Surfacer
Surfacer Urethane Surfacer
Thermosetting Amino Alkyd Surfacer
3) Standar Umum Pengecatan ( Spraying)
NO SUBJECT
I TEM
SYARAT
1. Material/ Bahan
1. Cat
Sesuai dengan
2. Thinner
peralatan yang akan
3. Angin (Udara
di cat dan sifat
Bertekanan)
bahan. Bebas air,minyak, debu atau kotoran.
2. Tool & Equipment
1. Spray gun
Ada sistem
2. Pipa/ selang
pemeliharaan,
3. Container/ cup
perawatan dan
4. Pompa
penggantian
5. Spray booth 6. Paint circulation system
3. Metode 1. Persiapan sebelum Sesuai dengan
penyemprotan
standar operasi
2. Cara-cara penyemprotan (spraying)
4. Operator/ Manusia
Pengetahuan tentang
Pelatihan
teknik penyemprotan (sparaying) dan pemakaian/ pemeli-haraan peralatan spray
5. Lingkungan
Kebersihan, keteraturan,
Pelaksanaan di jalur
kerapihan, keselamatan, dan ketertiban
6. Permukaan yang akan
Bebas debu, oli, disemprot
Keberhasilan proses
Spraying/ penyemprotan
grease, garam atau kotoran lainnya
4) . St andar Spraying
a). Paint Circulation (1) Tekanan Angin 2 : 5.0 - 6.0 kg/ cm (2) Tekanan Cat 2 : 1.5 - 2.0 kg/ cm
(3) Fluid delivery : 400 – 500 cc/ menit b). Operation
(1) Jarak : 25 - 30 cm (2) Pattern/ penyebaran cat
: 25 - 30 cm
(3) Arah o : tegak lurus/ 90 (4) Kecepatan ayun spray gun : 1 m/ detik
(5) Over lapping
(6) Flash off time : minimal 2 menit (disesuaikan dengan thinner)
c). Cat dan Thinner (1) viscositas
: tergantung jenis cat dan solvent
yang digunakan
(2) Sifat flow : visual, tidak terlalu lama (3) Kebersihan
: Disaring dengan nylon filter # 300
mesh
c. Rangkuman 2
1). Amplas digunakan untuk mengamplas lapisan cat, dempul (putty) atau surfacer. Amplas tersedia dalam bermacam- macam bentuk, material serta kekasarnnya.
2). Nomor grit amplas biasanya dicetak pada bagian belakang amplas. Semakin besar nomor grit, semakin halus partikel abrasifnya. Rentang normal dari nomor grit yang digunakan untuk pengecatan automotif adalah antara # 60 sampai # 2000.
3). Untuk pengerjaan pengecatan ulang, cat lama harus diidentifikasikan terlebih dahulu dengan cara menggosokan kain lap yang telah dibasahi dengan thinner, apabila cat menempel pada kain lap berarti j enis catnya lebih rendah dari pada thinner. Oleh karena itu kalau ini dilanj utkan maka akan mengamali kesulitas
4). Menilai perluasan kerusakan pada bodi kendaraan dapat dilakukan dengan cara : menilai secara visual, menilai dengan sentuhan, menilai dengan penggaris.
d. Tugas 2
1) Buatlah gambar sketsa prosedur pengecatan dasar dan proses pendempulan pada fender
2) Buatlah urutan grit amplas berdasarkan fungsi dan penggunaannya.
e. Tes Formatif 2
1). Sebelum dilakukan pengecatan pada bodi kendaraan perlu dilakukan perataan dan pembersihan permukaan. Perataan dilakukan dengan menggunakan amplas, sebutkan jenis-jenis amplas berdasarkan material yang digunakan.
2). Tunjukkan cara melakukan perataan pada lapisan dempul (putt y), dapatkah dilakukan pengamplasan dengan menggunakan kertas # 600.
3). Lakukan bagaimana cara mendeteksi jenis cat pada panel bodi kendaraan?. 4). Lakukan cara mendeteksi kerusakan pada panel bodi kendaraan.
f. Kunci Jaw aban Format if 2
1). Jenis amplas berdasarkan materialnya adalah : amples kertas,
amplas kertas tahan air, amplas kain, dna amplas fiberglass. 2). Cara melakukan perataan pada lapisan dempul dilakukan dengan menggunakan amplas kertas tahan air dengan no grit antara # 80 sampai # 240. tidak dapat, karena amplas no 600 digunakan untuk mengamplas permukaan surfacer atau lapisan cat warna.
