PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMK YPPT GARUT PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

(1)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Batasan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Peneltian ... 5

BAB II PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF, MODEL BELAJAR KONTRUSKTIVIS, MOTIVASI, DAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF ... 7

A. Media Pembelajaran ... 7

B. Multimedia dalam Pembelajaran ... 11

C. Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran ... 13

D. Multimedia Interaktif pada Pembelajaran Fisika ... 16


(2)

F. Proses Pembelajaran Berdasarkan Pandangan

Konstrukrivis ... 18

G. Model Belajar Konstruktivis dalam Pembelajaran Konsep Pemantulan Pada Cermin Berbasis Multimedia Interaktif ... 20

H. Keterampilan Berpikir Kreatif ... 24

I. Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Dalam Pembelajaran Fisika Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ... 26

J. Hubungan Antara Materi Pemantulan pada Cermin, Multimedia Interaktif, Motivasi, dan Keterampilan Berpikir Kreatif ... 28

K. Deskripsi Materi Pemantulan Pada Cermin Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ... 30

L. Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. Metode dan Design Penelitan ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 34

C. Definisi Operasional ... 35

D. Instrumen Penelitian ... 35

E. Prosedur Penelitian ... 36

F. Alur Penelitian ... 37

G. Teknik Pengumpulan Data ... 39

H. Analisis Instrumen ... 39

I. Hasil Uji Coba Instrumen ... 43

J. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 52


(3)

2. Perbandingan Keterampilan Berpikir Kreatif Untuk Setiap Indikator pada Kelas

Ekspermen dan Kelas Kontrol ... 55

3. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Optik Geometrik, dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ... 56

4. Perbedaan Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 64

B. Pembahasan ... 65

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 66

A. Simpulan ... 71

B. Implikasi ... 71

C. Rekomendasi ... 72


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1Hasil Penelitian Penggunaan Multimedia Interaktif dalam

Pembelajaran ... 3

2.1 Pengelompokkan Media Pembelajaran ... 10

3.1 Interpretasi Tingkat Kesukaran ... 42

3.2 Distribusi Soal Keterampilan Berpikir Kreatif... 43

3.3 Katagori Tingkat Ngain ... 46

3.4 Uji Normalitas dan Homgenitas Tes Keterampian Berpikir Kreatif ... 47

3.5 Uji Varian Kedua Kelompok ... 48

3.6 Uji Beda Dua Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 49

3.7 Katagori Respon Siswa ... 51

4.1 Ngain Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa ... 52

4.2 Perbandingan Klasifikasi Persentase Ngain Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 54

4.3 Ngain Keterampilan Berpikir Kreatif untuk Setiap Indikator Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 55

4.4 Data Persentase Sikap Terhadap Setiap Pernyataan ... 57

4.5 Persentase Skor Rata-Rata Jawaban Siswa Untuk Setiap Pernyataan ... 60

4.6 Rekapitulasi Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Optik Geometri, Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Berdasarkan Indikator ... 63

4.7 Group Statistik ... 65


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 8

2.2Bagan Model Belajar Konstruktivisme ... 22

3.1 Randomized Control Group Pretest-Posttest Design ... 33

3.2 Alur Penelitian ... 38

4.1 Grafik Perbandingan Rata-Rata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif dan Rata-Rata Persentase Ngain Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 54

4.2 Grafik Perbandingan Ngain Keterampilan Beripikir Kreatif (KBKr) Untuk Setiap Indikator Antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 56


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1

A.1. Silabus (Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol) ... 77

B.1. RPP (Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol) ... 88

C.1. Lembar Kerja Siswa ... 102

Lampiran 2 A.2. Kisi-Kisi Butir Soal KBKr ... 105

B.2. Butir Soal KBKr ... 116

C.2. Lembar Jawab ... 121

D.2. Kisi-Kisi Butir Angket ... 122

E.2. Butir Angket ... 123

Lampiran 3 A.3. Rekap Hasil Uji Coba Butir Soal KBKr ... 126

Lampiran 4 A.4. Skor Tes Awal dan Tes Akhir KBKr Kelas Eksperimen ... 128

B.4. Skor Tes Awal dan Tes Akhir KBKr Kelas Kontrol ... 129

Lampiran 5 A.5. Uji Normalitas dan Homogenitas (SPSS 22) ... 130

B.5. Uji Signifikansi (SPSS 22) ... 131

C.5. Analisis Data Angket Siswa ... 132

Lampiran 6 A.6. Story Board MMI ... 136 Lampiran 7

A.7. Surat Ijin Penelitian B.7. Lembar Judgement Lampiran 8


(7)

