PENGARUH INTENSITAS KOMUNIKASI KELUARGA DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 5 Pengaruh Intensitas Komunikasi Keluarga dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 3 Soka Tahun Ajaran 2014/2015.
PENGARUH INTENSITAS KOMUNIKASI KELUARGA DAN DISIPLIN
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 5
SD NEGERI 3 SOKA TAHUN AJARAN 2014/2015
NASKAH PUBLIKASI
ANASTA ROHHITA PRATAMA
A510110156
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
UNTVtrRSITAS MUHAMMADIYAA SURNXARTA
suE.F.e(Uiurr,\nikt
&hj{ r e&p
rei
&bj&
slq (d4
pubti*asi
5
sD
Itni.h
N+e
srr, rrhw
*rjuiurur dirubr*s
edl6 |ryiju
hi dibui. E6qE
Ajffi
o
dBr
1D0,
Rdor6 Did !bti.
M si)
PENGARUH INTENSITAS KOMUNIKASI KELUARGA DAN DISIPLIN
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 5
SD NEGERI 3 SOKA TAHUN AJARAN 2014/2015
Oleh:
Anasta Rohhita Pratama, A510110156, Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2015
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas komunikasi
keluarga dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3
Soka tahun ajaran 2014/2015. Populasi dan sample yang diteliti adalah seluruh
siswa kelas 5 SD Negeri 3 Soka. Pengkumpulan data pada penelitian ini
menggunakan teknik dokumentasi, wawancara dan angket sebagai sumber
penelitian. Untuk menguji instrument dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
Kemudian dilakukan uji prasyarat anaslisis yang meliputi uji normalitas dan uji
linieritas. Teknik analisis data penelitian ini adalah uji linear berganda, uji hipotesis
menggunakan uji t dan uji F. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis 1 dan 2 atau uji t
diperoleh thitung sebesar 2,240 dan 2,745 sedangkan ttabel sebesar 2,052. Pada uji F
dengan menghitung hipotesis ke-3 diperoleh Ftabel sebesar 37,511 dan Fhitung sebesar
3,39. Dengan demikian, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh intensitas komunikasi keluarga dan disiplin belajar terhadap prestasi
belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Soka. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
pada intensitas komunikasi keluarga sebesar SR = 44,84% dan SE = 32,95%. Pada
disiplin belajar sebesar SR = 51,91% dan SE = 41,09%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa disipli belajar memiliki pengaruh lebih besar terhadap prestasi
belajar dibanding intensitas komunikasi keluarga.
Kata kunci : prestasi,belaja.intensitas,komunikasi,keluarga.disiplin,belajar
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan tolak ukur bagi kemajuan suatu bangsa. Setiap
bangsa bisa dikatakan maju dan berkembang karena mempunyai mutu
pendidikan yang bagus. Setiap bangsa mempunyai landasan pendidikan yang
berbeda contohnya saja Indonesia yang pendidikannya mulai tahun 2013
berlandaskan pada pendidikan berkarakter. Pendidikan bukan hanya di dapat
dari sekolah atau lembaga formal saja melainkan bisa di dapat dari lingkungan
keluarga dan lingkungan masyarakat. Jadi pelaku pendidikan bukan hanya guru
dan murid saja tapi juga di dapat dari dorongan orang tua dan lingkungan
masyarakat.
Pendidikan
dikatakan
berhasil
bila
semua
kalangan
masyarakat
mengenyang pendidikan. Pendidkan formal seperti sekolah dan perguruan tinggi
merupakan lembaga yang menjadi ujung tombak kemajuan pendidikan nasional.
Salah satu komponen penting yang dapat menentukan kualitas pendidikan
nasional adalah guru, karena dalam pendidikan nasional guru merupakan sumber
ilmu dari setiap pelaku pendidikan yaitu siswa, hal tersebut sesuai yang tertera
dalam UU RI No.19 tahun 2005 tentang guru dan dosen bab 1 pasal 1 ayat 1
yang menegaskan bahwa: “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga
terutama orang tua yang peduli terhadap anaknya akan cenderung memantau dan
membimbing, mengarahkan serta mengatasi kesulitan belajar anak. Orang tua
yang baik akan menjalin intensitas komunkasi yang baik pula. Intensitas
komunikasi yang baik akan memacu anak untuk lebih memiliki disiplin belajar
yang tinggi, karena setiap yang dilakukan anak diiringi atau dampingi dengan
pemantauan dari orang tua. Siswa dengan disiplin tinggi akan membuat dirinya
mencapai tujuan yang diingikan secara optimal.
Kedisiplinan siswa tidak mudah untuk di terapkan, perlu beberapa faktor
pendukung agar siswa menjadi disiplin. Pertama adalah kebiasaan, bila orang tua
dan guru membiasakan anak disiplin dirumah maupun disekolah anak akan
terlatih untuk disiplin dan akan tertanam menjadi sebuah karakter. Kedua
kesadaran anak itu sendiri, selain faktor orang tua dan guru yang paling
terpenting adalah kesadaran dari dalam diri anak itu sendiri untuk menjadi
disiplin. Kesadaran anak akan muncul bila anak merasa ingin atau
mendambakan sesuatu yang ingin mereka tuju misalnya ingin mendapat
peringkat pertama dikelas. Anak yang mempunyai kesadaran dari dalam dirinya
sendiri akan lebih mudah menjadi seseorang yang disiplin. orang tua dan guru
hanya mendukung dan mengarahkannya. Jadi peran guru dan terutama orang tua
adalah faktor pendukung utama agar anak menjadi siswa yang lebih baik yaitu
siswa yang mempunyai disiplin tinggi.
Pada Sekolah Dasar Negeri 3 Soka masalah yang muncul adalah
rendahnya kedisiplinan belajar siswa di rumah yang mempengaruhi prestasi
belajar. Kurangnya perhatian orang tua siswa terhadap proses pembelajaran di
rumah ini menjadi hambatan siswa untuk menerapkan kedisiplinan yang
didapat di sekolah. Seperti dalam mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) siswa
masih sering lupa mengerjakan pekerjaan rumah tersebut. Selain itu guru
kelas yang telah diwawancari oleh peneliti juga mengaku kedisiplinan yang
ditanam dikelas sudah cukup dilakukan tapi sayang disiplin itu kurang
menjadi kebiasaan karena tidak pernah dilakukan di rumah.
Guru kelas 5 mengatakan kurangnya komunikasi yang dilakukan orang
tua dengan siswa itulah yang mempengaruhi kurangnya disiplin siswa, seperti
lupa mengerjakan PR dan memakai peralatan sekolah seperti dasi dan topi
saat upacara bendera. Jadi selain kesadaran siswa untuk mengerjakan PR
sendiri di rumah juga harus didukung oleh nasihat atau perhatian orang tua
sebagai faktor pendorong belajar di rumah. Ini dibuktikan dengan nilai rapor
yang cenderung rendah. Dengan demikian kedisiplinan yang dibagun di
sekolah dapat terpupuk dan menjadi benih kebiasaan sehari-hari dari hal
terkecil seperti mengerjakan PR.
B. METODE PENELITIAN
Berdasarkan pendekatannya penelitian dibedakan kedalam penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini adalah penelitian berjenis kuantitatif
karena penelitian ini menekankan pada analisis data yang berupa angka dan
dianalisis menggunakan rumus statistika. Suatu penelitian pasti dilakukan di
suatu wilayah atau tempat penelitian. Keseluruhan tempat penelitian itu
disebut populasi. Secara umum populasi adalah luas daerah atau tempat
penelitian (Rubiyanto, 2013: 74-75). Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
3 Soka, kecamatan Miri kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Penelitian ini
dilaksanakan selama empat bulan, yaitu bulan Februari 2015 sampai Februari
2015.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Soka kecamatan Miri
kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di SD ini
dengan pertimbangan SD tersebut mudah dijangkau oleh peneliti, disamping
itu juga memudahkan peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan.
Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas pertama yaitu intensitas komunikasi keluarga
dan variabel bebas kedua disiplin belajar Sedangkan variabel terikatnya yaitu
prestasi belajar.
Untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang ingin diteliti,
maka peneliti menentukan metode pengumpulan datanya. Pada penelitian ini
peneliti menggunakan dua jenis metode pengumpulan data yaitu metode tes
dan dokumentasi. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan ter
tulis kepada responden untuk dijawab (Rahmat, 2013: 105). Dalam penelitan
ini peneliti menggunakan angket tertutup dengan tujuan mempermudah dalam
menghitung data yang diperoleh. Angket ini berisi tentang komunikasi
keluarga yang dilakukan siswa dengan wali murid di rumah sedangkan angket
yang lain berisi kedisiplinan yang dilakukan siswa di rumah maupun di
sekolah.
