BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

  Globalisasi menjadi sarana integrasi bagi masyarakat secara mendunia dan berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan, termasuk sebagai pendukung berkembangnya perekonomian Indonesia. Globalisasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia karena keterkaitan antara ekonomi nasional dengan internasional semakin erat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia.

  Perekonomian yang baik akan mendorong masyarakat untuk mengalami perubahan pola pikir tentang nilai kehidupan masyarakat untuk memiliki harapan tentang kesejahteraan hidup hingga pada jangka waktu yang panjang. Untuk mempertahankan kehidupan yang baik hingga masa mendatang, masyarakat lebih memilih memposisikan dananya dalam bentuk investasi. Hal ini dilakukan karena investasi lebih menjamin keberadaan kepemilikan dana baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  Investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil, dan sebagainya) atau aktiva keuangan (saham, obligasi, reksadana, wesel, dan sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang (Haming dan Basalamah, 2003:3). Investasi dana dapat dilakukan atas nama perseorangan ataupun organisasi/perusahaan yang disebut sebagai investor. Pada umumnya, investor lebih memilih menginvestasikan dana yang dimiliki karena lebih menguntungkan daripada menyimpan dananya di Bank dalam bentuk tabungan karena hasil investasi yang diterima biasanya lebih besar daripada bunga yang diterima dari Bank.

  Perusahaan juga menjadi salah satu pihak pendukung perekonomian Indonesia, sehingga perkembangan suatu perusahaan akan berdampak terhadap kondisi keuangan negara. Dari segi pihak perusahaan pada dasarnya dalam usaha yang sangat kompetitif, perusahaan membutuhkan dana dalam menjalankan bisnisnya untuk meningkatkan keuntungan dan mempertahankan operasi perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh dana dari dua sumber yaitu sumber intern (internal source) maupun dari sumber ekstern (eksternal source). Dana yang berasal dari sumber internal adalah dana yang terbentuk atau dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri yaitu laba ditahan (retained earnings) dan ekuitas pemilik (

  

owner’s equity). Sedangkan dana yang diperoleh dari sumber eksternal salah

  satunya adalah dana milik investor atau pemegang saham. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk tetap menjaga kinerja perusahaan untuk meningkatkan keuntungan demi mempertahankan dana dari investor dan menarik minat calon investor.

  Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai sarana bagi investor untuk melakukan investasi dan membentuk portofolio sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan selama masa investasi. Pasar modal harus dalam keadaan efisien dan tersedia perlindungan bagi pemodal dari penipuan, kecurangan atau tindakan yang tidak etis lainnya dari pihak yang terlibat dalam penerbitan atau perdagangan financial

  asset. Dana yang diperoleh investor melalui pasar modal dapat digunakan untuk

  pengembangan usaha (ekspansi), penambahan modal kerja, dan lain-lain. Oleh karena itu, sebelum investor memutuskan untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan, maka terlebih dahulu harus dilakukan pertimbangan yang matang supaya tujuan dilakukannya investasi dapat tercapai. Pada pertimbangan tersebut diperlukan informasi yang akurat yaitu mengetahui sejauh mana hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan baik dari lingkungan eksternal maupun dari lingkungan internal perusahaan itu sendiri.

  Naik turunnya harga saham selalu terjadi setiap saat pada suatu perusahaan dalam satu periode. Harga saham dapat menunjukkan keadaan suatu perusahaan sehingga para investor dapat menganalisis kesehatan perusahaan melalui informasi harga saham yang beredar. Oleh karena itu, sangat penting bagi suatu investor untuk menganalisis terlebih dahulu sebelum menetapkan keputusan untuk menanamkan sahamnya demi tujuan jangka panjang. Adapun teknik analisis yang dapat digunakan oleh investor untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Untuk menilai kinerja perusahaan, investor lebih sering menggunakan analisis fundamental karena lebih berkaitan dengan rasio keuangan untuk menunjukkan keberhasilan manajemen dalam mengelola dana yang dimilikinya. Rasio profitabilitas yang diperoleh dalam laporan keuangan dapat membantu investor dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham karena jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Kasus pada perusahaan Tesco menunjukkan bahwa calon investor sangat perlu memberi pertimbangan yang matang dan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan sebelum menanamkan sahamnya. Perusahaan Tesco mengalami kondisi dimana harga sahamnya menurun sepanjang tahun 2014. Hal ini terjadi karena penggelembungan laporan laba operasional yang dilakukan oleh pihak manajemen. Otoritas pasar modal Inggris melakukan pemeriksaan atas perusahaan tersebut sehingga mengakibatkan menurunnya harga saham perusahaan sepanjang tahun 2014. Bloomberg mencatat bahwa tekanan ini timbul akibat penurunan penjualan dan pangsa pasar. Warrren Buffet yang merupakan salah satu investornya memutuskan untuk melepaskan sahamnya dari Tesco.

