SEJARAH PERKEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN BELACAN (TERASI) DI DESA BAGAN ASAHAN PEKAN TANJUNG BALAI ASAHAN (1980-2015).

(1)

SEJARAH PERKEMBANGAN INDUSTRIPENGOLAHAN

BELACAN (TERASI) DI DESA BAGAN ASAHAN PEKAN

TANJUNG BALAI ASAHAN

(1980-2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

RIRIS OKTAVIA SIHOTANG

NIM. 3113121064

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

RIRIS OKTAVIA SIHOTANG. NIM 3113121064. Sejarah Perkembangan Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan (1980-2015). Skripsi, Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2015

Tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur salah satunya melalui pembangunan bidang industri khususnya industri kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah berdirinya industri pengolahaan belacan, perkembangan faktor faktor produksi (bahan baku, tenaga kerja, produksi, pemasaran) industri pengolahan belacan serta hambatan hambatan dalam perkembangan industri pengolahan belacan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi ke lokasi penelitian, wawancara kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan berkaitan dengan topik penelitian, dalam hal ini yang diwawancarai adalah pemilik pengolahan belacan, tenaga kerja,nelayan serta dokumentasi.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa Desa Bagan Asahan Pekan adalah salah satu sentra penghasil belacan (terasi) dengan kualitas khas udang murni tanpa menggunakan bahan pengawet atau bahan kimia. Industri pengolahan belacan merupakan usaha turun temurun yang dimulai pada tahun 1980 sampai sekarang dan terletak disekitar pesisir laut sehingga memudahkan dalam proses pengambilan bahan baku. Proses produksi belacan ini meliputi : 1. Sortir bahan baku 2. Penggaraman udang 3. Penjemuran udang rebon 4. Penggilingan udang rebon 5. Pencetakan udang terasi 6. Pengeringan terasi 7. Pengemasan terasi. Pemanfaatan tenaga kerja didominasi kaum laki laki dan alat produksi untuk meningkatkan hasil pengolahan belacan. Faktor penghambat bagi pengusaha ialah kesulitan dalam hal modal, pemasaran yang kurang lancar, persaingan industri dan bahan baku yang sulit diperoleh. Keberadaan industri pengolahan ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perubahaan sosial ekonomi masyarakat Desa Bagan Asahan Pekan. Perubahan ekonomi dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu tingkat kesejahteraan masyarakat meliputi keuntungan yang didapatkan oleh para pengusaha dan pendapatan pekerja Industri Pengolahan Belacan (Terasi).


(6)

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk semua berkat dan kasih karunia yang diberikannya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi akhir S-1 lewat skripsi ini dengan judul “Sejarah Perkembangan Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan (1980-2015)”

Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan pendidikan sejarah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan dan kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta stafnya.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Bapak Dr. Restu MS beserta stafnya di Fakultas Ilmu Sosial,Universitas Negeri Medan.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah, Ibu Dra Flores Tanjung, MA dan sekretaris jurusan pendidikan Sejarah bapak Drs.Yushar Tanjung M.Si beserta bapak/ibu dosen dan staf pegawai di Jurusan Pendidikan Sejarah. 4. Ibu Dra Lukitaningsih M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak membimbing, memberikan saran dan petunjuk kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.


(7)

5. Bapak Pristi Suhendro S.Hum , M.Si selaku dosen pembimbing akademik (PA) dan selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

6. Bapak Dr. phil.Ichwan Azhari MS dan Bapak Tappil Rambe S.Pd , M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Staf Pengajar di Jurusan Pendidikan Sejarah, yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai selama belajar dijurusan pendidikan Sejarah.

8. Pihak Pemerintah kecamatan Tanjung Balai beserta stafnya dan Bapak Zulpan selaku kepala desa yang telah membantu penulis mendapatkan data untuk penulisan skripsi ini.

9. Bapak Assien selaku pemilik dan juga kepada para pekerja Industri Pengolahan Terasi di Desa Bagan Asahan Pekan Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan.

10.Reza Kereta Api yang telah membantu penulis dalam mencari lokasi Industri Pengolahan Belacan (Terasi) serta kepada nelayan di Desa Bagan Asahan Pekan yang telah memberikan informasi kepada penulis.

