AKREDITASI Perawat Dalam Akreditasi Rs

Penataan administrasi bagi sekolah menjadi begitu penting sebagai sumber
data utama manajemen sekolah dalam mengatur proses belajar mengajar
dengan tertib sehingga tercapainya tujuan sekolah.





Secara lebih spesifkk administrasi sekolah berfungsi :
Memberi arah dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah
Memberikan umpan balik bagi perbaikan proses dan hasil pendidikan di
sekolah
Meningkatkan mutu penyelenggaraan administrasi sekolah
Menunjang tercapainya tujuan/program sekolah secara efektif dan efsien
Saat ini penataan administrasi sekolah lebih mengacu pada 8 Standar
Nasional Pendidikan. Akan tetapi yang sering timbul di lapangank kita
terkadang bingung mengenai jenis-jenis administrasi yang mengacu kepada
8 standar tersebut. Oleh karena itu berikut ini kami sajikan beberapa
contoh jenis administrasi yang sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan
tersebut.
ADMINISTRASI STANDAR ISI :

1. Dokumen KTSP (Buku 1k 2k 3)
2. Dokumen Penyusunan Kurikulum (termasuk kurikulum mulok)
3. SK Tim Pengembang Kurikulum
4. Dokumen Penetapan KKM
5. Kumpulan acuan/referensi/peraturan
6. Program dan laporan pengembangan diri (BKk Ekstrakurikuler)
7. Kalender Pendidikan
8. Pemetaan SK – KD – Indikator
9. Program PT dan KMTT semua mapel
10. dll.
ADMINISTRASI STANDAR PROSES :
1. Administrasi Guru (silabusk program tahunank program semesterk
rincian minggu/hari efektifk RPPk jadwal mengajark dokumen
penilaiank lembar penilaian sikapk program & pelaksanaan remedial
dan pengayaank analisis penilaiank daya serapk agenda guruk dll.)
2. Daftar buku teksk panduan guruk referensi
3. Program dan pelaksanaan supervisik serta tindak lanjut
4. Buku kemajuan kelas
5. Dll.


ADMINISTRASI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN :
1. Dokumen hasil tugas-tugas terstruktur
2. Dokumen / kumpulan karya siswa:
 Kliping
 laporan kegiatan
 laporan diskusi
 foto – foto kegiatank dll.
3. Dokumen Prestasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

ADMINISTRASI STANDAR PTK :
File PTK

Buku induk pegawai
Kumpulan SK pembagian tugas dan uraian tugas
Presensi PTK dan rekapitulasinya
Notulen rapat-rapat
Program dan laporan pelaksanaan pengelolaan perpustakaan
Program dan laporan pelaksanaan pengelolaan laboratorium
Dokumen Keikutsertaan PTK dalam forum ilmiah
Dokumen kewirausahaan
Akreditasi

Page 1

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

18.
19.
20.
21.

Buku Pembinaan dan penanganan kasus
Dokumen Programk pelaksanaank dan hasil PKB
Daftar Nominatif pegawai
DUPAK
SKP / PKP/DP-3
Laporan hasil PKG
DUK
Buku cuti PNS
Dokumen penerimaan gaji
Daftar tunggu pensiun
Data Statistik Kepegawaian
Dll

ADMINISTRASI STANDAR SARANA DAN PRASARANA :
1. Dokumen analisis luas lahan dan bangunan

2. Dokumen analisis kebutuhan sarana prasarana
3. Dokumen master plan/peta sekolahk foto–foto sarana prasarana
4. Dokumen kepemilikan lahan
5. Dokumen IMB/peruntukan bangunan
6. Dokumen kepemilikan daya listrik
7. Dokumen program dan pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana
8. Buku teks / BSE/Buku guru/Buku siswa
9. Dokumen administrasi inventaris laboratorium
10. Dokumen administrasi inventaris perpustakaan
11. Buku inventaris sekolah
12. Daftar inventaris tiap ruang (KIR)
13. Administrasi perlengkapan/barang :
-

Buku penerimaan barang
Buku pengeluaran barang
Buku pemeriksaan perlengkapan/barang
Kartu pemeliharaan barang
Dokumen penghapusan barang
Dokumen usulan pengadaan barang