3). Cara mendeteksi jenis cat pada panel bodi adalah dengan cara menggosokan kain lap yang telah dibasahi dengan thinner, apabila cat menempel pada kain lap berart i j enis catnya lebih rendah dari pada thinner. Oleh karena itu kalau ini dilanjutkan maka akan mengalami kesulitan
4). Cara mendeteksi kerusakan pada panel bodi adalah dengan menilai perluasan kerusakan pada bodi kendaraan dapat dilakukan dengan cara : menilai secara visual, menilai dengan sentuhan, menilai dengan penggaris
g. Lembar Kerja 2
1) . Alat dan Bahan
a). 1 Unit fender b). Peralatan pendempulan, c). Spatula, d). Spray gun e). Thinner f). Primer red/ meni g). Lap / majun, h). Amplas
2) . Keselamatan Kerja
a). Gunakanlah perlatan tangan sesuai dengan fungsinya. b). I kut ilah instruksi dari instruktur/ guru atau pun prosedur
kerja yang tertera pada lembar kerja. c). Mintalah ijin dari instrukt ur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
3) . Langkah Kerja
a). Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat , efektif dan seefisien mungkin. b). Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/ instruktur. c). Lakukan pengenalan peralatan dan bahan pengecatan dan fungsi-fungsinya, baik untuk yang standar industri maupun karoseri!
d). Lakukan peragaan/ demonstrasi prosedur pengecatan bodi kendaraan dengan standar operasional yang benar (sesuai dengan modul ini)! d). Lakukan peragaan/ demonstrasi prosedur pengecatan bodi kendaraan dengan standar operasional yang benar (sesuai dengan modul ini)!
4) . Tugas
a). Buatlah laporan prakt ikum secara ringkas dan jelas. b). Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh
setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 2.
3. Kegiatan Belajar 3 : Komponen dasar Cat dan dempul dan fungsi masing- masing komponen
a. Tujuan Kegiatan Belajar 3
1). Siswa dapat menjelaskan macam-macam pelapisan dan fungsinya. 2). Siswa dapat menjelaskan komponen dasar cat dan fungsi masing-masing komponen 3). Siswa dapat menjelaskan macam dan fungsi dempul
b. Uraian Materi 3
Pengecatan (painting) adalah suatu proses aplikasi cat dalam bentuk cair pada sebuah obyek, untuk membuat lapisan tipis yang kemudian, untuk membentuk lapisan yang keras atau lapisan cat.
1) . Fungsi dari pelapisan adalah sebagai berikut :
a) . Proteksi
Material seperti baja, aluminium, kayu, beton, dan plastik dapat menurun masa pakai atau rusak dengan mudah oleh erosi, dan tidak dapat menjamin kekuatannya apabila kesemuanya hanya tetap seperti keadaan aslinya. Akan tetapi permukaan material ini dapat diproteksi dengan cat yang akan menghalangi proses terjadinya kerusakan material dan meningkatkan penggunaannya dalam waktu yang lebih lama. Jadi tujuan pokok dari pengecatan (painting) adalah untuk proteksi suatu obyek terhadap kerusakan dari elemen luar.
b) . Efek Estet ika dan I dentifikasi
Cat memberi warna dan kilapan (gloss) pada suatu obyek dan meningkatkan efek estetikanya, yang selanjutnya mempengaruhi daya tarik dari suatu produk. I dentifikasi warna juga merupakan tujuan lain dari pengecatan dimana mobil pemadam kebakaran dan polisi dicat dengan warna tersendiri, untuk membedakannya dengan Cat memberi warna dan kilapan (gloss) pada suatu obyek dan meningkatkan efek estetikanya, yang selanjutnya mempengaruhi daya tarik dari suatu produk. I dentifikasi warna juga merupakan tujuan lain dari pengecatan dimana mobil pemadam kebakaran dan polisi dicat dengan warna tersendiri, untuk membedakannya dengan
2) . Komponen Cat
Pada bagian ini akan dibahas cat, thinner, dan hardener.
