Sistem Politik (1) Sistem Politik (1) Sistem Politik (1)

MAKALAH PKN

Sistem Politik

Nama Lengkap
Kelas

: Valentshia Lauwrentz Wianata
: X Beijing

JURUSAN PRA-IPA
SMA ZION
TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena Dialah yang
telah memberikan rahmat serta Karunia-Nya untuk kami semua sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah mata pelajaran PKN yang berjudul “Sistem Politik” ini.
Saya sadar dan tahu bahwa makalah ini tidaklah sempurna sehingga seluruh kritik
dan saran dari siapapun terutama guru pendamping yang dapat membantu akan saya

terima dalam tujuan menyempurnakan makalah ini.
Saya berharap dengan adanya makalah ini maka akan dapat membantu
pembacanya dengan memberikan informasi yang dibutuhkan kepada mereka tentang
Sistem Politik terutama Indonesia. Sekian kata pengantar yang saya buat ini. Demikian,
Tuhan Yesus memberkati.
Makassar, 2 Mei 2016

DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
 BAB I
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
 BAB II
C. Definisi..........................................................................................................2
D. Definisi menurut para ahli.............................................................................2
E. Ciri Sistem Politik.........................................................................................3
F. Model Sistem Politik.....................................................................................3

G. Sejarah Sistem Politik di Indonesia...............................................................4
H. Perbedaan Sistem Politik di Berbagai Negara...............................................5
I. Partisipasi Politik dan Pemilihan Umum di Indonesia...................................6
J. Perkembangan Sistem Politik di Indonesia....................................................6
K. Pendekatan Dalam Analisis Sistem Politik....................................................6
L. Sosialisasi, Budaya Politik, dan Ekonomi Politik Indonesia.........................7
M. Peran Serta Masyarakat.................................................................................8
 BAB III
N. Kesimpulan...................................................................................................9
O. Kritik dan Saran............................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Sistem politik pada suatu negara terkadang bersifat relatif, hal ini dipengaruhi
oleh elemen-elemen yang membentuk sistem tersebut. Juga faktor sejarah dalam
perpolitikan di suatu negara. Pengaruh sistem politik negara lain juga turut memberi
kontribusi pada pembentukan sistem politik disuatu negara. Seperti halnya sistem politik
di Indonesia, seiring dengan waktu, sistem politik di Indonesia selalu mengalami

perubahan. Perkembangan politik di Indonesia dewasa ini mengalami kemajuan yang
siknifikan dengan ditandai dengan perubahan sistem politik yang semakin stabil.
Indonesia sendiri menganut sistem politik demokrasi yang menjunjung tinggi
kebebasan setiap warga negaranya, tetapi yang diterapkan tidak seperti negara lain yang
menggunakan sistem demokrasi, melainkan demokrasi yang sesuai dengan bangsa
Indonesia yaitu Demokrasi Pancasila. Pada perkembangan terkini Sistem Politik
Indonesia mengalami kemajuan yang pesat ditandai adanya reformasi di berbagai bidang
pemerintahan.
Menurut Dardji Darmadiharjo, demokrasi pancasila merupakan paham demokrasi
yang bersumber pada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang
perwujudannya tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.

Definisi struktur politik dan pembagiannya

Pengertian sistem politik
Ciri dan model sistem politik
Perkembangan sistem politik di Indonesia
Peran serta masyarakat dalam sistem politik Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

DEFINISI
Struktur politik didefinisikan sebagai suatu pola interaksi yang dianggap sah dan
tata masyarakat dipertahankan serta dipelihara. Dengan kata lain, struktur politik lah
yang menjalankan fungsi-fungsi politik.
Ada dua struktu politik yaitu suprastruktur politik yang merupakan bentuk
kompleks dari hal-hal yang bersangkut paut dengan kehiupan lembaga-lembaga Negara
yang ada, fungsi dan weewenang lembaga-lembaga tadi serta hubungan kewenangan atau
kekuasaan anatara lembaga yang satu dengan lembaga yang lain. Dan infrastruktur
politik yang merupakan kompleksitas dari hal-hal yang bersangkut paut dengan
pengelompokan warga negara atau anggota masyarakat ke dalam berbagai macam
golongan yang biasanya disebut sebagai kekuatan social politik dalam masyarakat.
Sistem politik terdiri dari kata sitem dan politik. Sistem adalah suatu kesatuan dari

bagian-bagian yang satu sama lain saling bergantung sedangkan politik adalah
pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan, segala urusan dan tindakan
mengenai pemetintah negara atau terhadap nega lain.

