PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) SKRIPSI.

(1)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL

LEARNING TRAJECTORY (HLT)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh : Ulfah Aziizah

0902286

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL

LEARNING TRAJECTORY (HLT)

Oleh Ulfah Aziizah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Ulfah Aziizah

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa izin penulis.


(3)

3

ULFAH AZIIZAH

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL

LEARNING TRAJECTORY (HLT)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Harun Imansyah, M.Ed NIP. 195910301986011001

Pembimbing II,

Ridwan Efendi, S.Pd, M.Pd. NIP. 19770110200801001

Mengetahui, Ketua Jurusan

Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Dr. Ida Kaniawati, M.Si NIP. 196807031992032001


(4)

i

PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASISHYPOTHETICAL LEARNING

TRAJECTORY (HLT)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.”

Bandung, Januari 2014 Yang Membuat Pernyataan

Ulfah Aziizah NIM.0902286


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang tak henti memberikan nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Profil Respon Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Fisika BerbasisHypothetical Learning Trajectory (HLT)”. Dengan skripsi ini peneliti dapat memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung.

Melalui skripsi ini peneliti mengajak pembaca untuk lebih mengenal Hypothetical Learning Trajectory (HLT) sebagai sebuahinstrumen hipotesis rute pembelajaran. Selain itu, dalam skripsi ini juga profil respon siswa dan profil keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT).

Tak lupa peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, khususnya kepada kedua orang tua, Bapak Harun Imansyah, M.Ed , Bapak Ridwan Efendi S.Pd, M.Pd. Peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat untuk semua pihak, khususnya bagi peneliti sendiri, serta dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Bandung, Januari 2014


(6)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur peneliti panjatkan Kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya skripsi ini dapat peneliti selesaikan. Dalam prosesnya peneliti banyak menemui kesulitan namun berkat bantuan dan bimbingan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Kepada (alm) Bapak Tatang Muharam dan Ibu Dodoh Mahmudah selaku orang tua peneliti yang telah banyak memberikan doa,motivasi dan menjadi kekuatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, serta Fuad Aziiz selaku adik peneliti yang telah memberikan dukungan

2. BapakHarunImansyah, M.Ed, selakudosenpembimbing I danBapakRidwanEfendi, S.Pd. M.Pd , selakudosenpembimbing II yang banyakmemberikan saran danmotivasikepadapeneliti

3. Bapak Achmad Samsudin, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing peneliti selama menempuh pendidikan di UPI. SeluruhBapakdanIbudosendanseluruhstaf Prodi PendidikanFisika FPMIPA UPI.

4. Ibu Lies S.Pd (kepala sekolah SMP 1 Sucinaraja) , Bapak Cecep Karjono, S.Pd (Wakasek SMP 1 Sucinaraja), Bapak Iwan, S.Pd (guru fisika kelas VIIIB) yang telah memberikan kesempatan dan izin bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMP 1 Sucinaraja. Serta siswa-siswi kelas VIII B yang turut membantu dalam melaksakan penelitian ini.

5. Seseorang yang setia mendengar keluhan, yang menghibur dan memberikan motivasi yang luar biasa.

6. Sahabat-sahabat terbaik Mega,Atun,Sarah,Alia,Tri,Tata,Rieskadan teman-teman fisika 09, teman-teman seperjuangan Bayu,Tryas,Tirana,Meta,Gorby yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada peneliti,

7. Kosan Hura-hura, Keluarga KKN Sukamukti,Agen PPL 26 yang selalu menghibur dan memberikan motivasi yang luar biasa.


(7)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

PROFIL RESPON SISWA DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING

TRAJECTORY (HLT)

Ulfah Aziizah, NIM. 0902286, Pembimbing I : Harun Imansyah, M.Ed; Pembimbing II : Ridwan Efendi,S.Pd, M.Pd. Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA

UPI Bandung Tahun 2014

ABSTRAK

Hasil studi pendahuluan memperlihatkan bahwa kegiatan belajar mengajar fisika menggunakan metode ceramah yang menyebabkan kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan siswa juga jarang melakukan praktikum. Selain itu, keterampilan proses siswa rendah. Penelitian ini difokuskan pada deskripsi profil respon dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil respon siswa pada pembelajaran berbasis HLT dan untuk mengetahui profil keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasis HLT. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dalam memahami materi gaya selanjutnya menyusun perencanaan pembelajaran berbasis HLT. Sampel penelitian ini adalah 30 orang siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri di Kab.Garut. Pengumpulan data dilakukan melaluivideo pembelajaran dan tes keterampilan proses sains. Diperoleh hasil bahwa prediksi respon yang dibuat oleh guru muncul pada proses pembelajaran, respon-respon tersebut cenderung pada tahap berpikir konkrit dan profil keterampilan proses sains memiliki IPK rata-rata sebesar 76,5% yang termasuk dalam kategori terampil. Persentase IPK untuk setiap aspek keterampilan proses sains siswa yaitu aspek KPS mengelompokkan /mengklasifikasikan memiliki persentase IPK sebesar 85% termasuk kategori cukup terampil, aspek KPS menafsirkan memiliki persentase IPK sebesar 73% termasuk kategori cukup terampil, aspek KPS menerapkan konsep memiliki persentase IPK sebesar 72% termasuk kategori cukup terampil, dan aspek KPS berkomunikasi memiliki persentase IPK sebesar 76% termasuk dalam kategori terampil.

Kata kunci: Hypothetical Learning Trajectory danKeterampilan Proses SainsSiswa


(8)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2IdentifikasiMasalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Hypothetical Learning Trajectory (HLT) ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Karakteristik Respon Siswa ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not defined.

2.3.1 Pengertian Keterampilan Proses Sains .. Error! Bookmark not defined.

2.3.2 Pengukuran Keterampilan Proses Sains Error! Bookmark not defined.


(9)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1 Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik Analisis Instrumen Tes ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data . Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Penyusunan Rencana Pembelajaran yang dikembangkan melalui

Perangkat Pembelajaran Hypothetical Learning Trajectory ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Implementasi Desain Hypothetical Learning Trajectory ditinjau dari Prediksi Respon Siswa yang Muncul .... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Identifikasi Jenis Respon Siswa ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Penyusunan Rencana Pembelajaran yang dikembangkan melalui

Perangkat Pembelajaran Hypothetical Learning Trajectory ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Analisis Prediksi Respon Siswa ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Analisis Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 1 PERANGKAT PEMBELAJARAN ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 1.1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Error! Bookmark not defined.

Lampiran 1.2 : Hypothetical Learning Trajectory (HLT) ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 1.3 : Lembar Kerja Siswa ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2.1 : Kisi-Kisi Soal Keterampilan Proses Sains.. Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2.2 : Soal Tes Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2.3 : Lembar Judgement Tes Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 3 ANALISIS DATA... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3.1 : Analisis Transkrip Video... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3.2 : Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3.3 : Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3.4 : Hasil Pengolahan Data Tiap Aspek Keterampilan Proses Sains Dalam Persentase Indeks Prestasi Kelompok (IPK) ... Error! Bookmark not defined.


(11)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Indikator dan Sub Indikator Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1Kriteria Validitas Butir Soal ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 2 Interpretasi Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal . Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5Hasil Uji Coba dan Judgment Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Interpretasi Persentase IPK ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1Rancangan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 2Kesesuaian Prediksi Respon Yang Telah Dipersiapkan Dengan Respon yang Muncul Saat Proses Pembelajaran (Pertemuan1) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3KesesuaianPrediksi Respon Yang Telah Dipersiapkan Dengan Respon yang Muncul Saat Proses Pembelajaran (Pertemuan2) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4Persentase Rata-rata Siswa berdasarkan Aspek .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Kegiatan Siswa Pada Pertemuan Pertama ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 6Prediksi Respon Siswa dan Bantuan Guru Pada Pertemuan Pertama ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 7 Kegiatan Siswa Pada Pertemuan Kedua Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 8Prediksi Respon Siswa dan Bantuan Guru Pada Pertemuan 2 ... Error! Bookmark not defined.


(12)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Tahap Perkembangan Kognitif ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 1 Desain Penelitian……….

Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 2Alur Penelitian……….

Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 1Bagan Penyusunan Hypothetical Learning Trajectory (HLT) ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 2 Penjelasan Siswa Tentang Pengertian Gaya ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 3 Penjelasan Siswa Mengenai Jenis-Jenis Gaya berdasarkan

Interaksinya ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 4 Penjelasan Siswa Mengenai Resultan Gaya .... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 5Penjelasan Siswa mengenai Perbedaan Massa dan Berat Benda Error! Bookmark not defined.


(13)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. 1... Error! Bookmark not defined. Lampiran 1. 2... Error! Bookmark not defined. Lampiran 1. 3... Error! Bookmark not defined. Lampiran 2. 1... Error! Bookmark not defined. Lampiran 2. 2... Error! Bookmark not defined. Lampiran 2. 3... Error! Bookmark not defined. Lampiran 3. 1... Error! Bookmark not defined. Lampiran 3. 2... Error! Bookmark not defined. Lampiran 3. 3... Error! Bookmark not defined. Lampiran 3. 4... Error! Bookmark not defined.


(14)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran ada dua komponen aktif yang terlibat, yaitu: guru mengajar dan murid belajar. Guru mengajar adalah dengan membimbing siswa agar mengalami proses belajar. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,2010). Fisika merupakan salah satu cabang IPA sehingga fisika diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa agar siswa mampu “memahami” alam sekitar secara ilmiah.Pada proses pembelajaran selalu ada hambatan atau gangguan belajar yang ditandai dengan adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi dan kemampuan yang seharusnya, hambatan atau gangguan tersebut yang dinamakan kesulitan belajar.

Faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar diantaranya perbedaan karakteristik setiap individu.Karakteristik merupakan tabiat, watak, pembawaan, dan kebiasaan yang dimiliki individu yang relatif tetap. Karakteristik siswa adalah aspek-aspek yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal yang dimiliki (Hamzah. B Uno,2007). Perbedaan karakteristik tersebut yang menyebabkan kesulitan belajar.

Seperti yang diungkapkan Sunarta (1985 : 7) bahwa :

“Kesulitan belajar adalah kesulitan yag dialami oleh siswa-siswi dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah dan perubahan tingkah laku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang diperoleh sebagaimana teman-teman kelasnya.”

Berdasarkan hasil studi pendahuluan, peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru dan siswa.Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran umumnya masih menggunakan metode ceramah.Kegiatan pembelajaran membuat siswa pasif karena cenderung komunikasinya satu arah.Hasil wawancara dengan salah satu murid, guru memakai metode ceramah


(15)

2

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga kegiatan pembelajaran menjadi membosankan yang menyebabkan minat siswa untuk belajar fisika kurang.Kegiatan pembelajaran bersifat verbalisme sehingga kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga jarang melakukan kegiatan praktikum pada proses pembelajaran

Hasil wawancara dengan guru mengenai kegiatan pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah karena kurangnya waktu pembelajaran tetapi materi yang harus disampaikan banyak, keterbatasan alat di sekolah juga menjadi salah satu faktor guru menggunakan metode ceramah. Pada pelajaran fisika siswa mengalami kesulitan belajar yang cukup besar, materi gaya merupakan salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa. Siswa mengalami kesulitan untuk memahami pengertian gaya, mengklasifikasikan jenis-jenis gaya berdasarkan interaksinya, resultan gaya, dan membedakan massa dan berat benda. Dengan demikian, dalam merancang kegiatan pembelajaran guru hanya menggunakan satu metode saja yaitu metode ceramah yang menyebabkan siswa tidak aktif sehingga tidak terfasilitasinya keterampilan proses sains siswa.

Guru akan mengajar dengan efektif apabila selalu membuat RPP sebelum mengajar, dengan perencanaan yang matang dapat menimbulkan banyak inisiatif dan daya kreatif guru saat mengajar, selain itu dapat meningkatkan interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia tentang Standar Proses Pendidikan mengenai prinsip-prinsip penyusunan RPP menjelaskan bahwa proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Namun dalam kenyataannya menyusun RPP yang ideal dan berkualitas tidak mudah. RPP yang telah disusun tidak sesuai dengan pelaksanaan karena berbagai faktor, diantaranya kemampuan seseorang ketika menangkap materi yang


(16)

3

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbeda-beda. Oleh karena itu dalam menyusun RPP guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual, karena masing-masing siswa mempunyai perbedaan dalam beberapa hal, misalnya inteligensi, bakat, tingkah laku, sikap dan lain-lain. Pemilihan metode pembelajaran juga menjadi masalah di lapangan, guru menggunakan metode ceramah. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai metode ekonomis dalam menyampaikan informasi, guru mudah menerangkan bahan ajar yang berjumlah banyak, kurangnya fasilitas sekolah untuk menggunakan metode eksprerimen menjadi salah satu alasan. Perbedaan karakteristik siswa dalam beberapa hal dan pemilihan metode ceramah pada proses pembelajaran menjadi salah satu faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar dan berdampak pada hasil belajar menjadi rendah. Berkaitan dengan pemilihan metode pada perencanaan pembelajaran tersebut, perlu dirancang suatu kegiatan belajar yang menarik bagi siswa (Isjoni, 2008: 7).Pembelajaran yang menarik dan inovatif diharapkan mampu meningkatkan keterampilan peserta didik.

Siswa mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkrit merupakan salah satu alasan yang melandasi perlunya diterapkan keterampilan proses sains. Dimyati dan Moedjiono (2002: 141),ada berbagai keterampilan proses, keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan dasar proses sains (basic skill), dimulai dari mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan, sedangkan terpadu proses sains (integrated skill), dari identifikasi variabel sampai dengan yang paling kompleks, yaitu eksperimen. Keterampilan proses dapat mengembangkan kemampuan mengamati, menggolongkan/mengklasifikasikan, menaksir/menginterpretasikan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan, (Hamalik, 2008: 150-151)

Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis, dan memecahkan masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja; dengan demikian


(17)

4

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas dan produk yang dihasilkan dari aktivitas belajar ini mendapatkan penilaian.

Joyoatmojo (2006), menyimpulkan pendapat beberapa ahli dan menyatakan keterampilan-keterampilan atau kemampuan-kemampuan serta sikap seperti itu dapat menjadikan seseorang yang memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam penghadapi perubahan di sekitarnya, termasuk dalam pergaulan, dalam pekerjaan, maupun dalam suatu lembaga/organisasi. Seseorang yang sudah terlatih dengan keterampilan proses sains akan memiliki kepribadian yang jujur, dan teliti, sehingga mampu bersosialisasi dengan masyarakat. Metode yang terbanyak menampilkan segi-segi keterampilan proses, menurut Djamarah (2000: 191) adalah metode diskusi, eksperimen dan pemberian tugas.

Untuk mengembangkan keterampilan proses sains siswa dan mengatasi kesulitan dalam memahami materi guru harus merancang perencanaan yang sangat matang agar dapat tercipta kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Metode yang menciptakan pembelajaran aktif misalnya metode demonstrasi dan eksperimen sehingga keterampilan proses sains siswa berkembang. Oleh karena itu guru perlu membuat prediksi tentang bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar siswa. Dalam membuat prediksi guru harus memikirkan berbagai kemungkinan prediksi respon siswa yang muncul dalam proses pembelajaran. Tujuan guru membuat kemungkinan prediksi respon siswa adalah agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan terencana. Selain itu guru juga harus memperhatikan karakteristik siswa yang berbeda.Perbedaan karakteristik individu yang menyebabkan siswa memberikan respon yang berbeda-beda. Seperti yang dikemukakan Ariyadi (2009: 373-374) bahwa:

“Seharusnya guru menyiapkan hipotesis alternative strategi pemecahan masalah yang digunakan siswa sehingga proses pembelajaran cenderung kurang bersifat open ended. Hal ini karena adanya hipotesis alternatif strategi pemecahan masalah yang digunakan siswa akan membantu guru dalam menentukan strategi penanganan terhadap kemungkinan kesulitan yang dihadapi siswa.”


(18)

5

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teori Piaget menyatakan bahwa seorang anak menjadi tahu dan memahami lingkungannya melalui interaksi dan adaptasi dengan lingkungan.Menurut teori ini, siswa harus membangun pengetahuannya melalui observasi, eksperimen, demonstrasi, diskusi dan lain-lain. Pengertian belajar menurut konstruktivisme menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses dapat dimengertinya pengalaman oleh seseorang berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Berdasarkan uraian tersebut kemampuan seseorang membangun pengetahuan dipengaruhi pengalaman, teori Piaget mengenai perkembangan kognitif siswa SMP cenderung berada pada taraf berpikir formal. Tetapi tidak semua anak dapat mencapai tahap pemikiran ini ketika mencapai usia remaja. Piaget merevisi teorinya dengan menyatakan bahwa seorang anak dapat mencapai tahap berpikir operasional formal ketika mereka hidup di dalam lingkungan dan kebudayaan yang dapat merangsang kemampuan berpikir mereka. (Candida Peterson, 1996:388)

Piaget menjelaskan bahwa ada berbagai macam hal yang mempengaruhi perkembangan kognitif seseorang.Kematangan organis, system saraf, dan fisik seseorang mempunyai pengaruh dalam perkembangan intelektualnya.

Simon (1995) pertama kali memperkenalkan Hypothetical Learning Trajectory (HLT) untuk mengkarakterisasi sifat refleksif dari rancangan pembelajaran dan pertimbangan kesulitan belajar.Simon (Shahibul, 2011) Hypothetical Learning Trajectory disusun berdasarkan tiga komponen yaitu: tujuan pembelajaran secara langsung, kegiatan pembelajaran, dan hipotesis pembelajaran tentang prediksi pemikiran atau respon siswa. Simon menggunakan kata hipotesis untuk menunjukkan bahwa tiga komponen HLT lebih fleksibel, guru dapat mengubah arah tujuan pembelajaran dan mengadaptasi kegaiatan pembelajaran yang direncanakan sesuai dengan respon siswa yang muncul saat kegiatan pembelajaran.HLT merupakan suatu lintasan belajar yang disediakan oleh guru yang didasari pada pemikiran untuk memilih desain pembelajaran khusus, sehingga hasil belajar terbaik sangat mungkin untuk dicapai.Suatu Hypothetical Learning Trajectory ini dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan jalan yang lebih baik.