11.Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada orangtua : Ayahku tersayang Sudirman Sihotang dan Ibuku tersayang Hartati Panjaitan. Terimakasih untuk ibuku yang selama ini memberikan dukungan dengan tulus, membimbing dan memenuhi semua kebutuhan selama menempuh perkuliahan serta selalu mendoakan, memberikan semangat bahkan


(8)

membantu saya menyelesaikan penyusunan hasil penelitian. Kepada Abang-abangku tersayang yang selalu memberi semangat, mendukung dalam doa serta memenuhi kebutuhan penulis selama menempuh perkuliahan : Hendrik Poltak SE, Edwin Parluhutan SP, Bina Jeksen Sihotang A.Md

12.Teman-teman terbaikku Reguler A 2011 yang selalu memberi kesan dan pesan luar biasa selama perkuliahan.

13.Teman-teman seperjuangan PPL SMK Negeri 1 Kisaran 2014/2015

14.Teman-teman Kost Kasih Karunia Komplek MMTC sebagai teman sepermainan yang telah memberikan dorongan kepada penulis.

15.Buat semua abang stambuk dan adek stambuk yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu namanya di Jurusan Pendidikan Sejarah

16.Teman sejati yang selalu mendukung penulis dalam penelitian ini Darwin Manalu.

17.Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan ini.


(9)

Penulis sangat menyadari masih sangat banyak kekurangan dari segi isi maupun dari bahasa dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2015 Penulis

Riris Oktavia Sihotang NIM 3113121064


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Identifikasi Masalah ... 5

C.

Pembatasan masalah ... 5

D.

Rumusan Masalah ... 5

E.

Tujuan Penelitian ... 5

F.

Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Konsep ... 8

1. Perkembangan ... 8

2. Pengertian Industri secara umum ... 8

3. Pengertian Industri Kecil ... 11

4. Pengertian Terasi ... 12

5. Faktor-faktor Industri Kecil ... 13

B. Kerangka Berpikir ... 20

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 22

B. Lokasi Penelitian ... 22


(11)

D. Teknik Pengumpulan Data ... 24

E. Instrumen Penelitian ... 25

F. Teknik Analisa Data ... 25

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 27

B.

Sejarah Kota Tanjung Balai ... 42

C.

Sejarah berdirinya Industri Pengolahan Belacan

(Terasi) ... 46

D.

Perkembangan Industri Pengolahan Belacan (Terasi)

dari faktor faktor produksi ... 49

a.

Bahan Baku ... 50

b.

Tenaga Kerja ... 55

c.

Proses Produksi ... 59

d.

Pemasaran ... 64

E.

Hambatan dalam Perkembangan Industri

Pengolahan Belacan (Terasi) ... 68

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

A.

Kesimpulan ... 73

B.

Saran ... 75

Daftar Pustaka ... 76

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Informan

Lampiran 2. Pedoman Wawancara

Lampiran 3. Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Komposisi Penduduk berdasarkan jenis kelamin ... 30

Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 31

Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 32

Tabel 4.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 33

Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 35

Tabel 4.6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa ... 36

Tabel 4.7 Sarana Prasarana Jalan Desa ... 37

Tabel 4.8 Sarana dan Prasarana Ibadah Desa ... 38

Tabel 4.9 Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 39


(13)

vii

DAFTAR GAMBAR

A. Bahan Baku berupa udang rebon yang akan diolah ... 52 B. Tenaga Kerja sibuk beraktivitas di Industri Pengolahan Belacan ... 56 C. Produk Belacan (Terasi) yang siap untuk dipasarkan ... ... 65


(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur salah satunya melalui pembangunan bidang industri khususnya industri kecil. Dalam mencapai sasaran pembangunan nasional, peran industri sangat dibutuhkan terhadap upaya peningkatan ekonomi masyarakat.

