OBJEK WISATA KEBUN BINATANG SIMALINGKAR B DALAM KAJIAN SEJARAH PARIWISATA TAHUN 2005-2011.

OBJEK WISATA KEBUN BINATANG SIMALINGKAR B
DALAM KAJIAN SEJARAH PARIWISATA
TAHUN 2005-2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Sutan M Situmorang
308321073

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK
Sutan M Situmorang, NIM : 308321073. Objek wisata Kebun Binatang
Simalingkar B dalam kajian sejarah pariwisata tahun 2005-2011. Skripsi. Medan.
Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini mengapa Kebun binatang di pindahkan ke
Simalingkar B, bagaimana keberadaan kandang dan hewan di kebun binatang Simalingkar B,
bagaimana perawatan dan apa saja Fasilitas pendukung yang mampu menjadi daya tarik
sebagai tempat wisata, bagaimana pelayanan sarana dan prasarana yang ada di kebun
binatang Simalingkar B, dan apakah dampak pendirian Kebun binatang di Simalingkar B
terhadap kehidupan ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian: Mengetahui Latar Belakang
pendirian kebun Binatang Simalingkar B, mengetahui keadaan Kebun Binatang Simalingkar
B sebagai objek wisata, mengkaji Kebun Binatang Simalingkar B sebagai lokasi wisata,
mengetahui pengaruh keberadaan Kebun Binatang di Simalingkar B terhadap kehidupan
masyarakat.
Adapun yang menjadi sumber data penelitian ini adalah Data Primer dari pengamatan
langsung (observasi) di Objek Wisata Kebun Binatang Medan. Data Skunder dalam
penelitian ini yaitu literature berupa: buku, jurnal, artikel yang berhubungan dengan
Kepariwisataan dan objek wisata Kebun Binatang Medan dan wilayah - wilayah lainnya
sebagai perbandingan. Maka tehnik penelitian ini menggunakan field research.Tehnik
pengumpulan data: study literature, observasi, wawancara dan dokumentasi. Tehnik analisis
yang digunakan adalah mengelompokkan, menginterpretasi, menganalisi dan membuat
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpindahan Kebun Binatang (Taman
Margasatwa) Medan kelokasi Simalingkar B disebabkan beberapa faktor ketidak layakan

lahan kebun binatang yang lama, salah satu diantara faktor tersebut mengenai luas lahan yang
tidak sesuai dengan ketentuan standart kebun binatang. Tentang keberadaan kandang dan
hewan menunjukkan hasil masih adanya kandang yang sudah rusak dan kurang perawatan
yang dapat membahayakan satwa dan pengunjung tentunya. Sisi lain, hasil fasilitas sarana
dan prasarana yang ada dinilai cukup karena beberapa diantaranya sudah mampu
memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung, namun tetap saja masih perlu
dilakukan beberapa pembenahan baik fasilitas rekreasi hingga sarana dan prasarana sebagai
objek wisata. Dan yang menjadi penting adalah Kebun binatang ini juga mampu memberikan
dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.

i

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karuniaNya
yang diberikan kepada penulis (peneliti) sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “ Objek Wisata Kebun Binatang Simalingkar B Dalam Kajian
Sejarah Pariwisata Tahun 2005-2011”.
Adapun penyusunan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam karya Ilmiah ini, penulis telah berusaha dengan segenap tenaga dan
pikiran, tetapi karena pengetahuan, kemampuan serta pengalaman yang masih
terbatas maka dengan kerendahan hati, penulis meminta maaf apabila penulisan
ini belum sempurna, baik isi, susunan maupun tata bahasa. Walaupun demikian,
harapan penulis agar skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pihakpihak yang membacanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat konstruktif.
Sehubungan dengan selesainya skripsi ini penulis menyampaikan
trimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua Orang Tua saya : St. U.Situmorang dan N. Munthe serta abang,
kakak, dan adik saya :Hendra J Situmorang SE, Eva M Situmorang SPD
dan Daniel V Situmorang. Keluarga terbaik keluarga yang menjadi
sandaran hidup penulis yang telah memberikan dorongan baik moril dan