ADMINISTRASI STANDAR PENGELOLAAN
1. Dokumen penetapan visik misi sekolah
2. Dokumen RKJM/RKSk RKT/RKASk RAPBS
3. Dokumen KTSPk Kalender Pendidikank Struktur Organisasik program
pengembangan SDMk peraturan akademik.
4. Dokumen evaluasi pelaksanaan program dan tindak lanjut
5. Dokumen administrasi kesiswaan :
a. dokumen PPDB/MOPD
b. dokumen Pelaksanaan pengembangan diri/konseling
c. daftar dan rekapitulasi prestasi siswa
d. buku induk siswa
e. Data base sekolah
f. Buku klaper
g. Data keadaan siswa
h. Dokumen rekapitulasi presensi siswa
i. Buku mutasi siswa
j. Data statistik kesiswaan
k. Daftar Nominatif Peserta UN
6. Dokumen pendayagunaan PTK (Pembagian tugask dokumen sistem

penghargaank pengembangan profesik mutasi dan promosi)
7. Dokumen sarana prasarana (perencanaank pelaksanaank evaluasik
inventarisasi)
8. Dokumen hasil supervisi dan tindak lanjut
9. Dokumen evaluasi kinerja guru dan karyawan
10. Dokumen akreditasi sekolah
11. Dokumen pemilihan wakil kepala sekolah
12. Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIM)
13. Dokumentasi administrasi persuratan/ perkantoran
Akreditasi

Page 2

-

Buku agenda
Buku ekspedisi
Kartu kendali dan lembar disposisi
Arsip surat masuk dan surat keluar
Kumpulan peraturan


ADMINISTRASI STANDAR PEMBIAYAAN
Dokumen investasi sarana prasarana
Dokumen Program dan realisasi (pengembangan PTKk gajik kesiswaank
ATKk penggandaank biaya daya dan jasak biaya operasional tidak langsungk
dll.)
3. Dokumen pedoman pengelolaan sekolah
4. Dokumen penerimaan beasiswa
5. Dokumen pembukuan keuangan:
1.
2.

-

BKU
Buku kas pembantu
Buku pembantu pajak
Buku laporan keuangan (APBNk APBDk dll.)
Dokumen pemeriksaan atasan langsung


ADMINISTRASI STANDAR PENILAIAN
1. Dokumen rancangan dan kriteria penilaian
2. Dokumen pengembangan instrumen penilaian
3. Dokumen penilaian sesuai IPK
4. Dokumen analisis hasil evaluasi/KKM dan daya serap
5. Dokumen hasil remedial dan pengayaan
6. Buku legger nilai
7. Buku Raport/laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
8. Dokumen penilaian sikap dan kepribadian
9. Dokumen pelaporan ulangank UTSk kenaikan kelask UASk UN
10. Dokumen fotokopi SKHUNk ijazahk dan penyerahannya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

ADMINISTRASI BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH

SOP
Tata Tertib Pendidikk Tenaga Kependidikk Peserta Didik
Tata Tertib penggunaan sarana prasarana/fasilitas sekolah
Petunjukk peringatan dan larangan k sangsi berperilaku di sekolah
Kode etik sekolah
Buku tamu
Program dan pelaksanaan 7K

ADMINISTRASI PERAN SERTA MASYARAKAT DAN KEMITRAAN
SEKOLAH
1. Dokumen keterlibatan warga dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah:
 notulen rapatk
 daftar hadirk
 foto-foto kegiatank dll.

Akreditasi

Page 3

Standar Nasional Pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh

wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan itu sendiri
terdiri dari 8 poin yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh penyelenggara dan/atau satuan
pendidikan yang ada di Indonesia:

Berikut 8 Standar Nasional Pendidikan Menurut BSNP:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi
Standar Proses
Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan Pendidikan
Standar Penilaian Pendidikan

Fungsi dan Tujuan Standar Nasional Pendidikan:
 Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu
 Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat.
 Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan
sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
Baca juga: > Penjelasan 4 Kompetensi Guru

1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai
pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan
pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran,
dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar kompetensi lulusan adalah:
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 23 Tahun 2006
menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. [Download Permendiknas No 23 Tahun 2006]
 Permen Nomor 24 tahun 2006 - Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi untuk satuan pendidikan Dasar dan
Menengah. [Download Permendiknas No 24 Tahun 2006]

2. Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum
tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar isi adalah:

Akreditasi

Page 4

 Permen nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah [Download Permediknas no 22 th 2006]
 Permen nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi untuk satuan pendidikan Dasar dan
Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah.
 Nomor 14 Tahun 2007 Standar Isi Program Paket A, Program Paket B, dan Program
Paket C
 Permendikbud no 64 tahun 2013 tentang standar isi, [Download premendikbud no 64th
2013]

3. Standar Proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses
pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar proses adalah:
 Permen Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. [Download Permen No 41]
 Permen Nomor 1 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Khusus
 Permen Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program
Paket A, Paket B, dan Paket C

4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus
dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang
relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen
pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini
meliputi:





Kompetensi pedagogik;
Kompetensi kepribadian;
Kompetensi profesional; dan
Kompetensi sosial.

Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C, dan
pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan.
Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga
administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar,
pamong belajar, dan tenaga kebersihan.
Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar pendidik dan tenaga kependidikan
adalah:
 Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar pengawas Sekolah/Madrasah [Download]
 Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah [Download]
 Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
[Download]

Akreditasi

Page 5

 Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
[Download]
 Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
[Download]
 Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah
[Download]
 Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor
[Download]
 Nomor 40 Tahun 2009 tentang Standar Penguji Pada Kursus dan Pelatihan [Download]
 Nomor 41 Tahun 2009 tentang Standar Pembimbing Pada Kursus & Pelatihan
[Download]
 Nomor 43 Tahun 2009 tentang Standar Tenaga Administrasi Program paket A , Paket B,
dan Paket C [Download]
 Nomor 42 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus [Download]
 Nomor 44 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A,
Paket B dan Paket C [Download]
 Nomor 45 Tahun 2009 tentang standar Teknisi Sumber Belajar Pada Kursus dan
Pelatihan [Download]

5. Standar Sarana dan Prasarana
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan,
media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,
tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar sarana dan prasarana adalah:
 Nomor 24 Tahun 2007 Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/MA [Download]
 Nomor 33 Tahun 2008 Standar Sarana dan Prasarana untuk SDLB, SMPLB, dan SMALB
[Download]
 Nomor 40 Tahun 2008 Standar Sarana dan Prasarana untuk SMK/MAK [Download]

6. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan
pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh
Pemerintah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar
Pengelolaan adalah permen No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah [Download permen No 19 Tahun 2007].

7. Standar Pembiayaan Pendidikan
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya
investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya penyediaan sarana dan
prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.
Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.
Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi:
 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,
 Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan

Akreditasi

Page 6

 Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi,
dan lain sebagainya
Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar pembiayaan pendidikan adalah permen nomor
69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah
Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) [Download permen nomor 69 Tahun 2009].

8. Standar Penilaian Pendidikan
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
 Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas:
 Penilaian hasil belajar oleh pendidik; dan
 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi.
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud di atas diatur oleh
masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan [Download Permendiknas No 20 Tahun 2007].
Sedikit perubahan pada Daftar Standar Nasional Pendidikan yang telah menjadi Permendiknas
urutanya adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Standar Sarana Prasaran
Standar Proses
Standar Biaya
Standar Pendidikan Anak Usia Dini

Akreditasi

Page 7

Akreditasi Sekolah/Madrasah
1. Definisi Akreeiiassi Sekrlas/sMsiesss/
Akreditasi sekolah/madrasah adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang untuk menentukan tingkat
kelayakan suatu sekolah/madrasah berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan, sebagai bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan secara
obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan
instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.
Hasil akreditasi dapat dinyatakan dalam bentuk pengakuan terakreditasi dan
tidak terakreditasi.
Sekolah terakreditasi diperingkat menjadi tiga klasifkasi, yaitu:
o
o
o

A → Amat Baik
B → Baik
C → Cukup Baik

Sekolah yang tingkat kelayakannya masih dibawah standar, maka harus
dilakukan beberapa tindakan, yaitu :
1. Melakukan penetapan akreditasi sekolah/madrasah yang digunakan
sebagai tolak ukur/kriteria yang akan dicapai.
2. Menilai kinerja dan kelayakan sekolah/madrasah melalui tindakan
membandingkan
masing-masing
sekolah/madrasah
menurut
kenyataan dengan standar yang telah ditetapkan masing-masing
sekolah/madrasah tersebut.
2. Dssse Hukrum Akreeiiassi Sekrlas/sMsiesss/
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional.
3. Peraturan Mendiknas Nomor 29 Tahun 2005 tentang Badan Akreditasi
NasioanalSekolah/ Madrasah.
4. Keputusan Mendiknas Nomor 064/P/2006 tentang Pengangkatan
Anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Badan Akreditasi
Nasional Sekolah/Madrasah, dan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan
Nonformal.
5. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi.
6. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Kelulusan.
Akreditasi

