PASAR KEUANGAN INTERNATIONAL MANAJEMEN K

PASAR KEUANGAN INTERNATIONAL

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNATIONAL

NAMA : SYAMBELLA
NIM
: 92217021
DOSEN : Dr. Hj. Yuhanis ladewi, S.E.,M. Si. Ak. C.A

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PROGRAM STUDY MAGISTER SAINS MANAJEMEN
ANGKATAN 23 REGULER
2018

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, dimana berkat rahmat dan
hidayahnya kami mampu menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Manajemen
Keuangan International “Pasar Keuangan International”.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih terdapat banyak kekurangan,

baik pada teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak baik dari dosen pengajar maupun dari temanteman saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini, dan agar dalam pembuatan
makalah-makalah selanjutnya dan di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Palembang, 10 Maret 2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar keuangan internasional bukanlah merupakan hal asing lagi dalam
hubungan ekonomi internasional, yang jelas adalah bagian penting dalam transaksi
keuangan antar negara, dengan adanya pasar keuangan internasional tentunya
mempermudah aliran pertukaran valas dan modal.
Kebanyakan pasar keuangan domestik, kebutuhan akan dana pinjaman dan
pembiayaan di sediakan oleh kreditor atau investor dalam negara yang sama. Pada suatu
titik ekstrim dimana transaksi internasioal dilarang, kreditor dan investor akan di paksa
untuk menyalurkan dananya didalam negeri.

Pada titik ekstrim yang lain, keberadaan pasar sempurna tanpa hambatan dipasar
keuangan dan pasar kekayaan riil akan menyebabkan kreditor dan investor melakukan
transaksi dalam suatu pasar tunggal dan terintegrasi. Dalam kondisi ekstrim semacam
ini, psar keuangan akan berintegrasi secara internasional sampai suatu tingkat dimana
tidak ada suatu peluang pasar yang hanya khusus ada disuatu negara. Adanya pasar
kekayaan riil yang terintegrasi sempurna akan menyebabkan siklus ekonomi disemua
negara akan bergerak dalam arah yang sama.
Fakta menunjukkan bahwa konfigurasi dari pasar keuangan internasional berada
diantara kedua titik ekstrim semacam itu. Beberapa rintangan menghambat pasar
kekayaan riil dan finansial untuk terintegrasi secara penuh, seperti perbedaan pajak, bea

masuk, kuota, ketidakleluasaan tenaga kerja untuk berpindah, perbedaa budaya,
perbedaan laporan keuangan, dan biaya mentransfer informasi yang subtansial antar
negara. Meskipun demikian, rintangan – rintangan ini dapat pula menciptakan peluang
yang unik bagi pasar tertentu sehinggasehingga menarik pasar kreditor dan investor
internasional.
Dalam makalah ini kami mencoba untuk menguraikan hal-hal yang berkaitan
dengan pasar keuangan internasional, yang tentunya kami dalam pembahasan tersebut
masih jauh dari sempurna, namun kami berharap dengan adanya makalah ini, kita dapat
lebih memahami tentang pasar keuangan internasional itu sendiri.


B. RUMUSAN MASALAH
Beberapa masalah yang melandasi pembuatan makalah ini antara lain :
1. Apakah yang dimaksud dengan pasar keuangan internasional ?
2. Bagaimana implemntasi dan motif pasar keuangangan internasional?
3. Apa saja jenis-jenis pasar keuangan internasional?
4. Apa pengaruh Pasar Keuangan Internasional terhadap MNC (Multi National
Corporate)

C. TUJUAN
Didalam makalah ini memiliki beberapa tujuan antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian dari pasar keungan internasional
2. Untuk mengetahui dan memahami implementasi dan motif terjadinya pasar
keuanagan internasional
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pasar keuangan
4. Untuk mengetahui pengaruh Pasar Keuangan Internasional terhadap MNC (Multi
National Corporate)

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Pasar Keuangan Internasional
Pasar

keuangan

adalah

merupakan

mekanisme

pasar

dimana

dimungkinkannya bagi seseorang atau korporasi untuk dengan mudah melakukan
transaksi penjualan maupun pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (saham atau
obligasi), dan dalam sekuritas komoditi juga memungkinkan untuk dapat melakukan
pembelian dan penjualan atas produk-produk sumber alam seperti produk pertanian dan

pertambangan.
Pasar keuangan internasional merupakan Pertemuan antara pembeli dan
penjual

yang

subjeknya

adalah

antarnegara

yang

bersangkutan,

untuk

memperdagangkan produk keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa
efek, secara langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter).