iv

materi dalam penyusunan Skripsi ini. Semoga kita semakin lebih baik dan
Tuhan Memberkati kita.
2. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik, MS selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta Stafnya.
3. Bapak Dekan Drs. Restu,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra Lukitaningsih, M,hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan sebagai Dosen
Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan selama
menjalani perkuliahan.
5. Ibu Hafnita SD Lubis Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan sebagai Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, semangat,
saran dan masukan selama penyusunan Skripsi ini.
6. Para Dosen FIS terkhusus Pendidikan Sejarah beserta para staf pegawai.
7. Bapak H,M,Harmen Ginting, S.sos selaku Direktur Utama Taman
Margasatwa Medan, Bapak Zainul Akbar Nasution kepala Unit Taman
Margasatwa Medan, Ibu Arifiani yang telah banyak membantu dalam hal
surat-menyurat, Bapak Rudianto Sembiring selaku Kepala Bidang Promosi
dan Pelayanan Publik yang telah dengan baik memberikan keterangan dan
Semangat kepada Penulis, Bang Jumar Jaya Zaluku selaku perawat Satwa
yang telah memberikan banyak memberikan keterangan tentang satwa dan
sebagai teman disaat penulis penelitian, dan yang lain-lain yang tak

iv


penulis sebutkan. Terimakasih banyak atas bantuan yang diberikan kepada
Penulis
8. Bapak Perdana Sembiring selaku Kepala Lurah Simalingkar B yang telah
member izin penulis dalam mengadakan penelitian di lingkungannya.
9. Kepada Nitha Rahmayani Sembiring sebagai orang terdekat penulis yang
telah lama menemani dan banyak memberikan semangat selama
perkuliahan. Terimakasih atas semuanya. Semoga Tuhan membalaskannya
kepadamu. Tuhan Memberkatimu.
10. Buat teman-teman seperjuangan yang aneh dengan beragam tingkahnya
yang akan selalu tesimpan dihati “Bandit Batak” (Sutan, Swinton, Feby,
Ryan, Rewildo, Anus) Arlan, Zulfikri, Umar, Emil, Ronggur, Haposan,
Erwin, Marbun, Muller, Airul, Azis, Srikandi, Isma, Irma, Haris, Harun,
Tonggo, Apara Dolung, Apara Brigten, Yudi, Dedi, Marolop, Donal, dan
lainnya gak bisa disebutin semuanya karena terlalu banyak stambuk 08
semoga kisah kita menjadi cerita dikemudian hari.
11. Buat adek-adek awak : Bintang, Melda, Amot, Januar, Ikhsan, Leo, Yasir,
Armando, Agus, dan lainnya.
12. Buat Teman-teman sepermainan : William, Wilbert, Ocha, Andre, Riko,
Franz, Benny, Fadlan, Carter, Wira, Ivan Leiray yang juga mendukung

baik semangat dan menemani dalam pengerjaan Skripsi ini.
Medan, Juli 2012

Sutan M Situmorang

iv

DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………………….………. i

KATA PENGANTAR………………………………………………….………... ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….……. V
DAFTAR TABLE………………………………………………………….…………. Vii
B AB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.