Pembangunan bidang industri sekarang ini telah mendapatkan perhatian dari kalangan masyarakat, praktisi bisnis dan pemerintah sehingga tumbuh semakin pesat, hal ini dikarenakan industri telah diakui sebagai indikator pertumbuhan ekonomi di Indonesia, meningkatkan pendapatan negara juga dengan hadirnya industri tentu akan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Karena begitu besarnya peran industri dalam pembangunan maka sektor industri perlu dikembangkan untuk mempercepat tujuan pembangunan ekonomi dan upaya untuk meningkatkan nilai tambah yang ditujukan untuk memperluas kesempatan bagi pengusaha kecil dalam berusaha, meningkatkan pendapatan masyarakat, menyediakan barang dan jasa yang bermutu dan salah satu yang diharapkan adalah perkembangan industri kecil.

Industri kecil termasuk industri yang menghasilkan produksi dalam skala kecil serta dalam proses atau aktivitas sehari-hari industri ini melibatkan tenaga kerja yang mayoritas berasal dari desa setempat (desa dimana lokasi industri itu berada). Dalam kondisi terbatas seperti itu, maka output yang dihasilkan juga relatif kecil. Padahal industri kecil juga dapat berkembang menjadi industri menengah atau industri besar jika dikelola dengan baik.


(15)

Sasaran pembangunan industri kecil tidak hanya berorientasi pada wilayah perkotaan namun juga ditujukan pada wilayah pedesaan yang memiliki potensi sumber bahan baku dan sumber daya manusia yang relevan dengan tujuan agar industri kecil berkembang di desa. Berdasarkan sasaran ini berarti pembangunan semakin ditingkatkan sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dimana pelaksanaannya memberikan manfaat dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan keikutsertaan masyarakat agar tetap berperan secara aktif memajukan industri kecil serta meningkatkan proses produksi untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Industri kecil merupakan salah satu bentuk alternatif strategi untuk mendukung pengembangan perekonomian daerah. Peranan industri kecil terhadap pemerataan dan kesempatan kerja bagi masyarakat terbukti dapat membantu pemerintah dalam menyukseskan program pengentasan kemiskinan dan menekan angka pengangguran serta program urbanisasi yang diadakan oleh pemerintah.

Perkembangan industri kecil perlu diberikan kemudahan dalam permodalan, perijinan, teknologi maupun pemasaran serta ditingkatkan hubungan kerjasama dengan industri yang berskala besar secara efisien dan saling menguntungkan melalui pola kemitraan.

Pengusaha kecil harus mampu meningkatkan kualitas hasil produksi dalam pengembangan industri. Perubahan pola-pola kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan, pakaian, mode dengan mengubah pola produksi dan ragam barang yang kelak akan dipasarkan. Perubahan itu akhirnya menuntut diadakannya barang yang berkualitas dan terjangkau, Tuntutan ini hanya dapat dipenuhi oleh pengusaha yang sudah berpengalaman dalam bisnis dan mereka yang tidak memiliki pengalaman biasanya kalah bersaing dan berakhir pada kebangkrutan. Adanya persaingan yang semakin meningkat ditandai dengan banyaknya pesaing yang bergerak


(16)

dibidang yang sama telah mendorong industri semakin bersaing satu dengan yang lain. Oleh karena itu, industri dituntut untuk dapat berinovasi dalam menciptakan produk yang berkualitas. Banyaknya faktor yang menghambat perkembangan industri kecil yang dialami oleh pengusaha diantaranya (1) penguasaan alat-alat teknologi yang masih konvensional dan terbatas jumlahnya, (2) kesulitan dalam hal modal usaha (3) kesulitan bahan baku disebabkan oleh kenaikan harga yang tinggi dan kurangnya pasokan barang (4) tenaga kerja yang kurang terampil serta (5) kualitas barang yang harus ditingkatkan baik dalam pemilihan bahan baku atau cara pengolahannya.