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Fisika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang gejala dan peristiwa alam beserta dengan antar-aksinya. Mardana (2013, hlm. 31), menyatakan bahwa fisika adalah salah satu cabang sains. Sains merupakan bagian integral dari kehidupan, sehingga fisika memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan merupakan dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai dasar bagi perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, fisika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah (SMA/SMK), dengan tujuan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila dalam proses pembelajaran melibatkan siswa secara langsung, sehingga siswa lebih termotivasi dan lebih leluasa dalam mengembangkan keterampilan berpikirnya.

Bedasarkan hasil temuan kegiatan pembelajaran fisika di SMK YPPT Garut diperoleh beberapa informasi, bahwa pembelajaran fisika masih bersifat konvensional yaitu hanya menggunakan papan tulis sebagai media pembelajaran, minimnya penggunaan alat peraga dan praktik dalam pembelajaran fisika, serta pembelajaran masih bersifat teacher-oriented. Pembelajaran terkesan dilaksanakan apa adanya dan kurang melibatkan siswa secara langsung dalam kontek pembelajaran yang sesungguhnya, siswa hanya sebagai pendengar dan pencatat, sehingga mata pelajaran fisika hanya dianggap sebagai bahan hafalan, hal tersebut menjadikan pembelajaran fisika menjadi lebih membosankan dan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran fisika. Motivasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, karena dengan motivasi siswa akan berusaha untuk lebih semangat dan giat dalam melaksanakan pembelajaran. Menurut Sardiman (2011, hlm. 75) motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak


(9)

dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Tujuan yang dimaksud adalah sesuatu yang berada diluar diri manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena seseorang akan berusaha lebih semangat dan giat melakukan sesuatu.

Selain dari pada itu pembelajaran secara konvensional kurang mengarahkan siswa pada proses keterampilan berpikir, apabila hal tersebut terus berlangsung maka kreatifitas siswa akan terbatasi dan cenderung statis karena lebih banyak mengandalkan aspek verbalisme. Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran fisika yaitu dengan digunakannya pembelajaran yang melibatkan penggunaan audio visual sehingga pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Menurut De Porter & Henacky (dalam Solikhin, 2008, hlm. 3) mengungkapan manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 50% dari apa yang didengar dan dilihat (audio visual), sedangkan dari yang dilihatnya 30%, dan yang didengar 20%, dan dari yang dibaca 10%.

Pemanfaatan media komputer dalam bentuk multimedia interaktif dalam pembelajaran fisika dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Menurut Fitriana (2010, hlm. 2) penggunaan aplikasi multimedia interaktif dalam pembelajaran akan meningkatkan efisiensi, motivasi serta memfasilitasi belajar aktif, belajar eksperimental, konsisten dengan belajar yang berpusat pada siswa dan memandu pebelajar untuk belajar lebih baik. Selain dari pada itu pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif sangat potensial untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa (Fitriana, 2010, hlm. 2). Penggunaan pembelajaran dengan multimedia interaktif diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran fisika.

Berikut beberapa hasil penelitian lain yang telah dilaksanakan terkait

dengan keberhasilan penggunaan multimedia interaktif dalam upaya


(10)

Tabel 1.1 Hasil Penelitian Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran

NO. Peneliti/Tahun/Sumber Hasil Penelitian

1. Hana (2005), Tesis SPs

UPI Bandung, Tidak

diterbitkan

Penggunaan media komputer dapat

mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa pada aspek fluency dan aspek flexibility

2. Aan H. (2008), Tesis SPs

UPI Bandung, Tidak

diterbitkan.

Penggunaan multimedia interaktif dalam

pembelajaran dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam matematika.

3. Ika (2010), Tesis SPs UPI

Bandung, Tidak

diterbitkan.

Penggunaan multimedia interaktif dalam Proses Pembelajaran Materi Teori Kinetik Gas dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMA.

4. Hanafi (2013), Disertasi

SPs UPI Bandung, Tidak diterbitkan.

