Peningkatan minat dan kemampuan menyimak cerita anak dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II siswa kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor Klaten tahun pelajaran 2014/2015.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK
CERITA ANAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW II SISWA KELAS 3B SDN 1
KEBONDALEM LOR KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Satria Anggara, 111134230, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan kemampuan
menyimak siswa kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui (1) apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat
meningkatkan minat belajar siswa kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor Klaten tahun
pelajaran 2014/2015. (2) apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II
dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak.

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor Klaten tahun
pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa. Objek penelitian ini adalah
peningkatan minat dan kemampuan menyimak cerita anak pada mata pelajaran
bahasa Indonesia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, kuesioner dan tes pilihan ganda. Teknik pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan minat siswa. Hal ini terbukti dari
minat belajar siswa yang mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan
siklus II. Kondisi awal rata-rata minat belajar siswa 59 dan termasuk kategori
rendah. Pada siklus I rata-rata minat belajar sebesar 71,15 dan termasuk dalam
kategori tinggi. Pada siklus II skor rata-rata minat belajar sebesar 81,65 dan
termasuk dalam kategor sangat tinggi. (2) Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak.
Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal skor rata-rata kemampuan menyimak cerita
anak sebesar 68,85 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 42,31%, pada
siklus I menjadi 74,23 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 65,38%,
kemudian pada siklus II menjadi 85,38 dengan persentase pencapaian KKM
sebesar 92,31%.

Kata kunci: Minat, Kemampuan Menyimak, jigsaw II.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
INTEREST AND IMPROVEMENT LISTENING SKILLS
STORIES OF CHILDREN WITH LEARNING MODEL
COOPERATIVE JIGSAW TYPE II CLASS 3B SDN 1
KEBONDALEM LOR KLATEN LESSONS YEAR 2014/2015

Satria Anggara, 111134230, Course Study Education of Primary School
Teachers, Teacher College and Science Education, Sanata Dharma University.
This research is motivated by the low interest and listening skills 3B grade

students at SDN 1 Kebondalem Lor. The research aims to determine (1) whether
the cooperative learning model jigsaw II can increase student interest SDN 1
class 3B Kebondalem Klaten Lor 2014/2015 school year. (2) whether the
cooperative learning model jigsaw II can improve the child's ability to listen to
the story.
This type of research is classroom action research. The subjects were
students of class 3B SDN 1 Kebondalem Lor Klaten school year 2014/2015,
amounting to 26 students. The object of this research is to increase the interest
and ability to listen to children's stories on the subjects of Indonesian. Instruments
used in this research are observation, interviews, questionnaires and multiplechoice tests. Data collection techniques used in this research is quantitative
descriptive analysis.
The results showed that: (1) The application of jigsaw cooperative
learning model type II can increase student interest. This was evident from the
students' interest has increased from the initial conditions, the first cycle and the
second cycle. Conditions average initial student interest 59 and includes a lower
category. In the first cycle the average interest in learning at 71.15 and is
included in the high category. In the second cycle the average score of 81.65 and
learning interest included in very high category. (2) The application of jigsaw
cooperative learning model type II can improve the child's ability to listen to the
story. It can be seen from the initial score of the average child's ability to listen to

stories at 68.85 with the percentage achieved KKM amounted to 42.31%, in the
first cycle to 74.23 with the percentage achieved KKM amounted to 65.38%, then
the second cycle be 85.38 with a percentage of 92.31% KKM achievement.

Keywords: Interest, Ability Listening, jigsaw II.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK
CERITA ANAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW II SISWA KELAS 3B SDN 1
KEBONDALEM LOR KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015


SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
Satria Anggara
111134230

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK
CERITA ANAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW II SISWA KELAS 3B SDN 1
KEBONDALEM LOR KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
Satria Anggara
111134230

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2015

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN
“Dia memberikan hikmah (ilmu yang berguna)
kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Barang siapa yang mendapat hikmah itu
Sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang banyak.
Dan tiadalah yang menerima peringatan
melainkan orang-orang yang berakal”.

(Q.S. Al-Baqarah: 269)
Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah Tuhan Yang Maha Esa, saya dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
Kupersembahkan karya ini untuk:
Ibuku tersayang Widarti yang telah mendukungku, memberiku motivasi dalam segala hal
serta memberikan kasih sayang yang teramat besar yang tak mungkin bisa ku balas
dengan apapun.
Bapakku tersayang Sutaryo yang telah mendukungku, menasehati, memberiku semangat,
dan motivasi dalam segala hal serta memberikan kasih sayang yang teramat besar.
Kakakku Denie Purwani dan Fitra Kurnia Widyani
terima kasih tiada tara atas segala support yang telah diberikan selama ini dan
teman-teman seperjuanganku dan adik-adik tingkat yang telah memberikan motivasi.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