Dalam pasar keuangan internasional, pertemuan antar pembeli dan penjual
memiliki negara sebagai subjek, untuk mengadakan perdagangan produk keuangan
dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek.
Pasar nilai tukar internasional berfungsi untuk memudahkan pertukaran
mata uang dan memfasilitasi perdagangan dan keuangan internasional. Sistem yang
digunakan dalam pertukaran mata uang asing ini telah berubah dari masa ke masa,
diawali dengan standar emas lalu menjadi perjanjian tingkat kurs tetap dan akhirnya
menjadi sistem kurs mengambang.

Pada sistem standar emas (1876 – 1913) tingkat kurs ditentukan oleh standar
emas (gold standard) dimana setiap mata uang dikonversi menjadi emas. Pada tahun
1930-an beberapa negara berusaha menetapkan nilai mata uang mereka terhadap dollar
AS atau pound Inggris namun sering kali terjadi revisi. Pada tahun 1944 dibuatlah suatu
perjanjian internasional yang menghasilkan kurs nilai tukar tetap antara mata uang
(Perjanjian Bretton Woods – Perjanjian Tingkat Kurs Tetap) dan berlaku hingga tahun
1971. Pada tahun 1971 dibuatlah perjanjian Smithsonian dimana pada saat itu dollar AS
dinilai terlalu tinggi sehingga dilakukan devaluasi terhadap dollar AS. Adanya
perjanjian Smithsonian tidak membuat pemerintah dapat mempertahankan nilai tukar
dalam batasan yang telah ditetapkan sehingga pada bulan Maret 1973 ditetapkan sistem
kurs mengambang dimana mata uang yang diperdagangkan dengan luas dapat

berfluktuasi sesuai dengan kekuatan pasar dan batasan resmi telah dihapuskan.
Transaksi pertukaran mata uang asing dilakukan melalui bank-bank
komersial. Kurs (nilai tukar) antara dua mata uang di berbagai bank dapat berbeda-beda.
Jika suatu bank mengalami kekurangan mata uang asing tertentu, bank tersebut dapat
membeli mata uang yang diperlukan dari bank lain. Perdagangan antar bank yang
terjadi sering kali disebut pasar antar bank (interbank market).

2.2 Motif Menggunakan Pasar Keuangan Internasional
Adanya batasan-batasan membuat pasar asset riil atau asset keuangan tidak
dapat berintegrasi secara sempurna. Batasan tersebut berupa perbedaan pajak, bea
masuk, kuota, sulit berpindahnya tenaga kerja, perbedaan budaya, perbedaan pelaporan

keuangan, dan biaya komunikasi informasi yang cukup tinggi antar negara. Namun
adanya batasan ini juga memberikan peluang yang dapat menarik kreditor dan investor
asing. Adanya batasan-batasan seperti diatas membuat kondisi perekonomian suatu
negara berbeda dengan negara lainnya. Keunikan perekonomian dari suatu negara yang
memberikan keuntungan akan menarik kreditor dan investor asing untuk berusaha di
negara tersebut. Hal ini menciptakan internasionalisasi pasar keuangan.
Terdapat beberapa motif terjadinya pasar keuangan internasional yang menjadi
alasan terjadinya transaksi keuangan antar negara, diantaranya adalah :

Motif untuk memberikan kredit dalam pasar asing :
a. Tingginya tingkat suku bunga asing
Beberapa negara mengalami kekurangan dana pinjaman sehingga menyebabkan
tingkat bunga di negara tersebut menjadi tinggi.
b. Taksiran kurs mata uang.
Pada umumya kreditor akan memasukkan modalnya pada negara dimana mata
uangnya diharapkan akan menguat terhadap mata uang kredit tersebut. Kreditor
akan memperoleh manfaat saat mata uang hhutang menguat terhadap mata uang
kreditor.
c. Diversifikasi internasional.
Manfaat dari diverdifikasi internasional adalah dapat mengurangi kemungkinan
kebangkrutan para peminjam secara bersamaan. Jika negara-negara yang