Dokumentasi adalah metode yang tujuannya memperoleh data-data
yang diperlukan melalui pengumpulan dokumen yang telah ada. Metode
dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa silabus,
daftar nama siswa, foto, dan lain-lain. Sedangkan wawancara digunakan jika
peneliti ingin menemukan masalah yang ada. Ciri utama wawancara adalah
tatap muka antara peneliti dan narasuber. Wawancara dapat di lakukan secara
terstuktur ataupun tidak terstuktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka
atau pun menggunakan telepon. Wawancara yang dilakukan berhubungan
dengan komunikasi keluarga dan kedisiplinan yang di peroleh dari guru kelas
sebagai sumber pedoman penelitian.
Instrumen digunakan untuk mengumpulkan data. Penelitian ini
menggunakan intrumen penelitian tes prestasi belajar. Setelah instrument
selesai disusun maka instrument harus diuji cobakan terlebih dahulu untuk
mengetahui instrument yang berupa tes valid atau tidak. Uji validitas adalah
uji yang digunakan untuk mengetahui valid atau tidak validnya suatu butir
soal. Kemudian reliabilitas, uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk
mengetahui konsistensi atau keajegan suatu instrumen sebagai alat ukur.
Suatu alat ukur dikatakan reliabil jika alat ukur tersebut dapat dipercaya,
konsisten, atau stabil. Jika suatu alat/instrument sudah reliabil maka jika
digunakan untuk mengukur subjek yang sama hasilnya akan tidak jauh
berbeda.
Pada uji prasarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji linearitas.
Uji normalitas menggunakan rumus metode Lilliefors. Analisis data
menggunakan regresi linier berganda, uji t, uji F, Sumbangan Relatif dan
sumbangan efektif. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel terikat dan variabel bebas. Uji t untuk mengenguji
hipotesis 1 dan 2. Uji F digunakan untuk menguji hipotesisi ketiga yaitu
intensitas komunikasi keluarga dan disiplin belajar secara bersama-sama
terhadap prestasi belajar. SE dan SR digunakan untuk mengitung seberapa
berpengaruh antara 2 variabel bebas dengan variabel terikat.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Soka, kecamatan Miri,
kabupaten Sragen. Penyusunan instrumen meliputi soal-soal angket yang
terdiri dari 40 butir soal. Setiap variabel bebas mewakili 20 butir soal yaitu 20
butir soal pada variabel intensitas komunikasi keluarga dan 20 butir soal pada
variabel disiplin belajar. Sebelum instrumen dilakukan di SD Negeri 3 Soka
instrumen dilakukan pengujian di SD Negeri 1 Soka sebagai tryout. Dari 20
butir soal terdapat 18 butir soal yang valid setiap variabel, 18 soal pada
variabel intensitas komunikasi keluarga dan 18 soal pada variabel disiplin
belajar. Penyebaran soal angket dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2015.
Setelah melakukan uji validitas dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas
merupakan uji yang diberikan kepada instrumen yang telah diuji validitas dan
menunjukan angka yang valid. Soal yang telah valid kemudian di uji
reliabilitas untuk mengetahui konsistensi butir soal yang akan diujikan. Dari
perhitungan SPSS didapat hasil 0,805 dari intensitas komunikasi keluarga dan
0,827 dari disiplin belajar kedua signifikansi tersebut > 0,05 maka butir soal
dinyatakan reliabel.
Uji prasarat analisis meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Dari table
uji normalitas, didapat signifikasi dari komunikasi keluarga adalah 0,464 dan
disiplin belajar 0,554 sedangkan prestasi belajar sebesar 0,713. Ketiga taraf
signifikasi variabel-variabel diatas > 0,05 maka dapat diketahui bahwa data
tersebut berdistribusi normal.
Pada hasil uji linieritas antara variabel prestasi belajar dan disiplin
belajar diketahui Fhitung sebesar 0,870 dan signifikansi sebesar 0.614. Oleh
karena itu Fhitung < Ftabel yaitu 0,870 < 3,39 dan signifikansi 0,614 > 0,05,
maka prestasi belajar dan disiplin belajar adalah linear. Sedangkan pada
variabel komunikasi keluarga dan prestasi belajar Diketahui Fhitung sebesar
0,497 dan signifikansi sebesar 0,906. Oleh karena itu Fhitung < Ftabel yaitu
0,497 < 3,39 dan signifikansi 0,906 > 0,05, maka komunikasi keluarga
dengan prestasi belajar adalah linear.