MOTTO
Realisasikan Ucapan Lewat Perbuatan

Pagi Bukan Berarti Awal, Tetapi Lanjutan Dari Hari Sebelumnya
Maka Jangan Memulai Semua Dari Awal, Tetapi Teruskanlah Langkahlangkahmu

Ketika anda tidak pernah melakukan kesalahan, itu artinya anda tidak pernah
berani untuk mencoba

Jadilah diri sendiri dan jangan menjadi orang lain, walaupun dia terlihat lebih
baik dari kita

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK
CERITA ANAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW II SISWA KELAS 3B SDN 1
KEBONDALEM LOR KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Satria Anggara, 111134230, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan kemampuan
menyimak siswa kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui (1) apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat
meningkatkan minat belajar siswa kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor Klaten tahun
pelajaran 2014/2015. (2) apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II
dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak.
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor Klaten tahun
pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa. Objek penelitian ini adalah
peningkatan minat dan kemampuan menyimak cerita anak pada mata pelajaran
bahasa Indonesia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, kuesioner dan tes pilihan ganda. Teknik pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan minat siswa. Hal ini terbukti dari
minat belajar siswa yang mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan
siklus II. Kondisi awal rata-rata minat belajar siswa 59 dan termasuk kategori
rendah. Pada siklus I rata-rata minat belajar sebesar 71,15 dan termasuk dalam
kategori tinggi. Pada siklus II skor rata-rata minat belajar sebesar 81,65 dan
termasuk dalam kategor sangat tinggi. (2) Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak.
Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal skor rata-rata kemampuan menyimak cerita
anak sebesar 68,85 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 42,31%, pada
siklus I menjadi 74,23 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 65,38%,
kemudian pada siklus II menjadi 85,38 dengan persentase pencapaian KKM
sebesar 92,31%.
Kata kunci: Minat, Kemampuan Menyimak, jigsaw II.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
INTEREST AND IMPROVEMENT LISTENING SKILLS
STORIES OF CHILDREN WITH LEARNING MODEL
COOPERATIVE JIGSAW TYPE II CLASS 3B SDN 1
KEBONDALEM LOR KLATEN LESSONS YEAR 2014/2015

Satria Anggara, 111134230, Course Study Education of Primary School
Teachers, Teacher College and Science Education, Sanata Dharma University.
This research is motivated by the low interest and listening skills 3B grade
students at SDN 1 Kebondalem Lor. The research aims to determine (1) whether
the cooperative learning model jigsaw II can increase student interest SDN 1
class 3B Kebondalem Klaten Lor 2014/2015 school year. (2) whether the
cooperative learning model jigsaw II can improve the child's ability to listen to
the story.
This type of research is classroom action research. The subjects were
students of class 3B SDN 1 Kebondalem Lor Klaten school year 2014/2015,
amounting to 26 students. The object of this research is to increase the interest
and ability to listen to children's stories on the subjects of Indonesian. Instruments
used in this research are observation, interviews, questionnaires and multiplechoice tests. Data collection techniques used in this research is quantitative
descriptive analysis.
The results showed that: (1) The application of jigsaw cooperative
learning model type II can increase student interest. This was evident from the
students' interest has increased from the initial conditions, the first cycle and the
second cycle. Conditions average initial student interest 59 and includes a lower
category. In the first cycle the average interest in learning at 71.15 and is
included in the high category. In the second cycle the average score of 81.65 and
learning interest included in very high category. (2) The application of jigsaw
cooperative learning model type II can improve the child's ability to listen to the
story. It can be seen from the initial score of the average child's ability to listen to
stories at 68.85 with the percentage achieved KKM amounted to 42.31%, in the
first cycle to 74.23 with the percentage achieved KKM amounted to 65.38%, then
the second cycle be 85.38 with a percentage of 92.31% KKM achievement.

Keywords: Interest, Ability Listening, jigsaw II.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan
judul skripsi. “Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyimak Cerita Anak
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Siswa Kelas 3B SDN 1
Kebondalem Lor Klaten Tahun Pelajaran 2014/2015”
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik,
tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2.

Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Kaprodi PGSD.

3.

Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD.

4.

Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang
telah membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

5.

Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang
telah membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

6.

Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah menguji
skripsi yang ditulis oleh peneliti.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7.

Tri Suhartini, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN 1 Kebondalem Lor yang
telah memberikan izin penelitian kepada peneliti.

8.

Rudy Nurhadi W, S.Pd., selaku guru kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor yang
telah membantu peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini.

9.

Siswa/siswi SDN 1 Kebondalem Lor tahun ajaran 2014/2015 yang telah
memberikan waktu dan kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung.

10.

Para dosen Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang penuh kesabaran mendidik dan
membimbing peneliti selama menempuh kuliah.

11.