diberikan pinjaman cenderung memiliki siklus usaha yang serupa maka
diversifikasi tersebut akan kurang menguntungkan.
Motif untuk meminjam dari pasar asing :
a. Tingkat suku bunga yang rendah.
Beberapa negara memiliki pasokan dana yang cukup besar sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga yang relatif rendah. Peminjam akan berusaha
untuk meminjam dana dari kreditor pada negara tersebut karena suku bunga

yang lebih rendah.
b. Taksiran kurs mata uang asing.
Apabila mata uang lokal akan terdepresiasi terhadap mata uang asing, maka
MNC akan melakukan pinjaman dalam mata uang lokal. Demikian pula
sebaliknya.
2.3. Jenis-jenis Pasar Keuangan International
Transaksi internasional semakin di perlancar dengan tumbuhnya berbagai pasar
keungan internasional. Masing-masing pasar ini mempunyai spesialisasi yang berbeda
dalam fungsinya sebagai perantara unit ekonomi yang memiliki kelebihan dana dan unit
ekonomi kekurangan dana, jenis – jenis pasar yang di kenal dalam pasar keuangan
internasional adalah sebagai berikut :
1. Pasar Valuta Asing / Pasar Uang Internasional
Pasar valuta asing adalah pasar yang menyediakan sarana fisik dan institusional
untuk melakukan perdagangan valuta asing, menentukan nilai tukar dan menerapkan

manajemen valuta asing Pasar ini berfungsi untuk memastikan bahwa dana akan
ditransfer secara efisien dari pihak yang memiliki kelebihan dana (penabung) pada
pihak yang membutuhkan (peminjam). Perbedaan pasar uang internasional dengan pasar
uang domestik adalah dalam hal jenis transaksi yang terjadi antara institusi keuangan
dengan MNC. Transaksi keuangan dilakukan dalam berbagai jenis mata uang dan dalam

jumlah besar.
Fungsi pasar valuta asing :
a.

Mentransfer daya beli antar negara

b.

Mendapatkan atau menyediaakan kredit untuk membiayai transaksi perdagangan
internasional

c.

Sebagai wahana untuk meminimalkan resiko karena perubahan nilai tukar
Pasar uang internasional mencakup bank-bank besar pada negara di seluruh dunia,

fungsi utama dari bank dalam pasar ini adalah untuk menghubungkan dana dari deposan
ke peminjam, fungsi lainnya adalah peminjaman antarbank. Dua elemen penting dalam
pasar uang internasional adalah pasar uang Eropa dan pasar uang Asia.
a. Pasar Uang Eropa

Pasar uang Eropa dapat ditelusuri pada pasar Eurocurrency yang berkembang
selama tahun 1960 – 1970. Pada periode tersebut banyak MNC memperluas
usahanya dan dollar AS digunakan secara luas sebagai sarana perdagangan
internasional. Penggunaan dollar AS sebagai sarana perdagangan internasional
maka akan selalu terdapat kebutuhan akan dollar di Eropa dan berbagi negara.
Untuk melakukan perdagangan internasional dengan negara Eropa, maka

perusahaan AS menyimpan dollar AS di bank-bank Eropa. Bank-bank di Eropa
bersedia menerima simpanan dalam dollar AS karena dapat meminjamkan dollar
tersebut ke nasabah korporat di Eropa. Simpanan dollar di bank-bank Eropa (dan
juga di negara lain) dikenal dengan nama Eurodollar dan pasar untuk Eurodollar
dinamakan pasar Eurocurrency (Eurocurrency market). Eurocurrency semakin
bertumbuh dengan adanya beberapa peraturan di AS seperti pembatasan
pinjaman oleh bank di AS dan pembatasan suku bunga deposito di AS. Selain
itu OPEC umumnya mengharuskan pembayaran minyak dilakukan dalam dollar
sehingga menyebabkan negara-negara OPEC menggunakan pasar Eurocurrency.
Deposito dari negara-negara OPEC di pasar Eurocurrency seringkali disebut
dengan petrodollar.
b. Pasar Uang Asia
Seperti pasar uang Eropa, pasar uang Asia berawal dari pasar yang melibatkan
sebagian besar deposito dalam dollar. Awalnya dikenal dengan nama pasar
dollar Asia (Asian Dollar Market). Timbulnya pasar uang Asia karena adanya
batasan untuk pasar uang Eropa untuk negara-negara di Asia seperti jarak,
perbedaan waktu, dll.
Bank merupakan salah satu perantara dalam pasar keuangan internasional
dan perkembangan bank dalam pasar keuangan internasional dipengaruhi oleh
banyak peraturan namun terdapat 3 peraturan yang paling signifikan memberikan
kontribusi untuk arena persaingan global yaitu :

