ANALISIS RESPON DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY.

(1)

ANALISIS RESPON DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING

TRAJECTORY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan.

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi 0902253

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

ANALISIS RESPON DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING

TRAJECTORY

Oleh :

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

© Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi. 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS RESPON DAN PROFIL AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING

TRAJECTORY (HLT)

Oleh

MUHAMMAD RIZKI GORBYANDI NADI NIM. 0902253

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I,

Drs. Harun Imansyah, M.Ed. NIP. 195910301986011001

Pembimbing II,

Agus Fany Chandra, S.Pd., M.Pd. NIP. 198108122005011003


(4)

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pembelajaran Fisika Berbasis Hypothetical Learning Trajectory: Analisis Respon Dan Aktivitas Belajar Siswa SMA

Hasil studi pendahuluan pada salah satu SMA di Bandung menunjukkan bahwa pembelajaran fisika dikelas tidak dapat memfasilitasi siswa dalam belajar sehingga siswa mengalami kesulitan belajar.Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan mengenai prinsip-prinsip penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), point 1 yaitu memperhatikan perbedaan individu peserta didik, bahwa RPP harus disusun berdasarkan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir setiap individu berbeda- beda. Proses berpikir siswa dipengaruhi oleh tingkat perkembangan intelektual menurut Piaget membagi menjadi empat, yaitu sensori motori, pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal. Dalam merencanakan suatu pembelajaran, guru perlu membuat prediksi tentang bagaimana kemungkinan siswa belajar, prediksi dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana kemampuan berpikir dan pemahaman siswa akan berkembang dalam aktivitas belajar yang dirancang oleh guru. Oleh karena itu untuk mempersiapkan siswa dalam belajar perlu adanya suatu hypothetical learning trajectory (HLT) yang tepat. Dalam penelitian ini dilakukan pembelajaran fisika berbasis hypothetical learning trajectory (HLT). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dengan hypothetical learning trajectory (HLT), rute belajar dalam pembelajaran dapat diprediksikan dengan baik. Bantuan guru berdasarkan respon siswa dapat membantu kesulitan belajar siswa. Respon-respon ini dapat dikategorikan menurut teori dalam Piaget Penentuan yang tepat dengan prediksi respon siswa berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa, sehingga profil aktivitas siswa cenderung pada aktivitas visual dan motorik. Dengan demikian dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika berbasis

Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dapat mengatasi kesulitan-kesulitan belajar siswa dan

membuat siswa cenderung aktif pada kegiatan visual dan motorik dikarenakan prediksi respon yang disusun sesuai dengan respon siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.


(5)

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Physics Study Base On The Hypothetical Learning Trajectory: Analyse The Respon And Activity Learn the Student Senior High School

Result preliminary study at one of Senior High School in Bandung indicate that the study of physics in class, student can’t get facility in learning so that student find difficulties to learn. Lesson plan must pay attention to the individual difference of competitor educated, that lesson plan have to be compiled by pursuant to gender difference, ability of early, intellectual level, enthusiasm, motivate to learn the, talent, potency, social ability, emotion, style learn the, special requirement, speed learn the, cultural background, norm, assess, and/or competitor environment educated. This matter indicate that the ability think every individual different. thinking process of. In planning a study, teacher require to make the prediction about how student possibility learn , prediction in this case go together how ability think and understanding of student will expand in activity learn designed by teacher. Therefore to draw up the student in learning need of[is existence of a hypothetical learning trajectory (HLT). In this research is conducted by a physics study base on the hypothetical learning trajectory ( HLT). Method used in this research is descriptive. Result of research conducted indicate that by hypothetical learning trajectory ( HLT), route learn in study earn the prediction better. Aid learn pursuant to respon student can assist the difficulty learn the student. k. Thereby from result analyse the inferential data that physics study base on the Hypothetical Learning Trajectory ( HLT) can overcome the difficulty learn the student.