(19)

6

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Beberapa penelitian telah dilakukan oleh para peneliti.Misalnya Ayunika (2011) menggunakan HLT untuk meningkatkan pemahaman konsep. Kesimpulan dari hasil penelitiannya adalah HLTyang telah disusun bersesuaian terhadap proses pembelajaran di kelas dan mendukung siswa dalam memperluas pemahaman mengenai konsep pecahan. Wijaya (2009) melakukan penelitian serupa mengenai HLT dan pemahaman konsep, diperoleh kesimpulan bahwa HLT dapat digunakan sebagai petunjuk guru dalam membagi tahap pembelajaran, yaitu dengan membuat sub tujuan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran utama.

Berdasarkan hasil analisis masalah yang telah dilakukan, penelitian yang perlu dikembangkan dalam penelitian ini adalah penggunaan Hypothetical Learning Trajectory(HLT) terkait dengan respon siswa dalam mengatasi kesulitan belajar. Selain itu, ditinjau juga apakah dengan memprediksi respon siswa dalam Hypothetical Learning Trajectory(HLT) dan melaksanakannya dalam pembelajaran diharapkan dapat mempengaruhi keterampilan proses sains siswa.

Posisi penelitian yang dilakukan berada pada bagaimana menyusun Hypothetical Learning Trajectory (HLT) sebagai awal dalam menentukan alur pembelajaran yang terbaik untuk ke depannya, atau dengan kata lain posisi Hypothetical Learning Trajectory (HLT) yang dibahas pada penelitian ini berada pada tahap preliminary study (persiapan/pendahuluan pembelajaran)berdasarkan metode design research. HLT yang telah dibuat kemudian dimasukkan kedalam poin kegiatan pembelajaran pada RPP.Oleh sebab itu, judul penelitian yang akan dilaukan penulis adalah “Profil Respon dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Fisika Berbasis Hypothetical Learning Trajectory(HLT)

1.2IdentifikasiMasalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka identifikasi masalah dari penelitian ini yaitu sebagian siswa mengalami kesulitan belajar mengenai materi gaya dan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru menggunakan metode ceramah menyebabkan kurangnya keaktifan siswa dalam


(20)

7

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan pembelajaran sehingga keterampilan proses sains siswa di SMP tersebut rendah.

Agar penelitian menjadi lebih terfokus, maka perlu adanya pembatasan masalah. Batasan masalah pada penelitian ini profil respon siswa yang dimaksud adalah mencatat respon yang muncul kemudian membandingkan jumlah prediksi respon yang muncul dalam pembelajaran berdasarkan hipotesis proses belajar siswa. Adapun karakteristik jenis respon yang muncul tersebut dianalisis dengan menghubungkan terhadap teori perkembangan kognitif Piaget. Sedangkan batasan masalah untuk profil keterampilan proses sains siswa yang diambil dalam penelitian ini adalah empat aspek keterampilan proses sains yaitu keterampilan mengklasifikasikan/mengelompokkan, menafsirkan, menerapkan konsep dan berkomunikasi. Hasil penelitian disajikan tiap aspek keterampilan proses sains dalam persentase Indeks Prestasi Kelompok (IPK).

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka secara operasional permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana profil respon dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT)?

Adapun beberapa pertanyaan yang harus dijawab dari hasil penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana profil respon siswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT)?

2. Bagaimana profil keterampilan proses sainssiswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT)?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikanprofil respon siswa dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT).

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun, yaitu:


(21)

8

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengetahui bagaimana profil respon siswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT),

2. Mengetahui bagaimana profil keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT).

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk peneliti dan kepada pembaca.Peneliti juga berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada praktisi pendidikan.Bagi para guru fisika, diharapkan dapat menjadi ide baru dan rekomendasi yang dapat meningkatkan pemahaman para guru mengenai prinsip dasar dalam merancang pelaksanaan pembelajaran, yakni bagaimana guru mengajar materi pelajaran kepada siswa.

1.6 Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri dari lima Bab. Kelima Bab tersebut disusun secara berurutan dari Bab I sampai Bab V. Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari lima sub bab yaitu latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian skripsi. Bab II merupakan kajian pustaka, terdiri dari tiga sub bab, yaitu desain hypothetical learning trajectory, karakteristik respon siswa, keterampilan proses sains siswa. Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri dari delapan sub bab, yaitu lokasi dan subjek penelitian, metode dan desain penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data dan prosedur penelitian serta hasil ujicoba instrumen. Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan, terdiri dari 3 sub bab yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Dalam hasil penelitian dijabarkan menjadi penyusunan hypothetical learning trajectory, implementasi desain hypothetical learning trajectory dalam pembelajaran, dan tentang keterampilan proses sains. Bab terakhir yaitu Bab V merupakan kesimpulan dan saran yang terdiri dari dua sub bab yakni kesimpulan dan saran.


(22)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang profil respon siswa dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT). Agar tercapai tujuan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena alamiah maupun fenomena-fenomena buatan manusia. Fenomena itu bias berupa bentuk aktivitas karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, Erna: 2008).

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka melalui metode deskriptif ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan penelitian bagaimana profil respon siswa dan profil keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT).

Untuk desain penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 yang diawali dengan mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dalam memahami materi yang diajarkan selanjutnya tahap rancangan perencanaan yang dikembangkan melalui perangkat perencanaan HLT. Setelah penyusunan perencanaan pembelajaran dilanjutkan pelaksanaan pembelajaran atau implementasi, pada implementasi dilihat prediksi respon yang keluar apakah sesuai dengan yang prediksi sebelumnya, Selanjutnya tahap akhir siswa diberi posttest untuk melihat profil keterampilan proses sains siswa


(23)

25

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 1 Desain Penelitian

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2010).