Desa Bagan Asahan Pekan sebagai salah satu desa yang berada di kecamatan Tanjung balai kabupaten Asahan terdapat 20 usaha/pengusaha industri dimana industri kecil ini merupakan industri yang menghasilkan produk terasi dengan menggunakan teknologi yang masih tradisional dan pengolahan produk-produk sederhana tidak memerlukan pendidikan formal yang tinggi, melainkan keahlian khusus lewat sumber-sumber informal dan penggunaan teknologi yang masih sangat sederhana. Industri kecil dilakukan pada ruang terbatas dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat didalam berkisar antar 5-19 orang dan industri ini secara umum memiliki modal yang terbatas serta didominasi oleh penguasaan teknologi yang sederhana dan keberadaannya sudah cukup lama.Industri kecil pengolahan terasi didesa Bagan Asahan Pekan yang berdiri tahun 1980 dalam memproduksi belacan (terasi) menggunakan teknologi mesin sederhana dan tenaga kerja yang jumlahnya sedikit dalam proses pengambilan bahan baku, penjemuran, penggilingan hingga pengemasan dan masih dikerjakan dengan cara bentuk rumah tangga.

Namun dalam kenyataannya industri kecil pengolahan terasi yang terdapat di Desa Bagan Asahan Pekan sekarang ini juga mengalami kesulitan yang mendasar seperti kesulitan dalam hal


(17)

modal usaha, kesulitan bahan baku yang disebabkan oleh kenaikan harga yang tinggi dan kurangnya pasokan bahan, kesulitan dalam hal pemasaran barang serta kurangnya perhatian pemerintah terhadap perkembangan industri pengolahaan terasi di Desa Bagan Asahan Pekan, Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan.

Dengan melihat berbagai masalah diatas, sudah sepatutnya pengembangan industri kecil di harapkan mampu mengatasi berbagai kesulitan ekonomi yang saat ini dihadapi penduduk dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan keja dan pengusaha khususnya di Desa Bagan Asahan Tanjung Balai.Dengan melihat uraian di atas penulis tertarik untuk lebih jauh meneliti tentang Sejarah Perkembangan Industri Kecil Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai Asahan (1980-2015)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Sejarah berdirinya Industri

Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan, Tanjung Balai.

2. Perkembangan Industri

Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai (Bahan Baku, Tenaga Kerja, Proses Produksi, Pemasaran)

3. Hambatan-hambatan yang

dihadapi dalam perkembangan Industri Pengolahaan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai.


(18)

Karena luasnya cakupan masalah yang akan diteliti, maka peneliti membatasi pemasalahan yang akan diteliti, terarah dan terfokus.Untuk itu, peneliti memfokuskan kepada sejarah berdirinya, perkembangan industri dari segi produksi, hambatan-hambatan dalam perkembangan industri serta pengaruh terhadap perekonomian masyarakat sekitar Desa Bagan Asahan Pekan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Bagaimana sejarah berdirinya Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai Asahan?

2. Bagaimana perkembangan Industri

Pengolahan Belacan (Terasi) di desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai (Bahan Baku, Tenaga Kerja, Proses Produksi, Pemasaran) ?

3. Apa saja hambatan-hambatan yang

dihadapi dalam perkembangan Industri Pengolahaan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah

berdirinya Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai.

2. Untuk mengetahui perkembangan

Industri Pengolahan Terasi di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai (Bahan Baku, Tenaga Kerja, Proses Produksi, Pemasaran).


(19)

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam perkembangan Industri Pengolahaan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan atau informasi mengenai Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan.

2. Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan teori yang berhubungan dengan Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai Asahan.

3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi mahasiswa pendidikan Sejarah maupun jurusan lainnya dengan bidang penelitian yang sama pada lokasi yang berbeda untuk mendapatkan kesimpulan yang sempurna.

4. Bagi pengusaha, diharapkan dengan penelitian ini maka pengusaha dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas dan kinerja pekerja.

5. Bagi masyarakat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat untuk mempertahankan, melestarikan dan mencintai cirri khas dari suatu produk daerah sendiri. 6. Bagi Pemerintah, diharapkan dengan penelitian ini pemerintah lebih memperhatikan

industri-industri, khususnya Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan di Kecamatan Tanjung Balai sebagai salah satu devisa terhadap pemerintah daerah maupun Negara.


(20)

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dilapangan yang telah dituangkan dalam pembahasan sebelumnya mengenai “Sejarah Perkembangan Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan”, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur salah satunya melalui pembangunan bidang industri khususnya industri kecil.

2. Desa Bagan Asahan Pekan merupakan salah satu daerah penghasil Belacan (terasi) yang sudah sangat lama berproduksi, dan semakin diminati karena rasanya khas dari udang murni tanpa menggunakan bahan kimia atau bahan pengawet lainnya.

