Pengaruh Biaya Pemeliharaan Objek Wisata terhadap Tingkat Pendapatan (Studi Kasus pada Kebun Binatang Bandung).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Indonesia has many tourist attractions with its uniqueness and beauty of each. It can attract people to come visit so that it can generate revenue. Attractions need to be maintained so that the condition of Attraction is concerned can properly maintained. Attractions that are well maintained will affect the level of income that would be obtained.This research has the objective to determine the development of maintenance costs in 2006-2010, to determine the revenue growth in 2006-2010 and the influence of maintenance costs on the level of income in the year 2006-2010. The method of research used descriptive analysis methodology that the author is a research method that aims to collect, process, present, and analyze data in order to provide a clear picture of the object to be studied so that it can make a conclusion. The data used are the maintenance costs and revenue per month 2006-2010. The form of hypothesis testing, the authors performed statistical tests of regression and simple correlation analysis. The results showed that the influence of maintenance costs to income amounted to 97.6%, while the influence of other factors is not examined by 2.4%. While the magnitude of the correlation coefficient is 0.988. The equation of the straight line formed by the Y = 103.000.000 +1.873 X. Based on the t test, maintenance costs have a significant effect on income and relationship maintenance costs with revenues very tight.


(2)

ABSTRAK

Indonesia memiliki banyak tempat objek wisata dengan keunikan dan keindahan yang dimilikinya masing-masing. Hal tersebut dapat menarik kunjungan masyarakat untuk datang sehingga dapat menghasilkan pendapatan. Objek wisata tersebut perlu dipelihara agar kondisi objek wisata yang bersangkutan dapat terjaga dengan baik. Objek wisata yang terpelihara dengan baik akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang akan diperoleh. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perkembangan biaya pemeliharaan tahun 2006-2010, untuk mengetahui perkembangan pendapatan tahun 2006-2010 dan pengaruh biaya pemeliharaan terhadap tingkat pendapatan pada tahun 2006-2010. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metodologi deskriptif analisis yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek yang akan diteliti sehingga dapat membuat suatu kesimpulan. Data yang digunakan adalah biaya pemeliharan dan pendapatan per bulan tahun 2006-2010. Adapun bentuk pengujian hipotesis, penulis melakukan uji statistik analisis regresi dan korelasi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh biaya pemeliharan terhadap pendapatan adalah sebesar 97,6%, sedangkan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti sebesar 2,4%. Sedangkan besarnya koefisien korelasi adalah 0,988. Adapun persamaan garis lurus yang terbentuk yaitu Y= 103.000.000 + 1,873X. Berdasarkan uji t, biaya pemeliharan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan dan hubungan biaya pemeliharan dengan pendapatan sangat erat.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar belakang masalah... 1

1.2Identifikasi masalah ... 5

1.3Maksud dan tujuan penelitian ... 5

1.4Kegunaan penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Biaya ... 8

2.1.1 Pengertian Biaya ... 8


(4)

2.1.3 Pengukuran Biaya ... 12

2.1.4 Pengakuan Biaya ... 14

2.1.5 Biaya Pemeliharaan ... 15

2.2 Akuntansi Biaya ... 23

2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya ... 23

2.2.2 Peran Akuntansi Biaya Dalam Manajemen Perusahaan . 23 2.3 Pendapatan ... 25

2.3.1 Pengertian Pendapatan ... 25

2.3.2 Sumber-sumber Pendapatan ... 26

2.3.3 Pengukuran Pendapatan ... 27

2.3.4 Pengakuan Pendapatan ... 28

2.4 Hubungan Antara Biaya Pemeliharaan dengan Pendapatan ... 29

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 31

3.1Objek Penelitian ... 31

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

3.1.2 Visi dan Misi Kebun Binatang Tamansari ... 33

3.1.3 Struktur Organisasi PT. Lapang Jaya ... 34

3.1.4 Job Descrition ... 37

3.2Metoda Penelitian ... 39

3.2.1 Metoda yang Digunakan ... 39

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 39


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2.4 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Hasil penelitian ... 48

4.1.1 Realisasi Biaya Pemeliharaan ... 48

4.1.2 Realisasi Pendapatan ... 55

4.2 Pengaruh Biaya Pemeliharaan Terhadap Tingkat Pendapatan ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1Kesimpulan ... 65

5.2Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 69


(6)

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... .. 41

Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 45

Tabel 4.1 Biaya Pemeliharan Tahun 2006-2007 ... 49

Tabel 4.2 Biaya Pemeliharan Tahun 2008-2009 ... 51

Tabel 4.3 Biaya Pemeliharan Tahun 2010 ... 53

Tabel 4.4 Pendapatan Tahun 2006-2007 ... 55

Tabel 4.5 Pendapatan Tahun 2008-2009 ... 57


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

No Tabel Halaman


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

Lampiran A Hasil Perhitungan SPSS 17.00 ... 70 Lampiran B Daftar Riwayat Hidup ... 71


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna dunia. Terdapat banyak tempat yang memiliki keunikannya tersendiri sehingga menimbulkan keanekaragaman yang tinggi. Dengan keunikan yang dimiliki banyak jenis wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan yaitu wisata fauna, wisata agro, wisata alam, wisata bahari, wisata rekreasi dan berbagai jenis wisata lainnya yang terletak di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Keanekaragaman yang dimiliki oleh Indonesia akan menimbulkan daya jual yang tinggi. Keunikan dan keindahan lingkungan alam tropis ini merupakan sumberdaya potensial penting yang Indonesia miliki dibanding negara lain.

Keunikan dan keindahan alam yang terdapat di Indonesia harus dikembangkan secara optimal sehingga menjadi salah satu keunggulan yang dapat dimiliki oleh Indonesia, terutama di bidang pariwisata. Keunikan dan keindahan yang dimiliki oleh masing-masing objek wisata dapat menjadi potensi untuk menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri untuk berlibur di tempat-tempat yang wisatawan ingin di kunjungi. Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Disamping itu sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan obyek wisata. Semakin baik kelengkapan sarana dan prasarana objek wisata maka wisatawan akan datang semakin banyak. Semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia akan


(10)

BAB I Pendahuluan

2

berdampak pada tingkat pendapatan yang diperoleh terutama di bidang sektor pariwisata. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta guna menarik simpati para wisatawan untuk berlibur di Indonesia dengan cara melakukan promosi, memperkenalkan budaya-budaya yang ada di acara-acara tertentu, mengadakan acara yang dapat memperkenalkan tempat-tempat wisata.

Tanpa diimbangi dengan melakukan pemeliharaan dan pengembangan objek wisata yang ada, program-program yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta untuk menarik wisatawan yang mau berkunjung ke objek wisata akan terlihat percuma. Objek wisata yang kurang terawat dan terjaga kondisinya akan mengecewakan wisatawan yang berkunjung karena tak sesuai dengan yang diharapkan. Rasa kecewa yang dimiliki saat mengunjungi objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan akan membuatnya enggan untuk datang kembali ke tempat tersebut. Bila hal tersebut terjadi maka akan berpengaruh pada pendapatan yang diperoleh dan citra yang dimiliki akan tercoreng. Oleh karena itu, objek wisata harus dirawat dan dijaga dengan sebaik mungkin. Dengan kondisi tempat objek wisata yang terjaga wisatawan akan berkunjung kembali ke objek wisata tersebut.

Pengelola objek wisata akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayan yang terbaik demi kenyaman dan kepuasan pengunjung yang datang. Pengelola melakukan hal tersebut untuk menjaga dan berusaha untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang. Objek wisata dikatakan berhasil jika dapat melaksanakan Sapta Pesona. Sapta Pesona adalah tujuh kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah agar wisatawan memperpanjang masa tinggal (length of stay) di suatu tempat wisata atau daerah wisata serta memperoleh kepuasan atas kunjungannya yang


(11)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 3

meliputi aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan. Wisatawan akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut untuk mengunjungi suatu tempat wisata atau objek wisata.

Tujuan wisatawan melakukan rekreasi ke suatu objek wisata adalah menginginkan suasana yang baru bagi wisatawan yang bersangkutan, berkumpul dan liburan dengan keluarga, mencoba sesuatu yang baru, bercengkrama, berpetualang. Dengan melakukan rekreasi maka akan timbul semangat bari bagi wisatawan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Semangat wisatawan yang demikian justru harus menjadi suatu dorongan guna memelihara objek wisata yang ada, karena tanpa adanya pemeliharan objek wisata yang ada akan berdampak pada lingkungan objek wisata yang rusak. Untuk menjaga kondisi tempat wisata maka perlu dilakukan pemeliharaan dan perawatan. Pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan terhadap objek wisata bertujuan untuk membuat rasa nyaman kepada pengunjung untuk menikmati objek wisata. Selain itu, pemeliharan dan perawatan yang dilakukan terhadap tempat wisata akan meningkatkan jumlah pengunjung yang datang sehingga meningkatkan jumlah pendapatan yang akan diraih oleh tempat objek wisata yang bersangkutan. Untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan objek wisata memerlukan biaya yang tak sedikit jumlahnya. Biaya ini dikenal dengan biaya pemeliharan dan perbaikan.

Pada praktiknya manajemen mengalami kesulitan dalam melaksanakan pengelolaan dan pemeliharaan objek wisata yang disebabkan perilaku yang kurang baik dari pengunjung, kerja sama yang kurang optimal dari antar bagian pemeliharaan, dan keterbatasan dana yang dimiliki. Perilaku yang kurang baik dari pengunjung merupakan salah satu kesulitan yang dihadapi oleh pihak pengelola


(12)

BAB I Pendahuluan

4

objek wisata untuk menjaga kondisi objek wisata. Perilaku yang kurang baik dari pengunjung dapat menyebabkan kejadian-kejadian yang tak diharapkan pada objek wisata. Pengelola objek wisata berusaha sebaik mungkin untuk meminimalisir kejadian-kejadian yang tak diharapkan untuk menjaga kondisi objek wisata. Faktor lain yang menjadi hambatan yang dialami oleh pengelola objek wisata untuk mengelola dan memelihara objek wisata adalah kerja sama yang kurang optimal dari antar bagian pemeliharaan. Kerja sama yang kurang optimal berakibat pada hasil pemeliharan yang kurang optimal pada sarana dan sarana pada objek wisata. Sarana prasaran yang kurang terawat akan berpengaruh pada tingkat kunjungan masyarkat ke tempat objek wisata yang bersangkutan. Faktor yang lain yang menjadi hambatan yang dialami oleh pengelola objek wisata untuk mengelola dan memelihara objek wisata adalah keterbatasan dana yang dimiliki. Keterbatasan dana yang dimiliki oleh pengelola objek wisata untuk merawat dan mengelola objek wisata akan berdampak pada pengembangan objek wisata yang kurang optimal. Untuk mempertahankan kondisi objek wisata yang ada diperlukan biaya pemeliharaan yang memadai. Semakin besar biaya pemeliharaan yang dikeluarkan suatu objek wisata maka objek wisata tersebut dapat dikembangkan secara optimal dan pada tingkat tertentu dapat meningkatkan pendapatan objek wisata yang diperoleh dari tiket masuk karena meningkatnya jumlah pengunjung yang datang ke objek wisata tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana peranan biaya pemeliharaan objek wisata terhadap minat kunjungan wisatawan dengan mengambil judul “Pengaruh Biaya

Pemeliharaan Objek Wisata Terhadap Tingkat Pendapatan”.


(13)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 5

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan biaya pemeliharaan objek wisata Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.

2. Bagaimana perkembangan pendapatan objek wisata Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010

3. Bagaimana pengaruh biaya pemeliharaan objek wisata Kebun Binatang Bandung terhadap tingkat pendapatan objek wisata Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk :

1. Memberikan gambaran mengenai perkembangan biaya pemeliharan objek wisata Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.

2. Memberikan gambaran mengenai perkembangan pendapatan objek wisata Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.

3. Mengkaji dan memberikan gambaran mengenai pengaruh biaya pemeliharaan objek wisata Kebun Binatang Bandung terhadap tingkat pendapatan Kebun Binatang Bandung.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Membuktikan perkembangan biaya pemeliharan objek wisata Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.


(14)

BAB I Pendahuluan

6

2. Membuktikan perkembangan pendapatan objek wisata Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.

3. Membuktikan besaran dari pengaruh biaya pemeliharaan objek wisata Kebun Binatang Bandung terhadap tingkat pendapatan Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.

1.4

Kegunaan Penelitian

Dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak tertentu yaitu:

1. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembanding wacana pengetahuan bagi penulis tentang masalah yang akan diteliti, khususnya pengaruh biaya pemeliharaan terhadap pendapatan sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai kesesuaian antara fakta yang ada di lapangan dengan teori yang ada.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk merencanakan dan menetapkan biaya pemeliharaan yang akan dilakukan.

3. Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan mengenai biaya pemeliharan dalam meningkatkan pendapatan operasional.


(15)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 7

4. Pihak lain

Sebagai referensi maupun pembanding bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai biaya pemeliharaan dan perbaikan.


(16)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh biaya

pemeliharaan objek wisata terhadap tingkat pendapatan, maka penulis mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Besarnya biaya pemeliharaan yang dilakukan mengalami peningkatan dari

tahun 2006-2009 tetapi di tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan

tahun 2009 karena biaya pemeliharaan bergantung pada tingkat kunjungan

masyrakat ke objek wisata yang bersangkutan.

a. Biaya pemeliharaan tahun 2006 sebesar Rp 2.312.759.215 dengan tingkat kunjungan 579.580 orang.

b. Biaya pemeliharaan tahun 2007 sebesar Rp 3.285.747.378 dengan tingkat kunjungan 657.365 orang.

c. Biaya pemeliharaan tahun 2008 sebesar Rp 3.736.475.812 dengan tingkat kunjungan 695.292 orang.

d. Biaya pemeliharaan tahun 2009 sebesar Rp 4.345.626.485 dengan tingkat kunjungan 758.770 orang.

e. Biaya pemeliharaan tahun 2010 sebesar Rp 3.114.782.456 dengan tingkat kunjungan 715.433 orang.

2. Besarnya pendapatan yang dilakukan mengalami peningkatan dari tahun

2006-2009 tetapi di tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2006-2009

karena biaya pemeliharaan bergantung pada tingkat kunjungan masyrakat ke


(17)

BAB V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 66

a. Pendapatan tahun 2006 sebesar Rp 4.636.630.000 dengan tingkat kunjungan 579.580 orang.

b. Pendapatan tahun 2007 sebesar Rp 5.916.285.000 dengan tingkat kunjungan 657.365 orang.

c. Pendapatan tahun 2008 sebesar Rp 6.952.920.000 dengan tingkat kunjungan 695.292 orang.

d. Pendapatan tahun 2009 sebesar Rp

8.

346.470.000dengan tingkat kunjungan

758.770 orang.

e. Pendapatan tahun 2010 sebesar Rp

8.

346.470.000dengan tingkat kunjungan

715.433 orang.

3. Pengaruh biaya pemeliharaan terhadap tingkat pendatan adalah sebesar 97,6%.

Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya

pemeliharaan yang tidak ditinjau dalam penelitian ini, seperti promosi yang

dilakukan. Besarnya koefisien korelasi adalah 0,988. Adapun persamaan garis

lurus yaitu Y= 103.000.000 + 1,873X. Berdasarkan uji t, t hitung (11,040) >

ttabel (4,541), biaya pemeliharan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

dan hubungan biaya pemeliharaan dengan pendapatan sangat erat.

5.2

Saran

Berdasarkan kwsimpulan tersebut penulis mencoba memberikan saran yang

kiranya dapat memberikan masukan bagi perusahaan mengenai biaya pemeliharaan

dalam hubungannya dengan peningkatan pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian,


(18)

BAB V Simpulan dan Saran 67

1. Untuk Perusahaan

a. Perusahaan melakukan pemeliharaan secara terus-menerus guna menjaga

kondisi kelestarian dari objek wisata yang bersangkutan serta flora dan fauna

dari objek wisata yang ada. Bila pemeliharan tidak dilakukan secara terus

menerus tingkat kelestarian objek wisata beserta isinya tidak dapat terjaga

dengan baik.

b. Pemeliharaan dilakukan sebelum adanya laporan mengenai kondisi-kondisi

objek wisata mengalami kerusakan guna mecegah kerusakan-kerusakan objek

wisata serta berkurangnya jumlah flora fauna yang dimiliki oleh objek wisata

yang bersangkutan.

c. Untuk meningkatkan pendapatan, perusahaan sebaiknya melakukan promosi

guna meningkatkan tingkat kunjungan masyarakat yang akan berkunjung

dengan cara mengadakan acara di tempat objek wisata, mengadakan paket

liburan.

2. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai biaya pemeliharaan

terhadap biaya pendapatan, maka sebaiknya ruang lingkup penelitan tidak

hanya dilakukan pada perusahaan wisata, akan tetapi dilakukan pada jenis

perusahaan lainnya.

b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang apakah

terdapat variabel - variabel lain yang dapat mempengaruhi pendapatan selain


(19)

68 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Kaplan, Matsumura, dan Young. 2009. Akuntansi Manajemen. Edisi 5. dialihbahasakan oleh Miranti Kartika Dewi. Jakarta : Index

Hammer, Carter dan Usry. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi 13, Buku 2. Jakart : Salemba.

Hansen dan Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen, edisi 7 buku 1, dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari dan Peny Arnos Kwari, Jakarta: Salemba Empat.

Hendriksen. Eldon, S. 2000. Teori Akuntansi, edisi 5, dialihbahasakan oleh M. Sinaga, Jakarta: Interaksa

Hongren, Datar, dan Foster. 2008. Akuntansi Biaya. Edisi 11, jilid 2. Jakarta : Index

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Moh Nazir. 2005. Metode Penelitian. Edisi keenam. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Mulyadi. 2003. Akuntansi Biaya, edisi 6 .Yogyakarta: Aditya Media

Nakajima 1989, TPM Development Program “Implementing Total Productive

Maintenance”, Jakarta: Productivity Press

Simangunsong, A. O dan Johannes Ridan. 2004. Akuntansi Biaya. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer.

Stice, Earl K James D. Stice dan K Fred Skounsen. 2004, Akuntansi Intermediate, edisi15

Jakarta : Salemba Empat.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Kedua belas. Bandung: CV Alfabeta

Sofyan Assauri. 2004. Manajemen Produksi Dan Operasi.Edisi Revisi. Jakarta : Fe Universitas Indonesia

Suwardjono. 2002. Akuntansi Pengatar. Edisi ketiga, bagian 1. Yogyakarta: BPFE


(1)

BAB I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 6

2. Membuktikan perkembangan pendapatan objek wisata Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.

3. Membuktikan besaran dari pengaruh biaya pemeliharaan objek wisata Kebun Binatang Bandung terhadap tingkat pendapatan Kebun Binatang Bandung pada tahun 2006-2010.

1.4

Kegunaan Penelitian

Dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak tertentu yaitu:

1. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembanding wacana pengetahuan bagi penulis tentang masalah yang akan diteliti, khususnya pengaruh biaya pemeliharaan terhadap pendapatan sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai kesesuaian antara fakta yang ada di lapangan dengan teori yang ada.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk merencanakan dan menetapkan biaya pemeliharaan yang akan dilakukan.

3. Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan mengenai biaya pemeliharan dalam meningkatkan pendapatan operasional.


(2)

BAB I Pendahuluan

7

4. Pihak lain

Sebagai referensi maupun pembanding bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai biaya pemeliharaan dan perbaikan.


(3)

65 Universitas Kristen Maranatha

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh biaya pemeliharaan objek wisata terhadap tingkat pendapatan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Besarnya biaya pemeliharaan yang dilakukan mengalami peningkatan dari tahun 2006-2009 tetapi di tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 karena biaya pemeliharaan bergantung pada tingkat kunjungan masyrakat ke objek wisata yang bersangkutan.

a. Biaya pemeliharaan tahun 2006 sebesar Rp 2.312.759.215 dengan tingkat kunjungan 579.580 orang.

b. Biaya pemeliharaan tahun 2007 sebesar Rp 3.285.747.378 dengan tingkat kunjungan 657.365 orang.

c. Biaya pemeliharaan tahun 2008 sebesar Rp 3.736.475.812 dengan tingkat kunjungan 695.292 orang.

d. Biaya pemeliharaan tahun 2009 sebesar Rp 4.345.626.485 dengan tingkat kunjungan 758.770 orang.

e. Biaya pemeliharaan tahun 2010 sebesar Rp 3.114.782.456 dengan tingkat kunjungan 715.433 orang.

2. Besarnya pendapatan yang dilakukan mengalami peningkatan dari tahun 2006-2009 tetapi di tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2006-2009 karena biaya pemeliharaan bergantung pada tingkat kunjungan masyrakat ke objek wisata yang bersangkutan.


(4)

BAB V Simpulan dan Saran 66

a. Pendapatan tahun 2006 sebesar Rp 4.636.630.000 dengan tingkat kunjungan 579.580 orang.

b. Pendapatan tahun 2007 sebesar Rp 5.916.285.000 dengan tingkat kunjungan 657.365 orang.

c. Pendapatan tahun 2008 sebesar Rp 6.952.920.000 dengan tingkat kunjungan 695.292 orang.

d. Pendapatan tahun 2009 sebesar Rp

8.

346.470.000dengan tingkat kunjungan

758.770 orang.

e. Pendapatan tahun 2010 sebesar Rp

8.

346.470.000dengan tingkat kunjungan

715.433 orang.

3. Pengaruh biaya pemeliharaan terhadap tingkat pendatan adalah sebesar 97,6%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya pemeliharaan yang tidak ditinjau dalam penelitian ini, seperti promosi yang dilakukan. Besarnya koefisien korelasi adalah 0,988. Adapun persamaan garis lurus yaitu Y= 103.000.000 + 1,873X. Berdasarkan uji t, t hitung (11,040) > ttabel (4,541), biaya pemeliharan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan dan hubungan biaya pemeliharaan dengan pendapatan sangat erat.

5.2

Saran

Berdasarkan kwsimpulan tersebut penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat memberikan masukan bagi perusahaan mengenai biaya pemeliharaan dalam hubungannya dengan peningkatan pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :


(5)

BAB V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

67

1. Untuk Perusahaan

a. Perusahaan melakukan pemeliharaan secara terus-menerus guna menjaga kondisi kelestarian dari objek wisata yang bersangkutan serta flora dan fauna dari objek wisata yang ada. Bila pemeliharan tidak dilakukan secara terus menerus tingkat kelestarian objek wisata beserta isinya tidak dapat terjaga dengan baik.

b. Pemeliharaan dilakukan sebelum adanya laporan mengenai kondisi-kondisi objek wisata mengalami kerusakan guna mecegah kerusakan-kerusakan objek wisata serta berkurangnya jumlah flora fauna yang dimiliki oleh objek wisata yang bersangkutan.

c. Untuk meningkatkan pendapatan, perusahaan sebaiknya melakukan promosi guna meningkatkan tingkat kunjungan masyarakat yang akan berkunjung dengan cara mengadakan acara di tempat objek wisata, mengadakan paket liburan.

2. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai biaya pemeliharaan terhadap biaya pendapatan, maka sebaiknya ruang lingkup penelitan tidak hanya dilakukan pada perusahaan wisata, akan tetapi dilakukan pada jenis perusahaan lainnya.

b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang apakah terdapat variabel - variabel lain yang dapat mempengaruhi pendapatan selain dari biaya pemeliharaan, misalnya promosi yang dilakukan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Kaplan, Matsumura, dan Young. 2009. Akuntansi Manajemen. Edisi 5. dialihbahasakan oleh Miranti Kartika Dewi. Jakarta : Index

Hammer, Carter dan Usry. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi 13, Buku 2. Jakart : Salemba.

Hansen dan Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen, edisi 7 buku 1, dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari dan Peny Arnos Kwari, Jakarta: Salemba Empat.

Hendriksen. Eldon, S. 2000. Teori Akuntansi, edisi 5, dialihbahasakan oleh M. Sinaga, Jakarta: Interaksa

Hongren, Datar, dan Foster. 2008. Akuntansi Biaya. Edisi 11, jilid 2. Jakarta : Index Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Moh Nazir. 2005. Metode Penelitian. Edisi keenam. Ghalia Indonesia, Jakarta. Mulyadi. 2003. Akuntansi Biaya, edisi 6 .Yogyakarta: Aditya Media

Nakajima 1989, TPM Development Program “Implementing Total Productive Maintenance”, Jakarta: Productivity Press

Simangunsong, A. O dan Johannes Ridan. 2004. Akuntansi Biaya. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer.

Stice, Earl K James D. Stice dan K Fred Skounsen. 2004, Akuntansi Intermediate, edisi15

Jakarta : Salemba Empat.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Kedua belas. Bandung: CV Alfabeta

Sofyan Assauri. 2004. Manajemen Produksi Dan Operasi.Edisi Revisi. Jakarta : Fe Universitas Indonesia

Suwardjono. 2002. Akuntansi Pengatar. Edisi ketiga, bagian 1. Yogyakarta: BPFE Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE