BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika dalam Pelajaran Menggunakan Model Teams Games Tournament pada Kelas III SD

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten
Magelang pada kelas 3 dengan jumlah siswa 15. Penelitian ini terdiri dari dua
siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2, pelaksanaanya akan diuraikan sebagai berikut.
4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan
Kondisi sebelum tindakan adalah kondisi awal siswa sebelum adanya
penelitian tindakan kelas. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang
telah dilakukan di kelas 3 SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten
Magelang tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswanya 15 siswa pada
pembelajaran matematika. Kondisi ini terlihat bahwa hasil belajarnya masih
rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa yang telah
dilaksanakan pada mata pelajaran Matematika bahwa sebagian siswa
mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu di bawah 60. Dapat diperoleh data
hasil pembelajaran siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian pada tabel
4.1.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Hasil Ulangan Harian Matematika Siswa Kelas 3
Semester 2 SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang
Sebelum Tindakan

Interval

Frekuensi

Persentase (%)

60-69

7

47

50-59

8

53

Jumlah


15

100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diuraikan bahwa hasil belajar siswa sebelum
dilakukan tindakan pada mata pelajaran Matematika terdapat 8 siswa berada
pada interval 50 – 59 (53 %) dan 7 siswa pada interval 60 – 69 (47 %).
Dengan nilai tertingginya 68. Sedangkan nilai terendahnya 50. Untuk lebih

47

48

jelasnya data prasiklus dapat ditunjukan denagn diagram seperti pada gambar
4.1.

Hasil Ulangan Harian Siswa
8,2
8
7,8

7,6
7,4
frekuensi

7,2
7
6,8
6,6
6,4
60-69

50-59

Gambar 4.1
Diagram Batang Distribusi Hasil Ulangan Harian Matematika Siswa
Kelas 3 Semester 2 SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang
Sebelum Tindakan
Selain frekuensi hasil ulangan harian siswa didapat juga ketuntasan hasil
belajar siswa. berikut merupakan data hasil ketuntasan siswa sebelum
dilakukan tindakan yang disederhanakan kedalam tabel distribusi ketuntasan

belajar:
Tabel 4.2
Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 3 Semester 2
SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang
Sebelum Tindakan
No

Ketuntasan

Jumlah

Persentase

1

Tuntas (≥ KKM 60)

7

53


2

Belum tuntas (< KKM 60)

8

47

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat perbandingan siswa yang mencapai
ketuntasan belajar Tuntas (≥ KKM 60) sebanyak 7 siswa (53%) dan siswa
yang belum mencapai batas ketuntasan belajar adalah 8 siswa (47%). Hasil

49

skor maksimum, skor minimum dan skor rata-rata pra siklus dapat dilihat
pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Skor Maksimum, Skor
Minimum dan Skor Rata-rata Siswa Pra Siklus

Deskripsi

Skor

Skor Maksimum

68

Skor Minimum

50

Skor Rata-rata

57, 06

Dari data yang didapat terdapat 8 siswa yang belum tuntas. Penyebab
belum tuntasnya nilai siswa karena kurang memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru, karena kurangnya media dan alat peraga yang
dibutuhkan dan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan cara

konvensional sehingga membuat siswa kurang antusias dan sering bosan.
Tetapi berbeda dengan 7 siswa lainnya yang telah mencapai ketuntasan
dengan cara penyampaian guru yang sama. 7 siswa tersebut masih bisa
memahami materi yang disampaikan guru, karena kemampun setiap siswa itu
berbeda-beda dan kemungkinan ada faktor luar sekolah yaitu bimbingan
belajar yang dilakukan siswa saat berada di luar sekolahan.
Dari penyebab belum tuntasnya nilai siswa, diperlukan penggunaan
metode, pendekatan atau model agar dapat membantu siswa lebih mudah
memahami materi yang diajarkan oleh guru. Dengan bantuan pendekatan,
model atau metode pembelajaran dapat membuat siswa lebih antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Jika guru tidak menggunakan penekatan, model atau
metode pembelajaran, akan berdampak pada hasil belajar siswa. Karena
dengan menariknya suatu pendekatan, model atau metode dapat membantu
siswa mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak merasa bosan.
Berdasarkan data di atas dapat dilihat hasil belajar siswa kelas 3 SD
Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang masih rendah, oleh karena
itu peneliti akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai

50


rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pada
penelitian di SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang, peneliti
akan menggunakan model pembelajaran Team Games Tournamen (TGT)
untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas 3 SD Negeri
Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang, yang dilakukan dengan dua siklus.
4.1.2 Deskripsi Siklus 1
Praktek pembelajaran pada siklus 1 ini dilaksanakan dengan Standar
Kompetensi 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana dan
Kompetensi Dasar 4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana
menurut sifat atau unsurnya. Penelitian pada siklus 1 ini dilakukan sebanyak
tiga kali pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 30 Maret 2017 selanjutnya pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
Jumat tanggal 31 Maret 2017 dan pertemun ketiga dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 1 April 2017. Tahap-tahap yang dilaksanakan pada siklus 1
sebagai berikut.
4.1.2.1 Perencanaan
Perencanaan dimulai dengan hal yang paling mendasar yaitu
dengan meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah
dan izin dari guru kelas 3 untuk membicarakan hal yang akan dilakukan

peneliti pada kelas 3 sebagai subjek penelitian. Selanjutnya peneliti
mendiskusikan hal yang akan dilakukan peneliti dengan guru mata
pelajaran matematika. Peneliti memilih mata pelajaran matematika
dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilakukan.
Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah dan guru yang
bersangkutan, hal yang pertama dilakukan peneliti adalah melakukan
wawancara kepada guru kelas 3 dengan bertanya beberapa pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tentang subjek yang akan digunakan
peneliti pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti berdiskusi
dengan guru mata pelajaran matematika yang sekaligus menjadi guru
kelas 3 untuk membeicarakan materi yang akan digunakan peneliti.

51

Selanjutnya peneliti melakukan observasi di kelas 3 saat mata pelajaran
matematika berlangsung dan bertanya kendala apa saja yang dialami
guru saat mengajar Matematika dan meminta hasil ulangan harian pada
materi sebelumnya.
Dari permasalahan tersebut maka peneliti menyiapkan teknik untuk
memperbaiki hasil belajar Matematika pada kelas 3 SD Negeri Seloprojo

Ngablak Kabupaten Magelang. Persiapan yang dilakukan sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi masalah dan membicarakan masalah kepada
pihak yang bersangkutan untuk mencari pemecahan masalah agar
mendapatkan hasil yang memuaskan.
2. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan media
yang

sesuai

dengan

kebutuhan

siswa

untuk

perbaikan


pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan model
pembelajaran TGT (Team Games Tournamen) pada mata
pelajaran Matematika.
3. Penyusunan instrumen observasi yang akan digunakan sebagai
panduan dalam mengamati pencapaian proses pembelajaran
maupun peserta didik saat pembelajaran berlangsung dengan
model pembelajaran TGT (Team Games Tournamen).
4. Penyusunan alat penilaian berupa tes tertulis dan lembar kerja
siswa yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta
didik.
Peneliti melakukan pertemuan dengan guru mata pelajaran untuk
berdiskusi. Pertama peneliti mengenalkan model yang akan digunakan
peneliti

yaitu

model

TGT

(Team

Games

Tournamen)

untuk

menindaklanjuti masalah yang ada di SD Negeri Seloprojo Ngablak
Kabupaten Magelang khususnya pada siswa kelas 3. Peneliti
memperkenalkan model yang akan digunakan peneliti agar guru dapat
memberikan masukan tentang penggunaan model TGT (Team Games
Tournamen) kepada peneliti. Dengan adanya masukan dari guru peneliti