3. Industri Pengolahan Belacan yang ada di Desa Bagan Asahan Pekan dikembangkan pertama kali pada tahun 1980-an. Pada perkembangan selanjutnya yaitu pada tahun 2009, usaha pengolahan belacan ini diteruskan oleh generasi kedua dari pemilik industri ini yang keahliannya dimiliki secara turun-temurun. Selain itu, penggunaan teknologi pada proses produksi Industri Pengolahan Belacan ini pada awalnya terbatas dan hanya terfokus pada peralatan tradisional saja.

4. Latar belakang berdirinya Industri Pengolahan Belacan ini adalah dipengaruhi oleh faktor utama yaitu bahan baku berupa udang rebon yang lokasinya berdekatan dengan industri ini sehingga digunakan oleh pengusaha untuk menghasilkan Belacan yang berkualitas.

5. Bahan baku untuk Industri ini berasal dari laut Asahan dengan harga sekitar Rp 20.000,00- Rp 25.000,00/perkeranjang dan bahan pembantu berupa garam yang berasal dari Tanjung Balai dengan harga sebesar Rp 60.000,00


(21)

6. Industri Pengolahan Terasi yang ada di Desa Bagan Asahan Pekan ini merekrut pekerja yang memprioritaskan para pekerja laki-laki dan mempunyai kemampuan dan cekatan dalam pengolahan belacan (terasi)

7. Hambatan-hambatan yang dialami oleh pengusaha dalam mengembangkan industri pengolahan belacan (terasi) ini seperti kesulitan modal, sulitnya memperoleh bahan baku, persaingan dengan industri terasi lainnya serta pemasaran yang kurang lancer. 8. Dengan adanya Industri Pengolahan Belacan ini dapat memberikan pengaruh positif

bagi masyarakat yang berada didaerah industri pengolahan terasi, adapun dampak positif yaitu : Pertama Mengurangi tingkat pengangguran. Dengan adanya industri pengolahan belacan ini maka akan merekrut pekerja pekerja dari daerah tersebut khususnya para pemuda yang tidak mempunyai pekerjaan, secara tidak langsung dengan adanya industri ini akan mengurangi tingkat pengangguran didaerah tersebut. Kedua Membantu ekonomi dan kesejahteraan tenaga kerja, dengan adanya industri pengolahan belacan, pendapatan tenaga kerja pun tercukupi. Upah yang diperoleh dari pengolahan belacan cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum dan biaya kesehatan. Ketiga, yaitu mempermudah masyarakat sekitar desa maupun luar desa untuk memperoleh belacan dengan kualitas terjamin dalam mengolah makanan.

B. Saran

Adapun saran peneliti setelah melakukan proses penelitian dilokasi penelitian ialah : 1. Industri Pengolahan Belacan (Terasi) mengalami perkembangan dari tahun ketahun

dan diharapkan tetap mempertahankan tujuannya yaitu meningkatkan mutu produk dan menjaga kebersihan produk agar lebih dikenal oleh masyarakat dalam negeri maupun luar negeri dan membantu untuk memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat sekitar industri.


(22)

2. Dihimbau kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan dan membantu para pengusaha belacan dalam pengadaan bahan baku seperti penyediaan bibit udang untuk dibududayakan, memberikan bantuan modal dan membantu dalam pemasaran sehingga belacan (terasi) tersebut laku dijual dengan harga bersaing.

3. Lebih meningkatkan kualitas maupun mutu produk tersebut agar dapat bersaing dengan industri-industri sejenisnya dan dapat mempertahankan kelangsungan hidup industri.