Teman-teman PGSD angkatan 2011 khususnya kelas F, yang telah berjuang
dalam suka dan duka bersama menempuh pendidikan di PGSD.

12.

Keluargaku tercinta, Bapak Sutaryo, Ibu Widarti, kakakku Denie Purwani
dan Fitra Kurnia Widyani.

13.

Yoha, Ribon, Yerico, Kejat, Thomas yang sudah mensuport agar penulis
segera menyelesaikan skripsi ini.

14.

Angelycha Dhenis yang telah menyemangati dari puncak gunung merbabu
agar penulis semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bimbingan, dukungan, dan perhatian, terimakasih untuk
semuanya.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................ 5
D. Manfaat .......................................................................................... 6

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

E. Batasan ........................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 8
A. Kajian Pustaka................................................................................ 8
1. Minat ........................................................................................ 8
2. Menyimak ................................................................................ 12
3. Cerita Anak .............................................................................. 19
4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II.................................. 21
B. Penelitian Yang Relevan ................................................................ 32
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 36
D. Hipotesis Tindakan......................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 38
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 38
B. Setting Penelitian ........................................................................... 40
C. Rencana Tindakan .......................................................................... 41
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 52
E. Instrumen Penelitian....................................................................... 53
F. Validitas ......................................................................................... 60
G. Reliabilitas ..................................................................................... 65
H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 65
1. Kriteria Keberhasilan ............................................................... 66
2. Perhitungan Minat dan Kemampuan Menyimak ..................... 67

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 71
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 71
1. Kondisi Awal ........................................................................... 71
2. Siklus I ..................................................................................... 75
3. Siklus II .................................................................................... 86
B. Pembahasan .................................................................................... 97
1. Minat Belajar ............................................................................ 98
2. Kemampuan Menyimak ........................................................... 101

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 106
A. Kesimpulan .................................................................................... 106
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 107
C. Saran ............................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 109
LAMPIRAN ..................................................................................................... 111

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Peubah dalam Penelitian .................................................................. 54
Tabel 3.2 Kisi-kisi Panduan Pengamatan Minat Siswa ................................... 55
Tabel 3.3 Kisi-kisi Panduan Wawancara Guru Kelas ...................................... 56
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Panduan Wawancara Siswa .............................................. 57
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa ............................................. 57
Tabel 3.6 Penskoran Lembar Angket ............................................................... 58
Tabel 3.7 Kisi-kisi Panduan Kuesioner Minat Siswa....................................... 58
Tabel 3.8 Penilaian Skor Minat Siswa Menggunakan PAP II ......................... 63
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ....................... 63
Tabel 3.10 Koefisien Reliabilitas ..................................................................... 65
Tabel 3.11 Kriteria Keberhasilan Minat Siswa dan Kemampuan Menyimak . 66
Tabel 4.1 Data Kuesioner Kondisi Awal ......................................................... 73
Tabel 4.2 Kemampuan Menyimak Kondisi Awal ........................................... 74
Tabel 4.3 Minat Belajar Siswa Siklus I............................................................ 80
Tabel 4.4 Kemampuan Menyimak Siswa Siklus I ........................................... 82
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Siklus I dengan Kondisi Awal dan
Target Keberhasilan Siklus I ........................................................... 84
Tabel 4.6 Minat Belajar Siswa Siklus II .......................................................... 91
Tabel 4.7 Kemampuan Menyimak Siswa Siklus II.......................................... 93
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Siklus II dengan Hasil Siklus I dan
Target Keberhasilan Siklus II .......................................................... 95

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.9 Rata-rata Minat Belajar Siswa ......................................................... 98
Tabel 4.10 Hasil Kemampuan Menyimak Siswa ............................................. 101
Tabel 4.11 Keberhasilan Pelaksanaan Penelitian ............................................. 105

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Penelitian-penelitian Sebelumnya ................................................ 35
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 37
Gambar 3.1 Bagan Langkah PTK Menurut Kemmis ....................................... 39
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Skor Rata-rata Minat Belajar Siswa ............. 99
Gambar 4.2 Peningkatan Skor Rata-rata Kemampuan Menyimak .................. 102
Gambar 4.3 Peningkatan Jumlah Skor yang Mencapai KKM ......................... 102

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

Validasi Instrumen .......................................................... 111

LAMPRAN II

Validasi Perangkat Pembelajaran .................................... 116

LAMPRAN III

Data Nilai Siswa Tahun Ajaran 2013/2014 .................... 130

LAMPRAN IV

Perangkat Pembelajaran Siklus I..................................... 132

LAMPRAN V

Perangkat Pembelajaran Siklus II ................................... 141

LAMPRAN VI

Soal Uji Empiris .............................................................. 169

LAMPRAN VII

Soal Evaluasi ................................................................... 179

LAMPRAN VIII

Hasil LKS Siklus I .......................................................... 187