52

akan lebih mantap untuk menggunakan dan menerapkan model TGT
(Team Games Tournamen). Selanjutnya peneliti mendiskusikan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peneliti saat melakukan tindakan di
SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang khususnya kelas 3.
Dengan berdiskusi dan berbagi pendapat tentang penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran diharapkan penyusunan rencana pelaksaan
pembelajaran dapat mendapatkan hasil yang lebih baik.
Peneliti melakukan uji coba intrumen untuk pretest maupun
posttest untuk mengetahui kondisi awal dan hasil belajar siswa. Uji coba
instrumen dilakukan di sekolah yang sama. Uji coba ini dilakukan di
kelas yang tingkatnya satu kelas lebih tinggi dari kelas yang dilakukan
tindakan. Peneliti melakukan uji coba istrumen di kelas 4 SD Negeri
Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang.
4.1.2.2 Pelaksanaan dan Observasi
Pelaksanaan dan observasi siklus 1 dilakukan pada setiap
pertemuan. Siklus 1 terdiri dari 3 kali pertemuan, pertemuan pertama
dilakukan pada hari Kamis tanggal 30 Maret 2017 dengan materi bangun
datar persegi dan sifat-sifatnya dan alokasi waktu selama 2 jam pelajaran
atau 70 menit. Peneliti melakukan tindakan dan guru mata pelajaran
Matematika SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang
bertugas sebagai observer. Observasi dilakukan pada setiap pertemuan
saat pembelajaran Matematika berlangsung untuk mengetahui sintaks
model pembelajaran Team Games Tournamen (TGT) berjalan dengan
baik. Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi sesuai sintaks
model pembelajaran yang digunakan peneliti untuk mengamati kegiatan
guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Sintaks
pembelajaran dirancang untuk selesai dalam 3 kali pertemuan.
Kegiatan pendahuluan atau kegiatan awal beralokasi kurang lebih
15 menit. Kegiatan tersebut diawali guru memberi salam, guru dan siswa
berdoa bersama-sama, guru mengecek kehadiran siswa, guru melakukan
apersepsi dengan bertanya sesuai materi yang akan dipelajari hari ini,

53

guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, guru menjelaskan manfaat
mempelajari materi yang akan disampaikan.
Kegiatan inti terdiri dari 3 tahap yaitu, eksplorasi, elaborasi,
konfirmasi. Kegiatan inti dilakukan dengan alokasi waktu kurang lebih
50 menit. Pada tahap eksplorasi guru mengawali dengan menguji
kemampuan siswa menggunakan soal pretest, setelah siswa mengerjakan
soal pretest guru menunjukkan gambar-gambar bangun datar sederhan,
guru menyebutkan macam-macam bangun datar sederhana.
Pada tahap elaborasi, guru membagi bangun datar berbentuk pesegi
kepada setiap siswa dan guru menyuruh siswa mengamati bangun datar
persegi tersebut, guru menjelaskan pengertian sisi pada bangun datar,
guru menyuruh siswa menunjukan sisi bangun datar persegi, guru
menjelaskan pengertian sudut, guru menunjukan sudut pada bangun
datar persegi, guru menjelaskan bangun datar persegi dan sifat-sifatnya,
guru membagi siswa kedalam kelompok, guru membagi lembar kerja
siswa kepada setiap kelompok, guru menyuruh siswa bediskusi
kelompok, guru mernyuruh perwakilan kelompok maju ke depan kelas.
Pada tahap konfirmasi, guru membimbing siswa menarik
kesimpulan, guru memberi kesempatan siswa untuk bertnya tentang hal
yang belum dipahami siswa dan guru menjelaskan ulang tentang hal
yang belum dipahami siswa dan meluruskan kesalah pahaman pada
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kegiatan penutup dilakukan menutup pembelajaran guru untuk
melakukan refleksi dengan siswa dan guru menutup pembelajaran
dengan salam penutup. Kegiatan penutup ini dilakukan dengan aloksi
waktu kurang lebih 5 menit.
Pertemuan kedua dilakukan pada hari Jumat tanggal 31 Maret
2017 dengan materi bangun datar persegi panjang, bangun datar segitiga
dan sifat-sifatnya dan alokasi waktu selama 2 jam pelajaran atau 70
menit. Peneliti melakukan tindakan dan guru mata pelajaran Matematika