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di salah satu SMPN di kabupaten Garut.Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A dengan jumlah siswa 30 orang. Pemilihan lokasi penelitian di sekolah tersebut dikarenakan beberapa hal:

1. Peneliti sudah pernah melakukan observasi dan studi pendahuluan di sekolah tersebut.

2. Proses pembelajaran menggunakan metode ceramah yang menyebabkan kurangnya keaktifan siswa dan keterampilan proses sains siswa rendah .

.

Studi Pendahuluan

Identifikasi Masalah

Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Implementasi

Post tes

Prediksi Respon

Pengukuran Respon


(24)

26

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional yang ada dalam penelitian ini adalah: 1. Hypothetical Learning Trajectory (HLT)

Hypothetical learning trajectory (HLT) merupakan suatu instrument yang menjadi panduan pada proses pelakasanaan penelitian design research, sebagai perluasan dari percobaan pikiran (tought experiment) yang dikembangkan Freudhental. Untuk menganalisis pembelajaran di kelas, digunakan analisis video pembelajaran yaitu untuk mengamati prediksi respon yang mucul pada pelaksanaan pembelajaran.Prediksi respon yang dimaksud adalah kemungkinan jawaban siswa yang muncul pada pelaksanaan pembelajaran.

2. Respon Siswa

Respon siswa merupakan respon siswa terkait konsep gaya pada saat kegiatan pembelajaran. Respon-respon tersebut diidentifikasi dengan cara mencatat respon yang muncul kemudian membandingkan jumlah prediksi respon yang telah dirancang dengan respon siswa yang muncul saat kegiatan pembelajaran. Sedangkan karakteristik jenis respon yang muncul dapat dilihat melalui cuplikan transkip video yang kemudian dianalisis berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget.

3. Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan ilmiah dan keterampilan pemecahan masalah. Keterampilan proses sains yang diuji dalam penelitian ini adalah :

1. Mengelompokkan/ mengklasifikasikan, 2. Menerapkan konsep,

3. Menafsirkan, dan 4. Berkomunikasi

Dalam penelitian ini profil keterampilan proses sains siswa akan diukur dengan tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 15 soal.


(25)

27

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Melakukan studi pendahuluan melalui telaah pustaka dan studi lapangan. b. Merumuskan masalah hasil studi pendahuluan.

c. Melakukan studi literature dan studi kurikulum untuk mencari alternatif solusi permasalahan.

2. Tahap Perencanaan dan Penyusunan Instrumen : a. Menentukan populasi dan sampel

b. Merancang RPP pembelajaran yang dikembangkan melalui perangkat rancangan pembelajaran hypoyhetical learning trajectory.

c. Menyusun instrument penelitian, seperti instrument tes keterampilan proses sains siswa berupa soal pilihan ganda.

d. Judgement instrument penelitian oleh pakar. e. Revisi instrument.

f. Melakukan uji coba instrument penelitian.

g. Mengolah data hasil uji coba instrument dan menentukan soal yang akan digunakan dalam pengambilan data.

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian :

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai perencanaan yang telah disusun. b. Melaksanakan post-test.

4. Tahap Akhir Penelitian : a. Pengolahan data. b. Analisis data.


(26)

28

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alur penelitian dapat digambarkan seperti bagan di bawah ini:

Gambar 3. 2Alur Penelitian

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan yaitu data kuantitatif yang diperoleh berupa data hasil tes tertulis untuk mengetahui keterampilan proses

Pendahuluan Perencanaan Pengolahan Data

dan Pelaporan Pelaksanaan

Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah

Mencari Alternatif Solusi

Menentukan Populasi dan Sampel

Menyusun RPP dan HLT

Pembuatan Instrumen Penelitian

Judgement Instrumen

Analisis Uji Coba Instrumen

Penyusunan Instrumen Tes

Pertemuan pertama : Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan kedua :

 Kegiatan Pembelajaran (Implementasi)

Post-test

Pengolahan Data

Pembahasan

Penarikan Kesimpulan

dan Saran

Pengambilan Gambar ( Shooting Video)


(27)

29

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sains siswa. Selain itu peneliti juga mengambil data non tes yang berupa analisis video.

1. Video Pembelajaran

Video pembelajaran digunakan sebagai instrument dalam menganalisis data, video pembelajaran akan dianalisis oleh peneliti untuk melihat kegiatan belajar siswa serta melihat banyaknya prediksi respon siswa yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran, serta kemungkinan adanya respon siswa yang tidak terprediksi.

2. Tes Keterampilan Proses Sains

Untuk pengumpulan data keterampilan proses sains siswa, peneliti memberikan tes berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 15 soal dengan empat pilihan jawaban. Soal ini terdiri atas empat soal pada keterampilan mengklasifikan/mengelompokkan, empat soal pada keterampilan menerapkan konsep, empat soal pada keterampilan menafsirkan, dan tiga soal pada keterampilan berkomunikasi. Tes dilakukan satu kali pada saat post-test saja karena hanya digunakan untuk mengetahui profil keterampilan proses sains. Peneliti akan menghitung nilai skor tes akhir soal KPS pilihan ganda. Kemudian peneliti akan menganalisis jawaban siswa dalam setiap butir soal dan hasil penelitian disajikan tiap aspek KPS siswa dalam Indeks Prestasi Kelompok (IPK).

3.6 Teknik Analisis Instrumen Tes

Untuk instrumen yang berupa tes, sebelumnya dilakukan uji coba.Hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui validasi butir soal, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal.

1. Validitas butir soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.


(28)

30

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai validitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien produk momen dengan rumus :

 

 

2 2

2  2

Y Y N X X N Y X XY N rxy        

…persamaan 3.1 (Arikunto,2009:72) Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X = skor tiap butir soal. Y = skor total tiap butir soal. N = jumlah siswa.