Penggunaan model perkuliahan

katabolisme karbohidrat berbasis

multimedia interaktif (MPK2BMI) secara signifikan efektif dan memiliki kekuatan dampak penerapan model yang sangat

meyakinkan untuk meningkatkan

penguasaan konsep katabolisme

karbohidrat dan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa calon guru biologi.

Berdasarkan uraian di atas untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran dengan multimedia interaktif, terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran fisika, penulis pada kesempatan ini akan


(11)

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Menggunakan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMK YPPT Garut pada Mata Pelajaran Fisika”.

B. Identifikasi Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berkut:

1. Pembelajaran fisika yang digunakan masih bersifat konvensional, yaitu pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah dengan papan tulis sebagai media pembelajaran.

2. Minimnya penggunaan alat peraga dan praktik dalam pembelajaran fisika, sehingga pembelajaran kurang menarik dan menyenangkan.

3. Pembelajaran kurang melibatkan siswa secara langsung sehingga siswa tidak

memiliki keleluasaan dalam mengembangkan keterampilan berpikirnya. 4. Terdapat beberapa materi dalam pembelajaran fisika yang sulit untuk

dipahami dan memerlukan visualisi dalam penyampaiannya.

C. Rumusan Masalah

Mengacu pada identifikasi masalah yang telah diungkapkan di atas, maka dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perbedaan keterampilan berpikir kreatif siswa antara siswa yang belajar dengan multimedia interaktif dan siswa yang belajar dengan metode konvensional, pada materi pemantulan pada cermin?

2. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pembelajaran fisika dengan

menggunakan multimedia interaktif?


(12)

Agar penelitian ini lebih terarah maka penulis membatasi permasalahan hanya pada aspek-aspek yang menjadi fokus pada penelitian ini, yang diantaranya:

1. Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran fisika dibatasi pada materi optik geometri dengan sub materi pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung yang diberikan di kelas XI semester genap dan sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

2. Keterampilan berpikir kreatif yang dimaksud dalam penelitian ini menurut Torrance adalah kemampuan siswa untuk bertanya, menerka sebab-sebab, menerka akibat-akibat, memperbaiki hasil keluaran, mengungkapkan kegunaan objek, dan meramalkan.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran multimedia interaktif terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran fisika. Sedangkan tujuan penelitian secara khusus yaitu untuk mengetahui seberapa besar perbedaan keterampilan berpikir kreatif antara kelompok belajar dengan multimedia interaktif dan kelompok belajar dengan konvensional, serta bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pembelajaran fisika dengan menggunakan multimedia intraktif.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran atau bukti mengenai ketepatgunaan penggunaan multimedia interaktif, sehingga dapat bermanfaat bagi berbagai pihak diantaranya:

1. Bagi siswa, merupakan masukan yang sangat berharga, karena diharapkan dengan digunakannya pembelajaran dengan multimedia interaktif dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa, dapat memotivasi siswa, dan pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Bagi guru, penggunaan pembelajaran dengan multimedia interaktif


(13)

dikembangkan dalam pembelajaran yang menuntut adanya perubahan dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat.

3. Bagi lembaga pendidikan, hasil penelitian ini merupakan suatu masukan yang sangat berharga dan dapat dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dalam penggunaan media pembelajaran yaitu pembelajaran multimedia interaktif.

4. Bagi ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan serta dijadikan sebagai dasar pemikiran bagi penelitian selanjutnya khususnya mengenai penggunaan pembelajaran dengan multimedia interaktif.


(14)

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A.SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data pengujian terhadap hipotesis serta pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan keterampilan berpikir kreatif untuk siswa dengan

pembelajaran multimedia interaktif lebih tinggi dari pada siswa dengan pembelajaran secara konvensional, hal tersebut dapat ditunjukan dengan nilai rata-rata persentase NGain masing-masing sebesar 50,71% dan 39,19%.

2. Peningkatan keterampilan berpikir kreatif untuk setiap indikator tertinggi dan terendah pada indikator KBKr 4 (memperbaiki hasil keluaran) dan indikator KBKr 1 (bertanya), hal tersebut dapat ditunjukan berdasarkan hasil perhitungan NGain sebesar 0,64 dengan katagori sedang, dan 0,26 dengan katagori rendah.

3. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan multimedia

interaktif sangat baik, hal tersebut dapat ditunjukan dengan rata-rata persentase total sebesar 80,61%.

