4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam hasil penelitian dan pembahasan ini berisi berbagai sub pembahasan dimana setiap pembahasan ini menitik beratkan pada hasil penelitian. Dimulai dari dilakukannya langkah-langkah ASSURE sampai pada olah data. Secara rinci dapat di uraikan sebagai berikut.

4.1 Hasil Penelitian

  Sesuai dengan model pengembangan ASSURE, langkah-langkah pembuatan media audio visual dengan pendekatan saintifik sebagai berikut:

  Analysis Learners

4.1.1 Analisis yang dilakukan pada tahap ini adalah :

  4.1.1.1 Karakteristik Umum Dalam menganalisis karakteristik umum siswa ini dititikberatkan pada analisis usia, gender dan jumlah siswa di dalam kelas. Berdasarkan pada hasil analisis dapat diketahui bahwa usia siswa kelas 5 berkisar antara 10-11 tahun. Siswa kelas 5 terdiri dari 14 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Sehingga dapat diketahui dengan jelas bahwa jumlah siswa kelas 5 sebanyak 30 siswa.

  4.1.1.2 Kemampuan Awal, Keterampilan dan Sifat Siswa Kemampuan awal siswa pada penelitian ini dianalisis menggunakan lembar observasi siswa. Observasi ini dilakukan pada saat penyampaian materi dan soal test sebelum menggunakan media. Diketahui kemampuan awal siswa dalam menangkap materi dan mengerjakan soal masuk dalam kategori baik. Siswa menyukai akan adanya hal-hal baru karena kemampuan menangkap materi siswa satu dengan yang lain hampir sama, hanya beberapa siswa saja yang masih lambat dalam menangkap materi yang disampaikan. Keterampilan siswa pada saat belajar secara kelompok sangat kompak dan mengisi satu sama lain sehingga pembelajaran yang terjadi itu sesuai harapan. Untuk sifat siswa kelas 5 ini cenderung malu untuk mengungkapkan pendapat ketika dihadapan orang banyak/didepan kelas, namun pada saat didalam kelompok semua mengeluarkan kelas 5 sangat aktif dalam pembelajaran dan juga efektif pada saat belajar secara berkelompok.

  4.1.1.3 Gaya Belajar Siswa Analisis gaya belajar siswa ini dilakukan untuk menyesuaikan media yang dikembangkan supaya tepat sasaran. Analisis gaya belajar siswa ini dilakukan sebelum menentukan media yang akan dikembangkan. Analisis ini dilakukan pada saat penyampaian materi sebelum menggunakan media audio visual. Pada penyampaian materi ini menggunakan media visual dan siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media visual, jadi dapat diketahui bahwa siswa senang belajar IPA menggunakan media visual atau dengan melihat.

4.1.2 State Objectives

  4.1.2.1 Menentukan Standar Belajar Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Ampel dan diketahui bahwa

  SD Negeri 1 Ampel menggunakan Kurikulum 2006 (KTSP). Pengembangan media audio visual mata pelajaran IPA dengan pendekatan Scientific ini disesuaikan dengan standar yang diterapkan pada Kurikulum 2006 (KTSP). Berdasarkan silabus dalam kurikulum 2006 materi daur air ini terdapat dalam : a.

  Standar Kompetensi

  7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumberdaya alam b. Kompetensi Dasar

  7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

  4.1.2.2 Menetukan Tujuan Pembelajaran Pengembangan media audio visual mata pelajaran IPA dengan pendekatan saintifik ini disesuaikan dengan tujuan belajar kurikulum 2006 (KTSP).

  Berdasarkan kompetensi dasar yang telah disebutkan diatas, terdapat tiga pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa yaitu dengan melalui kegiatan 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, a.

  Menjelaskan proses daur air.

  b.

  Menjelaskan mengapa air di bumi tidak pernah habis.

  c.

  Menggambarkan proses daur air. Media audio visual yang dikembangkan ini didesain supaya siswa dapat memperoleh pengalaman belajar diatas.