Latar Belakang…………………………………………………………….…… 1
Identifikasi Masalah……………………………………………………….…… 4
Batasan Masalah………………………………………………………..….….... 4
Rumusan Masalah………………………………………………….…….……... 4
Tujuan Penelitian……………………………………………………….………. 5
Manfaat Penelitian…………………………………………………….………... 5

B AB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori……………………………………..…………….………..…… 7
1. Objek Wisata…………………………………………………………...….… 7
1.1. Konsep Pariwisata……………………………………………………….… 9
1.2. Konsep Wisatawan…………………………………………………………10
1.3. Konsep Sarana dan Prasarana……………...…………………………….... 12
1.4. Konsep Sapta Pesona……………………………………………………… 13
2. Kebun Binatang…………………………...……………….……………… 16
2.1. Fungsi dan Kewajiban Kebun Binatang…………………………………... 17
3. Sejarah Pariwisata……………………...……………………….…...…….. 19
B. Kerangka Berpikir………………………………………………………...……. 20
B AB III METODOLOGI PENELITIAN

A.
B.
C.
D.

Metode Penelitian………………………………………………………………. 22
Sumber Data……………………………………………………………………. 22
Tehnik Pengumpulan Data………………………..……,,,…...………………... 23
Tehnik Analisis Data………………………...……………………………...…. 24

V

BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian…………………………………………………………………. 25
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian…….…………………....................…. 25
2. Keadaan Penduduk Simalingkar B……………………...……………….…. 25
B. Profil Lembaga Kebun Bintang (Taman Margasatwa) Medan……...…….……. 27
C. Latar Belatang Perpindahan Kebun Binatang dan Pengembangannya……........ 30
1. Perpindahan…………………………………………….………………….... 30
2. Pengembangan…………………...……….…………………………………. 32

D. Keberadaan Kandang dan Hewan di Kebun Binatang Medan………….......….. 35
1. Keadaan Kandang Hewan……………………………………………......…. 35
2. Inventaris Satwa di Kebun Binatang Medan………………………...…...…. 36
E. Perawatan dan Fasilitas Pendukung Tempat Wisata….……………….…...……. 40
1. Perawatan Hewan…………………………….………...…………...……….. 40
2. Fasilitas Wisata………………………………………………………………. 42
F. Pelayanan Sarana dan Prasarana Kebun Binatang…………………….....………. 46
1. Kelengkapan Sarana dan Prasarana………….…….…………………………. 47
2. Penyediaan Layanan…………………….……………………………………. 49
G. Dampak Pendirian Kebun Binatang Terhadap Masyarakat………………………. 51

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………………. 56
B. Saran……………………………………………………………………………... 57

DAFTAR PUSTAKA………………………………....………………………….………63
LAMPIRAN

Vi


DAFTAR GAMBAR
Gambar. 1
Gambar. 2
Gambar. 3

Salah satu tiang pengumuman
Pengunjung Kebun Binatang Medan
Piagan penghargaan Taman Margasatwa

Gambar. 4
Gambar. 5

Kandang Kasuari yang rusak
Kandang Kosong

Gambar. 6

Orang Utan

Gambar. 7


Harimau Sumatra

Gambar. 8

Lady Amherst Pheasant

Gambar. 9
Gambar. 10

Dara Mahkota
Ular Sanca

Gambar. 11
Gambar. 12

Buaya Muara
Klinik Taman Margasatwa Medan yang merupakan salah satu sarana
perawatan bagi satwa.

Gambar. 13
Gambar. 14
Gambar. 15
Gambar. 16
Gambar. 17
Gambar. 18
Gambar. 19
Gambar. 20
Gambar. 21
Gambar. 22
Gambar. 23

Peta Taman Margasatwa Medan
Salah satu toilet di Taman Margasatwa Medan
Mandi bola
Bebek air
Auturman
Sado
Naik Gajah
Out bond
Papan penunjuk arah
Salah satu warung di lokasi Kebun Binatang Medan
Peneliti sedang wawancara dengan Bapak Rudianto Sembiring
(kepala urusan promosi dan publikasi)

Gambar. 24

Foto bersama dengan bapak Hatiman (kiri, petugas kebersihan) dan
Bapak Tarigan ( kanan, security) seusai Tanya jawab.