54

SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang bertugas sebagai
observer.
Kegiatan pendahuluan atau kegiatan awal beralokasi kurang lebih
15 menit. Kegiatan tersebut diawali guru memberi salam, guru dan siswa
berdoa bersama-sama, guru mengecek kehadiran siswa, guru melakukan
apersepsi dengan bertanya sesuai materi yang akan dipelajari hari ini,
guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, guru menjelaskan manfaat
mempelajari materi yang akan disampaikan.
Kegiatan inti terdiri dari 3 tahap yaitu, eksplorasi, elaborasi,
konfirmasi. Kegiatan inti dilakukan dengan alokasi waktu kurang lebih
50 menit. Pada tahap eksplorasi guru membagi bangun datar persegi
panjang dan bertanya benda yang berbentuk persegi panjang yang ada di
dalam kelas, guru membagikan bangun datar persegi panjang pada
masing-masing siswa.
Pada tahap elaborasi guru menyuruh siswa mengamati bangun
datar persegi panjang dan menyebutkan sifat-sifatnya, guru menjelaskan
bangun datar persegi panjang dan sifat-sifatnya, guru menyuruh siswa
manju ke depan kelas untuk melakukan percobaan bangun datar segitiga
dengan bimbingan guru, guru menjelaskan jenis-jenis bangun datar
segitiga dan menyuruh siswa mengamati segitiga menurut jenisnya, guru
membagi siswa kedalam kelompok, guru membagi LKS, guru
membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok, guru menyuruh
perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk membacakan hasil
diskusinya.
Pada tahap konfirmasi guru membimbing siswa menarik
kesimpulan, guru memberi kesempatan siswa untuk bertnya tentang hal
yang belum dipahami siswa dan guru menjelaskan ulang tentang hal
yang belum dipahami siswa dan meluruskan kesalah pahaman pada
pembelajaran yang telah dilaksanakan.

55

Kegiatan penutup dilakukan menutup pembelajaran guru untuk
melakukan refleksi dengan siswa dan guru menutup pembelajaran
dengan salam penutup. Kegiatan penutup ini dilakukan dengan aloksi
waktu kurang lebih 5 menit.
Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Sabtu tanggal 1 April 2017
dengan melakukan game tournamen dan

mengerjakan soal posttest

dengan alokasi waktu selama 2 jam pelajaran atau 70 menit. Peneliti
melakukan tindakan dan guru mata pelajaran Matematika SD Negeri
Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang bertugas sebagai observer.
Kegiatan pendahuluan atau kegiatan awal beralokasi kurang lebih
15 menit. Kegiatan tersebut diawali guru memberi salam, guru dan siswa
berdoa bersama-sama, guru mengecek kehadiran siswa, guru melakukan
apersepsi dengan bertanya sesuai materi yang akan dipelajari hari ini,
guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, guru menjelaskan manfaat
mempelajari materi yang akan disampaikan.
Kegiatan inti dilakukan dengan alokasi waktu 50 menit, diawali
dengan membuat meja-meja turnamen, guru membacakan aturan
turnamen, guru mengawasi jalannya turnamen, guru mengakhiri
turnamen, guru menghitung skor turnamen, guru memberi penghargaan
kepada siswa yang mendapat skor tertinggi, selanjutnya siswa
mengerjakan soal posttest secara individu.
Kegiatan penutup dilakukan dengan alokasi waktu kurang lebih 5
menit yang digunakan guru untuk menyampaikan materi yang akan
dipelajari dipertemuan berikutnya, guru menutup pelajaran dengan
memberikan salam.
Pada siklus 1pertemuan 1, 2 dan 3 dari hasil observasi guru dan
siswa menggunakan lembar observasi yang terdiri dari beberapa
kegiatan guru dan siswa. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh
dapat dilihat pada lampiran.

56

4.1.2.3 Hasil Keaktifan Siswa
Pada

proses

pembelajaran

dengan

menggunakan

model

pembelajaran Team Games Tournamen (TGT) yang telah dilaksanakan
menunjukan adanya peningkatan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran siklus 1. Berikut adalah tabel hasil keaktifan belajar siswa
siklus 1:
Tabel 4.4
Hasil Keaktifan Siswa Siklus 1
No

Interval

Frekuensi

Kiteria

1.

53 – 68

12

C (Cukup)

2.

37 – 52

3

D (Kurang)

15

-

Jumlah

4.1.2.4 Hasil Belajar Peserta Didik
Pada siklus 1 peneliti menguji kemampuan awal siswa sebelum
diadakan

tindakan

kegiatan

pembelajaran

menggunakan

model

pembelajaran Team Games Tournamen (TGT) dengan cara memberikan
soal pretest kepada masing-masing siswa kelas 3 SD Negeri Seloprojo
Ngablak Kabupaten Magelang. Setelah melakukan pengujian dengan
pretest selanjutnya guru menguji kemampuan siswa setelah melakukan
tindakan siklus 1 dengan cara memberikan soal posttest kepada masingmasing siswa. Dari hasil posttest tersebut didapatkan hasil belajar siswa
yang dikerjakan masing-masing siswa pada akhir pertemuan siklus 1.
Hasil posttest tersebut merupakan ukuran keberhasilan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas 3 SD Negeri
Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada mate pelajaran Matematika pada semester 2 tahun
pelajaran 2016/2017. Hasil belajar yang diperoleh selanjutnya dianalisa
agar dapat mengetahui tingkat keberhasilan dari kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan pada siklus 1 dengan materi bangun datar
sederhana dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) ≥ 60.

57

Hasil belajar yang sudah dianalisis oleh peneliti menunjukan masih
terdapat beberapa siswa kelas 3 SD Negeri Seloprojo Ngablak
Kabupaten Magelang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yang telah ditentukan pada mata pelajaran Matematika.
Kemampuan awal siswa kelas 3 SD Negeri Seloprojo Ngablak
Kabupaten Magelang setelah mengerjakan soal Pretest pada mata
pelajaran Matematika dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
Siswa Kelas 3 Semester 2 SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten
Magelang
Siklus 1
No

Interval

Frekuensi

Persentase (%)

1

65 – 74

1

6,7

2

55 – 64

12

80

3

45 – 54

2

13,3

15

100

Jumlah

Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan hasil pretest siswa kelas
3SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang pada mata
pelajaran Matematika diperoleh 2 siswa pada interval 45 – 54 (13,3%),
12 siswa pada interval 55 – 64 (80%) dan 1 siswa berada pada interval
65 – 74 (6,7%). Dengan nilai tertinggi 65. Sedangkan nilai terendah
adalah 45. Untuk lebih jelas data distribusi frekuensi hasil pretest dapat
dilihat dengan diagram 4.4 di bawah ini:

58

Hasil Pretest
14
12
10
8
Frekuensi

6
4
2
0
65-74

55-64

45-54

Gambar 4.4 Diagram Batang Distribusi Hasil Pretest Siswa Kelas 3
Semester 2 SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang
Siklus 1
Hasil belajar soal Posttest yang telah dikerjakan siswa kelas 3 pada
mata pelajaran matematika dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest
Siswa Kelas 3 Semester 2 SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten
Magelang
Siklus 1
No

Interval

Frekuensi

Persentase (%)

1

75 – 84

1

6,7

2

65 – 74

5

33,3

3

55 – 64

6

40

4

45 – 54

3

20

15

100

Jumlah

Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan hasil posttest siswa kelas
3 SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang pada mata
pelajaran Matematika diperoleh 3 siswa pada interval 45 – 54 (20%), 6
siswa pada interval 55 – 64 (40%), 5 siswa pada interval 65 – 74

59

(33,3%) dan 1 siswa pada interval 75 – 84 (6,7%). Dengan nilai tertinggi
80. Dan nilai terendah 45. Untuk lebih jelas data distribusi frekuensi
hasil posttest dapat dilihat dengan diagram 4.5 di bawah ini:

Hasil Posttest
7
6
5
4
Frekuensi

3
2
1
0
75-84

65-74

55-64

45-54

Gambar 4.5 Diagram Batang Distribusi Hasil Posttest Siswa Kelas 3
Semster 2 SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang
Siklus 1
Selain frekuensi hasil posttest siswa juga didapatkan data
kekuntasan hasil belajar siswa kelas 3 SD Negeri Seloprojo Ngablak
Kabupaten Magelang pada siklus 1 yang sudah disederhanakan di dalam
tabel distribusi ketuntasan belajar:
Tabel 4.7
Distribusi Ketuntasan Belajar pada Posttest Siswa
Kelas 3 Semester 2 SD Negeri Seloprojo Ngablak Kabupaten Magelang
Siklus 1
No

Ketuntasan

Jumlah

Persentase

1

Tuntas (≥ KKM 60)

10

66,7%

2

Belum tuntas (

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24