LAMPRAN IX

Hasil LKS Siklus II ......................................................... 191

LAMPRAN X

Hasil Soal Evaluasi ......................................................... 195

LAMPRAN XI

Hasil Lembar Observasi .................................................. 204

LAMPRAN XII

Hasil Lembar Kuesioner ................................................. 214

LAMPIRAN XIII

Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi ......................... 224

LAMPIRAN XIV

Foto-foto Kegiatan .......................................................... 238

LAMPRAN XV

Surat Izin Penelitian ........................................................ 241

LAMPRAN XVI

Biodata ............................................................................ 244

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab I ini peneliti akan membahas tentang latar belakang masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
batasan operasional.
A. Latar Belakang
Tugas utama seorang siswa adalah belajar dengan tekun, tidak terkecuali
siswa sekolah dasar (SD). Siswa SD masih termasuk dalam kategori anakanak, sehingga selain belajar, mereka juga masih perlu bimbingan dari guru.
Melalui pendidikan yang dilaksanakan di tingkat SD, siswa diharapkan
memiliki keterampilan bahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Bahasa merupakan sarana komunikasi penting bagi
manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Bahasa dapat membantu
seseorang untuk mengungkapkan ide dan gagasan pikirannya kepada orang
lain.
Keterampilan berbahasa yang akan dibahas adalah keterampilan
menyimak. Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian dan pemahaman, untuk
memperoleh informasi, menangkap isi cerita, serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui bahasa lisan.
Sebelum anak dapat melakukan berbicara, membaca, apalagi menulis,
kegiatan menyimaklah yang pertama kali dilakukan sehingga siswa harus

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

mendapatkan pengajaran keterampilan menyimak secara memadai. Salah satu
keterampilan yang harus dikuasai di SD yaitu keterampilan menyimak cerita
anak.

Cerita

anak

mengandung

banyak

nilai

kehidupan

sehingga

pembelajaran menyimak cerita anak dapat membangun kepribadian baik bagi
siswa. (Tarigan, 2008:31). Menyimak menempati bagian paling besar dalam
komunikasi. Berdasarkan penelitian para ahli ditemukan bahwa aktivitas
menyimak lebih sering dilakukan dibanding aktivitas keterampilan berbicara,
membaca, dan menulis.
Meskipun keterampilan menyimak sangat penting, pada pelaksanaannya
kurang mendapat perhatian. Sekolah lebih mengutamakan pada keterampilan
bahasa membaca, berbicara dan menulis. Peneliti melakukan wawancara
dengan guru kelas bahasa Indonesia SDN 1 Kebondalem Lor pada Kamis, 7
Mei 2015 pukul 08.30 WIB. Hasil wawancara dengan guru kelas yaitu siswa
kelas 3B mengalami kesulitan dalam penguasaan aspek menyimak, Dalam
pembelajaran siswa hanya terbiasa mendengarkan cerita dari guru sehingga
siswa kurang berminat dalam proses pembelajaran. Slameto (2010:57)
menyebutkan minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Suatu minat dapat
dilihat dari partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang berminat terhadap
subjek tertentu cenderung akan memberikan perhatian lebih pada subjek
tersebut. Oleh karena itu, jika minat terhadap kegiatan menyimak tinggi maka
diharapkan hasil belajar menyimak akan lebih baik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Peneliti melakukan pengamatan di kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor
sebanyak 2 kali yaitu pada hari Kamis, 7 Mei 2015 dan Sabtu, 9 Mei 2015
untuk mengetahui pembelajaran dikelas. Pengamatan pada hari Kamis, 7 Mei
2015 dilakukan pada pukul 09.00 - 10.10 WIB dengan materi “Cerita
Pengalaman” kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu guru melakukan
tanya jawab namun hanya beberapa siswa saja yang aktif menjawab.
Kemudian guru memberikan soal latihan namun hanya beberapa siswa saja
yang mengerjakan tugas dari guru.
Pengamatan kedua dilakukan pada hari Sabtu, 9 Mei 2015 dilakukan
pada pukul 07.00 - 08.10 WIB dengan materi “Puisi Anak” hasilnya hanya
beberapa siswa saja yang aktif mengikuti pelajaran. Ketika guru bertanya,
siswa hanya diam dan guru harus menunjuk siswa terlebih dahulu untuk
menjawab pertanyaan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan dengan
guru mata pelajaran bahasa Indonesia, peneliti menyimpulkan bahwa dalam
pembelajaran menyimak di kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor masih
menggunakan metode ceramah dibandingkan dengan metode-metode yang
lain. Hal ini menyebabkan siswa kurang berminat dalam pembelajaran dan
dapat berpengaruh pada pencapaian tujuan pembelajaran menyimak. Siswa
mengalami kesulitan dalam penguasaan aspek menyimak ditunjukkan dengan
nilai beberapa siswa yang masih dibawah kriteria ketuntasan minimal
(KKM). Standar KKM yang harus dicapai siswa adalah 75. Dari data nilai
menyimak ada 26 siswa kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor tahun pelajaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