4. Kepada pekerja agar dapat terus menekuni dan meningkatkan keterampilannya dalam bekerja, sehingga bukan tidak mungkin suatu saat nanti para pekerja yang awalnya hanya sebagai pekerja kelak akan mempunya industri sendiri.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta : Rineka Cipta

Basu, dkk. 1998. Pengantar Bisnis Modern. Jogjakarta : Liberty

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, (2014) Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Fis Unimed

Irianto, Jusuf. 1996. Industri Kecil dalam Perspektif dan Pengembangan. Surabaya : Airlangga University Press

Kamisa .2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya : Cahaya Agency Lim, 2000. Sejarah Lisan Di Asia Tenggara : Teori dan Metode. Jakarta. LP3ES. M.fuad, dkk. 2009. Pengantar Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Philip, Kristanto. 2004 . Ekologi Industri. Jogjakarta : Andi

Siahaan, Bisuk. 2000. Industrialisasi di Indonesia : sejak hutang kehormatan sampai banting stir. Bandung : Penerbit ITB

Siti Rahayu, dkk. 2006. Psikologi Perkembangan pengantar Yogjakarta : Gadjah Sjamsuddin, Helius. 2012 . Metodologi Sejarah. Bandung : Ombak

Sukirno, Sadono.2000. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Syah, Muhibbin. 2006 . Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

Bandung : Rosda karya

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga


(1)

Karena luasnya cakupan masalah yang akan diteliti, maka peneliti membatasi pemasalahan yang akan diteliti, terarah dan terfokus.Untuk itu, peneliti memfokuskan kepada sejarah berdirinya, perkembangan industri dari segi produksi, hambatan-hambatan dalam perkembangan industri serta pengaruh terhadap perekonomian masyarakat sekitar Desa Bagan Asahan Pekan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Bagaimana sejarah berdirinya Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai Asahan?

2. Bagaimana perkembangan Industri

Pengolahan Belacan (Terasi) di desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai (Bahan Baku, Tenaga Kerja, Proses Produksi, Pemasaran) ?

3. Apa saja hambatan-hambatan yang

dihadapi dalam perkembangan Industri Pengolahaan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah

berdirinya Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai.

2. Untuk mengetahui perkembangan

Industri Pengolahan Terasi di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai (Bahan Baku, Tenaga Kerja, Proses Produksi, Pemasaran).


(2)

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam perkembangan Industri Pengolahaan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan atau informasi mengenai Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan.

2. Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan teori yang berhubungan dengan Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan Tanjung Balai Asahan.

3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi mahasiswa pendidikan Sejarah maupun jurusan lainnya dengan bidang penelitian yang sama pada lokasi yang berbeda untuk mendapatkan kesimpulan yang sempurna.

4. Bagi pengusaha, diharapkan dengan penelitian ini maka pengusaha dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas dan kinerja pekerja.

5. Bagi masyarakat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat untuk mempertahankan, melestarikan dan mencintai cirri khas dari suatu produk daerah sendiri. 6. Bagi Pemerintah, diharapkan dengan penelitian ini pemerintah lebih memperhatikan

industri-industri, khususnya Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan di Kecamatan Tanjung Balai sebagai salah satu devisa terhadap pemerintah daerah maupun Negara.


(3)

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dilapangan yang telah dituangkan dalam pembahasan sebelumnya mengenai “Sejarah Perkembangan Industri Pengolahan Belacan (Terasi) di Desa Bagan Asahan Pekan”, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur salah satunya melalui pembangunan bidang industri khususnya industri kecil.

2. Desa Bagan Asahan Pekan merupakan salah satu daerah penghasil Belacan (terasi) yang sudah sangat lama berproduksi, dan semakin diminati karena rasanya khas dari udang murni tanpa menggunakan bahan kimia atau bahan pengawet lainnya.

3. Industri Pengolahan Belacan yang ada di Desa Bagan Asahan Pekan dikembangkan pertama kali pada tahun 1980-an. Pada perkembangan selanjutnya yaitu pada tahun 2009, usaha pengolahan belacan ini diteruskan oleh generasi kedua dari pemilik industri ini yang keahliannya dimiliki secara turun-temurun. Selain itu, penggunaan teknologi pada proses produksi Industri Pengolahan Belacan ini pada awalnya terbatas dan hanya terfokus pada peralatan tradisional saja.

4. Latar belakang berdirinya Industri Pengolahan Belacan ini adalah dipengaruhi oleh faktor utama yaitu bahan baku berupa udang rebon yang lokasinya berdekatan dengan industri ini sehingga digunakan oleh pengusaha untuk menghasilkan Belacan yang berkualitas.