Pada analisis data menggunakan uji hipotesis (uji t dan uji F), uji regresi
linier berganda, SR dan SF. Uji regresi linier berganda bisa dilihat pada tabel
dibawah ini,
Tabel 4.9 Hasil Uji Linear Ganda
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
1 (Constant)
53.985
2.534
KomunikasiKeluarga
.178
.079
.402
2.240 .034
DisiplinBelajar
.216
.079
.493
2.745 .011
21.306 .000
Persamaan regresi linear ganda sebagai berikut: Y= 53,985 + 0,178. Uji
hipotesis pertama yaitu menghitung menggunakan uji t dimana mengitung
hipotesis 1 dan 2 yang dapat dilihat dibawah ini,
Tabel 4.10 Hasil Uji t
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
1(Constant)
53.985
2.534
KomunikasiKeluarga
.178
.079
.402
2.240 .034
DisiplinBelajar
.216
.079
.493
2.745 .011
21.306 .000
Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh Intensitas
komunikasi keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3
Soka tahun ajaran 2014/2015”. Hasil pengujian hipotesis pertama dapat
dilihat pada tabel diatas. Dari tabel diatas diperoleh hasil thitung sebesar 2,240
sedangkan ttabel sebesar 2,052. Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1
diterima.Pada Hipotesis 2 “Terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap
prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3 Soko tahun ajaran 2014/2015”.
Hasil pengujian kedua diperoleh thitung sebesar 2,745 dan ttabel sebesar 2,052.
Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Setelah itu menghitung
hipotesis kedua yaitu hipotesis 3, menghitung hipotesis 3 menggunakan uji F
yang hasilnya sperti dibawah ini,
Tabel 4.11 Hasil Uji F
Model
1Regression
Sum of
Squares
365.136
df
2
Residual
131.411 27
Total
496.547 29
Mean Square
F
Sig.
182.568 37.511 .000
a
4.867
Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh Fhitung sebesar 37,511
dan Ftabel sebesar 3,39. Karena Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan H1
diterima. Dan yang terakhir yaitu menghitung SE dan SR, intensitas
komunikasi keluarga mempunyai SR = 44,84% dan SE = 32,95%.
Variabel disiplin belajar memiliki SR = 51,91% dan SE = 41,09%. Dan
dapat disimpulkan disiplin belajar memiliki pengaruh lebih besar dari
intensitas komunikasi keluarga terhadap prestasi belajar.
Hasil penelitian yang dilakukan Nurjanah (2014) dengan judul
“Pengaruh kedisiplinan dan minat belajar terhadap prestasi belajar
matematika siswa kelas V SD Muhammadiyah 3 Surakarta” menunjukan
bahwa kedisiplinan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Demikian pula
pada penelitian yang dilakukan oleh Laila (2011) dengan judul “
Pengaruh Intensitas Bimbingan Belajar Orang tua dan Komunikasi
Terhadap Prestas Belajar Matematika pada siswa kelas IV SDIT Nur
Hidayah Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011” menunjukan bahwa
komunikasi berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Dapat
dilihat kedua penelitian diatas mempunyai hubungan dengan penelitian
yang peneliti lakukan diantaranya mempunyai dua variabel yang sama
komunikasi dan disiplin belajar, lalu kedua variabel tersebut berpengaruh
sama pada prestasi belajar.
Jadi dalam penelitian ini terdapat pengaruh intensitas komunikasi
keluarga dan disipln belajar terhadap prestasi belajar sisiwa kelas 5 SD
Negeri 3 Soka tahun ajaran 2014/2015 dan pada disiplin belajar memiliki
pengaruh lebih besar dari intensitas komunkasi keluarga terhadap prestasi
belajar.
D. SIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada tingkat signifikansi 95 % (α = 0,05), hipotesis penelitian
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh Intensitas komunikasi keluarga
terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3 Soka tahun ajaran
2014/2015.
2. Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh disiplin belajar
terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3 Soko tahun ajaran
2014/2015.
3. Terdapat pengaruh intensitas komunikasi keluarga dan disiplin belajar
terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3 Soka tahun ajaran
2014/2015.
E. DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang RI No.19 tahun 2005
Laila, Zaena Nur Ulfa . 2011. Pengaruh Intensitas Bimbingan Belajar Orang
Tua Dan Komunikasi Interpersonal Guru-Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SDIT Nur Hidayah
Surakarta
Tahun
Ajaran
2010/2011.
Skripsi.
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Nurjanah, Siti. 2014. Pengaruh Minat Belajar Dan Kedisiplinana Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SD Negeri 1 Tempursari Tahun
Ajaran 2013/2104. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahmat. 2013. Statistika Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia
Rubiyanto, Rubino.