Tabel 3. 1Kriteria Validitas Butir Soal

Nilai rxy Kriteria

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

0,61 - 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto,2009 :75) 2. Reliabilitas Tes

Reabilitas menunjukan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto,2010:221). Reabilitas dapatdiartikan ketetapan suatu tes atau soal. Suatu tes memiliki ketetapan apabila hasilnya tetap bila digunakan untuk mengukur hal yang sama walaupun waktu dan subjeknya berlainan. Indikator suatu tes reabilitas yaitu hasil ukur konsisten. Untuk menghitung tingkat reabilitas instrument daoat dilakukan menggunakan rumus K-R.20, yaitu

11 = �

�−1 �2

�2 …………..persamaan 3.2


(29)

31

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

r11 = koefisien reabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes

Nilai r11 yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan

reliabilitas instrumen dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.2 (Arikunto, 2007)

Tabel 3. 2 Interpretasi Reliabilitas

(Arikunto,2009:75) 3. Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut.Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.Soal yang terlalu mudah tidak merangsang anak untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi di luar jangkauan (Arikunto, 2007).

Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan perumusan: B

P JS

... 3.3 Koefisien

Korelasi Kriteria

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 0,61 - 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah


(30)

32

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arikunto,2009:208) Keterangan :

P = Indeks Kesukaran

B= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu denganbenar

JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes

Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran soal digunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3. 3 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal

Nilai P Kriteria

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

4. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2009:211) .

Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan perumusan:

A B

A B

A B

B B

DP P P

J J

   

...3.4 Keterangan :

DP= Daya pembeda butir soal

A

J = Banyaknya peserta kelompok atas

B

J = Banyaknya peserta kelompok bawah

A

B =Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

B

B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar


(31)

33

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A

P = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

B

P = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan daya pembeda,digunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3. 4 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal

Nilai DP Kriteria

Negatif Soal Dibuang

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik


(32)

34

Tabel 3. 5Hasil Uji Coba dan Judgment Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains

No. Soal

Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

Keputusan Nilai Interpretasi Nilai Interpretasi Nilai Interpretasi

1 0,75 Tinggi 1,00 Cukup 0,87 Mudah Digunakan

2 0,59 Sedang 0,80 Cukup 0,67 Sedang Digunakan

3 0,57 Sedang 0,73 Cukup 0,60 Sedang Digunakan

4 0,56 Sedang 0,80 Cukup 0,67 Sedang Digunakan

5 0,65 Tinggi 0,80 Cukup 0,60 Sedang Digunakan

6 0,60 Sedang 0,67 Cukup 0,53 Sedang Digunakan

7 0,68 Tinggi 0,80 Cukup 0,60 Sedang Digunakan

8 0,67 Rendah 0,87 Baik 0,63 Sedang Digunakan

9 0,52 Sedang 0,67 Cukup 0,57 Sedang Digunakan

10 0,68 Tinggi 0,73 Baik 0,43 Sedang Digunakan

11 0,55 Sedang 0,73 Cukup 0,63 Sedang Digunakan

12 0,65 Sedang 0,73 Cukup 0,60 Sedang Digunakan

13 0,67 Tinggi 0,87 Baik 0,57 Sedang Digunakan

14 0,68 Tinggi 0,80 Cukup 0,63 Sedang Digunakan

15 0,63 Tinggi 0,70 Cukup 0,63 Sedang Digunakan

Reliabilitas 0,59 Interpretasi Sedang


(33)

35

Dari hasil uji coba tes keterampilan proses sains semua soal digunakan dalam penelitian. Untuk soal pada aspek mengelompokkan/mengidentifikasi sebanyak 4 soal, untuk soal pada aspek menerapkan konsep sebanyak 4 soal, untuk aspek menafsirkan sebanyak 4 soal dan untuk aspek berkomunikasi sebanyak 3 soal.

3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Pada penelitian ini ada beberapa data yang harus diolah dan dianalisis. Data-data tersebut adalah video pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan keterampilan proses sains siswa berupa tes pilihan ganda.

Tes pilihan ganda digunakan untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa. Penyusunan instrumen ini didasarkan pada aspek-aspek keterampilan proses sains yang hendak dicapai. Setelah dibuat instrumen berupa tes, maka diadakan uji coba instrumen, tujuannya untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen tersebut telah valid dan reliabel. Uji instrumen ini dilakukan pada kelas yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kelas eksperimen yang akan diberi treatment.Data hasil uji coba selanjutnya dianalisis.Analisis ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji daya pembeda dan uji tingkat kesukaran.

Setelah data uji instrumen valid maka instrumen soal tersebut dapat dijadikan sebagai soal ulangan harian dalam penelitian yang akan dilakukan. Setelah diperoleh hasil ulangan kemudian penelitiakan menganalisis jawaban siswa.

1. Transkip Video Pembelajaran

Transkip video pembelajaran yang diperoleh kemudian diolah dengan cara di analisis. Dari video tersebut dapat dilihat bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung. Selain itu dapat dilihat pula aktivitas-aktivitas siswa di kelas selama pembelajaran. Dari analisis video tersebut peneliti dapat memperoleh temuan-temuan yang menarik seputar kegiatan siswa dan interaksi siswa, baik dengan siswa lain maupun guru. Selain itu, peneliti juga dapat menganalisis respon-respon siswa yang muncul, apakah sesuai dengan respon-respon yang telah diprediksikan, atau ada respon baru yang muncul, yang tidak terprediksi. Melalui analisis


(34)

36

transkip video pembelajaran inilah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan profil respon siswa dan profil keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasishypothetical learning trajectory (HLT). Deskripsi tersebut diperoleh berdasarkan perbandingan jumlah prediksi respon dan respon yang muncul dalam pembelajaran.