a) Cat
Cat berupa cairan yang kental, cat terdiri dari komponen resin, pigment, solvent, dan additves yang apabila dicampurkan bersama akan membentuk suatu konsistensi yang merata. Cat biasanya dilarutkan dengan thinner, agar mudah penggunannya. Dalam hal ini cat tipe dua komponen, ditambahkan dengan hardener. Komponen cat adalah sebagai berikut :
( 1) Resin ( Zat perekat)
Resin adalah unsur utama cat yang berbentuk cairan kental dan transparan yang membentuk film atau lapisan setelah diaplikasi pada suatu obyek dan mengering. Kandungan resin mempunyai pengaruh langsung pada kemampuan cat seperti misalnya: kekerasan, ketahanan solvent serta ketahanan cuaca. Demikian pula berpengaruh atas kualitas akhir misalnya tekstur, kilap (gloss), adhesi suatu cat, serta kemudahan penggunaan diantaranya waktu pengeringan. Menurut tipe lapisan resin dibedakan menjadi dua macam, yaitu : (a) Thermoplastik Resin, pengeringan resin terjadi karena
penguapan solvent. Apabila dipanaskan thermoplastic resin akan melunak dan akhirnya mencair. Jenis-jenis thermoplastic resin antara lain : nitrocelluloce, cellulose acetat butylate, thermoplastic acrylic, dan nylon. Resin tipe ini sering digunakan pada sistem pengecatan udara.
(b) Thermosetting Resin, j enis-jenisnya antara lain: amino alkyd, pollyurethane dua komponen, thermosetting acrylic, dan epoxy resin. Thermosetting resin hanya akan mengering dan mengeras jika dipanaskan dan tidak akan melunak lagi oleh adanya pemanasan kembali. Biasanya digunakan pada cat bakar, dimana cat ini mempunyai daya tahan yang kuat t erhadap cuaca dan mempunyai kekerasan yang t inggi. Proses pengeringannya dilakukan diruang oven.
( 2) Pigment ( Zat pew arna)
Pigment adalah suatu bubuk yang telah digiling halus yang diperoleh dari batu-batuan mineral atau buatan (syntetic). Pigment ini memberi warna dan daya tutup pada cat dan ikut menentukan ketahanan cat. Pemberian zat warna pada cat t ergantung pada fungsi catnya. Pada cat dasar primer zat pewarna berfungsi membantu menahan karat. Zat warna pada dempul membantu membentuk lapisan tebal dan mudah diamplas. Sedangkan pada cat akhir zat warna memberikan efek pewarnaan yang tahan lama. Pigment atau zat warna terbagi menjadi : (a). Pigment warna, berfungsi menambah warna pada cat dan
menghasilkan daya tutup pada permukaan yang dicat. (b). Pigment terang berfungai menambah wrana-warni metalik pada cat. (c). Pigment extender, berfungsi menambah kekuatan cat pada bodi, menghasilkan viscositas dan mencegah pengendapan. (d). Pigment pencegah karat, dipergunakan terutama pada cat dasar untuk membantu mencegah karat pada plat dasar. (e). Pigment flatting, digunakan untuk mengurangi kilap pada cat, terutama pada cat jenis doof.
( 3) . Solvent ( Pengencer)
Solvent adalah suatu cairan yang dapat melarutkan resin dan mempermudah pencampuran pigment dan resin dalam proses pembuatan cat. Solvent sangat cepat menguap apabila cat diaplikasi. Kegunaan solvent (thinner) ini untuk mengencerkan campuran pigment (zat pewarna) dan resin (zat perekat) sehingga menjadi agak encer dan dapat disemprotkan selama proses pengecatan. Thinner juga menurunkan kekentalan cat sampai tingkat pengenceran tertentu yang tepat untuk pengecatan dengan kuas, semprot atau roll. Thinner menguap sesaat setelah cat disemprotkan, thinner akan menguap dan meninggalkan resin dan pigment yang kemudian kedua zat t ersebut akan membentuk lapisan yang keras. Solvent berdasarkan kegunaannya dibedakan menjadi dua macam. Solvent untuk cat lacquer (t hermoplastic resin) disebut thinner dan solvent untuk cat namel (thermosetting resin) disebut reducer. Komponen pembentuk solvent (pengencer) meliputi : (a). Diluent, merupakan larutan yang membantu melarutkan resin
lacquer. (b). Laten solvent, juga digunakan untuk mencampur pelarut yang baik, hasilnya sama dengan pelarut yang berkualitas baik. (c). Solvent murni, adalah larutan yang mampu melarutkan sesuatu yang mengakibatkan cairan tersebut masuk kedalam larutan. Solvent murni melarutkan bahan residu dan binder.
Jenis solvent (pengencer) yang biasa dipergunakan dalam pengecatan antara lain :
(a). Pengencer lambat kering, ini digunakan pada pengecatan warna sistem acrylic yang ruangannya bersuhu 65 0
C keatas. Pengencer lambat kering berfungsi: (a) untuk cat warna yang hasilnya kurang mengkilap, (b) untuk pemakaian cat acrylic enamel di C keatas. Pengencer lambat kering berfungsi: (a) untuk cat warna yang hasilnya kurang mengkilap, (b) untuk pemakaian cat acrylic enamel di