B.IMPLIKASI

1. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran dengan multimedia interaktif telah mampu meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa Sekolah Menengah Kejuruan, sehingga perlu peran aktif dari pihak guru mata pelajaran fisika di Sekolah Menengah Kejuruan untuk selalu menggunakan multimedia interaktif dalam setiap pembelajarannya.


(15)

2. Hasil Penelitian membuktikan bahwa pembelajaran dengan multimedia interaktif telah mampu memberikan semangat serta motivasi baru siswa dalam pembelajaran fisika sehingga perlu adanya kreatifitas seorang guru fisika dalam menciptakan tampilan-tampilan baik itu berupa gambar, animasi serta simulasi pada materi lainnya sehingga pembelajaran fisika menjadi lebih menyenangkan.

3. Pembelajaran dengan multimedia interaktif dalam pelaksanaannya

memerlukan biaya yang tidak murah, sehingga perlu adanya peran aktif dari pihak sekolah untuk dapat memberikan fasilitas berupa perangkat-perangkat yang dapat menunjang pembelajaran seperti komputer, infocus, sehingga pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif dapat terlaksana.

C.REKOMENDASI

Berdasarkan simpulan di atas untuk lebih meningkatkan efektifitas, efisiensi serta optimalisasi pembelajaran, penulis merekomendasikan sebagai berikut:

1. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran fisika terhadap kemampuan berpikir kristis serta pemahaman konsep siswa SMK.

2. Penggunaan materi pembelajaran fisika dalam multimedia interaktif yang lebih variatif serta bersifat abstrak seperti medan magnet, medan listrik, teori kinetik gas.

3. Penelitian ini dilaksanakan pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan dan dapat dilaksanakan pada beberapa kompetensi keahlian lainnya seperti Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Mekatronika, dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya. Arikunto, S. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Anwar, N.M. et al. (2012). Relationship of Creative Thinking with the Academic Achievements of Secondary School Students. International Interdisciplinary

Journal of Education, 1 (3), hlm. 44-47.

Chen.C.Y dan Chung.W.L.(2011). Research on the learning effects of multimedia assisted instruction on mandarin vocubulary for Vietnamese Students: A Preliminary Study Involving e-learning System. Educational Research

Review, 6 (17), hlm. 919-927.

Chen.Y.T, (2012).Integrating Anchored Instructional Strategy and Modularity Concept Into Interactive Multimedia Powerpoint Presentation. International

Journal of The Physical Science, 7(1), hlm. 107-115.

Darmawan, D. (2012). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Departemen Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Dikdasmen Direktorat Pembinaan SMK. (2008). Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah

Kejuruan. Jakarta: BSNP.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S.B. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Fauzi, A. 2004. Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Fitriana, S. Ika. (2010). Penggunaan Multimedia Interaktif (MMI) dalam Proses

Pembelajaran Materi Teori Kinetik Gas untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Tesis SPs UPI


(17)

Ivers, K.S dan Barron A.N. (2002). Multimedia Project in Education; Designing,

Producing, Assessing. Second Edition. Connecticut: Libraries Unlimited.

Juremi. S. dan Ayob, A. (2000). Menentukan Kesalahan Alat Ukur, Kemahiran Berfikir Kritis, Kemahiran Berfikir Kreatif, Kemahiran Proses Sains, dan

Pencapaian Biologi [online]. Tersedia:

http://www.geocities.com/drwanrani/Sabaria_Juremi.html. Diakses 25 Maret 2014.

Khaerunisa, F. dkk. (2012). Penerapan Better Teaching And Learning Berbasis Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Berpikir Logis dan Keaktifan Siswa. Unnes Physics Education Journal, 1 (2), hlm. 32-37.

Mardana, I.Gede. (2013). Penggunaan Multimedia Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kompetensi Dasar Fisika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 46 (1), hlm. 31-37.

Mayer, R.E. (2009). Multimedia Learning Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Munir. (2005). Konsep dan Aplikasi Program Pembelajaran Berbasis Komputer

(Computer Base Interaction), P3MP, UPI.

Munir. (2012). Multimedia; Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Nandi. (2006). Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geografi di Persekolahan. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi, 6 (1), hlm 1-9.

Nurseto, T. (2011). Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi

dan Pendidikan, 8 (1), hlm. 19 - 35.