(6)

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identfikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hypothetical Learning Trajectory ... 8


(7)

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Penyusunan Rencana Pembelajaran yang Dikembangkan Melalui

Perangkat Pembelajaran Hypothetical Learning Trajectory ... 11

C. Aktifitas Belajar Siswa... 20

1. Pengertian Aktivitas Belajar ... 20

2. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Aktifitas Belajar... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 24

B. Desain Penelitian ... 26

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

D. Definisi Operasional ... 27

E. Prosedur Penelitian ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 32

1. Profil Respon Siswa ... 33

a. Respon Siswa Yang Muncul ... 33

b. Analisis Respon Siswa ... 39

2. Aktifitas Belajar Siswa ... 47

a. Kecenderungan Umum Aktivitas Siswa ... 48


(8)

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Pembahasan ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57


(9)

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran merupakan proses belajar mengajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Dimyati dan Mudjiono, 2002:159). Menurut Sudjana (1992:6), pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar mengajar. Dari pengertian tersebut, maka dapat diartikan bahwa pembelajaran adalah proses belajar mengajar untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang tidak lepas dari hubungan timbal balik atau interaksi antara guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Proses pembelajaran di kelas merupakan bagian dari tugas guru di sekolah. Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk dapat merencanakan sebuah pembelajaran yang dapat membantu peserta didik belajar dengan baik. Pembuatan perencanaan ini biasanya dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Menurut Standar Proses Pendidikan pada Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2007, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Dalam merencanakan sebuah pembelajaran, guru harus memperhatikan perbedaan individu peserta didik. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan mengenai prinsip-prinsip penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),


(10)

2

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada point 1 yaitu RPP harus memperhatikan perbedaan individu peserta didik, berdasarkan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir setiap individu berbeda- beda.

Namun, dalam proses pembelajaran di sekolah, sering ditemukan beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar antara siswa satu dengan siswa lainnya tidak selalu sama. Ada siswa yang mengalami kesulitan dalam berhitung, ada pula yang mengalami kesulitan dalam hal berpikir, bahkan kesulitan-kesulitan lainnya yang dapat menghambat proses belajar . Seperti yang diungkapkan Abdurrahman (2003: 9) bahwa:

Kesulitan belajar dapat berwujud sebagai suatu kekurangan dalam satu atau lebih bidang akademik, baik dalam mata pelajaran yang spesifik seperti membaca, menulis, matematika, dan mengeja; atau dalam berbagai keterampilan yang bersifat lebih umum seperti mendengarkan, berbicara, dan berpikir.

Para ahli pun menaruh perhatian pada faktor-faktor penyebab kesulitan belajar. Beberapa studi tentang kesulitan belajar (Jersild dan Taisch 2003, Nurkencana 1996) menyatakan bahwa :

Salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan belajar adalah aktivitas. Dalam hal ini adalah minat, dimana minat adalah menyangkut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi.

Selanjutnya Slameto (2003:49) mengatakan “Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas”. Aktivitas belajar tersebut diantaranya menurut Diedrich (Sardiman ,2011) aktivitas dibagi menjadi 8 yaitu writing, oral, listening, mental, motorik, visual, emotional, dan drawing activities. Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri


(11)

3

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perilaku seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya (Rosalia, 2005:4).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada salah satu SMA negeri di Bandung dalam mata pelajaran Fisika melalui wawancara kepada guru dan siswa serta observasi langsung di dalam kelas, menunjukan bahwa secara umum pembelajaran Fisika di kelas masih cenderung bersifat satu arah, sehingga banyak siswa terlihat tidak tertarik untuk melakukan aktivitas belajar mengenai fisika. Siswa lebih menerima informasi secara langsung tanpa adanya interaksi dari guru pada siswa. Sehingga, Guru belum menfasilitasi siswa untuk berinteraksi dengan siswa seperti berpendapat, menjawab pertanyaan dan tidak adanya reward pada siswa saat melakukan aktivitas belajar.

Kemudian dari hasil wawancara guru, observasi dan hasil studi literatur pada penelitian Moore (2012), materi listrik dinamis merupakan materi yang memiliki banyak kemungkinan respon-respon yang muncul saat pembelajaran berlangsung. Ini dapat dilihat dari hasil observasi penulis bahwa siswa kesulitan memahami materi arus listrik, beda potensial, Hukum Ohm, faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan dan fungsi rangkaian paralel. Siswa tidak tertarik dengan pembelajaran yang satu arah dan terlihat dari hasil angket bahwa siswa 80% tidak tertarik belajar fisika sehingga menyebabkan tidak adanya aktivitas belajar siswa yang terbentuk.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut jelas bahwa ini merupakan tantangan seorang guru fisika karena keseluruhan hasil tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa khususnya dalam materi listrik dinamis. Kurangnya minat siswa akibat kurangnya interaksi siswa dengan siswa lain dan tidak ada apresiasi dari guru untuk siswa yang aktif sehingga membuat siswa tidak melakukan aktivitas belajar dan membuat pembelajaran dikelas tidak terbentuk dan membuat kelas menjadi membosankan. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran berperan penting dalam pembelajaran di kelas sehingga dapat


(12)

4

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menciptakan pembelajaran fisika yang baik dan dapat tercapainya tujuan dari pembelajaran.