Page 8

7. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/
Madrasah.
8. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifkasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
9. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
10. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
11. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana.
12. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
13. Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 tentang Tenaga Administrasi
Sekolah/Madrasah.
14. Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Perpustakaan.
15. Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Laboratorium.
16. Permendiknas Nomor 52 Tahun 2008 tentang Kriteria dan Perangkat
Akreditasi SMA/MA.
17. Permendiknas Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kriteria dan Perangkat
Akreditasi SD/MI.
18. Pemendiknas Nomor 12 Tahun 2009 tentang Kriteria dan Perangkat
Akreditasi SMP/MTs.
19. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2009 tentang Kriteria dan Perangkat
Akreditasi SMK/MAK.

BAB XVI Bagian Kedua Pasal 60, tentang Akreditasi berbunyi :
1. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan
pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan.
2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh
lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.
3. Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.
4. Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.

BAB XVI Bagian Kedua Pasal 60, tentang Akreditasi berbunyi :
1. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan
pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan.
2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh
lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.
3. Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.

Akreditasi

Page 9

4. Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.

Sebagai perwujudan Perpu No.19 tahun 2005 maka dikeluarkan Peraturan
Mendiknas Nomor 29 Tahun 2005, yaitu :
1. Pasal 1 ayat (1) Peraturan Mendiknas tersebut dinyatakan
bahwa, BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang
menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan
mengacu pada SNP.
2. Pasal 2 ayat (2) dinyatakan bahwa BAN-S/M merupakan badan
nonstruktural yang bersifat nirlaba dan mandiri yang
bertanggung jawab kepada Mendiknas. Sebagai institusi yang
bersifat independen di bawah dan bertanggung jawab kepada
Mendiknas, BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang
menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan
mengacu pada SNP.
3. pasal 7 ayat (1) dinyatakan bahwa tugas BAN-S/M adalah
merumuskan kebijakan operasional, melakukan sosialisasi
kebijakan, dan melaksanakan akreditasi sekolah/madrasah.
Dalam melaksanakan akreditasi sekolah/madrasah BAN-S/M
dibantu oleh Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/ Madrasah (BAPS/M), seperti tercantum pada pasal 7 ayat (5).
3. Peesysesasn isn Pelseiue Akreeiiassi Sekrlas/


Memiliki surat keputusan kelembagaa
n Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) sekolah/madrasah,







Memiliki siswa pada semua tingkatan kelas,
Memiliki sarana dan prasarana pendidikan,
Memiliki tenaga kependidikan,
Melaksanakan kurikulum nasional, dan
Telah menamatkan peserta didik.

4. Msnfssa isn Tujusn Akreeiiassi Sekrlas/sMsiesss/
1. Kepsas Sekrlas/sMsiesss/
 Meningkatkan kelayak sekolah/madrasah
 Meningkatkan kinerja warga sekolah/madrasah
2. Gueu
 Dorongan untuk melakukan atau memberi pelayanan yang lebih baik
untuk
Akreditasi

meningkatkan

pengetahuan
Page 10

peserta

didiknya,

guna

meningkatkan
atau
setidaknya
sekolah/madrasah yang dinaunginya.

mempertahankan

mutu

3. Mssyseskrsa (lesng aus peseeas iiiikr)
 Hasil akreditasi dijadikan informasi mengenai layananan pendidikan
yang terdapat di sekolah/madrasah tersebut.
4. Peseeas iiiikr
 Hasil akreditasi meningkatkan percaya diri mereka karena mereka
telah mendapatkan pendidikan yang layak
 Menumbuhkan semangat peserta didik

untuk

meningkatkan

kemampuan mereka.

Menurut Keputusan Menteri Pendidikan
akreditasi sekolah/madrsah bertujuan :

Nasional

Nomor

087/U/2002,

1. Memperoleh gambaran kinerja sekolah yang dapat digunakan
sebagai alat pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu
2. Menentukan tingkat kelayakan dan kinerja suatu sekolah dalam
penyelenggaraan pelayan pendidikan