2013. Penelitian
Pendidikan untuk Mahasiswa
Pendidikan Guru SD. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 5
SD NEGERI 3 SOKA TAHUN AJARAN 2014/2015
NASKAH PUBLIKASI
ANASTA ROHHITA PRATAMA
A510110156
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
UNTVtrRSITAS MUHAMMADIYAA SURNXARTA
suE.F.e(Uiurr,\nikt
&hj{ r e&p
rei
&bj&
slq (d4
pubti*asi
5
sD
Itni.h
N+e
srr, rrhw
*rjuiurur dirubr*s
edl6 |ryiju
hi dibui. E6qE
Ajffi
o
dBr
1D0,
Rdor6 Did !bti.
M si)
PENGARUH INTENSITAS KOMUNIKASI KELUARGA DAN DISIPLIN
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 5
SD NEGERI 3 SOKA TAHUN AJARAN 2014/2015
Oleh:
Anasta Rohhita Pratama, A510110156, Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2015
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas komunikasi
keluarga dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3
Soka tahun ajaran 2014/2015. Populasi dan sample yang diteliti adalah seluruh
siswa kelas 5 SD Negeri 3 Soka. Pengkumpulan data pada penelitian ini
menggunakan teknik dokumentasi, wawancara dan angket sebagai sumber
penelitian. Untuk menguji instrument dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
Kemudian dilakukan uji prasyarat anaslisis yang meliputi uji normalitas dan uji
linieritas. Teknik analisis data penelitian ini adalah uji linear berganda, uji hipotesis
menggunakan uji t dan uji F. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis 1 dan 2 atau uji t
diperoleh thitung sebesar 2,240 dan 2,745 sedangkan ttabel sebesar 2,052. Pada uji F
dengan menghitung hipotesis ke-3 diperoleh Ftabel sebesar 37,511 dan Fhitung sebesar
3,39. Dengan demikian, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh intensitas komunikasi keluarga dan disiplin belajar terhadap prestasi
belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Soka. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
pada intensitas komunikasi keluarga sebesar SR = 44,84% dan SE = 32,95%. Pada
disiplin belajar sebesar SR = 51,91% dan SE = 41,09%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa disipli belajar memiliki pengaruh lebih besar terhadap prestasi
belajar dibanding intensitas komunikasi keluarga.
Kata kunci : prestasi,belaja.intensitas,komunikasi,keluarga.disiplin,belajar
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan tolak ukur bagi kemajuan suatu bangsa. Setiap
bangsa bisa dikatakan maju dan berkembang karena mempunyai mutu
pendidikan yang bagus. Setiap bangsa mempunyai landasan pendidikan yang
berbeda contohnya saja Indonesia yang pendidikannya mulai tahun 2013
berlandaskan pada pendidikan berkarakter. Pendidikan bukan hanya di dapat
dari sekolah atau lembaga formal saja melainkan bisa di dapat dari lingkungan
keluarga dan lingkungan masyarakat. Jadi pelaku pendidikan bukan hanya guru
dan murid saja tapi juga di dapat dari dorongan orang tua dan lingkungan
masyarakat.
Pendidikan
dikatakan
berhasil
bila
semua
kalangan
masyarakat
mengenyang pendidikan. Pendidkan formal seperti sekolah dan perguruan tinggi
merupakan lembaga yang menjadi ujung tombak kemajuan pendidikan nasional.
Salah satu komponen penting yang dapat menentukan kualitas pendidikan
nasional adalah guru, karena dalam pendidikan nasional guru merupakan sumber
ilmu dari setiap pelaku pendidikan yaitu siswa, hal tersebut sesuai yang tertera
dalam UU RI No.19 tahun 2005 tentang guru dan dosen bab 1 pasal 1 ayat 1
yang menegaskan bahwa: “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga
terutama orang tua yang peduli terhadap anaknya akan cenderung memantau dan
membimbing, mengarahkan serta mengatasi kesulitan belajar anak. Orang tua
yang baik akan menjalin intensitas komunkasi yang baik pula. Intensitas
komunikasi yang baik akan memacu anak untuk lebih memiliki disiplin belajar
yang tinggi, karena setiap yang dilakukan anak diiringi atau dampingi dengan
pemantauan dari orang tua. Siswa dengan disiplin tinggi akan membuat dirinya
mencapai tujuan yang diingikan secara optimal.