Dengan adanya perbedaan dari setiap individu, masing-masing siswa jelas akan memberikan respon yang berbeda-beda dalam pembelajaran yang telah dirancang guru. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya guru dapat memprediksi respon apa saja yang mungkin diberikan oleh siswa, sehingga guru dapat memberikan tindakan yang sesuai dan dapat mengatasi kesulitan belajar setiap siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Risnanosanti (2012),

Guru perlu membuat prediksi tentang bagaimana kemungkinan siswa belajar konsep secara khusus, prediksi dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana kemampuan berpikir dan pemahaman siswa akan berkembang dalam aktivitas belajar yang dirancang oleh guru.

Simon (1995) mengenalkan suatu Hypothetical Learning Trajectory (HLT) atau lintasan belajar yang disediakan oleh guru berdasarkan pada pemikiran untuk memilih desain pembelajaran khusus, sehingga hasil belajar terbaik sangat mungkin untuk dicapai. Hal ini dapat terlihat dalam pemikiran dan perencanaan yang terjadi dalam pengajaran, termasuk respon spontan yang dibuat dalam menanggapi pemikiran siswa.

Simon (1995) menggunakan kata “hipotesis” agar guru menjadi fleksibel dalam merubah arah pembelajaran dan mengadaptasi aspek-aspek aktivitas yang telah direncanakan dalam menanggapi respon siswa sepanjang pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk menggunakan Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dalam membuat suatu desain pembelajaran. Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran di kelas sekaligus sebagai suatu tindakan antisipatif terhadap kemungkinan masalah yang dihadapi oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Kemudian setelah menyusun Hypothetical Learning Trajectory (HLT) pada materi listrik dinamis, penulis ingin juga mengetahui bagaiman aktivitas belajar yang terbentuk saat implementasi Hypothetical Learning


(13)

5

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Trajectory (HLT) yang dibuat. Oleh karena itu, melalui penelitian ini, penulis ingin mengetahui profil respon dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT).

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan masalah pada latar belakang, maka identifikasi masalah penelitian yang akan diteliti adalah kesulitan belajar siswa pada materi listrik dinamis yang disebabkan adanya perbedaan kemampuan individu sehingga banyak kemungkinan-kemungkinan respon yang muncul pada pembelajaran dan aktivitas belajar siswa yang kurang karena kurangnya interaksi guru dengan siswa.

Dari identifikasi masalah tersebut dapat ditentukan batasan masalah pada penelitian ini yaitu mengidentifikasi respon siswa dan profil aktivitas belajar siswa. Identifikasi respon siswa yang dimaksud merupakan respon siswa yang disusun saat merancang pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT) terkait konten materi listrik dinamis dan profil aktivitas belajar siswa yang dimaksud adalah visual, oral, writing dan motorik activities.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka secara operasional permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana analisis profil respon dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT) ?”

Adapun beberapa pertanyaan yang harus dijawab dari hasil penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana profil respon siswa pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT)?

2. Bagaimana profil aktivitas belajar siswa pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT)?


(14)

6

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis respon dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT). Selain itu, dari hasil penelitiannya nanti dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah disusun, yaitu:

1. Menganalisis profil respon siswa pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT), serta

2. Memperoleh gambaran aktivitas belajar siswa pada saat implementasi pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT).

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bukan hanya untuk penulis tetapi juga kepada pembaca, khususnya guru sebagai pendidik anak bangsa. Selain itu, penulis juga berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada siswa. Adapun manfaat-manfaat tersebut yang diharapkan dari penelitian ini di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan bagaimana membuat dan merancang pembelajaran yang dapat mengatasi kesulitan belajar siswa, serta melatih keterampilan penulis untuk meninjau reaksi-reaksi yang harus diambil secara refleks.