Hasil akreditasi sekolah/madrasah bermanfaat untuk :
1. Patokan
untuk
meningkatkan
mutu sekolah/madrasah serta
pengembangannya,
2. Mengembangkan kinerja warga sekolah,
3. Motivator, agar sekolah/madrasah dapat terus meningkatkan mutu
pelayanan pendidikan secara bertahap, terencana dan kompetitif,
4. Sebagai acuan untuk meningkatkan dukungan dari pemerintah,
masyarakat, maupun sektor swasta dalam berbagai hal,
5. Acuan bagi lembaga terkait dalam mempertimbangkan kewenangan
sekolah/madrasah sebagai penyelenggara ujian nasional.
5. Fungsi Akreeiiassi
1. Pengetahuan
Pusat informasi untuk semua pihak mengenai kelayakan sekolah/madrasah
dilihat dari berbagai unsur yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
2. Akuntabilitas
Sebagai pertanggung-jawaban sekolah/madrasah kepada semua kalangan
masyarakat mengenai pemenuhan keinginan dan harapan masyarakat
kepada sekolah/madrasah tentang kebutuhan pendidikan yang layak.
3. Pengetahuan dan pengembangan
Akreditasi

Page 11

Sebagai dasar sekolah/madrasah untuk meningkatkan pengetahuan dan
pengembangan pendidikan demi meningkatkan mutu sekolah/madrasah
tersebut.

6. Peinsip Akreeiiassi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Objektif
Komprehensif
Adil
Transparan
Akuntabel
Professional

7. Peesn Akreeiiassi aee/sisp Peningkrsasn Muau Peniiiikrsn
1. Peesn Unsue Ekrsaeensa

Unsur yang berperan dalam penjaminan mutu oleh pihak ekstenal
 Penetapan SNP
SNP dikembangkan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005,
Pasal 4).
 Pemenuhan SNP
Pemenuhan SNP dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, LPMP, dan instansi
pembina pendidikan tingkat Pusat (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005, Pasal ).
 Penentuan Kelayakan Satuan/Program
Penilaian kelayakan satuan/program pendidikan dilakukan dengan cara
mengecek derajat pemenuhan SNP yang telah dicapai oleh satuan/program
pendidikan dengan mengacu pada kriteria SNP.
 Penilaian Hasil Belajar dan Evaluasi Belajar
Penilaian hasil belajar dan evaluasi pendidikan sebagai acuan dalam
penjaminan mutu diimplementasikan dalam bentuk:
 Ujian Nasional (UN), Ujian Akhir Sekolah Bertaraf Nasional (UASBN)
[Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 66 sampai 71]
 Uji Kompetensi Lulusan [Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005,
Pasal 89]

Akreditasi

Page 12

 Evaluasi kinerja pendidikan oleh pemerintah, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/Kota; serta Lembaga Evaluasi Mandiri yang
dibentuk masyarakat atau organisasi profesi untuk menilai pencapaian
SNP [Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 78].

2. Peesn Unsue Inaeensa

Dalam hal ini, penjaminan mutu secara internal dilakukan oleh masingmasing satuan pendidikan, yang berdasarkan pada:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 29 Ayat 1
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah, menerapkan manajemen berbasis sekolah/madrasah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
akuntabilitas .
2. Permendiknas No. 22 Tahun 2006
Satuan pendidikan mengembangkan visi dan misi.
3. Permendiknas No. 41 Tahun 2007
Satuan pendidikan mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
4. Permendiknas No. 20 Tahun 2007
Satuan pendidikan melakukan penilaian hasil belajar termasuk ujian
sekolah /madrasah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 78
Satuan pendidikan melakukan evaluasi kinerja pendidikan sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 91 Ayat 2
Satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan, untuk
memenuhi atau melampaui SNP.

3. Peesn BAN-SsM

Menurut Permendiknas Nomor 29 Tahun 2006, Pasal 1 ayat (1), BAN-S/
M adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/
atau satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal
Akreditasi

Page 13

dengan mengacu pada SNP. BAN-S/M, memberikan rekomendasi penjaminan
mutu pendidikan kepada program dan/atau satuan pendidikan yang
diakreditasi, kepada Pemerintah, dan Pemda [Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005, Pasal 91].
Peran BAN-S/M dalam penjaminan mutu pendidikan tidak terlepas dari
peran kegiatan akreditasi sebagai unsur eksternal yang hasilnya (baik
berupa peringkat akreditasi maupun rekomendasi tindak lanjut) disampaikan
kepada setiap satuan pendidikan dan berbagai instansi penyelenggara dan
pembina satuan pendidikan sebagai masukan dalam upaya perbaikan,
pengembangan, dan penyempurnaan mutu dalam rangka penjaminan mutu
pendidikan.

Akreditasi

Page 14