a. Undang-undang satu Eropa (Single European Act)
Peraturan ini dikeluarkan tahun 1992 dan berlaku di negara-negara Uni Eropa.
Beberapa isi dari peraturan ini yang relevan dengan industri perbankan :
 Modal dapat mengalir dengan bebas di seluruh Eropa
 Bank dapat menawarkan bebrbagai jenis pinjaman , sewa guna usaha
(leasing) dan sekuritas di seluruh Uni Eropa.
 Peraturan terkait persaingan, marger, dan pajak akan serupa di seluruh
Uni Eropa.
 Suatu bank yang didirikan pada salah satu negara Uni Eropa memiliki
hak untuk melakukan perluasan di negara Eropa lainnya.
Aturan lain dalam Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa bank yang
memasuki Eropa memiliki kekuatan perbankan yang sama dengan bankyang
telah ada. Aturan ini juga berlaku untuk bank non AS yang memasuki AS.
b. Kesepakatan Basel
Sebelum 1987, standar modal yang harus dipenuhi bank berbeda antarnegara
sehingga memungkinkan bank untuk memperoleh keunggulan persaingan dari
bank lain. Pada Juli 1988, melalui Kesepakatan Basel (Basel Accord) disepakati
bahwa bank harus memiliki modal yang setara dengan minimal 4% dari
assetnya.

c. Kesepakatan Basel II
Tujuan dari adanya kesepakatan Basel II adalah untuk mengoreksi
ketidakkonsistenan yang masih ada diantaranya adalah mengatur perbedaan
jaminan antarbank, mengatur risiko operasional (risiko kerugian yang berasal
dari proses atau sistem internal yang tidak baik atau gagal).
Para Pelaku Valuta Asing
Pasar valuta asing dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu pasar Bank (Interbank
Market) dan Pasar Client (Client Market). Transaksi antar bank melibatkan jumlah
yang jauh lebih besar daripada transaksi di npasar client atau pasar eceran (Ritel
Market). Dalam masing-masing golongan terdapat 5 kategori partisipan, yaitu:
a.

Bank dan non bank yang bertindak sebagai dealer

b.

Perusahaan atau individu

c.

Spekulan dan arbitrator

d.

Bank sentral

e.

Pialang valuta asing

Tipe-tipe transaksi
Dalam pasar nilai tukar dikenal beberapa jenis pasar berdasarkan waktu
transaksinya yaitu :
a.Pasar Spot
Pasar dimana transaksi pertukaran mata uang dilakukan segera. Kurs yang
digunakan sering disebut dengan kurs tunai (spot rate). Transaksi dilakukan
berdasarkan nilai tukar saat transaksi terjadi. Transaksi spot antara bank dan client

(Pasar Eceran) dapat diselesaikan saat itu juga. Sementara itu, transaksi spot antara
bank umumnya terselesaikan 2 hari kerja setelah kesepakatan.
b.Pasar Berjangka / Transaksi Forward
Pasar dimana transaksi pertukaran mata uang dilakukan pada suatu saat tertentu.
Kurs nilai tukar untuk pembelian atau penjualan suatu jenis mata uang dan untuk
waktu tertentu ditetapkan. Kurs ini sering disebut kurs berjangka (forward rate).
Pada transaksi ini terdapat kontrak berjangka yang sering disebut dengan kontrak
forward/ forward contract. Kontrak ini menentukan jumlah mata uang tertentu yang
dibeli atau dijual pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang dengan kurs
tertentu. Tujuan dari kontrak ini adalah dilakukan untuk melindungi nilai mata uang
dari pembayaran dimasa yang akan datang. Transaksi ini dilakukan dengan
menentukan kapan pembayaran dan penyerahan valuta asing dilakukan pada masa
yang akan datang. Nilai tukar uang ditentukan pada saat kontrak disepakati.
Transaksi forward menggunakan nilai tukar forwardyang umumnya memiliki
rentan waktu 1,2,3,6 dan 12 bulan yang menunjukkan kapan transaksi tersebut
harus diselesaikan.
c.Mata Uang Berjangka dan Pasar Opsi
Kontrak futures mata uang (currency futures contract) menentukan volume
standar suatu mata uang tertentu untuk dapat dikonversi pada tanggal kontrak
tertentu. Pasar futures juga digunakan untuk sarana lindung nilai suatu mata uang.
Kontrak future sedikit mirip dengan kontrak forward dengan perbedaan bahwa
kontrak future dijual di bursa sementara kontrak forward dijual di bank komersial.

