Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Cross Border Acquisition Oleh Perusahaan Asing Terhadap Perusahaan Dalam Negeri Dikaitkan Dengan Peraturan Bapepam Dan Lembaga Keuangan No. IX.H.1 Tentang Pengambilalihan.

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN CROSS BORDER ACQUISITION
OLEH PERUSAHAAN ASING TERHADAP PERUSAHAAN DALAM
NEGERI DIKAITKAN DENGAN PERATURAN BAPEPAM DAN
LEMBAGA KEUANGAN NO. IX.H.1 TENTANG PENGAMBILALIHAN
PERUSAHAAN TERBUKA 
Miasari Maharta Dewi
110110110198

ABSTRAK
Akuisisi adalah perbuatan hukum pengambilalihan perusahaan, di
mana perusahaan pengambil alih maupun perusahaan yang diambil alih
masing-masing tetap eksis dan melakukan kegiatan usaha. Akusisi dapat
terjadi melalui lintas batas negara yang disebut sebagai cross border
acquisition. Cross border acquisition adalah akuisisi yang dilakukan oleh
seorang atau oleh satu perusahaan terhadap perusahaan lain yang
berada di luar negeri. Dalam pelaksanaannya cross border acquisition
diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.H.1 dimana didalamnya tedapat
kewajiban untuk melaksanakan tender dan pengalihan kembali saham
kepada masyarakat. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat
beberapa perusahaan yang melanggar peraturan tersebut. Berdasarkan
hal tersebut timbul pertanyaan bagaimana akibat hukum bagi perusahaan

yang tidak melakukan kewajiban tender dan pengalihan kembali saham
kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pelaksanaan cross border acquisition dalam hal akibat hukum bagi
perusahaan yang tidak melakukan penawaran tender dan pengalihan
kembali saham kepada masyarakat berdasarkan Peraturan Bapepam-LK
No. IX.H.1 Tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.
Penulis menggunakan metode penilitian yuridis normatif dan
analisa kasus dalam menjawab permasalahan dalam skripsi ini dengan
menitikberatkan pada penelitian kepustakaan dan data sekunder yang
berkaitan dengan hukum ekonomi dan hukum penanaman modal.
Terdapat dua hal yang diperoleh sebagai hasil penelitian ini,
Pertama bagi perusahaan yang tidak melakukan pengalihan kembali
saham maka pengendali baru diwajibkan untuk membayar denda dengan
tetap melakukan pengalihan kembali saham. Kedua, bagi perusahaan
yang tidak melakukan penawaran tender wajib maka akan dikenakan
pembatalan transaksi serta bagi pengendali baru diwajibkan untuk
membayar denda dan mengembalikan saham kepada pihak yang menjadi
lawan transaksi dan mengganti kerugian yang timbul atau denda serta
kewajiban untuk melakukan penawaran tender wajib.