2. Bagi guru fisika, diharapkan dapat menjadi ide baru dan rekomendasi yang dapat meningkatkan pemahaman para guru mengenai prinsip dasar dalam merancang pelaksanaan pembelajaran, yakni bagaimana ia mengajar materi pelajaran kepada siswa. Selain itu, memberikan pemahaman pada guru tentang betapa pentingnya memperhatikan respon-respon siswa yang mungkin muncul dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan rencana dan mempermudah guru dalam mengatur managemen kelas.


(15)

7

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi guru fisika, diharapkan dapat menjadi sebuah ide atau rekomendasi bagaimana seharusnya pembelajaran fisika dapat menumbuhkan kegiatan akttivitas belajar yang baik.

F. Struktur Organisasi Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima Bab. Kelima Bab tersebut disusun secara berurutan dari Bab I sampai Bab V. Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari enam sub bab yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II merupakan kajian pustaka dari teori-teori yang dikaji dalam penelitian. Adapun teori-teori tersebut yang sekaligus merupakan sub bab dari Bab II yaitu Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dan aktivitas belajar siswa. Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri dari enam sub bab, yaitu metode dan desain penelitian, populasi dan desain penelitian, definisi operasional, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan dan analisis data. Bab VI merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dua sub bab yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Bab V merupakan penafsiran dan pemaknaan penulis terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang terdiri dari simpulan dan saran.


(16)

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis respon dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT). Untuk mewujudkan tujuan dari penelitian ini hal yang harus dilakukan adalah memperoleh gambaran mengenai respon siswa pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dan juga profil aktivitas belajar siswa. Oleh sebab itu dibutuhkan metode deskriptif untuk memperoleh gambaran-gambaran tersebut. Sukmadinata (Erna: 2008) mengemukakan mengenai penelitian deskriptif sebagai berikut.

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.

Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan Furchan (Erna: 2008) bahwa (1) penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan objektivitas, dan dilakukan secara cermat; (2) tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan; dan (3) tidak adanya uji hipotesis. Selain itu, penelitian deskriptif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan variabel-variabel utama subjek studi yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.

2. Pada penelitian deskriptif murni tidak dibutuhkan kelompok kontrol sebagai pembanding karena yang dicari adalah prevalensi fenomena


(17)

25

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertentu, atau untuk memperoleh gambaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah.

3. Terdapatnya hubungan sebab-akibat hanya merupakan perkiraan yang didasarkan atas tabel silang yang disajikan.

4. Hasil penelitian hanya disajikan sesuai dengan data yang diperoleh tanpa dilakukan analisis yang mendalam. Penyajian data hasil penelitian dapat berupa tabel distribusi frekuensi, tabel silang dan grafik.

5. Penelitian deskriptif merupakan penelitian pendahuluan dan digunakan bersama-sama dengan hampir semua jenis penelitian, misalnya untuk menentukan kriteria subjek studi.

6. Pengumpulan data dilakukan dalam satu saat atau satu periode tertentu dan setiap subjek studi selama penelitian hanya diamati satu kali.

7. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan cross sectional berupa sampling survei atau data sekunder dari rekam medis.

8. Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada wilayah terbatas.

Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti berikut.

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.

2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas. 3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.

6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen, mengumpulkan data, dan menganalisis data.

7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.


(18)

26

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8. Membuat laporan penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka melalui metode deskriptif ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan penelitian ini.

B. Desain Penelitian

Untuk desain penelitian diawali dengan mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dari hasil observasi dan wawancara dalam memahami materi yang diajarkan selanjutnya membuat rancangan pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT). Dalam merencanakan pembelajaran disusunlah prediksi- prediksi respon dan bantuan yang akan diberikan saat respon itu muncul. Kemudian saat pelaksanaan pembelajaran diukurlah respon-respon yang muncul dengan transkip video dan aktivitas belajar siswa dengan lembar aktivitas belajar siswa. Desain penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Studi Pendahuluan

Identifikasi Masalah

Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Pelaksanaan

Prediksi Respon

Pengukuran Respon dan Aktivitas belajar siswa


(19)

27

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester 2 tahun ajaran 2012/2013 pada salah satu SMA negeri di Bandung. Penelitian yang akan dilakukan mengambil sampel kelompok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling nonprobabilitas, yaitu teknik pengambilan sampel yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar. Dalam penelitian ini sampel kelompok yang dimaksud adalah satu kelas homogen yang telah dipilih penulis berdasarkan pertimbangan karakteristik siswa-siswa dalam kelas tersebut yang hampir memenuhi kriteria yang peneliti inginkan.