4.1.3 Select Method, Media or Materials

  4.1.3.1 Memilih Strategi Pembelajaran Berdasarkan hasil analisis mengenai gaya belajar siswa dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran IPA siswa sangat antusias dan merasa senang bila menggunakan sebuah media untuk mempermudah mereka dalam menyerap materi, hanya beberapa siswa yang kurang antusias karena daya serap mereka yang dibawah rata-rata. Pembelajaran ini harus didesain supaya siswa dengan gaya belajar masing-masing dapat tetap belajar dengan baik. Pembuatan media audio visual ini mempertimbangkan hal tersebut dengan mengkolaborasikan media visual dengan media audio atau yang biasa disebut dengan media audio visual.

  4.1.3.2 Memilih Teknologi dan Media Teknologi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah laptop, VCD,

  DVD dan media player lain yang dapat memutar video. Berdasarkan hasil observasi diperoleh hasil bahwa SD Negeri 1 Ampel ini seluruh kelasnya sudah dilengkapi dengan proyektor lengkap dengan layarnya dan setian guru memiliki laptop serta sekolah juga tersedia VCD dan DVD player lengkap dengan speackernya. Sedangkan dalam pembuatan media audio visual ini dengan memanfaatkan software cyberlink power director. Software ini didapat pada saat perkuliahan komputer dan media pembelajaran di SD.

  4.1.3.3 Memilih Materi Pembelajaran Materi pembelajaran yang digunakan dalam media audio visual ini adalah materi proses daur air, karena berdasarkan observasi siswa kelas 5 SD Negeri 1

  Ampel sedang mempelajari tentang materi proses daur air ketika penelitian berlangsung sehingga media audio visual ini dapat digunakan untuk membangkitkan gairah belajar siswa.

4.1.4 Utilize Media and Materials

  Pada tahap ini merupakan persiapan untuk mengembangkan media audio visual matapelajaran IPA dengan pendekatan saintifik yang dapat mendukung pembelajaran. Pengembangan media audio visual ini terdiri dari beberapa tahap yaitu :

  4.1.4.1 Mengumpulkan Materi Materi yang digunakan dalam media audio visual ini adalah materi proses daur air yang disesuaikan dengan kurikulum KTSP dan berpedoman pada buku paket kelas 5, Kemendikbud. Materi dalam media ini disampaikan dalam lima tahapan dalam saintifik (mengamati, menanya, mencari informasi, mengolah informasi, mengkomunikasikan).

  4.1.4.2 Pembuatan Media Audio Visual Media audio visual ini berupa kumpulan gambar yang digabungkan sehingga membentuk sebuah alur rangkaian siklus kemudian diberikan animasi untuk memudahkan menangkap materi dan dilengkapi suara untuk memperjelas bahwa yang dikembangkan merupakan media audio visual. Pembuatan media audio visual ini memanfaatkan software cyberlink power director. Pembuatan media audio visual ini melalui beberapa tahap sebagai berikut :

  1) Membuat Tampilan Awal

  Media audio visual ini merupakan sebuah media yang memanfaatkan media player dan pastinya melibatkan indera penglihat, sehingga tampilan awal harus dibuat dengan sangat menarik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam pembuatan tampilan awal ini dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini.

  

Gambar 3

Pembuatan Tampilan Awal

  Tampilan awal ini dibuat untuk memberikan kesan pertama yang menarik siswa untuk belajar tentang proses daur air. Sehingga tampilan awal ini dibuat sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

  2) Menggabungkan Gambar

  Setelah membuat tampilan awal, selanjunya adalah menggabungkan gambar. Dalam menggabungkan gambar ini bukan hanya sekedar menggabungkan gambar namun juga mamperhatikan kesesuaian dengan materi, kondisi peserta didik, dan kualitas gambar. Menggabungkan gambar ini juga memperhatikan urutan materi yang akan disampaikan. Tahap penggabungan gambar ini dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini.

  

Gambar 4

Penggabungan Gambar

  Dalam menggabungkan gambar ini diselipkan juga informasi-informasi yang mendukung materi untuk mempermudah siswa dalam menangkap dan memahaminya.

  3) Menggabungkan Animasi

  Setelah penggabungan gambar selesai dilanjutkan dengan penggabungan animasi dengan gambar. Penggabungan ini dimaksudkan untuk lebih memperjelas informasi atau materi yang disampaikan. Animasi ini diambil dari NASA karena

  

software power director tidak memdukung dalam pembuatan animasi. Untuk

  proses penggabungan gambar dengan media dapat dilihat dalam gambar 5 berikut ini.