Ogochukwu, N.V. (2010). Ehanching Students Interest in Mathematics Via Multimedia Presentation. African Journal Of Mathematics and Computer

Science Research, 3 (7), hlm. 107-113.

Rahmatan, H. (2013). Pengembangan Model Perkuliahan Katabolisme

Karbohidrat Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif. Disertasi SPs UPI

Bandung, Tidak diterbitkan.

Rawlinson, J. G. (1989). Berpikir Kreatif & Sumbang Saran. Jakarta: Binapura Aksara.


(18)

Pers.

Soenarto, S. (2004). Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Fisika Listrik. Jurnal Edukasi@Elektro, 1 (1), hlm. 69-75.

Solikhin, D. (2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk

Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Konsep Fluida Statis. Tesis SPs UPI Bandung, Tidak diterbitkan.

Sudarma, M. (2013). Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sudira, P. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sudirman. (2010). Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan; Untuk SMK dan

MAK. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA

Sundayana. (2014), Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Susanto, H. (2010). Kontribusi Bakat Mekanik, Motivasi Instrinsik, dan

Bimbingan Karir Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Tesis SPs UPI Bandung, Tidak diterbitkan.

Sutrisno, W. (2001). Pembelajaran Konsep Listrik Statis dengan Menggunakan

Model Belajar Konstruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SLTP. Tesis PPs UPI Bandung, Tidak diterbitkan.

Uno, H.B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran Landasan dan aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(19)

Wiyono, K. Setiawan, A., dan Suhandi, A. (2009) Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Relativitas Khusus untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan di

FKIP Universitas Sriwijaya. Palembang. [Online]. Tersedia di:

http://www.google.com/url?q=http://ketangw.weebly.com. Diakses 2

November 2014.

Wheeler, S. Et al.(2002). Promoting creative thinking through the use of ICT.


(1)

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A.SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data pengujian terhadap hipotesis serta pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan keterampilan berpikir kreatif untuk siswa dengan pembelajaran multimedia interaktif lebih tinggi dari pada siswa dengan pembelajaran secara konvensional, hal tersebut dapat ditunjukan dengan nilai rata-rata persentase NGain masing-masing sebesar 50,71% dan

39,19%.

2. Peningkatan keterampilan berpikir kreatif untuk setiap indikator tertinggi dan terendah pada indikator KBKr 4 (memperbaiki hasil keluaran) dan indikator KBKr 1 (bertanya), hal tersebut dapat ditunjukan berdasarkan hasil perhitungan NGain sebesar 0,64 dengan katagori sedang, dan 0,26

dengan katagori rendah.

3. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif sangat baik, hal tersebut dapat ditunjukan dengan rata-rata persentase total sebesar 80,61%.

B.IMPLIKASI

1. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran dengan multimedia interaktif telah mampu meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa Sekolah Menengah Kejuruan, sehingga perlu peran aktif dari pihak guru


(2)

2. Hasil Penelitian membuktikan bahwa pembelajaran dengan multimedia interaktif telah mampu memberikan semangat serta motivasi baru siswa dalam pembelajaran fisika sehingga perlu adanya kreatifitas seorang guru fisika dalam menciptakan tampilan-tampilan baik itu berupa gambar, animasi serta simulasi pada materi lainnya sehingga pembelajaran fisika menjadi lebih menyenangkan.

3. Pembelajaran dengan multimedia interaktif dalam pelaksanaannya memerlukan biaya yang tidak murah, sehingga perlu adanya peran aktif dari pihak sekolah untuk dapat memberikan fasilitas berupa perangkat-perangkat yang dapat menunjang pembelajaran seperti komputer, infocus, sehingga pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif dapat terlaksana.

C.REKOMENDASI

Berdasarkan simpulan di atas untuk lebih meningkatkan efektifitas, efisiensi serta optimalisasi pembelajaran, penulis merekomendasikan sebagai berikut:

1. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran fisika terhadap kemampuan berpikir kristis serta pemahaman konsep siswa SMK.

2. Penggunaan materi pembelajaran fisika dalam multimedia interaktif yang lebih variatif serta bersifat abstrak seperti medan magnet, medan listrik, teori kinetik gas.

3. Penelitian ini dilaksanakan pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan dan dapat dilaksanakan pada beberapa kompetensi keahlian lainnya seperti Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Mekatronika, dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik.