5. Bahan baku untuk Industri ini berasal dari laut Asahan dengan harga sekitar Rp 20.000,00- Rp 25.000,00/perkeranjang dan bahan pembantu berupa garam yang berasal dari Tanjung Balai dengan harga sebesar Rp 60.000,00


(4)

6. Industri Pengolahan Terasi yang ada di Desa Bagan Asahan Pekan ini merekrut pekerja yang memprioritaskan para pekerja laki-laki dan mempunyai kemampuan dan cekatan dalam pengolahan belacan (terasi)

7. Hambatan-hambatan yang dialami oleh pengusaha dalam mengembangkan industri pengolahan belacan (terasi) ini seperti kesulitan modal, sulitnya memperoleh bahan baku, persaingan dengan industri terasi lainnya serta pemasaran yang kurang lancer. 8. Dengan adanya Industri Pengolahan Belacan ini dapat memberikan pengaruh positif

bagi masyarakat yang berada didaerah industri pengolahan terasi, adapun dampak positif yaitu : Pertama Mengurangi tingkat pengangguran. Dengan adanya industri pengolahan belacan ini maka akan merekrut pekerja pekerja dari daerah tersebut khususnya para pemuda yang tidak mempunyai pekerjaan, secara tidak langsung dengan adanya industri ini akan mengurangi tingkat pengangguran didaerah tersebut. Kedua Membantu ekonomi dan kesejahteraan tenaga kerja, dengan adanya industri pengolahan belacan, pendapatan tenaga kerja pun tercukupi. Upah yang diperoleh dari pengolahan belacan cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum dan biaya kesehatan. Ketiga, yaitu mempermudah masyarakat sekitar desa maupun luar desa untuk memperoleh belacan dengan kualitas terjamin dalam mengolah makanan.

B. Saran

Adapun saran peneliti setelah melakukan proses penelitian dilokasi penelitian ialah : 1. Industri Pengolahan Belacan (Terasi) mengalami perkembangan dari tahun ketahun

dan diharapkan tetap mempertahankan tujuannya yaitu meningkatkan mutu produk dan menjaga kebersihan produk agar lebih dikenal oleh masyarakat dalam negeri maupun luar negeri dan membantu untuk memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat sekitar industri.


(5)

2. Dihimbau kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan dan membantu para pengusaha belacan dalam pengadaan bahan baku seperti penyediaan bibit udang untuk dibududayakan, memberikan bantuan modal dan membantu dalam pemasaran sehingga belacan (terasi) tersebut laku dijual dengan harga bersaing.

3. Lebih meningkatkan kualitas maupun mutu produk tersebut agar dapat bersaing dengan industri-industri sejenisnya dan dapat mempertahankan kelangsungan hidup industri.

4. Kepada pekerja agar dapat terus menekuni dan meningkatkan keterampilannya dalam bekerja, sehingga bukan tidak mungkin suatu saat nanti para pekerja yang awalnya hanya sebagai pekerja kelak akan mempunya industri sendiri.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta : Rineka Cipta

Basu, dkk. 1998. Pengantar Bisnis Modern. Jogjakarta : Liberty

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, (2014) Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Fis Unimed

Irianto, Jusuf. 1996. Industri Kecil dalam Perspektif dan Pengembangan. Surabaya : Airlangga University Press

Kamisa .2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya : Cahaya Agency Lim, 2000. Sejarah Lisan Di Asia Tenggara : Teori dan Metode. Jakarta. LP3ES. M.fuad, dkk. 2009. Pengantar Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Philip, Kristanto. 2004 . Ekologi Industri. Jogjakarta : Andi

Siahaan, Bisuk. 2000. Industrialisasi di Indonesia : sejak hutang kehormatan

sampai banting stir. Bandung : Penerbit ITB

Siti Rahayu, dkk. 2006. Psikologi Perkembangan pengantar Yogjakarta : Gadjah Sjamsuddin, Helius. 2012 . Metodologi Sejarah. Bandung : Ombak

Sukirno, Sadono.2000. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Syah, Muhibbin. 2006 . Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

Bandung : Rosda karya

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga