DAMPAK DAN FUNGSI MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA DI MUSEUM TB. SILALAHI DESA PAGAR BATU, TERHADAP PARIWISATA DI KECAMATAN BALIGE, KABUPATEN TOBA SAMOSIR.
DAMPAK DAN FUNGSI MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA
DI MUSEUM TB. SILALAHI DESA PAGAR BATU, TERHADAP
PARIWISATA DI KECAMATAN BALIGE,
KABUPATEN TOBA SAMOSIR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
WELL FRANCIUS SIANTURI
NIM 2103140052
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Medan,
Januari 2015
Well Francius Sianturi
NIM 2103140052
ABSTRAK
Sianturi, Well Francius. NIM 2103140052. Dampak dan Fungsi Musik
Tradisional Batak Toba di Museum TB Silalahi Desa Pagar Batu, Terhadap
Pariwisata di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir. Medan: Sendratasik,
Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Medan 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Musik Tradisional Batak Toba
di museum TB Silalahi dampak yang ditimbulkan dengan keberadaan musik
tradisional Batak Toba, fungsi musik tradisional Batak Toba terhadap pariwisata di
Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian
dampak, pengertian fungsi, pengertian musik tradisional, pengertian musik tradisional
Batak Toba.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel
dalam penelitian ini adalah pargonsi atau pemain musik yang memainkan alat musik
tradisional Batak Toba., perwakilan tokah masyarakat di daerah Balige, wisatawan
yang berkunjung ke museum TB Silalahi, dan perwakilan masyarakat sekitar.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi atau pengamatan, wawancara,
audiovisual dan studi kepustakaan. Penelitian ini mengambil lokasi di Museum TB
Silalahi dan di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kecamatan Balige
Kabupaten Toba Samosir.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Keberadaan musik tradisional Batak Toba di
daerah Balige Kecamatan Balige masih ada, disamping sebagai ciri khas masyarakat
yang tinggal disana juga karena penduduk yang tinggal disana mayoritas suku Batak
Toba. Dampak positif yang ditimbulkan dari dampak musik tradisional batak toba
yaitu, adanya peningkatan kunjungan wisatawan ke museum TB Silalahi. Disamping
sebagai daya tarik wisatawan, musik tradisional juga berdampak terhadap
perkembangan perekonomian masyarakat di sekitaran museum TB Silalahi. Untuk
dampak negatif dari dapak musik tradisional, penulis tidak menemukan dampak
negatif dari keberadaan musik tradisional batak toba. Fungsi musik tradisional Batak
Toba bagi masyarakat Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir sebagai salah
satu bentuk hiburan juga sebagai bentuk kontinuitas dan stabilitas kultural yang
melibatkan masyarakat sekitarnya ikut berperan serta, musik tradisional juga
berfungsi dalam peningkatan pariwisata dengan jumlah wisatawan yang berkunjung
bertambah dari tahun ke tahun, dan juga sebagai alat promosi budaya dalam
peningkatan pariwisata dan pelestarian budaya tradisional Batak Toba.
Kata Kunci: Musik Tradisional Batak Toba, Pariwisata
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat serta karunia-Nya yang dilimpahkan dengan memberikan
kesehatan, ketabahan serta ketekunan kepada penulis selama penyusunan skripsi
ini mulai dari
awal sampai selesai. Adapun penulisan ini dilakukan untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi program sarjana
Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Dalam skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk
menyajikan hasil yang terbaik. Dan juga penulis menyadari tanpa bantuan
berbagai pihak, skripsi ini tidak akan mungkin dapat terselesaikan. Maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widyastuti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dan juga sebagai Dosen
Penguji.
4. Dra. Pita HD Silitoga, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik
Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan
dan
Pembimbing Skripsi I.
5. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni
Musik dan Pembimbing Skripsi II
6. Mukhlis Hasbullah, M.Sn selaku Pembimbing Akademik dan Penguji
I.
7. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan..
8. Kepada keluarga besar TB. Silalahi Center, Pimpinan TB. Silalahi
Center Ibu Duma Silalahi, Bapak Jhonson dan seluruh staf serta
karyawan yang sudah banyak membantu penulis.
ii
9. Teristimewa dan spesial kepada My Beloved Parents saya yang
sangat luar biasa dan sangat saya banggakan. Ayahanda Pukka Ronda
Sianturi, S.T dan Ibunda Nurnilam Simbolon, S.Pd yang telah
mendoakan penulis serta mendukung baik dari sisi materi maupun
semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan semua ini, serta
abang saya Henry H.P Sianturi,SE dan adik-adik saya Pemuda Z.
Sianturi dan Pinta Destiny Sianturi
yang tidak pernah berhenti
mendoakan penulis i dalam menyelesaikan Skripsi ini.
10. Kepada special friends Melva Y.Sihombing, S.Pd terimakasih buat
doa, kasih sayang,dukungan, semangat dan motivasi yang diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
11. Kepada SOLFEGIO CHOIR, terimakasih buat banyak pengalaman
yang sangat bermanfaat buat penulis. P,De. Miz Nomi, bg Aldi,bg
Yose, bg Sayland, semua lah anak2 Solfeggio ( solfegerz)
12. Sahabat-sahabat terbaikku Stambuk 2010 Pendidikan Seni Musik
Patar, Abdon, Anton, Deny, Wira, Jhon, Blues, Frans, Wesly,Lerin,
Wika, Narita, Okta dan semua teman semua teman yaang tidak dapat
saya sebutkan satu per satu, God Bless Us guys.
13. Kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan
Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekuangan dalam skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.