Adapun kelompok yang dijadikan sampel oleh peneliti dalam penelitian ini adalah salah satu kelas di yang mempunyai homogenitas yang sama dengan kelas dalam studi pendahuluan, yaitu kelas X di salah satu SMA negeri di Bandung.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini yaitu:

1. Profil respon siswa yang dimaksud adalah respon mengenai konten pembelajaran. Respon tersebut didapat dengan mencatat respon yang muncul dibandingkan dengan jumlah respon yang diprediksi sebelumnya pada pelaksanaan pembelajaran di kelas. Kemudian dilihat juga kesulitan beajar siswa yang dialami saat implementasi untuk pembuatan HLT selanjutnya.

2. Profil aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini diambil 4 jenis aktivitas yang diteliti yaitu visual, oral, writing dan motor activities, kemudian hasil


(20)

28

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian disajikan dalam persentase untuk nilai kecenderungan umum dari lembar observasi.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan penelitian adalah sebagai berikut:

1) Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian.

2) Menghubungi pihak sekolah dan guru mata pelajaran fisika 3) Membuat surat izin penelitian.

4) Menentukan sampel penelitian.

5) Melakukan studi pendahuluan yang meliputi observasi atau pengamatan langsung terhadap pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana, kondisi siswa dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang dijadikan tempat penelitian.

6) Melakukan studi literatur untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan dikaji.

7) Melakukan telaah kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian untuk mengetahui tujuan, standar kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.

8) Menyiapkan Perencanaan Pembelajaran yang akan digunakan kemudian mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran fisika untuk mendapatkan masukan sehingga dapat mengimplementasikan pembelajaran dengan baik di kelas.


(21)

29

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9) Membuat dan menyusun instrumen penelitian, meliputi lembar observasi aktivitas belajar siswa

10) Men-judgement instrumen kepada dua orang dosen ahli dan satu orang guru fisika.

11) Merevisi atau memperbaiki instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Mengatur kondisi kelas agar tertib dan semua siswa siap menerima materi.

2) Melaksanakan perencanaan pembelajaran yang telah disusun melalui pengembangan perangkat rancangan pembelajaran hypothetical learning trajectory.

3) Merekam kegiatan pembelajaran untuk melihat respon yang muncul saat pembelajaran.

4) Mengamati aktivitas belajar siswa terhadap pembelajaran fisika oleh observer dengan berpedoman pada lembar observasi.

3. Tahap Akhir

Kegiatan pada tahap akhir adalah sebagai berikut: 1) Menganalisis transkip video pembelajaran.

2) Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian.

3) Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data untuk menjawab permasalahan penelitian.

4) Memberikan saran-saran terhadap kekurangan yang menjadi hambatan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

5) Mengkonsultasikan hasil pengolahan data penelitian kepada dosen pembimbing.


(22)

30

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan informasi atau data-data yang mendukung pencapaian tujuan sebuah penelitian dibutuhkan suatu alat atau cara yang biasa disebut teknik pengumpulan data. Untuk memperoleh data yang sesuai sifat dan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini adalah instrumen non tes, yang terdiri dari analisis transkip video pembelajaran, dan lembar observasi aktivitas belajar siswa.

1. Transkip Video Pembelajaran

Transkip video pembelajaran digunakan untuk membantu mendeskripsikan desain dan implementasi pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory. Pengambilan video dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua buah alat perekam untuk mengumpulkan data berupa video ini. Satu alat perekam ditempatkan secara diam di satu sisi, yang dapat merekam semua kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir. Akan tetapi video tersebut hanya dapat merekam di satu sisi saja. Oleh karena itu, alat perekam lainnya diposisikan agar dapat berpindah-pindah tempat untuk merekam kegiatan siswa lebih dekat dan jelas. Hal tersebut dilakukan penulis selama penelitian berlangsung, yaitu terdiri dari dua pertemuan untuk kegiatan pembelajaran di kelas.

2. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan aspek aktivitas dinilai pada setiap materi inti. Adapun aspek-aspek yang diukurnya meliputi aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan guru, mengajukan pertanyaan dan menggunakan gagasan, mengamati demonstarsi yang


(23)

31

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan guru, menjawab pertanyaan yang diajukan guru, melakukan eksperimen/percobaan, melakukan diskusi kelompok dan mengambil data percobaan. Cara pengisian hanya dengan membubuhkan tanda ceklist pada masing-masing aspek yang dilakukan siswa. Kemudian data yang diperoleh dikonversi kedalam bentuk presentase.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Sesuai dengan teknik pengolahan data yang penulis gunakan, ada tiga macam data yang perlu diolah dan dianalisis dalam penelitian ini. Data-data tersebut meliputi transkip video pembelajaran, dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data transkip video pembelajaran berbentuk data kualitatif, sedangkan lembar observasi berbentuk data kuantitatif.

1. Transkip Video Pembelajaran

Transkip video pembelajaran yang diperoleh kemudian diolah dengan cara di analisis. Dari video tersebut dapat dilihat bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung. Selain itu dapat dilihat pula aktivitas-aktivitas siswa di kelas selama pembelajaran. Dari analisis video tersebut penulis dapat memperoleh temuan-temuan yang menarik seputar kegiatan siswa dan interaksi siswa, baik dengan siswa lain maupun guru. Selain itu, penulis juga dapat menganalisis respon-respon siswa yang muncul, apakah sesuai dengan respon yang telah diprediksikan, atau ada respon baru yang muncul, yang tidak terprediksi. Melalui analisis transkip video pembelajaran inilah yang digunakan penulis dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan desain dan implementasi pembelajaran yang di desain menggunakan hypothetical learning trajectory (HLT). Deskripsi tersebut diperoleh berdasarkan perbandingan jumlah prediksi respon dan respon yang muncul dalam pembelajaran.


(24)

32

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian respon-respon yang muncul dianalisis dan dilihat kesulitan apa yang dialami oleh siswa untuk menjadi bahan pertimbangan HLT berikutnya.

2. Aktivitas belajar siswa

Untuk mengetahui aktivitas siswa dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P = F/N x 100%

Keterangan : P = angka persentase F = frekuensi

N = banyak individu (Budiarto, 2002:25)

Untuk mengetahui analisis data dan untuk mengetahui aktivitas siswa maka digunakan kriteria sebagai berikut : Dilakukan = 1 Tidak dilakukan = 0. Kemudian hasil tersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori seperti di dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Kategori Aktivitas Siswa

(Di adaptasi dari Panggabean, 1898)

Persentase Kategori

P = 100% Seluruhnya

75% ≤ P ≤ 100% Pada umumnya

50% ≤ P ≤ 75% Sebagian besar

P = 50% Setengahnya

25% ≤ P ≤ 50 % Hampir setengahnya

0% < P < 25% Sebagian kecil


(25)

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian yang dilakukan di salah satu SMA negeri di Bandung kelas X semester 1 mengenai analisis respon siswa dan aktivitas belajar siswa pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory diperoleh hasil bahwa pembelajaran fisika yang telah dirancang menghasilkan pembelajaran yang baik karena respon yang telah diprediksikan muncul dan aktivitas visual dan aktivitas motorik muncul saat implementasi. Selain itu, dapat disimpulkan juga bahwa:

1. Dengan desain pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory penulis dapat memprediksi kemungkinan-kemungkinan respon siswa yang dan bantuan yang harus diberikan. Selain itu implementasinya pun menunjukkan respon yang telah diprediksikan muncul dalam kegiatan pembelajaran. Dari respon-respon yang muncul tersebut, penulis dapat memberikan bantuan yang telah ditetapkan sesuai dengan masing-masing respon. Akan tetapi, ketika pembelajaran, ternyata ada beberapa respon baru yang muncul. Respon-respon tersebut merupakan respon di luar prediksi penulis. Respon di luar prediksi muncul karena pertanyaan (bantuan) yang diberikan guru kurang mengarah pada tujuan. Kemudian muncul kesulitan- kesulitan belajar yang baru yang muncul saat proses implementasi sehingga dibuat kembali HLT yang telah disesuaikan dengan kesulitan belajar tersebut.