Transaksi swap yaitu pembelian dan penjualan mata uang asing secara bersamaan.
Transaksi ini banyak terjadi di pasar antar bank yang sama, dimana penyelesaian
transaksi jual beli dilakukan pada tanggal yang berbeda (Value Date). Tipe
transaksi ini umumnya yang dilakukan adalah membeli valuta asing di pasar spot
pada waktu yang sama dijual di pasar forward (Spot Against Forward Type)
dengan bank yang sama. Sedangkan transaksi swap yang lebih mutakhir adalah
Forward-Forward Swap.
Kontrak opsi dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu opsi beli atau opsi jual. Opsi beli
mata uang (currency call option) memberikan hak untuk membeli mata uang tertentu
pada harga tertentu (harga eksekusi/ harga penyerahan/ strike price/ exercise price) pada
jangka waktu tertentu. Opsi beli digunakan untuk lindung nilai utang masa depan. Opsi
jual mata uang (currency put option) memberikan hak untuk menjual mata uang tertentu
pada harga tertentu selama periode waktu tertentu. Opsi jual digunakan untuk lindung
nilai piutang masa depan. Opsi beli dan jual dapat dibeli pada bursa. Opsi dapat dibeli
pada bursa dan lebih fleksibel dibandingkan kontrak forward karena tidak menimbulkan
kewajiban tertentu (dapat memilih untuk digunakan atau tidak).
Dalam transaksi pertukaran mata uang dikenal beberapa istilah :
a. Selisih kurs beli/ jual bank
Selisih kurs beli/ jual (bid/ ask spread) mencerminkan perbedaan antara kurs
beli dan kurs jual dan ditujukan untuk menutupi biaya yang terkait untuk
memenuhi permintaan pertukaran mata uang. Selisih kurs beli/ jual biasanya
dinyatakan sebagai persentase dari kurs jual.

Selisih kurs = ((kurs jual – kurs beli)/ kurs jual) * 100%
Faktor-faktor yang memengaruhi selisih kurs :
Selisih = f (biaya pemesanan, biaya persediaan, persaingan, volume, risiko mata
uang)
 Biaya pemesanan merupakan biaya proses pesanan, termasuk biaya
penjaminan dan biaya pencatatan transaksi.
 Biaya persediaan merupakan biaya penyimpanan persediaan mata uang
tertentu. Semakin tinggi biaya persediaan semakin besar selisih yang akan
dikenakan untuk menutupi biaya persediaan.
 Persaingan : semakin ketat persaingan semakin kecil selisih kurs yang
ditetapkan.
 Volume : semakin likuid suatu mata uang semakin kecil kemungkinan
adanya perubahan harga yang mendadak.
 Risiko mata uang : semakin berisiko suatu mata uang (dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi atau politik suatu negara) maka semakin kecil selisih
kurs.
b. Kurs langsung dan tidak langsung
Kurs langsung (direct quotation) adalah kurs yang mencerminkan nilai mata
uang asing dalam dollar (jumlah dollar per mata uang asing, contohnya EUR 1 =
$ 1,03). Kurs tidak langsung (indirect quotation) adalah kurs yang dinyatakan

