PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 KUALA T.P. 2012/2013.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 KUALA

T.P 2012/2013

Oleh :

Fernando Lumban Batu NIM 409121028

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD menggunakan Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Purwanto,S.Si, Dr. Derlina,M.Si Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku dosen penguji dan dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, dan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku ketua jurusan fisika dan ketua program studi pendidikan fisika FMIPA UNIMED.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Purwito,M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Kuala, Dra. Harta Tarigan selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Jasmer Lumban Batu dan Ibunda Ristauli Br. Nainggolan yang terus memberikan motivasi dan doa serta


(4)

v

kasih sayang yang tak pernah henti diberikan kepada penulis. Kepada ketiga adik tersayang Efrin Jackson Lumban Batu, Roida Lasmaria Lumban Batu, dan Jo Hakim Verlano Lumban Batu banyak berperan dalam memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Perkuliahan hingga selesainya skripsi ini. Kepada Uda dan Tante Desi yang telah memberikan dukungan moril dan materil selama perkuliahan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat terdekat penulis, yaitu Siska Watyna Br. Sembiring, dan teman – teman fisika Dik B 09 yang tak dapat dituliskan namanya satu persatu yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis. Kepada teman – teman satu kos (Pomo, Ngantuk, Edy Pizu, Brutus, Parmin, dan Draco) yang telah memberi dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. Serta sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juni 2013 Penulis,

Fernando Lumban Batu NIM. 409121028


(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II

SMA NEGERI 1 KUALA T.P 2012/2013 Fernando Lumban Batu (409121028)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan penerapan model Student Team Achievment Division menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013 dan Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan penerapan model Student Team Achievment Division menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas kelas X SMA Negeri 1 Kuala yang berjumlah 7 kelas. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas X-C dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD menggunakan animasi dan kelas X-E dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu : 1) tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid oleh validator dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa.

Dari hasil penelitian diperoleh data nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 46,6 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 46,7. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan pembelajaran pembelajaran STAD sebesar 75,3 sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes siswa 64,8. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,23 > 1,705 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 78. Hal ini berarti Ha terima yang berarti ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013.


(6)

v

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 6

2.1.1 Penegertian Belajar 6

2.1.2 Hakikat Hasil Belajar 7

2.1.2.1 Ranah kognitif 8

2.1.2.2 Ranah Afektif 8

2.1.2.3 Ranah Psikomotorik 9

2.1.2.4 Kegiatan Belajar Mengajar 9

2.1.4. Kesulitan Belajar 12

2.1.5. Pengertian Model Pembelajaran 12 2.1.6. Model Pembelaaran Konvensional/Klasik 13 2.1.7. Model Pembelajaran Konstruktivisme 13 2.1.8. Model pembelajaran kooperatif 14 2.1.9. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 15 2.1.9.1 Tahap-Tahap/Sintak Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16

2.1.10 Media pembelajaran 19

2.1.11 Media animasi 20

2.2 Materi Pelajaran 20

2.3. Kerangka Konseptual 32

2.4. Hipotesis Penelitian 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34


(7)

vi

3.3. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian 34

3.3.1. Variabel Penelitian 34

3.3.2. Instrumen Penelitian 35

3.3.2.1 Uji Validitas Tes 36

3.3.3 Instrumen Aktivitas 36

3.4. Rancangan/ Desain Penelitian 36

3.5. Prosedur Penelitian 37

3.6. Organisasi Data 38

3.7. Teknik Analisis Data 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 44

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 44 4.1.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 44 4.1.2 Pengujian Analisis Data 46 4.1.2.1 Uji Normalitas Data Pretes 46 4.1.2.2 Uji Homogenitas Data Pretes 47 4.1.2.3 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 4.1.2.4 Uji Normalitas Data Postes 50 4.1.2.5 Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis 50

4.1.3 Observasi 51

4.2 Pembahasan Penelitian 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 58

5.2 Saran 58


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah proses pembelajaran model STAD 19

Tabel 2.2 Penghargaan Tim 20

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Materi Pokok Listrik Dinamis 36 Tabel 3.2. Pretest-Postest Control Group Design 38

Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen 44

Tabel 4.2. Data Pretes Kelas Kontrol 44

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretes 46

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes 47

Tabel 4.5. Uji T Pretes 47

Tabel 4.6. Nilai Postes Kelas Eksperimen 48

Tabel 4.7. Nilai Postes Kelas Kontrol 49

Tabel 4.8. Uji Normalitas Postes Kelas eksperimen dan Kelas Kontrol 50

Tabel 4.9. Uji Homogenitas Data Postes 51

Tabel 4.10. Uji T Postes 51

Tabel 4.11. Tabel Aktivitas Kelas Eksperimen 52


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Penghantar 22

Gambar 2.2. Muatan listrik q melalui penampang penghantar 22

Gambar 2.3. Rangkain listrik . 23

Gambar 2.4. Sebuah multimeter 24

Gambar 2.5. Rangkaian listrik sederhana, beserta skemanya 24 Gambar 2.6. Rangkaian amperemeter secara seri 25

Gambar 2.7. Pembacaan ampermeter 25

Gambar 2.8. Pemasangan hambatan shunt 26

Gambar 2.9. Sebuah rangkaian listrik sederhana 27

Gambar 2.10. Cara merangkai voltmeter 27

Gambar 2.11. Pembacaan voltmeter 27

Gambar 2.12. Pemasangan hambatan muka 28

Gambar 2.13 . Salah satu bentuk resistor1 29

Gambar 2.14. Susunan hambatan secara seri 30

Gambar 2.15. Susunan hambatan tersusun paralel 30 Gambar 4.1. Gambar diagram batang data pretes Eksperimen 45 Gambar 4.2. Gambar diagram batang data pretes Kontrol 46 Gambar 4.3. Gambar diagram batang data postes Eksperimen 49 Gambar 4.4. Gambar diagram batang data postes Kontrol 50 Gambar 4.5. Gambar diagram batang aktivitas kelas eksperimen 53 Gambar 4.6. Gambar diagram batang aktivitas kelas kontrol 54


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 61 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 72 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 83

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 1 93

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 2 95

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 3 97

Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal 99

Lampiran 8 Soal 111

Lampiran 9 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 118 Lampiran 10 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 120 Lampiran 11 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 122 Lampiran 12 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 124 Lampiran 13 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 126 Lampiran 14 Data Hasil Belajar Kelas Kontrol 127 Lampiran 15 Perhitungan Rata-rata Varians, dan Standar Deviasi 128

Lampiran 16 Uji Normalitas 131

Lampiran 17 Uji Homogenitas 135

Lampiran 18 Uji Hipotesis 139

Lampiran 19 Daftar Nilai kritis Untuk Uji Liliefors 145 Lampiran 20 Wilayah luas Kurva Normal 146 Lampiran 21 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F 147 Lampiran 22 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t 149 Lampiran 23 Daftar Penilaian Aktivitas 150 Lampiran 24 Daftar Penilaian Aktivitas 156 Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian 162 Persetujuan Dosen PS

Surat Izin Penelitian Surat Bukti Penelitian Surat Validator


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi masa depan, karena pendidikan selalu diorientasikasikan pada penyiapan peserta didik untuk berperan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, pengembangan sarana pendidikan sebagai salah satu prasyarat utama untuk menjemput masa depan dengan segala kesempatan dan tantangannya (Tirtarahardja,2005)

Masalah mutu pendidikan juga mencakup masalah pemerataan mutu. Didalam tap MPR RI 1988 tentang GBHN dinyatakan bahwa titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan yang disempurnakan dan ditingkatkan pengajaran ilmu pengetahuan alam dan matematika. Umumnya kondisi mutu pendidikan diseluruh tanah air menunjukkan bahwa didaerah pedesaan utamanya didaerah terpencil lebih rendah daripada didaerah perkotaan. Acuan usaha pemerataan mutu pendidikan bermaksud agar sistem persekolahan dengan segala jenis dan jenjangnya diseluruh pelosok tanah air (kota dan desa) mengalami peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing (Tirtarahardja, 2005).

Upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan, proses belajar mengajar harus ditingkatkan. Salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya Fisika yang memegang peranan penting terhadap perkembangan ilmu pengetahuan lainnya, sehingga tercapai tujuan pendidikan yang merubah tingkah laku menjadi manusia yang lebih berpotensi dan kompeten di bidang yang telah dipelajari. Penguasaan Fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi salah satu modal dasar dalam pengembangan berbagai bidang keahlian.


(12)

2

Fisika sebagai salah satu ilmu bidang sains merupakan salah satu mata pelajaran yang biasanya dipelajari melalui pendekatan matematis sehingga sering sekali ditakuti dan cenderung tidak disukai anak-anak karena pada umumnya anak-anak yang memiliki kecerdasan Logical Matematical sajalah yang menikmati fisika. Belajar fisika tidak hanya sekedar tahu matematika, tetapi lebih jauh anak didik diharapkan mampu memahami konsep yang terkandung didalamnya, menuliskannya kedalam parameter-parameter atau simbol-simbol fisis, memahami permasalahan serta menyelesaikannya secara matematis. Tidak jarang hal inilah yang menyebabkan ketidaksenangan anak didik terhadap mata pelajaran ini semakin besar (Jurnal Pendidikan Penabur oleh Piping Sugiharti).

Berdasarkan informasi dari salah seorang guru Fisika di SMA Negeri 1 Kuala, diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih rendah yaitu rata-rata 65 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai adalah 75. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman dan minat siswa untuk memahami konsep atau pola dari materi yang disampaikan guru, sehingga terdapat perilaku siswa yang sukar dikontrol guru, padahal telah banyak upaya yang dilakukan oleh guru supaya hasil belajar meningkat.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 1 Kuala dengan memberikan angket kepada 31 siswa, sebanyak 22 orang siswa atau 70,9% mengatakan bahwa fisika itu sulit dan tidak menarik. 5 orang siswa atau 16,12% mengatakan bahwa fisika itu biasa saja. 2 orang siswa atau 6,45% mengatakan bahwa fisika itu menarik.

Permasalahan diatas dapat diupayakan solusinya yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran kooperatif. Kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang berbasis siswa. Model pembelajaran kooperatif menggunakan kelompok-kelompok kecil sehingga siswa sehingga siswa saling bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif adalah solusi ideal terhadap masalah menyediakan kesempatan berinteraksi secara kooperatif dan tidak dangkal kepada


(13)

3

para siswa dari latar belakang etnik yang berbeda. Metode-metode pembelajaran kooperatif secara khusus menggunakan kekuatan dari sekolah yang menghapuskan perbedaan kehadiran para siswa dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda untuk meningkatkan hubungan antar kelompok. Dalam metode-metode ini, kerja sama diantara para siswa ditekankan melalui penghargaan dan tugas-tugas di dalam kelas dan juga penghargaan oleh guru, yang mencoba mengkomunikasikan sikap “semua untuk satu, satu untuk semua” (Slavin 2005).

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari dua model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota kelompok 4-5 orang siswa heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok (Trianto,2009).

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh peningkatan hasil belajar siswa. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Ruth ( 2011, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi Kelas XI Semester I SMAN 1 Parbuluan T.P 2010/2011, sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas hanya 60,97 tetapi setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas mencapai 68,00. Selanjutnya, Eva(2012) menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model STAD pada materi Gerak Lurus Di Kelas VII Semester II Di SMP Negeri 2 Kota Pematang Siantar T.P 2011/2012 Meningkat sebanyak 21,32%.

Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh peneliti sebelumnya dalam melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD ini diantaranya a). Fasilitas kelas yang tidak mendukung seperti meja yang tidak mudah dimodifikasi untuk membentuk kelompok, b). Pencahayaan ruangan kelas yang kurang baik sehingga pelaksanaan pembelajaran terganggu, c). Kurang dapat mengkordinir siswa dalam diskusi kelompok dan pengumpulan LKS.


(14)

4

Dengan adanya latar belakang permasalahan tersebut, Peneliti tertarik untuk meneruskan Penelitian ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang ada disekolah tersebut yaitu:

1. Pelajaran Fisika sulit dan tidak menarik.

2. Fisika cenderung diselesaikan dengan pendekatan matematis. 3. Kurangnya minat belajar siswa untuk mempelajari fisika. 4. Rendahnya hasil belajar siswa.

1.3 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran STAD

(Student Team Achievment Division) menggunakan animasi.

2. Hasil belajar siswa di SMAN 1 Kuala pada pokok bahasan Listrik Dinamis. 3. Siswa yang diteliti adalah Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P

2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan penerapan model STAD

menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013?

2. Apakah ada pengaruh hasil belajar siswa dengan penerapan model STAD menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013?


(15)

5

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan penerapan model kooperatif tipe STAD menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013.

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan penerapan model kooperatif tipe STAD menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa, memudahkan siswa dalam memahami pelajaran fisika khusunya pada pokok bahasan Listrik.

2. Sebagai informasi untuk peneliti berikutnya untuk melengkapi demi mengurangi kelemahan penelitian ini.

1.7 Defenisi Operasional

Defenisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan suatu model pembelajaran yang mengharuskan siswa bekerja bersama-sama dengan tim dan memiliki tanggung jawab untuk kemajuan kelompoknya masing-masing. 2. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang

digunakan sehari-hari dalam proses pembelajaran. Guru dalam hal ini cenderung sebagai bahan informasi utama atau teacher center learning.

3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima proses belajar mengajar selesai yang berupa nilai yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.


(16)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian hipotesis maka disimpulkan bahwa:

1. Aktivitas belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan animasi pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013 memiliki nilai rata-rata 79,68.

2. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan

animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013, hal ini sesuai dengan nilai yang dicapai oleh siswa yaitu 75,3.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperhatikan ketersedian waktu dalam melaksanakan pembelajaran agar pelakasanaan pembelajaran dapat diatur sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif. 2. Bagi penenliti selanjutnya sebaiknya dapat merancang media yang lebih

atraktif dan sederhana untuk meningkatkan daya tarik siswa terhadap materi listrik dinamis.

3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya memperhatikan ketersediaan alat dan keadaan alat yang akan digunakan dalam praktikum.

4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dibantu oleh lebih dari 2 observer untuk dapat memantau aktivitas siswa dengan baik.


(17)

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M, (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), Bumi Aksara, Jakarta

Dahar, R.W, (1989),Teori-Teori Belajar, Jakarta, Erlangga.

Dimyati, M, (2009), Belajar dan Pembelaaran, Jakarta, Rineka Cipta

Frianti, E, (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Kota Pematang Siantar T.P. 2011/2012, Skripsi FMIPA Unimed, Medan

Hamalik, O, (2001), Proses Belajar Mengajar,Bumi Aksara, Jakarta. Harjanto, (2008), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta Huda, M, (2011), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik,Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Jihad,A, (2008),Evaluasi Pembelajaran, Jakarta, Multi Press.

(http://indahnyaberbagi10.blogspot.com/2012/09/definisi-belajar-matematika.html?m=1)

Joni, R.T, (1986), Strategi Belajar Mengajar, Suatu Tinjauan Pengantar, Jakarta , Proyek Pengembangan Lembaga PendidikanTenaga Kependidikan, Ditjen

Pendidikan Tinggi

Depdikbud.( catarts.wordpress.com/2012/04/15/hakekat-belajar-mengajar/)

Kanginan, M, (2004), Fisika SMA Jilid IB, Erlangga, Jakarta

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru, Pt. RajaGrafindo Persada, Jakarta

Sagala, S, (2012), Konsep dan Makna Pembelajran,Alfabeta, Bandung

Sigalingging, R. P, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Parbuluan T.P 2010/2011, Skripsi FMIPA Unimed, Medan


(18)

60

Situmorang, M, (2011), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, Medan, FMIPA UNIMED. Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta.

Slavin, R. E, (2005), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung. Sudjana, (2005), Metode Statistika,Penerbit Tarsito, Bandung.

Tirtarahardja,U S.L. La Sulo,(2005), Pengantar Pendidikan (edisi revisi). Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Predana Media Group, Jakarta.


(1)

3

para siswa dari latar belakang etnik yang berbeda. Metode-metode pembelajaran kooperatif secara khusus menggunakan kekuatan dari sekolah yang menghapuskan perbedaan kehadiran para siswa dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda untuk meningkatkan hubungan antar kelompok. Dalam metode-metode ini, kerja sama diantara para siswa ditekankan melalui penghargaan dan tugas-tugas di dalam kelas dan juga penghargaan oleh guru, yang mencoba mengkomunikasikan sikap “semua untuk satu, satu untuk semua” (Slavin 2005).

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari dua model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota kelompok 4-5 orang siswa heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok (Trianto,2009).

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh peningkatan hasil belajar siswa. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Ruth ( 2011, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi Kelas XI Semester I SMAN 1 Parbuluan T.P 2010/2011, sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas hanya 60,97 tetapi setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas mencapai 68,00. Selanjutnya, Eva(2012) menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model STAD pada materi Gerak Lurus Di Kelas VII Semester II Di SMP Negeri 2 Kota Pematang Siantar T.P 2011/2012 Meningkat sebanyak 21,32%.

Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh peneliti sebelumnya dalam melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD ini diantaranya a). Fasilitas kelas yang tidak mendukung seperti meja yang tidak mudah dimodifikasi untuk membentuk kelompok, b). Pencahayaan ruangan kelas yang kurang baik sehingga pelaksanaan pembelajaran terganggu, c). Kurang dapat mengkordinir siswa dalam diskusi kelompok dan pengumpulan LKS.


(2)

Dengan adanya latar belakang permasalahan tersebut, Peneliti tertarik untuk meneruskan Penelitian ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang ada disekolah tersebut yaitu:

1. Pelajaran Fisika sulit dan tidak menarik.

2. Fisika cenderung diselesaikan dengan pendekatan matematis. 3. Kurangnya minat belajar siswa untuk mempelajari fisika. 4. Rendahnya hasil belajar siswa.

1.3 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division) menggunakan animasi.

2. Hasil belajar siswa di SMAN 1 Kuala pada pokok bahasan Listrik Dinamis. 3. Siswa yang diteliti adalah Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P

2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan penerapan model STAD

menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013?

2. Apakah ada pengaruh hasil belajar siswa dengan penerapan model STAD menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013?


(3)

5

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan penerapan model kooperatif tipe STAD menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013.

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan penerapan model kooperatif tipe STAD menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa, memudahkan siswa dalam memahami pelajaran fisika khusunya pada pokok bahasan Listrik.

2. Sebagai informasi untuk peneliti berikutnya untuk melengkapi demi mengurangi kelemahan penelitian ini.

1.7 Defenisi Operasional

Defenisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan suatu model pembelajaran yang mengharuskan siswa bekerja bersama-sama dengan tim dan memiliki tanggung jawab untuk kemajuan kelompoknya masing-masing. 2. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang

digunakan sehari-hari dalam proses pembelajaran. Guru dalam hal ini cenderung sebagai bahan informasi utama atau teacher center learning.

3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima proses belajar mengajar selesai yang berupa nilai yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.


(4)

58

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian hipotesis maka disimpulkan bahwa:

1. Aktivitas belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan animasi pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013 memiliki nilai rata-rata 79,68.

2. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013, hal ini sesuai dengan nilai yang dicapai oleh siswa yaitu 75,3.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperhatikan ketersedian waktu dalam melaksanakan pembelajaran agar pelakasanaan pembelajaran dapat diatur sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif. 2. Bagi penenliti selanjutnya sebaiknya dapat merancang media yang lebih

atraktif dan sederhana untuk meningkatkan daya tarik siswa terhadap materi listrik dinamis.

3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya memperhatikan ketersediaan alat dan keadaan alat yang akan digunakan dalam praktikum.

4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dibantu oleh lebih dari 2 observer untuk dapat memantau aktivitas siswa dengan baik.


(5)

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M, (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), Bumi Aksara, Jakarta

Dahar, R.W, (1989),Teori-Teori Belajar, Jakarta, Erlangga.

Dimyati, M, (2009), Belajar dan Pembelaaran, Jakarta, Rineka Cipta

Frianti, E, (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Kota Pematang Siantar T.P. 2011/2012, Skripsi FMIPA Unimed, Medan

Hamalik, O, (2001), Proses Belajar Mengajar,Bumi Aksara, Jakarta. Harjanto, (2008), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta Huda, M, (2011), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik,Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Jihad,A, (2008),Evaluasi Pembelajaran, Jakarta, Multi Press.

(http://indahnyaberbagi10.blogspot.com/2012/09/definisi-belajar-matematika.html?m=1)

Joni, R.T, (1986), Strategi Belajar Mengajar, Suatu Tinjauan Pengantar, Jakarta , Proyek Pengembangan Lembaga PendidikanTenaga Kependidikan, Ditjen

Pendidikan Tinggi

Depdikbud.(catarts.wordpress.com/2012/04/15/hakekat-belajar-mengajar/)

Kanginan, M, (2004), Fisika SMA Jilid IB, Erlangga, Jakarta

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru, Pt. RajaGrafindo Persada, Jakarta

Sagala, S, (2012), Konsep dan Makna Pembelajran,Alfabeta, Bandung

Sigalingging, R. P, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Parbuluan T.P 2010/2011, Skripsi FMIPA Unimed, Medan


(6)

Situmorang, M, (2011), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, Medan, FMIPA UNIMED. Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta.

Slavin, R. E, (2005), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung. Sudjana, (2005), Metode Statistika,Penerbit Tarsito, Bandung.

Tirtarahardja,U S.L. La Sulo,(2005), Pengantar Pendidikan (edisi revisi). Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Predana Media Group, Jakarta.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

0 4 10

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X SMA ARJUNA BANDAR LAMPUNG

0 13 55

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN E3DU DAN MODEL PEMBELAJARAN LC5E PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

0 9 67

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 17 110

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 5 94

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BUKU ELEKTRONIK DENGAN MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS UNTUK SMA KELAS X SEMESTER II

0 0 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUNGAI RAYA ARTIKEL PENELITIAN

0 0 10

PENGARUH MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 TEBAS

0 0 9

1 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN ANALOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMP

0 0 10