Gambar. 25

Suasana Jalan Raya di Kebun Binatang Medan

V

DAFTAR TABLE
Tabel 1.1

Komposisi Agama/Kepercayaan warga Kel. Simalingkar B

Table 1.2

Komposisi Suku Kelurahan Simalingkar B

Table 1.3

Struktur organisasi di Taman Margasatwa Medan Tahun 2012

Table 1.4

Urutan Daftar kepala Unit Taman Margasatwa

Table 1.5

Jumlah Satwa Taman Marga satwa Medan s/d maret 2011

Table 1.6

Klasifikasi berdasarkan jenis Satwa, kelas dan persebaran Di kebun Binatang
Medan.

Vi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini, Pariwisata sudah diakui sebagai salah satu industri yang
sedang berkembang, dilihat dari berbagai indikator perkembangan dunia dan penyerapan tenaga
kerja. Berdasarkan perkembangannya, di tahun-tahun mendatang peranan pariwisata di perdiksi
akan semakin meningkat. Oleh karena itu, banyak yang harus dilakukan untuk mengembangkan
potensi-potensi wisata khususnya di Indonesia. Hal ini juga di karenakan sektor pariwisata
sangatlah penting mengingat sektor ini ikut mendorong pengembangan serta mendatangkan
devisa yang cukup besar, bagi negara yang di kunjungi wisatawan.
Indonesia

sebagai

negara

yang

kaya

potensi

wisata

mempunyai

perhatian khusus terhadap perkembangan dan pengembangan industri pariwisata, di harapkan
dapat memacu pertumbuhan perekonomian Indonesia. Selain bermanfaat untuk meningkatkan
lapangan kerja, perkembangan pariwisata juga bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan
keindahan alam indonesia.
Banyak faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan perjalanan wisata,
diantaranya karena ingin melihat tempat – tempat baru yang belum pernah di kunjungi dan ingin
belajar kebudayaan dari daerah yang dikunjungi, menghindari udara atau musim yang tidak
mengenakkan, keinginan untuk melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan di rumah, untuk
sekedar rekreasi atau rilaks, menikmati keindahan alam dan lainnya. Dalam hal ini faktor alam
juga sangat berpengaruh seperti iklim, pemandangan alam, flora dan fauna, sumber air mineral,
dan lain – lain. Selain itu, ada pula faktor yang merupakan hasil ciptaan manusia seperti

kebudayaan, tradisi dan adat istiadat dari penduduk setempat, benda – benda bersejarah, tarian
dan upacara tradisional masyarakat setempat.
Medan sebagai ibu kota propinsi Sumatra Utara cukup kaya akan hal-hal yang dapat di
olah sebagai produk wisata dengan daya tariknya yang khusus yang bisa dikembangkan menjadi
sajian wisata yang mampu menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Kota Medan
adalah salah satu kota yang memiliki jumlah penduduk yang padat dan sibuk dengan berbagai
aktivitas setiap harinya, oleh karena kepadatan dan kesibukan akan aktivitas tersebut, rekreasi
merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk menghilangkan rasa stres dan mampu
menghibur diri dari kepenatan aktivitas keseharian. Rekreasi dapat dilakukan baik di dalam
ruangan ( in door ) maupun di alam terbuka ( out door ). Salah satu objek wisata alam ( out door
) yang ada di kota Medan adalah Kebun Binatang yang terletak di kelurahan Simalingkar B
Medan yang dibangun pada tahun 2005. Kebun Binatang ini merupakan perpindahan dari kebun
binatang lama di jalan Bridjen katamso.

Kebun binatang atau taman margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam
lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada publik. Berdasarkan catatan sejarah pada abad
ke-2 SM, Maharani Tanki dari Cina pernah membangun kandang sebagai "rumah untuk rusa".
Karena pada saat itu kebun binatang hanya berawal dari kandang-kandang berisi koleksi hewan
liar yang disebut menagerie. Berdasarkan pembagiannya, binatang yang dipelihara di kebun
binatang sebagian besar adalah hewan yang hidup di darat, sedangkan satwa air dipelihara di
akuarium.