2014/2015 hanya 11 siswa yang nilainya di atas KKM, dan 15 siswa nilainya
masih dibawah KKM dengan nilai rata-rata 68,85.
Dari masalah yang terjadi, perlu adanya penggunaan model pembelajaran
yang tepat sehingga dapat membangkitkan minat belajar siswa. Model
pembelajaran dapat berguna sebagai perantara menyampaikan materi. Salah
satu model yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran menyimak
yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II.
Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pengajaran yang
melibatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan
tujuan bersama. Model pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi
antar siswa. Dari komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai
materi pelajarannya dengan mudah karena siswa lebih mudah memahami
penjelasan dari temannya dibandingkan penjelasan dari guru karena taraf
pengetahuan serta pemikiran merasa lebih sejalan dan sepadan.
Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalah jigsaw II. Dalam
pembelajaran ini siswa dibagi dalam kelompok-kelompok heterogen yang
diberi nama kelompok asal, untuk kemudian siswa dapat menempatkan diri
pada kelompok ahli yang akan mengerjakan tugas yang harus dibahas.
Setelah itu, siswa kembali ke kelompok asal dan bertanggung jawab kepada
kelompok akan tugas yang dikerjakan sehingga kelompok menjadi mengerti
dan siswa yang tidak tahu menjadi tahu.
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan tersebut, peneliti tertarik untuk
meneliti tentang minat dan kemampuan mengidentifikasi unsur cerita (tokoh,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

tema, latar, amanat) siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw II. Oleh karena itu, peneliti merumuskan judul
penelitian “Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyimak Cerita Anak
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II siswa kelas 3B SDN
1 Kebondalem Lor Klaten Tahun Pelajaran 2014/2015”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti merumuskan masalah yaitu:
1.

Apakah

model

pembelajaran

kooperatif

tipe

jigsaw

II

dapat

meningkatkan minat belajar siswa kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor
Klaten tahun pelajaran 2014/2015?
2.

Apakah

model

pembelajaran

kooperatif

tipe

jigsaw

II

dapat

meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas 3B SDN 1
Kebondalem Lor Klaten tahun pelajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1.

Meningkatkan minat belajar siswa kelas 3B SDN 1 Kebondalem Lor
Klaten tahun pelajaran 2014/2015 melalui model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw II.

2.

Meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas 3B SDN 1
Kebondalem Lor Klaten tahun pelajaran 2014/2015 melalui model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

D. Manfaat Penelitian
Ada sejumlah manfaat dari penelitian ini. Manfaat itu adalah sebagai
berikut ini.
1.

Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan minat belajar dan
kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas 3B SDN 1 Kebondalem
Lor pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

2.

Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan guru dapat memperoleh inspirasi dalam
melakukan penelitian tindakan kelas khususnya penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dalam upaya meningkatkan minat
dan kemampuan menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

3.

Bagi Sekolah
a. Sebagai bahan kajian untuk menumbuhkan minat dan kemampuan
menyimak pada siswa.
b. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada kepala
sekolah atau lembaga pendidikan di SD tentang penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan minat belajar dan kemampuan menyimak pada siswa.

4.

Bagi Peneliti
Peneliti medapat pengalaman baru dalam melakukan penelitian tindakan
kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II
dalam upaya meningkatkan minat dan kemampuan menyimak siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

E. Batasan Masalah
Adapun batasan pengertian dalam penelitian ini, untuk mencegah
penelitian yang meluas. Batasan tersebut adalah sebagai berikut ini.
1.

Minat adalah suatu perasaan suka dan tertarik pada suatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang memaksa.

2.

Menyimak adalah suatu kegiatan mendengarkan informasi secara lisan
dengan penuh perhatian untuk menangkap serta memahami isi pesan
yang disampaikan oleh pemberi pesan. Kegiatan menyimak dalam
penelitian ini yaitu siswa mendengarkan cerita anak menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II.

3.

Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman,
atau penderitaan orang, kejadian dan sebagainya, yang merupakan rekaan
belaka, bersifat imajinatif dan fiktif (Sugihastuti, 1999:6).

4.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II adalah suatu teknik
mengajar yang melibatkan siswa untuk saling bekerja sama dalam suatu
kelompok. Dalam proses bekerja sama terdapat tiga kali diskusi yaitu
diskusi kelompok asal, diskusi kelompok ahli, dan kembali lagi diskusi
pada kelompok asal, yang ketiganya di tekankan pada tanggung jawab
setiap anggota kelompok terhadap penguasaan materi.

5.