(3)

73

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya. Arikunto, S. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Anwar, N.M. et al. (2012). Relationship of Creative Thinking with the Academic Achievements of Secondary School Students. International Interdisciplinary Journal of Education, 1 (3), hlm. 44-47.

Chen.C.Y dan Chung.W.L.(2011). Research on the learning effects of multimedia assisted instruction on mandarin vocubulary for Vietnamese Students: A Preliminary Study Involving e-learning System. Educational Research Review, 6 (17), hlm. 919-927.

Chen.Y.T, (2012).Integrating Anchored Instructional Strategy and Modularity Concept Into Interactive Multimedia Powerpoint Presentation. International Journal of The Physical Science, 7(1), hlm. 107-115.

Darmawan, D. (2012). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Departemen Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Dikdasmen Direktorat Pembinaan SMK. (2008). Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: BSNP.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S.B. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Fauzi, A. 2004. Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Fitriana, S. Ika. (2010). Penggunaan Multimedia Interaktif (MMI) dalam Proses Pembelajaran Materi Teori Kinetik Gas untuk Meningkatkan Pemahaman


(4)

Ivers, K.S dan Barron A.N. (2002). Multimedia Project in Education; Designing, Producing, Assessing. Second Edition. Connecticut: Libraries Unlimited. Juremi. S. dan Ayob, A. (2000). Menentukan Kesalahan Alat Ukur, Kemahiran

Berfikir Kritis, Kemahiran Berfikir Kreatif, Kemahiran Proses Sains, dan

Pencapaian Biologi [online]. Tersedia:

http://www.geocities.com/drwanrani/Sabaria_Juremi.html. Diakses 25 Maret 2014.

Khaerunisa, F. dkk. (2012). Penerapan Better Teaching And Learning Berbasis Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Berpikir Logis dan Keaktifan Siswa. Unnes Physics Education Journal, 1 (2), hlm. 32-37.

Mardana, I.Gede. (2013). Penggunaan Multimedia Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kompetensi Dasar Fisika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 46 (1), hlm. 31-37.

Mayer, R.E. (2009). Multimedia Learning Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Munir. (2005). Konsep dan Aplikasi Program Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer Base Interaction), P3MP, UPI.

Munir. (2012). Multimedia; Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Nandi. (2006). Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geografi di Persekolahan. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi, 6 (1), hlm 1-9.

Nurseto, T. (2011). Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 8 (1), hlm. 19 - 35.

Ogochukwu, N.V. (2010). Ehanching Students Interest in Mathematics Via Multimedia Presentation. African Journal Of Mathematics and Computer Science Research, 3 (7), hlm. 107-113.

Rahmatan, H. (2013). Pengembangan Model Perkuliahan Katabolisme Karbohidrat Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif. Disertasi SPs UPI Bandung, Tidak diterbitkan.

Rawlinson, J. G. (1989). Berpikir Kreatif & Sumbang Saran. Jakarta: Binapura Aksara.


(5)

75

Pers.

Soenarto, S. (2004). Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Fisika Listrik. Jurnal Edukasi@Elektro, 1 (1), hlm. 69-75.

Solikhin, D. (2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Konsep Fluida Statis. Tesis SPs UPI Bandung, Tidak diterbitkan.

Sudarma, M. (2013). Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sudira, P. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sudirman. (2010). Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan; Untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA

Sundayana. (2014), Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Susanto, H. (2010). Kontribusi Bakat Mekanik, Motivasi Instrinsik, dan Bimbingan Karir Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Tesis SPs UPI Bandung, Tidak diterbitkan.

Sutrisno, W. (2001). Pembelajaran Konsep Listrik Statis dengan Menggunakan Model Belajar Konstruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SLTP. Tesis PPs UPI Bandung, Tidak diterbitkan.

Uno, H.B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.


(6)

Wiyono, K. Setiawan, A., dan Suhandi, A. (2009) Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Relativitas Khusus untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan di

FKIP Universitas Sriwijaya. Palembang. [Online]. Tersedia di:

http://www.google.com/url?q=http://ketangw.weebly.com. Diakses 2 November 2014.

Wheeler, S. Et al.(2002). Promoting creative thinking through the use of ICT. Journal of Computer Assisted Learning. 18, hlm. 367-378.