2. Keterampilan Proses Sains

Dalam penelitian ini, data skor tes keterampilan proses sains digunakan untuk mengetahui profil keterampilan proses sains. Skor tes diperoleh dari nilai post-test.Pengolahan datanya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap aspek keterampilan proses sains. b. Menghitung persentase pencapaian keterampilan proses sains dengan

membandingkan jumlah skor rata-rata yang diperoleh siswa dengan skor maksimum untuk setiap aspek keterampilan proses sains. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

���= ����

��� � 100%... (persamaan 3.6) Keterangan :

IPK = Indeks prestasi kelompok Mean = Skor yang diperoleh SMI = Skor maksimum ideal

c. Menginterpretasi hasil perhitungan berdasarkan kriteria sebagai berikut : Tabel 3. 6 Interpretasi Persentase IPK

(Panggabean,1996:32)

Persentase (%) Kategori

90 – 100 Sangat terampil

75 – 89 Terampil

55 – 74 Cukup Terampil 31 – 54 Kurang Terampil


(35)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data hasilpenelitian, pengolahan data, dananalisis data sertapembahasanterhadap data hasilpenelitian yang dilakukanpadasalahsatu SMP

negeri di kotaGarutkelas VIII semester 1,

makadiperolehbeberapakesimpulansebagaiberikut.

1. Dengandesainpembelajaranfisika yang

disusunmelaluipengembanganperangkatrancanganpembelajaranhypothetical learning trajectorypenelitidapatmemprediksiresponsiswadanbantuan yang harusdiberikan. Selainituimplementasinya pun menunjukkanbanyakrespon yang telahdiprediksimunculdalamkegiatanpembelajaran. Dari respon-respon yang muncultersebut, penelitimemberikanbantuan sehingga tujuan pembelajaran terpenuhisesuaidenganprediksirespon. Kemudianrespon-respontersebutdapatdikategorikanberdasarkanteori Piaget danrespontersebutcenderungpadatahapberpikirkonkrit.

2. Profilketerampilan proses

sainssiswasetelahditerapkannyapembelajaranmelaluipengembanganperangka trancanganpembelajaranhypothetical learning trajectory memilikinilaipersentase IPK rata-rata sebesar 76,5% yang

termasukdalamkategoriterampil. Persentase IPK

untuksetiapaspekketerampilan proses sainssiswayaituaspek KPS mengelompokkan /mengklasifikasikanmemilikipersentase IPKsebesar 85% termasukkategoricukupterampil, aspek KPS menafsirkanmemilikipersentase IPK sebesar 73% termasukkategoricukupterampil, aspek KPS menerapkankonsepmemilikipersentase IPK sebesar 72%

termasukkategoricukupterampil, danaspek KPS

berkomunikasimemilikipersentase IPK sebesar 76% termasukdalamkategoriterampil.


(36)

88

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran

Dari hasilpenelitian yang telahdilakukan, terdapatbeberapa saran yang diajukan, antara lain:

1. Untukmelakukanpenelitianmengenairencanapembelajaran yang dikembangkanmelaluirancanganperangkatpembelajaranhypothetical

learning trajectorysebaiknyadilakukan minimal dua kali

penelitiandengansampelpenelitian yang berbeda.

Padapenelitianpertamabertujuanuntukmengidentifikasimasalahsiswadalambe lajarsertaadanyarevisimengenaihasiltemuanresponsiswa.

Meskipunadabeberaparespon di

luarprediksisiswanamundapatdijadikansebagaimasukanuntukpenyusunanran canganpembelajaranhypothetical learning trajectory yang lebihbaikkedepannya.

2. Lebihbaikdilakukantesdiagnostik sub

materiuntukmengetahuikesulitanbelajarsiswasecaralebihjelas yang kemudiandijadikandasarpenyusunan HLT.


(37)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

89

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi, cetakan kesembilan, Jakarta : Bumi Aksara.

Ayunika, Elisabet. (2011). Pengembangan Hipotesis Trayektori Pembelajaran Untuk Konsep Pecahan. Artikel dari Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Dimyati & Moedjiono. (2002). Belajar Dan Pembelajaran.jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2000). Guru Dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamalik, O. (Ed). (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Indrawaty, 1999. Keterampilan Proses Sains : Tinjauan Kritis dari Teori ke Praktis. Bandung : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

Isjoni. (2008). Pembelajaran Koopertif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rustaman, Nuryani dkk (2003) Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI diterbitkan

Semiawan, Conny, dkk. (1992). Pendekatan Keterampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar. Jakarta : PT. Grasindo

Simon, M. & Tzur, R. (2004). Explicating the Role of Mathematical Tasks in Conceptual Learning: An Elaboration of the Hypothetical Learning Trajectory. Mathematical Thinking and Learning, 6, 91-104

Slametto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Panggabean, L. P. (2001). Statistika Dasar. Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.


(38)

90

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Panggabean, L. P. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

Peraturan pemerintah no. 41 tahun 2007 tentang standar proses

Wijaya, Ariyadi. (2010). Hypothetical Learning Trajectory dan Peningkatan Pemahaman Konsep Pengukuran Panjang. Skripsi Pada Jurusan Pendidikan Matematika UNY. Yogyakarta: Tidak diterbitkan


(1)

Dari hasil uji coba tes keterampilan proses sains semua soal digunakan dalam penelitian. Untuk soal pada aspek mengelompokkan/mengidentifikasi sebanyak 4 soal, untuk soal pada aspek menerapkan konsep sebanyak 4 soal, untuk aspek menafsirkan sebanyak 4 soal dan untuk aspek berkomunikasi sebanyak 3 soal.

3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Pada penelitian ini ada beberapa data yang harus diolah dan dianalisis. Data-data tersebut adalah video pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan keterampilan proses sains siswa berupa tes pilihan ganda.

Tes pilihan ganda digunakan untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa. Penyusunan instrumen ini didasarkan pada aspek-aspek keterampilan proses sains yang hendak dicapai. Setelah dibuat instrumen berupa tes, maka diadakan uji coba instrumen, tujuannya untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen tersebut telah valid dan reliabel. Uji instrumen ini dilakukan pada kelas yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kelas eksperimen yang akan diberi treatment.Data hasil uji coba selanjutnya dianalisis.Analisis ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji daya pembeda dan uji tingkat kesukaran.

Setelah data uji instrumen valid maka instrumen soal tersebut dapat dijadikan sebagai soal ulangan harian dalam penelitian yang akan dilakukan. Setelah diperoleh hasil ulangan kemudian penelitiakan menganalisis jawaban siswa.