  Fenomena yang terjadi pada artikel bisnis tahun 2013 menyatakan bahwa fenomena fluktuasi indeks yang cepat naik dan turun terjadi karena mengikuti perkembangan ekonomi global yang belum stabil. Indeks harga saham gabungan

  • – mengalami penurunan 16 persen pada Mei 2010 dan 23 persen pada Agustus September 2011 dan terus mengalami penurunan sepanjang 2011. Sedangkan puncak inflasi terjadi pada Juli dan Agustus 2013 sehingga dapat menormalkan kembali harga saham dalam satu kuartal. Fluktuasi harga saham akan terus terjadi dan sangat penting bagi perusahaan untuk tetap menjaga kinerjanya.

  Dalam penelitian ini, rasio keuangan yang digunakan adalah Earning per

  Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) karena rasio-rasio ini sangat umum digunakan dalam menilai harga saham perusahaan. Tidak hanya rasio-rasio tersebut, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, dan economic value added juga dapat menentukan harga saham perusahaan sehingga peneliti menggunakan pertumbuhan penjualan, ukuran penjualan, earning per share, debt to equity ratio, dan economic value added (EVA) sebagai variabel bebas.

  Pertumbuhan penjualan berkaitan dengan tingkat perolehan laba karena kinerja perusahaan yang baik dapat dilihat melalui aktivitas produksi yang tinggi tanpa terjadi penumpukan persediaan. Pertumbuhan penjualan mencerminkan manivestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Jika pertumbuhan penjualan per tahun selalu naik, maka perusahaan memiliki tingkat prestasi dan prospek yang baik di masa yang akan datang. Pada prinsipnya semakin baik prestasi perusahaan, maka akan meningkatkan permintaan saham tersebut sehingga pada gilirannya akan meningkatkan pula harga saham perusahaan.

  Ukuran perusahaan sangat mendukung dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Melalui aktivitas operasional dapat dinilai bagaimana tingkat keberhasilan dalam kinerja perusahaan yang akan terlihat pada harga saham perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan bahwa total aktiva yang dimiliki juga besar sehingga meningkatkan harga saham perusahaan. Sebaliknya, ukuran perusahaan yang kecil menunjukkan bahwa total aktiva yang dimiliki juga kecil sehingga harga saham yang dimiliki perusahaan juga rendah.

  Economic Value Added secara sederhana didefinisikan sebagai laba

  operasi setelah pajak dikurangi dengan biaya modal (cost of capital) dari seluruh modal yang dipergunakan untuk menghasilkan laba. EVA merupakan cara alternatif yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. EVA tidak menggunakan perbandingan dengan perusahaan sejenis dalam industri dan tidak juga membuat suatu analisa ekonomi dengan tahun-tahun sebelumnya. Konsep ini lebih menekankan pada penentuan besarnya cost of capital. Eugene F. dan Brigham menyatakan : “The cost of capital to be used in capital budgeting

  decisions is the weighted average of various types of capital the firm uses, typically debt, preferred stock, and common equity”. Gambaran dari

  pertumbuhan jangka panjang tidak terletak pada produk dan jasa saja, tetapi juga asset yang tidak dapat direplikasi, yaitu yang berhubungan dengan pelanggan, karyawan, pemasok dan distributor. Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan untuk menentukan nilai tambah ekonomis pemegang saham. (Patel, 2012). Selain itu, Ferguson, dkk. dalam jurnal internasionalnya menyatakan bahwa terdapat cukup bukti yang menunjukkan penurunan kinerja keuangan mendorong perusahaan untuk mengadopsi EVA demi meningkatkan kinerja saham perusahaan. Setelah mengadopsi EVA kebanyakan perusahaan mengalami kenaikan tingkat profitabilitasnya.

  Penelitian yang dilakukan oleh Febian Rahmandia (2013) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Tita Deitiana (2011) menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap harga saham.