dalam jumlah mata uang asing per dollar (contohnya EUR 0,97 = $ 1). Kurs
tidak langsung berbanding terbalik dengan kurs langsungnya.
c. Kurs lintas mata uang (cross exchange rate)
Merupakan jumlah suatu mata uang per unit mata uang asing lainnya. Misalnya
1 peso sama dengan C$ 0,10. Nilai mata uang nondollar relatif terhadap mata
uang lain adalah nilainya dalam dollar dibagi dengan nilai mata uang lain dalam
dollar.
2. Pasar Eurocurrency
Pasar Eurocurency memudahkan transfer dana internasional khususnya yang
berjangka waktu pendek. Dalam pasar ini bank-bank komersial memakai
perantara: menerima deposito berjangka pendek dalam berbagai mata uang
kemudian memanfaatkan dana ini untuk disalurkan dalam kredit yang berjangka
pendek juga. Biasanya transaksi dilakukan dalam kategori “perdagangan besar”,
dengan nilai transaksi yang besar. Deposan dan peminjam utama dalam pasar ini
adalah perusahaan besar dan lembaga pemerintah. Volume transaksi Eurocurency
dalam suatu area tertentu biasanya tergantung pada besar kecilnya tingkat bisnis
internasional dalam area tersebut.
Sejarah perkembangan pasar Eurocurency tidak dapat dilepaskan dengan
munculnya pasar Eurodollar. Pasar Eurodollar diciptakan karena banyak
perusahaan AS mendepositokan dollar AS di bank-bank Eropa. Bank yang berada
di dataran Eropa tentu saja mau menerima deposito dalam dollar karena mereka
kemudian dapat meminjamkan dollar tersebut kepada para nasabahnya di eropa

karena dollar AS secara luas digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan
internasional, berarti selalu ada kebutuhan akan dollar di Eropa. Deposito dalam
dolar AS yang disimpan di bank-bank di Eropa tersebut terkenal dengan sebutan
Eurodollars.
Pasar Eurocurrency secara luas termasuk bank-bank di Asia yang menerima
deposito dan menyalurkan pinjaman dalam mata uang asing (terutama dollar).
Pasar Eurocurrency di Asia (sering disebut Asian market) terkonsentrasi
khususnya di Hongkong dan Singapura. Perbedaan antara Pasar Eurocurrency di
asia dan Eropa hanya masalah lokasi. Pasar dolar Asia tumbuh untuk memenuhi
kebutuhan bisnis yang menggunakan dolar AS (dan mata uang “kertas” lainnya)
sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional. Para pengusaha yang
melakukan bisnis di Asia tidak dapat hanya mengandalkan bank-bank di Eropa
karena jarak dan perbedaan zona waktu. Apalagi pemerintah Singapura
memberikan kemudahan- kemudahan pajak dalam wujud penghapusan 40%
withholding tax atas bunga yang dibayar kepada orang asing pada tahun 1968 dan
mengurangi pajak atas laba mereka khususnya Asian dollar offshore loan dari
40% menjadi 10% pada tahun 1973. keringanan dan penghapusan pajak seperti ini
jelas amat berpengaruh terhadap pertumbuhan pasar dollar Asia.
3. Pasar Eurocredit
Pasar Eurocredit melayani unit ekonomi yang kekurangan dana, terutama
dalam kredit jangka menengah. Syarat pinjaman jangka menengah biasanya lebih
dari satu tahun dan masa jatuh tempo umumnya lima tahun. Perbedaan utama

antara kredit di pasar Eurocredit dan Eurocurrency adalah pada jangka waktu
kreditnya. Bank-bank komersial yang berperan aktif dalam pasar Eurocurrency
sebagai lembaga perantara juga dapat bermain di pasar Eurocredit. Perusahaan
dan pemerintah pada umumnya meraup dana sebanyak-banyaknya dari pasar ini.
Eurobank menerima deposito jangka pendek dan terkadang memberikan
pinjaman dalam jangka waktu yang lebih panjang, akibatnya sering sering terjadi
mismatch antara kekayaan dan kewajibannya. Ini dapat memperburuk kinerja
bank tersebut dalam periode suku bunga yang meningkat karena mereka mungkin
telah meminjam Eurocredit paadahal suku bunga deposito yang harus dibayar
cenderung meningkat. Untuk menghindari hal ini banyak Eurobank sekarang
menggunakan suku bunga mengambang bila meminjam Eurocredit (floating-rate
Eurocredit loan). Suku bunga mengambang ini sejalan dengan pergerakan suku
bunga di beberapa pasar uang, seperti LIBOR (London inter bank offer rate),
yaitu suku bunga yang umumnya dikenakan bagi keamanan antar bank di Eropa.
Sebagai contoh, suatu pinjaman Eurocredit bias saja memiliki suku bunga yang
disesuaikan setiap enam bulan sekali adan dipatok pada harga “LIBOR ditambah
1%”. Satu persen dalam contoh ini merupakan premi yang harus dibayar diatas
LIBOR dan besar kecilnya tergantung dari resiko kredit si peminjam.
Pasar ini berfungsi untuk memastikan bahwa dana akan ditransfer secara efisien
dari pihak yang memiliki kelebihan dana (penabung) pada pihak yang
membutuhkan (peminjam). Perbedaan pasar uang internasional dengan pasar uang
domestik adalah dalam hal jenis transaksi yang terjadi antara institusi keuangan

dengan MNC. Transaksi keuangan dilakukan dalam berbagai jenis mata uang dan
dalam jumlah besar.
4. Pasar Eurobond
Pasar Eurobond memudahkan transfer dana jangka panjang dari pihak yang
kelebihan dana kepada yang kekurangan dana. Dengan kata lain, Pasar Eurobond
mengisi kekosongan penyediaan dana jangka panjang yang tidak dapat diberikan
oleh pasar Eurocurrency dan Eueocredit. Beberapa bank komersial berpartisipasi
dalam pasar ini dengan membeli Eurobond (obligasi) sebagai investasi. Tugas
utama bank ini adalah melayani perusahaan besar dan pemerintah dalam
memasarkan obligasi. Biasanya bank-bank ini menempatkan Eurobond bersama
lembaga investor seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bond mutual
funds.
Munculnya pasar Eurobond salah satunya diakibatkan oleh pajak persamaan
bunga (interest Equalizer tax) yang ditetapkan oleh pemerintah AS pada tahun
1963 untuk mencegah investor AS membeli surat berharga luar negeri. Akibatnya
peminjam-peminjam dari luar AS yang tadinya menjual surat berharga kepada
investor AS mulai menoleh ke pasar selain AS. Inilah awal menjamurnya pasar
Eurobond.
Pasar lain yang digunakan oleh MNC untuk memperoleh dana jangka
panjang adalah adalah pasar obligasi internasional. 3 alasan MNC memilih dan
menjual obligasi di pasar obligasi internasional adalah :
a. Para penjual obligasi dapat menarik permintaan yang tinggi di negara asing

tertentu dibandingkan dengan menjual di negara mereka. Beberapa negara
memiliki basis investor terbatas.
b. MNC lebih menyukai untuk mendanai proyek asing tertentu dengan mata uang
tertentu dan karenanya berusaha memperoleh dana dalam mata uang yang
banyak digunakan.
c. Pendanaan di negara asing dengan tingkat bunga yang lebih rendah
memungkinkan MNC mengurangi biaya pendanaan.
Mata uang obligasi akan tergantung pada di negara mana obligasi tersebut dijual.
Obligasi asing ini kadang disebut obligasi paralel (parallel bond).
Salah satu contoh pasar obligasi internasional adalah pasar obligasi Eropa. Obligasi
yang dijual disebut dengan Eurobond yaitu obligasi yang dijual di negara selain negara
asal mata uang yang digunakan dalam obligasi tersebut.
Berdirinya pasar Eurobond sebagian disebabkan oleh Interest Equalization Tax
(IET) yang dikenakan oleh pemerintah AS pada tahun 1963 untuk menghalangi investor
AS berinvestasi di negara asing yang menyebabkan peminjam non AS mencari
pendanaan di tempat lain. Faktor lain yang mendukung pertumbuhan pasar terjadi pada
tahun 1984 ketika pemerintah AS menghapuskan pajak penghasilan yang dulunya
dikenakan pada investor non AS dan mengizinkan perusahaan AS untuk menjual
obligasi langsung ke investor non AS.
Fitur Eurobond biasanya dijual atas nama pemilik (bearer bond) dan membayar
bunga tiap tahun, memiliki kemungkinan dikonversi sehingga dapat dikonversi menjadi
sejumlah saham biasa tertentu. Keuntungan bagi penjual obligasi adalah Eurobond