Dewasa kini kebun binatang telah dijadikan salah satu objek wisata baik yang dikelola
oleh pemerintah maupun milik perorangan atau milik swasta. Di dalam usaha mengembangkan

kebun binatang sebagai objek wisata, kebun binatang (taman margasatwa) juga diharapkan
sebagai berpedoman pada empat fungsi, yaitu sarana rekreasi, konservasi, edukasi dan riset.
Dalam rangka memenuhi tuntutan zaman, peran serta penampilan taman margasatwa perlu
ditingkatkan dari waktu ke waktu. Meskipun demikian di dalam usaha pengembangan ternyata
banyak menghadapi kendala yang bersifat teknis maupun non teknis (sarana dan prasarana).
Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Medan akan sarana rekreasi
alam, maka diperlukan peningkatan kualitas dari sarana rekreasi, fasilitas serta pelestarian satwa
melalui di kebun binatang simalingkar B yang sudah ada. Dalam peningkatan ini tentunya tidak
terlepas dari peran serta perhatian khusus dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian dan
ketertarikan pengunjung akan tempat wisata ini. Hal ini dianggap penting mengingat kurangnya
sarana rekreasi alam yang ada di Kota Medan yang tentunya dipengaruhi oleh pembangunan dan
pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat, sehingga mengakibatkan kurangnya luasan
tutupan hijau yang ada.
Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mengambil judul “Objek
Wisata Kebun Binatang Simalingkar B dalam Kajian Sejarah Pariwisata Tahun 20052011”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perpindahan Kebun Binatang ke Simalingkar B
2. Keberadaan kandang dan hewan yang kurang layak.

3. Kurangnya perawatan dan fasilitas-fasilitas pendukung yang menarik pengunjung,
sebagai tempat wisata.
4. Sarana dan prasarana yang kurang memadai.
5. Dampak pendirian Kebun Binatang di Simalingkar B terhadap kehidupan ekonomi
masyarakat.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan masalah diatas maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini
adalah : “Objek Wisata Kebun Binatang Simalingkar B dalam Kajian Sejarah Pariwisata tahun
2005-2011.”

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat yang menjadi perumusan masalah
adalah sebagai berikut :
1. Mengapa kebun binatang dipindahkan ke Simalingkar B ?
2. Bagaimana keberadaan kandang dan hewan di Kebun Binatang Simalingkar B ?
3. Bagaimana perawatan dan apa saja fasilitas pendukung yang mampu menjadi daya tarik
sebagai tempat wisata?
4. Bagaimana pelayanan sarana dan prasarana yang ada di lokasi wisata kebun binatang
simalingkar B.
5. Adakah Dampak pendirian Kebun Binatang di Simalingkar B terhadap kehidupan
ekonomi masyarakat ?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah :
1. Mengetahui Latar Belakang pendirian kebun Binatang Simalingkar B.
2. Mengetahui keadaan Kebun Binatang Simalingkar B sebagai objek wisata.
3. Mengkaji Kebun Binatang Simalingkar B sebagai lokasi wisata.
4. Mengetahui pengaruh keberadaan Kebun Binatang di Simalingkar B terhadap kehidupan
masyarakat.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dilakukan adalah :
1. Sebagai sumber informasi bagi pengelola tentang Kebun Binatang Medan.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengelola untuk pengoptimalan fasilitas rekreasi di
Kebun Binatang Medan.
3. Menambah wawasan serta pemahaman penulis tentang sejarah pariwisata
4. Sebagai bahan baca dan acuan dalam penulisan-penulisan tentang pariwisata.
5. Sebagai bahan penelitian lanjutan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada awalnya kebun binatang Medan didirikan dilahan seluas 3, 1 ha di jalan brigjen
katamso pada tanggal 17 agustus 1968, namun dengan dikeluarkannya surat dari PEMKO Medan
tentang peresmian kebun binatang, maka pada akhir maret tahun 2005 dilaksanakan
pengrelokasian Kebun Binatang kelokasi yang baru dijalan Bunga Rampai IV No.100 kelurahan
Simalingkar B, kecamatan medan tuntungan. Kebun binatang yang baru tersebut di bangun di
lahan sebesar 30 ha dan secara luas lahan telah memenuhi standart kebun binatang.

Pada hakekatnya Kebun Binatang Medan didirikannya sebagai wadah konservasi,
edukasi, penelitian dan rekreasi. Oleh karena itu pula, Kebun Binatang ini dijadikan masyarakat
kota Medan sebagai wahana objek wisata. Di tempat ini terdapat berbagai hewan yang di
pamerkan seperti : gajah, harimau, buaya, rusa, burung, kuda, monyet, ayam, ular, biawak,
beruang, orang utan, siamang dan banyak hewan lainnya. Berdasarkan data yang di peroleh dari
kebun binatang Medan total inventaris satwa di Kebun binatang berjumlah 161 ekor yang terdiri
dari 48 species dan 3 kelas.
Dalam catatan sejarahnya Kebun binatang Medan pernah memperoleh beberapa
penghargaan yang gemilang, hasil yang pernah diperoleh Kebun Binatang Medan seperti
penghargaan dari sapta pesona tahun 2011 dalam hal kebersihan toilet, kemudian peningkatan
jumlah pengunjung setiap tahunnya dan hasil yang paling membanggakan adalah saat Kebun
binatang Medan berhasil mengembangbiakkan Harimau Sumatra dengan kelahiran tiga ekor

satwa liar tersebut di Kebun binatang Medan yang gambarnya saat ini dijadikan logo baru Kebun
binatang Medan. Saat peresmian nama ketiga Satwa baru tersebut bapak Rahudman Harahap
selaku Walikota Medan pada tahun 2012 juga hadir dan ikut serta memberikan pidato khusus.
Selain aneka ragam satwa Kebun Binatang Medan juga bermanfaat sebagai lahan
pelestarian Tumbuhan hidup yang berguna sebagai hutan kota Medan dan sarana rekreasi
penyediakan aneka fasilitas permainnan, sebagai sarana hiburan bagi para pengunjung.
Objek wisata Kebun Binatang ini merupakan salah satu objek wisata alam dikota Medan
yang harganya relatif murah. Untuk mengunjungi lokasi wisata ini kita hanya mengeluarkan
biaya tiket masuk sebesar Rp.5350 dihari biasa dan Rp.7350 dihari libur serta biaya parker
sepeda motor sebesar Rp.1000 per unit dan Rp.2000 untuk mobil dihari biasa, Rp. 2000/sepeda
motor dan 3000/ mobil dihari libur dan hari besar.
Fasilitas yang ada di Kebun Binatang Medan saat ini antara lain : Fasilitas wisata, seperti:
naik gajah, naik kuda dan naik andong, tempat bermain anak-anak, Out bond, parker, kios
souvenir, kandang hewan dan lainnya. Fasilitas pengunjung, seperti: mushola, Toilet, tempat
duduk, warung tempat beristirahat dan tempat berjualan aneka makanan dan minuman. Dan
faslitas manajemen, seperti: kantor sekretariat Kebun Binatang Medan, kantor pusat penelitian
dan pengembangan, kantor , kantor klinik dan karantina.
Dalam pengelolaannya Kebun binatang memiliki stategi khusus baik dalam hal
perawatan, pelayanan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta penyediaan Fasilitas
sebagai wahana wisata dan pengembangan yang salah satunya melalui kegiatan promosi.
Dari segi pembangunan, pengembangan program Taman Margasatwa Medan di daerah
Simalingkar B ini idealnya akan berpengaruh terhadap sector-sektor lainnya. Di sector ekonomi,
lapangan pekerjaan salah satunya, pembangunan Kebun Binatang di Wilayah kelurahan