  

Gambar 5

Penggabungan Animasi

  Animasi ini diletakkan setelah gambar sehingga bila tayangan mengenai gambar sudah selesai langsung dilanjutkan pada tayangan animasi untuk lebih memperjelas materi.

  4) Merekam Suara

  Media audio visual ini ditekankan pada indera pengelihatan dan pendengaran sehingga diperlukan suara pengisi sebagai mediator antara gambar dan animasi dengan siswa. Dalam perekaman suara ini bisa dilakukan dengan banyak cara namun peneliti lebih memilih memanfaatkan aplikasi dalam software

  

power director sehingga suara yang direkam langsung menjadi satu dengan

  gambar dan animasi. Perekaman suara yang memanfaatkan software cyberlink ini dapat dilihat dalam gambar 6 berikut ini.

  power director

  

Gambar 6

Perekaman Suara

  Dalam merekam dengan memanfaatkan software ini menggunakan alat bantu headset yang disertai microfone sehingga suara yang masuk lebih jernih dan jelas.

  5) Menggabungkan Suara

  Dalam penggabungan suara ini prosesnya hampir sama dengan proses penggabungan gambar hanya saja dalam penggabungan suara ini juga memperhatikan gambar, animasi, dan teks bacaan sehingga suara dengan tayangan gambar dan animasi ini menjadi padu. Selain penggabungan suara, dalam tahap ini juga dipakai untuk mensinkronkan antara teks dalam media dengan suara sehingga menjadi satu kesatuan antara teks dengan suara. Penggabungan suara ini dapat dilihat dalam gambar 7 berikut ini.

  

Gambar 7

Menggabungkan Suara

  6) Memproduksi Media

  Tahap terakhir dalam pembuatan media audio visual ini adalah memproduksi media. Sebelum diproduksi, penyusunan media terlebih dahulu diteliti sehingga tidak terjadi kesalahan setelah proses produksi. Dalam proses ini media audio visual bisa ditentukan kualitas gambar dan animasinya karena disajikan pilihan dalam proses produksi ini. Proses produksi ini bisa dilihat dalam gambar 8 berikut ini.

  

Gambar 8

Proses Produksi

  Proses ini membutuhkan waktu yang banyak sesuai dengan kualitas dan

  4.1.4.3 Validasi ahli Validasi ahli merupakan tahap validasi media audio visual oleh validator. Proses validasi ini menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan dan telah disetujui oleh dosen pembimbing. Validasi ahli dalam media audio visual ini dilakukan oleh tiga pakar yaitu pakar media, pakar materi, dan pakar pembelajaran. Validasi dilaksanakan dengan tujuan supaya media audio visual yang telah dikembangkan mendapat masukan dari validator yang memang ahli dalam bidangnya dan sebagai bukti bahwa media audio visual sudah layak untuk digunakan dalam penelitian. Daftar validator media audio visual dapat dilihat dalam tabel 14 berikut ini.

  

Tabel 14 Daftar Validator

No Pakar Nama Keterangan

  1. Media Ridha Sarwono, S.sn, M.Pd Dosen PGSD

  2. Materi Adi Winanto, M.Pd Dosen PGSD

  3. Pembelajaran Adi Winanto, M.Pd Dosen PGSD Kritik dan saran yang diberikan validator menjadi landasan revisi media audio visual yang pertama. Kritik dan saran yang diberikan oleh validator diuraikan dalam tabel 15 berikut ini.

  

Tabel 15

Daftar Kritik dan Saran

Pakar Kritik dan Saran

  Media 1.

  Gambar kurang jelas 2. Pixel gambar dibesarkan/ ditingkatkan 3. Gambar belum mendukung materi

  Materi 1.

  Gambar dan video yang mengambil dari internet atau sumber lain perlu dicantumkan sumbernya 2. Pencantuman alamat/URL di gambar/ video yang dipakai cukup ditulis dengan ukuran huruf yang kecil

  Pembelajaran 1.

  Bagian kegiatan awal kurang menarik motivasi belajar siswa

  2. Sajikan video atau gambar yang berkaitan dengan hujan

  4.1.4.3 Revisi Produk Revisi produk ini disesuaikan dengan kritik dan saran yang diberikan oleh validator. Kritik, saran, dan tindak lanjut diuraikan dalam tabel 16 berikut ini.