Siswa SD adalah siswa kelas 3B yang bersekolah di SDN 1 Kebondalem
Lor Kabupaten Klaten pada tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah
26 siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Dalam bab II ini peneliti akan membahas tentang teori-teori yang
mendukung, hasil penelitian yang mendukung, kerangka berpikir, dan hipotesis
tindakan.
A. Teori-Teori yang Mendukung
1.

Minat
a.

Pengertian Minat
minat

sebagai

kecenderungan

yang

menetap

untuk

memperhatikan dan mengenang Menurut Slameto (2010:57), minat
merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Pendapat ini sejalan dengan
pemikiran Djamarah (2011:166) yang mengemukakan beberapa
aktivitas. Suatu minat dapat dilihat dari partisipasi dalam suatu
aktivitas. Siswa yang mempunyai minat terhadap subjek tertentu
cenderung akan memberikan perhatian lebih pada subjek tersebut.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu
perasaan suka dan tertarik pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada
yang memaksa. Siswa akan memberikan perhatian lebih pada subjek
yang disukai dengan berpartisipasi aktif dalam aktivitas yang
dilakukannya. Pada penelitian ini membahas tentang penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II untuk siswa kelas 3

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

yang dikhususkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia KD. 2.2
Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara
lisan.
b. Ciri – Ciri Minat
Menurut Winkel (2004:212), seseorang mempunyai cirri-ciri
minat adalah cenderung merasa tertarik dan senang pada materi atau
topik yang sedang dipelajarinya. Minat mempunyai pengaruh yang
besar terhadap hasil belajar, karena jika siswa tidak berminat
terhadap bahan pelajaran maka akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar. Dari ciri-ciri minat yang telah dijelaskan, peneliti
menyimpulkan minat belajar dapat dibagi ke dalam empat indikator
utama yaitu perasaan senang, kemauan untuk mengembangkan diri,
sikap perhatian, dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
Pada penelitian ini, peneliti membagi minat belajar ke dalam
lima indikator utama. Pertama yaitu ekspresi perasaan senang dalam
mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia. Kedua yaitu perhatian
dalam mengikuti pelajaran. Ketiga yaitu ketertarikan siswa pada
materi. Keempat yaitu ketertarikan siswa pada metode guru. Kelima
keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Lima indikator utama minat
belajar tersebut digunakan sebagai indikator pembuatan rubrik
observasi dan angket minat belajar siswa.
Menurut Slameto (2010:57), siswa yang berminat mempunyai
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan
terus – menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda
dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam
waktu yang lama) dan belum tentu di ikuti dengan perasaan senang
dan dari sinilah akan diperoleh suatu kepuasan pada sesuatu yang
diminati tersebut.
Iskandar (2012:14-15) menyebutkan ada empat indikator minat,
yaitu sebagai berikut.
1. Ekspresi perasaan senang, yang meliputi: siswa mengikuti
pembelajaran dengan antusias, siswa tidak mengeluh jika
mendapatkan tugas dari guru, siswa datang tepat waktu sebelum
pelajaran dimulai, siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum
pelajaran dimulai, dan siswa duduk dengan tenang untuk belajar
2. Perhatian dalam mengikuti pelajaran, yang meliputi: siswa aktif
bertanya di dalam kelas, siswa aktif menjawab pertanyaan, siswa
menyimak penjelasan guru dengan seksama, siswa tidak melamun
di dalam kelas, dan siswa tidak mengobrol atau mengganggu
teman lain ketika belajar.
3. Ketertarikan siswa pada materi yang meliputi: siswa giat
membaca buku pelajaran, siswa membaca materi terlebih dahulu
sebelum diajarkan oleh guru, siswa membuat catatan, siswa serius
menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

4. Ketertarikan siswa pada metode guru, yang meliputi: siswa
menanyakan kesulitan yang dialami guru, siswa antusias dengan
metode pembelajaran yang diajarkan guru, siswa memperhatikan
saat guru menjelaskan pelajaran di dalam kelas, siswa
memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
disampaikan guru.
Dari ciri-ciri belajar yang telah dikemukakan minat memiliki
arti bahwa siswa yang berminat dalam belajar akan memiliki
perhatian, perasaan suka dan senang melalui partisipasi pada
aktivitas dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan apa yang
telah dipelajari.
c.

Cara Mengukur Minat
Minat belajar siswa dapat diukur menggunakan penilaian non
tes. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik observasi,
angket, dan wawancara yang dilakukan kepada guru dan siswa kelas
3B SDN 1 Kebondalem Lor. Margono (2007:158) menyatakan
observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian. Esterberg
(dalam Sugiyono, 2012: 317) menyatakan bahwa wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu. Sugiyono (2012:199) menyatakan angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Berdasarkan pendapat ketiga ahli di
atas peneliti akan menggunakan observasi, angket dan wawancara
sebagai alat pengukur minat.
2.