DEFINISI MENURUT PARA AHLI
a. Rusadi Kantaprawira :
Menurut definisi Rusadi Kantaprawira mengenai pengertian sistem politik yang
mengartikan bahwa sistem politik adalah mekanisme atau cara kerja seperangkat
fungsi atau peranan dalam struktur politik dengan berhubungan satu sama lain dan
menunjukkan suatu proses yang langgeng.
b. Gabriel Almond :
Pengertian sistem politik menurut pendapat Gabriel Almond adalah sistem interaksi
yang ditemui dalam masyarakat merdeka, yang menjalankan fungsi integrasi dan
adaptasi. Fungsi integrasi adalah tugas yang dijalankan oleh sistem politik dalam
mencapai kesatuan dan persatuan masyarakat yang bersangkutan. sedangkan pada
fungsi adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan
c. Samuel P. Huntington :
Menurut definisi Samuel P. Huntington, bahwa pengertian sistem politik adalah
dibedakan dalam beberapa cara pandang dengan memiliki lima komponen yang
berbeda. 5 komponen Samul P. Huntington adalah sebagai berikut...

 Kultur : Kultur adalah nilai-nilai, sikap-sikap, orientasi, mitos, dan kepercayaan
yang relevan terhadap politik dan berpengaruh dalam masyarakat.

 Struktur : Struktur adalah organisasi formal dalam masyarakat yang digunakan
dalam menjalankan berbagai keputusan yang berwenang, misalnya partai politik,
badan perwakilan rakyat, eksekutif, dan birokrasi.
 Kelompok : kelompok adalah bentuk-bentuk sosial dan ekonomi, baik secara
formal dan juga nonformal yang berpartisipasi dalam mengajukan tuntutantuntutan terhadap struktur-struktur politik.
 Kepemimpinan : kepemimpinan adalah individu dalam lembaga-lembaga politik
dan kelompok politik yang menjalankan pengaruh lebih dibandingkan yang
lainnya dalam memberikan tambahan nilai-nilai.
 Kebijakan : kebijakan adalah pola-pola kegiatan pemerintahan yang secara sadar
terbentuk untuk memengaruhi distribusi keuntungan dalam masyarakat.
d. Sri Soemantri :
Menurut Sri Soemantri, pengertian sistem politik adalah pelembagaan dari hubungan
antarmanusia yang dilembagakan dalam bermacam-macam badan politik, baik itu
berupa suprastruktur politik (lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif) dan
infrastruktur politik ada 5 komponen. 5 komponen infrastruktur adalah partai politik,
kelompok kepentingan atau interest group, kelompok penekanan atau pressure group,
alat komunikasi politik dan tokoh politik.


CIRI SISTEM POLITIK
1. Semua sistem politik mempunyai kebudayaan politik
2. Semua sistem politik menjalankan fungsi yang sama walaupun tingkatannya
berbeda-beda, yang ditimbulkan karena perbedaan struktur.
3. Semua struktur politik memiliki spesialisasi, baik pada masyarakat politik maupun
modern dalam melaksanakan banyak fungsi.

MODEL SISTEM POLITIK
1. Sistem Politik Otokrasi Tradisional
Sistem politik ini dicirikan dengan adanya faktor seperti kebaikan bersama,
identitas bersama, hubungn kekuasaan, legitimasi kekuasaan, dan hubungan
ekonomi dan politik.
2. Sistem Politik Totaliter
Sistem politik ini menekankan pada konsensus total dalam masyarakat baik
konflik dengan musuhnya di dalam maupun di luar negri.
3. Sistem Politik Demokrasi
Sistem politik demokrasi merupakan sistem politik yang memelihara
keseimbangan antara konflik dan consensus. Dalam Negara-negara berkembang,
ada berbagai macam sistim demokrasi yang digunakan; Demokrasi konstitusional,


Demokrasi rakyat (berdasarkan Ideologi), Demokrasi formal, Demokrasi materiil,
Demokrasi gabungan (berdasarkan titik perhatian).

SEJARAH SISTEM POLITIK DI INDONESIA
Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi di
dalamnya.Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat sejarah Bangsa
Indonesia tapidiperlukan analisis sistem agar lebih efektif. Dalam proses politik biasanya
di dalamnya terdapatinteraksi fungsional yaitu proses aliran yang berputar menjaga
eksistensinya. Sistem politik merupakan sistem yang terbuka, karena sistem ini
dikelilingi oleh lingkungan yang memiliki tantangan dan tekanan.Dalam melakukan
analisis sistem bisa dengan pendekatan satu segi pandangan saja sepertidari sistem
kepartaian, tetapi juga tidak bisa dilihat dari pendekatan tradisional denganmelakukan
proyeksi sejarah yang hanya berupa pemotretan sekilas. Pendekatan yang harusdilakukan
dengan pendekatan integratif yaitu pendekatan sistem, pelaku-saranan-tujuan
danpengambilan keputusanKapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk
menghadapi kenyataan dan tantangan.Pandangan mengenai keberhasilan dalam
menghadapi tantangan ini berbeda diantara para pakarpolitik. Ahli politik zaman klasik
seperti Aristoteles dan Plato dan diikuti oleh teoritisi liberalabad ke-18 dan 19 melihat
prestasi politik diukur dari sudut moral. Sedangkan pada masamodern sekarang ahli

politik melihatnya dari tingkat prestasi (performance level) yaitu seberapabesar pengaruh
lingkungan dalam masyarakat, lingkungan luar masyarakat dan lingkunganinternasional.
Pengaruh ini akan memunculkan perubahan politik. Adapun pelaku perubahanpolitik bisa
dari elit politik, atau dari kelompok infrastruktur politik dan dari
lingkunganinternasional.Perubahan ini besaran maupun isi aliran berupa input dan
output. Proes mengkonversi inputmenjadi output dilakukan oleh penjaga gawang
(gatekeeper).Terdapat 5 kapabilitas yang menjadi penilaian prestasi sebuah sistem
politik.
1) Kapabilitas Ekstraktif, yaitu kemampuan Sumber daya alam dan sumber
daya manusia.Kemampuan SDA biasanya masih bersifat potensial sampai
kemudian digunakan secaramaksimal oleh pemerintah. Seperti pengelolaan
minyak tanah, pertambangan yang ketika datangpara penanam modal
domestik itu akan memberikan pemasukan bagi pemerintah berupa
pajak.Pajak inilah yang kemudian menghidupkan negara.
2) Kapabilitas Distributif. SDA yang dimiliki oleh masyarakat dan negara
diolah sedemikian rupauntuk dapat didistribusikan secara merata, misalkan
seperti sembako yang diharuskan dapat merata distribusinya keseluruh
masyarakat. Demikian pula dengan pajak sebagai pemasukannegara itu
harus kembali didistribusikan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
3) Kapabilitas Regulatif (pengaturan). Dalam menyelenggaran pengawasan

tingkah laku individudan kelompok maka dibutuhkan adanya pengaturan.
Regulasi individu sering memunculkanbenturan pendapat. Seperti ketika
pemerintah membutuhkan maka kemudian regulasi diperketat,hal ini
mengakibatkan keterlibatan masyarakat terkekang.

4) Kapabilitas simbolik, artinya kemampuan pemerintah dalam berkreasi dan
secara selektif membuat kebijakan yang akan diterima oleh rakyat.
Semakin diterima kebijakan yang dibuatpemerintah maka semakin baik
kapabilitas simbolik sistem.
5) Kapabilitas responsif, dalam proses politik terdapat hubungan antara input
dan output, outputberupa kebijakan pemerintah sejauh mana dipengaruhi
oleh masukan atau adanya partisipasimasyarakat sebagai inputnya akan
menjadi ukuran kapabilitas responsif. kapabilitas dalam negeridan
internasional. Sebuah negara tidak bisa sendirian hidup dalam dunia yang
mengglobal saatini, bahkan sekarang banyak negara yang memiliki
kapabilitas ekstraktif berupa perdaganganinternasional. Minimal dalam
kapabilitas internasional ini negara kaya atau berkuasa(superpower)
memberikan hibah (grants) dan pinjaman (loan) kepada negaranegaraberkembang.

PERBEDAAN SISTEM POLITIK DI BERBAGAI NEGARA

1. Sistem Politik Di Negara KomunisBercirikan pemerintahan yang sentralistik,
peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak sipildan politik, tidak adanya
mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapatpembatasan
terhadap arus informasi dan kebebasan
2. Sistem Politik Di Negara LiberalBercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap
individu atau kelompok, pembatasan kekuasaan,khususnya dari pemerintah dan
agama, penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas,sistem pemerintahan
yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaumminoritas.
3. Sistem Politik Demokrasi Di IndonesiaSistem politik yang didasarkan pada nilai,
prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis.Adapun sendi-sendi pokok
dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
1. Ide kedaulatan rakyat
2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Bentuk Republik
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab
6. Sistem Pemilihan langsung
7. Sistem pemerintahan presidensiil