  

Tabel 16

Kritik, Saran, dan Tindak Lanjut

Kritik dan Saran Tindak Lanjut

  Gambar kurang jelas. Gambar yang kurang jelas diperjelas dengan memperbesar pixel dan kualitas gambar. Pixel gambar dibesarkan/ Pixel gambar ditingkatkan dengan ditingkatkan. cara mengubah format gambar dan video dalam media menjadi berformat Mp4 dari yang sebelumnya Mp2. Gambar belum mendukung Gambar yang belum mendukung materi. materi diganti dengan gambar lain yang lebih mendukung materi. Gambar dan video yang Gambar dan video yang mengunduh mengambil dari internet atau dicari sumbernya dan dicantumkan sumber lain perlu dicantumkan pada setiap gambar dan video sumbernya. Pencantuman sebelah kanan bawah. Ditulis dengan alamat/URL di gambar/ video format penulidan menggunakan yang dipakai cukup ditulis Times New Roman dan ukuran dengan ukuran huruf yang tulisan 8. kecil. Bagian kegiatan awal kurang Dalam kegiatan awal disajikan video menarik motivasi belajar siswa. mengenai hujan yang terjadi dilingkungan sekitar. Sajikan video atau gambar Dalam produk ditambahkan video yang berkaitan dengan hujan. tentang hujan yang terjadi dilingkungan sekitar.

  Kritik dan saran telah diberikan oleh validator dan telah direvisi. Revisi media audio visual ini meliputi gambar, pembesaran pixel gambar, penambahan kegiatan awal dengan video tentang hujan, dan pencantuman sumber. Prubahan gambar dengan membesarkan pixel dapat dilihat dalam tabel 17 berikut ini.

  

Tabel 17

Perubahan Pixel Gambar

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

  Pada beberapa gambar dalam media yang kurang mendukung materi diubah dan diganti dengan gambar yang lebih mendukung. Perubahan dan penggantian gambar dapat dilihat dalam tabel 18 berikut ini.

  

Tabel 18

Perubahan Dan Penggantian Gambar

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

  Pada bagian awal media audio visual ini ditambahkan peristiwa hujan yang terjadi dilingkungan sekitar untuk menambah motivasi belajar siswa. Penambahan video tentang peristiwa hujan dapat dilihat dalam gambar 8 berikut ini.

  

Gambar 8

Menambahkan Peristiwa Hujan

4.1.5 Require Learner’s Participation

  Tahap ini merupakan tahap pengimplementasian produk dengan melibatkan siswa secara aktif untuk mengetahui respon siswa mengenai media audio visual yang telah dikembangkan. Respon siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen lembar pendapat siswa dan dengan soal posttest. Instrumen lembar pendapat siswa diberikan kepada siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual yang dikembangkan ini. Soal posttest terdiri dari 10 soal uraian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media audio visual yang dikembangkan ini. Penelitian ini dilaksanakan di SD negeri 1 Ampel kelas 5. Pelaksanaan implementasi media yang dikembangkan dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini.

  

Tabel 19

Implementasi Media

Tahap Waktu

  Observasi gaya belajar siswa Senin 4 Mei 2015 07.30 - 09.00

  Pengimplementasian media audio Kamis 7 Mei 2015 visual 07.00 - 09.00 Lembar pendapat siswa Kamis 7 Mei 2015

  09.00 – 09.30

4.1.6 Evaluate and Revise

  Tahap ini bertujuan untuk mengevaluasi prestasi siswa, teknologi dan media sehingga setelah kegiatan evaluasi dapat dilakukan revisi untuk memperbaiki media audio visual yang dikembangkan dan diuji cobakan. Hasil evaluasi diuraikan sebagai berikut.

  4.1.6.1 Analisis data kevalidan Analisis data kevalidan dilakukan berdasarkan hasil penilaian validator/ pakar. Analisis kevalidan terdiri dari aspek media, aspek materi, dan aspek pembelajaran. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut.