Medan, Januari 2015
Penulis,
Well Francius Sianturi
NIM. 2103140052
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
F. Mamfaat Penelitian ........................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORETIS .............................................................. 8
A. Landasan Teoretis ............................................................................. 8
1. Pengertian Fungsi ........................................................................ 8
2. Pengertian Dampak ..................................................................... 12
3. Pengertian Musik Tradisional ...................................................... 13
4. Pengertian Musik Tradisional Batak Toba ................................... 17
5. Pengertian Pariwisata .................................................................. 23
B. Kerangka Konseptual ........................................................................ 28
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 30
A. Metode Penelitian .............................................................................. 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 31
C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 31
1. Populasi ....................................................................................... 31
2. Sampel ........................................................................................ 32
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 33
E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 39
A. Gambaran Umum Daerah Kecamatan Balige Kabupaten Toba
Samosir ............................................................................................. 39
B. Keberadaan Musik Tradisional Batak Toba ....................................... 41
C. Dampak Musik Tradisional Batak Toba dalam Peningkatan
Pariwisata .......................................................................................... 48
D. Fungsi Musik Tradisional Batak Toba dalam Peningkatan Pariwisata
di Kecamatan Balige ......................................................................... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 55
A. Kesimpulan ....................................................................................... 55
B. Saran ................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 57
LAMPIRAN ................................................................................................ 59
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Gambaran Daerah Kecamatan Balige Toba Samosir ................. 41
Gambar 4.2. Taganing yang Menjadi Koleksi di Museum TB Silalahi........... 42
Gambar 4.3. Hasapi yang Menjadi Koleksi di Museum TB Silalahi .............. 43
Gambar 4.4. Para Pemain Musik Tradisional Batak Toba yang
Memainkan instrumen musik Batak Toba secara Live
(data penelitian tanggal 8 Agustus 2014) .................................. 45
Gambar 4.5. Para Pemain Musik Tradisional Batak Toba yang
Memainkan instrumen musik Batak Toba secara Live (data
penelitian tanggal 8 Agustus 2014) ........................................... 46
Gambar 4.6. Anak-anak Muda yang menari diiringi Musik Live di
Museum TB Silalahhi ............................................................... 46
Gambar 4.7. Diagram Kunjungan Wisatawan di Museum TB Silalahi ........... 54
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia dikenal dengan keberagaman Suku dan Etnisnya, setiap
suku etnis ini tentunya memiliki kekhasan adat istiadat dan budaya masing
masing. Keberagaman seni budaya yang ada di dunia, dan di Indonesia khususnya
memberi banyak pengaruh bagi peradaban manusia, demikian juga dengan seni
musik, alat musik tradisional membawa pengaruh yang sangat signifikan dalam
perkembangan musik.
Daerah Sumatera Utara terdiri dari delapan etnik (suku) yaitu: Melayu,
Batak Toba, Mandailing Angkola, Simalungun, Karo, Pakpak Dairi, Pesisir Barat
dan Nias. Kedelapan etnik tersebut masing-masing memiliki musik tradisional
yang menunjukkan ciri khas dan keunikannya. Pada awalnya musik tradisional
ditempatkan pada musik yang berkaitan dengan kehidupan masyarakatnya baik
dari aspek religi maupun aspek kekerabatan atau adat-istiadatnya dikalangan
daerah itu sendiri tetapi sekarang ini musik daerah/tradisional sudah difungsikan
pada acara non seremonial yang sifatnya terbuka untuk masyarakat umum.
Salah satu dari delapan etnik ini, penulis tertarik untuk melihat fenomena
budaya musik tradisional seperti pada musik trdisional Batak Toba, yang mana
dalam musiknya terkandung keunikan tersendiri baik instrumentnya, melodinya,
ritmenya,
harmonisasinya,
warna (timbre)
musiknya
maupun bangunan
karya/komposisi musiknya secara keseluruhan. Dalam kehidupan Batak Toba,
1
2
musik merupakan unsur penting dalam kehidupan sehari,mulai dari lahir,
beranjak dewasa hingga menikah atau pun kematian, musik menjadi suatu elemen
penting. Dalam hal ini, musik dalam masyarakat Batak Toba, menjadi sarana yang
menghubungkan kehidupan adat, agama serta dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam upacara adat Batak Toba, dari nenek moyang hingga kini pada umumnya
setiap pelaksanaan upacara ritual baik yang menyangkut religi atau adat-istiadat,
selalu mengunakan musik tradisional (gondang) sebagai medium dalam banyak
upacara keadatan atau upacara tradisi.
Budaya dalam setiap suku di Indonesia merupakan budaya yang
diturunkan secara turun temurun dan dilestarikan dengan tetap melaksanakannya.
Pelestarian budaya dilakukan dengan berbagai hal dari segi seni musik, seni rupa,
seni pahat, dan tekstil. Pelestarian budaya dilakukan oleh masyarakat banyak,
perseorangan dan juga pemerintah.
Kebudayaan pada masyarakat Batak Toba tidak terlepas dari tradisi
kehidupan bermasyarakat di daerah tersebut. Salah satu tradisi yang sangat
berpengaruh bagi masyarakat tersebut adalah Musik Tradisional Batak Toba, yang
merupakan musik yang masih hidup dan berkembang hingga saat ini. banyak
keunikan dan ciri khas yang dimiliki oleh musik tradisional Batak Toba. Bentuk
penyajian musik tradisional Batak Toba lebih dikenal dengan Gondang
Sabangunan dan Gondang Uning-uningan. Uning-uningan merupakan kesenian
tradisional batak toba yang digunakan sebagai sarana komunikasi antar manusia
dengan sang pencipta yang dalam konteks kepercayaan Batak Toba disebut
3
dengan istilah Mula Jadi Nabolon. Kesenian ini terdiri
dari unsur musik
instrumental.
Banyak cara yang dilakukan untuk melestarikan budaya musik tradisional
Batak Toba. Salah satunya adalah pelestarian budaya di Museum T. B. Silalahi
Center. Museum T. B. Silalahi Center terletak di Desa Pagar Batu, Kecamatan
Balige Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Museum ini didirikan
pada tanggal 7 Agustus 2006 yang kemudian pada tanggal 17 April 2008
diresmikan oleh Dr. TB Silalahi. Yayasan TB Silalahi merupakan organisasi nonprofit yang memiliki tujuan utama untuk pemeliharaan, pengembangan serta
penelitian kebudayaan Batak dalam wujud museum. Dengan visi dan misi:
mengangkat harkat dan kualitas hidup melalui keunggulan tata nilai budaya.
Di Museum T. B. Silalahi Center juga ada koleksi Instrument Musik
Tradisional Batak Toba yang di simpan di sebuah rumah adat Batak yang di sebut
Ruma Bolon, dimana pada acara atau event tertentu alat musik tersebut akan di
mainkan. Penyajian musik tradisonal di Museum T. B. Silalahi Center tersebut
ada dalam bentuk rekaman yang diputar dan ada juga yang disajikan secara
langsung (live). Di Museum T. B. Silalahi Center, musik tradisional Batak Toba
merupakan salah satu daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis akan meneliti “DAMPAK DAN
FUNGSI MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA DI MUSEUM TB.
SILALAHI DESA PAGAR BATU, TERHADAP PARIWISATA DI
KECAMATAN BALIGE, KABUPATEN TOBA SAMOSIR”
4
B. Identifikasi Masalah
Menurut Stonner (dalam Sugiono 2008:52) mengemukakan bahwa “ setiap
penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah”. Tujuan dari
identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta
cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Dari uraian diatas maka
permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasimenjadi beberapa bagian,
diantaranya:
1. Bagaimana keberadaan musik tradisional Batak Toba yang ada di
Museum TB SILALAHI Kabupaten Toba Samosir?
2. Apa dampak yang ditimbulkan dengan keberadaan musik
tradisional Batak Toba dalam peningkatan pariwisata di daerah
Kabupaten Toba Samosir?
3. Apakah fungsi dari musik tradisional Batak Toba dalam
peningkatan pariwisata di daerah kabupaten Toba Samosir?
4. Bagaimanakah peningkatan pariwisata di Kabupaten Toba
Samosir dengan adanya musik tradisional Batak Toba?
5. Bagaimana perkembangan musik tradisional Batak Toba di
Museum TB SILALAHI Kabupaten Toba Samosir?
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan luasnya masalah, keterbatasan waktu, dana dan
kemampuan teorits penulis maka dalam hal ini penulis merasa sangat perlu
membuat pembatasan masalah agar penelitian ini
menjadi fokus terhadap
5
masalah yang dikaji. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat
Sugiono (2008:286) mengatakan bahwa “pembatasan dalam penelitian kualitatif
lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi, serta faktor keterbatasan
tenaga, dana, dan waktu”.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis
membatasi ruang lingkup peramasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana keberadaan musik tradisional Batak Toba yang ada di
Museum TB SILALAHI Kabupaten Toba Samosir?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dengan keberadaan musik
tradisional Batak Toba di Museum TB Silalahi hubungannya
dalam peningkatan pariwisata?
3. Apakah fungsi dari musik tradisional Batak Toba dalam
peningkatan pariwisata di daerah kabupaten Toba Samosir?
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan titik fokus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban pertanyaan. Hal ini sependapat dengan Sugiono (2008:288)
“Rumusan masalah adalah pertanyaan peneliti yang disusun berdasarkan masalah
yang harus dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana keberadaan
6
musik tradisional batak toba menjadi salah satu hal yang menarik minat
wisatawan di daerah Balige Kabupaten Toba Samosir?”
E. Tujuan Penelitian
Bungin (2007:75), menyatakan “tujuan penelitian adalah dibuat untuk
mengungkapkan keinginan penulis dalam suatu penelitian. Berhasil tidaknya
suatu penelitian yang dilakukan terlihat dari tercapai tidaknya tujuan penelitian.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan keberadaan musik tradisional Batak Toba di
daerah pariwisata Kabupaten Toba Samosir.
2. Untuk mendeskripsikan dampak yang ditimbulkan dengan keberadaan
musik tradisional Batak Toba.
3. Untuk mendeskripsikan fungsi musik tradisional Batak Toba di
Museum TB Silalahi.
F. Manfaat Penelitian
Seseorang yang melakukan kegiatan penelitian tentu dapat memikirkan
kemungkinan manfaat yang diperolehnya dari hasil penelitiannya. Penelitian akan
mempunyai manfaat jika tujuan yang diharapkan tercapai. Hal ini sejalan dengan
pendapat Hariwijaya (2008:50) “Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan
dari hasil penelitian tersebut. Manfaat dalam penelitian ini dapat digolongkan
dalam 2 hal yaitu, manfaat teoritis dan manfaat praktis.
7
1.
Manfaat teoritis
a.
Sebagai bahan masukan bagi pembaca dalam menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai peranan musik tradisional Batak Toba terhadap
peningkatan pariwisata dalam penelitian.
b.
Sebagai bahan masukan di jurusan sendratasik khususnya program studi
seni musik UNIMED
c.
Menambah perbendaharaan perpustakaan UNIMED khususnya Fakultas
Bahasa dan Seni.
d.
Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti yang seminat melakukan
penelitian berikutnya, yang relevan dengan topik penelitian ini.
2.
Manfaat praktis
a.