Kedisiplinan siswa tidak mudah untuk di terapkan, perlu beberapa faktor
pendukung agar siswa menjadi disiplin. Pertama adalah kebiasaan, bila orang tua
dan guru membiasakan anak disiplin dirumah maupun disekolah anak akan
terlatih untuk disiplin dan akan tertanam menjadi sebuah karakter. Kedua
kesadaran anak itu sendiri, selain faktor orang tua dan guru yang paling
terpenting adalah kesadaran dari dalam diri anak itu sendiri untuk menjadi
disiplin. Kesadaran anak akan muncul bila anak merasa ingin atau
mendambakan sesuatu yang ingin mereka tuju misalnya ingin mendapat
peringkat pertama dikelas. Anak yang mempunyai kesadaran dari dalam dirinya
sendiri akan lebih mudah menjadi seseorang yang disiplin. orang tua dan guru
hanya mendukung dan mengarahkannya. Jadi peran guru dan terutama orang tua
adalah faktor pendukung utama agar anak menjadi siswa yang lebih baik yaitu
siswa yang mempunyai disiplin tinggi.
Pada Sekolah Dasar Negeri 3 Soka masalah yang muncul adalah
rendahnya kedisiplinan belajar siswa di rumah yang mempengaruhi prestasi
belajar. Kurangnya perhatian orang tua siswa terhadap proses pembelajaran di
rumah ini menjadi hambatan siswa untuk menerapkan kedisiplinan yang
didapat di sekolah. Seperti dalam mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) siswa
masih sering lupa mengerjakan pekerjaan rumah tersebut. Selain itu guru
kelas yang telah diwawancari oleh peneliti juga mengaku kedisiplinan yang
ditanam dikelas sudah cukup dilakukan tapi sayang disiplin itu kurang
menjadi kebiasaan karena tidak pernah dilakukan di rumah.
Guru kelas 5 mengatakan kurangnya komunikasi yang dilakukan orang
tua dengan siswa itulah yang mempengaruhi kurangnya disiplin siswa, seperti
lupa mengerjakan PR dan memakai peralatan sekolah seperti dasi dan topi
saat upacara bendera. Jadi selain kesadaran siswa untuk mengerjakan PR
sendiri di rumah juga harus didukung oleh nasihat atau perhatian orang tua
sebagai faktor pendorong belajar di rumah. Ini dibuktikan dengan nilai rapor
yang cenderung rendah. Dengan demikian kedisiplinan yang dibagun di
sekolah dapat terpupuk dan menjadi benih kebiasaan sehari-hari dari hal
terkecil seperti mengerjakan PR.
B. METODE PENELITIAN
Berdasarkan pendekatannya penelitian dibedakan kedalam penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini adalah penelitian berjenis kuantitatif
karena penelitian ini menekankan pada analisis data yang berupa angka dan
dianalisis menggunakan rumus statistika. Suatu penelitian pasti dilakukan di
suatu wilayah atau tempat penelitian. Keseluruhan tempat penelitian itu
disebut populasi. Secara umum populasi adalah luas daerah atau tempat
penelitian (Rubiyanto, 2013: 74-75). Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
3 Soka, kecamatan Miri kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Penelitian ini
dilaksanakan selama empat bulan, yaitu bulan Februari 2015 sampai Februari
2015.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Soka kecamatan Miri
kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di SD ini
dengan pertimbangan SD tersebut mudah dijangkau oleh peneliti, disamping
itu juga memudahkan peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan.
Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas pertama yaitu intensitas komunikasi keluarga
dan variabel bebas kedua disiplin belajar Sedangkan variabel terikatnya yaitu
prestasi belajar.
Untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang ingin diteliti,
maka peneliti menentukan metode pengumpulan datanya. Pada penelitian ini
peneliti menggunakan dua jenis metode pengumpulan data yaitu metode tes
dan dokumentasi. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan ter
tulis kepada responden untuk dijawab (Rahmat, 2013: 105). Dalam penelitan
ini peneliti menggunakan angket tertutup dengan tujuan mempermudah dalam
menghitung data yang diperoleh. Angket ini berisi tentang komunikasi
keluarga yang dilakukan siswa dengan wali murid di rumah sedangkan angket
yang lain berisi kedisiplinan yang dilakukan siswa di rumah maupun di
sekolah.