  1) aspek media Lembar penilaian aspek media terdiri dari 15 indikator. Berdasarkan penilaian validator pada aspek media diperoleh jumlah skor 60 dengan rata- rata 4 dalam kategori baik. 2) aspek materi

  Lembar penilaian aspek materi terdiri dari 11 indikator. Berdasarkan penilaian validator pada aspek materi diperoleh jumlah skor 46 dengan rata- rata 4,18 dalam kategori sangat baik. 3) aspek pembelajaran

  Lembar penilaian aspek pembelajaran ini terdiri dari 14 indikator. Berdasarkan penilaian validator pada aspek pembelajaran diperoleh jumlah skor 57 dengan rata-rata 4,07 dalam kategori sangat baik.

  4.1.6.2 Analisis Data Keefektifan Keefektifan media audio visual ini dinilai berdasarkan hasil lembar pendapat siswa serta hasil posttest siswa. Berdasarkan hasil lembar pendapat siswa diperoleh hasil bahwa media audio visual ini sangat menarik. Siswa menyatakan bahwa media ini menarik karena terdapat gambar-gambar dan animasi yang sangat menarik. Media audio visual ini juga menarik minat belajar siswa dan memudahkan dalam belajar karena menurut siswa materi dalam media ini mudah dipelajari, tidak membosankan, dan lengkap. Seluruh siswa yang mempermudah dalam menagkap materi dan tidak membosankan serta dapat menambah wawasan yang luas dan baru. Siswa memberikan respon positif terhadap media audio visual sehingga dapat dinyatakan bahwa media audio visual yang dikembangkan ini efektif untuk digunakan sebagai sarana belajar siswa.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kevalidan Pembuatan Media Audio Visual

  Penelitian ini mengembangkan media audio visual dengan pendekatan saintifik pada mata pelajaran IPA kelas 5 SD. Proses pembuatan dilaksanakan sesuai dengan alur model pengembangan ASSURE yang terdiri dari 6 tahap. Media audio visual ini telah disetujui oleh validator dan setelah memperoleh hasil media ini diuji cobakan.

  Media audio visual mata pelajaran IPA dengan pendekatan saintifik ini digunakan sebagai sarana belajar siswa dengan memanfaatkan teknologi pemutar video. Media audio visual ini terdiri dari gambar-gambar, video, dan animasi yang dilengkapi dengan suara untuk memperjelas informasi sehingga lebih menarik dan dapat membantu siswa dalam menangkap materi pembelajaran. Penilaian dalam media audio visual ini dibagi menjadi tiga aspek yaitu aspek media, aspek materi, dan aspek pembelajaran. Dari proses penilaian diperoleh kritik dan saran yang membangun dari masing-masing validator. Hasil penilaian digunakan sebagai landasan dalam revisi media audio visual supaya menjadi lebih baik.

  Revisi media terkait dengan kualitas gambar, sebagian gambar kurang mendukung, pixel gambar terlalu kecil, belum tercantumnya sumber, dan penambahan video dalam kegiatan awal yang membuat media audio visual belum sempurna kemudian diubah sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator untuk memperbaiki media audio visual yang dikembangkan. Berdasarkan hasil dari validator diperoleh hasil terhadap aspek media dengan jumlah skor 60 dengan kategori sesuai. Penilaian media audio visual tidak hanya dari aspek media tetapi juga aspek materi. Hasil penilaian dari validator diperoleh hasil terhadap aspek materi dengan jumlah skor 46 dengan kategori sangat sesuai. Penilaian media jumlah skor 57 dengan kategori sangat sesuai. Secara keseluruhan berdasarkan aspek media, aspek materi, dan aspek pembelajaran media audio visual mata pelajaran IPA dengan pendekatan saintifik ini valid.

4.2.2 Keefektifan Media Audio Visual

  4.2.2.1 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Presentase ketuntasan hasil belajar siswa ini dibagi menjadi dua yaitu presentase sebelum dan presentase sesudah penggunaan media. Presentase ketuntasan hasil belajar sebelum penggunaan media diperoleh dari hasil evaluasi pada materi sebelum penggunaan media yaitu struktur bumi dengan menggunakan media visual/ gambar. Presentase ketuntasan hasil belajar sesudah penggunaan media diperoleh dari hasil evaluasi pada materi proses daur air dengan menggunakan media audio visual yang dikembangkan ini. Data ketuntasan hasil belajar siswa pada sebelum dan sesudah penggunaan media dapat dilihat dalam tabel 20 berikut ini.

  

Tabel 20

Ketuntasan Sesudah dan Sebelum Penggunaan Media

Ketuntasan Sebelum Ketuntasan Sesudah

  Presentase 25% 92,85%

  Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa presentase hasil belajar siswa sebelum penggunaan media hanya 25% siswa yang tuntas, sedangkan sesudah penggunaan presentase hasil belajar siswa 92,85% sehingga dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami kenaikan 67,85%. Untuk hasil rata-rata sebelum dan sesudah penggunaan media dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini.

  

Tabel 21

Rata-Rata Sebelum dan Sesudah Penggunaan Media

Keterangan Sebelum Sesudah

  Rata-rata 5,93 8,00 Selisih rata-rata 2,07

  Dari data diatas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai test sebelum diketahui bahwa pembelajaran sebelum penggunaan media yang dikembangkan ini menggunakan media visual sedang pembelajaran sesudah, telah menggunakan media audio visual yang dikembangkan ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media audio visual mata pelajaran IPA dengan pendekatan saintifik ini efektif.

  4.2.2.2 Hasil Analisis Lembar Pendapat Siswa Berdasarkan hasil analisis lembar pendapat siswa dapat disimpulkan bahwa menurut siswa media audio visual matapelajaran IPA dengan pendekatan saintifik ini sangat menarik. Siswa menyatakan bahwa media ini menarik karena isi media audio visual ini terdapat gambar, video, dan animasi yang memudahkan siswa dalam menangkap materi pembelajaran. Media audio visual ini juga menarik minat belajar siswa karena sajian media ini yang terlebih dahulu menampilkan kondisi nyata dalam kehidupan dan lingkukngan sekitar yang memudahkan siswa memahami materi. Seluruh siswa yang telah belajar menggunakan media audio visual ini setuju apabila media ini juga diterapkan pada mata pelajaran yang lain.

  Dari analisis lembar pendapat siswa ini juga diperoleh masukan dari beberapa siswa dimana media audio visual ini pada saat animasi penjelasannya kurang lengkap. Semua masukan yang diperoleh dijadikan landasan untuk menyempurnakan media audio visual ini. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap media audio visual ini sangat positif. Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis data ini adalah media audio visual mata pelajaran

  IPA dengan pendekatan saintifik ini efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

4.3 Temuan Penelitian

  Berdasarkan observasi penelitian penggunaan media audio visual matapelajaran IPA dengan pendekatan scientific yang telah dilakukan, peneliti memperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan temuan penelitian antara lain :

  1) Proyektor merupakan sebuah teknologi yang sekarang ini sudah dimiliki sebagian besar Sekolah Dasar. Begitu pula dengan alat pemutar video dan diwajibkan memiliki laptop/ notebook. Kepemilikan sarana prasarana di sekolah inilah yang dapat dimanfaatkan dengan mengembangkan media audio visual yang bermanfaat bagi siswa

  2) Respon siswa terhadap media audio visual sangat baik dan siswa senang dapat belajar dengan cara melihat dan mendengar.

  3) Siswa tidak bosan belajar dengan menggunakan media audio visual karena terdapat gambar-gambar, video dan animasi yang mana disesuaikan dengan situasi nyata/ lingkungan sekitar.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Promosi FTI – UKSW Berbasis Android

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algoritma Naive Bayes untuk Penentuan Pelaksanaan Promosi: Studi Kasus Biro Promosi FTI UKSW

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Asisten Dosen FTI UKSW dengan Metode Weighted Product

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penjadwalan Filtering pada Proxy Squid

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Hubungan Kehadiran terhadap Tingkat Prestasi Mahasiswa Menggunakan Metode Regresi dan Korelasi: Studi Kasus Kelas Praktikum ALM FTI UKSW

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Project Based Learning bagi Siswa Kelas V di SDN Tingkir Tengah 1 Semester II Tahun Pelajaran 2014 / 2015

0 0 17

23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Project Based Learning bagi Siswa Kelas V di SDN Tingkir Tengah 1 Semester II Tahun Pelajaran 2014 / 2015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pengaruh Penempatan Perangkat Wi-Fi terhadap Persentase Konektifitas Jaringan Indoor dengan Metode RSSI ( Receive Signal Strength Indicator): Studi Kasus FTI UKSW

0 1 25

3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW

1 2 14