Bagi wisatawan, dapat memahami dengan objektif terhadap suatu
kebudayaan daerah yang dikunjungi dan dapat mengetahui seperti apa
musik tradisional Batak Toba itu.
b.
Menambah wawasan penulis dalam menuangkan gagasan, ide ke dalam
karya tulis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnnya, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Keberadaan musik tradisional Batak Toba di daerah Balige Kecamatan
Balige masih ada, dengan adanya musik tradisional dalam setiap
kegiatan adat dan budaya Batak Toba, disamping sebagai ciri khas
masyarakat yang tinggal disana juga karena penduduk yang tinggal
disana mayoritas suku Batak Toba.
2. Dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat desa Pagar Batu,
Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, sangat beragam dengan
meningkatnya jumlah wisatawan yang datang kesana, secara tidak
langsung dapat meningkatkan dan mempengaruhi perekonomian
masyarakat di daerah tersebut.
3. Fungsi musik tradisional Batak Toba bagi masyarakat Kecamatan
Balige, Kabupaten Toba Samosir adalah sebagai salah satu bentuk
hiburan juga sebagai bentuk kontinuitas dan stabilitas kultural yang
melibatkan masyarakat sekitarnya ikut berperan serta. Musik tradisional
Batak Toba juga berfungsi pada peningkatan pariwisata, hal ini terbukti
dari diadakannya Festival Budaya Batak Toba di Museum TB Silalahi
yang dilakukan setiap tahunnya sehingga dapat mempengaruhi jumlah
55
56
pengunjung ataupun wisatawan yang ingin berkunjung ke Toba
Samosir.
4. Bagi para seniman, pagelaran Festival Budaya Batak Toba di Museum
TB Silalahi merupakan suatu bentuk kepedulian dan motivasi dalam
menjaga dan melestarikan musik tradisional Batak Toba dan bagi
masyarakat sekitar dapat menambah hasil perekonomiannya.
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran antara
lain:
1. Keberadaan musik tradisional Batak Toba harus dipelihara dan
dilestarikan bahkan harus dipertahankan mengingat dampak positif dari
penggunaan musik itu sendiri sebagai salah satu ciri khas yang sangat
berkesan dan berpengaruh.
2. Adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat sehingga
senantiasa terjalin suatu hubungan yang baik dalam pelestarian budaya
tradisional yang mulai tergeser oleh keberadaan budaya asing.
3. Perlu diadakannya pelatihan dan juga perekrutan bagi orang-orang yang
berbakat di bidang musik tradisional Batak Toba untuk dapat
bergabung dalam pelestarian dan pemeliharaan budaya tradisional
Batak Toba khususnya bidang musik tradisional Batak Toba.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta:
Pustaka Amani
Aritonang, H. 2011. Kolaborasi Uning-uningan dengan Keyboard pada Ibadah
Minggu di Gereja HKBP Desa Besar Ressort Medan Labuhan. Medan:
FBS Unimed
Bogdan. 2008. Teknis Analisis Data. http://pengertianteknikanalisisdatamenurut
para ahli. Diakses pada Mei 2014.
Gayatri dan Pitana. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching.
http://id.wikipedia.org/wiki/museumtbsilalahicenter. Diakses pada Mei 2014.
Idrus, F. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Gressinda Press.
Mardalis.2003. Pendekatan Konsep.Jakarta:Gramedia
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Pusat Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Purba, M. Pluralitas Musik Etnik. Pusat Dokumentasi Dan Pengkajian
Kebudayaan Batak. Medan: Universitas HKBP Nomensen.
Situmorang. Martogi.1998. Sulim Batak Toba. Suatu kajian Dalam Konteks
Gondang Hasapi.Medan: Skripsi Jurusan Etnomusikologi FS-USU
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Stainback, Susan. 2008. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Situmorang, M.2010. Pembuatan Sulim Batak Toba di Dusun X Desa Lau
Dendang Kelurahan Medan Estate, Medan: FBS UNIMED
57
58
Sirait, Konstan.2009. Pembelajaran Gondang Sabangunan dan Gondang Hasapi
di SMK Negeri 1 Medan, Medan: FBS UNIMED
S. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Jaya
Tampubolon, S.2009. Studi Komparatif Fungsi Gondang Hasapi Dan Gondang
Sabangunan Pada Masyarakat Batak Toba Di Kota Medan, Medan: FBS
UNIMED
UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
Yetty, 2009. Perbedaan Peranan Gondang Hasapi Dan Gondang Sabangunan
Pada Masyarakat Batak Toba Dengan Fokus Penelitian Pada Upacara
Adat Perkawinan Dan Kematian, Medan: FBS UNIMED
www.museumtbsilalahicenter.com
www.gobatak.com
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama Well Francius Sianturi, Lahir pada tanggal 6 Januari
1992 di Balige, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir. Alamat
penulis selama mengenyam pendidikan di Universitas Negeri Medan
yaitu di jalan Jamin Bhayangkara No.484 Medan. Anak ke dua dari
empat (4) bersaudara.
Pada tahun 1998, masuk Sekolah Dasar yaitu SD Katolik San Francesco
Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir dan tamat pada tahun 2004. Selesai tingkat
Sekolah Dasar, Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP) yaitu di SMP Negeri 1 Balige dan menyelesaikan jenjang tersebut selama tiga
tahun (tamat pada tahun 2007). Kemudian penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang
yang lebih tinggi yaitu ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Kali ini penulis
berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di SMAN 1 Balige yang akhirnya
diselesaikan pada tahun 2010. Pada tahun 2010 dilanjutkan ke bangku perkuliahan di
Universitas Negeri Medan di Fakultas Bahasa dan Seni dengan Jurusan Sendratasik,
Program Studi Pendidikan Musik S-1 melalui Jalur SNMPTN.
DI MUSEUM TB. SILALAHI DESA PAGAR BATU, TERHADAP
PARIWISATA DI KECAMATAN BALIGE,
KABUPATEN TOBA SAMOSIR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
WELL FRANCIUS SIANTURI
NIM 2103140052
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Medan,
Januari 2015
Well Francius Sianturi
NIM 2103140052
ABSTRAK
Sianturi, Well Francius. NIM 2103140052. Dampak dan Fungsi Musik
Tradisional Batak Toba di Museum TB Silalahi Desa Pagar Batu, Terhadap
Pariwisata di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir. Medan: Sendratasik,
Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Medan 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Musik Tradisional Batak Toba
di museum TB Silalahi dampak yang ditimbulkan dengan keberadaan musik
tradisional Batak Toba, fungsi musik tradisional Batak Toba terhadap pariwisata di
Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian
dampak, pengertian fungsi, pengertian musik tradisional, pengertian musik tradisional
Batak Toba.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel
dalam penelitian ini adalah pargonsi atau pemain musik yang memainkan alat musik
tradisional Batak Toba., perwakilan tokah masyarakat di daerah Balige, wisatawan
yang berkunjung ke museum TB Silalahi, dan perwakilan masyarakat sekitar.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi atau pengamatan, wawancara,
audiovisual dan studi kepustakaan. Penelitian ini mengambil lokasi di Museum TB
Silalahi dan di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kecamatan Balige
Kabupaten Toba Samosir.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Keberadaan musik tradisional Batak Toba di
daerah Balige Kecamatan Balige masih ada, disamping sebagai ciri khas masyarakat
yang tinggal disana juga karena penduduk yang tinggal disana mayoritas suku Batak
Toba. Dampak positif yang ditimbulkan dari dampak musik tradisional batak toba
yaitu, adanya peningkatan kunjungan wisatawan ke museum TB Silalahi. Disamping
sebagai daya tarik wisatawan, musik tradisional juga berdampak terhadap
perkembangan perekonomian masyarakat di sekitaran museum TB Silalahi. Untuk
dampak negatif dari dapak musik tradisional, penulis tidak menemukan dampak
negatif dari keberadaan musik tradisional batak toba. Fungsi musik tradisional Batak
Toba bagi masyarakat Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir sebagai salah
satu bentuk hiburan juga sebagai bentuk kontinuitas dan stabilitas kultural yang
melibatkan masyarakat sekitarnya ikut berperan serta, musik tradisional juga
berfungsi dalam peningkatan pariwisata dengan jumlah wisatawan yang berkunjung
bertambah dari tahun ke tahun, dan juga sebagai alat promosi budaya dalam
peningkatan pariwisata dan pelestarian budaya tradisional Batak Toba.
Kata Kunci: Musik Tradisional Batak Toba, Pariwisata
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat serta karunia-Nya yang dilimpahkan dengan memberikan
kesehatan, ketabahan serta ketekunan kepada penulis selama penyusunan skripsi
ini mulai dari
awal sampai selesai. Adapun penulisan ini dilakukan untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi program sarjana
Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Dalam skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk
menyajikan hasil yang terbaik. Dan juga penulis menyadari tanpa bantuan
berbagai pihak, skripsi ini tidak akan mungkin dapat terselesaikan. Maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widyastuti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dan juga sebagai Dosen
Penguji.
4. Dra. Pita HD Silitoga, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik
Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan
dan
Pembimbing Skripsi I.
5. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni
Musik dan Pembimbing Skripsi II
6. Mukhlis Hasbullah, M.Sn selaku Pembimbing Akademik dan Penguji
I.
7. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan..
8. Kepada keluarga besar TB. Silalahi Center, Pimpinan TB. Silalahi
Center Ibu Duma Silalahi, Bapak Jhonson dan seluruh staf serta
karyawan yang sudah banyak membantu penulis.
ii
9. Teristimewa dan spesial kepada My Beloved Parents saya yang
sangat luar biasa dan sangat saya banggakan. Ayahanda Pukka Ronda
Sianturi, S.T dan Ibunda Nurnilam Simbolon, S.Pd yang telah
mendoakan penulis serta mendukung baik dari sisi materi maupun
semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan semua ini, serta
abang saya Henry H.P Sianturi,SE dan adik-adik saya Pemuda Z.
Sianturi dan Pinta Destiny Sianturi
yang tidak pernah berhenti
mendoakan penulis i dalam menyelesaikan Skripsi ini.
10. Kepada special friends Melva Y.Sihombing, S.Pd terimakasih buat
doa, kasih sayang,dukungan, semangat dan motivasi yang diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
11. Kepada SOLFEGIO CHOIR, terimakasih buat banyak pengalaman
yang sangat bermanfaat buat penulis. P,De. Miz Nomi, bg Aldi,bg
Yose, bg Sayland, semua lah anak2 Solfeggio ( solfegerz)
12. Sahabat-sahabat terbaikku Stambuk 2010 Pendidikan Seni Musik
Patar, Abdon, Anton, Deny, Wira, Jhon, Blues, Frans, Wesly,Lerin,
Wika, Narita, Okta dan semua teman semua teman yaang tidak dapat
saya sebutkan satu per satu, God Bless Us guys.
13. Kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan
Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekuangan dalam skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.