Dokumentasi adalah metode yang tujuannya memperoleh data-data
yang diperlukan melalui pengumpulan dokumen yang telah ada. Metode
dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa silabus,
daftar nama siswa, foto, dan lain-lain. Sedangkan wawancara digunakan jika
peneliti ingin menemukan masalah yang ada. Ciri utama wawancara adalah
tatap muka antara peneliti dan narasuber. Wawancara dapat di lakukan secara
terstuktur ataupun tidak terstuktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka
atau pun menggunakan telepon. Wawancara yang dilakukan berhubungan
dengan komunikasi keluarga dan kedisiplinan yang di peroleh dari guru kelas
sebagai sumber pedoman penelitian.
Instrumen digunakan untuk mengumpulkan data. Penelitian ini
menggunakan intrumen penelitian tes prestasi belajar. Setelah instrument
selesai disusun maka instrument harus diuji cobakan terlebih dahulu untuk
mengetahui instrument yang berupa tes valid atau tidak. Uji validitas adalah
uji yang digunakan untuk mengetahui valid atau tidak validnya suatu butir
soal. Kemudian reliabilitas, uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk
mengetahui konsistensi atau keajegan suatu instrumen sebagai alat ukur.
Suatu alat ukur dikatakan reliabil jika alat ukur tersebut dapat dipercaya,
konsisten, atau stabil. Jika suatu alat/instrument sudah reliabil maka jika
digunakan untuk mengukur subjek yang sama hasilnya akan tidak jauh
berbeda.
Pada uji prasarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji linearitas.
Uji normalitas menggunakan rumus metode Lilliefors. Analisis data
menggunakan regresi linier berganda, uji t, uji F, Sumbangan Relatif dan
sumbangan efektif. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel terikat dan variabel bebas. Uji t untuk mengenguji
hipotesis 1 dan 2. Uji F digunakan untuk menguji hipotesisi ketiga yaitu
intensitas komunikasi keluarga dan disiplin belajar secara bersama-sama
terhadap prestasi belajar. SE dan SR digunakan untuk mengitung seberapa
berpengaruh antara 2 variabel bebas dengan variabel terikat.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Soka, kecamatan Miri,
kabupaten Sragen. Penyusunan instrumen meliputi soal-soal angket yang
terdiri dari 40 butir soal. Setiap variabel bebas mewakili 20 butir soal yaitu 20
butir soal pada variabel intensitas komunikasi keluarga dan 20 butir soal pada
variabel disiplin belajar. Sebelum instrumen dilakukan di SD Negeri 3 Soka
instrumen dilakukan pengujian di SD Negeri 1 Soka sebagai tryout. Dari 20
butir soal terdapat 18 butir soal yang valid setiap variabel, 18 soal pada
variabel intensitas komunikasi keluarga dan 18 soal pada variabel disiplin
belajar. Penyebaran soal angket dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2015.
Setelah melakukan uji validitas dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas
merupakan uji yang diberikan kepada instrumen yang telah diuji validitas dan
menunjukan angka yang valid. Soal yang telah valid kemudian di uji
reliabilitas untuk mengetahui konsistensi butir soal yang akan diujikan. Dari
perhitungan SPSS didapat hasil 0,805 dari intensitas komunikasi keluarga dan
0,827 dari disiplin belajar kedua signifikansi tersebut > 0,05 maka butir soal
dinyatakan reliabel.
Uji prasarat analisis meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Dari table
uji normalitas, didapat signifikasi dari komunikasi keluarga adalah 0,464 dan
disiplin belajar 0,554 sedangkan prestasi belajar sebesar 0,713. Ketiga taraf
signifikasi variabel-variabel diatas > 0,05 maka dapat diketahui bahwa data
tersebut berdistribusi normal.
Pada hasil uji linieritas antara variabel prestasi belajar dan disiplin
belajar diketahui Fhitung sebesar 0,870 dan signifikansi sebesar 0.614. Oleh
karena itu Fhitung < Ftabel yaitu 0,870 < 3,39 dan signifikansi 0,614 > 0,05,
maka prestasi belajar dan disiplin belajar adalah linear. Sedangkan pada
variabel komunikasi keluarga dan prestasi belajar Diketahui Fhitung sebesar
0,497 dan signifikansi sebesar 0,906. Oleh karena itu Fhitung < Ftabel yaitu
0,497 < 3,39 dan signifikansi 0,906 > 0,05, maka komunikasi keluarga
dengan prestasi belajar adalah linear.
