Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Pemasaran Tenun Patra oleh Arsawan Design T1 362012018 BAB V

BAB V
PENUTUP

5.1.

Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dijelaskan pada bab IV dapat ditarik
kesimpulan bahwa permintaan Walikota Denpasar ke Om Arsawan untuk
membuat sebuah icon untuk wilayah Denpasar telah diwujudkan. Namun
permintaan ini mengalami ketidaksesuaian yang terjadi pada target pasar atau
penjualan Tenun Patra yang seharusnya untuk masyarakat Denpasar, menjadi
konsumsi Pejabat Negara. Hal tersebut tidak mengurungkan niat Om Arsawan
sebagai pelaku utama untuk tetap memajukan tenun Bali.
Salah satu letak kepincangan dari adanya tenun ini adalah orang tidak
mengapresiasi tenun Endek yang dijual dengan harga ratusan ribu, tetapi
justru malah mengapresiasi tenun Patra dengan harga jutaan bahkan belasan
juta. Ini bisa tejadi karena mungkin Endek tetap dijual dengan harga standar,
dan karena tidak dibranding maka orang tidak punya apresiasi. Maka dari itu,
alasan Patra ini dimunculkan adalah untuk menghilangkan kesan bahwa kain
Endek itu murah, dan kemunculan Patra ini langsung dipatok dengan harga
yang mahal. Pemasaran Tenun Patra ini dilakukan tanpa menggunakan

landasan teori, tetapi hanya menggunakan dan mengandalkan feeling. Hal ini
dilakukan karena menurut Beliau, feeling merupakan hal yang jauh lebih kuat
dari pada analisa yang rumit. Penentuan harga dengan menggunakan feeling
ini tentunya ditentukan dengan kecintaan Om Arsawan dengan sesuatu hal
yang rumit seperti menenun. Dari hal yang rumit inilah, Beliau mampu
memberikan standar harga yang tinggi.

41

Dengan begitu, hal-hal yang mendukung untuk memasarkan Tenun
Patra dengan harga yang mahal adalah
a. Kualitas; dilihat dari apakah motifnya disukai banyak orang atau
packagingnya, atau kesannya, atau orang percaya terhadap
brandingnya, atau kalau sudah dipakai memang terasa nyaman,
enak, dingin, lalu begitu orang melihat langsung bilang bagus.
Dengan benang katun terbaik yang dipilih, halus atau tidaknya,
yang terasa dingin, tidak panas saat menyentuhnya.
b. Motifnya Langka; terinspirasi pada saat Om Arsawan sedang
jalan-jalan di Bali bagian utara, di sebuah candi yang memiliki
relief dengan corak orang sedang bersepeda namun rodanya bukan

roda bulat yang seperti biasanya. Akan tetapi, roda dari sepeda di
relief itu berbentuk bunga matahari. Kemudian corak-corak dalam
relief itu ditransfer ke dalam kain, karena ornament Patra sudah
bisa berbentuk apa saja, sudah mulai ornamen geometri yang
digayakan, seperti membuat gambar bunga dan kemudian lebih
diorganikkan. Warna dan motifnya juga dirubah, hal ini dilakukan
supaya anak muda juga mau memakai.
c. Kemasan; tas dan font dirancang agar langsung terlihat berkelas.
Om Arsawan bekerjasama dengan rekan kerjanya, Om Ayip
membuat branding untuk membuatkan karakter font dan
packaging ini. Setelah beberapa kali uji coba, akhirnya muncul
tulisan berwarna emas diatas coklat. Ternyata benar saja, begitu
orang melihat kotaknya, kaget. kotaknya saja bisa mengalahkan
harga endek yang ada di pasar.
”Kalau ngasih ke menteri kan nggak enak kalau ecek-ecek.
Ini begitu dibuka langsung, wow. Kalau bahan bakunya
tidak ada, harus ganti yang lain, cocok atau tidak. Nah
42

seiring dengan kemasan, seiring dengan produk patra ini,

karena itu termasuk kolaborasi antara packaging, font,
branding dan produk yang bagus dan pas, makanya dia
langsung melambung target marketnya.”1
d. Memiliki Tingkat Kerumitan yang Tinggi; ersiapan pembuatan
Tenun Patra ini mencapai 2 minggu lamanya, dengan cara
menyejajarkan dahulu benangnya, setelah itu dihitung sesuai
dengan hitungannya, baru kemudian digambar atau diberi motif
pada benang itu, bukan digambar saat sudah menjadi kain. Proses
pembuatan tenun ini juga masih tradisional, menggunakan alat
tenun manual, bukan dengan mesin, dan tentunya handmade.
e. Sudah Masuk ke Sasaran Pejabat; kain tenun ini bukan lagi
merupakan konsumsi rakyat biasa, namun sudah menjadi konumsi
kalangan Pejabat di Indonesia. Karena produksi yang terhitung
masih sedikit, hanya sekitar 50 sampai 75 lembar per bulannya,
maka tak semua Pejabat bisa memiliki kain ini. Juga karena motif
dan warna yang masih terbatas, maka kain ini tidak mudah untuk
ditemui.
f. Quality Control; pembuatan Tenun Patra ini memang dilakukan
oleh para pekerja yang sudah menekuni bidang menenun. Namun
tentunya tak lepas dari perhatian dan kontrol yang dilakukan oleh

Om Arsawan secara teratur untuk memastikan proses pembuatan
berjalan dengan benar dari awal hingga akhirnya.

1

Hasil wawancara dengan narasumber; Om Arsawan pada tanggal 23 Februari 2016, di Bale Timbang,
pada pukul 11.00 WITA.

43

5.2.

Saran
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak celah didalam
penelitian ini, sehingga diharapkan untuk penelitian selanjutnya mampu
menggali lebih dalam lagi bagaimana strategi dan pemasaran yang dilakukan
oleh Arsawan Design dalam mewujudkan keinginan-keinginan yang sudah
dirancang sedemikian rupa untuk kedepannya.

44


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Pemasaran Tenun Patra oleh Arsawan Design T1 362012018 BAB I

0 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Pemasaran Tenun Patra oleh Arsawan Design T1 362012018 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Pemasaran Tenun Patra oleh Arsawan Design T1 362012018 BAB IV

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Pemasaran Tenun Patra oleh Arsawan Design

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Pemasaran Tenun Patra oleh Arsawan Design

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Pemasaran Berkaitan dengan Kebertahanan Usaha Kerajinan Kain Tenun ATBM Medono Kota Pekalongan T1 362009034 BAB V

0 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Public Relations dalam Komunikasi Pemasaran Terpadu T1 362006801 BAB V

0 1 25

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Strategi Pemasaran pada Diva Snack T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Program Komunikasi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan Produk IM3 Ooredoo T1 BAB V

0 1 27

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Komunikasi Pemasaran Social Media Marketing Campaign untuk UMKM di Salatiga T1 BAB V

0 0 3