Medan, Januari 2015
Penulis,
Well Francius Sianturi
NIM. 2103140052
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
F. Mamfaat Penelitian ........................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORETIS .............................................................. 8
A. Landasan Teoretis ............................................................................. 8
1. Pengertian Fungsi ........................................................................ 8
2. Pengertian Dampak ..................................................................... 12
3. Pengertian Musik Tradisional ...................................................... 13
4. Pengertian Musik Tradisional Batak Toba ................................... 17
5. Pengertian Pariwisata .................................................................. 23
B. Kerangka Konseptual ........................................................................ 28
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 30
A. Metode Penelitian .............................................................................. 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 31
C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 31
1. Populasi ....................................................................................... 31
2. Sampel ........................................................................................ 32
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 33
E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 39
A. Gambaran Umum Daerah Kecamatan Balige Kabupaten Toba
Samosir ............................................................................................. 39
B. Keberadaan Musik Tradisional Batak Toba ....................................... 41
C. Dampak Musik Tradisional Batak Toba dalam Peningkatan
Pariwisata .......................................................................................... 48
D. Fungsi Musik Tradisional Batak Toba dalam Peningkatan Pariwisata
di Kecamatan Balige ......................................................................... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 55
A. Kesimpulan ....................................................................................... 55
B. Saran ................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 57
LAMPIRAN ................................................................................................ 59
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Gambaran Daerah Kecamatan Balige Toba Samosir ................. 41
Gambar 4.2. Taganing yang Menjadi Koleksi di Museum TB Silalahi........... 42
Gambar 4.3. Hasapi yang Menjadi Koleksi di Museum TB Silalahi .............. 43
Gambar 4.4. Para Pemain Musik Tradisional Batak Toba yang
Memainkan instrumen musik Batak Toba secara Live
(data penelitian tanggal 8 Agustus 2014) .................................. 45
Gambar 4.5. Para Pemain Musik Tradisional Batak Toba yang
Memainkan instrumen musik Batak Toba secara Live (data
penelitian tanggal 8 Agustus 2014) ........................................... 46
Gambar 4.6. Anak-anak Muda yang menari diiringi Musik Live di
Museum TB Silalahhi ............................................................... 46
Gambar 4.7. Diagram Kunjungan Wisatawan di Museum TB Silalahi ........... 54
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia dikenal dengan keberagaman Suku dan Etnisnya, setiap
suku etnis ini tentunya memiliki kekhasan adat istiadat dan budaya masing
masing. Keberagaman seni budaya yang ada di dunia, dan di Indonesia khususnya
memberi banyak pengaruh bagi peradaban manusia, demikian juga dengan seni
musik, alat musik tradisional membawa pengaruh yang sangat signifikan dalam
perkembangan musik.
Daerah Sumatera Utara terdiri dari delapan etnik (suku) yaitu: Melayu,
Batak Toba, Mandailing Angkola, Simalungun, Karo, Pakpak Dairi, Pesisir Barat
dan Nias. Kedelapan etnik tersebut masing-masing memiliki musik tradisional
yang menunjukkan ciri khas dan keunikannya. Pada awalnya musik tradisional
ditempatkan pada musik yang berkaitan dengan kehidupan masyarakatnya baik
dari aspek religi maupun aspek kekerabatan atau adat-istiadatnya dikalangan
daerah itu sendiri tetapi sekarang ini musik daerah/tradisional sudah difungsikan
pada acara non seremonial yang sifatnya terbuka untuk masyarakat umum.
Salah satu dari delapan etnik ini, penulis tertarik untuk melihat fenomena
budaya musik tradisional seperti pada musik trdisional Batak Toba, yang mana
dalam musiknya terkandung keunikan tersendiri baik instrumentnya, melodinya,
ritmenya,
harmonisasinya,
warna (timbre)
musiknya
maupun bangunan
karya/komposisi musiknya secara keseluruhan. Dalam kehidupan Batak Toba,
1
2
musik merupakan unsur penting dalam kehidupan sehari,mulai dari lahir,
beranjak dewasa hingga menikah atau pun kematian, musik menjadi suatu elemen
penting. Dalam hal ini, musik dalam masyarakat Batak Toba, menjadi sarana yang
menghubungkan kehidupan adat, agama serta dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam upacara adat Batak Toba, dari nenek moyang hingga kini pada umumnya
setiap pelaksanaan upacara ritual baik yang menyangkut religi atau adat-istiadat,
selalu mengunakan musik tradisional (gondang) sebagai medium dalam banyak
upacara keadatan atau upacara tradisi.
Budaya dalam setiap suku di Indonesia merupakan budaya yang
diturunkan secara turun temurun dan dilestarikan dengan tetap melaksanakannya.
Pelestarian budaya dilakukan dengan berbagai hal dari segi seni musik, seni rupa,
seni pahat, dan tekstil. Pelestarian budaya dilakukan oleh masyarakat banyak,
perseorangan dan juga pemerintah.
Kebudayaan pada masyarakat Batak Toba tidak terlepas dari tradisi
kehidupan bermasyarakat di daerah tersebut. Salah satu tradisi yang sangat
berpengaruh bagi masyarakat tersebut adalah Musik Tradisional Batak Toba, yang
merupakan musik yang masih hidup dan berkembang hingga saat ini. banyak
keunikan dan ciri khas yang dimiliki oleh musik tradisional Batak Toba. Bentuk
penyajian musik tradisional Batak Toba lebih dikenal dengan Gondang
Sabangunan dan Gondang Uning-uningan. Uning-uningan merupakan kesenian
tradisional batak toba yang digunakan sebagai sarana komunikasi antar manusia
dengan sang pencipta yang dalam konteks kepercayaan Batak Toba disebut
3
dengan istilah Mula Jadi Nabolon. Kesenian ini terdiri
dari unsur musik
instrumental.