1. Transkip Video Pembelajaran

Transkip video pembelajaran yang diperoleh kemudian diolah dengan cara di analisis. Dari video tersebut dapat dilihat bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung. Selain itu dapat dilihat pula aktivitas-aktivitas siswa di kelas selama pembelajaran. Dari analisis video tersebut peneliti dapat memperoleh temuan-temuan yang menarik seputar kegiatan siswa dan interaksi siswa, baik dengan siswa lain maupun guru. Selain itu, peneliti juga dapat menganalisis respon-respon siswa yang muncul, apakah sesuai dengan respon-respon yang telah diprediksikan, atau ada respon baru yang muncul, yang tidak terprediksi. Melalui analisis


(2)

36

transkip video pembelajaran inilah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan profil respon siswa dan profil keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasishypothetical learning trajectory (HLT). Deskripsi tersebut diperoleh berdasarkan perbandingan jumlah prediksi respon dan respon yang muncul dalam pembelajaran.

2. Keterampilan Proses Sains

Dalam penelitian ini, data skor tes keterampilan proses sains digunakan untuk mengetahui profil keterampilan proses sains. Skor tes diperoleh dari nilai

post-test.Pengolahan datanya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap aspek keterampilan proses sains. b. Menghitung persentase pencapaian keterampilan proses sains dengan

membandingkan jumlah skor rata-rata yang diperoleh siswa dengan skor maksimum untuk setiap aspek keterampilan proses sains. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

���= ����

��� � 100%... (persamaan 3.6)

Keterangan :

IPK = Indeks prestasi kelompok

Mean = Skor yang diperoleh

SMI = Skor maksimum ideal

c. Menginterpretasi hasil perhitungan berdasarkan kriteria sebagai berikut : Tabel 3. 6 Interpretasi Persentase IPK

(Panggabean,1996:32)

Persentase (%) Kategori

90 – 100 Sangat terampil

75 – 89 Terampil

55 – 74 Cukup Terampil 31 – 54 Kurang Terampil


(3)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data hasilpenelitian, pengolahan data, dananalisis data sertapembahasanterhadap data hasilpenelitian yang dilakukanpadasalahsatu SMP

negeri di kotaGarutkelas VIII semester 1,

makadiperolehbeberapakesimpulansebagaiberikut.

1. Dengandesainpembelajaranfisika yang

disusunmelaluipengembanganperangkatrancanganpembelajaranhypothetical

learning trajectorypenelitidapatmemprediksiresponsiswadanbantuan yang

harusdiberikan. Selainituimplementasinya pun menunjukkanbanyakrespon yang telahdiprediksimunculdalamkegiatanpembelajaran. Dari respon-respon yang muncultersebut, penelitimemberikanbantuan sehingga tujuan pembelajaran terpenuhisesuaidenganprediksirespon. Kemudianrespon-respontersebutdapatdikategorikanberdasarkanteori Piaget danrespontersebutcenderungpadatahapberpikirkonkrit.

2. Profilketerampilan proses

sainssiswasetelahditerapkannyapembelajaranmelaluipengembanganperangka trancanganpembelajaranhypothetical learning trajectory

memilikinilaipersentase IPK rata-rata sebesar 76,5% yang

termasukdalamkategoriterampil. Persentase IPK

untuksetiapaspekketerampilan proses sainssiswayaituaspek KPS mengelompokkan /mengklasifikasikanmemilikipersentase IPKsebesar 85% termasukkategoricukupterampil, aspek KPS menafsirkanmemilikipersentase IPK sebesar 73% termasukkategoricukupterampil, aspek KPS menerapkankonsepmemilikipersentase IPK sebesar 72%

termasukkategoricukupterampil, danaspek KPS

berkomunikasimemilikipersentase IPK sebesar 76% termasukdalamkategoriterampil.


(4)

88

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran

Dari hasilpenelitian yang telahdilakukan, terdapatbeberapa saran yang diajukan, antara lain:

1. Untukmelakukanpenelitianmengenairencanapembelajaran yang dikembangkanmelaluirancanganperangkatpembelajaranhypothetical

learning trajectorysebaiknyadilakukan minimal dua kali penelitiandengansampelpenelitian yang berbeda. Padapenelitianpertamabertujuanuntukmengidentifikasimasalahsiswadalambe lajarsertaadanyarevisimengenaihasiltemuanresponsiswa.

Meskipunadabeberaparespon di

luarprediksisiswanamundapatdijadikansebagaimasukanuntukpenyusunanran canganpembelajaranhypothetical learning trajectory yang lebihbaikkedepannya.

2. Lebihbaikdilakukantesdiagnostik sub

materiuntukmengetahuikesulitanbelajarsiswasecaralebihjelas yang kemudiandijadikandasarpenyusunan HLT.


(5)

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

89

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi, cetakan kesembilan, Jakarta : Bumi Aksara.

Ayunika, Elisabet. (2011). Pengembangan Hipotesis Trayektori Pembelajaran

Untuk Konsep Pecahan. Artikel dari Pendidikan Matematika Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta

Dimyati & Moedjiono. (2002). Belajar Dan Pembelajaran.jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2000). Guru Dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamalik, O. (Ed). (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Indrawaty, 1999. Keterampilan Proses Sains : Tinjauan Kritis dari Teori ke

Praktis. Bandung : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

Isjoni. (2008). Pembelajaran Koopertif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rustaman, Nuryani dkk (2003) Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI diterbitkan

Semiawan, Conny, dkk. (1992). Pendekatan Keterampilan Proses, Bagaimana

Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar. Jakarta : PT. Grasindo

Simon, M. & Tzur, R. (2004). Explicating the Role of Mathematical Tasks in Conceptual Learning: An Elaboration of the Hypothetical Learning Trajectory. Mathematical Thinking and Learning, 6, 91-104

Slametto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Panggabean, L. P. (2001). Statistika Dasar. Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.


(6)

90

Ulfah Aziizah,2014

PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Panggabean, L. P. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

Peraturan pemerintah no. 41 tahun 2007 tentang standar proses

Wijaya, Ariyadi. (2010). Hypothetical Learning Trajectory dan Peningkatan

Pemahaman Konsep Pengukuran Panjang. Skripsi Pada Jurusan