Pada analisis data menggunakan uji hipotesis (uji t dan uji F), uji regresi
linier berganda, SR dan SF. Uji regresi linier berganda bisa dilihat pada tabel
dibawah ini,
Tabel 4.9 Hasil Uji Linear Ganda
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
1 (Constant)
53.985
2.534
KomunikasiKeluarga
.178
.079
.402
2.240 .034
DisiplinBelajar
.216
.079
.493
2.745 .011
21.306 .000
Persamaan regresi linear ganda sebagai berikut: Y= 53,985 + 0,178. Uji
hipotesis pertama yaitu menghitung menggunakan uji t dimana mengitung
hipotesis 1 dan 2 yang dapat dilihat dibawah ini,
Tabel 4.10 Hasil Uji t
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
1(Constant)
53.985
2.534
KomunikasiKeluarga
.178
.079
.402
2.240 .034
DisiplinBelajar
.216
.079
.493
2.745 .011
21.306 .000
Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh Intensitas
komunikasi keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3
Soka tahun ajaran 2014/2015”. Hasil pengujian hipotesis pertama dapat
dilihat pada tabel diatas. Dari tabel diatas diperoleh hasil thitung sebesar 2,240
sedangkan ttabel sebesar 2,052. Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1
diterima.Pada Hipotesis 2 “Terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap
prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3 Soko tahun ajaran 2014/2015”.
Hasil pengujian kedua diperoleh thitung sebesar 2,745 dan ttabel sebesar 2,052.
Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Setelah itu menghitung
hipotesis kedua yaitu hipotesis 3, menghitung hipotesis 3 menggunakan uji F
yang hasilnya sperti dibawah ini,
Tabel 4.11 Hasil Uji F
Model
1Regression
Sum of
Squares
365.136
df
2
Residual
131.411 27
Total
496.547 29
Mean Square
F
Sig.
182.568 37.511 .000
a
4.867
Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh Fhitung sebesar 37,511
dan Ftabel sebesar 3,39. Karena Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan H1
diterima. Dan yang terakhir yaitu menghitung SE dan SR, intensitas
komunikasi keluarga mempunyai SR = 44,84% dan SE = 32,95%.
Variabel disiplin belajar memiliki SR = 51,91% dan SE = 41,09%. Dan
dapat disimpulkan disiplin belajar memiliki pengaruh lebih besar dari
intensitas komunikasi keluarga terhadap prestasi belajar.
Hasil penelitian yang dilakukan Nurjanah (2014) dengan judul
“Pengaruh kedisiplinan dan minat belajar terhadap prestasi belajar
matematika siswa kelas V SD Muhammadiyah 3 Surakarta” menunjukan
bahwa kedisiplinan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Demikian pula
pada penelitian yang dilakukan oleh Laila (2011) dengan judul “
Pengaruh Intensitas Bimbingan Belajar Orang tua dan Komunikasi
Terhadap Prestas Belajar Matematika pada siswa kelas IV SDIT Nur
Hidayah Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011” menunjukan bahwa
komunikasi berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Dapat
dilihat kedua penelitian diatas mempunyai hubungan dengan penelitian
yang peneliti lakukan diantaranya mempunyai dua variabel yang sama
komunikasi dan disiplin belajar, lalu kedua variabel tersebut berpengaruh
sama pada prestasi belajar.
Jadi dalam penelitian ini terdapat pengaruh intensitas komunikasi
keluarga dan disipln belajar terhadap prestasi belajar sisiwa kelas 5 SD
Negeri 3 Soka tahun ajaran 2014/2015 dan pada disiplin belajar memiliki
pengaruh lebih besar dari intensitas komunkasi keluarga terhadap prestasi
belajar.
D. SIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada tingkat signifikansi 95 % (α = 0,05), hipotesis penelitian
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh Intensitas komunikasi keluarga
terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3 Soka tahun ajaran
2014/2015.
2. Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh disiplin belajar
terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3 Soko tahun ajaran
2014/2015.
3. Terdapat pengaruh intensitas komunikasi keluarga dan disiplin belajar
terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3 Soka tahun ajaran
2014/2015.
E. DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang RI No.19 tahun 2005
Laila, Zaena Nur Ulfa . 2011. Pengaruh Intensitas Bimbingan Belajar Orang
Tua Dan Komunikasi Interpersonal Guru-Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SDIT Nur Hidayah
Surakarta
Tahun
Ajaran
2010/2011.
Skripsi.
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Nurjanah, Siti. 2014. Pengaruh Minat Belajar Dan Kedisiplinana Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SD Negeri 1 Tempursari Tahun
Ajaran 2013/2104. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahmat. 2013. Statistika Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia
Rubiyanto, Rubino.
2013. Penelitian
Pendidikan untuk Mahasiswa
Pendidikan Guru SD. Surakarta: Muhammadiyah University Press.