Simalingkar B memiliki pengaruh positif bagi perkembangan lapangan pekerjaan warga
Simalingkar B, di lihat dari banyaknya peranan warga Simalingkar B yang ikut serta didalannya.
Beberapa lapangan pekerjaan yang di peroleh warga Simalingkar B setelah Pembangunan
Kebun binatang Medan antara lain membuka usaha kecil menengah dengan berdagang,
penerimaan anggota parkir dan beberapa satpam dari warga Simalingkar B oleh pengelola Kebun
Bintang (Taman Margasatwa) Medan. Penerimaan lapangan pekerjaan tersebut juga berdampak
terhadap sector ekonomi masyarakat yang dimana hasil dari upah yang di peroleh warga dari
pekerjaannya akan semakin menambah penghasilannya. Sebab jika di data, masyarakat asli yang
bermukim di sekitar objek wisata memiliki rata-rata tingkat kehidupan ekonomi yang masih
sederhana sehingga perlu ditingkatkan.
Dengan demikian Program pengembangan wisata di daerah ini sudah tergolong baik,
karena telah mampu memberikan dampak positif dari perkembangan ekonomi yang diperoleh
warga disekitar daerah objek wisata. Hal ini lah yang menjadi salah satu indikator penting
tentang sejauh mana program pembangunan kepariwisataan menguntungkan masyarakat sesuai
dengan tujuannya meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat setempat. Dan ternyata
pembangunan Kebun Binatang Medan ini mampu mengangkat pendapatan masyarakat.
Namun secara keseluruhan Kebun Binatang ini sebenarnya masih perlu banyak
pembenahan karena masih banyak fasilitas yang kurang dan sudah tidak terawat. Tentunya
dalam hal ini keseriusan dan tanggung jawab menjadi modal utama untuk memperoleh hasil
yang lebih baik. Untuk kedepannya pihak pengelola juga sudah merencanakan berbagai
pengembangan Taman Margasatwa Medan ini terlihat dari pembangunan yang sedang
direncanakan untuk melengkapi Taman Margasatwa Medan ini. Guna menjadikan lokasi ini
sebagai areal konservasi, penelitian, edukasi dan rekreasi yang lebih baik dan menyenangkan.

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang perlu ditinjau
ulang oleh pihak pengelola Taman Margasatwa Medan sebagai sarana konservasi, edukasi,
penelitian terlebih sebagai sarana rekreasi, sebagaimana yang menjadi bahan kajian skripsi ini.
Sesuai dengan logo pariwisata yakni Sapta Pesona, yang berisikan tentang pelayanan:
keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, kenangan. Ada beberapa
pelayanan yang akan lebih baik jika Kebun Binatang (Taman Margasatwa) Medan mampu
mengembangkannya.

1. Dari segi keamanan, kebun binatang Medan yang setiap harinya hanya mempekerjakan
satu satpam (security) pada pagi dan siang hari, alangkah baiknya untuk lebih menambah
jumlah satpam yang bertugas pada shif tersebut melihat kondisi objek wisata ini yang
dipenuhi aneka satwa yang didalamnya juga termasuk satwa buas, dan luasnya areal
Taman Margasatwa ini sehingga untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan baiknya
pihak pengelola untuk lebih menambahkan anggota satpam pada pagi dan siang hari yang
disebar di beberapa wilayah di lokasi tersebut.
2. Pelayanan lain yang mungkin dapat dikembangkan yaitu ketertiban, hal ini dapat kita
kaitkan dengan ketertiban para pedagangan di dalam areal Kebun Binatang Medan. Ada
beberapa pedagang yang menggunakan lokasi untuk berdagang di area-area yang
terlarang. Untuk hal ini demi menjaga keindahan Taman ini sebaiknya pihak pengelola
memberikan sosialisasi tentang aturan berdagang sehingga tercipta suasana yang lebih
tertib dan menarik sebagai salah satu wadah rekreasi dan bersantai keluarga.

3. Sisi lain yang perlu di perhatikan pengelola Kebun Binatang (taman Margasatwa) Medan
adalah perawatan infrastuktur fasilitas yang ada, seperti fasilitas toilet yang beberapa
diantaranya sudah dalam keadaan rusak atau tidak terawat lagi. Sebagai tempat wisata
toilet merupakan salah satu sarana penting guna memberikan pelayanan yang memuaskan
bagi para pengunjung, kerusakan beberapa toilet tersebut dinilai sangat buruk
dikarenakan setiap pengunjung yang menggunakan jasa Toilet sebenarnya dikenakan
biaya Rp.1000 sehingga dana dari retribusi tersebut seharusnya dapat digunakan kembali
untuk perbaikan serta perawatan toilet. Dalam hal ini pihak pengelola Kebun Binatang
(Taman Margasatwa) Medan perlu memberikan perhatian khusus guna kelanjutan
pengelolaan toilet. Selanjutnya fasilitas musholah yang lokasinya kurang terlihat dan
sudah dikelilingi semak, fasilitas kandang satwa yang sudah rusak harus segera ditindak
lanjuti karena fisilitas ini merupakan salah satu fasilitas yang vital guna kelangsungan
hidup satwa dan fasilitas permainan yang ada sebaiknya disebar kebeberapa area di lahan
Kebun Binatang sehingga pengunjung tidak hanya berpatok akan satu area saja tetapi
dapat disisipkan di lahan-lahan yang kosong, hal itu juga dapat mencegah kebosanan
pengunjung saat mengelilingi Kebun Binatang (taman Margasatwa) Medan yang luas ini.
4. Kepada pihak pengelola, dan para pengunjung (wisatawan) agar saling menjaga dan
melindungi aneka ragam keindahan satwa agar tetap dapat dilestarikan dan dipertahankan
keasliannya. Karena perawatan satwa juga perlu mendapat perhatian khusus, untuk itu
diharapkan dukungan dari semua pihak.

5. Saran ini juga dapat diberikan kepada para lembaga pendidikan untuk lebih
memaksimalkan Kebun Binatang (Taman Margasatwa) Medan sebagai lokasi penelitian

atau pembelajaran bagi siswa/i SD, SMP, SMA/SMK dan perguruan tinggi tentang dunia
flora dan fauna, sehingga berguna bagi pengetahuan dan pemahaman mereka tentang
penting nya menjaga lingkungan untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Jurnal, july 2008. Adakah Kepedulian di Kebun Binatang Medan, Inside
Sumatra, 42,44.
Kodhyat,H. 1996. Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia,
Gramedia, Jakarta.
Marpaung, Happy. 2002. Pengetahuan Pariwisata, Alfabeta, Bandung.
Menteri Kehutanan, Surat keputusan No. 479/Kpts-II/1998 Tentang pedoman
umum kebun binatang.
Nyoman, S, Pendit. 2002. Ilmu Pariwisata sebuah Pengantar Perdana,
Pradnya Paramita, Jakarta.
Pitana, I Gde dan Diarta Surya I ketut. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Andi
Offset, Yogyakarta.
Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 7 & 8 Tahun 1999
Tentang Pengawetan dan Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Dan Satwa
Liar.
Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 9 tahun 1990 tentang
Kepariwisataan.
Simanjuntak, A Bungaran dan Sosrodiharjo S. 2009. Metode Penelitian Sosial,
Bina Media Perintis, Medan.
Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata, Andi Offset, Yogyakarta.
Yoeti, Oka, A. 1980. Pemasaran Pariwisata, Angkasa, Bandung.
. 1985. Pengantar Ilmu Kepariwisataan, Angkasa, Bandung.
. 1991. Penuntun Praktis Pariwisata Profesional, Angkasa,

Bandung.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_binatang (diakses 12 februari 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Binatang_Medan (diakses 12 februari 2012)