2. Profil aktifitas belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran fisika melalui pengembangan perangkat rancangan pembelajaran hypothetical learning trajectory cenderung membuat siswa aktif pada jenis aktivitas visual sebesar 61,7% dan aktivitas motorik sebesar 47,9%.


(26)

56

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan rancangan pembelajaran Hypothetical Learning Trajectory yang telah direvisi berdasarkan implementasi oleh penulis karena penelitian Hypothetical Learning Trajectory ini perlu dilakukan secara berulang sehingga menemukan learning trajectory yang ideal.

2. Penentuan kesulitan belajar siswa bisa didapatkan dengan menggunakan tes diagnostik terlebih dahulu sehingga dalam menyusun Hypothetical Learning Trajectory tergambar benar kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.

3. Pembuatan hypothetical learning trajectory seharusnya tindakan dan bantuan yang seharusnya memperhatikan jenis aktivitas-aktivitas yang dapat mengantisipasi kesulitan belajar siswa.


(27)

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Aries S, E.F. (2008). Penelitian Deskriptif. [Online]. Tersedia:

http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/

Dimyati dan Mudjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

 Peraturan pemerintah no. 41 tahun 2007 tentang standar proses

Rintayati P dan Sulistya Partomo Putro. 2010. Meningkatkan Aktivitas Belajar (Active Learning) Siswa Berkarakter Cerdas Dengan Pendekatan Sains Teknologi (Stm). Surakarta

Rosalia, Tara. 2005. Aktifitas Belajar. [Online]. Tersedia:

http://id.shvoong.com/social- sciences/1961162-aktifitas-belajar/ (24/06/13).

Simon and Tzur. (2004). Explicating the Role of Mathematical Tasks in Conceptual Learning. Lawrence & Eblaum association Inc.

Sudjana (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta Suhadi. (2010). Cara- Cara Untuk Mendorong Keaktifan Siswa Dalam

Pembelajaran. Penerbit: Alifa Alternative Media


(28)

59

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Labortorium: Perspektif Dari Guru-guru Sains SMPN Di Kota Cimahi. Johor: Skudai

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wijaya A. (2009). Hypothetical Learning Trajectory dan Peningkatan Pemahaman Konsep Pengukuran Panjang. ISBN : 978-979-16353-3-2


(1)

31

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan guru, menjawab pertanyaan yang diajukan guru, melakukan eksperimen/percobaan, melakukan diskusi kelompok dan mengambil data percobaan. Cara pengisian hanya dengan membubuhkan tanda ceklist pada masing-masing aspek yang dilakukan siswa. Kemudian data yang diperoleh dikonversi kedalam bentuk presentase.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Sesuai dengan teknik pengolahan data yang penulis gunakan, ada tiga macam data yang perlu diolah dan dianalisis dalam penelitian ini. Data-data tersebut meliputi transkip video pembelajaran, dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data transkip video pembelajaran berbentuk data kualitatif, sedangkan lembar observasi berbentuk data kuantitatif.

1. Transkip Video Pembelajaran

Transkip video pembelajaran yang diperoleh kemudian diolah dengan cara di analisis. Dari video tersebut dapat dilihat bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung. Selain itu dapat dilihat pula aktivitas-aktivitas siswa di kelas selama pembelajaran. Dari analisis video tersebut penulis dapat memperoleh temuan-temuan yang menarik seputar kegiatan siswa dan interaksi siswa, baik dengan siswa lain maupun guru. Selain itu, penulis juga dapat menganalisis respon-respon siswa yang muncul, apakah sesuai dengan respon yang telah diprediksikan, atau ada respon baru yang muncul, yang tidak terprediksi. Melalui analisis transkip video pembelajaran inilah yang digunakan penulis dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan desain dan implementasi pembelajaran yang di desain menggunakan hypothetical learning trajectory (HLT). Deskripsi tersebut diperoleh berdasarkan perbandingan jumlah prediksi respon dan respon yang muncul dalam pembelajaran.


(2)

32

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian respon-respon yang muncul dianalisis dan dilihat kesulitan apa yang dialami oleh siswa untuk menjadi bahan pertimbangan HLT berikutnya.