umumnya mengharuskan sejumlah kecil jaminan atau bahkan tidak sama sekali. Mata
uang yang umum digunakan adalah beberapa jenis mata uang walaupun yang paling
sering digunakan adalah dollar AS (70 – 75%).
Pada pasar uang internasional, pasar kredit internasional dan pasar obligasi
internasional terdapat bunga pinjaman yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada
pemberi pinjaman. Tingkat bunga pinjaman ini berbeda antara mata uang satu dengan
yang lainnya, hal tersebut dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran mata uang
tersebut pada suatu waktu tertentu.
5. Pasar Modal Internasional
Selain dari pasar obligasi internasional, MNC juga dapat memperoleh dana
jangka panjang dengan menjual saham di pasar internasional. Saham yang ditawarkan
akan lebih mudah terjual jika ditawarkan di beberapa pasar. Selain itu pengeluaran
saham di negara asing dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan pengakuan nama
perusahaan di negara asing tersebut.Contoh dari pasar modal internasional yaitu
perusahaan non AS atau pemerintah negara lain yang memerlukan sejumlah besar dana
dapat menjual saham di AS dan penjualan ini disebut dengan penawaran saham Yankee
(Yankee stock offering). Dengan menjual sahamnya di luar negeri perusahaan dapat
mendiversifikasi basis pemegang sahamnya yang dapat mengurangi volatilitas harga
saham yang disebabkan jika investor besar menjual sahamnya.
Perusahaan non AS juga dapat memperoleh pendanaan ekuitas dengan
menggunakan American depository receipts (ADR) yang berupa sertifikat yang
mencerminkan sejumlah saham. Penggunaan ADR untuk menghindari beberapa

persyaratan pengungkapan yang dikenakan atas saham yang ditawarkan di AS. Pasar
ADR berkembang setelah banyak perusahaan melakukan privatisasi di awal tahun 1990.

4. Perbandingan Pasar Keuangan Internasional & Bagaimana Pasar Keuangan
Mempengaruhi Nilai MNC
Pergerakan arus kas asing dari suatu MNC dapat dikelompokkan menjadi empat
fungsi yang seluruhnya membutuhkan pasar nilai tukar asing. Keempat fungsi tersebut
adalah sbb :
a. Perdagangan asing dengan klien bisnis (Ekspor – Impor)
Ekspor akan menghasilkan arus masuk kas asing sementara impor membutuhkan
arus kas keluar asing.
b. Investasi asing langsung atau akuisisi aset riil asing
Fungsi ini membutuhkan arus kas keluar namun menghasilkan arus masuk kas di
masa yang akan datang berupa dividen untuk induk perusahaan MNC atau
penjualan aset asing tersebut.
c. Investasi jangka pendek atau pendanaan dalam bentuk sekuritas asing
d. Pendanaan jangka panjang dalam bentuk obligasi internasional atau bursa saham
asing
Induk perusahaan MNC dapat menggunakan pasar uang atau obligasi
internasional untuk memperoleh dana dengan biaya yang lebih murah dibandingkan
dengan dana domestik karena adanya perbedaan suku bunga di tiap negara. Dengan

melakukan hal tersebut, MNC dapat mengurangi biaya hutang dan karena mengurangi
rata-rata tertimbang biaya modal sehingga menghasilkan penilaian yang lebih tinggi.
MNC juga dapat menjual ekuitas di beberapa bursa saham asing dibandingkan
dengan menjual ekuitas di bursa negara asalnya. Jika MNC memperoleh biaya modal
yang lebih rendah maka MNC dapat mencapai penilaian yang lebih tinggi.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pasar keuangan internasional
adalah bagian penting dalam transaksi yang di lakukan antar negara baik berkaitan
dengan sekuritas keuangan maupun sekuritas pada komoditi alam, transaksi keuangan
antar negara sendiri sangat erat kaitannya dengan nilai mata uang yang digunakan dalam
transaksi tersebut, sehingga membuat setiap negara memiliki nilai unik pada mata
uangnya, yang berpengaruh terhadap, banyaknya investor-investor yang akan menanam
modal pada negara tersebut.
Tentunya hal tersebut terkait terhadap setiap MNC yang melakukan transaksi dan
bagaimana MNC dapat mempertahankan ekuitasnya dan bagaimana negara peserta
transaksi dapat menjaga volatilitas nilai saham sehingga nilai saham tidak mengalami
fluktuasi yang tajam dalam bursa internasional, yang dapat beresiko terhadap asset dari
MNC.

DAFTAR PUSTAKA

Yuliati, Sri Handaru, MBA.,danPrasetyo, Handoyo, SE.2005.Dasar-dasar Manajemen
Keuangan Internasional.Ed II.Yogyakarta : ANDI OFFSET.
Kuncoro Mudrajad, Dosen Fakultas Ekonomi UGM. 1996. Manajemen Keuangan
Internasional (Pengantar Ekonomi & Bisnis Global). EdisiII.Yogyakarta :
BPFE.