PARTISIPASI POLITIK DAN PEMILIHAN UMUM DI INDONESIA
Partisipasi Politik Partisipasi politik oleh para sarjana di negara Barat sering hanya
dipandang sebagai kegiatanyang dilakukan untuk memberikan input bagi pengambil
kebijakan menuruti aturan main yangberlaku. Definisi yang demikian membuat
partisipasi politik di negara-negara berkembangsulitdikategorikan sebagai bentuk
partisipasi politik. Untuk mengatasi hal tersebut, Huntington mencoba mengatasi dengan
mengatakan bahwa partisipasi yang tergolong negatif di mata parasarjana di negara-

negara
berkembang
pada
dasarnya
termasuk
pula
bentuk
partisipasi
politik.Kecenderungan mobilisasi di masyarakat negara-negara berkembang menjadi ciri
khas yangmelekat karena karakteristiknya yangkhas selain tidak bekerjanya sistem
politik secara baik untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat memberikan input
tanpa takutdiintimidasi oleh pemerintah.

PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK DI INDONESIA
Partisipasi politik dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat di suatu negara.
MasyarakatIndonesia yang memiliki karakteristik, seperti pendidikan rendah, ekonomi
kurang baik dankurang memiliki akses informasi membuat pola partisipasinya cenderung
Sistem politik di Indonesia adalah demokrasi pancasila,yaitu setiap hak-hak dan
kewajiban warga Negara,pelaksanaan hak asasinya bersifat horizontal maupun vertical.
Perkembangan sejarah,demokrasi Indonesia dapat dibedakan dalam beberapa masa,yaitu:
1. Masa demokrasi konstitusional,menonjolkan peran parlemen dan partai-partai
politik sehingga disebut demokrasi parlementer.
2. Masa demokrasi terpimpin,muncul beberapa aspek yang menyimpang dari
demokrasi konstitusional secara moral sebagai landasannya.Selain itu,telah
menunjukan beberapa aspek demokrasi rakyat dalam pelaksanaannya.
3. Masa demokrasi pancasila,muncul sebagai demokrasi yang konstitusional dengan
menonjolkan sistem presidensial.Peranan eksekutif terutama pada masa Orde Baru
sangat dominan dalam menjalankan dan menge

PENDEKATAN DALAM ANALISIS SISTEM POLITIK
Analisis Sistem Politik Menurut David EastonPendekatan sistem politik pada
mulanya terbentuk dengan mengacu pada pendekatan yangterdapat dalam ilmu eksakta.
Adapun untuk membedakan sistem politik dengan sistem yang lainmaka dapat dilihat
dari definisi politik itu sendiri. Sebagai suatu sistem, sistem politik memilikiciri-ciri
tertentu. Perbedaan pendapat mulai muncul ketika harus menentukan batas antara
sistempolitik dengan sistem lain yangterdapat dalam lingkungan sistem politik. Namun
demikian, batasakan dapat dilihat apabila kita dapat memahami tindakan politik
sebagaisebuah tindakan yangingin berkaitan dengan pembuatan keputusan yang
menyangkut publik .
Input, Output, dan Lingkungan dalam Sistem Politik Input dalam sistem
politik dibedakan menjadi dua, yaitu tuntutan dan dukungan. Input yang berupa tuntutan
munculsebagaikonsekuensi dari kelangkaan atas berbagai sumber-sumber yang langka
dalammasyarakat (kebutuhan). Input tidak akan sampai (masuk)secara baik dalam sistem
politik jikatidak terorganisir secara baik. Oleh sebab itu komunikasi politik menjadi
bagian penting dalamhal ini.Terdapat perbedaan tipe komunikasi politik di negara yang

demokratis dengan negarayang nondemokratis. Tipe komunikasi politik ini
pula yang nantinyaakan membedakan besarnya peranan dari organisasi politik.
Output merupakan keputusan otoritatif (yang mengikat) dalam menjawab dan
memenuhi input yang masuk. Output seringdimanfaatkansebagai mekanisme dukungan
dalam rangka memenuhi tuntutan-tuntutan yang muncul.
Pendekatan Struktural Fungsional Gabriel AlmondPendekatan struktural
fungsional merupakan alat analisis dalam mempelajari sistem politik, padaawalnya
adalah pengembangan dari teoristruktural fungsional dalam sosiologi. Dalampendekatan
ini, sistem politik merupakan kumpulan dari peranan-peranan yangsaling berinteraksi.
Menurut Almond, sistem politik adalah sistem interaksi yang terdapat dalamsemua
masyarakat yang bebas dan merdeka yangmelaksanakan fungsi-fungsi integrasi dan
adaptasi (baik dalam masyarakat ataupun berhadap-hadapan dengan masyarakat
lainnya).Semuasistem politik memiliki persamaan karena sifat universalitas dari struktur
dan fungsipolitik. Mengenai fungsi politik ini, Almondmembaginya dalam dua jenis,
fungsi input danoutput.
Analisis Struktural Fungsional dalam Sistem Politik Menurut Gabriel
Almond,dalam setiap sistem politik terdapat enam struktur atau lembaga politik, yaitu
kelompok kepentingan, partai politik, badan legislatif, badan eksekutif, birokrasi, dan
badan peradilan.Dengan melihat keenam struktur dalam setiap sistem politik,kita dapat
membandingkan suatusistem politik dengan sistem politik yang lain. Hanya saja,
perbandingan keenam strukturtersebut tidak terlalu membantu kita apabila tidak disertai
dengan penelusuran dan pemahamanyang lebih jauh dari bekerjanya sistem politik
tersebut.Suatu analisis struktur menunjukkan jumlah partai politik, dewan yang terdapat
dalam parlemen, sistem pemerintahan terpusat ataufederal, bagaimana eksekutif,
legislatif, dan yudikatif diorganisir dan secara formal dihubungkansatu dengan yang lain.
Adapun analisis fungsionalmenunjukkan bagaimana lembaga-lembagadan organisasiorganisasi tersebut berinteraksi untuk menghasilkan danmelaksanakan suatu kebijakan.