Banyak cara yang dilakukan untuk melestarikan budaya musik tradisional
Batak Toba. Salah satunya adalah pelestarian budaya di Museum T. B. Silalahi
Center. Museum T. B. Silalahi Center terletak di Desa Pagar Batu, Kecamatan
Balige Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Museum ini didirikan
pada tanggal 7 Agustus 2006 yang kemudian pada tanggal 17 April 2008
diresmikan oleh Dr. TB Silalahi. Yayasan TB Silalahi merupakan organisasi nonprofit yang memiliki tujuan utama untuk pemeliharaan, pengembangan serta
penelitian kebudayaan Batak dalam wujud museum. Dengan visi dan misi:
mengangkat harkat dan kualitas hidup melalui keunggulan tata nilai budaya.
Di Museum T. B. Silalahi Center juga ada koleksi Instrument Musik
Tradisional Batak Toba yang di simpan di sebuah rumah adat Batak yang di sebut
Ruma Bolon, dimana pada acara atau event tertentu alat musik tersebut akan di
mainkan. Penyajian musik tradisonal di Museum T. B. Silalahi Center tersebut
ada dalam bentuk rekaman yang diputar dan ada juga yang disajikan secara
langsung (live). Di Museum T. B. Silalahi Center, musik tradisional Batak Toba
merupakan salah satu daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis akan meneliti “DAMPAK DAN
FUNGSI MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA DI MUSEUM TB.
SILALAHI DESA PAGAR BATU, TERHADAP PARIWISATA DI
KECAMATAN BALIGE, KABUPATEN TOBA SAMOSIR”
4
B. Identifikasi Masalah
Menurut Stonner (dalam Sugiono 2008:52) mengemukakan bahwa “ setiap
penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah”. Tujuan dari
identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta
cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Dari uraian diatas maka
permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasimenjadi beberapa bagian,
diantaranya:
1. Bagaimana keberadaan musik tradisional Batak Toba yang ada di
Museum TB SILALAHI Kabupaten Toba Samosir?
2. Apa dampak yang ditimbulkan dengan keberadaan musik
tradisional Batak Toba dalam peningkatan pariwisata di daerah
Kabupaten Toba Samosir?
3. Apakah fungsi dari musik tradisional Batak Toba dalam
peningkatan pariwisata di daerah kabupaten Toba Samosir?
4. Bagaimanakah peningkatan pariwisata di Kabupaten Toba
Samosir dengan adanya musik tradisional Batak Toba?
5. Bagaimana perkembangan musik tradisional Batak Toba di
Museum TB SILALAHI Kabupaten Toba Samosir?
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan luasnya masalah, keterbatasan waktu, dana dan
kemampuan teorits penulis maka dalam hal ini penulis merasa sangat perlu
membuat pembatasan masalah agar penelitian ini
menjadi fokus terhadap
5
masalah yang dikaji. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat
Sugiono (2008:286) mengatakan bahwa “pembatasan dalam penelitian kualitatif
lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi, serta faktor keterbatasan
tenaga, dana, dan waktu”.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis
membatasi ruang lingkup peramasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana keberadaan musik tradisional Batak Toba yang ada di
Museum TB SILALAHI Kabupaten Toba Samosir?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dengan keberadaan musik
tradisional Batak Toba di Museum TB Silalahi hubungannya
dalam peningkatan pariwisata?
3. Apakah fungsi dari musik tradisional Batak Toba dalam
peningkatan pariwisata di daerah kabupaten Toba Samosir?
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan titik fokus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban pertanyaan. Hal ini sependapat dengan Sugiono (2008:288)
“Rumusan masalah adalah pertanyaan peneliti yang disusun berdasarkan masalah
yang harus dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana keberadaan
6
musik tradisional batak toba menjadi salah satu hal yang menarik minat
wisatawan di daerah Balige Kabupaten Toba Samosir?”
E. Tujuan Penelitian
Bungin (2007:75), menyatakan “tujuan penelitian adalah dibuat untuk
mengungkapkan keinginan penulis dalam suatu penelitian. Berhasil tidaknya
suatu penelitian yang dilakukan terlihat dari tercapai tidaknya tujuan penelitian.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan keberadaan musik tradisional Batak Toba di
daerah pariwisata Kabupaten Toba Samosir.
2. Untuk mendeskripsikan dampak yang ditimbulkan dengan keberadaan
musik tradisional Batak Toba.
3. Untuk mendeskripsikan fungsi musik tradisional Batak Toba di
Museum TB Silalahi.
F. Manfaat Penelitian
Seseorang yang melakukan kegiatan penelitian tentu dapat memikirkan
kemungkinan manfaat yang diperolehnya dari hasil penelitiannya. Penelitian akan
mempunyai manfaat jika tujuan yang diharapkan tercapai. Hal ini sejalan dengan
pendapat Hariwijaya (2008:50) “Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan
dari hasil penelitian tersebut. Manfaat dalam penelitian ini dapat digolongkan
dalam 2 hal yaitu, manfaat teoritis dan manfaat praktis.
7
1.
Manfaat teoritis
a.
Sebagai bahan masukan bagi pembaca dalam menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai peranan musik tradisional Batak Toba terhadap
peningkatan pariwisata dalam penelitian.
b.
Sebagai bahan masukan di jurusan sendratasik khususnya program studi
seni musik UNIMED
c.
Menambah perbendaharaan perpustakaan UNIMED khususnya Fakultas
Bahasa dan Seni.
d.
Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti yang seminat melakukan
penelitian berikutnya, yang relevan dengan topik penelitian ini.
2.
Manfaat praktis
a.
Bagi wisatawan, dapat memahami dengan objektif terhadap suatu
kebudayaan daerah yang dikunjungi dan dapat mengetahui seperti apa
musik tradisional Batak Toba itu.
b.
Menambah wawasan penulis dalam menuangkan gagasan, ide ke dalam
karya tulis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnnya, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Keberadaan musik tradisional Batak Toba di daerah Balige Kecamatan
Balige masih ada, dengan adanya musik tradisional dalam setiap
kegiatan adat dan budaya Batak Toba, disamping sebagai ciri khas
masyarakat yang tinggal disana juga karena penduduk yang tinggal
disana mayoritas suku Batak Toba.
2. Dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat desa Pagar Batu,
Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, sangat beragam dengan
meningkatnya jumlah wisatawan yang datang kesana, secara tidak
langsung dapat meningkatkan dan mempengaruhi perekonomian
masyarakat di daerah tersebut.
3. Fungsi musik tradisional Batak Toba bagi masyarakat Kecamatan
Balige, Kabupaten Toba Samosir adalah sebagai salah satu bentuk
hiburan juga sebagai bentuk kontinuitas dan stabilitas kultural yang
melibatkan masyarakat sekitarnya ikut berperan serta. Musik tradisional
Batak Toba juga berfungsi pada peningkatan pariwisata, hal ini terbukti
dari diadakannya Festival Budaya Batak Toba di Museum TB Silalahi
yang dilakukan setiap tahunnya sehingga dapat mempengaruhi jumlah
55
56
pengunjung ataupun wisatawan yang ingin berkunjung ke Toba
Samosir.
4. Bagi para seniman, pagelaran Festival Budaya Batak Toba di Museum
TB Silalahi merupakan suatu bentuk kepedulian dan motivasi dalam
menjaga dan melestarikan musik tradisional Batak Toba dan bagi
masyarakat sekitar dapat menambah hasil perekonomiannya.
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran antara
lain:
1. Keberadaan musik tradisional Batak Toba harus dipelihara dan
dilestarikan bahkan harus dipertahankan mengingat dampak positif dari
penggunaan musik itu sendiri sebagai salah satu ciri khas yang sangat
berkesan dan berpengaruh.
2. Adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat sehingga
senantiasa terjalin suatu hubungan yang baik dalam pelestarian budaya
tradisional yang mulai tergeser oleh keberadaan budaya asing.
3. Perlu diadakannya pelatihan dan juga perekrutan bagi orang-orang yang
berbakat di bidang musik tradisional Batak Toba untuk dapat
bergabung dalam pelestarian dan pemeliharaan budaya tradisional
Batak Toba khususnya bidang musik tradisional Batak Toba.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta:
Pustaka Amani
Aritonang, H. 2011. Kolaborasi Uning-uningan dengan Keyboard pada Ibadah
Minggu di Gereja HKBP Desa Besar Ressort Medan Labuhan. Medan:
FBS Unimed
Bogdan. 2008. Teknis Analisis Data. http://pengertianteknikanalisisdatamenurut
para ahli. Diakses pada Mei 2014.
Gayatri dan Pitana. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching.
http://id.wikipedia.org/wiki/museumtbsilalahicenter. Diakses pada Mei 2014.
Idrus, F. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Gressinda Press.
Mardalis.2003. Pendekatan Konsep.Jakarta:Gramedia
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Pusat Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Purba, M. Pluralitas Musik Etnik. Pusat Dokumentasi Dan Pengkajian
Kebudayaan Batak. Medan: Universitas HKBP Nomensen.
Situmorang. Martogi.1998. Sulim Batak Toba. Suatu kajian Dalam Konteks
Gondang Hasapi.Medan: Skripsi Jurusan Etnomusikologi FS-USU
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Stainback, Susan. 2008. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Situmorang, M.2010. Pembuatan Sulim Batak Toba di Dusun X Desa Lau
Dendang Kelurahan Medan Estate, Medan: FBS UNIMED
57
58
Sirait, Konstan.2009. Pembelajaran Gondang Sabangunan dan Gondang Hasapi
di SMK Negeri 1 Medan, Medan: FBS UNIMED
S. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Jaya
Tampubolon, S.2009. Studi Komparatif Fungsi Gondang Hasapi Dan Gondang
Sabangunan Pada Masyarakat Batak Toba Di Kota Medan, Medan: FBS
UNIMED
UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
Yetty, 2009. Perbedaan Peranan Gondang Hasapi Dan Gondang Sabangunan
Pada Masyarakat Batak Toba Dengan Fokus Penelitian Pada Upacara
Adat Perkawinan Dan Kematian, Medan: FBS UNIMED
www.museumtbsilalahicenter.com
www.gobatak.com
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama Well Francius Sianturi, Lahir pada tanggal 6 Januari
1992 di Balige, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir. Alamat
penulis selama mengenyam pendidikan di Universitas Negeri Medan
yaitu di jalan Jamin Bhayangkara No.484 Medan. Anak ke dua dari
empat (4) bersaudara.
Pada tahun 1998, masuk Sekolah Dasar yaitu SD Katolik San Francesco
Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir dan tamat pada tahun 2004. Selesai tingkat
Sekolah Dasar, Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP) yaitu di SMP Negeri 1 Balige dan menyelesaikan jenjang tersebut selama tiga
tahun (tamat pada tahun 2007). Kemudian penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang
yang lebih tinggi yaitu ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Kali ini penulis
berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di SMAN 1 Balige yang akhirnya
diselesaikan pada tahun 2010. Pada tahun 2010 dilanjutkan ke bangku perkuliahan di
Universitas Negeri Medan di Fakultas Bahasa dan Seni dengan Jurusan Sendratasik,
Program Studi Pendidikan Musik S-1 melalui Jalur SNMPTN.