Menyimak
a.

Pengertian Menyimak
Tarigan (2008:31) menyimak sebagai suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman,

apresiasi,

serta interpretasi,

untuk

memperoleh

informasi, menangkap isi pesan, serta memahami makna komunikasi
yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa
lisan. Sejalan dengam pemikiran Anderson (dalam Tarigan, 2008:
30) menyimak dibatasi sebagai proses besar mendengarkan,
mengenal,

serta

menginterpretasikan

lambang-lambang

lisan.

Menyimak berhubungan dengan komunikasi secara lisan yang
tujuannya untuk menangkap informasi, isi atau pesan, dan
memahami makna dari komunikasi tersebut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan menyimak adalah suatu
kegiatan mendengarkan informasi secara lisan dengan penuh
perhatian untuk memahami isi pesan yang disampaikan oleh pemberi
pesan.

Isi pesan tersebut bisa disampaikan sang pemberi pesan

melalui alat dan bahasa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

b. Jenis-jenis Menyimak
Herry (2012:43) mengatakan ada dua belas jenis menyimak
yaitu

menyimak

ekstensif,

sosial/konversional,

menyimak

menyimak

intensif,

sekunder,

menyimak
menyimak

ekstetik/apresiatif kritis, menyimak konsentratif, menyimak kreatif,
menyimak interogatif, menyimak eksploratif, menyimak pasif,
menyimak selektif.
1.

Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif merupakan kegiatan menyimak yang
berhubungan dengan hal yang umum. Dalam menyimak
ekstensif, guru tidak secara langsung memberikan bimbingan
kepada siswa, tetapi siswa diberi kebebasan untuk mencerna dan
memahami hal yang disimak.

2.

Menyimak intensif
Menyimak intensif merupakan kegiatan meyimak yang lebih
diarahkan pada menyimak bahasa alamiah secara lebih bebas
dan lebih umum serta tidak perlu adanya bimbingan langsung
dari guru. Menyimak intensif dibagi dalam dua pembagian
penting yaitu menyimak intensif yang diarahkan pada butir-butir
bahasa sebagai bagian dari program pengajaran dan menyimak
intensif yang diarahkan pada pemahaman serta pengertian
umum.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3.

14

Menyimak sosial
Menyimak sosial merupakan kegiatan menyimak yang meliputi
dua hal, yang menyimak secara sopan dan menyimak penuh
perhatian. Hal ini biasanya dilakukan dalam situasi-situasi
sosial, misalnya ketika orang berbicara informal mengenai topik
tertentu yang menarik perhatian orang banyak.

4.

Menyimak sekunder
Menyimak sekunder adalah jenis menyimak secara kebetulan
saja.

5.

Menyimak ekstetik
Menyimak ekstetik merupakan fase terakhir dari kegiatan
menyimak secara kebetulan dan termasuk dalam kegiatan
ekstensif. Menyimak ekstentif bisa disebut juga menyimak
apresiatif

6.

Menyimak kritis
Menyimak kritis merupakan jenis kegiatan menyimak yang di
dalamnya sudah terlihat kurangnya keaslian serta ketidaktelitian
yang akan diamati.

7.

Menyimak konsentratif
Menyimak

konsentratif

merupakan

sejenis

telaah

untuk

mengikuti petunjuk-petunjuk, merasakan hubungan-hubungan
seperti kelas, tempat kualitas, waktu, urutan, dan sebab akibat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8.

15

Menyimak kreatif
Menyimak

kreatif

merupakan

kegiatan

menyimak

yang

mengakibatkan pembentukan atau rekonstruksi imaginatif
terhadap kesenangan-kesenangan akan bunyi, penglihatan,
gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atas
apa yang didengarkan seseorang
9.

Menyimak penyelidikan
Meyimak penyelidikan adalah jenis menyimak intensif dengan
maksud dan tujuan yang agak lebih sempit

10. Menyimak interogatif
Menyimak interogatif adalah kegiatan menyimak yang menuntut
lebih banyak konsentrasi dan seleksi
11. Menyimak pasif
Menyimak pasif merupakan jenis menyimak dalam penyerapan
suatu bahasa tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upayaupaya kita pada saat belajar teliti, belajar tergesa-gesa,
menghafal luar kepala, dan berlatih serta menguasai suatu
bahasa.
12. Menyimak selektif
Menyimak selektif merupakan jenis kegiatan menyimak yang
mempunyai keuntungan pada struktur tata bahasa, struktur yang
diserap oleh proses ini cenderung membuat kebiasaan-kebiasaan
dalam otak.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

c.

