BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah di SD Negeri Mojosari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal

  34 ayat

  2 menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Padahal dalam ayat 3 wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah mengambil kebijakan untuk memberikan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang tertuang dalam kebijakan BOS tahun 2009 (Depdiknas, 2009). Dalam kebijakan tersebut tertuang bahwa SD dan SMP wajib untuk membebaskan biaya sekolah bagi para peserta didiknya.

  Kebijakan tersebut sangat membantu masyarakat pada umumnya, dan khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu. BOS mengacu pada pendidikan dasar 9 tahun gratis, dan hal ini membuktikan kepedulian pemerintah yang sangat tinggi terhadap pendidikan. Masyarakat yang peduli terhadap pendidikan pada umumnya memberi respon positif terhadap program BOS. Mereka merasa sangat terbantu untuk menuntaskan pendidikan anak-anak mereka hingga lulus SMP. Kondisi ini terjadi hingga kedaerah pedesaan, salah satunya adalah Desa Mojosari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung untuk menuntaskan wajib belajar 9 tahun. Dengan adanya SDN Mojosari yang terletak di desa tersebut, anak-anak usia SD tidak merasa kesulitan untuk bersekolah baik dari segi ekonomis maupun geografis. Berdasarkan hasil survey dana BOS tahun anggaran 2013 di SDN Mojosari dengan jumlah siswa dibawah 80, sekolah merasa kesulitan untuk mengelola dana BOS yang diterima. Hal ini karena kebijakan yang tertuang dalam juknis 2013 menyatakan bahwa jumlah penerimaan dana BOS tiap sekolah didasarkan pada jumlah siswa di sekolah tersebut, dan jumlah penerimaan tiap siswa adalah Rp.580.000/tahun (Permendikbud No. 76 Tahun 2012). Jumlah siswa di SD Negeri Mojosari ada 49, sehingga dana BOS yang diterima pertahunnya adalah 49 x 580.000= Rp. 28.420.000. Penerimaan dana BOS di SD Negeri Mojosari tidak cukup digunakan untuk membiayai 13 komponen pembiayaan yang tertuangdalamjuknis 2013. Dalam tahun anggaran 2013, 13 komponen tersebut belum terpenuhi secara maksimal.

  Berdasarkan kenyataan tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan khusus tentang program BOS yang tertuang pada Permendikbud Nomor 101 Tahun 2013 atau Juknis BOS tahun 2014 dengan perubahan yang signifikan. Dalam juknis 2013 penerimaan dana BOS tiap sekolah didasarkan pada jumlah siswa, dan pada juknis 2014 SD dengan jumlah siswa dibawah 80 akan menerima dana BOS sebesar 80 x Rp. 580.000,- /tahun (Permendikbud Nomor 101 Tahun 2013). Terdapat persyaratan dan mekanisme khusus dalam penerimaan dana BOS tahun anggaran 2014, agar kebijakan khusus ini tidak salah sasaran dan menimbulkan efek negatif.

  Demi menjaga agar tidak terjadi salah sasaran dan timbulnya efek negatif, maka di tingkat sekolah diperlukan suatu evaluasi program BOS. Evaluasi dan pertanggungjawaban keuangan sekolah dapat diidentifikasikan kedalam tiga hal yaitu pendekatan pengendalian penggunaan alokasi dana, bentuk pertanggungjawaban keuangan sekolah, danketerlibatan pengawasan pihak eksternal sekolah (Mulyasa, 2011:205). Evaluasi yang dimaksudkan di sini adalah evaluasi pengelolaan keuangan di sekolah.

  Sebagaimana penelitian evaluasi BOS terdahulu yang dilakukan oleh Abdul Kadir Karding (2008) dengan judul Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP Negeri di Kota Semarang. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa:

  “Dampak BOS ternyata dapat memperkuat kemampuan sekolah dalam memberikan materi pembelajaran dan kegiatan tambahan kepada siswa. Oleh karena itu beberapa komponen yang semula dibebankan orang tua siswa melalui SPP menjadi berkurang, adanya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana pendidikan, beban biaya sekolah menjadi lebih berkurang, dapat dirasakan masyarakat akan dapat mengurangi anak putus sekolah. Hambatan pelaksanaan BOS antara lain pencairan BOS sering terlambat, hal ini menjadi mengganggu kegiatan belajar mengajar.

  ”

  Selain itu penelitian evaluasi BOS yang lain dilakukan oleh Sri Rejeki Widaningsih (2011) yang meneliti tentang Efektivitas Pengelolaan Dana BOS di SD Negeri