  Yusanlia P.L. Manullang (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan, ukuran perusahaan, dan komponen arus kas terhadap harga saham menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel independen berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan secara parsial ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh F.A.Rendianto (2013) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

  Penelitian yang dilakukan oleh Angrawit Kusumawardani (2011) yang meneliti pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER, CL, dan ROA pada harga saham menunjukkan hasil bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham, tetapi secara parsial hanya EPS, PER, ROE, DER, ROA yang berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan penelitian Yessika C. Sihombing (2010) yang meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham menunjukkan hasil bahwa semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap harga saham, tetapi secara parsial DER tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian Syaidati Ifdari (2012) menunjukkan hasil bahwa ROA dan EPS tidak berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan ROE dan EVA berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan penelitian Denni Suhaimi Muchlis (2014) menyatakan bahwa secara simultan EPS, NPM, ROA, ROE memiliki pengaruh terhadap harga saham, namun secara parsial hanya EPS yang berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian Ratna Sari (2006) menyatakan bahwa EVA berpengaruh negatif (tidak searah) terhadap harga saham.

  Penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti-peneliti tersebut menunjukkan hasil penelitian yang berbeda-beda sehingga dianggap kurang konsisten. Hal ini yang mendorong peneliti untuk meneliti kembali penelitian tentang hubungan atau pengaruh pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, earning per share, debt to equity, dan economic value added terhadap harga saham. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Ratih, dkk (2013). Perbedaannya terdapat pada variabel yang digunakan, populasi dan tahun penelitian. Variabel yang digunakan oleh Ratih, dkk adalah EPS, PER, DER, dan ROE. Sedangkan variabel penelitian ini adalah pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, EPS, DER, dan EVA. Populasi penelitian Ratih, dkk adalah perusahaan sektor pertambangan yang teraftar di BEI tahun 2010- 2012. Sedangkan populasi pada penelitian yang diteliti adalah perusahaan

  consumer goods yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013. Hal ini karena

  perusahaan consumer goods merupakan bagian dari industri barang konsumsi/pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sehingga memiliki aktivitas operasi yang lebih besar. Harga saham perusahaan-perusahaan tersebut menunjukkan perubahan yang cukup signifikan selama periode sebelumnya.

  Seperti penelitian yang dilakukan oleh Rahmandia (2013) terkait harga saham perusahaan consumer goods tahun 2007-2011 yang selalu mengalami perubahan.

  Oleh karena itu, periode pengamatan akan dilakukan dari tahun 2011 sampai tahun 2013 dengan tujuan mendapatkan data penelitian yang lengkap dan menemukan hasil yang efisien.

  Berdasarkan latar belakang dan penelitian sebelumnya, peneliti melakukan penelitian dengan judul

  “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Earning per share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Consumer Goods

  Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

  1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, earning per share (EPS),

  debt to equity ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) mempunyai

  pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI ?

  1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk menguji apakah pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, earning

  per share (EPS), debt to equity ratio (DER), dan Economic Value Added

  (EVA) mempunyai pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI.

1.3.2 Manfaat penelitian

  Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan peneliti mengenai pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, earning per share (EPS), debt to equity

  ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) perusahaan dan pengaruhnya terhadap harga saham.

  2. Bagi calon investor, diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dalam perusahaan yang diteliti oleh peneliti.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan sumber informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya.

  4. Bagi perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau menjadi referensi bagi pihak perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan untuk meningkatkan harga saham perusahaan.

Dokumen yang terkait

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Etiologi Trauma Gigi - Prevalensi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang

0 0 13

Prevalensi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

0 0 17

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

1 1 13

A. Karakteristik Tanah Gunung Sinabung - Aktivitas Mikroorganisme pada Tanah Hutan Bekas Letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo

0 0 14

Harga Diri Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan

0 2 41

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga Diri 2.1.1 Definisi Harga Diri - Harga Diri Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan

0 0 18

Harga Diri Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan

0 1 14

BAB II PROYEK SEGAR II.1. Tinjauan Umum - Perancangan Pusat Konservasi Satwa dan Tanaman Mangrove “Ono Niha Zoological Park”, Kawasan Ekonomi Khusus, Idea Land, Teluk Dalam, Nias Selatan

0 0 35

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Saham - Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Consumer Goods

0 0 27