16

Tujuan Menyimak
Tujuan menyimak setiap orang beraneka ragam. Tarigan
(2008:60-61) mengemukakan delapan tujuan menyimak, yaitu
sebagai berikut ini.
1) Menyimak dengan tujuan agar memperoleh pengetahuan dari
bahan ujaran pembicara dengan kata lain menyimak bertujuan
untuk belajar
2) Menyimak dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu
dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan atau
dipagelarkan (terutama dalam bidang seni) dengan kata lain
menyimak bertujuan untuk menikmati keindahan audial.
3) Menyimak dengan maksud agar mampu menilai sesuatu yang
disimak (baik-buruk, indah-jelek, tepat-ngawur, logis-tak logis,
dan lain-lain). Dengan kata lain, menyimak bertujuan untuk
mengevaluasi.
4) Menyimak agar dapat menikmati serta menghargai sesuatu yang
disimak (pembicaraan cerita, pembacaan puisi, musik dan lagu,
dialog, perdebatan). Dengan kata lain menyimak bertujuan
untuk mengapresiasi materi simakan.
5) Menyimak agar dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasangagasan, atau perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan
lancar dan tepat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

6) Menyimak dengan tujuan agar dapat membedakan bunyi-bunyi
dengan tepat, mana bunyi yang membedakan arti (distingsi),
bunyi yang tidak membedakan arti.
7) Menyimak dengan tujuan agar dapat memecahkan masalah
secara kreatif dan analisis, sebab dari pembicara mungkin
memperoleh banyak masukan berharga.
8) Menyimak dengan tujuan untuk meyakinkan dirinya terhadap
suatu masalah atau pendapat yang selama ini diragukan dengan
kata lain menyimak secara persuasif.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
menyimak

dapat dipandang sebagai sarana, sebagai suatu

keterampilan berkomunikasi, sebagai seni, sebagai proses,
sebagai suatu response, dan sebagai pengalaman kreatif
(Tarigan, 2008:61). Dari kedelapan tujuan menyimak tersebut,
tujuan menyimak yang ditekankan pada penelitian ini adalah
menyimak untuk belajar, menyimak untuk mengevaluasi, dan
menyimak untuk mengapresiasi materi simakan. Kegiatan
menyimak yang berlangsung disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai siswa. Siswa diharapkan
mampu menghargai hal-hal yang disimak, dan memahami
materi simakan dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan.
Penelitian ini diharapkan mampu memaksimalkan keterampilan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

berbahasa yaitu keterampilan menyimak siswa kelas 3B SDN 1
Kebondalem Lor.
d. Proses Menyimak
Tarigan (2008:63) menyimak adalah suatu kegiatan yang
merupakan suatu proses. Dalam proses menyimak terdapat tahaptahap, antara lain sebagai berikut.
1) Tahap mendengar atau tahap hearing. Tahap ini baru mendengar
segala yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas
pembicaraannya.
2) Tahap memahami atau tahap understanding. Setelah mendengar
maka ada keinginan untuk mengerti atau memahami dengan
baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara.
3) Tahap menginterpretasi atau tahap interpreting. Menafsirkan
atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat
dan tersirat dalam ujaran.
4) Tahap mengevaluasi atau tahap evaluating. Penyimak mulai
menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara
mengenai keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan
kekurangan pembicara.
5) Tahap

menanggapi

atau

tahap

responding.

Penyimak,

menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima
gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam
ujaran atau pembicaraan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

Berdasarkan lima tahapan menyimak di atas, dapat
disimpulkan bahwa setiap tahapan dalam menyimak saling
berurutan dan terkait satu sama lain. Penelitian ini diharapkan
berjalan sesuai dengan kelima tahapan menyimak di atas serta
mampu memaksimalkan keterampilan menyimak siswa kelas 3B
SDN 1 Kebondalem Lor.
3.

Cerita Anak
a.

Pengertian Cerita Anak
Cerita anak adalah cerita yang ditujukan untuk anak-anak
sebagai pembacanya, jadi bukan cerita tentang anak (Hardjana,
2006:8). Tokoh dalam cerita anak tidak harus seorang anak, tetapi
bisa berupa orang tua, guru, nenek dan lain sebagainya. Cerita anak
dapat ditulis dalam bentuk cerita pendek. Cerita pendek adalah
kisahan yang memberikan kesan tunggal yang dominan tentang satu
tokoh dalam satu latar dan satu situasi dramatik.

b. Jenis – jenis Cerita Anak
Menurut Marion ( dalam Hardjana 2006:32), cerita anak dapat
dikelompokkan sebagai berikut ini.
1) Fantasi atau karangan khayal
Ini termasuk dongeng, fable, legenda dan mitos. Dalam cerita ini
semuanya benar-benar hanya khayalan, tidak berdasar pada
kenyataan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTI

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Peningkatan minat belajar PAI siswa dengan penerapan model pembelajaran tuntas di Kelas V SDN Cukanggalih II Kec. Curug Kab. Tangerang Tahun pelajaran 2013 / 2014

0 12 110

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5