  01 Buran dan SD Negeri 03 Kaling Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) dalam pengelolaan dana BOS, Perencanaan penggunaan dana harus didasarkan pada kesepakatan bersama antara sekolah dan komite sekolah untuk pembiayaan kegiatan antara lain, kegiatan kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, budaya dan lingkungan sekolah, dan peran serta masyarakat dan kemitraan; Dana digunakan untuk pembiayaan kebutuhan operasional rumah tangga sekolah, pembiayaan kegiatan yang meliputi belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan, dan belanja lain-lain. Evaluasi penggunaan dana dilakukan setiap waktu untuk mengetahui apakah penggunaan dana sesuai dengan perencanaan atau tidak. Model pengawasan adalah pengawasan melekat, pengawasan fungsional internal, pengawasan eksternal, pemeriksaan, dan pengawasan masyarakat. 2) Pengelolaandana BOS di kedua Sekolah Dasar adalah efektif dengan persentase keefektifan 98 berdasarkan kriteria, yaitu a) tujuan, sasaran, dan prinsip penggunaan telah ditetapkan secara jelas, b) latar belakang pendidikan dan tingkat sosial ekonomi penerima program secara keseluruhan memenuhi persyaratan untuk program, c) penggunaan dana adalah untuk pembiayaan seluruh operasional sekolah, dan d) manajemen sekolah dalam pengelolaan dana BOS jelas, transparan, dan terstruktur, dan ada peningkatan prestasi akademik siswa. 3) kegiatan akademik yang dilakukan di kedua sekolah adalah kegiatan pengembangan guru dan aktivitas siswa, antara lain pelatihan guru, MGMP, dan kegiatan pembelajaran tambahan dan ekstra sepak bola dan pramuka untuk siswa dan membeli buku teks pelajaran dan menambah koleksi buku perpustakaan, dapat meningkatkan prestasi akademik siswa.

  Peneliti memilih lokasi penelitian di SD Negeri Mojosari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung berdasarkan ketertarikan peneliti terhadap sekolah ini yang hanya memiliki jumlah siswa keseluruhan sebanyak 49 anak. Selain itu sekolah ini merupakan sekolah kecil yang memiliki jumlah siswa paling sedikit sekecamatan Bansari. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti bahwa program BOS di SD Negeri Mojosari tahun 2013 tidak dapat memenuhi semua komponen pembiayaan dikarenakan keterbatasan dana BOS yang tersalur. Pada tahun anggaran 2014 penyaluran dana BOS mengalami peningkatan yang signifikan sehingga terkait dengan hal tersebut peneliti berusaha untuk mengadakan penelitian evaluasi.

  Pada penelitian ini, peneliti berupaya untuk mengevaluasi program BOS tersebut dengan memperhatikan konteks, input, proses, dan produk. Pada tahun anggaran 2013 dapat dapat dilihat bahwa : 1) Aspek konteks yang masih rendah yaitu kebijakan pemerintah tentang program BOS dan dukungan masyarakat yang kurang. 2) Aspek input meliputi minimnya sarana prasarana. 3) Aspek proses yaitu keterlambatan pembuatan SPJ BOS. 4) Aspek produk meliputi perolehan prestasi akademik maupun non akademik masih minim di tingkat kecamatan dan sedikitnya dana yang ada untuk perbaikan maupun pengadaan sarana prasarana. Namun dengan adanya perubahan alokasi dana BOS pada tahun anggaran 2014, semua aspek tersebut mengalami perubahan menjadi lebih baik. Dengan demikian, peneliti menggunakan jenis evaluasi CIPP. Alasan peneliti menggunakan model CIPP sebagai model untuk mengevaluasi program BOS adalah konsep evaluasi yang terdapat dalam CIPP mencakup keseluruhan pengelolaan program BOS tersebut. Jadi tiap-tiap komponen program BOS dapat dianalisis dengan detail dan sistematis sehingga dapat diputuskan sebuah kebijakan lanjutan. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan evaluasi program BOS tahun anggaran 2014 di SDN Mojosari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung.

  1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah konteks program BOS tahun anggaran 2014 di SD Negeri Mojosari ?

  2. Bagaimanakah input program BOS tahun anggaran 2014 di SD Negeri Mojosari?

  3. Bagaimanakah proses program BOS tahun anggaran 2014 di SD Negeri Mojosari?

  4. Bagaimanakah produk program BOS tahun anggaran 2014 di SD Negeri Mojosari?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengevaluasi konteks program BOS tahun anggaran 2014 dalam penentuan keputusan keber- lanjutan program BOS di SD Negeri Mojosari.

  2. Mengevaluasi input program BOS tahun anggaran 2014 dalam penentuan keputusan keberlanjutan program BOS di SD Negeri Mojosari.

  3. Mengevaluasi proses program BOS tahun anggaran 2014 dalam penentuan keputusan keberlanjutan program BOS di SD Negeri Mojosari.

  4. Mengevaluasi produk program BOS tahun anggaran 2014 dalam penentuan keputusan keberlanjutan program BOS di SD Negeri Mojosari.

1.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian evaluasi program BOS ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

  1.4.1 Manfaat Teoritis

  Kajian ini dapat member tambahan literature bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada pengelolaan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), khususnya pada jenjang Sekolah Dasar.

  1.4.2 Manfaat Praktis

  a) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan kemampuan pengelolaan dana BOS pada tahap berikutnya .

  b) Bagi tim manajemen BOS sekolah, penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk pengelolaan dana BOS di sekolah

  c) Bagi komite sekolah, penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pengelolaan dana

  BOS, sehingga komite dapat lebih cermat mengetahui manajemen program BOS di sekolah.