2. Aktivitas belajar siswa

Untuk mengetahui aktivitas siswa dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P = F/N x 100%

Keterangan : P = angka persentase F = frekuensi

N = banyak individu (Budiarto, 2002:25)

Untuk mengetahui analisis data dan untuk mengetahui aktivitas siswa maka digunakan kriteria sebagai berikut : Dilakukan = 1 Tidak dilakukan = 0. Kemudian hasil tersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori seperti di dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Kategori Aktivitas Siswa

(Di adaptasi dari Panggabean, 1898) Persentase Kategori

P = 100% Seluruhnya

75% ≤ P ≤ 100% Pada umumnya 50% ≤ P ≤ 75% Sebagian besar

P = 50% Setengahnya

25% ≤ P ≤ 50 % Hampir setengahnya 0% < P < 25% Sebagian kecil


(3)

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian yang dilakukan di salah satu SMA negeri di Bandung kelas X semester 1 mengenai analisis respon siswa dan aktivitas belajar siswa pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory diperoleh hasil bahwa pembelajaran fisika yang telah dirancang menghasilkan pembelajaran yang baik karena respon yang telah diprediksikan muncul dan aktivitas visual dan aktivitas motorik muncul saat implementasi. Selain itu, dapat disimpulkan juga bahwa:

1. Dengan desain pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory penulis dapat memprediksi kemungkinan-kemungkinan respon siswa yang dan bantuan yang harus diberikan. Selain itu implementasinya pun menunjukkan respon yang telah diprediksikan muncul dalam kegiatan pembelajaran. Dari respon-respon yang muncul tersebut, penulis dapat memberikan bantuan yang telah ditetapkan sesuai dengan masing-masing respon. Akan tetapi, ketika pembelajaran, ternyata ada beberapa respon baru yang muncul. Respon-respon tersebut merupakan respon di luar prediksi penulis. Respon di luar prediksi muncul karena pertanyaan (bantuan) yang diberikan guru kurang mengarah pada tujuan. Kemudian muncul kesulitan- kesulitan belajar yang baru yang muncul saat proses implementasi sehingga dibuat kembali HLT yang telah disesuaikan dengan kesulitan belajar tersebut.

2. Profil aktifitas belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran fisika melalui pengembangan perangkat rancangan pembelajaran hypothetical learning trajectory cenderung membuat siswa aktif pada jenis aktivitas visual sebesar 61,7% dan aktivitas motorik sebesar 47,9%.


(4)

56

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan rancangan pembelajaran Hypothetical Learning Trajectory yang telah direvisi berdasarkan implementasi oleh penulis karena penelitian Hypothetical Learning Trajectory ini perlu dilakukan secara berulang sehingga menemukan learning trajectory yang ideal.

2. Penentuan kesulitan belajar siswa bisa didapatkan dengan menggunakan tes diagnostik terlebih dahulu sehingga dalam menyusun Hypothetical Learning Trajectory tergambar benar kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.

3. Pembuatan hypothetical learning trajectory seharusnya tindakan dan bantuan yang seharusnya memperhatikan jenis aktivitas-aktivitas yang dapat mengantisipasi kesulitan belajar siswa.


(5)

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Aries S, E.F. (2008). Penelitian Deskriptif. [Online]. Tersedia:

http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/

Dimyati dan Mudjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

 Peraturan pemerintah no. 41 tahun 2007 tentang standar proses

Rintayati P dan Sulistya Partomo Putro. 2010. Meningkatkan Aktivitas Belajar (Active Learning) Siswa Berkarakter Cerdas Dengan Pendekatan Sains Teknologi (Stm). Surakarta

Rosalia, Tara. 2005. Aktifitas Belajar. [Online]. Tersedia:

http://id.shvoong.com/social- sciences/1961162-aktifitas-belajar/ (24/06/13).

Simon and Tzur. (2004). Explicating the Role of Mathematical Tasks in Conceptual Learning. Lawrence & Eblaum association Inc.

Sudjana (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Suhadi. (2010). Cara- Cara Untuk Mendorong Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran. Penerbit: Alifa Alternative Media


(6)

59

Muhammad Rizki Gorbyandi Nadi, 2014

Analisis respon dn aktivitas belajar siswa SMA pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HTL)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Labortorium: Perspektif Dari Guru-guru Sains SMPN Di Kota Cimahi. Johor: Skudai

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wijaya A. (2009). Hypothetical Learning Trajectory dan Peningkatan Pemahaman Konsep Pengukuran Panjang. ISBN : 978-979-16353-3-2