SOSIALISASI, BUDAYA POLITIK, DAN EKONOMI POLITIK INDONESIA
Sosialisasi Politik di IndonesiaDalam kegiatan belajar ini ada tiga hal yang
dikemukakan. Pertama, mengenai pengertiansosialisasi politik. Kedua, mengenai
prosessosialisasi politik di Indonesia, dan ketiga, mengenaiagen-agen sosialisasi politik
yang berperan dalam penyebaran nilai-nilai politik kedalammasyarakat.Pada bagian
pertama dijelaskan mengenai proses sosialisasi secara umum, kemudian juga dibahas
tahapan psikologi politik, dan jugatahapan sosialisasi politik. Setelah
pembahasansosialisasi politik di Indonesia juga dibahas mengenai agen-agen sosialisasi
politik

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA
Rakyat Indonesia hendaknya dapat bersikap positif dalam pengembangan
demokrasi pancasila.seperti halnya berpartisipasi dalam upaya bela Negara.
Dapat juga ditempuh melalui jalan partisipasi politik yang merupakan
keikutsertaan warga Negara biasa berdasarkan kesadaran sendiri guna mempengaruhi
proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.
Partisipasi politik dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu:
1. Partisipasi konvensional
Contohnya adalah pemberian suara/voting,kegiatan kampanye,serta kontak
priyayi dengan pejabat politik atau pejabat administrasi pemerintahan.
2. Partisipasi non-konvensional
Contohnya
adalah
pengajuan
petisi,demonstrasi
atau
unjuk
rasa,konfrontasi,maker,tindakan kekerasan politik terhadap harta benda,tindakan
kekerasan politik terhadap manusia,perang gerilya dan revolusi.
Selain partisipasi diatas,ada pula bentuk partisipasi masyarakat dalam sistem politik yang
lainnya, yaitu:
 Partisipasi aktif,yang merupakan kegiatan warga Negara yang senantiasa
menampilkan perilaku tanggapan terhadap berbagai tahapan kebijakan
pemerintah.
 Partisiasi militant-radikal,yang merupakan kegiatan warga Negara yang senantiasa
menampilkan perilaku tanggap terhadap berbagai kebijakan pemerintah,namun
cenderung menggunakan cara-cara non-konvensional,termasuk didalamnya
menggunakan cara-cara kekerasan.
 Partisipasi pasif,yang merupakan kegiatan warga Negara yang menerima atau
menaati begitu saja segala kebijakan pemerintah.
 Partisipasi apatis,yang merupakan kegiatan warga Negara yang tidak mau tau
dengan apapun kebijakan yang dibuat pemerintah.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai
kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk

proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan,
seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik, dengan memakai system
demokrasi, di mana kedaulatan berada di tangan rakyat oleh rakyat untuk rakyat.
Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensil, di mana Presiden berkedudukan
sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Para Bapak Bangsa yang
meletakkan dasar pembentukan Negara Indonesia, setelah tercapainya kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945.

KRITIK DAN SARAN
Bagi para pembaca dan rekan-rekan yang lainnya, jika ingin menambah wawasan
dan inginmengetahui lebih jauh, maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar
lebih membacabuku-buku ilmiah dan buku-buku lainnya yang berkaitan dengan judul
“SISTEM POLITIK INDONESIA”
Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan
dankesempurnaan Makalah kami.Jadikanlah makalah ini sebagai sarana yang dapat
mendorong para mahasiswa/i berfikir aktif dankreatif.